BANGUNAN GEDUNG PU PBK UPI Studi kasus : Pembangunan Hotel Anggrek
KELAS : Bangunan Gedung KELOMPOK I Ketua : Randi Rizali Sekretaris : Nur Rahmaniah R. S Anggota : M. Sando Hermawan Malik Azis Muhammad Damanhuri Naomi Frisda Sianipar Ramdan Faisal M
Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Teknologi dan kejuruan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Bandung, Jawa Barat 2014
2
PROFIL KELOMPOK
Randi Rizali Nur Rahmaniah R. S Bandung, 31-10-1990 Bandung, 07-12-1990
Jl. Babakan Sadang no 17 Jl. Nusa Indah no 163 B
Muhammad Damanhuri Ramdan Faisal Cimahi, 09-11-1992 Bandung, 26-03-1992 Jl. Rancabentang no 24 Jl. Cilengkrang I no 64
Naomi Frisda Sianipar M. Sando Hermawan Bandung, 03-09-1992 Pematang Siantar,11-05-1993 Jl. Barista No 33 Antapani Kp. Pintuloji rt 03/06 Banjaran
Malik Azis Klaten, 06-04-1992 Sukasari RT 01/02 Kelurahan Tegal Manjul Kab. Purwakarta
3
Daftar Isi
Kata Pengantar Bab I Pendahuluan Bab II Studi Kasus Bab III Prosedur Kerja Bab IV Hasil Kerja Pengawas Bab V Penutup
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala rahmat dan karunia- Nya, akhirnya kelompok I dapat menyelesaikan tugas dalam Pelatihan Pengawas Bangunan ini. Tak lupa shalawat serta salam kita sampaikan untuk junjungan semesta alam yaitu Nabi Muhammad SAW. Pelatihan Ahli Pengawas Bangunan Gedung dengan metoda Distance Learning ini terselenggara oleh PU BPK dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai tanggal 22 sd 24 April 2014, yang diikuti oleh para mahasiswa tingkat akhir dan alumni UPI. Tugas ini disusun untuk memberikan gambaran penyelesaian pekerjaan Ahli Pengawas Bangunan dengan Studi Kasus Proyek Hotel Anggrek, tugas ini diselesaikan dalam waktu tiga hari, dengan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada para panitia penyelenggara beserta narasumber: 1. Ir. Kusumo Dradjad S, MSi, CSP 2. Ir. Oktosa Harahap, MM 3. Drs. Nandan Supriatna, M.pd Semoga laporan tugas ini dapat bermanfaat bagi kelompok dan membaca, kami membuka masukan dan kritik guna penyempurnaan laporan ini.
Bandung, 23 April 2014 Salam Kelompok
5
BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan pekerjaan dengan skala menengah sampai besar pada proyek bangunan gedung banyak melibatkan Ahli Pengawas Bangunan Gedung. Oleh karena itu kompetensi seorang Ahli Pengawas Bangunan harus selalu ditingkatkan dan selalu melakukan peningkatan diri. Kompleksivitas dalam pekerjaan konstruksi bangunan sangat beragam dan membutuhkan pengawasan yang cermat dan teliti guna mendapatkan mutu pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak. Selain Mutu, Biaya dan Waktu pelaksanaan bangunan gedung dalam metoda kerja dan implementasinya harus melaksanakan program keselamatan kerja. Dengan adanya pelatihan Ahli Pengawas Bangunan Gedung ini, diharapkan kami para mahasiswa tingkat akhir dan alumni dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan di lapangan kelak. Agar kami bisa menjadi pelaku teknik konstruksi bangunan sipil yang tangguh dan diperhitungkan sebagai ahli muda pada bidang yang kami tekuni ini. Serta dapat bersama sama menjadi pemuda yang mampu memajukan Indonesia dengan pembangunan. Dalam kesempatan kali ini, kami peserta pelatihan ahli pengawas bangunan gedung metode distance learning dari kelompok 1 akan membahas studi kasus dengan judul Proyek Hotel Anggrek berdasarkan acuan modul dengan nomor CSEB - 01, CSEB 02, CSEB 03, CSEB 04, CSEB 05, CSEB 06, CSEB 07 dan CSEB 08 serta CSEB 09 dengan unit kompetensi Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Gambar Kerja 6
Spesifikasi Teknis, Kontrak dan Dokumen-Dokumen Terkait, Organisasi Pengawas Lapangan (Field Inspector), Memeriksa dan Memvalidasi Ijin-Ijin Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan, Mengkoordinir Tahapan Pekerjaan Tim Pengawas Pekerjaan, Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan, Memeriksa Pengajuan Pekerjaan Tambah/Kurang, Mempersiapkan Daftar Simak dan Dokumen Berita Acara Serah Terima.
7
Bab II Studi Kasus PELATIHAN AHLI PENGAWAS BANGUNAN GEDUNG METODE DISTANCE LEARNING KEMENPU BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI, 22 s/d 24 APRIL TAHUN 2014 UPI BANDUNG
PROYEK HOTEL ANGGREK Proyek konstruksi bangunan Hotel ANGGREK terletak pada sebuah kawasan wisata seperti terlihat pada gambar 1, layout bangunan pada gambar 2, memiliki 3 lantai basement, 1 lantai lobby dan 12 lantai kamar, serta memiliki fasilitas kolam renang dan lainnya di atas lantai lobby. Bangunan hotel ini menggunakan tiang pancang dengan dalam 12 meter pada setiap kolom dengan jumlah tiang pancang sebanyak 200 buah. Waktu penyelesaian proyek pembangunan hotel Anggrek selama 365 hari kalender, sedangkan nilai kontrak sebesar Rp 144.275.524.000,- Pekerjaan tersebut dimungkinkan terjadi pekerjaan tambah kurang apabila di minta oleh pemilik proyek dan tidak terdapat di dalam Biil of Quantity. Konstruksi Bangunan hotel menggunakan konstruksi baja sebagai strukturnya, sedangkan dinding menggunakan bata ringan, lantai beton menggunakan beton K300 dicor di tempat. Jenis kontrak adalah lump sum fixed price. Sesifikasi teknis meliputi jenis dan mutu material, persyaratan mutu pekerjaan & peralatan, persyaratan dan standar K3 untuk prosedur pelaksanaan. Metode kerja yang diusulkan kontraktor sbb : A. Pekerjaan Tanah dan Pondasi: 1. Pemancangan sheetpile beton untuk sekeliling lokasi blok bangunan sebagai dinding penahan tanah. 2. Karena kondisi lapangan terbuka, pemancangan pondasi dilakukan terlebih dahulu dengan metode dolly, sebelum penggalian tanah untuk semua pondasi pada setiap kolom. 3. Penggalian tanah sampai elevasi kedalam permukaan lantai basement paling dasar. 4. Pemotongan tiang pancang untuk dibuatkan footing pondasi pada setiap kolom struktur. B. Pekerjaan Struktur Beton Basement (kolom, balok dan lantai) 1. Pemasangan perancah dan bekisting untuk kolom pada basement. 2. Pekerjaan Pembesian beton pada Kolom. 3. Pengecoran beton pada footing dan Kolom dikerjakan setelah pondasi footing selesai 4. Pembongkaran perancah kolom. C. Pekerjaan Struktur baja: 1. Pekerjaan struktur dimulai dari pemasangan angkur pada kolom beton 2. Pemasangan kolom baja pada setiap kolom pada lantai 1 3. Pemasangan balok baja yang menghubungkan setiap kolom lantai 1 4. Diulangi pekerjaan no 2 dan 3 dilakukan untuk setiap lantai (typical) D. Pekerjaan Lantai Beton 8
1. Pemasangan perancah dan bekisting untuk pekerjaan pengecoran plat lantai 2. Pemasangan pembesian plat lantai 3. Pengecoran plat lantai. E. Pekerjaan Arsitektur / Finishing 1. Pekerjaan Dinding Bata Ringan Luar dan Dalam. 2. Pekerjaan pintu dan jendela 3. Pekerjaan KM/WC 4. Pekerjaan finishing lantai 5. Pekerjaan plafond 6. Pekerjaan ornament, art work, cat dan finshing lainnya 7. Pekerjaan landsekap, kolam renang, taman dan pekerjaan luar lainnya F. Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikal & Plumbing 1. Pekerjaaan instalasi tenaga listrik, penerangan dan penangkal petir. 2. Pekerjaaan instalasi plumbing air bersih dan air kotor 3. Instalasi hidran, sprinkler, detector dan alarm. 4. Pemasangan lift 4 (empat) buah 5. Instalasi telepon, TV, Internet, sound system, Public Address System dan komunikasi. Peralatan kerja yang disiapkan kontraktor antara lain: 1. Excavator, Dump truck; 2. Hummer Pilling; 3. Tower Crane; 4. Passenger Hoist; 5. Bar Bender; 6. Bar Cutter; 7. Concrete Pump; 8. Scaffolding. Organisasi pelaksanaan lapangan t.d.: 1 orang Project Site Manajer, 3 orang Engineer (1 orang sipil, 1 orang arsitek, 1 orang ME), 3 orang pelaksana utama lapangan, 3 orang inspektor spesialis, 1 orang logistik dan 3 orang mekanik, 2 orang Juru Gambar, 1 orang Ahli Muda K3 Konstruksi sebagai Manajer mutu, K3 dan lingkungan. Jadwal Induk Pelasanaan Pekerjaan yang diusulkan kontraktor : No Uraian Pekerjaan Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan/mob-demob 2,5% ===== = 2 Tanah & Pondasi 14,5% === ====== 3 Strktur beton basement 14,5% ===== ===== == 4 Struktur Klm+Blk Baja 20,5% ===== ===== ===== ===== ===== 5 Struktur Beton Lantai 15,5% === ===== ===== ===== ===== ===== == 6 Arsitektur/Finishing 20,5% ==== ===== ===== ===== ===== ===== ===== 7 Mek-Elektrikal- Plumb. 12,5% = = = = = = = = = = = = = = = === ===== ===== ===== ===== == Bobot kumulatif 100% Rencana Progres Pek Realisasi Progres Pek Deviasi Progres TUGAS AHLI PENGAWAS BANGUNAN GEDUNG Saudara ditugaskan sebagai ahli pengawas pembangunan hotel tersebut, agar kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik sesuai dengan persyaratan kontrak. Dalam sesi Tatap Muka selama 3 (tiga) hari ini, saudara diminta untuk: 9
1. Lebih dulu memeriksa apakah usulan kontraktor di atas sudah memadai sebagai Rencana Kerja konstruksi, apabila belum, sebutkan terdiri dari apa saja dokumen rencana kerja yang harus dibuat dan diajukan oleh kontraktor. 2. Apabila substansi belum lengkap untuk dibahas, saudara dapat: a. Menambahkan bagian-bagian rencana kerja yang belum dibuat oleh kontraktor. b. Memperbaiki bagian rencana kerja yang dibuat/diajukan kontraktor tsb di atas. Sampai di sini, anggaplah bahwa samua rencana kerja kontraktor tersebut sudah siap untuk diperiksa oleh saudara sebagai tim pengawas. 3. Sebagai pengawas, saudara diminta melaksanakan tugas, tanggungjawab & wewenang untuk memeriksa, mengarahkan, mengkoreksi, meminta / menolak / menerima usulan dan memberi ijin pekerjaan yang akan dilaksanakan kontraktor, dan menolak atau menerima hasil pekerjaan kontraktor. Kompetensi ahli pengawas bangunan gedung t.d. 9 unit dengan 27 elemen Kompetensi sbb: No Kode Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Contoh Bukti Kerja CSEB-01 Menerapkan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3) Memeriksa rencana K3 &perlengkpan K3 Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek memakai APD. Menggunakan perlengkapan K-3 sesuai prosedur. Hasil pemeriksaan: a. Rencana K3, b. Kelayakan APAR, Kotak P3K, penggunaan APD (baju kerja, sepatu,helmet, safety harness, kedok las dsb), Rambu, pagar &jaring keselamatan. CSEB-02 Mempelajari & memahami Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis, Kontrak Dan Dokumen-Dokumen Terkait. Mempelajari & memahami gambar kerja serta spesifikasi Teknis Mempelajari & memahami Kontrak. Mempelajari & memahami dokumen-dokumen terkait. Catatan / daftar gambar kerja dan daftar spesifikasi teknis Ringkasan butir-2 kontrak hasil review sbg pedoman pengawas, Daftar dokumen terkait pekerjaan lainnya CSEB03 Membentuk Organisasi Pengawas Lapangan (Field Inspector) Menyusun kelompok kerja pengawas lap. Menyusun struktur org & uraian tugas pengawas lapangan. Membuat prosedur kerja pengawas Daftar pembag tugas pengawas berdasarkan spesialisasi atau area kerja Struktur organisasi dan uraian tugas , Prosedur kerja pengawasan (flow chart dsb), CSEB04 Memeriksa Dan Memvalidasi Ijin-Ijin Pelaksanaan Pekerjaan Memeriksa rencana pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing) Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan mutu pekerjaan. Memberikan ijin pelaksanaan setiap pekerjaan Format pemeriksaan, koreksi, persetjuan shopdrawing Hasil pemeriksaan persiapan pekerjaan. Format ijin kerja,kelengkapan ijin kerja, daftar rujukan/ spesifikasi, kesiapan sbr daya CSEB05 Memantau Jadwal Pelaksanaan Mempelajari jadwal induk dan jadwal detail pekerjaan. Mencatat realisasai kemajuan pekerjaan. Mengevaluasi & mencatat pekerjaan yang lebih cepat atau lebih lambat dari rencanajadwal. Jadwal induk blnan, jadwal rinci mgan, S-curve, Ra vs Ri progres Monitoring progres, Respons terhadap keterlambatan, Catatan rekomendasi percepatan, penambahan sbr-daya CSEB06 Mengkoordinir Tahapan Pekerjaan Tim PengawasPekerjaan Menyelenggarakan rapat rutin pengawas lapangan. Melakukan sinkronisasi pengawasan. Mengatur kelancaran pelaksanaan pengawasan pekerjaan. Jadwal rapat intern pengawas Notulen rapat intern Jadwal dan pembagian tugas pengawas untuk hari-hari libur dan over-time CSEB07 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Memeriksa laporan pengawas lapangan Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan. Melaporkan realisasi hasil pemeriksaan pekerjaan pada atasan langsung Laporan hasil pengawasan, dan hasil inspeksi, rekomendasi tindak lanjut dan status hasil perbaikan Laporan pelaksnaan pengawasan Laporan hasil pemeriksaan CSEB08 Memeriksa pengajuan Pekerjaan Tambah/Kurang Memeriksa deviasi realisasi pekerjaan dengan rencana pekerjaan. Memeriksa usulan dan jumlah pekerjaan tambah/kurang. Memeriksa usulan perhitungan Laporan progres dari kontraktor dan koreksi pengawas Rekomendasi, instruksi dan peringatan kepada kontraktor Perhitungan koreksi biaya 10
pekerjaantambah/kurang. pekerjaan tambah/kurang Pemeriksaan dan koreksi usulan Pek. Tambah/kurang CSEB09 Mempersiapkan Daftar Simak Dan Dokumen Berita Acara Serah Terima Menyusun daftar simak Menyusun dan Memeriksa laporan kemajuan pekerjaan. Mempersiapkan berita acara serah terima pekerjaan. Daftar simak Daftar spesifikasi material rencana dan realisasinya Daftar Gambar as-built drawing Hasil checklist perbaikan Laporan proyek selesai Hasil testing dan commissioning Berita acara serah terima 4. Berdasarkan daftar unit dan elemen kompetensi tersebut di atas, susun dan presentasikan bukti pelaksanaan tugas saudara untuk menunjukkan kompetensi saudara sebagai Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Hotel Anggrek. Perhatian:Tidak menulis ulang (copy-paste) teori dari modul. Catatan: a. Untuk menyelesaikan studi kasus ini saudara dapat menambah data, sesuai dengan kebutuhan saudara sebagai Ahli Pengawas Bangunan Gedung. b. Gunakan formulir, daftar simak, tools inspeksi, flow-chart, bagan organisasi, prosedur, gambar monitoring dsb, sesuai dengan kebutuhan untuk memermudah Pelaksanaan tugas Pengawasan. c. Beberapa butir pertanyaan untuk membantu saudara bekerja: 1) Apa saja rencana kerja kontraktor yang harus saudara periksa? 2) Apakah rencana kerja kontraktor pd studi kasus secara substantif sudah benar dan lengkap? Apabila belum benar dan lengkap apa yang harus saudara lakukan terhadap kontraktor? 3) Formulir/borang-borang apa saja yang perlu saudara siapkan dan gunakan untuk: Melaksanakan pemeriksaan rencana kerja (lay-out pelaksanaan, gambar kerja, jadwal pelaksanaan induk, jadwal pelaksanaan rinci, rencana progres/RAB, bobot dan S-curve, rencana K3, rencana mutu dsb) Melaksanakan inspeksi, permintaan & ijin kerja untuk setiap jenis pekerjaan Notulen rapat koordinasi mingguan dan bulanan 4) Dst. d. Untuk bisa menunjukkan kompetensi mengendalikan jadwal penyelesaian, asumsikan bahwa pada bulan ke 4, progres pelaksanaan terlambat 20% karena keterlambatan fabrikasi komponen baja, apa tanggapan saudara atas keterlambatan tersebut dan apa rekomendasi jalan keluar saudara untuk mengatasi keterlambatan tsb? e. Waktu pelatihan berbasis kompetensi yang terbatas ini hendaknya saudara gunakan sefisien dan seefektif mungkin, lakukan pembahasan yang sistematis singkat, padat dan tepat.
Selamat belajar dan berdiskusi 11
LAMPIRAN KASUS lihat halaman berikut
Gambar 1. Peta lokasi Proyek Hotel Anggrek. LOKASI PROYEK HOTEL 12
Gambar 2: Layout Hotel Anggrek.
13
Gambar 3. Potongan Melintang
14
Bab III Prosedur Kerja - Prosedur Kerja Pengawas K-3 1. Rapat koordinasi perdana 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, sertifikat alat-alat yang digunakan dalam proyek untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Memeriksa kondisi pekerja di proyek sebelum memulai pekerjaan. 4. Membuat batasan-batasan tugas setiap field inspector dengan jelas. 5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Berkoordinasi dengan seluruh orang yang berada di lingkungan proyek. 7. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan, pengawas k3 berwenang untuk menghentikan pekerjaan tersebut. 8. Menyiapkan laporan pengawasan antara lain memuat catatan atas pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan. 9. Mengikuti rapat tim pengawas baik rapat rutin maupun rapat khusus.
- Prosedur Kerja Field Coordinator Sipil 1. Rapat koordinasi perdana 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan bidang sipil. 3. Memeriksa jumlah field inspector yang dibutuhkan dilapangan setiap bagian. 4. Membuat batasan-batasan tugas setiap field inspector dengan jelas. 15
5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Berkoordinasi dengan setiap field inspector bagian masing-masing pekerjaan. 7. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan menghentikan pekerjaan tersebut. 8. Menyiapkan laporan pengawasan yang antara lain memuat catatan atas pekerjaan yang diamati masing-masing field inspector, tingkat kemajuan pekerjaan serta catatan-catatan lain yang perlu. 9. Mengadakan rapat-rapat tim pengawas baik rapat rutin maupun rapat khusus. - Prosedur Kerja Field Inspector Tanah dan Pondasi 1. Mengikuti rapat koordinasi perdana. 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan tanah dan pondasi. 3. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 4. Melakukan pemeriksaan ke lapangan atas tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung mulai dari izin kerja, kesiapan tenaga kerja, kesiapan peralatan kerja, kesiapan lapangan serta kesiapan dan kesesuaian bahan serta kesesuaian dengan gambar kerja. 5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan 16
melaporkan pekerjaan tersebut kepada pengawas bagian sipil agar dapat dicari jalan keluarnya. 7. Mengikuti rapat-rapat tim pengawas.
- Prosedur Kerja Field Inspector Tanah dan pondasi 1. Mengikuti rapat koordinasi perdana. 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah dan pondasi. 3. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 4. Melakukan pemeriksaan ke lapangan atas tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung mulai dari izin kerja, kesiapan tenaga kerja, kesiapan peralatan kerja, kesiapan lapangan serta kesiapan dan kesesuaian bahan serta kesesuaian dengan gambar kerja. 5. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan melaporkan pekerjaan tersebut kepada pengawas bagian sipil agar dapat dicari jalan keluarnya 6. Mengikuti rapat-rapat tim pengawas.
- Prosedur Kerja Field Inspector Struktur Beton 1. Mengikuti rapat koordinasi perdana. 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan Struktur Beton. 17
3. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 4. Melakukan pemeriksaan ke lapangan atas tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung mulai dari izin kerja, kesiapan tenaga kerja, kesiapan peralatan kerja, kesiapan lapangan serta kesiapan dan kesesuaian bahan serta kesesuaian dengan gambar kerja. 5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan melaporkan pekerjaan tersebut kepada pengawas bagian sipil agar dapat dicari jalan keluarnya. 7. Mengikuti rapat-rapat tim pengawas.
- Prosedur Kerja Field Inspector Struktur Baja
1. Mengikuti rapat koordinasi perdana. 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan lantai 3. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 4. Melakukan pemeriksaan ke lapangan atas tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung mulai dari izin kerja, kesiapan tenaga kerja, kesiapan peralatan kerja, kesiapan lapangan serta kesiapan dan kesesuaian bahan serta kesesuaian dengan gambar kerja. 18
5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan melaporkan pekerjaan tersebut kepada pengawas bagian sipil agar dapat dicari jalan keluarnya. 7. Mengikuti rapat-rapat tim pengawas.
- Prosedur Kerja Field Coordinator Arsitektur 1. Rapat koordinasi perdana 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan bidang arsitektur. 3. Memeriksa jumlah field inspector yang dibutuhkan dilapangan setiap bagian. 4. Membuat batasan-batasan tugas setiap field inspector dengan jelas. 5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Berkoordinasi dengan setiap field inspector bagian masing-masing pekerjaan. 7. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan menghentikan pekerjaan tersebut. 8. Menyiapkan laporan pengawasan yang antara lain memuat catatan atas pekerjaan yang diamati masing-masing field inspector, tingkat kemajuan pekerjaan serta catatan-catatan lain yang perlu. 9. Mengadakan rapat-rapat tim pengawas baik rapat rutin maupun rapat khusus. 19
- Prosedur Kerja Field Coordinator Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing 1. Rapat koordinasi perdana 2. Menyiapkan dan mengecek kembali dokumen kontrak, gambar-gambar, spesifikasi teknis, formulir-formulir persetujuan perubahan dilapangan dan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan bidang MEP. 3. Memeriksa jumlah field inspector yang dibutuhkan dilapangan setiap bagian. 4. Membuat batasan-batasan tugas setiap field inspector dengan jelas. 5. Memakai alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan K3 sehingga siap untuk memasuki area kerja. 6. Berkoordinasi dengan setiap field inspector bagian masing-masing pekerjaan. 7. Mengamati dan mencatat jalannya proses pelaksanaan pekerjaan dan jika ada bagian pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan menghentikan pekerjaan tersebut. 8. Menyiapkan laporan pengawasan yang antara lain memuat catatan atas pekerjaan yang diamati masing-masing field inspector, tingkat kemajuan pekerjaan serta catatan-catatan lain yang perlu. 9. Mengadakan rapat-rapat tim pengawas baik rapat rutin maupun rapat khusus
20
Bab III Hasil Kerja Pengawas
Studi kasus di tinjau dari MODUL 1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) NO. SUB PEKERJAAN UNIT KEGIATAN HASIL PEMERIKSAAN REKOMENDASI 1 Pemasangan perancah dan bekisitng untuk kolom pada basement A. Persiapan Bahan Untuk Bekisting B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Mendesain bekisting sesuai kolom pada basement A. JSA tidak Dibuat B. RK3 tidak ada C. Beberapa Pekerja tidak memakai APD yang disarankan seperti Helm dan Sarung tangan D. Perancah pendukung bekisting tidak dijangkar kuat E. Area yang digunakan untuk mengangkut perancah tidak aman F. Sambungan rangka bekisting kurang kuat G. Tidak ada rambu peringatan A. JSA harus dibuat kemudian dibuat RK3 B.Pekerja diberi sanksi C. Pekerja diizinkan bekerja asal menggunakan APD seperti helmet dan sarung tangan D. Perancah dibuat kokoh dengan dijangkar yang kuat E. Sambungan rangka bekisitng dibuat kuat F. Dibuat rute yang aman untuk pengangkutan perancah G. diberi rambu peringatan semisal tanda peringatan 21
2 Pekerjaan Pembesian Beton Pada Kolom A. Persiapan Pengangkutan Material Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Pemotongan Besi E. Pemasangan Besi sesuai dengan spesifiasi teknis F. Periksa posisi hook/sling pengangkatan besi kolom dengan tower crane (jika menggunakan metode bujur sangkar) G. Angkat sampai ujung besi kolom tergantung + 1 M dan pastikan material tidak tesangkut H. Sebelum dipasang, periksa panjang penyaluran besi di atas lantai minimal 40D I. Posisikan besi kolom tepat berasa di titik pemasangan J. Posisi tulangan pokok konstruksi kolom harus terikat dengan baik A. RK3 tidak ada B. Beberapa pekerja hanya memakai beberapa APD seperti helmet, pelindung mata, penyaring udara (masker), sepatu C. Alat mengalami kerusakan yang membahayakan pekerja D. Penempatan P3K sulit dijangkau E. Persediaan P3k kurang F. Tidak ada rambu peringatan G. Petugas crane tidak fokus H. Pada ketinggian, lantai kerja tidak diberi pengaman A. Buat RK3 apabila ingin memulai pekerjaan B. Apabila pekerja ingin melanjutkan pekerjaan, APD harus dilengkapi dengan sarung tangan, baju kerja, baju penahan panas, safety harness untuk pekerja dengan zonasi kerja area tinggi C. Alat harus diservis atau diganti apabila ingin dilanjutkan pekerjaannya D. Untuk alat dan operator harus di cek kembali Surat Izin Operasional (SIO) E. P3K di simpan di tempat yang strategis F. Persediaan P3K ditambah sesuai dengan jumlah pekerja G. Dipasang rambu peringatan di setiap lokasi yang mempunyai resiko kecelakaan H. Penggantian petugas crane yang mempunyai Surat Izin Operasional I. diberi pagar pembatas apabila lantai kerja berada di ketinggian 2 M ke atas. J. Untuk daerah dengan area kerja di tempat tinggi diberi peringatan dengan rambu "Awas Area Lokasi Benda Rawan Jatuh". 22
3 Pengecoran beton pada footing dan kolom dikerjakan setelah pondasi footing selesai A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Material C. Persiapan Alat D. Persiapkan Bekisting untuk pengecoran footing E. Lakukan Pengecoran di tempat yang telah ditentukan A. JSA tidak ada B. RK3 tidak ada C. P3K tidak ada D. Beberapa Tenaga Kerja tidak memakai APD seperti sarung tangan E. Tidak ada rambu peringatan F. Pagar pembatas tidak ada G. Area untuk mendistribusikan material pengecoran tidak aman A. Buat RK3 apabila ingin memulai pekerjaan B. Apabila pekerja ingin melakukan pekerjaan APD harus dilengkapi dengan sarung tangan C. Alat harus diservis atau diganti apabila ingin dilanjutkan pekerjaannya D. P3K di simpan di tempat yang strategis E. Persediaan P3K ditambah sesuai dengan jumlah pekerja F. Dipasang rambu peringatan di setiap lokasi yang mempunyai resiko kecelakaan G. Penggantian petugas crane H. diberi pagar pembatas apabila lantai kerja berada di ketinggian 2 M ke atas. 4 Pembongkaran Perancah Kolom A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Alat C, Lakukan Prosedur Pembongkaran sesuai ketentuan A. Beberapa Tenaga Kerja tidak memakai APD seperti sepatu dan safety harness B. JSA tidak ada C. RK3 tidak ada D. Jumlah persediaan P3K kurang E. Hasil Pembongkaran dibuang sembarangan F. Tidak ada rambu pengaman A. Pekerja diizinkan bekerja apabila pekerja melengkapi diri dengan APD seperti sepatu dan safety harness B. Pekerjaan dapat dilanjutkan apabila ada JSA dan RK3 C. Tambah pesediaan P3K sesuai dengan kebutuhan D. Sediakan ruang untuk material pembongkaran E. Diberi rambu peringatan di sekitar area pembongkaran
No. Pekerjaan Unit Pekerjaan Hasil Pengawasan Rekomendasi 5 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal 1. Pemasangan perlengkapan listrik dari gardu PLN ke lokasi proyek 1. kurangnya rambu- rambu K-3 pada zona 5 Buat rambu-rambu di daerah sekitar sumber listrik 23
2. Penempatan lokasi sumber listrik di beberapa titik proyek 2. tidak adanya safety patrol dari petugas K3 pada zona 3 di malam hari Peralatan listrik harus dibuat daftar dan diberi label, bebas dari bahaya listrik dan digunakan dengan cara yg benar 3. Pemasangan Istalasi listrik untuk penerangan 3. Beberapa pekerja tidak menggunakan APD yg lengkap hanya menggunakan sepatu dan helm dizona 6 dan 7 Buat pertahanan yg memenuhi syarat, gunakan pemutus arus, gunakan fuse dan pemutus jaringan 4. Penyediaan genset sebagai sumber listrik cadangan 4. kabel tidak diisolasi dengan baik lindungi bagian yg bermuatan listrik, pasang labael lockout/ tagout 6 Pekerjaan Plumbing 1. Pembuatan Grown Water Tank 5. sistem listrik & perkakas tidak diberi pertahanan gunakan kabel fleksibel yg tepat, tutplah panel listrik 2. Pemasangan pipa air bersih 6. Kerusakan Alat dan Perkakas listrik lakukan pelatihan pemasangan dan penggunaaan perkakas bertenaga listrik 3. Pembuatan septic tank 7. Jalur kawat listrik bertegangan tinggi Petugas listrik harus terlatih dan kompeten 4. Pemasangan instalasi air kotor dan buangan 8. Area sumber listrik dalam keadaan Basah Hanya petugas listrik yg diperbolehkan memasang/ membongkar instalasi dan/ atau perlengkapan lisrtik
9. Kebocoran pipa sambungan pada zona 1 setiap pekerja harus memakai APD yg tepat untuk melindungi bahaya listrik
material listrik yg dipakai dan sistem jaringan harus memenuhi syarat PUIL
Bahaya listrik harus dikomunikasikan 24
petugas plumbing harus terlatih dan kompeten
Studi kasus ditinjau dari MODUL 2. Gambar Kerja Spesifikasi Teknis, Kontrak dan Dokumen-Dokumen Terkait
NO JENIS PEKERJAAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI Mempelajari & memahami gambar kerja serta spesifikasi teknis. 1. Pengawasan terhadap gambar kerja Gambar kerja pemasangan angkur pada kolom beton pada pekerjaan struktur baja untuk zona 1 tidak lengkap, sehingga menjadi pemicu keterlambatan
Gambar kerja sambungan kolom dengan balok untuk zona 2 dan 3 tidak lengkap apakah menggunakan las atau baut Gambar kerja untuk mekanikal-elektrikal plumbing untuk zona 3 tidak lengkap. Membuat gambar kerja secepatnya sehingga tukang dan mandor lebih mengerti pekerjaan yang dilakukan dan tidak memperlambat pekerjaan selanjutnya
Secepatnya kontraktor mengajukan gambar kerja dan metode pelaksanaan serta perijinan .
Harus mengajukan gambar kerja sehingga dapatkan ijin untuk pekerjaan berikutnya 2. Pengawasan terhadap spesifikasi teknis Spesifikasi teknis untuk pekerjaan baja tidak ada baik itu balok/ kolom maupun sambungan yang dipakai
Gambar arsitek dan mekanikal elektrikal tidak singkron atau sesuai dengan gambar struktur, dalam hal ini posisi dari batu bata posisinya tidak rata / di as balok.
Contoh material plumbing (contoh: pipa) tidak ada. Spesifikasi teknis yang diberikan harus sesuai dengan standar dan serta mutu yang digunakan harus memberikan informasi yang jelas.
Pihak kontraktor harus berkordinasi dengan pihak konsultan pengawas
Harus ada contoh material atau mock-up Mempelajari & memahami Kontrak. 1 Jadwal Kerja Terjadi Keterlambatan di pekerjaan struktur atas Mengatur kembali jadwal kerja, dengan cara menambah sumber 25
karena fabrikasi komponen baja yang mengalami keterlambatan sehingga berada di bawah kurva S daya seperti penambahan pekerja, penambahan alat serta penambahan waktu kerja 2. Prosedur Pelaksanaan Project Plan
Jalan keluar-masuk untuk pejalan kaki dengan kendaraan berat tidak dipisahkan, sehingga dapat mengganggu jalan nya proyek Penempapatan bangunan kantor, gudang, barak pekerja tidak ditempatkan sesuai dengan keadaan proyek (berjauhan) sehingga membuat assembly point yang cukup banyak sedangkan lokasi yang digunakan terbatas
Harus dibuat pintu masuk-keluar khusus orang dan kendaraan
Harus direncanakan dalam penempatan kantor, gudang dan lainnya, sehingga assembly poit ditujukan di beberapa titik Uraian pelaksanaan pekerjaan 1. Pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dan tanpa ijin pengerjaan Tiap pekerjaan harus sesuai dengan jadwal, dan apabila terjadi percepatan pekerjaan harus sesuai dengan ijin pengawas Pengecekan dokumen prosedur pelaksanaan Dokumen kerja yang dipakai tidak lengkap dan tidak jelas Dokumen yang dilaksanakan harus jelas dan lengkap sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga pekerjaan menjadi efektif, aman bagi pengguna, pekerja serta lingkungan, selain itu memenuhi standar yang telah ditentukan. 3. Tahapan pembayaran Cara pembayaran yang dilakukan pada proyek ini adalah pembayaran atas prestasi (Stage Payment) Dalam pembayaran cara ini, penyedia jasa harus menyiapkan bukti-bukti yang dapat menunjukkan kemajuan/prestasi yang telah dicapai. Dengan begitu pembayaran termin dapat dilakukan. Mempelajari & memahami dokumen-dokumen terkait. 1. Perijinan pelaksanaan Perijinan pemasangan instalasi pekerjaan kolom baja dan balok baja belum dibuat. Perijinan harus dibuat, dengan dilengkapi dengan spesifikasi, metode pelaksanaan serta perhitungan pengangkutan serta pemasangan instalasi.
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 3. Organisasi Pengawas Lapangan (Field Inspector) 26
Susunan Organisasi dan job description berada di lampiran NO KEGIATAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI PEKERJAAN UNIT PEKERJAAN 1 Pengawas Pekerjaan Struktur Beton Bassement a. Membuat rencana kerja pengawasan pemasangan perancah dan bekisting kolom, pembesian, pengecoran beton pada foting , pengerjaan kolom, pembongkaran perancah kolom pada area bassement ( 3 Lantai ) A. Hasil Beton pada kolom terdapat kerusakan yakni beberapa kolom ada yang keropos B. Mengawasi pelaksanaan pengawasan pekerjaan tidak sampai selesai C. Jarang mengikuti rapat-rapat rutin D. APD untuk pengawasan mekanikal elektrikal dan plumbing tidak lengkap hanya menggunakan Helm dan Sepatu Boot saja A. Pengawas Lapangan harus orang yang mempunyai keahlian dan berkompeten di bidangnya B. Rencana Kerja pengawasan harus jelas dan detail supaya tidak terjadi kesalahan C. Pengawas lpangan harus mengawasi proses pengawasan pekerjaan selama pekerjaan berlangsung dari awal sampai akhir D. APD untuk pengawasan mekanikal elektrikal dan plumbing harus di lengkapi e. Hal apapun yang terjadi di lapangan harus dilaporkan kepada pimpinan b. Menyiapkan gambar spesisfikasi teknis untuk pekerjaan struktur beton bassement, yaitu gambar pemasangan bekisting dan ukuran bekisting, dimensi kolom untuk bassement, penulangan kolom. c. Melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan struktur beton bassement yang dilaksanakan oleh kontraktor, kemudian mencatat hal yang tidak sesuai dan melaporkannya kepada pimpinan proyek d. Menyiapkan dan menyampaikan laporan kepada atasannya, baik laporan periodik maupun khusus e. Mengahdiri rapat-rapat rutin dan rapat khusus tim 27
pengawas proyek 2 Pengawas Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing a. Membuat rencana kerja pengawasan pemasangan perlengkapan listrik dari gardu PLN ke lokasi proyek, pemsangan instalasi listrik untuk penerangan, penyediaan genset, pembuatan Ground Water Tank, Pemasangan pipa air bersih, pembuatan septic tank, pemsangan instalasi air kotor buangan. b. Menyiapkan gambar spesisfikasi teknis untuk pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan Plumbing, yaitu gambar denah penempatan titik sumber listrik, instalasi listrik, posisi genset, kemudian gambar spesifikasi teknis Ground Water Tank, Pipa air bersih, Septic tank, instalasi air kotor dan buangan. c. Melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, Plumbing selama proses berlangsung d. Menyiapkan dan menyampaikan laporan kepada atasannya, baik laporan periodik maupun khusus e. Mengahdiri rapat-rapat rutin dan rapat khusus tim 28
pengawas proyek
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 4 Memeriksa dan Memvalidasi Ijin-Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
NO JENIS PEKERJAAN UNIT PEKERJAAN HASIL PEMERIKSAAN REKOMENDASI 1 Pemasangan perancah dan bekisitng untuk kolom pada basement A. Persiapan Bahan Untuk Bekisting B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Mendesain bekisting sesuai kolom pada basement A. SPK sudah keluar B. SPMK C. Alat Sudah Ada D. RK3 sudah ada Pekerjaan dapat dilaksanakan 2 Pekerjaan Pembesian Beton Pada Kolom A. Persiapan Pengangkutan Material Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Pemotongan Besi E. Pemasangan Besi sesuai dengan spesifiasi teknis F. Periksa posisi hook/sling pengangkatan besi kolom dengan tower crane (jika menggunakan metode bujur sangkar) G. Angkat sampai ujung besi kolom tergantung + 1 M dan pastikan material tidak tesangkut H. Sebelum dipasang, periksa panjang penyaluran besi di atas lantai minimal 40D I. Posisikan besi kolom tepat berasa di titik A. SPK belum keluar B. SPMK belum keluar C. Untuk alat dan tenaga kerja sudah tercantum Surat Izin Operasional D. Ada surat pengadaan barang dan material E. RK3 sudah ada Pekerjaan Dapat dilakukan apabila SPK dan SPMK sudah dikeluarkan oleh owner 29
pemasangan J. Posisi tulangan pokok konstruksi kolom harus terikat dengan baik 3 Pengecoran beton pada footing dan kolom dikerjakan setelah pondasi footing selesai A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Material C. Persiapan Alat D. Persiapkan Bekisting untuk pengecoran footing E. Lakukan Pengecoran di tempat yang telah ditentukan A. SPK sudah keluar B. SPMK sudah keluar C. Untuk alat dan tenaga kerja belum tercantum Surat Izin Operasional D. Ada surat pengadaan barang dan material E. RK3 sudah ada A.Pekerjaan Dapat dilakukan apabila sudah ada Surat Izin Operasinal B. Mengganti operator dan alat dengan operator dan alat yang mempunyai izin operasional 4 Pembongkaran Perancah Kolom A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Alat C, Lakukan Prosedur Pembongkaran sesuai ketentuan A. SPK sudah keluar B. SPMK C. Alat Sudah Ada D. RK3 sudah ada Pekerjaan dapat dilaksanakan
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 5 Jadwal Pelaksanaan
NO JENIS KEGIATAN UNIT KEGIATAN HASIL PEMERIKSAAN REKOMENDASI 30
1 Pemasangan perancah dan bekisitng untuk kolom pada basement A. Persiapan Bahan Untuk Bekisting B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Mendesain bekisting sesuai kolom pada basement A. Terjadi Keterlambatan untuk Pendatangan Material Perancah dan Bekisting B. Tenaga Kerja cukup untuk melaksanakan pekerjaan dan diprediksi mampu mencapai target yang ditentukan C. Kondisi alat baik sehingga tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan D. Metode Kerja Ada untuk pemasangan bekisitng Kegiatan dapat dilaksanakan dengan syarat material sehingga apabila dalam keadaan normal pekerja cukup dengan keadaan seperti ini untuk meningkatkan produktivitas maka jam kerja atau jumlah pekerja ditambah 2 Pekerjaan Pembesian Beton Pada Kolom A. Persiapan Pengangkutan Material Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis B. Persiapan Tenaga Kerja C. Persiapan Alat D. Pemotongan Besi E. Pemasangan Besi sesuai dengan spesifiasi teknis F. Periksa posisi hook/sling pengangkatan besi kolom dengan tower crane (jika menggunakan metode bujur sangkar) G. Angkat sampai ujung besi kolom tergantung + 1 M dan pastikan material tidak tesangkut H. Sebelum dipasang, periksa panjang penyaluran besi di atas lantai minimal 40D I. Posisikan besi kolom tepat berasa di titik A. Material Untuk Pembesian Pada kolom datang tepat waktu B. Tenaga Kerja kurang untuk melaksanakan pekerjaan dan diprediksi tidak mampu mencapai target yang ditentukan C. Kondisi alat baik sehingga tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan D. Metode Kerja Tidak ada untuk Masing-Masing Kegiatan A. Metode Kerja Dibuat Untuk Memberikan Urutan Pekerjaan dari setiap kegiatan sehingga waktu yang digunakan dapat seefektif mungkin B. Tenaga Kerja ditambah agar Jadwal Pelaksanaan kegiatan tidak terlambat 31
pemasangan J. Posisi tulangan pokok konstruksi kolom harus terikat dengan baik 3 Pengecoran beton pada footing dan kolom dikerjakan setelah pondasi footing selesai A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Material C. Persiapan Alat D. Persiapkan Bekisting untuk pengecoran footing E. Lakukan Pengecoran di tempat yang telah ditentukan A. Material Untuk Pengecoran Beton Pada Footing dan Kolom Tepat Waktu B. Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini cukup C. Kondisi alat baik sehingga tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan D. Metode Kerja Ada untuk Masing-Masing Kegiatan Kegiatan dapat dilaksanakan 4 Pembongkaran Perancah Kolom A. Persiapan Tenaga Kerja B. Persiapan Alat C, Lakukan Prosedur Pembongkaran sesuai ketentuan
A. Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini cukup B. Kondisi alat baik sehingga tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan C. Metode Kerja Ada untuk Masing-Masing Kegiatan Kegiatan dapat dilaksanakan 32
5 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal 1. Pemasangan perlengkapan listrik dari gardu PLN ke lokasi proyek A. Material Elektrikal dan Mekanikal Datang Tepat Waktu Pekerjaan Dapat Dilanjutkan Apabila Jumlah Pekerja Ditambah Untuk mengurangi keterlambatan waktu pengerjaan 2. Penempatan lokasi sumber listrik di beberapa titik proyek B. Jumlah Pekerja Kurang 3. Pemasangan Istalasi listrik untuk penerangan C. Metode Kerja Ada
4. Penyediaan genset sebagai sumber listrik cadangan
6 Pekerjaan Plumbing 1. Pembuatan Grown Water Tank A. Material Pekerjaan Plumbing Datang Tepat Waktu Pekerjaan Dapat Dilaksanakan 2. Pemasangan pipa air bersih B. Metode Kerja Ada 3. Pembuatan septic tank 4. Pemasangan instalasi air kotor dan buangan
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 6 Mengkoordinir Tahapan Pekerjaan Tim Pengawas Pekerjaan NO JENIS PEKERJAAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI 1 Pekerjaan struktur beton basement Pada pekerjaan ini dilakukan rapat mingguan sebanyak dua kali Dengan agenda rapat mingguan sebagai berikut: Minggu 1 agenda rapat mengenai Agar waktu pengerjaan pembongkaran bekisting yang lebih cepat, maka direkomendasikan penggantian cara bongkar manual dengan bantuan tower crane. 33
finishing pembongkaran bekisting. Minggu 2 agenda rapat mengenai finishing keseluruhan pekerjaan struktur basement termasuk perawatan beton (curing beton). 2 Pekerjaan mekanikal- elektrikal-plumbing Pada pekerjaan ini dilakukan rapat mingguan sebanyak empat kali. Dengan agenda rapat mingguan mengenai persiapan pemasangan titik- titik lampu, kerusakan pada material pipa sebelum terpasang. Sprinkler beserta pipa-pipa penghubung menuju ground water tank. Harap cek kembali kondisi material yang tersedia di gudang penyimpanan bahan agar jika terjadi kerusakan dapat diganti sebelum pekerjaan plumbing dimulai. Sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses pra pengerjaan. 3 Pekerjaan struktur kolom + balok baja Pada pekerjaan ini dilakukan rapat mingguan sebanyak empat kali. Dengan agenda rapat mingguan sebagai berikut:
Minggu 1, agenda rapat mengenai Teknis pemasangan bowplank (persiapan pengecoran) dan membahas masalah Agar keterlambatan dapat di minimalisir, maka material baja dapat dipesan lagi ke pabrik lain yang lebih terpercaya sehingga material yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan balok dan kolom dapat 34
keterlambatan waktu tiba material baja untuk tulangan. Minggu 2 agenda rapat menindak lanjuti keterlambatan material baja. Pada minggu ini pekerjaan struktur kolom dan balok baja terhenti. Minggu 3 agenda rapa menindak lanjuti keterlambatan material baja. Pada minggu ini pekerjaan struktur kolom dan balok baja kembali terhenti. Minggu 4 agenda rapat menindak lanjuti keterlambatan material baja. Pada minggu ke-empat pekerjaan kolom dan balok sudah dapat dilaksanakan mulai dua hari sebelum rapat. Keterlambatan yang terjadi untuk pekerjaan ini sebesar 20%. Atau 3,8 minggu dari 19 minggu. kembali dilanjutkan agar pekerjaan tersebut selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Karena dalam proyek ini telah terjadi keterlambatan pekerjaan sebesar 20% dari jadwal pekerjaan yang bersangkutan, maka untuk mengganti volume pekerjaan dalam rentang waktu keterlambatan dilakukan penambahan waktu perkerjaan menjadi 24 jam/hari termasuk hari libur, dengan sistem shift untuk pembagian jam kerja tukang. 35
4 Pekerjaan struktur beton lantai Pada pekerjaan ini dilakukan rapat mingguan sebanyak tiga kali. Dengan agenda rapat sebagai berikut:
Minggu 1 agenda rapat mengenai persiapan pengecoran (ketersediaan bekisting, tulangan, dsb), serta penindak lanjutan terhadap sistem K3 dan APD yang kurang ditegaskan oleh petugas K3 terhadap pekerja. Minggu 2 agenda rapat mengenai cuaca buruk, sehingga menyebabkan pengecoran lantai terlambat. Minggu 3 agenda rapat mengenai progres pengecoran, termasuk perawatan beton. Menunggu hujan reda, sehingga pengecoran dapat dilakukan juga menutup area pengecoran dengan plastik cor sehingga coran beton tidak rusak karena cuaca hujan. Cek kelengkapan APD setiap pekerja, dan sosialisasikan kembali.
36
RENCANA WAKTU RAPAT BULANAN
NO JENIS PEKERJAAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI 1 Pekerjaan struktur beton basement Sulitnya mobilisasi peralatan pekerjaan persiapan karena jalur dan akses mobilisasi yang terlampau jauh karena terlambatnya perizinan mengenai penutupan jalur umum. Rencanakan jalur yang paling efektif dan efisien menuju lokasi proyek, dan lakukan sinkronisasi waktu mobilisasi dan demobilisasi proyek pada saat jam-jam kosong/tidak terlalu ramai. 2 Pekerjaan tanah dan pondasi Sulitnya proses pelaksanaan pemancangan sheet pile, dikarenakan peningkatan keamanan agar proses pemasangan dinding penahan tanah tidak menimbulkan akibat buruk bagi bangunan lain di sekitar. Penempatan sheet pile kurang rapi, Minimalisir dengan penggunaan alat pancang jenis hidrolis. Ganti sheet pile yang mengalami kerusakan. 37
sehingga terjadi rusaknya 5 buah sheet pile. 3 Pekerjaan Struktur beton basement Hujan menyebabkan keterlambatanny a pekerjaan pengecoran beton basement. Lamanya proses mobilisasi readymix beton karena jarak batching plan jauh dari lokasi proyek Mencari batching plan yang terdekat dari lokasi proyek. Meminta pihak readymix mendesain setting time beton agar lebih tahan lama sebelum mengeras. 4 Pekerjaan Struktur kolom dan balok baja Terjadi keterlambatan fabrikasi material baja. Pekerjaan struktur kolom dan balok baja mengalami keterlambatan. Mencari fabrikan lain yang dapat memasok baja tepat waktu. Menambah jam kerja pekerja 24 jam/hari dengan sistem shift agar meminimalisisr keterlambatan pekerjaan. 5 Pekerjaan Struktur beton lantai Cuaca buruk, sehingga menyebabkan pengecoran lantai di atasnya tidak memiliki Menunggu hujan reda, sehingga pengecoran 38
penutup akibat fabrikasi baja yang terlambat. dapat dilakukan. Menutup area pengecoran dengan plastik cor sehingga coran beton tidak rusak karena cuaca hujan. 6 Pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing
Pada pekerjaan ini dilakukan rapat mingguan sebanyak empat kali. Dengan agenda rapat mingguan mengenai persiapan pemasangan titik-titik lampu, kerusakan pada material pipa sebelum terpasang. Sprinkler beserta pipa-pipa penghubung menuju ground water tank. cek kembali kondisi material yang tersedia di gudang penyimpanan bahan agar jika terjadi kerusakan dapat diganti sebelum pekerjaan plumbing dimulai. Sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses pra pengerjaan. 39
FORMAT NOTULEN RAPAT MINGGUAN
RISALAH RAPAT (RAPAT MINGGU ) NAMA PROYEK : PEMBANGUNAN HOTEL ANGGREK Lembar ke 1 dari 48 DATE : 7 Januari 2014 NO PENGANGGUNG JAWAB PERMASALAHAN DISETUJUI
Sosialisasi dan perizinan penutupan akses jalan untuk kepentingan pengangkutan alat dan bahan konstruksi. Penyortiran alat-alat proyek. Perizinan penggunaan alat (ex. Izin pendirian tower crane kepada depnaker).
Oleh penanggung jawab rapat 40
FORMAT NOTULEN RAPAT MINGGUAN
RISALAH RAPAT (RAPAT MINGGU 1)
PERIHAL:
NAMA PROYEK : PEMBANGUNAN HOTEL ANGGREK TEMPAT : Ruang rapat direksi keet TANGGAL/JAM : 7 Januari 2014/08.00 LAMA RAPAT : 120 menit PESERTA RAPAT Pimpro (pimpinan proyek) sebagai pimpinan
Manajer konstruksi atu manajer lapangan Manajer teknik dan engineering Kepala dan staf pengendalian jadwal dan biaya Manajer pangadaan Para spesialis dan kepala inspektor mutu.
AGENDA Progress atau kemajuan pelaksanaan proyek selama satu minggu terakhir Persoalan yang dihadapi di lapangan berdasarkan laporan terakhir Dampak persoalan tersebut terhadap tercapainya sasaran proyek dan usaha-usaha untuk mengatasinya Usulan untuk solusi permasalahan Penutup
41
Melakukan sinkronisasi pelaksanaan pengawasan
NO JENIS PEKERJAAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI 1 Pekerjaan Struktur Beton Baement Proses Curing beton yang tidak sempurna karena beton tidak tertutup dengan rapat -Beton dapat ditutupi dengan plastik seluruh permukaannya agar kelembapan betonnya dapat terjaga SOP pekerjaan yang kurang tersusun secara baik -Seharusnya SOP pengawasan disusun secara baik berdasarkan kontrak antara konsultan dengan pemilik dengan memperhatikan lingkup pekerjaan yang ada,jenis pekerjaan,tingkat kesulitan yang ada dan jumlah dan kompetensi personal pengawas yang tersedia. kurang lancarnya koordinasi antara pihak- pihak terkait Alternatif : selalu ciptakan koordinasi yang baik antara owner,kontraktor dan konsultan dalam berbagai hal sehingga tidak terjadi lagi masalah seperti ini. 2 Pekerjaan struktur kolom+balok baja Terhentinya pekerjaan pada bulan ke-4 : struktur kolom+balok baja karena terjadinya keterlambatan fabrikasi komponen baja, sehingga terjadi keterlambatan 20% dari waktu yang direncanakan. Sehingga jadwal pekerjaan tidak sinkron. Produktivitas pekerja yang berkurang bahkan berhenti karena keterlambatan tersebut sehingga kuantitas pekerjaan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Sehingga jadwal pekerjaan tidak sinkron.
- Agar keterlambatan dapat diminimalisirkan maka dapat untuk memesan ke pabrikan baja lainnya yang terpercaya dan berkualitas sehingga dapat datang sesuai waktu yang direncanakan sehingga pekerjaan yang lainnya dapat terlaksana sesuai jadwalnya dan pekerjaan pun dapat sinkron sesuai dengan waktu dan ketentuan yang telah disepakati bersama - Karena dalam proyek ini sudah terjadi keterlambatan sebanyak 20% maka untuk mengganti waktu yang terlambat maka dapat mengerjakan pekerjaan selama 24jam dan pada hari libur (overtime) namun dengan syarat harus menggunakan shift kerja. dan pekerjaan pun dapat sinkron sesuai dengan waktu dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Pekerjaan struktur kolom+balok baja SOP pekerjaan yang kurang tersusun secara baik - Seharusnya SOP pengawasan disusun secara baik berdasarkan kontrak antara konsultan dengan pemilik dengan memperhatikan lingkup pekerjaan yang ada,jenis pekerjaan,tingkat kesulitan yang ada dan 42
jumlah dan kompetensi personal pengawas yang tersedia. Sehingga masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi karena mengakibatkan keterlambatan yang cukup besar yakni sebesar 20% dan akibat pekerjaan ini sangat merugikan bagi semua pihak Pekerjaan struktur kolom+balok baja kurang lancarnya koordinasi antara pihak- pihak yang terlibat dalam pemesanan baja sehingga terjadinya keterlambatan fabrikasi baja. Sehingga jadwal pekerjaan tidak sinkron Alternatif : selalu ciptakan koordinasi yang baik antara owner,kontraktor dan konsultan dalam berbagai hal sehingga tidak akan terjadi lagi keterlambatan seperti ini. 3 Pekerjaan struktur beton lantai Bekisting Plat Lantai yang tidak rata Ketinggian tulangan yang tidak beraturan -Kontraktor harus memakai bekisting yang rata dengan menseleksi bekisting yang rata -Pakailah tulangan penyangga pada pembesian plat lantai SOP pekerjaan yang kurang tersusun secara baik -Seharusnya SOP pengawasan disusun secara baik berdasarkan kontrak antara konsultan dengan pemilik dengan memperhatikan lingkup pekerjaan yang ada,jenis pekerjaan,tingkat kesulitan yang ada dan jumlah dan kompetensi personal pengawas yang tersedia.
4 Pekerjaan Mek-Elektrikal- Plumb Gambar mekanikal eletrikal tidak sesuai dengan gambar struktur
No Nama Kegiatan Hasil Pengawasan Rekomendasi 1 Kelancaran Pekerjaan Struktur Beton 1. Pembongkaran bekisting kolom pada beton masih manual. Alternatif : Pakai tenaga bantuan seperti TC agar pekerjaan pembongkaran cepat. Langkah Langkah Bagi Kelancaran : TC ikut membantu pembongkaran bekisting pada beton. 2. Proses Curing beton pada kolom dan balok menggunakan plastik bekas menyebabkan beton tidak tertutup dengan rapat. Alternatif : Memakai plastik baru agar seluruh permukaan beton harus tertutup agar kelembapan beton tetap terjaga. Langkah Langkah Bagi Kelancaran : Beton ditutupi dengan plastik seluruh permukaannya tanpa ada celah. 3.Data Cuaca tidak ada. Alternatif : Harus ada laporan data cuaca Langkah Langkah bagi kelancaran : Kontaktor harus berkoordinasi dengan BMKG agar dapat memprediksi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan. Kontarktor harus mencantumkan laporan cuaca. 2 Kelancaran Pekerjaan Struktur Kolom dan Balok Baja 1. Terjadi keterlambatan fabrikasi komponen baja. Alternatif : Mencari fabrikan lain yang dapat memasok baja tepat waktu. Langkah - Langkah Bagi Kelancaran : Kontraktor harus mencari fabrikan baja lain agar pekerjaan bisa segera dikerjakan. Kontarktor harus memastikan pasokan baja bisa datang tepat pada waktu yang diminta. 2. Pekerjaan struktur kolom dan balok baja menjadi terlambat. Alternatif : Menambah jam kerja pekerja 24 jam setiap hari. Langkah- Langkah Bagi Kelancaran : Membuat sistem shift kerja agar keterlambatan dapat diminimalisir. Menambah jumlah pekerja agar dapat mempercepat pekerjaan. 3.Data Cuaca tidak ada. Alternatif : Harus ada laporan data cuaca Langkah Langkah bagi kelancaran : 44
Kontaktor harus berkoordinasi dengan BMKG agar dapat memprediksi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan. Kontarktor harus mencantumkan laporan cuaca. 3 Kelancaran Pekerjaan Struktur Beton Lantai 1. Bekisting Plat Lantai yang tidak rata. Alternatif : Gunakan bekisting yang rata. Langkah Langkah Bagi Kelancaran : Kontraktor harus memakai bekisting yang rata dengan menseleksi bekisting yang rata. 2. Ketinggian tulangan yang tidak beraturan. Alternatif : Pakai tulangan penyangga pada pembesian plat lantai Langkah Langkah Bagi Kelancaran : Ukur oleh surveyor elevasi tiap plat lantai apakah ada yang berbeda. Elevasi yang berbeda diperbaiki tulang penyangganya agar sama elevasinya. 3.Pemasangan pipa rellat menggunaan PVC. Alternatif : Pipa rellat harus menggunakan pipa besi karena pipa rellat ini untuk dudukan perataan lantai sehingga alat perata bekerja lebih cepat Langkah Langkah Bagi Kelancaran : Pipa rellat dipasang diatas dudukan yang kokoh 4. Alat Perata Lantai Hanya Tersedia yang Manual Alternatif : Menggunakan alat perata mekanis agar lebih cepat Langkah - Langkah Bagi Kelancaran : Persiapkan alat mekanis tersebut lalu gunakan menurut prosedur agar perataan lantai lebih cepat.
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 7 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan NO KEGIATAN PEKERJAAN HASIL PEMERIKSAAN REKOMENDASI 1 Memeriksa laporan pengawas lapangan Pemeriksaan Laporan Harian :
26/03/2014 terjadi longsor pada galian, munculnya air tanah ke permukaan pada sektor kegiatan pekerjaan pengecoran beton pada footing dan kolom Membuat dinding penahan tanah untuk meminimalisir timbulnya longsoran yang lebih besar, untuk permasalahan dengan air tanah digunakan metode dewatering Pemeriksaan Laporan Mingguan : 45
terjadi sedikit keterlambatan pada minggu ke 4 bulan ke 3 di sektor kegiatan pekerjaan pengecoran beton pada footing dan kolom basement dikarenakan cuaca sedang hujan saat pengecoran di malam hari, karena proses pengecoran tidak dapat dilakukan pada siang hari. didirikan tenda untuk menutupi coran beton agar tidak terjadi kontak langsung dengan air hujan.
2 Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan adanya perubahan pekerjaan yang disebabkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan rencana, dilakukan pengukuran lapangan kembali dengan lebih teliti, jika dinilai masih belum sesuai dengan rencana maka dibuatlah perencanaan pekerjaan tambah kurang. 3 Melaporkan realisasi hasil pemeriksaan pekerjaan pada atasan terjadi keterlambatan akibat kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan rencana awal Identifikasi jenis pekerjaan tambah kurang,diadakan rapat koordinasi bersama owner dan kontraktor tentang pekerjaan tambah kurang tersebut.
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 8 Memeriksa Pengajuan Pekerjaan Tambah/Kurang NO KEGIATAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI 1 Kontraktor melaporkan kemajuan progress pekerjaan Pada Bulan ke-4 dengan deviasi - 15% Terdapat penyimpangan antara laporan progress realisasi pekerjaan dengan progres real di lapangan. Pada bulan ke-4 pekerjaan terlambat (-20%) dikarenakan keterlambatan fabrikasi komponen baja. Kontraktor harus memperbaiki laporan progres realisasi pekerjaan pada bulan ke-4 dengan deviasi -20% sesuai dengan fakta real di lapangan. Dan diminta untuk mencantumkan alasan serta solusi dari keterlambatan tersebut. 46
2 Kontraktor mengusulkan untuk melakukan penambahan kolom praktis pada dinding dengan bentang 5 meter di titik as A dan G pada setiap lantai basement Setelah meninjau gambar perencanaan, terdapat 12 titik pada bentang dinding 5 meter pada as A dan G yang tidak terdapat kolom praktis. Pengawas berkoordinasi dengan konsultan perencana dan menyesuaikan dengan SNI yang digunakan (SNI-03-2847-2002). Jumlah penambahan 12 titik kolom praktis pada as A & G yang diperlukan dihitung jumlah dan bobot pekerjaannya, kemudian dibuatkan usulan secara tertulis oleh kontraktor kepada konsultan untuk ditujukan kepada owner. 3 Owner meminta penambahan 1 unit jendela pada setiap kamar hotel pada As 1, 5, 8, A, E, G,H yang memiliki pemandangan menghadap ke pantai Barat & pantai selatan pada lantai 6-12. Setelah meninjau gambar perencanaan, seluruh kamar hotel di desain dengan 1 buah jendela. Dan terdapat 140 unit kamar pada lantai 6-12 (Titik As 1, 5, 8, A, E, G, H) yang memang memungkinkan untuk di tambahkan 1 unit jendela sehingga dapat memaksimalkan pemandangan pantainya. Jumlah penambahan 1 unit jendela pada 140 unit kamar di lantai 6-12 (Titik As 1, 5, 8, A, E, G, H) dihitung jumlah dan penambahan bobot pekerjaannya, kemudian dibuatkan pengajuan rinciannya untuk diperiksa oleh pengawas sebelum diserahkan kepada owner.
Studi Kasus ditinjau dari MODUL 9 Mempersiapkan Daftar Simak dan Dokumen Berita Acara Serah Terima NO KEGIATAN HASIL PENGAWASAN REKOMENDASI 1 Kontraktor mengajukan surat pengajuan untuk menyelenggarakan serah terima pekerjaan PHO Setelah meninjau laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan) dan meninjau langsung fakta real di lapangan, progress real pekerjaan baru mencapai 95% dan belum siap untuk diadakan serah terima. Kontraktor diharuskan segera menyelesaikan sisa progress 5% pekerjaan yang belum diselesaikan, yaitu pekerjaan pemasangan list plafond serta pengecatannya, pekerjaan insatalasi mekanikal dan elektrikal, dan pekerjaan finishing lainnya. 2 Kontraktor mengajukan laporan harian ke-5 pada minggu ke-18 kepada konsultan pengawas. Pada saat itu pekerjaan difokuskan pada pemasangan list plafond, dan kontraktor meng-klaim telah menyelesaikannya 100% Setelah meninjau daftar simak pemeriksaan pekerjaan harian pengawas, pekerjaan pemasangan list plafond baru mencapai 97%. Kontraktor belum menyelesaikan pemasangan list plafond pada 5 unit kamar di lantai 12. kontraktor harus memperbaiki laporan harian ke-5 pada minggu ke- 18 dengan menyesuaikan progres real yang dicapai kontraktor pada hari tersebut.