UNIVERSITAS SEMARANG
Pengamatan Pekerjaan Kolom, Balok, dan Pelat Lantai
La Ode Muh. Reza Pahlasi Rizaldi
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi
Yogyakarta
e-mail: rezarizaldi98.rr@gmail.com
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kerja praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ditempuh
mahasiswa program studi. Teknik Sipil, Fakultas, Sains dan Teknilogi, Universitas Teknologi
Yogyakarta. Hal ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menempuh tugas
akhir.
Dalam kerja praktik, mahasiswa melakukan beberapa pengamatan terhadap pekerjaan
konstruksi struktur bangunan sipil baik gedung, jembatan, bendungan, pelabuhan, dan lain
lain. Diharapkan mahasiswa bisa mengikuti metode pelaksanaan yang dilakukan dilapangan
dan bisa menambah ilmu pengetahuan untuk bekal ahli dalam bidang konstruksi dan
infrastruktur, hal itu semua merupakan dalam bidang ketekniksipilan. Dalam hal ini
mahasiswa bisa tahu antara teori perkuliahan dan pelaksanaan langsung dilapangan.
Pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang ini dapat menjadi sarana
ilmu dan wawasan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa S1 Teknik Sipil dan juga bisa
dijadikan sebagai tempat pengamatan dalam melakukan kerja praktik. Kerja praktik ini
dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa S1 Teknik Sipil mengetahui dan memahami proses
pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat terutama pada proses pelaksanaan pekerjaan
struktur balok dan pelat lantai. Balok dan pelat lantai merupakan bagian dari struktur sebuah
gedung bertingkat yang mempunyai fungsi masing-masing. Kolom merupakan batang tekan
vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Balok merupakan
struktur kaku yang dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju struktur
kolom yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal pada bangunan. Pelat lantai
merupakan struktur yang digunakan sebagai pemisah antara ruang atas dan ruang bawah dan
juga berfungsi untuk menambah kekauan bangunan pada arah horizontal.
Proyek Pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang merupakan salah
satu contoh infrastruktur bangunan gedung yang digunakan untuk sebagai ruang kuliah, ruang
rektorat, perpustakaan modern berbasis IT, perkantoran, parkir dan lain-lain. Menurut Rektor
Universitas Semarang (USM) Andy Kridasusila menjelaskan, pembangunan menara tersebut
diperuntukkan bagi mahasiswa USM agar semakin nyaman dalam melakukan kegiatan
1
perkuliahan. Pada pengerjaan proyek konstruksi gedung ini dikerjakan oleh PT. Megah Karya
Tika Pratama,. Proyek ini dibangun 11 lantai (10+1 Basement)dengan anggaran Rp.
151.250.000.000, milyar sehingga memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktik
mahasiswa. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas, Sains dan Teknilogi, Universitas Teknologi
Yogyakarta yaitu untuk gedung minimal 4 lantai. Pada Kerja Praktik di Proyek Pembangunan
Gedung Menara USM Universitas Semarang ini, saya akan mengamati pelaksanaan
pembuatan Kolom, Balok, dan Pelat Lantai struktur gedung.
1.2 TUJUAN
1.2.1. Tujuan Proyek
Tujuan dari pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang
adalah sebagai berikut:
a. Melengkapi kebutuhan fasilitas kampus.
b. Membuat aktivitas belajar di kampus menjadi lebih nyaman.
1.2.2. Tujuan Kerja Praktik
Tujuan dari pengamatan proyek pembangunan Gedung Menara USM
Universitas Semarang adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui proses pekerjaan kolom pada proyek pembangunan gedung.
b. Mengetahui proses pekerjaan balok pada proyek pembangunan gedung.
c. Mengetahui proses pekerjaan pelat lantai pada proyek pembangunan gedung.
1.3 RUANG LINGKUP
1.3.1 Lingkup Pekerjaan
Proyek pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang berada di dalam
kawasan kampus Universitas Semarang (USM). Selain itu, proyek pembangunan gedung
Gedung Menara USM Universitas Semarang ini sangat mudah di jangkau oleh kendaraan
roda dua maupun roda empat sehingga tidak menyulitkan mobilisasi para pekerja. Proyek
pembangunan gedung ini sendiri terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan fondasi, sloof,
pekerjaan kolom, pekerjaan pelat lantai, pekerjaan tangga dan pekerjaan lainnya hingga
tahap finishing.
1.3.2 Lingkup Kerja Praktik
Ruang lingkup pengamatan pada proyek pembangunan Gedung Menara USM
Universitas Semarang sangat dibatasi oleh waktu kerja praktik sehingga pengamatan yang
bisa difokuskan terdiri atas:
a. Pekerjaan penulangan struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai.
b. Pekerjaan pengecoran struktur Kolom, Balok, dan Pelat Lantai.
1.4 GAMBARAN UMUM PROYEK
Proyek pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang berada di dalam
kawasan kampus Universitas Semarang (USM). Selain itu, proyek pembangunan gedung
rektorat ini sangat mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dan juga
tidak menyulitkan mobilisasi dalam tahapan pelaksanaan pada para pekerja.
1.5 LOKASI PROYEK
Proyek pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang berada di dalam
kawasan kampus Universitas Semarang (USM). Lokasi tepatnya berada di Jl. Soekarno Hatta,
2
Tlogosari Kulon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasi proyek dapat
dilihat pada gambar 1.1
Lokasi Proyek
Gambar 1.1. Lokasi proyek pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang)
(sumber : maps.google.com diakses pada 10 Februari 2020 pukul 20:10 WIB)
3
d. Luas bangunan : 1.840,4030 m2.
e. Jenis kolom : 2 Jenis
f. Kolom : Pokok D-25&D-19, Sengkang D-13, Begel D-13
g. Jenis balok : 7 Jenis
h. Balok : Pokok D-22&D-19, Pinggang D-13, Sengkang D-12&D-10
i. Pelat lantai : Pelat 2 arah, D13-150 (pelat lantai A”-G/1-4 L.1-4) &
D12-150 (pelat lantai G-M/1-4 L.1-3 & A”-L/1-4 L-4-10)
4
v. Peraturan muatan Indonesia.
3. MANAJEMEN PROYEK
3.1. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia material, peralatan,
dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai
sasaran dan tujuan (Husen,2009:4). Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang
terorganisir dan memiliki ilmu dan keahlian di bidang- bidangnya dalam pelaksanaan tugas
proyek dengan dilakukan secara berkala. Dikenal berbagai pendekatan untuk merancang
dan menyusun struktur organisasi. Salah satu diantaranya yang berkaitan dengan kegiatan
proyek adalah pendekatan kontingensi. Organisasi harus memiliki hubungan komunikasi
yang baik antara satu, maupun dengan yang lain. Organisasi yang baik mampu
menghasilkan manajemen konstruksi yang baik, sehingga organisasi yang terbentuk dapat
bekerja sesuai dengan rencana awal. Proyek Pembangunan Gedung Menara USM
Universitas Semarang melibatkan beberapa pihak yang terkait, owner, konsultan pengawas,
5
konsultan perencana, dan kontraktor sebagai pelaksana.
Pemilik Proyek
(Owner)
Yayasan Alumni
Universitas Diponegoro
Pelaksana
Gambar 3.1. Hubungan Kerja Proyek Pembangunan Gedung Menara USM Universitas
Semarang.
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik, 2020)
6
d. Membuat rencana volume pekerjaan (Bill of Quantity).
e. Membuat rencana anggaran biaya.
f. Mengusulkan, menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.
3.1.3. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah orang atau badan yang diangkat oleh pemberi tugas untuk
bertindak sepenuhnya mewakili pemberi tugas dalam memimpin, mengkoordinasi dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan dalam batas-batas yang ditentukan baik secara
teknis ataupun secara administratif. Pengawas mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut ini:
a. Menyelenggarakan dan mengadakan pengawasan utama di lapangan.
b. Menyelenggarakan surat menyurat pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan koordinasi dan arahan terhadap paket pekerjaan yang dilakukan tim pelaksana.
d. Mengendalikan jadwal pelaksanaan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
e. Mengawasi dan menguji kualitas material yang akan digunakan
f. Mengendalikan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
g. Memimpin rapat koordinasi lapangan, baik secara rutin maupun khusus
h. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang terjadi dilapangan
i. Menyusun laporan pekerjaan untuk disampaikan kepada pemilik proyek yang berupa
laporan harian, mingguan dan bulanan
j. Mengadakan evaluasi terhadap kerja kontraktor atau pelaksana untuk keperluan
pengawasan dan pembayaran sesuai dengan prestasi kerja pelaksana
k. Membantu pimpinan proyek sebagai atasan langsung di dalam menyelenggarakan urusan
pengawasan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
7
g. Membuat laporan hasil pekerjaan yang ditujukan kepada pemilik proyek melalui konsultan
8
perencanaan. Kualitas bahan bangunan sangat menentukan kualitas konstruksi yang
memenuhi syarat keamanan dan biaya dalam pembangunan. Bahan-bahan yang dipakai harus
memenuhi persyaratan dari segi kualitas, seperti yang tercantum dalam Rencana Kerja dan
Syarat (RKS). Bahan bangunan yang dipakai pada proyek antara lain, beton ready mix, air,
semen, baja tulangan, tahu beton, kawat bendrat, pasir, multiplex film
4.2 ALAT
Alat-kerja proyek merupakan salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran
pekerjaan pembangunan. Pemilihan peralatan proyek perlu ditinjau dari segi efisiensi,
efektifitas dan ekonomis, yaitu apakah dengan peralatan tersebut lebih menguntungkan bila
dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Peralatan konstruksi meliputi seluruh
peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan
pada suatu proses konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek ini, peralatan yang digunakan
adalah antara lain, truk molen, tower crane, concrete vibrator, gerobak dorong, meteran,
concrete bucket, concrete pump portable, catut, air compressor, bar bender, bar cutter,
gerinda potong, lampu, las listrik, scaffolding, waterpass, bekisting, cangkul, alat pelindung
diri, ruangan disinfektan
5. PELAKSANAAN PROYEK
5.1. PELAKSANAAN PROYEK
Pelaksanaan merupakan realisasi dari tahap perencanaan dan perancangan. Dengan
kondisi yang berbeda antara saat perencanaan dan pelaksanaannya, maka diperlukan
ketelitian tersendiri dalam menangani tahap pelaksanaan ini Seluruh kegiatan yang
menyangkut pembangunan fisik dari suatu proyek konstruksi merupakan pelaksanaan
pekerjaan proyek. Setiap sub pelaksanaan pekerjaan ada pelaksana pekerjaan yang
bertanggung jawab atas pekerjaan pelaksanaan yang bersangkutan. Tujuan dari tahap
pelaksanaan adalah mewujudkan bangunan yang diharapkan dan diinginkan oleh pemilik
proyek dan sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang
telah disepakati, serta dengan memenuhi kualitas yang disyaratkan. Pelaksanaan yang akan
diuraikan pada bab ini adalah pekerjaan kolom, balok, dan pelat lantai.
5.1.1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom dilakukan setelah pekerjaan balok dan pelat lantai selesai. Kolom
adalah suatu komponen struktur yang dirancang untuk menahan beban aksial tekan. Semua
pekerjaan kolom dikerjakan secara langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, bekistingan, dan pengecoran.
Mulai
9
Pekerjaan pemasangan tulangan
Pekerjaan pengecoran
10
Mulai
Pekerjaan scalffoding
Pekerjaan bekisting
Pekerjaan pengecoran
Pekerjaan finishing
Selesai
11
Mulai
Pekerjaan scalffoding
Pekerjaan bekisting
Pekerjaan pengecoran
Pekerjaan finishing
Selesai
12
5.2.1 Permasalahan Proyek
Pada saat pelaksanaan pekerjaan di sebuah proyek, semua berharap berjalan dengan
baik sesuai rencana yang telah disepakati, tetapi terkadang semua pekerjaan dapat tidak
berjalan sesuai dengan rencana karena pada realisasinyapasti akan muncul berbagai
permasalahan. Permasalahan yang ada dapat berupa Permasalahn Teknis dan Non Teknis.
Permasalahan yang terjadi harus segera diselesaikan dengan baik dan cepat agar tidak terlalu
mempengaruhi pelaksanaan proyek. Promblematika yang telah terjadi pada proyek
pembangunan Gedung Menara USM Universitas Semarang terbagi dua yaitu, teknis dan non
teknis.
5.2.2 Solusi Permasalahan Proyek
Solusi Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan Proyek Gedung Menara USM
Universitas Semarang adalah sebagai antara solusi permasalahan teknis, solusi permaslahan
non teknis.
f.2 SARAN
Beberapa hal yang diamati dan dipelajari oleh selama kegiatan kerja praktik terdapat
beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan secara menyeluruh. Berikut adalah
beberapa saran yang dapat meningkatkan kualitas dalam penulisan laporan kerja praktik agar
menjadi lebih baik lagi:
a. Mahasiswa yang mencari tempat kerja praktik harus mengetahui latar belakang
perusahaan
b. Mahasiswa yang mencari tempat kerja praktik harus mencari tempat kerja praktek yang
berada dekat dengan tempat tinggal.
c. Mahasiswa harus megikuti peraturan-peraturan dan arahan yang ada agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
d. Pada proses dokumentasi mengambil foto dengan posisi landscape, mendokumentasikan
yang diamati dan setiap aktifitas yang berjalan di proyek tesebut
e. Usahakan untuk selalu berkonsultasi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab pada
proyek tersebut.
13