Anda di halaman 1dari 33

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jl. Panglima Sudirman No….,Telp ( 0335 ) 426877
KABUPATEN PROBOLINGGO

SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
SUB KEGIATAN : 1.REHABILITASI SEDANG / BERAT SARANA,
PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
2.REHABILITASI SEDANG/ BERAT RUANG KELAS
3.PEMBANGUNAN SARANA,PRASARANA DAN
UTILITAS SEKOLAH
4.PEMBANGUNAN RUANG UNIT KESEHATAN
SEKOLAH
PEKERJAAN : 1.A. REHABILITASI RUANG GURU SDN WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
1.B. REHABILITASI RUANG KEPALA SEKOLAH
SDN WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )
1.C. REHABILITASI RUANG LAB IPA SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
1.D. REHABILITASI TOILET SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
2.E. REHABILITASI RUANG KELAS SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
3.F. PEMBANGUNAN LAB KOMPUTER SDN WANGKAL 4
KEC.GADING (DAK)
3.G. PEMBANGUNAN TOILET SDN. WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
4.H. PEMBANGUNAN RUANG UKS SDN. WANGKAL IV
KEC. GADING ( DAK )
LOKASI : SDN WANKAL IV KEC.GADING KAB PROBOLINGGO

TAHUN ANGGARAN 2023

KONSULTAN PERENCANA

CV.RONGGOLAWE CONSTAMA
Kota Probolinggo
BAGIAN 1 PERSYARATAN UMUM
PASAL 1. PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.1 Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Yang dimakud dengan Kegiatan PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN
Wangkal IV meliputi Pekerjaan :

1.A. REHABILITASI RUANG GURU SDN WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )


1.B. REHABILITASI RUANG KEPALA SEKOLAH SDN WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )
1.C. REHABILITASI RUANG LAB IPA SDN WANGKAL 4 KEC.GADING (DAK)
1.D. REHABILITASI TOILET SDN WANGKAL 4 KEC.GADING (DAK)
2.E. REHABILITASI RUANG KELAS SDN WANGKAL 4 KEC.GADING (DAK)
3.F. PEMBANGUNAN LAB KOMPUTER SDN WANGKAL 4 KEC.GADING (DAK)
3.G. PEMBANGUNAN TOILET SDN. WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )
4.H. PEMBANGUNAN RUANG UKS SDN. WANGKAL IV KEC. GADING ( DAK )

1.1.2. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku
untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk pelaksanaan Kegiatan
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV , yang meliputi :

a. Pekerjaan Struktur baik mulai dari Pondasi sampai pada Struktur atap di atasnya;

b. Pekerjaan Arsitektur dan Finishing;

c. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal;

Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan / dilihat dan tercantum pada Bill
Of Quantity (BQ).
1.1.3. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup pekerjaan yang
ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

a. Pengadaan tenaga kerja .

b. Pengadaan Bahan / Material.

c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang ditugaskan
seperti pengadaan:

- alat-alat perakitan atap baja ringan,dan Pembuatan Kusen Almunium

- alat bantu Pembongkaran,pembersihan hasil bongkaran dengan menggunakan Pick up atau


dumptruk

- alat penggetar yang berfungsi untuk meratakan bahan pengecoran,dan alat Pengaduk
Campuran Beton ataupun Spesi

- Scalfolding,untuk perancah ataupun untuk sarana pemasangan bagian atas seperti atap dan
penutup atap

- alat Pemotong kusen alumunium,

- dan peralatan lainnya yang bisa membantu percepatan dan kemudahan dalam proses
pekerjaan pembangunan,

d. Koordinasi dengan Penyedia jasa / pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan pada
bagian pekerjan yang ditugaskan.

e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.

f. Pembuatan As Built drawing (Gambar terlaksana).


1.1.4. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan
dan secara bersama – sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan
sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen-dokumen berikut ini:

a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.

b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.

c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.

d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.

1.1.5. Gambar Kerja (Shop Drawing)

a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawings) belum


cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Penyedia
jasawajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara terperinci akan memperlihatkan cara
pelaksanaan tersebut.

b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi / Pegawas.

c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi / Pengawas untuk mendapatkan persetujuan untuk
mana gambar-gambar tersebut di atas harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).

d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemesanan bahan
atau Pelaksanaan pekerjaan dimulai.

1.1.6. Perubahan Perubahan / Pekerjaan Tambah dan Kurang

1. Supervisi maupun Pemilik Proyek dapat mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan
pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang layak tidak merusak isi kontrak ini.

Yang dimasud dengan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi karena ada perubahan atau
penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk
penambahan, pembatalan atau penggantian dari macam maupun standart tiap bahan atau barang yang
dipergunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Supervisi atau Pengawas
2. Teknik dengan persetujuan tertulis dari Pemilik Proyek.

3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi pekerjaan yang diperlukan
untuk penyesuaikan yang telah disebutkan diatas, kontraktor harus memberitahukan kepada Pemilik Proyek
secara tertulis dengan menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Pemilik Proyek akan
mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.

4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:

a. Harga–harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar dalam menentukan
penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan dengan syarat-syarat serupa.

b. Harga-harga dalam daftar perincian harga penawaran dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan
dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa
dianggap layak.

c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat di dalam daftar perincian harga penawaran, maka harga
satuan dapat ditentukan bersama antara Penyedia jasa dengan Supervisi dan harus mandapat persetujuan
dari Pemilik Proyek yang diwakili oleh Pemimpin Proyek.

d. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan sebagaimana diungkapkan diatas, maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut dengan
sendirinya dianggap tidak berlaku.

1.1.7. Laporan Laporan

1. Penyedia jasa harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan gambaran dan catatan
singkat dan jelas mengenai :

a. Taraf berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor bawahan.


b. Catatan dari Pemberi Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas yang telah disampaikan secara tertulis maupun
lisan.
c. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang masuk.
d. Keadaan Cuaca.
e. Hal ikhwal mengenai pekerja.
f. Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang.
g. Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada.
2. Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh Pengawas
Harian dan Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai hal ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk
diadakan opname. Dan berdasarkan laporan harian ini, oleh kontraktor disusun laporan mingguan yang
minimal berisikan :

a) Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta perbandingannya dengan
schedule yang disepakati
b) Prestasi fisik .yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan dengan minggu
sebelumnya dalam suatu Curva "S"
c) Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana penanggulangannya
d) Catatan-catatan mengenai ada tidaknya pekerjaan tambah/kurang.
e) Instruksi-instruksi, teguran-teguran dan sebagainya yang telah diterima oleh Kontraktor dan Pemberi
Tugas, Direksi dan Konsultan pengawas dan solusinya.
1.2. Jangka Waktu Pelaksanaan
1.2.1 Yang dimaksud jangka waktu pelaksanaan adalah waktu yang di perlukan dalam pelaksanaan
Kegiatan PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV yaitu 120
(seratus dua puluh ) hari Kalender sejak di terbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK).
1.2.2 Sebelum Pelaksanaan penyedia harus sudah menyiapkan rencana kerja /Time Scadule sebagai berikut :
a. Rencana kerja dibuat oleh Penyedia berupa bar chart (diagram blok) secara rinci.

b. Setiap pekerjaan, dilengkapi dengan kurva S, yang memuat prestasi rencana kerja dalam prosen
dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.

c. Penyedia wajib menggandakannya sebanyak 4 (empat) copi yang masing-masing diserahkan


kepada Pejabat penandatangan kegiatan, Pengelola Administrasi Kegiatan, Konsultan Pengawas
dan 1 lembar di tempel di bangsal kerja.

d. Selanjutnya Penyedia harus berusaha mengikuti Rencana Kerja tersebut yang menjadi dasar bagi
Pejabat penandatangan kegiatan untuk menilai prestasi Kontraktor dan segala persoalan yang
berhubungan dengan keterlambatan kerja.

e. Pelaksana diharuskan membuat Rencana Kerja Mingguan pada setiap tahap pengerjaan.

f.Paling tidak 3 hari sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan tersebut penyedia harus membuat
Surat pemberitahuan mulai kerja kepada Pejabat penandatangan kegiatan dan Dinas terkait.

1.3. Personil dan Peralatan


1.3.1 Yang dimaksud Personil adalah pekerja yang di perlukan dalam pelaksanaan Kegiatan
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV yaitu:
a. Penyedia harus menyediakan tenaga yang bertugas untuk mengawasi dan memimpin pekerjaan
dengan menggunakan kecakapan dan perhatian sepenuhnya.Ia harus semata-mata bertanggung
jawab untuk semua alat-alat kontruksi, cara-cara teknik urutan dan perosedur dan untuk
mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada didalam kontrak.
b. Untuk pekerjaan pasangan dan beton diperlukan pekerja seperti tukangkayu, tukang batu,tukang
besi yang terampil.

c. Untuk pekerjaan atap,diperlukan pekerja seperti tukang kayu khusus rangka atap yang terampil.

d. Untuk pekerjaan Finising pengecatan diperlukan pekerja seperti tukang,cat yang terampil.

e. Untuk mengkoordinir seluruh tukang dan pekerja harus ada Pelaksana yang kompeten dan dapat
menjadi penghubung dengan pejabat penandatangan kegiatan maupun pengawas lapangan.
f. Untuk menjaga keselamatan kerja atau untuk penerapan pelaksanaan K3 harus ada petuas K3
yang kompeten dan dapat menjadi penghubung dengan pejabat penandatangan kegiatan maupun
pengawas lapangan

1.3.2 Yang dimaksud Peralatan adalah alat baik manual atau pun mesin yang di perlukan guna membanntu
mempermudah maupun mempercepat dalam pelaksanaan Kegiatan PENGELOLAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR pada SDN Wangkal IV yaitu:
a. Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaannya
maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara
lain: pompa air, beton mollen, Theodolite/waterpass,Vibrator ,Bor Listrik ,Gerindra ,cangkul,
Arco barang dan peralatan lainnya yang dapat membantu dalam pelaksanaan
Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Ketapang.
1.4. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
1.4.1 Penyedia wajib memiliki komitmen dan kepedulian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional. Dalam melaksanakan kegiatan
operasional dengan mengutamakan Keselamatan dan kesehatan kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun yang berada ditempat kerja dan lingkungan yang dilaksanakan secara berkesinambungan
dengan cara :
a. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja;
b.Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dengan mencegah
dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan pihak lain ;
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh pekerja, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan
d. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin.
e. Memperhatikan pahami permasalahan K3 sesuai yang tercantum dalam Spektek.
f. Warna APD yang digunakan untuk Tenaga kerja Penyedia jasa berwarna Orange
g. Akan melaporkan setiap kegiatan SMKK secara berkala.
h. Dalam Pencegahan terhadap Pandemi Covid-19 dalam Pekerjaan Konstruksi maka kepada
penyedia jasa diwajibkan untuk mengikuti instruksi Menteri PUPR No. 02/1N/M/2020 tanggal 27
Maret 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID19)
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
1.4.2 Untuk Pekerjaan yang beresiko tinggi dalam keselamatan keraja yaitu pekerjaan Pekerjaan bongkaran
atap dan rangka atap lama,pembonkaran dinding lama serta pemasangan penutup atap dan ranka atap
baru maka penyedia harus melakukan langkah langkah sebagai berikut ;
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut petugas k3 harus mengidentifikasi potensi bahaya
dalam pelaksanaannya dan kebutuhan peralatan keselamatan kerja.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut pekerja harus menyiapkan dan memeriksa peralatan
keselamtan kerja yang dibutuhkan dan kelayaaknnya.
c. Peralatan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut adalah, rompi
keselamatan,topi safety,sepatu safety,sarung tangan,kacamata pelindung.

PASAL 2. PERATURAN UMUM TEKNIS YANG DIGUNAKAN


2.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
ini, berlaku peraturan dalam Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-
Peraturan Nasional maupun Peraturan-Peraturan setempat lainnya yang berlaku antara lain mengikat
ketentuan–ketentuan di bawah ini:
a. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;

b. UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA


KONSTRUKSI;

c. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG


BANGUNAN GEDUNG;
d. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG
BANGUNAN GEDUNG;

e. N.I – 2 TAHUN 1971 PBI, (PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA) atau Pedoman
Beton 1989;

f. NI-3 TAHUN 1989, PUPB (PERATURAN UMUM UNTUK PEMERIKSAAN BAHAN–BAHAN


BANGUNAN );

g. NI-5 TAHUN 1961, PKKI (PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA);

h. NI-18 TAHUN 1970, PMI (PERATURAN MUATAN INDONESIA);

i. NI-20 TAHUN 1969 PERATURAN TRAS DAN SEMEN MERAH INDONESIA;

j. NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

k. NI - (1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA (SKBI.1.3.55.1987).

l. NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA.

m. NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.

n. PUIL (PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK) 1987 dan PII (PERATURAN INSTALASI
LISTRIK) tahun 1977;

o. Pedoman Perencanaan Untuk Struktur Beton Bertulang Biasa Dan Struktur Tembok Bertulang Untuk
Gedung Tahun 1983;

p. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung Tahun 1981 Atau Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983;

q. Algemene Voorshirften Voor Drink Waters Instalation/Peraturan Plumbing Indonesia 1946;

r. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain larangan
mempekerjakan anak – anak di bawah umur;

s. Perubahan pekerjaan dari Dokumen pelaksanaan yang telah berlaku disahkan oleh Pemberi Tugas;

t. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 332/KPTS/M/2006 tentang Pedoman Teknis


Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;

u. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum.

Nomor : Kep.174/MEN/86
104/KPTS/1986 Tanggal : 4 Maret 1986
Tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan Konstruksi;
v. Permen PUPR No. 22 Tahun 2012

Tentang : Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;


w. Peraturan – Peraturan Pemerintah lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini;

2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula hal-hal di bawah ini :
a. Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Penyedia jasa dan sudah disahkan / disetujui
Konsultan Pengawas;

b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS);

c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing);

d. Berita Acara Penunjukan;

e. Surat Keputusan Pemberi Tugas tentang Penunjukan Penyedia jasa;

f. Surat Perintah Kerja (SPK);

g. Surat Penawaran Beserta lampiran – lampirannya;

h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui;


i. Pra Construction Meeting / PCM dilaksanakan oleh penyedia dan pengguna jasa sebelum melakukan
penandatanganan kontrak;

j. Kontrak/Surat Perjanjian Penyedia Jasa, Berita Acara / Surat – Surat Klarifikasi Tender.

2.3. Merek-merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini dimaksudkan
sebagai bahan yang wajib di penuhi baik dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, dapat
diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat.
Pemborong wajib memenuhi merek dagang tersebut yang disebutkan dalam persyaratan teknis.
Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merek dagang untuk jenis bahan yang sama maka pemborong diwajibkan untuk
mengajukan salah satu dari padanya (bukan setaraf) untuk diperiksa dan disetujui direksi.
2.4. Syarat Pemeriksaan Bahan
a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia (PUBI - 1982) - N I - 3.

b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan, Pemborong diwajibkan


menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu kepada Direksi untuk diminta persetujuannya.

c. Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui.

d. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, maka Direksi
berhak menolak / memerintahkan Pemborong untuk mengeiuarkan
bahan-bahan tersebut dilapangan (tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
ditolaknya bahan-bahan tersebut.

e. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh Direksi, apabila ternyata
Pemborong tetap menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun tidak
sengaja, maka Direksi berhak membongkar pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut
dengan biaya dibebankan kepada Pemborong.

f. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara direksi dengan
Pemborong, Pemborong diwajibkan memeriksa kualitas-kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian
Bahan Bangunan di sekitarnya, atau di tempat lain yang disetujui Direksi Pelaksana, dengan biaya
ditanggung oleh Pemborong.

g. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan
tersebut, Pemborong tidak diperkenankan menggunakan bahan bangunan tersebut di dalam
pekerjaannya.

2.5. Situasi
a. Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Ketapang seperti yang tertera dalam gambar situasi /
tapak.

b. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Penyedia, sebagaimana keadaannya. Untuk itu
Penyedia harus meneliti keadaan tapak, terutama keadaan tanah (kontur, letak bangunan yang sudah
ada serta sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.

c. Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia dalam mengevaluasi keadaan lapangan segala sesuatunya
menjadi tanggung jawab Penyedia dan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

2.6. Ukuran / Dimensi


a. Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat dan mutlak harus
ditepati.Satuan ukuran yang dicantumkan dalam gambar dinyatakan dalam :

- Milimeter (mm).

- Centimeter (cm).

- Meter (m)

- Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan / ketentuan umum yang
berlaku.

b. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar struktur dan detail dalam jenis yang sama, maka
yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala lebih besar (gambar detail).
c. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar ME atau ketidaksesuaian
atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak bisa diatasi menurut point no. 3 diatas, Pemborong
harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Managemen Konstruksi untuk diberi keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan/acuan di dalam pelaksanaan pekerjaan.

d. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BQ (Daftar Volume dan Biaya Pekerjaan) diambil yang
mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak saling menghilangkan, demikian pula gambar-
gambar, antara gambar Arsitektur, Sipil dan Mekanikal / Elektrikal adalah saling melengkapi dan
tidak saling menghilangkan.

2.7. Letak Bangunan

a. Keterangan mengenai letak bangunan ditentukan dalam gambar situasi dan untuk awal pelaksanaan
harus diadakan pengukuran dulu dibawah pengawasan Konsultan Pengawas. atau sesuai dengan
penjelasan pekerjaan / aanwijzing. Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak
dan ukurannya.
2.8. Tinggi Lantai (Peil)

a. Sebagai ukuran elevasi tinggi ± 0.00 lantai diambil dari elevasi bangunan rencana atau ± 0.00 lantai
. bangunan baru Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak dan ukurannya.

b. Dengan ini tanda tersebut harus dibuat dengan beton atau tembokan yang harus dijaga dan
dipelihara selama pelaksanaan dan sampai pekerjaan selesai.

c. Supaya dibuat beberapa patok duga juga untuk koordinat dan elevasi yang dibuat dari patok beton
yang kuat dan terpelihara sehingga bangunan tidak kehilangan ukuran awal.

PASAL 3. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN

3.1 Pekerjaan Persiapan Awal :


3.1.1. Pembuatan Direksi Keet, Gudang Material dan Barak kerja sesuai yang diinstruksikan pengawas
lapangan dan direksi;
3.1.2. Sebagai kelengkapan direksi keet guna penyelesaian administrasi di lapangan, maka sebelum
pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Penyedia jasaharus terlebih dahulu melengkapi peralatan antara
lain :
 Soft board menempel di dinding 2 x 1, 2 x 2,4 ;

 Papan Nama Proyek menempel di dinding. Ukuran papan nama proyek : 60 cm x 90 cm


dipasang pada tempat yang telah ditentukan, yang mencantumkan :

o Nama Instansi Pemberi Tugas : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo

Nama Kegiatan : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


Nama Sub Kegiatan : Sesuai dengan Nama Sub Kegiatan tercantum
o Nama Pekerjaan : Sesuai dengan Nama pekerjaan tercantum

o Harga Borongan dan Sumber Dana : Rp. ...................,00/DAK TA. 2023

o Waktu pelaksanaan : 120. Hari Kalender

o Tanggal Mulai dan Selesai : .................... s/d.................................

o Konsultan Perencana : CV. RONGGOLAWE CONSTAMA

o Konsultan Pengawas : ..........................................................

o Kontraktor (Pemborong) : ..........................................................

o Warna dasar putih tulisan hitam;

3.1.3. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di Proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh direksi
Lapangan adalah :
 (satu) buah kamera digital;

 (satu) buah alat ukur ketebalan / Schuitmaat;


 (satu) buah alat ukur optik (theodolit / waterpass);

 (satu) Kotak Peralatan P3k

3.1.4. Pembuatan Pagar Pengaman Proyek batas pngaman proyek sesuai yang diinstruksikan pengawas
lapangan dan direksi;
3.1.5. Pembuatan Papan Nama Proyek sesuai yang diinstruksikan pengawas lapangan dan direksi.
3.1.6. Pengamanan atas jaringan Listrik, Air, Telepon dan lain-lain.
3.2. Pengukuran Tapak Kembali :

3.2.1. Penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai elevasi bangunan baru,ketinggian tanah, letak
batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya;

3.2.2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus segera dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya;

3.2.3. Penentuan titik kontrol ketinggian permanen dan sudut-sudut harus menggunakan pesawat ukur
theodolith/ waterpass yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Titik kontrol peil permanen
bangunan ditempatkan pada tempat yang aman dari lokasi pekerjaan;

3.2.4. Penyedia jasa harus menyediakan theodolith/ waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek;

3.2.5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara asas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas;

3.2.6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Penyedia jasa.

3.3. Penyediaan air dan listrik untuk bekerja :

3.3.1. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia jasa dengan menyambung pipa ke sumur yang ada
diproyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari Lumpur, minyak dan
bahan – bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan dari Konsultan Pengawas;

3.3.2. Listrik untuk bekerja harus disediakan oleh Penyedia jasa dan diperoleh dari sambungan PLN
setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan pengawas. Daya Listrik juga
disediakan untuk mensuplay kantor Konsultan Pengawas.

3.4. Penyediaan Peralatan Keselamatan Kerja :

3.4.1 Keamanan dan Kesejahteraan

Selama Pelaksanaan pekerjaan penyedia diwajibkan mengadakan segala yang peralatan K3 diperlukan
untuk keamanan para pekerja dan sekitarnya, juga diwaibkan memenuhi segala peraturan, tata tertib,
Pemerintah atau pemda setempat.
3.4.2 Terhadap Wilayah Orang Lain
Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus mencegah para pekerjanya
melanggar orang lain yang berdekatan.
3.4.3 Terhadap Milik Orang Lain
Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-bahan
bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan
kaki selama kontrak berlangsung.Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan
yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebaginya yang
disebabkan oleh operasi-operasi pemborong, maka biaya pemasaran kembali dan segala perbaikan
kerusakan menjadi tanggung jawab pemborong.
3.4.4 Tahap bangunan Yang Ada

Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembangunan dan sebagainya ditapak
kerusakan-kerusakan sejenis disebabkan dalam arti kata yang luas, itu semua diperbaiki (pemborong)
hingga dapat diterima pemberi tugas.
3.4.5 Keamanan Terhadap Pekerja
Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerja termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh direksi.Pemborong harus
menjaga perlengkapan bahan-bahan dan segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya
untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja dan menjaga agar
pekerjaan terbebas dari air hujan dengan melindungi memakai penutup yang layak, memompa atau
menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.Pemborong harus menyediakan dan
memerapkan mamagemen keselamatan kerja serta untuk peralatan K3 harus disediakan sesuai RAB.
3.5. Drainase Tapak :

3.5.1. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada ditapak, Penyedia jasa wajib
membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada;

3.5.2. Arah aliran ditujukan kedaerah / permukaan yang terendah yang ada ditapak atau kesaluran yang
sudah ada disekitar daerah pembuangan;

3.5.3. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.

BAGIAN 2 PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR


PASAL 4. PAPAN BOUWPLANK

4.1. Sebelum pekerjaan bowplank dikerjakan, penentuan Base Mark harus sudah diputuskan terlebih dahulu
dengan Konsultan Pengawas pada waktu uitzet.

4.2. Bouwplank menggunakan papan kayu hutan local/perancah ukuran 3 x 20 cm, diketam halus bagian atasnya
dan dipasang datar denganwaterpass instrumen diperkuat dengan kayu usuk 5 x 7 cm dengan jarak
maksimum 2 m yang dipancangkan minimum sedalam 50 cm;

4.3. Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan dengan jarakmínimum2 m dari as bangunan yang
direncanakan;

4.4. Bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya hingga selesai
pemasangantrasram tembok;

4.5. Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan titik duga ± 0.00 (peil lantai) bangunan,
dimana ± 0.00 bangunan disesuaikan dengan gambar rencana;

4.6. Bila terjadi ketidaksesuaian antara batas-batas/letak tanah yang tersedia dengan apa yang terdapat dalam
gambar detail, maka Penyedia Jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Kegiatan
dan Pengawas lapangan untuk segera mendapatkan keputusan bersama dari pihak-pihak terkait dan
dituangkan dalam suatu Berita Acara Penentuan Peil ± 0.00 Bangunan.

PASAL 5. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


5.1. Ketentuan Umum :
5.1.1. Pekerjaan tanah meliputi galian pondasi batu kali.

5.1.2. Bagian ini mencakup semua pekerjaan tanah dari seluruh Pekerjaan yang akan dilaksanakan,
sebagaimana dituangkan dalam Gambar Teknis Pelaksanaan serta dokumen Kontrak yang terkait;

5.1.3. Sebelum pekerjaan tanah dimulai Penyedia jasa berkewajiban untuk meneliti semua Dokumen
Kontrak yang berhubungan dengan tanah galian, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan,
meninjau tempat pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada, melakukan pengukuran dan
mempertimbangkan lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan
proyek;

5.1.4. Pengukuran harus dilakukan dengan teliti bersama-sama dengan Konsultan Pengawas/Management
Konstruksi.

5.2. Bahan Bahan material :


5.2.1. Untuk pekerjaan pengurukan menggunakan urugan kembali yaitu untuk menutup bagian bagian
galian pondasi batu kali dan memadatkan kembali dengan stamper.

5.2.2. Urugan dibawah lantai rabat beton menggunakan pasir urug .


5.3. Pelaksanaan Pekerjaan :
5.3.1 Pekerjaan galian untuk seluruh bangunan dan Pekerjaan galian lainnya tidak dapat dimulai sebelum
papan dasar pelaksanaan / Bouwplank serta tanda tinggi dasar± 0.00 yang dibuat dari patok
permanen dan sumbu - sumbu tiang, disetujui Direksi / Konsultan Pengawas;
5.3.2 Tanah dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan dari segala kotoran seperti sisa bongkaran,
akar pohon, sampah dan sebagainya;
5.2.3. Dalam lubang pondasi harus disesuaikan dengan gambar dan gambar detail, hal-hal yang
menyimpang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan lebih atau kurang, galian harus cukup lebar
untuk dapatnya bekerja dengan baik serta sisi-sisinya tidak mudah gugur;

5.2.4. Galian tanah pondasi harus dibuang diluar bouwplank dan diratakan diluar gedung sedemikian rupa
hingga tidak mudah gugur kembali kedalam lubang pondasi;

5.2.5. Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan tanah galian hingga mencapai
tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam dipadatkan dengan disiram air hingga
mencapai hasil kepadatan maksimum;

5.2.6. Penyedia Jasa harus menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja baik untuk menguras/
mengeringkan genangan air pada galian lubang pondasi akibat air hujan, air sumber atau sebab-
sebab lain. Pondasi harus dikerjakan dalam keadaan lobang galian kering;

5.2.7. Urugan pasir dilaksanakan pada bawah pondasi, dibawah lantai, dibawah lantai kerja, dibawah rabat
dan ditempat lainnya sesuai gambar dan cara pengurukannya lapis demi lapis, harus dipadatkan
sampaikepadatan maksimum yang cukup sempurna dan disetujui Direksi / Konsultan Pengawas;

5.2.8. Semua bahan urugan pasir yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan rabat lantai beton dengan
ketebalan 10 cm harus bebas dari bahan bongkaran, batu-batuan dan benda yang dapat merugikan;

5.2.9. Tanah bekas galian diurug kembali ke bekas galian pondasi dan di area lokasi pekerjaan dengan
dipadatkan yang telah ditentukan oleh Direksi.

5.2.10. Untuk Pekerjaan Bor strous Penyedia jasa harus menyediakan alat bor pile machine untuk
melakukan pekerjaan ini

5.2.11. Pelaksanaan Bor strous dilakukan satu pesatu dan setiap lubang yang sudah selesai harus diberi
cashing pipa Ø 30 supaya tidak terjadi keruntuhan pada dinding tanah yang distrous

PASAL 6. PEKERJAAN PASANGAN


6.1. KetentuanUmum:
6.1.1. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan batu yang berupa pasangan pondasi setempat, dan
pasangan dinding batu bata, sesuai yang tertera dalam gambar rencana;
6.1.2. Pasangan batu kali harus memenuhi syarat-syarat PUBB ’70 NI-3 dan pasangan batu bata memenuhi
syarat-syarat PUBB ’73 NI-10.
6.2. Bahan – Bahan :
6.2.1. Batu Kali :
Batu kali yang dipakai merupakan batu belah yang keras, sudut runcing, tidak porous, bebas dari
kotoran akibat tanah liat atau bahan lain yang merugikan dan memenuhi syarat PUBB ’70 NI – 3;
6.2.2. Batu Bata :
Batu bata liat produksi lokal kwalitas baik, mutu kelas satu, padat, keras, pembakarannya harus baik
/ dengan kayu bakar, ukuran tiap unit harus sama bersudut runcing, rata, tidak cacat / retak atau
mengandung kotoran dan memenuhi persyaratan PUBB ’73 NI – 10;
6.2.3. Pasir Pasang :
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang tajam, keras / kasar, bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971.Kadar Lumpur dari pasir tidak boleh lebih dari 5 % berat kering;
6.2.4. Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan
bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak pasangan.
6.2.5. Semen Portland :
Semen dipakai produk dalam negeri dalam hal ini dipakai Semen Kualitas Terbaik sesuai SNI yaitu
merk semen Gresik,Tiga roda dan Dynamix serta harus memakai satu macam merek pabrik dengan
jenis dan kwalitas yang sama.

6.3. Pelaksanaan Pekerjaan :


6.3.1 Pasangan Batu Kali :

1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu 2 x 3 cm
pada setiap pojok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi;
2. Bahan batu kali yang dipakai ukuran sisinya maximum 15 - 20 Cm. Pasangan harus bersilang
diatas adukan yang cukup diantara sela-selanya untuk mencapai kekuatan dan kesatuan;
3. Permukaan atas pasangan batu kali harus datar dan sebelum diurug pondasi harus diberaben
pondasi dengan spesi yang sama, pasangan pondasi batu kali menggunakan adukan campuran
sesuai spek gambar Adukan harus mengisi rongga diantara batu kali sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga / tidak padat.
4. Pasangan Pondasi batu kali menggunakan Campuran 1 Pc : 5Ps
5. Pasangan Pondasi Batu kali dengan bentuk trapezium dipasang diatas pasangan Anstampeng
Atau pasangan batu kosong
6.3.2 Pasangan Batu Bata merah / tembok :

1. Teknis pemasangan batu bata adalah ½ bata (15 cm jadi) dengan ketebalan spesi harus kurang
dari 2 cm. Pemasangan bata harus waterpass pada bidang horizontal dan spesi-spesi bidang
tegak harus bersilangan;
2. Sebelum dipasang, Batu Bata harus direndam air sampai jenuh dan batu bata yang pecah tidak
boleh lebih dari 10 %, kemudian pemasangannya dalam sehari tidak lebih tinggi dari 1,00 M
dan pasangan harus lurus dengan ketebalan sesuai gambar, kecuali untuk perbaikan pasangan
disesuaikan dengan pasangan yang sudah ada;
3. Adukan pasangan dipakai 1 Pc: 5 Ps, yaitu pada bagian Semua Pasangan dinding
4. Adukan pasangan dipakai 1 Pc: 3 Ps, yaitu pada bagian Pada Bagian Pas.trastram atau
pasangan kedap air seperti pada ruangan KM dengan t=60cm dari muka lantai
5. Semua jenis adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk/mollen; Pengadukan dengan
tangan hanya boleh dilaksanakan pada tempat-tempat tertentu dan harus dengan persetujuan
Direksi / konsultan pengawas.Tempatadukan tidak boleh langsung diatas tanah, tetapi harus
memakai palungan dari papan kayu atau sejenisnya;
6. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan harus segera dibersihkan dan dibuang
pada tempat yang telah ditentukan dan pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua
Voeg / siar diantara pasangan batu bata harus dikeruk sedalam 1 Cm pada bagian luar dan
dalam;
7. Semua pekerjaan tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan tidak boleh rengat-rengat
dan cacat- cacat lainnya;
8. Pemasangan tembok ½ Bata maksimum dengan luasan 12 m², bila lebih harus dipasang
kolom beton dengan Tulangan sesuai gambar detail;
9. Perancah / andang-andang tidak boleh dipasang dengan menembus tembok;
10. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia jasa harus memberikan contoh bahan batu bata
kepada direksi untuk dilakukan testing kekuatan / kekerasan bahan.

PASAL 7. PEKERJAAN BETON


7.1 Ketentuan Umum :

7.1.1 Pekerjaan ini mencakup semua pekerjan beton yang diminta menurut Dokumen kontrak kecuali
ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang tercantum didalam Peraturan Beton Indonesia 1971 Pekerjaan Beton
dalam Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar antara lain :
1. Pekerjaan Struktur Beton Bertulang, disyaratkan menggunakan Konstruksi Beton dengan
mutu K – 175 yaitu untuk pekerjaan beton seperti, kolom 15/30,Sloo 15/20 kolom
praktis,Ring balk,Ring gewel dan Balok latei semua pekerjaan beton sesuai dengan uji
laboratorium test beton yang memenuhi standart yang berlaku.
7.1.2 Beton tidak Bertulang, antara lain :
1. Pekerjaan Lantai kerja, Rabat beton, dan lain-lain. Mutu beton yang disyaratkan untuk
konstruksi Beton tidak bertulang menggunakan K 100
2. Pada prinsipnya pengujian beton mengikuti persyaratan yang ditentukan dalam PBI ’71 dan
sesuai petunjuk/Instruksi dari Direksi.
7.2 Bahan Untuk Adukan Beton:

7.2.1 Semen :
1. Jenissemen PC yang dipakai harus memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang
telah di tentukan dalam NI.8-1969 dan sebagai pedoman dapat memakai semen PC kualitas
terbaik sesuai Standar SNI. Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu
Produk / Merk;
2. Semen yang didatangkan ketempat pekerjaan harus baik dan baru serta didalam kantong-
kantong semen yang masih utuh tanpa sobekan-sobekan;
3. Penyimpanan Semen dalam gudang barang harus diletakkan diatas papan flonder kayu
minimal 30 cm diatas lantai;
4. Semen yang dipakai harus selalu diperiksa sebelumnya oleh Direksi / Konsultan Pengawas;
5. Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari lapangan / lokasi proyek.
7.2.2 Bahan Agregate Halus / Pasir Beton :
1. Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran-kotoran bahan kimia, bahan-bahan organik
dan susunan diameter butirnya memenuhi persyaratan-persyaratan PBI ’71 jumlah butiran
lumpur lembut harus kurang dari 5 % keseluruhannya.
2. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu dan harus bersih
dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-
substansi yang merusak beton.
3. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel
yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel berikut:

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

3/8" 9,50 mm 100


No. 4 4,76 mm 90-100
No. 8 2,38 mm 80-100
No. 16 1,19 mm 50-85
No. 30 0,19 mm 25-65
No. 50 0,297 mm 10-30
No. 100 0,149 mm 5 - 10
No. 200 0,074 mm 0-5
7.2.3 Bahan Agregate Kasar :
1. Kualitas aggregate beton harus memenuhi syarat-syarat PBI – 1971. Aggregate kasar harus
berupa batu pecah (split) yang memenuhi susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat tidak porous. Dimensi maksimum dari batu pecah / split tidak lebih
dari 3 Cm. Dengan bentuk lebih kurang seperti kubus dan mempunyai “Bidang Pecah”
minimum 3 muka dan split harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran lain yang dapat
mengurangi mutu beton, tidak berpori serta mempunyaI gradasi kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat PBI 1971;
2. Penyimpanan/ penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu sama lain, hingga
dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan
beton yang tepat.
3. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut
ASTM C-33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
4. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka
jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA).
5. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak
beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut:
Saringan Ukuran % Lewat Saringan

1" 25,00 mm 100


3/4" 20,00 mm 90- 100
3/8" 95,00 mm 20-55
No. 4 4,76 mm 0-1
7.2.4 Air :
1. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,asam alkali
dan bahan-bahan organik/ bahan lain yang dapat mengurangi dan merusak mutu beton.
2. Penggunaan air kerja harus mendapat persetujuan dari Direksi dan bila air yang digunakan
meragukan, maka Penyedia jasa harus mengadakan penelitian di laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas tanggungan Penyedia jasa.
7.2.5 Besi Beton :
1. Standart Besi beton yang digunakan adalah baja tulangan dengan diameter-diameter seperti
yang tertera dalam gambar, penggunaan diameter yang lain diperkenankan apabila ada
persetujuan tertulis dari Direksi;
2. Pembengkokan dan pemotongan baja tulangan harus dilaksanakan menurut gambar / rencana
detail dengan menggunakan alat potong dan mal-mal yang sesuai dengan diameter masing-
masing dan sesuai dengan persyaratan dalam PBI NI-1971.
3. Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam kotoran, karat, minyak, cat
dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
4. Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut:
Beton tanpa cetakan, berhubungan langsung dengan tanah 40 mm Beton dengan cetakan
berhubungan langsung dengan tanah 50 mm Balok dan kolom tidak berhubungan langsung
dengan tanah 40 mm
7.2.6 Cetakan Beton (Bekisting).
1. Kayu untuk beton dipakai minimal kayu Hutan Lokal sesuai syarat dalam PKKI ’70.
2. Cetakan(bekisting) beton dari papan tebal 2 cm. Dengan perancah (stut werk) memakai
scafolding. Untuk Pekerjaan beton ekspose seperti plat beton canopy, kolom espose, lisplang,
balok ekspose dianjurkan cetakan (bekisting) menggunakan plywood dengan tebal 5 mm agar
didapatkan hasil cetakan yang bagus. Sebelum pengecoran bidang bagian dalam bekesting
dilapisi dengan minyak begesting sampai rata agar pada waktu pembongkaran, beton tidak
menempel pada papan bekisting, perancah.Perancahbekisting dipakai kayu Hutan Lokal
ukuran minimum 5 X 7 Cm
3. Bahan-bahan yang dipergunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman,
sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.
4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia jasa harus memberikan contoh semua material
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / pengawas dan dipakai sebagai pedoman dalam
pemeriksaan.
5. Semua contoh-contoh bahan yang telah disetujui harus disimpan dan ditempatkan dalam
ruangan kantor Direksi.

7.3 Pelaksanaan Pekerjaan Beton :

7.3.1 Pencampuran Beton:


1. Pencampuran adukan beton dilakukan dengan takaran untuk Semen, pasir dan koral sesuai
spesifikasi perbandingan volume yang didasarkan pada hasil Mix Design yang telah disetujui
Pengawas. Pencampuran setidak-tidaknya harus menggunakan mesin mollen kapasitas 350
liter. Bahan-bahan yang sudah ditakar sesuai dengan perbandingan dan Mix Design dicampur
dalam kondisi kering dalam mollen lalu ditambah air secukupnya. Operator beton mollen
harus orang ahli dalam bidangnya.
2. Semua beton harus dicampur dengan menggunakan mesin pengaduk sehingga menjalin
ratanya adukan beton. Jenis dan ukuran mesin pengaduk beton harus disetujui oleh pengawas.
3. Waktu pengadukan tidak kurang dari 3 menit sesudah seluruh bahan termasuk air berada
didalam mesin pengaduk dan selama itu mesin harus terus berputar pada kecepatan yang akan
menghasilkan adukan dengan kekentalan merata pada akhir waktu pengadukan. Selama
pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slamp pada
setiap campuran baru. Pengujian slamp 8 cm.
4. Tidak diijinkan mengisi bahan adukan melebihi kapasitas mesin pengaduk. Juga tidak
diperbolehkan menambah air kedalam adukan beton yang sebagian telah mengeras.
5. Disyaratkan untuk campuran beton strukturyang Mix in site menggunakan mutu K – 175. Dan
untuk beton Non Struktur menggunakan mutu beton K-100 disertai dengan bukti uji
laboratorium test beton.
7.3.2 Pembesian :
1. Pembesian yang diterapkan dengan persyaratan untuk batang berdiameter kurang atau sama
dengan Ø 8,10,12 mm menggunakan besi polos
2. Pekerjaan pembesian untuk batang yang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait
dan pembuatan sengkang (beugle), persyaratannya harus sesuai dengan PBI-1971.
3. Gambar rencana kerja untuk baja tulangan meliputi rencana pemotongan, pembengkokan,
sambungan, penghentian dan lain-lain, untuk semua pekerjaan tulangan harus dipersiapkan
oleh Penyedia jasa kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
4. Pemasangan dan penggunaan besi beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.
5. Pembesian beton harus diikat kuat dengan kawat pengikat besi beton yang terbuat dari baja
lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0.40 mm.
Tujuannya adalah untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton/ beton
dekking yang cukup dan kuat dari lempengan beton campuran 1Pc : 2 Ps, ukuran 6 x 6 cm,
tebal 2 – 3 Cm sesuai peruntukannya sedemikian rupa hingga pembesian tidak melengkung
dan tetap sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.
6. Besi beton yang tidak memenuhi syarat lebih dari 3% toleransinya harus segera dikeluarkan
dari site dalam waktu 1 X 24 jam setelah ada perintah tertulis dari konsultan pengawas.
7.3.3 Cetakan ( Bekisting ).
1. Cetakan untuk pekerjaan beton struktur, yaitu kolom,lantai, balok-balok dan lain-lainnya
dibuat dari papan kayu Hutan lokal tebal 2 X 30 cm atau plywood 9 mm untuk beton expose
dengan rangka dan penyangga menggunakan scafolding yang berkualitas baik dan kuat.
2. Konstruksi dari cetakan harus kedap adukan dan tidak melengkung menerima beban-beban
dari adukan basah, Pembesian dan lain-lain tidak berubah bentuk akibat pemadatan adukan
dengan vibrator.
3. Konstruksi dari Cetakan seperti tiang-tiangpenyangga dan lain-lain yang memerlukan
perhitungan harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui untuk dilaksanakan.
4. Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar.
5. Cetakan dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan
dijamin tidak berobah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung.
6. Cetakan harus,rapat, tidak bocor, permukaan harus lurus dan rata, bebas dari kotoran-kotoran
(serbuk gergaji, potongan kayu,tanah/ Lumpur dan sebagainya).Cetakan harus mudah
membongkarnya tanpa merusak permukaan beton.
7. Cetakan yang sama bila akan dipergunakan lagi harus dibersihkan lebih dahulu sedemikian
sehingga tidak akan terjadi kemungkinan adanya beton yang keropos atau kerusakan-
kerusakan lainnya.
7.3.4 Pengecoran.
1. Penyedia jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan pembesian dan penempatan selimut beton.
2. Pengecoran beton struktur hanya dapat dilaksanakan bila telah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi. Untuk itu selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal pengecoran yang
direncanakan, Penyedia jasa harus mengajukan Surat permohonan ijin untuk pengecoran
kepada Direksi.
3. Pengadukan beton harus dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk (Beton molen)
kapasitas 350 liter dalam kondisi baik. Kontaktor harus menyediakan minimal 2 (dua) buah
alat sebagai cadangan apabila alat yang satu tidak bekerja.
4. Pengecoran beton baru boleh dilaksanakan apabilapengawas telah memeriksa dan menyetujui
cetakan (form work), pembesian, dan lain-lain dimana beton yang akan dicor tersebut sudah
benar.
5. Pengecoran pada umumnya tidak boleh dituangkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,50 m.
Pengecoran harus dilaksanakan dengan menghindari timbulnya segregasi dan menjamin satu
pengecoran yang tidak terputus. Pengecoran dalam satu unit atau bagian dari pekerjaan harus
dilaksanakan secara menerus atau sampai batas sambungan yang disetujui Direksi/ pengawas.
6. Apabila Konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka sebelumnya harus di
buat lantai kerja yang rata. Jika tidak ditentukan lain maka lantai kerja harus dibuat dari beton
K 100 dengan campuran minimal menurut perbandingan 1Pc : 3 Ps : 5 Kr tebal lantai kerja
ditetapkan minimal 5 Cm.
7.3.5 Pemadatan beton.
1. Adukan Beton struktur harus dipadatkan keseluruhannya dengan alat penggetar yang
dikerjakan oleh tenaga berpengalaman. Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan
dituangkan dan dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Pekerjaan beton yang telah selesai
harus merupakan satu massa yang bebas dari lubang-lubang, segregasi dan kropos.
2. Vibrator yang dipakai harus mempunyai frekuensi tidak kurang dari 6.000 putaran permenit
dan mempunyai lengan sepanjang 6 m. Harus diperhatikan agar semua bagian dari beton yang
digetarkan tidak menyebabkan segregasi dari material-material disebabkan oleh karena over
vibration. Penggetar tidak boleh digunakan pada pembesian terutama pada pembesian yang
telah masuk di beton dan telah mulai mengeras.
3. Jumlah vibrator yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan volume dan kecepatan
pengecoran. Penyedia jasa harus menyediakan vibrator cadangan untuk antisipasi bila vibrator
lain tidak berfungsi.
7.3.6 Perawatan.
1. Beton yang telah dicor dijaga dari benturan benda keras minimal selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
2. Bila terjadi kerusakan, Penyedia jasa diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
3. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas sehingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan
perlindungan atas kemungkinan datangnyahujan harus diperhatikan.
4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus
menerus minimal selama 10 hari atau lebih (sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971).
7.3.7 Pembongkaran Bekisting.
1. Pembongkaran Bekesting tidakboleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut PBI“71
dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang
sudah mengeras dengan lebih dahulu mendapatkan persetujuan Direksi.
2. Waktu minimum dari saat selesainya pengecoran beton sampai dengan pembongkaran
bekisting dari bagian-bagian struktur harus ditentukan dari percobaan kubus benda uji yang
memberikan kuat tekan minimum seperti tercantum pada daftar sebagai berikut :
BAGIAN STRUKTUR LAMA PRESENTASE
PEMBONGKARAN KEKUATAN
RENCANA
Bagian tengah balok 28 hari 100
Pelat lantai 21 hari 80
Dinding beton 2 hari 25
Kolom beton 4 hari 25
Begesting tepi balok 2 hari 25
3. Direksi/ Pengawas harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran bekisting
. Bila ternyata masih terdapat lubang-lubang atau permukaan yang tidak rata, harus segera
diratakan kembali dengan spesi 1 Pc: 2 Ps.
7.4 Pengujian Kwalitas Beton.
7.4.1 Kecuali ditentukan lain dalam gambar, beton K 175 (tegangan tekan hancur karakteristik untuk
silinder beton ukuran diameter 15 cm panjang 20 cm pada usia 28 hari kalender). Evaluasi
penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI-1971;
7.4.2 Test selama pekerjaan dibuat 3 silinder diameter 15 cm panjang 20 cm dari setiap 5 m3 atau
sebagian dari pada itu atau dari pengecoran setiap hari, pilih yang paling menentukan dari setiap
mutu beton yang berbeda dan dari setiap perencanaan campuran yang dicor. Pembuatannya harus
disaksikan oleh pengawas dan diperiksa dilaboratorium konstruksi beton yang ditunjuk konsultan
pengawas. Pengujian dilaboratorium dilakukan pada hari ke 7 (tujuh) dan pada hari ke 28 (dua
puluh delapan), dengan sepengetahuan pengawas. Dan satu kubus lagi sebagai cadangan untuk test
pada hari ke 56 (lima puluh enam), jika test pada hari ke 28 gagal. Jika test kubus pada hari ke 28
berhasil, test kubus cadangan untuk menghasilkan kekuatan rata-rata dari kedua kubus pada hari
ke 28;
7.4.3 Silinder - silinder beton tersebut hendaknya dirawat dengan cara menyimpannya didalam pasir
basah tapi tidak tergenang air selama 7 (tujuh) Hari dan selanjutnya dalam udara terbuka;
7.4.4 Jika dianggap perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 (tujuh) hari
dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurangdari 65 % kekuatan yang diminta pada 28
(dua puluh delapan hari) tanpa additives. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan
angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara
seperti yang ditetapkan dalam PBI-1971. dengan biaya seluruhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia jasa.
7.5 Cacat-cacat pengerjaan :
7.5.1 Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian pekerjaan ternyata tidak
memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan teknis, maka bagian tersebut harus digolongkan
sebagai cacat pekerjaan.
7.5.2 Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang
dikehendaki. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut
serta seluruh biaya yang timbul seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor
7.6 Tanggung Jawab Penyedia jasa:
7.6.1 Penyedia jasa bertanggung jawab penuh atas kwalitas konstruksi sesuai dengan ketentuan diatas
dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan;
7.6.2 Adanya atau kehadiran pengawas selaku wakil pemberi tugas atau perencana yang sejauh
mungkin melihat / mengawasi/ menegur atau memberi nasihat tidaklah mengurangi tanggung
jawab penuh tersebut diatas.
7.7 Beton Rabatan :
7.7.1 Beton Rabatan yang dimaksud adalah beton Rabat diluar bangunan dengan spesifikasi tebal 7 s/d
10 cm, K 100
7.7.2 Beton Rabatan harus dilaksanakan sekaligus jadi dan halus, ratadengan kemiringan 1% dengan
tidak menambah lapisan lain. Pada tepi dan garis-garis nat 0,5 cm harus dibuat benangan lurus
dan rapi pada tiap-tiap jarak 1 m;
7.8 Suhu:
7.8.1 Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu yang di taruh berada diantara
27° dan 32° C.
7.8.2 Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan suhu beton melebihi
32° C, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya mendinginkan
agregat atau melakukan pengecoran pada malam hari.

PASAL 8. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

8.1. Plesteran Tembok,Acian dan Benangan :

8.1.1 Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan disiram denganair, sebelumnya harus
dibuatkan kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan
(kurang lebih 15 mm.).
8.1.2. Plesteran dinding biasa adukan 1Pc : 5 Pskemudian plesteran yang baru saja selesai dilaksanakan /
dikerjakan tidak boleh langsung diselesaikan dengan acian semen. Hasil semua plesteran harus
halus dan rata, tegak lurus serta tidak boleh retak kemudian;
8.1.3. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air, listrik dan lain-lain sudah terpasang;
8.1.4. Plesteran dinding yang akan dicat tembok, penyelesaiannya terakhir harus diaci dulu dengan
semen dan digosok dengan amplas bekas atau kertas sak semen sedangkan untuk sponingan /
benangan sudut harus rata, siku dan tajam pada sudutnya;
8.1.5. Pertemuan plesteran antara sudut-sudut dinding harus siku dan tajam;
8.1.6. Pekerjaan benangan merupakan pekerjaan finishing pada semua permukaan bidang dan sudut
sudut pada bangunan
8.1.7. Pelaksanaan pekerjaan benangan harus dibuat tegak lurus dengan menggunakan alat bantú
sederhana yaitu papan kasutan dan tarikan benang yang sudah dilot atupun ditimbang
kedatarannya

PASAL 9. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM


9.1 Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen
dan standar-standar antara lain:

a. The Alumunium Association (AA)

b. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)

c. American Society for Testing Materials (ASTM)

9.2 Aluminium yang akan digunakan adalah warna coklat (sesuai Sll extrusi 0695-82 dan SH jendela 0649-82).
Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan scrap/sisa).

Anodizing terdiri dari:


d. Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron

e. Lapisan kedua resin film tebal 12 micron

9.3 Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:

f. Kusen Aluminium warna putih

g. Ukuran profil 4"

h. Tebal profil minimal 1.35 mm

9.4 Contoh

Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion tidak kurang dari 30 cm.
Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1 : 1.

9.5 Pekerjaan Pelaksanaan

a. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus dilaksanakan oleh
pekerja kusen alumunium yang ahli dalam bidangnya.

b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, penyedia jasa aluminiumharus datang ke lapangan dan melakukan
pengukuran.

c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kusen alumunium harus dilakukan di pabrik secara
masimal dan dilapangan tinggal pasang.

d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “sealant" yang elastis.

e. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket. Semua detail pertemuan harus halus, rata
dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.

f. Sambungan-sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil-profil alumimum harus dipasang sempurna.

g. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat.

h. Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.

9.6 Hubungan Dengan Material Lain

Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc chromate + bitumen.
PASAL 10 PEKERJAAN DAUN PINTU & DAUN JENDELA

10.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
a. alat bantu lainnya untuk pelaksanaaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Alat Penggantung dan Kunci) serta (Pekarjaan
Kaca ).

10.2 Persyaratan Bahan


a. Daun pintu dan jendela menggunakan Bahan Almunium Coklat 4”
b. Daun pintu menggunakan WPC 92 x 210
c. Ukuran daun pintu daun jendela dan pintu sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, PenyediaJasa diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa wajib mengajukan contoh dari semua bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini kepada Direksi minimal 3 (tiga) produk yang setaran .
c. Penyedia jasa wajib membuat shop drawing yang mencantumkan semua data produk, ukuran dan cara
pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui oleh
direksi.
d. Penimbunan bahan-bahan pintu dan lokasi pekerjaan harus ditempetkan pada ruang / tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.
e. Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melincang dan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik.

PASAL 11 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

11.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
a. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat yang dipasang pada
daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.
b. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

11.2 Persyaratan Bahan


a. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik ex. Dorma, Dekson, Solid, Griff,
KEND, SES atau yang setara, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Direksi. Sedangkan perlengkapan pintu kaca tempered otomatis menggunakan Dorma atau
Deltons
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
c. menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

11.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya kepada Manejen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan/penyerahan
harus diserahi brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak
lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
c. Penarik pintu (handle) dipasang 106 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
d. Posisi lock dan latch harus diajukan oleh Kontraktor kepada Direksi untuk dapat persetujuan.
e. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat.

PASAL 12 PEKERJAAN KACA

12.1 Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kaca jendela dan kaca daun pintu.
c. Pekerjaan ini berkaitan tentang (Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela).

12.2 Persyaratan Bahan


a. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang
sama, mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari proses pengambangan (Float Glass). Kedua
permukaannya rata, licin dan bening.
b. Khusus
Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass) produk Asahimas dan Mulia Glass.Kaca tebal
minimum 5 mm, atau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan dinding kaca pada daerah Interior
dan seluruh pintu kaca frame.
c. Toleransi
1) Panjang-lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm.
2) Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi
potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm
per meter panjang.
3) Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang tidak digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang
ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.
Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari pabrik bersangkutan,
yang antara lain mempertimbangkan penggunaanya pada bangunan
d. luas/ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan negatif yang akan bekerja pada bidang
kaca. Perhitungan ini harus disetujui Manajemen Konstruksi dan Konsultan perencana.
e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik :
1) Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat
pada kaca).
2) Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat menggangu pandangan.
3) Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagaian atau seluruh tebal
kaca).
4) Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tojolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar/masuk).
5) Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah cacat garis timbul yang
tembus pandang, sedang gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
6) Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
7) Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan)
8) Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
9) Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
f. Sesuai bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Direksi sesuai pengarahan
dan saran dari Tim Teknis.
g.Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digerinda/dihaluskan.
12.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a.Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat pekerjaan
dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan/disyaratkan oleh pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Semua bahan akan dipasang harus disetujui oleh Direksi.
d. Bahan yang telah dipasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar
mudah diketahui.
e.Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus,
menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cuitting size).
f. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panil sesuai dengan persyaratan,
digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka alumunium harus sesuai dengan
persyaratan.
g. Tepi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi sealant untuk menutupi rongga-rongga
yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai dengan persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan
sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.
Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada
sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan
PASAL 13. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

13.1. Ketentuan Umum


a.. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan lantai dan finising dinding didalam dan diluar bangunan
mulai dari pengadaan material / bahan, tenaga kerja, peralatan hingga pemasangan sampai
finising;
b. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan – ketentuan yang tertera dalam
PUBB ‘ 70 NI – 3 dan NI –10.

13.2. Lantai dan Dinding Keramik Bangunan


a) Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan lantai dan dinding dari bahan
keramik , untuk lantai ruang kelas,ruang lab, menggunakan kramik uk 40 cm 40 cm,dan untuk
keramik lantai toilet di pasang 25 cm x 25 cm dan untuk keramik dinding menggunakan 25 cm X
45 cm, menggunakan keramik produksi dalam negeri .
b) Sebelum mendatangkan material keramik, penyedia jasa wajib mengajukan contoh masing-masing
keramik untuk mendapatkan persetujuan dari PPK, direksi dan konsultan pengawas;
c) Sebelum pemasangan lantai kerja keramik dilaksanakan, lapisan pasir dibawahnya harus
dipadatkan dan di siram dengan air sampai padat, kemudian dipasang lantai kerja dari rabatan
beton K 100 dengan tebal 5 Cm. Keramik dipasang dengan campuran 1 Pc : 3 Ps dengan tebal
lebih kurang 2 Cm.
d) Setelah dipasang warna tiap keramik harus sama dan merata, bila ternyata terdapat perbedaan
warna, Penyedia jasa harus membongkar dan menggantinya kecuali diminta ada pengaturan pola
dengan warna khusus;
e) Pekerjaan keramik menggunakan produksi merk Mulia dan Habitat dengan kwalitas bagus, warna
muda dan Warna Lain harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas / Direksi;
f) Setelah dipasang warna tiap keramik harus sama dan merata, bila ternyata terdapat perbedaan
warna, Penyedia jasa harus membongkar dan menggantinya kecuali diminta ada pengaturan pola
dengan warna khusus;
g) Celah/nat antara keramik lebarnya maksimal 2 mm diisi dengan semen warna sesuai dengan
warna keramik dan selama pemasangan keramik harus dilindungi dan tidak boleh kotor;

13.2. Pasangan Roster

a) Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan penutup lantai dan dinding dari
bahan roster beton sesuai dengan gambar
b) Sebelum mendatangkan material batu alam dan yang lain,penyedia jasa wajib mengajukan contoh
masing-masing keramik untuk mendapatkan persetujuan dari PPK, direksi dan konsultan
pengawas;
c) Sebelum mendatangkan material keramik, penyedia jasa wajib mengajukan contoh masing-masing
keramik untuk mendapatkan persetujuan dari PPK, direksi dan konsultan pengawas
d) Pemasangan batu alam ,beton garis,glasblock dan roster dilakukan dengan tegak,siku,ratadan rapi
dengan memperhatikan gambar rencana dengan benar supaya meminimalisir kesalahan bentuk
fasad dari bangunan
e) sisa Spesi pemasangan harus segera dibersihkan supaya tidak mengeras dan melekat sehingga sulit
untuk dibersihkan
f) Pemasangan batu alam ,beton garis,glasblock dan roster dilakukan oleh tenaga yang terampil
dibidangnya

PASAL 14 PEKERJAAN SANITAIR

14.1 Yang termasuk lingkup Pekerjaan Sanitasi dan Drainase Meliputi :


a. Pipa PVC Type AW Ø 3/4” untuk keperluan Instalasi Air bersih. Alat penyambung digunakan dari jenis
bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.
b. Pipa PVC Type AW 3” dan Pipa PVC Type AW 4” untuk Instalasi Pembuangan air kotor. Alat
penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.

14.2 Syarat – syarat penerimaan untuk bahan–bahan dan peralatan, cara–cara pemasangan, kualitas pekerjaan,
harus sesuai dengan standar yang berlaku peraturan plumbing dan tergantung dari bahan yang dipakai.
Peraturan tersebut antara lain :
a. PPI (Pedoman Plumbing Indonesia)
b. SII (Standar Industri Indonesia)
c. Standar ISO, BSW, DIN, ASTM
14.3 Bahan yang digunakan
a. Pipa PVC Type AW Ø 3/4”, PVC Type AW Ø 3”, dan Ø 4” berikut perlengkapannya (elbow, reducer,
dan lainnya) yang kualitasnya sesuai dengan jenis pipa yang digunakan dan mempunyai karakteristik
mampu menahan tekanan hydraulik sebesar 10 Kg/cm2.

14.4 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum finishing dinding/plesteran dan langit–langit dilaksanakan.
Pemasangan sparing untuk pipa–pipa yang mungkin akan menembus struktur bangunan harus dilaksanakan
bersama–sama pada waktu pelaksanaan struktur yang bersangkutan. Persilangan antara air bersih dan air
limbah harus dihindarkan
b. Pekerjaan Instalasi Air Hujan
1) Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal pipa dan letak serta arah dan masing-masing
sistem pipa.
2) Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/ atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi
bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
3) Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama
dan sesudah pamasangan
4) Khusus pipa dan perlengkapan dan bahan PVC selain disebut diatas harus juga terlindung dari cahaya
matahari.
5) Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.
6) Perpipaan air hujan mulai dan Atap atau Canopy sampai selokan halaman atau sampai rembesan tanah
apabila belum ada selokan kota.
7) Lingkup pekerjaan Instalasi Hujan meliputi :
- Pipa
- Sambungan
- Penggantung dan penumpu
- Lubang pembersihan
- Penyambungan ke roof drain dan bak control.
- Peralatan Bantu
c. Pengujian
1) Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan tekanan hidrostatik selama 24
jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
2) Peralatan pengujian ini harus dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas, Tim Teknis
Terkait serta Pihak yang dianggap perlu.
3) Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan plesteran dinding dan sebelum
langit – langit diarea tersebut terpasang.
14.5 Pekerjaan Septitank
1) Pada Pelaksanaan Pembangunan ruang administrasi dan koordinasi PONED dibangun juga
didalamnya yaitu KM yang mana avour lantai dengan pembuangannya menuju septitank baru yang
tersedia dengan bahan pabrikan pembuatan septitank
2) Septitank pabrikan menggunakan sepsifikasi Biofilter Septitank ( Biotech )

PASAL 15 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

15.1 Lingkup Pekerjaan


Penyedia jasa harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di lapangan
instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serah
terima dilakukan seluruh sistim beserta komponen-komponennya harus lengkap, bekerja dengan baik sesuai
dengan petunjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.

15.2 Sistem distribusi daya terdiridari :


a. Instalasi tegangan rendah
b. Sistem pentanahan (Grounding)
c. Semua material Bantu yang diperlukan supaya peralatan di atas terpasang dan bekerja dengan baik.
15.3 Sistem penerangan
Sistem penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta fixturenya, saklar, kabel-kabel dan conduit, serta
material bantuannya.

15.4 Peraturan dan Standar


a. Semua bahan-bahan, komponen dan peralatan harus diproduksi memenuhi standar negeri asal dan/atau
standar internasional yang telah dikenal dan berlaku di Indonesia. Pemborong harus membuat daftar
barang-barang yang diadakan beserta dengan standar produksinya

b. Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi listrik harus dilaksanakan
sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia edisi terakhlr (1987).

c. Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Departemen
Perhubungan , Departemen Tenaga Kerja, dan Perum Listrik Negara harus ditaati selama ada hubungannya
dengan pekerjaan ini

d. Pemborong harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA) dari Perum
Listrik Negara yang masih berlaku. Pemborong wajib menunjukkan dan/atau menyerahkan salinan
surat-surat ini bila diminta oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau pihak-pihak yang berwenang lainnya.

15.5 Dokumen dan Informasi


Penyedia harus menyerahkan dokumen dan informasi yang disebutkan di bawah ini kepada pengawas
sebagai bahan pemeriksaan dan persetujuan, masing-masing sebanyak 3 (tiga) set.
a .Shop Drawings
Gambar-gambar ini menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan data peralatan,material, komponen dan
sistim secara lengkap dan terperinci, serta sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan slap untuk
dilaksanakan
b. Brosur-brosur Teknis
Dokumen ini dicetak oleh pabrik pembuat komponen, peralatan dan material,yang memperlihatkan
dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang-barang yang akan diadakan dan dipasang. Dokumen
harus asli, bukan fotocopy

c. Metode Pelaksanaan dan Pengujian


Uraian lengkap dan terperinci mengenai tata cara perakitan, pemasangan dan pengujian yang akan
dilaksanakan, dan disertai cara perlindungan dari kecelakaan, baik terhadap peralatan maupun personil.
d. As-Built Drawing
Gambar-gambar ini memperlihatkan keseluruhan sistim, peralatan, komponen dan material sesuai
dengan yang terpasang di lapangan

e. Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan


Uraian dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistim dan peralatan, termasuk
jadwal pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan
f. Program Pelatihan
Penyedia harus membuat program pelatihan (training) untuk operator Pemberi Tugas, dimana
pelaksanaannya diatur oleh pengawas.Program ini terutama berisi penjelasan dan/atau peragaan materi
yang disebutkan dalam buku petunjuk operasi dan perawatan.
15.6 Bahan, Peralatan Dan Tenaga Pelaksana
a. Semua bahan/material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100 % baru, dan lulus
pengujian di pabrik dan/atau di lapangan

b. Penyedia jasa harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas berhak menolak pengadaan
bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui (approved sample)

c. Penyedia jasa harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman dalam bidang
pekerjaan ini. Mereka harus berada di tempat pada saat pekerjaan berlangsung, dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan tersebut.

15.7 Spesifikasi Umum Pekerjaan Listrik


a. Kabel Daya Tegangan Rendah.

Kabel daya.tegangan rendah yang dipakai adalah berdasarkan ukuran dan typeyang sesuai dengan
gambar. Kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai standar SIl atau standar PLN.
b. Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-penguiian sebagai berikut:
1) Test insulasi
2) Test kontinuitas
3) Test tahanan pentanahan
c. Panel Tegangan Rendah.

Type panel adalah tertutup (metal enclosed), wall mounting, lengkap dengan semua komponen-komponen
pasangan dalam panel sesuai gambar rencana.
d. Accessories
Bus bar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus sesuai SNI dan dipasang di
dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
e. Penerangan
1) Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan dimaksudkan, seperti pada gambar.

f. Lampu PL 18 watt dengan kap downlight kecil dan Lampu TL lengkap reflektor 1x20 Watt Saklar Dinding
dan Stop Kontak
1) Mekanisme saklar dengan rating 10 A – 250 volt dengan warna dasar putih, jenis pasangan
recessmounted atau surfacemounted. Dalam suplai sakelar harus lengkap dengan box tempat
dudukannya dari bahan metal.
2) Stop kontak standard dengan ratting 25 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Dalam
suplai stop kontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan
recessmounted atau surfacemounted.
3) Saklar dan stop kontak seri merk Broco, Clipsal, Panasonic/ setara
g. Kabel Instalasi
Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan standar PLN, kabel inti dari
tembaga dengan insulasi PVC, NYM 3x2,5 mm dan NYM 2x1,5 mm. Sedangkan kabel instalasi dari MDP
menuju SDP menggunakan kabel NYM 4x10 mm. Kode warna insulasi kabel harus menglkuti ketentuan
PUIL sebagai berikut:
1) Fasa 1 merah

2) Fasa 2 kuning

3) Fasa 3 hitam

4) Netral biru

5) Tanah (ground) hijau - kuning

6) Merek kabel Eterna, Supreme, Kabelindo, Kabel Metal

h. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


Adalah pipa PVC kelas AW, elbow, socket, Junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesual yang
satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari ¾”. Pipa fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel
antara kotak sambung (Junction box) dan amature lampu.Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan
dan.stop kontak menggunakan pipa PVC.
i. Lain-lain
1) Penyedia jasa pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua. testing dan pengukuran - pengukuran
yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi telah dapat berfungsi
dengan balk dan memenuhl semua persyaratan.
2) Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut merupakan tanggung
jawab Penyedia jasa. Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk testing dari seluruh sistim ini,
seperti dianjurkan oleb pabrik, harus disediakan Pemborong.
3) Semua pengetesan dan atau. pengukuran tersebut harus disaksikan oleh team pelaksana pembangunan.

PASAL 16. PEKERJAAN RANGKA ATAP


16.1 Ketentuan Umum :
a. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Atap bangunan baru yaitu ruang Lab komputer,Ruang
kelas 1,2,34,dan Lab IPA menggunakan rangka atap atap kayu meranti dan penutup atap
genteng model karan pilan ex ambulu
b. Disampingi hal tersebut diatas juga meliputi tentang pengadaan dari semua bahan, tenaga,
peralatan, perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan rangka atap, pekerjaan
tersebut diatas harus dilaksanakan sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana / detail.
c. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan dengan rapi, dan dalam
pelaksanaanya tidak hanya dari gambar kerja untuk memasang pada tempatnya tetapi
dimungkinkan untuk mengambil ukuran–ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan terutama
bagian–bagian yang terhalang oleh benda lain;
d. Pekerjaan yang telah selesai harus bebas dari puntiran, bengkokan, dan sambungan–sambungan
yang mengganggu.
16.2. Rangka Atap :
9.2.1 Syarat Pelaksanaan:
a. Pada proses Pekerjaan Atap ruang Lab komputer,Ruang kelas 1,2,34,dan Lab IPA
menggunakan rangka atap kayu meranti .

b. Bila dalam gambar tidak tertera maka Penyedia Jasa tetap harus mengerjakan sesuai dengan
petunjuk Direksi;

c. Penutup bidang atap dan plafond tidak boleh dipasang, sebelum semua pepekerjaan Rangka
atap dilaksanakan dengan baik dan sempurna serta mendapat persetujuan dari Direksi;

d. Pekerjaan kuda kuda kayu dan rangka atap kayu, harus dikerjakan dengan baik dan rapi
sehingga bidang atap menjadi rata dan rapat;

16.3. Bahan-bahan Material


Pekerjaan Atap gedung baru yaitu rangka atap ruang Lab komputer,Ruang kelas 1,2,34,dan Lab IPA
menggunakan rangka atap kayu meranti sesuai dengan bestek gambar
Kayu meranti yang digunakan harus kayu meranti yang padat kering dan permukaan yang rata
16.4 Uraian
Pekerjaan ini meliputi penyediaan,pembuatan, kuda kuda kayu meranti uk 8/12, pemasangan kuda kuda
kayu meranti,dilanjutkan pemasanan nock kayu 8/12,papan reuter3/20,dan gording 8/12 , rangka atap kayu.
Sesuai dengan spesifikasi serta gambar rencanaataupun petunjuk-petunjuk Direksi.
16.5 Persyaratan Kualitas
Kualitas bahan-bahan kayu meranti yang padat kering dan permukaan yang rata , kecakapan kerja dan hasil
akhir harus sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini mendapat persetujuan konsultan penawas dan
Direksi.
16.6. Pengajuan dan Persetujuan
a. Sebelum Penyedia memulai pekerjaan konstruksi bahan baku rangka atap kayu beserta kuda kuda kayu
maka penyedia harus mengajukan jenis kualitas bahan material kayu
b. Penyediaharusmengajukansemua gambar-gambar kerja (shop drawing)yang diperlukansebanyak 2 (dua)
copy guna mendapatkan persetujuan Direksi sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.Persetujuan ini tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya sesuai kontrak.
c. Penyedia harus mengajukan program kerja secara terperinci antara lain mengenai :
- Metode pelaksanaan konstruksi kuda kuda kayu beserta rangka atap kayu.
- Rencana pekerjaan sementara atau pekerjaan penunjang.
- Metode pemasangan / montase.
- Rincian sambungan.
- dan lain-lain sesuai kebutuhan.
d. Sebelum memulai dengan pemasangan konstruksi baru ataupun pembongkaran konstruksi yang ada, maka
Penyedia harus memberitahukan kepada Direksi secara tertulis sekurang-kurangnya 24 jam sebelum
pelaksanaan tersebut dimulai.
16.7 Penyimpanan dan Perlindungan Bahan-bahan
Rangka atap kayu beserta kuda kuda kayu maupun alat penyambung lainnya harus ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga tidak mengalami degradasi, agar terhindar dari kerusakan.
16.8 Pelaksanaan
a. Pembuatan kuda kuda kayu
1. Pemeriksaan
Tukang-tukang yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli pada bidangnya dan
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi dan ketelitian utama
diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu sama lain pada pemasangan.
Dalam satu tim pekerja harus ada Team Leader yang mempunyai keahlian perakitan kuda kuda kayu
Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan dan
tidak satu pekerjaanpun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum diperiksa dan disetujui.
Setiap pekerjaan yang ternyata cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau spesifikasi ini
dapat ditolak dan bila terjadi demikian, harus segera diperbaiki.Penyedia harus menyediakan atas
tanggungan sendiri semua pekerjaan, alat-alat perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam
hubungan pemeriksaan pekerjaan.Penyedia harus memperkenankan Direksi untuk sewaktu-waktu
memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenai cara-cara dan lain-lain yang
berhubungan dengan waktu pemasangan rangka atap kayu beserta kuda kuda kayu di tempat
pekerjaan.
2. Pola (Mal) Pengukuran
Semua pola (mal) dan lain-lain peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia dan disetujui oleh konsultan Pengawas.semua ukuran kuda kuda kayu sesuai
dengan gambar rencana
3. Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada rangka atap kayu maka semua kuda kuda kayu harus diperiksa
kerataannya , semua batang-batang kayu diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran dan kalau
perlu diadakan tindakan perbaikan sehingga kalau kuda kuda kayu itu disusun akan terlihat rapat
seluruhnya. Cara-cara yang digunakan untuk pekerjaan seperti tersebut di atas haruslah sedemikian
rupa sehingga tidak merusak atau berbekas pada material.
4. Memotong
Kecuali disyaratkan lain, pekerjaan konstruksi kuda kuda kayu dapat dipotong dengan gergaji kayu
atau menggergaji. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan semacam itu harus diselesaikan
siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan
c. Pemasangan
1. Umum

Penyedia harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan mendirikannya
ditempat pekerjaan, Pekerjaan rangka atap kayu dimulai dengan pemasangan kuda kuda kayu satu
persatu sampai selesai dengan benar dan posisi satu garis lurus dengan kuda kuda kayu lainnya,setiap
pemasanan kuda kuda kayu harus dipasan steer kayu atau bambu yang kuat supaya posisi kuda kuda
tidak berubah posisi tegak lurus dengan dinding penumpunya. Semua bagian kuda kuda kayu harus
dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti seperti penjepit,kawel serta mur baut yang
dipasang.
2. Rangka tap kayu
Satu bentang rangka kayu terdiri dari kayu usuk 5/7 dan reng 2/3 dipasang atas tumpuan-tumpuan
gording 8/12 sedemikian rupa, sehingga sesuai seperti tertera pada gambar rencana.

PASAL 17. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


Penutup Atap:
17.1 Penutup atap ruang Lab komputer,Ruang kelas 1,2,34,dan Lab IPA menggunakan penutup atap
model genteng karang pilng
17.2 Sebelum pemasangan penutup atap, Rangka atap kayu beserta kuda kuda kayu sudah selesai
terpasang dengan benar dan baik sesuai Ukuran dan jarak dengan gambar rencana
17.3 Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya mengikuti ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan lain yang sejenis dengan spesifikasi ini dan mengikuti petunjuk Direksi.

PASAL 18. PEKERJAAN PLAFOND

18.1 Penyedia harus menyiapkan tenaga kerja yang terampil dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyediaan
bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga pekerjaan langit – langit kalsiboard dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.

18.2 Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainnya sesuai dengan yang tercantum pada Gambar
Kerja.

18.3 Persyaratan Bahan

a. Bahan yang digunakan adalah Kalsiboard dengan ketebalan 4 mm yang dipasang dalam keadaan baik
dan tanpa cacat atau noda lainnya.
b. Seluruh rangka plafond menggunakan rangka metal furing dengan modul 60 x 60
c. Joint Clip pada sisi-sisi pertemuan antara rangka.
d. Hollow galvalume 20x40 mm sebagai penggantung rangka metal furing dengan kuda – kuda dan
dikombinasikan dengan root hanger besi Ø6 mm.
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan pada NI-5 dan memenuhi SII-
0404/81.

18.4 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum pelaksanaan Penyedia wajib memeriksa dengan seksama Gambar Kerja dan memeriksa
keadaan di tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan serta mengadakan koordinasi dengan disiplin
lain, yaitu : Elektrikal terhadap peletakan – pelatakan diantaranya :
1) Persiapan Instalasi listrik.
2) Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam Gambar Kerja Langit – Langit, maka Kontraktor
harus meneliti gambar kerja disiplin yang bersangkutan.
3) Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas/Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan. Koordinasi harus
selalu berada dibawah petunjuk dan pengarahan dari Konsultan Pengawas.
4) Semua pekerjaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari bahan dan meterial, prosedur dan
cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain mengikuti Gambar Kerja dan RKS ini.
5) Tidak diperkenankan memasang penutup langit–langit sebelum rangka langit–langit disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
6) Pemasangan rangka harus rapi dan rata dengan waterpass. Kontraktor harus bertanggung jawab
atas ketidak rapian pemasangan rangka ini.
7) Rangka langit–langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan
pola yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dengan memperlihatkan modul pemasangan penutup
langit–langit yang dipasang.
8) Bidang pemasangan bagian rangka langit–langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kucuali
bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai dengan yang
ditunjuk dalam gambar.
9) Jarak pemasangan antara unit–unit penutup langit–langit harus presisi dan tidak kelihatan atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
10) Hasil pemasangan penutup, langit–langit harus rata, tidak bergelombang (melendut)
11) Seluruh pertemuan antara permukaan langit–langit dan dinding dipasang list profil dari gypsum
dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja dan RAB.

PASAL 19. PEKERJAAN PENGECATAN

19.1 Lingkup pekerjaan

Pengecatan dinding dilakukan.pada bagian luar dan pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam

gambar.

19.2 Bahan bahan

a. Semua bahan cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik

Cat dinding luar/ exterior menggunakan cat watershield


- Undercoat : 1 lapis Wall Sealler interval 2 jam
- Cat akhir : 2 lapis setebal 2x30 micron, interval 2 jam, semua lapis sehingga dicapai permukaan
yang merata &sama tebal
Cat dinding dalam menggunakan Cat dindin biasa dengan kualitas baik
b. Sifat-sifat umum

- Tahan terhadap pengaruh cuaca


- Tahan terhadap gesekan dan mudah dibersihkan
- Mengurangi Pori-Pori dan tembus uap air
- Tidak berbau
- Daya tutup tinggi
c. Cat yang digunakan berada. dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 kg: atau 25 kg, tidak pecah
atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau Manager Konstruksi. Pengiriman cat harus
disertakan sertifikat dan agen/distributor yang menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya.
Pemborong bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesual dengan RKS.

d. Warna
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, penyedia mengajukan daftar bahan
pengecatan kepada Manager Konstruksi.Penyedia menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk
dijadikan contoh, atas biaya penyedia.Pencampuran warna atau pemesanan dan pembuatan warna khusus
harus disiapkan dari pabrik dan memiliki sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan pencampurannya.

19.3 Pekerjaan Persiapan

Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah selesai dikerjakan.
Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut:
a. Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan disetujui oleh Manager Konstruksi
b. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan
c. Menunggu keringnya dinding atau baglan yang akan dicat karena masih basah dan lembab
d. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna
e. Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga. terdapat urutan-urutan yang tepat
mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
f. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.
19.4 Pekerjaan Pengecatan

a. Pengecatan tembok luar atau tembok dalam

1) Tembok yang akan dicat harus mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah permukaan
tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tembok tersebut
terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.

2) Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur

3) Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus diberi lapisan wall
sealer

4) Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus

5) Kemudlan dicat dengan lapisan pertama

6) Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah kering

b. Cat Waterproofing:
1) Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan kontaminan lainnya.
2) Gunakan Elastex Waterproof sebanyak 2 lapis pada permukaan yang ingin dilindungi.
3) Untuk menutup bagian retak:
a). Lapis bagian retak dengan polyestes fiber.
Aplikasikan Elastex Waterproof pada bagian retak yang telah terlapisi tersebut.
b). Jangan melakukan pengecatan pada kelembaban udara >85% dan/atau temperatur udara kurang
dari 7 derajat celsius. Semua peralatan sebaiknya langsung dibersihkan dengan air setelah
selesai digunakan.

PASAL 20. PEKERJAAN TERALIS BESI PLAT STRIP

20.1 Sebelum Penyedia memulai pekerjaan teralis besi plat strip harus melakukan pengukuran terhadap kusen
almunium yang akan dipasang teralis di lokasi yang sudah terpasang penyedia harus mengajukan jenis
kualitas bahan sesuai dengan gambar rencana.
20.2 Pola teralis jendela sesuai gambar atau meminta petunjuk konsultan pengawas atupun direksi

PASAL 21. PEKERJAAN SALUARAN ATAU RESAPAN

21.1 Pekerjaan Saluran atau resapan yang dimaksud adalah saluran ditepi banunan baru untuk mengatasi
luapan air hujan,air sungai sehingga dapat diserap atau dialirkan ketempat
21.2 Saluran atau resapan air tersebut adalah pasangan bata merah beserta plesterannya

PASAL 22.PEKERJAAN LAIN – LAIN

22.1 Hal-hal yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya disesuaikan dengan gambar rencana / detail.
22.2 Selama pekerjaan berlangsung, penyedia / Kontraktor harus selalu menjaga kondisi sekitarnya dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan
ini dan segala kerusakan yang timbul pada bangunan yang ada / konstruksi sekitarnya, bila kerusakan
tersebut jelas akibat pelaksanaan pekerjaan.
22.3 Penyedia harus membatasi derah operasionalnya disekitar tempat pekerjaan dan harus mencegah
sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan – bangunan lain yang
berdekatan dan pemborong harus melarang siapapun yang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi
proyek.
22.4 Pembersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan yang berlebihan dan tidak dipakai, semua sampah
dan bekas bongkaran – bongkaran lainnya harus betul – betul diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai
dengan petunjuk/ pengarahan pimpro/Direktur/ Pengawas Lapangan.

BAGIAN 3 P E N U T U P
PASAL 23. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Yang dimaksud dengan pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam RKS ini, tetapi pekerjaan
tersebut masih berhubungan dengan pekerjaan dilapangan yang harus diselesaikan. Misalnya: pembersihan lokasi
pekerjaan, pengembalian sesuatu yang rusak karena pekerjaan di lapangan, dan lain-lain termasuk beberapa
pekerjaan dibawah ini :
23.1 PENGUJIAN BAHAN

1. Semua bahan yang akan dipakai harus dipetiksa atau diteliti atau diuji dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

2. Apabila diperlukan, Konsultan Pengawas berhak membawa contoh bahan yang akan dipakai untuk
diadakan pengujian di Laboratorium atas biaya Kontraktor.

3. Konsultan Pengawas berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila sekiranya bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan tersebut harus disingkirkan dalam waktu 3 x 24 jam dari
lokasi proyek.

23.2 SHOP DRAWING

1. Setiap pekerjaan atau bagian pekerjaan, terutama pekerjaari pembesian beton bertulang, sebelum
dilaksanakan Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja atau Shop Drawing.

2. Shop Drawing harus dibuat rapi, jelas, terperinci dengan format yang baik dan tetap pada kertas kalkir.

3. Shop Drawing diserahkan 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

4. Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana, maka Kontraktor
tidak diperkenankan untuk memulai pekerjaan.

23.3 KERJA LEMBUR

1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar keterlambatan yang terjadi, maka
Kontraktor dapat melaksanakan kerja lembur. Biaya kerja lembur Konsultan Pengawas sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2. Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja lembur pada Konsultan
Pengawas, dilengkapi dengan lampiran yang mencakup bagian-bagian yang akan dilembur, jumlah jam
kerja lembur serta jumlah tenaga kerja.

23.4 PEMULIHAN KONDISI


Kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pusat Daur Ulang
penyedia / kontraktor berkewajiban untuk mengembalikan ke kondisi semula.
PASAL 24. PENUTUP

24.1 Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan-bahan dan pekerjaan tak disebut perkata atau kalimat
“Diselenggarakan” oleh Penyedia jasa maka dalam hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
24.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan
tetapi tidak dimasukkan atau tidak disebut kata demi kata dalam bestek ini haruslah diselenggarakan oleh
Penyedia jasa dan diterima sebagai hal yang disebut.
24.3. Penyedia jasa harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain sebagainya
sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan dugaan Penyedia jasa. Dan
segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-kendaraan berat dan lain-lain sehubungan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak Direksi /
Pemberi Tugas, bilamana perlu akan diadakan perbaikan dalam peraturan ini.

Probolinggo, 2023
Menyetujui, Disusun oleh,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONSULTAN PERENCANA
( P.P.K.) CV. RONGGOLAWE CONSTAMA

SRI AGUS INDARYATI, SH. MM PURWANTO,ST


NIP. 19680812 199302 2 003 Direktur

LAMPIRAN SYARAT KHUSUS PERSYARATAN TEKNIS


1. PERSONEL MANAJERIAL

NO. Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat Kode Jumlah


pekerjaan yang akan kerja kompetensi kerja sertifikat
dilaksanakan profesional
(tahun)
1. Pelaksana Pelaksana SKK 1 Orang
Bangunan Gedung Jenjang 4,5
Penalaman 5 th Atau
TA 022/TS
051

2. Petugas K3 Memiliki 603 1 orang


Sertifikat/ Surat
Keterangan Lulus
Bimbingan Teknis
SMKK sebagai
Petugas K3
Untuk pelaksana dan petugas keselamatan kontruksi tidak boleh berada di paket pekerjaan lain dengan waktu
yang bersamaan, agar tidak saling tumpang tindih dan dapat memaksimalkan pekerjaan

2. PERALATAN UTAMA

NO. Peralatan Utama Status Kapasitas Jumlah


Kepemilikan
1 MESIN LAS Milik/Sewa 1
Keterangan:

3. PEKERJAAN UTAMA

No Item Pekerjaan
1 Pas. Kramik Dinding 25 x 45
2 Pek.Rangka Plafond metal furing
3 Pek. Rangka atap usuk reng kayu meranti
4 Pembesian (POLOS atau ULIR)
5 Pek.Genteng model karang pilang
6 Pek. Kusen Alumunium Coklat 4"
7 Pek.Plesteran 1 : 5
8 Pas.Pondasi Batu kali 1 : 5
9 Pek.Pas bata merah 1 : 5
10 Pas. Kramik lantai 40 x 40
11 Pek.Gording,Nock kayu meranti
12 Pek.Kuda kuda kayu meranti
13 Pek.Acian
14 Pek.Kalsiboard 4mm
15 Campuran beton mutu f'c = 14,5 Mpa (K 175)
16 Pek.Teralis Besi Plat Strip
17 Pek.Pengecatan Dinding Exterior
18 Pek. Pembongkaran dinding bata
19 Pek Rabatan Beton
20 Pek.Pengecatan Dinding baru
21 Pek.Pengecatan Plafond baru
22 Pas. Lantai Keramik 50/50
23 Pek.Pintu WPC 210x92
24 BIAYA SMKK
25 Pek.Pengecatan Dinding lama

OUTLINE SPESIFIKASI TEKNIS

NO. JENIS MATERIAL SPESIFIKASI ASAL/PRODUCK

PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Anstampeng Ukuran Disesuaikan Gambar ex lokal daerah
Batu belah,batu kali,batu gunung
tidak berpori kuat kontruksi
2 Pas.Pondasi Batu kali Ukuran Disesuaikan Gambar ex lokal daerah
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
sesuai mix design
Batu belah Batu belah,batu kali,batu gunung ex lokal daerah
tidak berpori kuat kontruksi
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir pasang Tidak mengandung debu atau garam ex lokal daerah
3 Pek.Pas bata merah Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
Bata merah uk standar kuat kontruksi ex lokal daerah
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Tidak mengandung debu ex lokal daerah
4 Pek.Plesteran Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
sesuai mix design
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Tidak mengandung debu atau garam ex lokal daerah
5 Pek.Acian Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix

PEKERJAAN LANTAI
1 Pas. Lantai Keramik 50/50 uk 50 x 50 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia,Habitat,Herules
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 uk 40 x 40 siku terhadap 4 sisinya ex Mulia, Habitat, acura
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
2 Pas. Lantai Keramik 30/30 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex Mulia, Habitat, acura
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
3 Pas. Lantai Keramik 30/30 difabel uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
4 Pas. Kramik lantai 25 x 25 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia, Acura, Signatur
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran
5 Pas. Kramik Dinding 25 x 45 uk 30 x 30 siku terhadap 4 sisinya ex.Mulia, Acura, Signatur
Permukaan motif timbul
Campuran Spesi sesuai spek
dengan menggunakan kotak takaran

PEKERJAAN BETON
1 Beton K100 Campuran Beton sesuai spek
Menggunakan Kotak takaran dengan
Mix design K 100
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Beton Butiran Tajam,Warna keabu abuan ex. Lumajang
Tidak Menagndung debu
Koral Beton Batu Pecah mesin uk 2/3 ex. Lumajang
2 Beton K175 Campuran Beton sesuai spek
Menggunakan Kotak takaran dengan
Mix design K 175
Semen Standar SNI ex Gresik,Tiga Roda,dynamix
Pasir Beton Butiran Tajam,Warna Abu abu ex. Lumajang
Tidak Menagndung debu
Koral Beton Batu Pecah mesin uk 2/3 ex. Lumajang
Besi beton Standart Kuat Struktur ex. Hanil BJKU,Krakatau steel
Kawat bendrat Standart Kuat Struktur
Bekisting Balok kayu,papan kayu lokal,multiplek ex lokal daerah

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1 Pek. Kusen pintu dan jendela almunium Almunium Coklat 4" ex.Indal,Alaxindo Superrex
Standart Kuat Struktur
2 Pek.Pintu WPC 210x92 Ukuan 210x92 PT. Sumber Djaja Perkasa
Pabrikasi wood panil omposit Ex.Duma
3 Pek.Daun jendela tanpa kaca almunium Almunium Coklat 4" ex.Indal,Alaxindo Superrex
Standart Kuat Struktur
4 Pek.Kaca bening 5mm Standart Kuat Struktur interior PT. Asahimas Flat Glass Tbk
5 Pek.Engsel Pintu Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma
6 Pek.Engsel Jendela Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma
7 Pek. Hak angin ( sikutan ) Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma
8 Pek.Gerendel pintu Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma
9 Pek.Gerendel Jendela Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma
10 Pek.Kunci tanam biasa Standart Kuat Struktur interior ex. Dekson,Varia,Durma

PEKERJAAN ATAP
1 Pek.Kuda kuda kayu meranti Kayu meranti 8/12 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
2 Pek.Gording,Nock kayu meranti Kayu meranti 8/12 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
3 Pek. Rangka atap usuk reng kayu meranti Kayu meranti 5/7 dan 2/3 ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
4 Pek. Papan reuter kayu meranti Kayu meranti 3/20 sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
5 Pek. Papan Kompres Kayu meranti sesuai gambar ex lokal daerah
Kondisi Kering,padat kuat struktur
6 Pek.Genteng model karang pilang Model karang pilang,permukaan halus ex.Ambulu
padat kuat tahan lama
7 Pek.Genteng bubungan model karang pilang Model karang pilang,permukaan halus ex.Ambulu
padat kuat tahan lama
8 Pas Kalsiplank 30 Pabrikasi kalsiplank,kuat,padat ex fabikan
pemukaan halus

PEKERJAAN PLAFOND
1 Pek.Rangka Plafond metal furing Rangka Plafond modul 60x60 ex fabikan
Material hollow mtal furing 4x4 2x4
Rangkaian sesuai gambar
2 Pek.Kalsiboard 4mm Padat,kuat struktur ex Calsi, Jaya board
dan permukaan halus

PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pek.Pengecatan Dinding Exterior Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Catylac,Nipon
2 Pek.Pengecatan Dinding baru Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
3 Pek.Pengecatan Plafond baru Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
4 Pek.Pengecatan Dinding & plafond lama Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Paragon
5 Pek.Pengecatan Kalsiplank Lekat ,Tahan lama, Standart SNI Emco,avian

PEKERJAAN LISTRIK
1 Stop Kontak Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
2 Saklar Ganda Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
3 Saklar Tunggal Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Broco / Panasonic
4 Lampu Downlight Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Philips /Oziwa
6 Kabel NYY Kuat,tahan lama Standart SNI ex. Eterna / Fukos /Supreme

PEKERJAAN SANITAIR
1 Pipa PVC AW Kuat,tahan lama ex.Maspion,Wavin
2 Wastafel Kuat,tahan lama ex Duty,toto,Ina

Anda mungkin juga menyukai