DINAS PENDIDIKAN
Alamat: Jalan H. Sibli Imansyah No. 1 Barabai, Kalimantan Selatan,
Kode pos: 71352; Telp/WA.0838-3030-1333– Laman: disdik.hulusungaitengahkab.go.id
Email: disdik@hulusungaitengahkab.go.id
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
SUB KEGIATAN :
REHABILITASI SEDANG/BERAT PRASARANA & UTILITAS SEKOLAH
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
REHABILITASI SEDANG RUANG PERPUSTAKAAN BESERTA PERABOTNYA SMPN 13 HST
I. RENCANA KERJA
I.1. LINGKUP PEKERJAAN
Peker jaan yang akan diker jakan dalam pekerjaan ini melingkupi:
1. Peker jaan Pendahuluan :
Pekerjaan Persiapan, Pembongkar an dan Pembersihan Lokasi dari
sisa – sisa bongkaran.
2. Pekerjaan Lantai
1. Persyaratan Regulasi
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam “ Rehabilitasi Sedang
Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya SMPN 13
H S T ” ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan teknik yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2022 serta Permendiknas No. 24 Tahun 2007
maupun peraturan-peratuaran yang relevan dan yang berlaku pada
daerah tempat di mana pekerjaan tersebut dikerjakan. Adapun
persyaratan regulasi yang dimaksudkan yaitu:
a. Peratur an Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI) 1 982
b. Peratur an Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB) NI-3.1970
c. Peratur an Semen Por tland Indonesia ( PMI) NI-8
d. Bata Mer ah Sebagai Bahan Bangunan (NI-10) 1979
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ; PKKI - NI 5 1961.
f. Pedoman Plumbing Indonesia (PPI)
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL) 1977
h. Standar Industr i Indonesi a (SII)
i. Peratur an Beton Bertulang Indonesi a (PBI) SK SNI T-15-1991
j. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
2. Situasi
a. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan untuk
mengecek keadaan/ situasi lokasi kaitannya dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
b. Hal sebagaimana yang dimaksudkan pada hur uf (a) situasi ini,
adalah untuk memastikan bahwa situasi lokasi pekerjaan yang
ada sesuai dan tidak mempengar uhi har ga penaw ar an.
c. Kelalaian dan ketidaktelitian penyedia jasa dalam hal ini tidak
dapat dijadikan alasan oleh penyedia untuk mengajukan
tuntutan ganti r ugi kepada pengguna jasa.
3. Ukur an
a. Semua ukur an yang digunakan dalam peker jaan ini
disesuaikan dengan gambar ker ja.
b. Setiap ukur an/ satuan yang digunakan pada peker jaan ini
dinyatakan dalam matriks, kecuali untuk pekerjaan/ bahan-bahan
tertentu yang dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Apabila terdapat ketidakcocokan antara ukuran gambar dengan
lokasi pekerjaan maka penyedia diharuskan berkoordinasi dengan
direksi teknis untuk mendapat persetujuan jika akan dilakukan
perubahan.
d. Penyedia jasa tidak diperkenankan memperbaiki kesalahan
ukuran/gambar yang dianggap keliru oleh penyedia sebelum
berkonsultasi dengan dir eksi teknis atau konsultan pengaw as.
e. Bila dipandang perlu, maka akan dilakukan pengukur an secara
bersama antara penyedia, direksi, dan konsultan pengaw as
untuk mendapatkan ukuran yang pasti dan hasil pengukuran
tersebut yang dijadikan sebagai r ujukan.
5. Keselamatan Ker ja
k. Keputusan bahan, jeni s, war na, tekstur dan produk yang dipilih,
akan di- infor masikan kepada Penyedi a jasa selama tidak lebih
dar i 7 (tujuh) har i kalender setelah penyer ahan contoh bahan ter
sebut.
1. Pengukur an
a. Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kembali terhadap
lokasi/ site proyek dengan teliti dan disaksikan oleh konsultan
pengawas dan direksi teknis
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan
lapangan sebenar nya maka konsultan pengaw as at au dir
eksi tekni s akan mengeluar kan keputusan tentang hal ter sebut.
c. Ukur an-ukur an pokok dan peker jaan dapat dilihat dalam gambar .
d. Ukur an yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda harus
seger a kooordinasikan dengan konsultan pengawas atau dir
eksi teknis untuk meminta penjelasan.
e. Apabila dianggap perlu konsultan pengawas atau direksi teknis
berhak memerintahkan kepada penyedia jasa untuk merubah
ketinggian, letak atau ukur an sesuatu bagian peker jaan.
f. Pengambilan dan pemakaian ukur an-ukur an yang kelir u adalah
menjadi tanggung jaw ab penyedia jasa.
2. Pengadaan utilitas
a. Penyedia jasa harus mengadakan sumber air bersih untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pompa reservoir
berukuran sekurang- kurangnya 600 liter yang senantiasa terisi
penuh.
b. Penyedia jasa har us menyiapkan fasilitas pener angan
dengan daya sekurang-kurangnya 1 Kva yang berasal dari PLN
atau generator .
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan penyedia jasa dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan.
d. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementar a apabila
sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas
petunjuk Konsultan Pengaw as.
3. Foto Dokumentasi
a. Penyedia jasa harus merekam secara berkala seluruh tahapan
peker jaan berupa foto dokumentasi.
b. Foto-foto dokumentasi tersebut kemudian dilampirkan
berdasarkan kemajuannya pada masing-masing laporan
kemajuan pekerjaan baik laporan mingguan, laporan bulanan,
maupun lapor an akhir .
9. Bangunan sementar a untuk dir eksi, gudang dan bangsal ker ja:
a. Penyedia jasa har us membuat bangunan sementar a untuk dir
eksi keet , gudang, dan bangsal kerja yang dapat melindungi alat
dan bahan yang ada dilokasi pr oyek
b. Luas bangunan sementara untuk dir eksi, bangsal ker ja ini
luasnya disesuaikan dengan kebutuhan ker ja
c. Bangunan ini dibuat oleh Penyedia jasa dan menjadi milik pr
oyek yang tidak boleh dibongkar kecuali atas per intah dir eksi.
d. Bangunan Direksi ber dinding papan kayu klas II, r angka kayu
kelas II, Penutup atap seng BJLS 0,20, lantai dengan pelur / semen
langit- langit triplek serta diberikan ventilasi pintu, jendela dan
ventilasi secukupnya.
e. Gudang, bangsal kerja serta kantor Penyedia jasa dibuat oleh
penyedia jasa dengan luas bangunan ditentukan secukupnya ber
dasarkan kebutuhan.
f. Penyedia jasa atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor
penyedia jasa di lapangan, los kerja untuk para peker ja dan
gudang bahan yang dapat dikunci untuk menyimpan bar ang-bar
ang, yang mana tempatnya/lokasinya akan ditentukan oleh
konsultan pengawas/ personalia pr oyek.
10. Mobilisasi.
a. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) har i setelah
mendapatkan Surat Per intah Mulai Ker ja (SPMK), penyedia sudah
har us melakukan mobilisasi baik alat bahan/ material, kebutuhan
logistik, per sonel dan lain-lain ke lokasi pr oyek.
b. Alat dan personel yang dimobilisasi harus sesuai dengan yang
ketentuan dokumen kontr ak.
c. Tr ansportasi peralatan konstr uksi yang ber dasar kan daftar
alat-alat konstr uksi yang diajukan ber sama penawaran,
dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan
digunakan unt uk pelaksanaan peker jaan ini .
d. Pembuatan kantor penyedia jasa, gudang dan lain-lain di lokasi
pr oyek untuk keper luan peker jaan ini.
e. Dengan selalu diser tai ijin konsultan pengawas, penyedia jasa
dapat membuat berbagai perubahan, pengurangan dan atau
penambahan ter hadap alat-alat konstr uksi dan i nstalasi nya.
f. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai
kerja, penyedia jasa harus menyerahkan program mobilisasi kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui.
B. Peker jaan Pembongkaran
1. Pembongkar an Atap dan plafond
2. Pembongkar an Instalasi Listr ik
3. Pembongkaran pintu & jendela
4. Pembongkaran jendela kaca mati dan ventelasi kaca mati
5. Penger ukan Cat Dinding dan Kosen
6. Membuang Puing Atau Bahan Sisa Hasil Pembongkar an
1. Peker jaan beton bertulang mutu fc = 14,5 MPa dipasang pada balok
sloff, kolom, balok, ringbalk, dan pada pekerjaan beton bertulang
lainnya dengan dimensi masing-masing sesuai gambar ker ja.
2. Beton tidak ber tulang/ beton tumbuk mutu fc = 14,5 MPa dan mutu fc = 19,3
MPa,digunakan untuk lantai kerja pondasi beton, rabat beton bawah
lantai keramik, dan pekerjaan lain seperti tercantum dalam gambar ker
ja.
3. Sebelum peker jaan pengecor an dilakukan, acuan/ cetakan ter sebut
har us diber sihkan dar i kotoran dan disir am dengan air hingga basah.
4. Penyedia jasa tidak diperkenankan melakukan pengecor an
beton sebelum pembesian diperiksa dan mendapat persetujuan
direksi secara tertulis. Syarat tersebut berlaku juga untuk pembongkar
an cetakan.
5. Pencampur an/ adukan beton har us dilakukan secar a sempur na
baik diaduk secara manual ataupun dengan menggunakan mesin
pengaduk beton (beton molen).
6. Pemadatan beton pada saat pengecor an har us dilakukan
secara sempurna sehingga tidak terdapat hasil pengecoran yang
keropos.
7. Pembesian untuk beton struktur harus disesuaikan dengan
gambar r encana.
8. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan dir eksi.
9. Takaran-takaran untuk semen, pasir , kerikil dan air harus
mendapat per setujuan dir eksi.
10. Pengecoran harus dilaksanakan dengan tata laksana yang sebaik
mungkin dengan mengikuti petunjuk direksi dan penggunaan alat
penggetar / vibrator bila dianggap perlu oleh direksi maka Penyedia
jasa har us melaksanakannya.
11. Apabila pengecor an beton dihentikan dan akan dilanjutkan pada
hari berikutnya maka tempat pemberhentian ter sebut har us
mendapat per setujuan dir eksi.
12. Selama proses pengecoran beton, tidak diperkenankan untuk diberikan
beban yang berarti area pengecoran selama proses ter sebut berlangsung,
beton harus disiram/ dibasahi terus menerus selama 3minggu.
13. Tulangan besi beton dan sengkang tidak boleh menempel pada
papan acuan/ cetakan, untuk itu harus dibuatkan penahan/ ganjal
dari blok tahu/ tahu beton dengan syarat ketebalan dan
pemasangannya sesuai dengan PBI 1971.
14. Persyar atan lain untuk peker jaan ini ber pegang pada PBI 71.
C.4. P e k e r j a a n R a n g k a K a p / Atap
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan Rangka
Kap/Atap ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat
yang meliputi:
1. Seluruh pekerjaan rangka kap baik kuda-kuda, gording, jurai, suai, kasau,
reng dan lain-lainnya, menggunakan rangka baja ringan pabrikasi.
3. Penutup atap dipasang atap Genteng Metal setara Sakura ( Elang ) dengan
cara pemasangannya sesuai dengan spesifikasi pabrik
4. Pemu’ung atap dipasang sesuai dengan atap yaitu pemu’ung Metal type C
setara Sakura ( Elang ) dan pemasangan harus rapi.
C.5. P e k e r j a a n Plafond
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan langit-langit
ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat yang
meliputi:
2. List Plafond
a. Setelah semua pekerjaan plafond telah dikerjakan, maka pada
sudut pertemuan antara dinding dan plafond dipasangkan list
plafond dengan ukur an dan bentuk yang terdapat pada gambar
rencana atau pada daftar har ga dan kuantitas.
b. Untuk list plafond dalam ruangan menggunakan bahan dari gypsum dan
untuk list plafond luar ruangan menggunakan bahan kayu profil sudut
segitiga 5/5.
c. Pada saat pemasangan r angka plafond, penutup plafond, dan list
plafond, harus dibuat dengan benar / teliti agar tidak bergelombang
dan r api.
2. Peker jaan Pengecat an Kosen, Pintu, Jendela, dan Bidang Kayu Lainnya
a. Semua permukaan bidang kayu yang akan dicat seperti kusen,
daun pintu, daun jendela, listplank, dan per mukaan lainnya
yang terlihat harus di menie, diplamir dan diamplas hingga halus
sebelum proses pekerjaan pengecatan dilaksanakan.
b. Pekerjaan cat dilakukan sampai warnanya sama dan merata pada
semua bidang, minimal 2 (dua) kali pengecatan ber dasar kan
uraian daftar kuantitas harga dan bahan.
c. Cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik dan tidak
mengandung senyaw a yang mengancam kesehatan pengguna.
d. Warna cat yang akan digunakan untuk pengecatan bidang
dinding dan plafond harus mendapat persetujuan dari direksi teknis.
2. Kaca
a. Semua kaca digunakan adalah kaca ryben tebal 5 mm untuk kaca
jendela dengan bingkai kayu klas II, sedangkan untuk kaca jendela
dan ventilasi dengan bingkai kayu klas II digunakan kaca polos
dengan tebal 3 mm.
b. Kaca har us dipasang menur ut ukur an kusen dengan kelonggar an
cukup, sehingga pada waktu kaca mengembang tidak pecah dan kaca
yang telah dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangka
terutama pada sudut sudutnya.
c. Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus ditumpulkan
dan sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
d. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang
sudutnya r etak/ pecah atau ter gores har us diganti.
e. Pada pemasangannya, pertemuan antara kaca dan kayu harus
diberi pengaman/ dempul kayu kemudian dijepit dengan list kaca,
ukur an list kaca tebal 1 cm lebar 2 cm.
3. Grendel
Grendel jendela memakai grendel kodok, dipasang 1(satu) buah untuk
setiap daun jendela.
4. Engsel
5. Kunci
a. Yang dimaksud adalah kunci tanam yang dipasang pada sisi
ketebalan daun pintu dengan kualitas baik setara kodai.
b. Kunci tanam dipasang harus lengkap dengan plat anak kunci
sebanyak 3 buah dan plat-plat penyangkut lidah-lidah kunci.
c. Kunci KM/ WC dilengkapi dengan plat dan tanda penunjuk/
indikator kosong/ isi yang ter lihat dar i sisi luar kamar mandi.
C.8. Peker jaan Lantai dan Pemasangan Ker amik Penutup Lantai
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan lantai dan pemasangan
keramik penutup lantai ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan r encana dan
syar at-syar at yang meliputi:
3. Instalasi Jamban
a. Klosed yang digunakan untuk membuang tinja disesuaikan dengan
jenis klosed yang terdapat pada daftar harga dan kuantitas.
b. Klosed dipasang dalam KM/ WC dilengkapi dengan pipa
pembuangan pembuangan khusus untuk pembuangan tinja dengan
pipa PVC tipe AW diameter 3".
c. Pipa pembuangan tinja dipasang sampai pada tangki septic
dan r embesan.
1. Laporan Harian
a. Penyedia jasa dihar uskan untuk membuat catatan lapangan
yang setidaknya mencatat/ merekam/ memuat ketersediaan
material yang diper lukan, material didatangkan, jumlah tenaga ker
ja, alat -alat yang digunakan, keadaan cuaca t er masuk peristiwa-
peristiw a alam lain yang mempengaruhi kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan, kemajuan peker jaan (bobot/ taksir an
volume peker jaan), dan hal-hal lain yang r elevan dengan
pekerjaan yang dianggap penting/ per lu untuk dicatat.
b. Laporan harian yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diserahkan kepada direksi untuk
disahkan.
c. Laporan harian yang disahkan merupakan r ekaman kejadian
yang terjadi pada hari dimana lapor an ter sebut dibuat.
2. Laporan Mingguan
a. Laporan mingguan yang dibuat oleh Penyedia jasa didalamnya
harus memuat tentang kemajuan pekerjaan ( bobot/ taksiran
volume pekerjaan) dari masing-masing uraian/ item pekerjaan
yang terdapat pada daftar kuantitas dan har ga.
b. Selain itu, laporan mingguan ini juga har us menjelaskan
secara akumulasi atas ketersediaan material yang diperlukan,
material didatangkan, jumlah tenaga kerja, alat -alat yang
digunakan, keadaan cuaca termasuk peristiwa - peristiwa alam
lain yang mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan pekerjaan
pada kur un waktu dimana laporan mingguan tersebut dibuat.
c. Oleh karena laporan mingguan merupakan akumulasi terhadap
laporan harian yang dibuat, maka Penyedia jasa diharuskan untuk
membuat laporan mingguan tersebut guna memudahkan proses
evaluasi atas kemajuan ataupun kendala pekerjaan selama 1 (satu)
minggu ter akhir .
d. Laporan mingguan yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diserahkan kepada direksi untuk
disahkan.
e. Laporan mingguan yang dibuat harus diserahkan pada direksi
untuk diketahui dan sekaligus untuk disahkan.
3. Laporan Bulanan