SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
SUB KEGIATAN : 1.REHABILITASI SEDANG / BERAT SARANA,
PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
2.REHABILITASI SEDANG/ BERAT RUANG KELAS
3.PEMBANGUNAN SARANA,PRASARANA DAN
UTILITAS SEKOLAH
4.PEMBANGUNAN RUANG UNIT KESEHATAN
SEKOLAH
PEKERJAAN : 1.A. REHABILITASI RUANG GURU SDN WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
1.B. REHABILITASI RUANG KEPALA SEKOLAH
SDN WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )
1.C. REHABILITASI RUANG LAB IPA SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
1.D. REHABILITASI TOILET SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
2.E. REHABILITASI RUANG KELAS SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
3.F. PEMBANGUNAN LAB KOMPUTER SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
3.G. PEMBANGUNAN TOILET SDN. WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
4.H. PEMBANGUNAN RUANG UKS SDN. WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
LOKASI : SDN WANKAL IV KEC.GADING KAB PROBOLINGGO
KONSULTAN PERENCANA
CV.RONGGOLAWE CONSTAMA
Kota Probolinggo
BAGIAN 1 PERSYARATAN UMUM
PASAL 1. PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.1 Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Yang dimakud dengan Kegiatan PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN
Wangkal IV meliputi Pekerjaan :
1.1.2. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku
untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk pelaksanaan Kegiatan
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV , yang meliputi :
a. Pekerjaan Struktur baik mulai dari Pondasi sampai pada Struktur atap di atasnya;
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan / dilihat dan tercantum pada Bill
Of Quantity (BQ).
1.1.3. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup pekerjaan yang
ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang ditugaskan
seperti pengadaan:
- alat penggetar yang berfungsi untuk meratakan bahan pengecoran,dan alat Pengaduk
Campuran Beton ataupun Spesi
- Scalfolding,untuk perancah ataupun untuk sarana pemasangan bagian atas seperti atap dan
penutup atap
- dan peralatan lainnya yang bisa membantu percepatan dan kemudahan dalam proses
pekerjaan pembangunan,
d. Koordinasi dengan Penyedia jasa / pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan pada
bagian pekerjan yang ditugaskan.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi / Pegawas.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi / Pengawas untuk mendapatkan persetujuan untuk
mana gambar-gambar tersebut di atas harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemesanan bahan
atau Pelaksanaan pekerjaan dimulai.
1. Supervisi maupun Pemilik Proyek dapat mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan
pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang layak tidak merusak isi kontrak ini.
Yang dimasud dengan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi karena ada perubahan atau
penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk
penambahan, pembatalan atau penggantian dari macam maupun standart tiap bahan atau barang yang
dipergunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Supervisi atau Pengawas
2. Teknik dengan persetujuan tertulis dari Pemilik Proyek.
3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi pekerjaan yang diperlukan
untuk penyesuaikan yang telah disebutkan diatas, kontraktor harus memberitahukan kepada Pemilik Proyek
secara tertulis dengan menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Pemilik Proyek akan
mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
a. Harga–harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar dalam menentukan
penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan dengan syarat-syarat serupa.
b. Harga-harga dalam daftar perincian harga penawaran dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan
dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa
dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat di dalam daftar perincian harga penawaran, maka harga
satuan dapat ditentukan bersama antara Penyedia jasa dengan Supervisi dan harus mandapat persetujuan
dari Pemilik Proyek yang diwakili oleh Pemimpin Proyek.
d. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan sebagaimana diungkapkan diatas, maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut dengan
sendirinya dianggap tidak berlaku.
1. Penyedia jasa harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan gambaran dan catatan
singkat dan jelas mengenai :
a) Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta perbandingannya dengan
schedule yang disepakati
b) Prestasi fisik .yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan dengan minggu
sebelumnya dalam suatu Curva "S"
c) Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana penanggulangannya
d) Catatan-catatan mengenai ada tidaknya pekerjaan tambah/kurang.
e) Instruksi-instruksi, teguran-teguran dan sebagainya yang telah diterima oleh Kontraktor dan Pemberi
Tugas, Direksi dan Konsultan pengawas dan solusinya.
1.2. Jangka Waktu Pelaksanaan
1.2.1 Yang dimaksud jangka waktu pelaksanaan adalah waktu yang di perlukan dalam pelaksanaan
Kegiatan PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV yaitu 120
(seratus dua puluh ) hari Kalender sejak di terbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK).
1.2.2 Sebelum Pelaksanaan penyedia harus sudah menyiapkan rencana kerja /Time Scadule sebagai berikut :
a. Rencana kerja dibuat oleh Penyedia berupa bar chart (diagram blok) secara rinci.
b. Setiap pekerjaan, dilengkapi dengan kurva S, yang memuat prestasi rencana kerja dalam prosen
dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.
d. Selanjutnya Penyedia harus berusaha mengikuti Rencana Kerja tersebut yang menjadi dasar bagi
Pejabat penandatangan kegiatan untuk menilai prestasi Kontraktor dan segala persoalan yang
berhubungan dengan keterlambatan kerja.
e. Pelaksana diharuskan membuat Rencana Kerja Mingguan pada setiap tahap pengerjaan.
f.Paling tidak 3 hari sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan tersebut penyedia harus membuat
Surat pemberitahuan mulai kerja kepada Pejabat penandatangan kegiatan dan Dinas terkait.
c. Untuk pekerjaan atap,diperlukan pekerja seperti tukang kayu khusus rangka atap yang terampil.
d. Untuk pekerjaan Finising pengecatan diperlukan pekerja seperti tukang,cat yang terampil.
e. Untuk mengkoordinir seluruh tukang dan pekerja harus ada Pelaksana yang kompeten dan dapat
menjadi penghubung dengan pejabat penandatangan kegiatan maupun pengawas lapangan.
f. Untuk menjaga keselamatan kerja atau untuk penerapan pelaksanaan K3 harus ada petuas K3
yang kompeten dan dapat menjadi penghubung dengan pejabat penandatangan kegiatan maupun
pengawas lapangan
1.3.2 Yang dimaksud Peralatan adalah alat baik manual atau pun mesin yang di perlukan guna membanntu
mempermudah maupun mempercepat dalam pelaksanaan Kegiatan PENGELOLAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV yaitu:
a. Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaannya
maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara
lain: pompa air, beton mollen, Theodolite/waterpass,Vibrator ,Bor Listrik ,Gerindra ,cangkul,
Arco barang dan peralatan lainnya yang dapat membantu dalam pelaksanaan
Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Ketapang.
1.4. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
1.4.1 Penyedia wajib memiliki komitmen dan kepedulian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional. Dalam melaksanakan kegiatan
operasional dengan mengutamakan Keselamatan dan kesehatan kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun yang berada ditempat kerja dan lingkungan yang dilaksanakan secara berkesinambungan
dengan cara :
a. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja;
b.Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dengan mencegah
dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan pihak lain ;
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh pekerja, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan
d. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin.
e. Memperhatikan pahami permasalahan K3 sesuai yang tercantum dalam Spektek.
f. Warna APD yang digunakan untuk Tenaga kerja Penyedia jasa berwarna Orange
g. Akan melaporkan setiap kegiatan SMKK secara berkala.
h. Dalam Pencegahan terhadap Pandemi Covid-19 dalam Pekerjaan Konstruksi maka kepada
penyedia jasa diwajibkan untuk mengikuti instruksi Menteri PUPR No. 02/1N/M/2020 tanggal 27
Maret 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID19)
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
1.4.2 Untuk Pekerjaan yang beresiko tinggi dalam keselamatan keraja yaitu pekerjaan Pekerjaan bongkaran
atap dan rangka atap lama,pembonkaran dinding lama serta pemasangan penutup atap dan ranka atap
baru maka penyedia harus melakukan langkah langkah sebagai berikut ;
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut petugas k3 harus mengidentifikasi potensi bahaya
dalam pelaksanaannya dan kebutuhan peralatan keselamatan kerja.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut pekerja harus menyiapkan dan memeriksa peralatan
keselamtan kerja yang dibutuhkan dan kelayaaknnya.
c. Peralatan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut adalah, rompi
keselamatan,topi safety,sepatu safety,sarung tangan,kacamata pelindung.
e. N.I – 2 TAHUN 1971 PBI, (PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA) atau Pedoman
Beton 1989;
n. PUIL (PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK) 1987 dan PII (PERATURAN INSTALASI
LISTRIK) tahun 1977;
o. Pedoman Perencanaan Untuk Struktur Beton Bertulang Biasa Dan Struktur Tembok Bertulang Untuk
Gedung Tahun 1983;
p. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung Tahun 1981 Atau Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983;
r. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain larangan
mempekerjakan anak – anak di bawah umur;
s. Perubahan pekerjaan dari Dokumen pelaksanaan yang telah berlaku disahkan oleh Pemberi Tugas;
u. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum.
Nomor : Kep.174/MEN/86
104/KPTS/1986 Tanggal : 4 Maret 1986
Tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan Konstruksi;
v. Permen PUPR No. 22 Tahun 2012
2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula hal-hal di bawah ini :
a. Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Penyedia jasa dan sudah disahkan / disetujui
Konsultan Pengawas;
j. Kontrak/Surat Perjanjian Penyedia Jasa, Berita Acara / Surat – Surat Klarifikasi Tender.
2.3. Merek-merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini dimaksudkan
sebagai bahan yang wajib di penuhi baik dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, dapat
diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat.
Pemborong wajib memenuhi merek dagang tersebut yang disebutkan dalam persyaratan teknis.
Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merek dagang untuk jenis bahan yang sama maka pemborong diwajibkan untuk
mengajukan salah satu dari padanya (bukan setaraf) untuk diperiksa dan disetujui direksi.
2.4. Syarat Pemeriksaan Bahan
a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia (PUBI - 1982) - N I - 3.
c. Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui.
d. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, maka Direksi
berhak menolak / memerintahkan Pemborong untuk mengeiuarkan
bahan-bahan tersebut dilapangan (tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
ditolaknya bahan-bahan tersebut.
e. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh Direksi, apabila ternyata
Pemborong tetap menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun tidak
sengaja, maka Direksi berhak membongkar pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut
dengan biaya dibebankan kepada Pemborong.
f. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara direksi dengan
Pemborong, Pemborong diwajibkan memeriksa kualitas-kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian
Bahan Bangunan di sekitarnya, atau di tempat lain yang disetujui Direksi Pelaksana, dengan biaya
ditanggung oleh Pemborong.
g. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan
tersebut, Pemborong tidak diperkenankan menggunakan bahan bangunan tersebut di dalam
pekerjaannya.
2.5. Situasi
a. Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Ketapang seperti yang tertera dalam gambar situasi /
tapak.
b. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Penyedia, sebagaimana keadaannya. Untuk itu
Penyedia harus meneliti keadaan tapak, terutama keadaan tanah (kontur, letak bangunan yang sudah
ada serta sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
c. Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia dalam mengevaluasi keadaan lapangan segala sesuatunya
menjadi tanggung jawab Penyedia dan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
- Milimeter (mm).
- Centimeter (cm).
- Meter (m)
- Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan / ketentuan umum yang
berlaku.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar struktur dan detail dalam jenis yang sama, maka
yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala lebih besar (gambar detail).
c. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar ME atau ketidaksesuaian
atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak bisa diatasi menurut point no. 3 diatas, Pemborong
harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Managemen Konstruksi untuk diberi keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan/acuan di dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BQ (Daftar Volume dan Biaya Pekerjaan) diambil yang
mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak saling menghilangkan, demikian pula gambar-
gambar, antara gambar Arsitektur, Sipil dan Mekanikal / Elektrikal adalah saling melengkapi dan
tidak saling menghilangkan.
a. Keterangan mengenai letak bangunan ditentukan dalam gambar situasi dan untuk awal pelaksanaan
harus diadakan pengukuran dulu dibawah pengawasan Konsultan Pengawas. atau sesuai dengan
penjelasan pekerjaan / aanwijzing. Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak
dan ukurannya.
2.8. Tinggi Lantai (Peil)
a. Sebagai ukuran elevasi tinggi ± 0.00 lantai diambil dari elevasi bangunan rencana atau ± 0.00 lantai
. bangunan baru Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak dan ukurannya.
b. Dengan ini tanda tersebut harus dibuat dengan beton atau tembokan yang harus dijaga dan
dipelihara selama pelaksanaan dan sampai pekerjaan selesai.
c. Supaya dibuat beberapa patok duga juga untuk koordinat dan elevasi yang dibuat dari patok beton
yang kuat dan terpelihara sehingga bangunan tidak kehilangan ukuran awal.
o Nama Instansi Pemberi Tugas : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo
3.1.3. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di Proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh direksi
Lapangan adalah :
(satu) buah kamera digital;
3.1.4. Pembuatan Pagar Pengaman Proyek batas pngaman proyek sesuai yang diinstruksikan pengawas
lapangan dan direksi;
3.1.5. Pembuatan Papan Nama Proyek sesuai yang diinstruksikan pengawas lapangan dan direksi.
3.1.6. Pengamanan atas jaringan Listrik, Air, Telepon dan lain-lain.
3.2. Pengukuran Tapak Kembali :
3.2.1. Penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai elevasi bangunan baru,ketinggian tanah, letak
batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya;
3.2.2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus segera dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya;
3.2.3. Penentuan titik kontrol ketinggian permanen dan sudut-sudut harus menggunakan pesawat ukur
theodolith/ waterpass yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Titik kontrol peil permanen
bangunan ditempatkan pada tempat yang aman dari lokasi pekerjaan;
3.2.4. Penyedia jasa harus menyediakan theodolith/ waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek;
3.2.5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara asas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas;
3.3.1. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia jasa dengan menyambung pipa ke sumur yang ada
diproyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari Lumpur, minyak dan
bahan – bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan dari Konsultan Pengawas;
3.3.2. Listrik untuk bekerja harus disediakan oleh Penyedia jasa dan diperoleh dari sambungan PLN
setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan pengawas. Daya Listrik juga
disediakan untuk mensuplay kantor Konsultan Pengawas.
Selama Pelaksanaan pekerjaan penyedia diwajibkan mengadakan segala yang peralatan K3 diperlukan
untuk keamanan para pekerja dan sekitarnya, juga diwaibkan memenuhi segala peraturan, tata tertib,
Pemerintah atau pemda setempat.
3.4.2 Terhadap Wilayah Orang Lain
Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus mencegah para pekerjanya
melanggar orang lain yang berdekatan.
3.4.3 Terhadap Milik Orang Lain
Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-bahan
bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan
kaki selama kontrak berlangsung.Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan
yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebaginya yang
disebabkan oleh operasi-operasi pemborong, maka biaya pemasaran kembali dan segala perbaikan
kerusakan menjadi tanggung jawab pemborong.
3.4.4 Tahap bangunan Yang Ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembangunan dan sebagainya ditapak
kerusakan-kerusakan sejenis disebabkan dalam arti kata yang luas, itu semua diperbaiki (pemborong)
hingga dapat diterima pemberi tugas.
3.4.5 Keamanan Terhadap Pekerja
Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerja termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh direksi.Pemborong harus
menjaga perlengkapan bahan-bahan dan segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya
untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja dan menjaga agar
pekerjaan terbebas dari air hujan dengan melindungi memakai penutup yang layak, memompa atau
menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.Pemborong harus menyediakan dan
memerapkan mamagemen keselamatan kerja serta untuk peralatan K3 harus disediakan sesuai RAB.
3.5. Drainase Tapak :
3.5.1. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada ditapak, Penyedia jasa wajib
membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada;
3.5.2. Arah aliran ditujukan kedaerah / permukaan yang terendah yang ada ditapak atau kesaluran yang
sudah ada disekitar daerah pembuangan;
3.5.3. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
4.1. Sebelum pekerjaan bowplank dikerjakan, penentuan Base Mark harus sudah diputuskan terlebih dahulu
dengan Konsultan Pengawas pada waktu uitzet.
4.2. Bouwplank menggunakan papan kayu hutan local/perancah ukuran 3 x 20 cm, diketam halus bagian atasnya
dan dipasang datar denganwaterpass instrumen diperkuat dengan kayu usuk 5 x 7 cm dengan jarak
maksimum 2 m yang dipancangkan minimum sedalam 50 cm;
4.3. Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan dengan jarakmínimum2 m dari as bangunan yang
direncanakan;
4.4. Bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya hingga selesai
pemasangantrasram tembok;
4.5. Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan titik duga ± 0.00 (peil lantai) bangunan,
dimana ± 0.00 bangunan disesuaikan dengan gambar rencana;
4.6. Bila terjadi ketidaksesuaian antara batas-batas/letak tanah yang tersedia dengan apa yang terdapat dalam
gambar detail, maka Penyedia Jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Kegiatan
dan Pengawas lapangan untuk segera mendapatkan keputusan bersama dari pihak-pihak terkait dan
dituangkan dalam suatu Berita Acara Penentuan Peil ± 0.00 Bangunan.
5.1.2. Bagian ini mencakup semua pekerjaan tanah dari seluruh Pekerjaan yang akan dilaksanakan,
sebagaimana dituangkan dalam Gambar Teknis Pelaksanaan serta dokumen Kontrak yang terkait;
5.1.3. Sebelum pekerjaan tanah dimulai Penyedia jasa berkewajiban untuk meneliti semua Dokumen
Kontrak yang berhubungan dengan tanah galian, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan,
meninjau tempat pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada, melakukan pengukuran dan
mempertimbangkan lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan
proyek;
5.1.4. Pengukuran harus dilakukan dengan teliti bersama-sama dengan Konsultan Pengawas/Management
Konstruksi.
5.2.4. Galian tanah pondasi harus dibuang diluar bouwplank dan diratakan diluar gedung sedemikian rupa
hingga tidak mudah gugur kembali kedalam lubang pondasi;
5.2.5. Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan tanah galian hingga mencapai
tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam dipadatkan dengan disiram air hingga
mencapai hasil kepadatan maksimum;
5.2.6. Penyedia Jasa harus menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja baik untuk menguras/
mengeringkan genangan air pada galian lubang pondasi akibat air hujan, air sumber atau sebab-
sebab lain. Pondasi harus dikerjakan dalam keadaan lobang galian kering;
5.2.7. Urugan pasir dilaksanakan pada bawah pondasi, dibawah lantai, dibawah lantai kerja, dibawah rabat
dan ditempat lainnya sesuai gambar dan cara pengurukannya lapis demi lapis, harus dipadatkan
sampaikepadatan maksimum yang cukup sempurna dan disetujui Direksi / Konsultan Pengawas;
5.2.8. Semua bahan urugan pasir yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan rabat lantai beton dengan
ketebalan 10 cm harus bebas dari bahan bongkaran, batu-batuan dan benda yang dapat merugikan;
5.2.9. Tanah bekas galian diurug kembali ke bekas galian pondasi dan di area lokasi pekerjaan dengan
dipadatkan yang telah ditentukan oleh Direksi.
5.2.10. Untuk Pekerjaan Bor strous Penyedia jasa harus menyediakan alat bor pile machine untuk
melakukan pekerjaan ini
5.2.11. Pelaksanaan Bor strous dilakukan satu pesatu dan setiap lubang yang sudah selesai harus diberi
cashing pipa Ø 30 supaya tidak terjadi keruntuhan pada dinding tanah yang distrous
1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu 2 x 3 cm
pada setiap pojok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi;
2. Bahan batu kali yang dipakai ukuran sisinya maximum 15 - 20 Cm. Pasangan harus bersilang
diatas adukan yang cukup diantara sela-selanya untuk mencapai kekuatan dan kesatuan;
3. Permukaan atas pasangan batu kali harus datar dan sebelum diurug pondasi harus diberaben
pondasi dengan spesi yang sama, pasangan pondasi batu kali menggunakan adukan campuran
sesuai spek gambar Adukan harus mengisi rongga diantara batu kali sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga / tidak padat.
4. Pasangan Pondasi batu kali menggunakan Campuran 1 Pc : 5Ps
5. Pasangan Pondasi Batu kali dengan bentuk trapezium dipasang diatas pasangan Anstampeng
Atau pasangan batu kosong
6.3.2 Pasangan Batu Bata merah / tembok :
1. Teknis pemasangan batu bata adalah ½ bata (15 cm jadi) dengan ketebalan spesi harus kurang
dari 2 cm. Pemasangan bata harus waterpass pada bidang horizontal dan spesi-spesi bidang
tegak harus bersilangan;
2. Sebelum dipasang, Batu Bata harus direndam air sampai jenuh dan batu bata yang pecah tidak
boleh lebih dari 10 %, kemudian pemasangannya dalam sehari tidak lebih tinggi dari 1,00 M
dan pasangan harus lurus dengan ketebalan sesuai gambar, kecuali untuk perbaikan pasangan
disesuaikan dengan pasangan yang sudah ada;
3. Adukan pasangan dipakai 1 Pc: 5 Ps, yaitu pada bagian Semua Pasangan dinding
4. Adukan pasangan dipakai 1 Pc: 3 Ps, yaitu pada bagian Pada Bagian Pas.trastram atau
pasangan kedap air seperti pada ruangan KM dengan t=60cm dari muka lantai
5. Semua jenis adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk/mollen; Pengadukan dengan
tangan hanya boleh dilaksanakan pada tempat-tempat tertentu dan harus dengan persetujuan
Direksi / konsultan pengawas.Tempatadukan tidak boleh langsung diatas tanah, tetapi harus
memakai palungan dari papan kayu atau sejenisnya;
6. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan harus segera dibersihkan dan dibuang
pada tempat yang telah ditentukan dan pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua
Voeg / siar diantara pasangan batu bata harus dikeruk sedalam 1 Cm pada bagian luar dan
dalam;
7. Semua pekerjaan tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan tidak boleh rengat-rengat
dan cacat- cacat lainnya;
8. Pemasangan tembok ½ Bata maksimum dengan luasan 12 m², bila lebih harus dipasang
kolom beton dengan Tulangan sesuai gambar detail;
9. Perancah / andang-andang tidak boleh dipasang dengan menembus tembok;
10. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia jasa harus memberikan contoh bahan batu bata
kepada direksi untuk dilakukan testing kekuatan / kekerasan bahan.
7.1.1 Pekerjaan ini mencakup semua pekerjan beton yang diminta menurut Dokumen kontrak kecuali
ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang tercantum didalam Peraturan Beton Indonesia 1971 Pekerjaan Beton
dalam Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar antara lain :
1. Pekerjaan Struktur Beton Bertulang, disyaratkan menggunakan Konstruksi Beton dengan
mutu K – 175 yaitu untuk pekerjaan beton seperti, kolom 15/30,Sloo 15/20 kolom
praktis,Ring balk,Ring gewel dan Balok latei semua pekerjaan beton sesuai dengan uji
laboratorium test beton yang memenuhi standart yang berlaku.
7.1.2 Beton tidak Bertulang, antara lain :
1. Pekerjaan Lantai kerja, Rabat beton, dan lain-lain. Mutu beton yang disyaratkan untuk
konstruksi Beton tidak bertulang menggunakan K 100
2. Pada prinsipnya pengujian beton mengikuti persyaratan yang ditentukan dalam PBI ’71 dan
sesuai petunjuk/Instruksi dari Direksi.
7.2 Bahan Untuk Adukan Beton:
7.2.1 Semen :
1. Jenissemen PC yang dipakai harus memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang
telah di tentukan dalam NI.8-1969 dan sebagai pedoman dapat memakai semen PC kualitas
terbaik sesuai Standar SNI. Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu
Produk / Merk;
2. Semen yang didatangkan ketempat pekerjaan harus baik dan baru serta didalam kantong-
kantong semen yang masih utuh tanpa sobekan-sobekan;
3. Penyimpanan Semen dalam gudang barang harus diletakkan diatas papan flonder kayu
minimal 30 cm diatas lantai;
4. Semen yang dipakai harus selalu diperiksa sebelumnya oleh Direksi / Konsultan Pengawas;
5. Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari lapangan / lokasi proyek.
7.2.2 Bahan Agregate Halus / Pasir Beton :
1. Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran-kotoran bahan kimia, bahan-bahan organik
dan susunan diameter butirnya memenuhi persyaratan-persyaratan PBI ’71 jumlah butiran
lumpur lembut harus kurang dari 5 % keseluruhannya.
2. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu dan harus bersih
dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-
substansi yang merusak beton.
3. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel
yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel berikut:
8.1.1 Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan disiram denganair, sebelumnya harus
dibuatkan kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan
(kurang lebih 15 mm.).
8.1.2. Plesteran dinding biasa adukan 1Pc : 5 Pskemudian plesteran yang baru saja selesai dilaksanakan /
dikerjakan tidak boleh langsung diselesaikan dengan acian semen. Hasil semua plesteran harus
halus dan rata, tegak lurus serta tidak boleh retak kemudian;
8.1.3. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air, listrik dan lain-lain sudah terpasang;
8.1.4. Plesteran dinding yang akan dicat tembok, penyelesaiannya terakhir harus diaci dulu dengan
semen dan digosok dengan amplas bekas atau kertas sak semen sedangkan untuk sponingan /
benangan sudut harus rata, siku dan tajam pada sudutnya;
8.1.5. Pertemuan plesteran antara sudut-sudut dinding harus siku dan tajam;
8.1.6. Pekerjaan benangan merupakan pekerjaan finishing pada semua permukaan bidang dan sudut
sudut pada bangunan
8.1.7. Pelaksanaan pekerjaan benangan harus dibuat tegak lurus dengan menggunakan alat bantú
sederhana yaitu papan kasutan dan tarikan benang yang sudah dilot atupun ditimbang
kedatarannya
9.2 Aluminium yang akan digunakan adalah warna coklat (sesuai Sll extrusi 0695-82 dan SH jendela 0649-82).
Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan scrap/sisa).
9.4 Contoh
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion tidak kurang dari 30 cm.
Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1 : 1.
a. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus dilaksanakan oleh
pekerja kusen alumunium yang ahli dalam bidangnya.
b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, penyedia jasa aluminiumharus datang ke lapangan dan melakukan
pengukuran.
c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kusen alumunium harus dilakukan di pabrik secara
masimal dan dilapangan tinggal pasang.
d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “sealant" yang elastis.
e. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket. Semua detail pertemuan harus halus, rata
dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.
f. Sambungan-sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil-profil alumimum harus dipasang sempurna.
g. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat.
Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc chromate + bitumen.
PASAL 10 PEKERJAAN DAUN PINTU & DAUN JENDELA
a) Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan penutup lantai dan dinding dari
bahan roster beton sesuai dengan gambar
b) Sebelum mendatangkan material batu alam dan yang lain,penyedia jasa wajib mengajukan contoh
masing-masing keramik untuk mendapatkan persetujuan dari PPK, direksi dan konsultan
pengawas;
c) Sebelum mendatangkan material keramik, penyedia jasa wajib mengajukan contoh masing-masing
keramik untuk mendapatkan persetujuan dari PPK, direksi dan konsultan pengawas
d) Pemasangan batu alam ,beton garis,glasblock dan roster dilakukan dengan tegak,siku,ratadan rapi
dengan memperhatikan gambar rencana dengan benar supaya meminimalisir kesalahan bentuk
fasad dari bangunan
e) sisa Spesi pemasangan harus segera dibersihkan supaya tidak mengeras dan melekat sehingga sulit
untuk dibersihkan
f) Pemasangan batu alam ,beton garis,glasblock dan roster dilakukan oleh tenaga yang terampil
dibidangnya
14.2 Syarat – syarat penerimaan untuk bahan–bahan dan peralatan, cara–cara pemasangan, kualitas pekerjaan,
harus sesuai dengan standar yang berlaku peraturan plumbing dan tergantung dari bahan yang dipakai.
Peraturan tersebut antara lain :
a. PPI (Pedoman Plumbing Indonesia)
b. SII (Standar Industri Indonesia)
c. Standar ISO, BSW, DIN, ASTM
14.3 Bahan yang digunakan
a. Pipa PVC Type AW Ø 3/4”, PVC Type AW Ø 3”, dan Ø 4” berikut perlengkapannya (elbow, reducer,
dan lainnya) yang kualitasnya sesuai dengan jenis pipa yang digunakan dan mempunyai karakteristik
mampu menahan tekanan hydraulik sebesar 10 Kg/cm2.
b. Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi listrik harus dilaksanakan
sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia edisi terakhlr (1987).
c. Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Departemen
Perhubungan , Departemen Tenaga Kerja, dan Perum Listrik Negara harus ditaati selama ada hubungannya
dengan pekerjaan ini
d. Pemborong harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA) dari Perum
Listrik Negara yang masih berlaku. Pemborong wajib menunjukkan dan/atau menyerahkan salinan
surat-surat ini bila diminta oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau pihak-pihak yang berwenang lainnya.
b. Penyedia jasa harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas berhak menolak pengadaan
bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui (approved sample)
c. Penyedia jasa harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman dalam bidang
pekerjaan ini. Mereka harus berada di tempat pada saat pekerjaan berlangsung, dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Kabel daya.tegangan rendah yang dipakai adalah berdasarkan ukuran dan typeyang sesuai dengan
gambar. Kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai standar SIl atau standar PLN.
b. Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-penguiian sebagai berikut:
1) Test insulasi
2) Test kontinuitas
3) Test tahanan pentanahan
c. Panel Tegangan Rendah.
Type panel adalah tertutup (metal enclosed), wall mounting, lengkap dengan semua komponen-komponen
pasangan dalam panel sesuai gambar rencana.
d. Accessories
Bus bar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus sesuai SNI dan dipasang di
dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
e. Penerangan
1) Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan dimaksudkan, seperti pada gambar.
f. Lampu PL 18 watt dengan kap downlight kecil dan Lampu TL lengkap reflektor 1x20 Watt Saklar Dinding
dan Stop Kontak
1) Mekanisme saklar dengan rating 10 A – 250 volt dengan warna dasar putih, jenis pasangan
recessmounted atau surfacemounted. Dalam suplai sakelar harus lengkap dengan box tempat
dudukannya dari bahan metal.
2) Stop kontak standard dengan ratting 25 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Dalam
suplai stop kontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan
recessmounted atau surfacemounted.
3) Saklar dan stop kontak seri merk Broco, Clipsal, Panasonic/ setara
g. Kabel Instalasi
Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan standar PLN, kabel inti dari
tembaga dengan insulasi PVC, NYM 3x2,5 mm dan NYM 2x1,5 mm. Sedangkan kabel instalasi dari MDP
menuju SDP menggunakan kabel NYM 4x10 mm. Kode warna insulasi kabel harus menglkuti ketentuan
PUIL sebagai berikut:
1) Fasa 1 merah
2) Fasa 2 kuning
3) Fasa 3 hitam
4) Netral biru
b. Bila dalam gambar tidak tertera maka Penyedia Jasa tetap harus mengerjakan sesuai dengan
petunjuk Direksi;
c. Penutup bidang atap dan plafond tidak boleh dipasang, sebelum semua pepekerjaan Rangka
atap dilaksanakan dengan baik dan sempurna serta mendapat persetujuan dari Direksi;
d. Pekerjaan kuda kuda kayu dan rangka atap kayu, harus dikerjakan dengan baik dan rapi
sehingga bidang atap menjadi rata dan rapat;
Penyedia harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan mendirikannya
ditempat pekerjaan, Pekerjaan rangka atap kayu dimulai dengan pemasangan kuda kuda kayu satu
persatu sampai selesai dengan benar dan posisi satu garis lurus dengan kuda kuda kayu lainnya,setiap
pemasanan kuda kuda kayu harus dipasan steer kayu atau bambu yang kuat supaya posisi kuda kuda
tidak berubah posisi tegak lurus dengan dinding penumpunya. Semua bagian kuda kuda kayu harus
dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti seperti penjepit,kawel serta mur baut yang
dipasang.
2. Rangka tap kayu
Satu bentang rangka kayu terdiri dari kayu usuk 5/7 dan reng 2/3 dipasang atas tumpuan-tumpuan
gording 8/12 sedemikian rupa, sehingga sesuai seperti tertera pada gambar rencana.
18.1 Penyedia harus menyiapkan tenaga kerja yang terampil dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyediaan
bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga pekerjaan langit – langit kalsiboard dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
18.2 Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainnya sesuai dengan yang tercantum pada Gambar
Kerja.
a. Bahan yang digunakan adalah Kalsiboard dengan ketebalan 4 mm yang dipasang dalam keadaan baik
dan tanpa cacat atau noda lainnya.
b. Seluruh rangka plafond menggunakan rangka metal furing dengan modul 60 x 60
c. Joint Clip pada sisi-sisi pertemuan antara rangka.
d. Hollow galvalume 20x40 mm sebagai penggantung rangka metal furing dengan kuda – kuda dan
dikombinasikan dengan root hanger besi Ø6 mm.
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan pada NI-5 dan memenuhi SII-
0404/81.
Pengecatan dinding dilakukan.pada bagian luar dan pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
a. Semua bahan cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik
d. Warna
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, penyedia mengajukan daftar bahan
pengecatan kepada Manager Konstruksi.Penyedia menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk
dijadikan contoh, atas biaya penyedia.Pencampuran warna atau pemesanan dan pembuatan warna khusus
harus disiapkan dari pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan pencampurannya.
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah selesai dikerjakan.
Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut:
a. Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan disetujui oleh Manager Konstruksi
b. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan
c. Menunggu keringnya dinding atau baglan yang akan dicat karena masih basah dan lembab
d. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna
e. Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga. terdapat urutan-urutan yang tepat
mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
f. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.
19.4 Pekerjaan Pengecatan
1) Tembok yang akan dicat harus mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah permukaan
tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tembok tersebut
terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
3) Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus diberi lapisan wall
sealer
6) Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah kering
b. Cat Waterproofing:
1) Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan kontaminan lainnya.
2) Gunakan Elastex Waterproof sebanyak 2 lapis pada permukaan yang ingin dilindungi.
3) Untuk menutup bagian retak:
a). Lapis bagian retak dengan polyestes fiber.
Aplikasikan Elastex Waterproof pada bagian retak yang telah terlapisi tersebut.
b). Jangan melakukan pengecatan pada kelembaban udara >85% dan/atau temperatur udara kurang
dari 7 derajat celsius. Semua peralatan sebaiknya langsung dibersihkan dengan air setelah
selesai digunakan.
20.1 Sebelum Penyedia memulai pekerjaan teralis besi plat strip harus melakukan pengukuran terhadap kusen
almunium yang akan dipasang teralis di lokasi yang sudah terpasang penyedia harus mengajukan jenis
kualitas bahan sesuai dengan gambar rencana.
20.2 Pola teralis jendela sesuai gambar atau meminta petunjuk konsultan pengawas atupun direksi
21.1 Pekerjaan Saluran atau resapan yang dimaksud adalah saluran ditepi banunan baru untuk mengatasi
luapan air hujan,air sungai sehingga dapat diserap atau dialirkan ketempat
21.2 Saluran atau resapan air tersebut adalah pasangan bata merah beserta plesterannya
22.1 Hal-hal yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya disesuaikan dengan gambar rencana / detail.
22.2 Selama pekerjaan berlangsung, penyedia / Kontraktor harus selalu menjaga kondisi sekitarnya dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan
ini dan segala kerusakan yang timbul pada bangunan yang ada / konstruksi sekitarnya, bila kerusakan
tersebut jelas akibat pelaksanaan pekerjaan.
22.3 Penyedia harus membatasi derah operasionalnya disekitar tempat pekerjaan dan harus mencegah
sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan – bangunan lain yang
berdekatan dan pemborong harus melarang siapapun yang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi
proyek.
22.4 Pembersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan yang berlebihan dan tidak dipakai, semua sampah
dan bekas bongkaran – bongkaran lainnya harus betul – betul diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai
dengan petunjuk/ pengarahan pimpro/Direktur/ Pengawas Lapangan.
BAGIAN 3 P E N U T U P
PASAL 23. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Yang dimaksud dengan pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam RKS ini, tetapi pekerjaan
tersebut masih berhubungan dengan pekerjaan dilapangan yang harus diselesaikan. Misalnya: pembersihan lokasi
pekerjaan, pengembalian sesuatu yang rusak karena pekerjaan di lapangan, dan lain-lain termasuk beberapa
pekerjaan dibawah ini :
23.1 PENGUJIAN BAHAN
1. Semua bahan yang akan dipakai harus dipetiksa atau diteliti atau diuji dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
2. Apabila diperlukan, Konsultan Pengawas berhak membawa contoh bahan yang akan dipakai untuk
diadakan pengujian di Laboratorium atas biaya Kontraktor.
3. Konsultan Pengawas berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila sekiranya bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan tersebut harus disingkirkan dalam waktu 3 x 24 jam dari
lokasi proyek.
1. Setiap pekerjaan atau bagian pekerjaan, terutama pekerjaari pembesian beton bertulang, sebelum
dilaksanakan Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja atau Shop Drawing.
2. Shop Drawing harus dibuat rapi, jelas, terperinci dengan format yang baik dan tetap pada kertas kalkir.
3. Shop Drawing diserahkan 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
4. Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana, maka Kontraktor
tidak diperkenankan untuk memulai pekerjaan.
1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar keterlambatan yang terjadi, maka
Kontraktor dapat melaksanakan kerja lembur. Biaya kerja lembur Konsultan Pengawas sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja lembur pada Konsultan
Pengawas, dilengkapi dengan lampiran yang mencakup bagian-bagian yang akan dilembur, jumlah jam
kerja lembur serta jumlah tenaga kerja.
24.1 Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan-bahan dan pekerjaan tak disebut perkata atau kalimat
“Diselenggarakan” oleh Penyedia jasa maka dalam hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
24.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan
tetapi tidak dimasukkan atau tidak disebut kata demi kata dalam bestek ini haruslah diselenggarakan oleh
Penyedia jasa dan diterima sebagai hal yang disebut.
24.3. Penyedia jasa harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain sebagainya
sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan dugaan Penyedia jasa. Dan
segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-kendaraan berat dan lain-lain sehubungan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak Direksi /
Pemberi Tugas, bilamana perlu akan diadakan perbaikan dalam peraturan ini.
Probolinggo, 2023
Menyetujui, Disusun oleh,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONSULTAN PERENCANA
( P.P.K.) CV. RONGGOLAWE CONSTAMA
2. PERALATAN UTAMA
3. PEKERJAAN UTAMA
No Item Pekerjaan
1 Pas. Kramik Dinding 25 x 45
2 Pek.Rangka Plafond metal furing
3 Pek. Rangka atap usuk reng kayu meranti
4 Pembesian (POLOS atau ULIR)
5 Pek.Genteng model karang pilang
6 Pek. Kusen Alumunium Coklat 4"
7 Pek.Plesteran 1 : 5
8 Pas.Pondasi Batu kali 1 : 5
9 Pek.Pas bata merah 1 : 5
10 Pas. Kramik lantai 40 x 40
11 Pek.Gording,Nock kayu meranti
12 Pek.Kuda kuda kayu meranti
13 Pek.Acian
14 Pek.Kalsiboard 4mm
15 Campuran beton mutu f'c = 14,5 Mpa (K 175)
16 Pek.Teralis Besi Plat Strip
17 Pek.Pengecatan Dinding Exterior
18 Pek. Pembongkaran dinding bata
19 Pek Rabatan Beton
20 Pek.Pengecatan Dinding baru
21 Pek.Pengecatan Plafond baru
22 Pas. Lantai Keramik 50/50
23 Pek.Pintu WPC 210x92
24 BIAYA SMKK
25 Pek.Pengecatan Dinding lama
PEKERJAAN LANTAI
1 Pas. Lantai Keramik 50/50 uk 50 x 50 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia,Habitat,Herules
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 uk 40 x 40 siku terhadap 4 sisinya ex Mulia, Habitat, acura
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
2 Pas. Lantai Keramik 30/30 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex Mulia, Habitat, acura
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
3 Pas. Lantai Keramik 30/30 difabel uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
4 Pas. Kramik lantai 25 x 25 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia, Acura, Signatur
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
5 Pas. Kramik Dinding 25 x 45 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia, Acura, Signatur
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
PEKERJAAN BETON
1 Beton K100 Campuran Beton sesuai spek
Menggunakan Kotak takaran dengan
Mix design K 100
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Beton Butiran Tajam,Warna keabu abuan ex. Lumajang
Tidak Menagndung debu
Koral Beton Batu Pecah mesin uk 2/3 ex. Lumajang
2 Beton K175 Campuran Beton sesuai spek
Menggunakan Kotak takaran dengan
Mix design K 175
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Beton Butiran Tajam,Warna Abu abu ex. Lumajang
Tidak Menagndung debu
Koral Beton Batu Pecah mesin uk 2/3 ex. Lumajang
Besi beton Standart Kuat Struktur ex. Hanil BJKU,Krakatau steel
Kawat bendrat Standart Kuat Struktur
Bekisting Balok kayu,papan kayu lokal,multiplek ex lokal daerah
PEKERJAAN ATAP
1 Pek.Kuda kuda kayu meranti Kayu meranti 8/12 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
2 Pek.Gording,Nock kayu meranti Kayu meranti 8/12 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
3 Pek. Rangka atap usuk reng kayu meranti Kayu meranti 5/7 dan 2/3 ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
4 Pek. Papan reuter kayu meranti Kayu meranti 3/20 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
5 Pek. Papan Kompres Kayu meranti sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
6 Pek.Genteng model karang pilang Model karang pilang,permukaan halus ex.Ambulu
padat kuat tahan lama
7 Pek.Genteng bubungan model karang pilang Model karang pilang,permukaan halus ex.Ambulu
padat kuat tahan lama
8 Pas Kalsiplank 30 Pabrikasi kalsiplank,kuat,padat ex fabikan
pemukaan halus
PEKERJAAN PLAFOND
1 Pek.Rangka Plafond metal furing Rangka Plafond modul 60x60 ex fabikan
Material hollow mtal furing 4x4 2x4
Rangkaian sesuai gambar
2 Pek.Kalsiboard 4mm Padat,kuat struktur ex Calsi, Jaya board
dan permukaan halus
PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pek.Pengecatan Dinding Exterior Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Catylac,Nipon
2 Pek.Pengecatan Dinding baru Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
3 Pek.Pengecatan Plafond baru Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
4 Pek.Pengecatan Dinding & plafond lama Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
5 Pek.Pengecatan Kalsiplank Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Emco,avian
PEKERJAAN LISTRIK
1 Stop Kontak Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
2 Saklar Ganda Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
3 Saklar Tunggal Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
4 Lampu Downlight Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Philips /Oziwa
6 Kabel NYY Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Eterna / Fukos /Supreme
PEKERJAAN SANITAIR
1 Pipa PVC AW Kuat,tahan lama ex.Maspion,Wavin
2 Wastafel Kuat,tahan lama ex Duty,toto,Ina