Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
Alamat: Jalan H. Sibli Imansyah No. 1 Barabai, Kalimantan Selatan,
Kode pos: 71352; Telp/WA.0838-3030-1333– Laman: disdik.hulusungaitengahkab.go.id
Email: disdik@hulusungaitengahkab.go.id

KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

SUB KEGIATAN :
REHABILITASI SEDANG/BERAT PRASARANA & UTILITAS SEKOLAH

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :
REHABILITASI SEDANG RUANG PERPUSTAKAAN BESERTA PERABOTNYA SMPN 13 HST

TAHUN ANGGARAN 2022


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Pekerjaan yang dilaksanakan:


Program : Pengelolaan Pendidikan

Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

Sub Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Sarana, Prasarana & Ulititas Sekolah


Pekerjaan : Rehabilitasi Sedang Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya
SMP 13 HST
Lokasi : Desa Binjai Pirua, Kecamatan Labuan Amas Utara ,
Kabupaten HST
Tahun Anggar an : 2022

I. RENCANA KERJA
I.1. LINGKUP PEKERJAAN
Peker jaan yang akan diker jakan dalam pekerjaan ini melingkupi:
1. Peker jaan Pendahuluan :
Pekerjaan Persiapan, Pembongkar an dan Pembersihan Lokasi dari
sisa – sisa bongkaran.

2. Pekerjaan Lantai

3. Peker jaan Atap & Plafond

4. Peker jaan Pintu, Jendela dan Ventelasi & Perlengkapannya

5. Peker jaan Instalasi Listrik

6. Peker jaan Pengecatan

7. Peker jaan Lain – Lain :

a. Perbaikan dinding saluran drainase keliling bangunan


b. Pekerjaan selasar penghubung ruang perpustakaan & ruang guru
c. Pekerjaan selasar penghubung ruang perpustakaan & gudang
d. Pembersihan kaca jendela, kaca mati & ventelasi kaca pada pintu dan jendela
e. Pemasangan teralis dari besi bahan hollow nako
f. Pengadaan Mebeluer & Perabot R. Perpustakaan :

I.2. JADWAL DAN RENCANA KERJA

Rencana kerja yang dibuat oleh penyedia jasa setidaknya memberi


gambaran mengenai ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, ketepatan
biaya pekerjaan, dan ketepatan mutu pekerjaan. Adapun jadwal dan
rencana ker ja yang harus dibuat tersebut secar a umum dijelaskan
sebagai berikut:
1. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat jadwal waktu pelaksanaan
pekerjaan seraca rinci dan harus menggambarkan tahapan-tahapan
pekerjaan yang akan dikerjakan secara gamblang.
2. Jadwal dan rencana kerja yang dibuat oleh penyedia jasa mengacu
pada alokasi waktu yang ditetapkan oleh Kelompok Ker ja
(POKJA) dan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah
dibuat pada saat pemasukan dokumen penaw ar an.
3. Rencana kerja yang dibuat harus dilengkapi dengan tabel/ matriks/
diagram/ grafik sehingga memudahkan direksi teknis/ lapangan
atau konsultan pengawas dalam mengevaluasi pe ncapaian pekerjaan
yang akan diker jakan.
4. Rencana kerja yang dibuat harus diketahui oleh konsultan
pengawas dan disetujui oleh dir eksi teknis.
5. Jadwal dan rencana kerja yang telah diketahui ser ta disetujui
tersebut dipublikasikan pada papan infor masi pr oyek di bangsal
kerja agar diketahui dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan peker jaan dimaksud.

I.3. PEMBUATAN GAMBAR DETAIL DAN GAMBAR AKHIR

Pembuatan gambar detail (shop drawing) dan pembuatan gambar akhir


(as built drawing) har us dibuat oleh penyedia jasa apabila:

1. Gambar Detail (Shop Dr awing)


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan dan atau setelah melakukan
tinjauan lokasi pekerjaan, jika terdapat perbedaan tafsir antara
penyedia dengan direksi teknis ser ta konsultan pengaw as maka
penyedia dapat membuat gambar detail yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan dengan mangacu pada gambar kerja yang terdapat
dalam dokumen kontr ak.
b. Dalam hal pembuatan gambar detail, penyedia jasa dapat membuat
gambar detail dengan kategori khusus apabila pada gambar kerja/
gambar rencana belum detail gambar untuk keper luan dimaksud.
c. Penyedia jasa ketika membuat gambar detail, harus dibuat secara
jelas dan mudah dimenger ti ketika akan diajukan kepada konsultan
direksi tekni s dan pengaw as untuk mendapatkan per setujuan.
2. Gambar Akhir (As Built Dr awing)
a. Setelah pekerjaan selesai dikerjakan dan sebelum pr oses
serah terima dilakukan, penyedia wajibkan membuat gambar akhir
yang menerangkan perubahan-per ubahan yang ter jadi selama
pelaksanaan pekerjaan terhadap gambar kerja yang terdapat pada
dokumen kontrak.
b. Perubahan-perubahan sebagaimana yang di maksudkan pada
huruf(a), gambar akhir ini yaitu ketika ada peker jaan tambah
yang ditambah dan dikurangi dalam pekerjaan ini serta
perubahan-perubahan lainnya yang telah diker jaan oleh penyedia
jasa.
c. Apabila diminta oleh dir eksi teknis at au konsultan pengaw
as, maka penyedia har us menyerahakan gambar akhir yang telah
dibuat tersebut.

II. PERSYARATAN KERJA


II.1. PERSYARATAN UMUM
Yang dimaksud dengan per syar atan umum dalam peker jaan ini yakni:

1. Persyaratan Regulasi
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam “ Rehabilitasi Sedang
Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya SMPN 13
H S T ” ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan teknik yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2022 serta Permendiknas No. 24 Tahun 2007
maupun peraturan-peratuaran yang relevan dan yang berlaku pada
daerah tempat di mana pekerjaan tersebut dikerjakan. Adapun
persyaratan regulasi yang dimaksudkan yaitu:
a. Peratur an Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI) 1 982
b. Peratur an Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB) NI-3.1970
c. Peratur an Semen Por tland Indonesia ( PMI) NI-8
d. Bata Mer ah Sebagai Bahan Bangunan (NI-10) 1979
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ; PKKI - NI 5 1961.
f. Pedoman Plumbing Indonesia (PPI)
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL) 1977
h. Standar Industr i Indonesi a (SII)
i. Peratur an Beton Bertulang Indonesi a (PBI) SK SNI T-15-1991
j. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)

2. Situasi
a. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan untuk
mengecek keadaan/ situasi lokasi kaitannya dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
b. Hal sebagaimana yang dimaksudkan pada hur uf (a) situasi ini,
adalah untuk memastikan bahwa situasi lokasi pekerjaan yang
ada sesuai dan tidak mempengar uhi har ga penaw ar an.
c. Kelalaian dan ketidaktelitian penyedia jasa dalam hal ini tidak
dapat dijadikan alasan oleh penyedia untuk mengajukan
tuntutan ganti r ugi kepada pengguna jasa.

3. Ukur an
a. Semua ukur an yang digunakan dalam peker jaan ini
disesuaikan dengan gambar ker ja.
b. Setiap ukur an/ satuan yang digunakan pada peker jaan ini
dinyatakan dalam matriks, kecuali untuk pekerjaan/ bahan-bahan
tertentu yang dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Apabila terdapat ketidakcocokan antara ukuran gambar dengan
lokasi pekerjaan maka penyedia diharuskan berkoordinasi dengan
direksi teknis untuk mendapat persetujuan jika akan dilakukan
perubahan.
d. Penyedia jasa tidak diperkenankan memperbaiki kesalahan
ukuran/gambar yang dianggap keliru oleh penyedia sebelum
berkonsultasi dengan dir eksi teknis atau konsultan pengaw as.
e. Bila dipandang perlu, maka akan dilakukan pengukur an secara
bersama antara penyedia, direksi, dan konsultan pengaw as
untuk mendapatkan ukuran yang pasti dan hasil pengukuran
tersebut yang dijadikan sebagai r ujukan.

4. Personel, Peralatan, dan Bahan Ker ja


a. Per sonel (tenaga teknis) , per alatan, dan bahan/ mater ial
ker ja harus disediakan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan
pekerjaan yang akan diker jakan.
b. Penyedia harus menyediakan semua personel dan per alatan
sebelum pekerjaan mulai dikerjakan atau semuanya harus
dimobilisasi secara bersamaan pada saat mobilisasi dilakukan.
c. Per alatan yang diadakan har us dalam kondisi baik dan layak pakai.
d. Bahan/ material yang diadakan oleh penyedia, disesuaikan
berdasarkan tingkat kebutuhan dan tingkat ur gensinya.
e. Per sonel dan peralatan ker ja yang disediakan t er sebut har us
sesuai dengan yang dipersyaratkan pada Lembar Data Penyedia
(LDP) dan atau pada Lembar Data Kualifikasi (LDK).
f. Dalam proses pengadaannya, bahan/ material kerja yang akan
disediakan oleh penyedia har us ber pedoman pada daftar har ga
dan kuantitas, gambar kerja, dan pada RKS ini atau penyedia dapat
mengusulkan jenis dan merek bahan/ material yang lain dengan
kualitas yang setara sebagaimana yang telah ditetapkan.

5. Keselamatan Ker ja

a. Selama waktu pelaksanaan peker jaan, penyedia jasa ber


kewajiban untuk menjaga dan menjamin keselamatan para
personel yang bertugas di lokasi ker ja.
b. Penyedia jasa harus menjamin atas ketersediaan obat -obatan yang
secara dibutuhkan termasuk menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk per tolongan per t ama pada kecelakaan (PPPK) .
c. Apabila ter jadi kecelakaan kerja dan atau kecelakaan diluar jam
kerja dan terjadi pada area pekerjaan maka penyedia jasa harus
melakukan tindakan PPPK. Jika dalam ti ndakan PPPK ter sebut
tidak menunjukkan tanda-tanda kebaikan maka penyedia harus
mengupayakan untuk mendapat kan tindakan medis ter dekat.

6. Keamanan dan Ket er tiban Ker ja


a. Penyedia jasa har us ber tanggung jaw ab atas segala gangguan
yang terjadi akibat kegiatan proyek pada lingkungan di mana
pekerjaan ter sebut dilaksanakan.
b. Gangguan sebagaimana yang dimaksud pada hur uf (a) di
atas yaitu gangguan yang diakibatkan oleh gangguan per
alatan ker ja, gangguan bahan/ mater ial, dan gangguan per sonel.
c. Penyedia berkewajiban untuk menjaga dan mengamankan
semua jeni s barang/ peralatan/ material terutama barang/
peralatan/ mater ial milik pengguna jasa dan konsultan pengaw
as selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung atau sebelum
penyedia melakukan kegiatan demobilisasi.

7. Kesehatan dan Kebersihan Ar ea Ker ja


a. Penyedia jasa secar a r utin har us member sihkan lokasi ker ja/ ar
ea direksi keet guna mengantisipasi dan meminimalisir potensi
terjadinya w abah/ epidemi yang dapat menggangu kesehatan peker
ja.
b. Penyedia diharuskan menyediakan air ber sih yang layak
digunakan baik untuk digunakan dalam kegiatan makan minum
maupun untuk kegiatan mandi cuci kakus (MCK) bagi pekerja
selama masa pelaksanaan pekerjaan.
II.2. PERSYARATAN BAHAN/ BARANG/ PEKERJAAN
Secara umum persyaratan bahan/ barang/ pekerjaan ini dijelaskan sebagai
ber ikut:
1. Merk Dagang
a. Apabila semua merk pembuatan atau merk dagang telah ditentukan
dalam kontrak, maka penyedia jasa harus tunduk dan selalu
mengacu pada ketentuan dimaksud.
b. J i ka merk pembuatan atau merk dagang ini belum ditentukan
dalam dokumen kontr ak, maka bahan-bahan dengan mer ek ter
tentu yang disebut dalam RKS ini dimaksudkan hanya sebagai
bahan perbandingan dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan
sebagainya yang tidak diar ti kan sebagai sesuatu yang mengi kat.
c. Penyedia jasa ( Kontraktor ) dapat mengunsulkan merk dagang
lain yang kualitasnya setar a dan disetujui oleh dir eksi teknis.
d. Bahan-bahan yang akan dipergunakan har us memenuhi syar at-
syar at yang tercantum dalam A.V. 1941, Persyaratan Umum Bahan
Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri
Indonesia (SII), dan ketentuan- ketentuan dan syar at bahan-
bahan lainnya yang berlaku termasuk peratur an daerah yang
mengatur tentang hal ter sebut.
e. Bahan/ barang yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
seperti mater ial, per alatan, dan per lengkapan lainnya har us
dalam kondisi layak pakai.
f. Setiap keterangan mengenai peralatan, material barang atau
proses, dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog
harus dianggap sebagai penentu standar atau kualitas dan tidak
boleh ditafsir kan sebagai upaya membatasi persai ngan.
g. Setelah dilakukan penilaian oleh direksi teknis atau konsultan
pengawas terhadap barang/ bahan/ mater ial/ peralatan yang
ada berdasarkan ketentuan kontrak atau yang disediakan lain oleh
penyedia dengan kualitas yang setara maka penyedia harus
menggunakan bar ang/ bahan/ mater ial/ per alatan ter sebut.
h. Setiap material/ bahan yang digunakan har us diker jakan
berdasarkan ketentuan atau petunjuk pelaksanaan untuk
penggunaan material dimaksud.
i. Material/ bahan yang digunakan senantiasa mengikuti peraturan
persyaratan bahan bangunan yang ber laku dan ketentuan ter
cantum pada gambar ker ja/ RKS/ daftar kuantitas dan har ga.
j. Apabila penyedia jasa hendak melaksanakan peker jaan
dengan menggunakan bahan sebagaimana yang dimaksud dalam
merk dagang ini, maka sebelum bahan ter sebut digunakan penyedi
a harus terlebih dahulu menunjukkan atau memperlihatkan contoh
bahan ter sebut kepada dir eksi tekni s atau konsultan pengaw as
untuk mendapatkan per setujuan.

k. Keputusan bahan, jeni s, war na, tekstur dan produk yang dipilih,
akan di- infor masikan kepada Penyedi a jasa selama tidak lebih
dar i 7 (tujuh) har i kalender setelah penyer ahan contoh bahan ter
sebut.

2. Spesifikasi Bahan/ Bar ang/ Peker jaan


Spesifikasi terkait bahan/ barang/ pekerjaan telah dijelaskan secara
spesifik pada darftar harga dan kuantitas serta gambar kerja,
sedangkan spesifikasi yang diuraikan di bawah merupakan spesifikasi
yang secara umum digunakan dalam pekerjaan ini. Adapun
spesifikasi bahan/ barang. pekerjaan yang dimaksudkan dalam
pekerjaan “ Rehabilitasi Sedang Ruang Perpustakaan
Beserta Perabotnya SMPN 13 HST” ini yaitu: ( data
terlampir )

3. Pemeliharaan Bahan dan Mater ial


Pada dasarnya, pemeliharaan material ini dilakukan berdasarkan
karakteristik material tersebut atau pr oses pem el i har aannya
di sesuaikan dengan spesifikasi bahan itu sendiri. Adapaun proses
pemeliharaan material yang dimaksud diuraikan secara umum sebagai
berikut:
a. Penempatan bahan-bahan mat er ial diatur dengan per
timbangan yang matang agar tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan serta sirkulasi/ akses peker ja.
b. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga
kualitas dan kesesuaian untuk peker jaan.
c. Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras
dan bila diminta har us ditutupi.
d. Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan
pemeriksaan.
e. Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan untuk
penyimpanan tanpa ijin ter tulis dar i pemili knya.

f. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan


diratakan (levelling) menur ut petunjuk konsultan pengaw as.

g. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak


menyebabkan pemisahan bahan (segr egation), agar timbunan
tidak ber bentuk ker ucut, dan menjaga gr adasi ser ta mengatur
kadar air .
h. Penyimpanan agr egat kasar harus ditimbun dan diangkat/
dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dar i 1
(satu) meter .
i. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dar i 5 (lima) meter .

4. Eksaminasi Bahan dan Material

a. Bahan-bahan yang didatangkan/ dipakai har us sesuai dengan


contoh-contoh yang telah disetujui konsultan pengawas
sebagaimana yang tel ah dijel askan pada merk dagang di atas.
b. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syar at-syar at atau kualitas
jelek yang dinyatakan afkir / ditolak oleh konsultan pengaw as, har
us segera dikeluarkan dari lokasi bangunan / pr oyek selambat-l
ambatnya dalam tempo 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
c. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
konsultan pengawas/ konsultan perencana dan masih
dipergunakan oleh penyedia, maka konsult an pengaw as/ konsul t
an per encana berhak memerintahkan pembongkaran kembali
kepada penyedia, yang mana segala kerugian yang diakibatkan
oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan penyedi a jasa
sepenuhnya.
d. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
kualitas dar i bahan-bahan ter sebut, maka penyedi a jasa har
us menguji dan memeriksakannya ke laboratorium yang disepakati
bersama untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan
secara tertulis kepada konsultan pengawas/ direksi teknis/
konsultan per encana.
e. Sebelum ada kepastian dari labor ator ium tentang baik atau
tidaknya kualitas dar i bahan-bahan ter sebut, Pelaksana
tidak diper kenankan melanjutkan peker jaan-pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan ter sebut di atas.
f. Bila diminta oleh konsultan pengawas, penyedia jasa harus
memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal
diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
g. Segala biaya pemer iksaan ditanggung oleh penyedia jasa.

II.3. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN

Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan “ Rehabilitasi S e d a n g R u a n g


Perpustakaan Beserta Perabotnya S M P N 1 3 H S T ” i n i dapat
terlaksana dengan baik, maka penyedia jasa dalam melaksanakan
pekerjaannya harus berpedoman pada persyaratan teknis pekerjaan ini.
Adapun persyaratan teknis pekerjaan tersebut dijelaskan secara
komprehensif sebagai ber ikut:

A. Peker jaan Per siapan

Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan persiapan ini


dilaksanakan/ diker jakan dengan r encana dan syar at-syar at yang
meliputi:

1. Pengukur an
a. Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kembali terhadap
lokasi/ site proyek dengan teliti dan disaksikan oleh konsultan
pengawas dan direksi teknis
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan
lapangan sebenar nya maka konsultan pengaw as at au dir
eksi tekni s akan mengeluar kan keputusan tentang hal ter sebut.
c. Ukur an-ukur an pokok dan peker jaan dapat dilihat dalam gambar .
d. Ukur an yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda harus
seger a kooordinasikan dengan konsultan pengawas atau dir
eksi teknis untuk meminta penjelasan.
e. Apabila dianggap perlu konsultan pengawas atau direksi teknis
berhak memerintahkan kepada penyedia jasa untuk merubah
ketinggian, letak atau ukur an sesuatu bagian peker jaan.
f. Pengambilan dan pemakaian ukur an-ukur an yang kelir u adalah
menjadi tanggung jaw ab penyedia jasa.

2. Pengadaan utilitas
a. Penyedia jasa harus mengadakan sumber air bersih untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pompa reservoir
berukuran sekurang- kurangnya 600 liter yang senantiasa terisi
penuh.
b. Penyedia jasa har us menyiapkan fasilitas pener angan
dengan daya sekurang-kurangnya 1 Kva yang berasal dari PLN
atau generator .
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan penyedia jasa dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan.
d. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementar a apabila
sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas
petunjuk Konsultan Pengaw as.

3. Foto Dokumentasi
a. Penyedia jasa harus merekam secara berkala seluruh tahapan
peker jaan berupa foto dokumentasi.
b. Foto-foto dokumentasi tersebut kemudian dilampirkan
berdasarkan kemajuannya pada masing-masing laporan
kemajuan pekerjaan baik laporan mingguan, laporan bulanan,
maupun lapor an akhir .

4. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan bouwplank, penyedia jasa


harus yaki n bahw a semua per mukaan tanah baik kenyataan maupun
garis transis dengan gambar kerja adalah betul.
5. Jika merasa tidak puas dengan ketelitian per mukaan tanah,
penyedia jasa harus melapor kan secara tertulis kepada konsultan
pengawas atau direksi teknis yang selanjutnya akan dipertimbangkan
dan diselesaikan ber sama.
6. Papan nama pr oyek
Penyedia jasa har us memasang papan nama pr oyek yang berisi
tulisan yang sesuai dengan nama proyek, nama pekerjaan, harga
pekerjaan, w aktu pelaksanaan, nama Penyedia jasa , nama
konsultan perencana, dan nama konsultan pengawas atau sesuai
dengan petunjuk direksi atau sesuai dengan petunjuk peraturan
pemerintah daerah setempat.

7. Papan bangunan (bouwplank)


a. Papan bangunan dar i kayu klas II, ukur an tebal 2 cm.
b. Papan bangunan boleh dibongkar sesudah selesai peker jaan.

8. Penyediaan air ker ja.


a. Penyedia jasa har us menyediakan air ker ja ber dasar kan
kebutuhan ker ja.
b. Air kerja yang disediakan tersebut harus bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali, gar am, bahan-bahan or
ganis atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton, baja
tulangan atau jar ingan kawat baja, ser ta mencukupi bagi
keperluan selama proyek ber jalan.
c. Penyediaan air kerja oleh penyedia dapat didatangkan dari
tempat lain atau dengan cara membuat sumur / sumur bor
sementara di lokasi proyek dengan menggunakan pompa
mekanik.

9. Bangunan sementar a untuk dir eksi, gudang dan bangsal ker ja:
a. Penyedia jasa har us membuat bangunan sementar a untuk dir
eksi keet , gudang, dan bangsal kerja yang dapat melindungi alat
dan bahan yang ada dilokasi pr oyek
b. Luas bangunan sementara untuk dir eksi, bangsal ker ja ini
luasnya disesuaikan dengan kebutuhan ker ja
c. Bangunan ini dibuat oleh Penyedia jasa dan menjadi milik pr
oyek yang tidak boleh dibongkar kecuali atas per intah dir eksi.
d. Bangunan Direksi ber dinding papan kayu klas II, r angka kayu
kelas II, Penutup atap seng BJLS 0,20, lantai dengan pelur / semen
langit- langit triplek serta diberikan ventilasi pintu, jendela dan
ventilasi secukupnya.
e. Gudang, bangsal kerja serta kantor Penyedia jasa dibuat oleh
penyedia jasa dengan luas bangunan ditentukan secukupnya ber
dasarkan kebutuhan.
f. Penyedia jasa atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor
penyedia jasa di lapangan, los kerja untuk para peker ja dan
gudang bahan yang dapat dikunci untuk menyimpan bar ang-bar
ang, yang mana tempatnya/lokasinya akan ditentukan oleh
konsultan pengawas/ personalia pr oyek.

g. Penyedia jasa ber kew ajiban menjaga keamanan dan keber


sihan los penyedia jasa , los pengaw as beser ta invent ar isnya.
h. Kantor penyedi a jasa , gudang bahan, los-los ker ja dan los
lainnya yang dibuat dan dibiayai oleh penyedia jasa , setelah
selesai pelaksanaan pembangunan/ peker jaan tersebut, harus
segera dibongkar / dibersihkan oleh penyedia jasa , dan bahan-
bahan bekasnya menjadi milik penyedi a jasa.

10. Mobilisasi.
a. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) har i setelah
mendapatkan Surat Per intah Mulai Ker ja (SPMK), penyedia sudah
har us melakukan mobilisasi baik alat bahan/ material, kebutuhan
logistik, per sonel dan lain-lain ke lokasi pr oyek.
b. Alat dan personel yang dimobilisasi harus sesuai dengan yang
ketentuan dokumen kontr ak.
c. Tr ansportasi peralatan konstr uksi yang ber dasar kan daftar
alat-alat konstr uksi yang diajukan ber sama penawaran,
dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan
digunakan unt uk pelaksanaan peker jaan ini .
d. Pembuatan kantor penyedia jasa, gudang dan lain-lain di lokasi
pr oyek untuk keper luan peker jaan ini.
e. Dengan selalu diser tai ijin konsultan pengawas, penyedia jasa
dapat membuat berbagai perubahan, pengurangan dan atau
penambahan ter hadap alat-alat konstr uksi dan i nstalasi nya.
f. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai
kerja, penyedia jasa harus menyerahkan program mobilisasi kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui.
B. Peker jaan Pembongkaran
1. Pembongkar an Atap dan plafond
2. Pembongkar an Instalasi Listr ik
3. Pembongkaran pintu & jendela
4. Pembongkaran jendela kaca mati dan ventelasi kaca mati
5. Penger ukan Cat Dinding dan Kosen
6. Membuang Puing Atau Bahan Sisa Hasil Pembongkar an

C. Peker jaan Rehabilitasi


C.1. Peker jaan Tanah dan Ur ugan
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan tanah dan urugan
ini dilaksanakan/ diker jakan dengan r encana dan syar at-syar at yang
meliputi:

1. Peker jaan Galian Tanah


a. Sebelum melaksanakan peker jaan galian tanah untuk dudukan
pondasi, Penyedia jasa harus memastikan mengenai dimensi galian
pondasi yang akan digali.
b. Penyedia jasa dapat memulai proses Penggalian tanah untuk
pondasi ini apabila sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis
atau konsultan pengaw as.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika pada galian
terdapat akar kayu, kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar
(tidak Padat) maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya
kemudian lubang yang ter jadi diisi dengan pasir urug.
d. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka
lubang yang sudah siap seger a dilanjutkan dengan ur ukan pasir
dan batu kosong.
2. Pekerjaan Urugan
a. Urukan kembali bekas galian, peker jaan mengur ug kembali bekas
galian dialkukan dengan menggunakan mater ial tanah dar i hasil
galian pondasi yang ada.
b. Urugan tanah di bawah lantai yang dipadatkan, apabila tanah
sisa peker jaan galian tidak cukup untuk memenuhi volume
timbunan sebagaimana yang dipersyarat kan baik pada gambar kerja
maupun pada Daftar Kuantitas dan Har ga maka material tanah
untuk timbunan ini harus diadakan oleh Penyedia jasa guna
mencukupkan volume timbunan dimaksud.
c. Urugan pasir , volume pasir timbunan disesuaikan dengan
volume peker jaan yang dijelaskan pada gambar ker ja seper ti:
 Urugan pasir di baw ah pondasi/ pondasi batu kosong
 Ur ugan pasir di lantai bangunan
 Urugan pasir di tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam
gambar r encana.

C.2. Peker jaan Pasangan dan Plesteran


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan pasangan dan plesteran
ini dilaksanakan/ diker jakan dengan rencana dan syar at-syar at yang
meliputi:

1. Pasangan Pondasi Batu Kosong (aanst amping)


a. Sebelum pondasi batu kosong dipasang, dasar pondasinya
diurug terlebih dahulu dengan pasir uruk setebal 5 cm dan
didapatkan.
b. Setelah pasir diurug kemudian dipasang batu kosong/
aanstamping.
c. Bentuk dan ukuran pondasi disesuaikan dengan gambar
rencana.
2. Pasangan Pondasi Batu Kali/ Batu Gunung/ Batu Belah
a. Pondasi dibuat dari pasangan batu kali/ batu belah dengan adukan 1
pc (por tland cement) : 5 ps (pasir )
b. Batu yang dipergunakan dapat dipakai dari batu yang diper
oleh disekitar lokasi proyek, dengan kualitas yang ber mutu tinggi,
kuat dan ber sih.
c. Peker jaan pondasi batu kali/ batu belah dimulai setelah selur uh
galian diper iksa dan disetujui oleh konsultan pengaw as/ dir eksi.
d. Apabila lubang galian untuk pondasi ter dapat genangan air
maka sebelum pemasangan dimulai lubang tersebut harus
dikeringkan.
e. Jika pemasangan pondasi ter paksa dihentikan maka pada
ujung penghentian peker jaannya har us di buat ber ger igi
agar pada penyambungan bar u ber ikutnya ter jadi ikatan
yang kokoh dan sempurna, hal tersebut agar di dalam pondasi
yang disambung nanti tidak ter dapat r ongga atau celah.
f. Bentuk dan ukuran pondasi sesuai dengan yang tercantum
pada gambar rencana.

3. Pasangan Dinding Batu Bata Semen.

a. Pasangan dinding, adukan 1 pc : 6 ps


b. Pasangan dinding untuk dinding kedap air / dinding t r asr am,
adukan 1 pc : 3 ps, dipasang pada dinding KM/ WC setinggi + 50 cm
dar i atas lantai dan pada bagian-bagian lain sebagaimana yang
ditunjukkan pada gambar ker ja.
c. Ukuran tebal dinding 10 sampai 11 cm atau ketebalan
dinding disesuaikan dengan lebar kusen set elah diplester .
d. Pada prinsipnya dinding harus diperkuat dengan kolom berdasar
kan petunjuk pada gambar ker ja.
e. Selama pasangan dinding ini belum di finishing, Penyedi a jasa
wajib untuk memelihara dan menjaga dari segala kerusakan atau
pengotor an bahan.
f. Jika pada saat akan di finishing, Penyedia jasa harus
memperbaikinya atas biaya tanggungan Penyedia jasa sampai
dinyatakan diter ima oleh pengawas lapangan.
g. Penempatan klos/ skor kayu, angker dan pemasangan alat -alat
dalam pasangan ini harus diperhatikan dan disesuaikan dengan
gambar yang ada dan petunjuk pengawas lapangan.

4. Plesteran dan acian


a. Plesteran dilakukan setelah selesainya pemasangan pipa untuk
instalasi kabel listrik dan pipa untuk intalasi air bersih atau
instalasi lain yang akan dipasang dan dikerjakan berdasarkan
gambar ker ja
b. Sebelum diplester , dinding harus disiram dengan air sehingga jenuh
air .
c. Plesteran dan acian pada sinding kedap air dan lainnya,
digunakan plester an dengan adukan 1 pc : 3 ps

d. Plesteran dan acian untuk dinding yang bukan dinding kedap


ai r digunakan adukan dengan per bandingan 1 pc : 6 ps

5. Syar at Adukan Per ekat


a. Adukan untuk semua jenis peker jaan sebagaimana yang
disebutkan pada ayat 2, 3, dan 4, dalam pasal ini, adukan per
ekatnya diusahakan agar selalu dalam keadaan belum menger as.
b. Interval waktu pencampuran adukan perekat dan proses
pemasangan/pekerjaan tidak boleh lebih dari 30 (tiga puluh) menit.

C.3. Peker jaan Beton


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan beton ini dilaksanakan/
diker jakan dengan r encana dan syar at-syar at yang meliputi:

1. Peker jaan beton bertulang mutu fc = 14,5 MPa dipasang pada balok
sloff, kolom, balok, ringbalk, dan pada pekerjaan beton bertulang
lainnya dengan dimensi masing-masing sesuai gambar ker ja.
2. Beton tidak ber tulang/ beton tumbuk mutu fc = 14,5 MPa dan mutu fc = 19,3
MPa,digunakan untuk lantai kerja pondasi beton, rabat beton bawah
lantai keramik, dan pekerjaan lain seperti tercantum dalam gambar ker
ja.
3. Sebelum peker jaan pengecor an dilakukan, acuan/ cetakan ter sebut
har us diber sihkan dar i kotoran dan disir am dengan air hingga basah.
4. Penyedia jasa tidak diperkenankan melakukan pengecor an
beton sebelum pembesian diperiksa dan mendapat persetujuan
direksi secara tertulis. Syarat tersebut berlaku juga untuk pembongkar
an cetakan.
5. Pencampur an/ adukan beton har us dilakukan secar a sempur na
baik diaduk secara manual ataupun dengan menggunakan mesin
pengaduk beton (beton molen).
6. Pemadatan beton pada saat pengecor an har us dilakukan
secara sempurna sehingga tidak terdapat hasil pengecoran yang
keropos.
7. Pembesian untuk beton struktur harus disesuaikan dengan
gambar r encana.
8. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan dir eksi.
9. Takaran-takaran untuk semen, pasir , kerikil dan air harus
mendapat per setujuan dir eksi.
10. Pengecoran harus dilaksanakan dengan tata laksana yang sebaik
mungkin dengan mengikuti petunjuk direksi dan penggunaan alat
penggetar / vibrator bila dianggap perlu oleh direksi maka Penyedia
jasa har us melaksanakannya.
11. Apabila pengecor an beton dihentikan dan akan dilanjutkan pada
hari berikutnya maka tempat pemberhentian ter sebut har us
mendapat per setujuan dir eksi.
12. Selama proses pengecoran beton, tidak diperkenankan untuk diberikan
beban yang berarti area pengecoran selama proses ter sebut berlangsung,
beton harus disiram/ dibasahi terus menerus selama 3minggu.
13. Tulangan besi beton dan sengkang tidak boleh menempel pada
papan acuan/ cetakan, untuk itu harus dibuatkan penahan/ ganjal
dari blok tahu/ tahu beton dengan syarat ketebalan dan
pemasangannya sesuai dengan PBI 1971.
14. Persyar atan lain untuk peker jaan ini ber pegang pada PBI 71.

C.4. P e k e r j a a n R a n g k a K a p / Atap
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan Rangka
Kap/Atap ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat
yang meliputi:

1. Seluruh pekerjaan rangka kap baik kuda-kuda, gording, jurai, suai, kasau,
reng dan lain-lainnya, menggunakan rangka baja ringan pabrikasi.

2. Untuk rangka kuda-kuda menggunakan Merk setara TASO dengan Type C


Truss 75.75 dan Reng R.24

3. Penutup atap dipasang atap Genteng Metal setara Sakura ( Elang ) dengan
cara pemasangannya sesuai dengan spesifikasi pabrik

4. Pemu’ung atap dipasang sesuai dengan atap yaitu pemu’ung Metal type C
setara Sakura ( Elang ) dan pemasangan harus rapi.

5. Listplank dari bahan kalsiplank ukuran 2 x 1/20 cm yang dipasang dengan


baik dan rapi.

6. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan atap harus mendapat persetujuan


dari Direksi Teknis

C.5. P e k e r j a a n Plafond
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan langit-langit
ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat yang
meliputi:

1. Plafond Berbahan Kalsiboard tebal 3,5 mm Dengan Rangka Besi Hollow


ukuran 4x4
a. Untuk semua ruangan peker jaan plafondnya menggunakan bahan
Kalsiboard tebal 3,5 mm tanpa nat dengan rangka besi hollow 4x4.
b. Rangka dan penutup plafond dibuat sedemikian rupa
sehingga menghasilkan peker jaan yang r api.
c. Rangka dan penutup plafond dibuat berdasarkan petunjuk pada
gambar ser ta pada daftar kuantitas dan har ga.

2. List Plafond
a. Setelah semua pekerjaan plafond telah dikerjakan, maka pada
sudut pertemuan antara dinding dan plafond dipasangkan list
plafond dengan ukur an dan bentuk yang terdapat pada gambar
rencana atau pada daftar har ga dan kuantitas.
b. Untuk list plafond dalam ruangan menggunakan bahan dari gypsum dan
untuk list plafond luar ruangan menggunakan bahan kayu profil sudut
segitiga 5/5.
c. Pada saat pemasangan r angka plafond, penutup plafond, dan list
plafond, harus dibuat dengan benar / teliti agar tidak bergelombang
dan r api.

C.6. Peker jaan Pengecatan


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan pengecatan ini
dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat yang meliputi:

1. Peker jaan Pengecat an Dinding dan Plafond


a. Sebelum pekerjaan pengectan dimulai, permukaan bidang yang
akan dicat baik untuk bidang dinding maupun untuk bidang
plafond harus dibersihkan dari debu ataupun dari kotoran lainnya
yang diakibatkan oleh kegiatan konstr uksi.
b. Bidang dinding yang akan dicat, per mukaannya har us
telah diaci/ diplamir dan telah diamplas hingga permukaan tersebut
rata dan halus.
c. Bidang plafond yang akan dicat, permukaannya tidak perlu
diplamir layaknya bidang dinding.
d. Pengecatan bidang dinding dan plafond dikerjakan dengan
mengulang (lapis) proses pengecatan sebanyak 2 (dua) kali dan
dilakukan hingga w arna catnya sama dan merat a pada semua
bidang.
e. Permukaan yang akan dicat harus telah disetujui secar a ter tulis
oleh Dir eksi teknis .

2. Peker jaan Pengecat an Kosen, Pintu, Jendela, dan Bidang Kayu Lainnya
a. Semua permukaan bidang kayu yang akan dicat seperti kusen,
daun pintu, daun jendela, listplank, dan per mukaan lainnya
yang terlihat harus di menie, diplamir dan diamplas hingga halus
sebelum proses pekerjaan pengecatan dilaksanakan.
b. Pekerjaan cat dilakukan sampai warnanya sama dan merata pada
semua bidang, minimal 2 (dua) kali pengecatan ber dasar kan
uraian daftar kuantitas harga dan bahan.
c. Cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik dan tidak
mengandung senyaw a yang mengancam kesehatan pengguna.
d. Warna cat yang akan digunakan untuk pengecatan bidang
dinding dan plafond harus mendapat persetujuan dari direksi teknis.

C.7. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela, Kaca, Kunci, dan Alat


Penggantung
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela,
Kaca, Kunci, dan Alat P enggantung ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan
rencana dan syar at - syar at yang meliputi:

1. Kusen, Pintu dan Jendela


a. Ukuran-ukuran kusen pintu jendela 5/10 cm dari kayu kelas I ( kayu ulin )
yang bermutu baik, tua dan tidak cacat atau yang mempunyai mata kayu
yang lepas, dikerjakan sesuai gambar. Kusen pintu dan jendela sebelum
dipasang harus dicat menie dan bagian yang tertanam ditembok harus
diberi angkur dari besi Ø 6 mm

b. Daun Pintu kayu kelas I ( pabrikasi ) dikerjakan sesuai gambar untuk


bagian luar ruangan dan pada ruangan toilet.

c. Daun Pintu Panil kayu kelas II ( pabrikasi ) dikerjakan sesuai gambar.

d. Daun jendela rangka kelas II ukuran 3,5 x 10 cm dikerjakan sesuai gambar

2. Kaca
a. Semua kaca digunakan adalah kaca ryben tebal 5 mm untuk kaca
jendela dengan bingkai kayu klas II, sedangkan untuk kaca jendela
dan ventilasi dengan bingkai kayu klas II digunakan kaca polos
dengan tebal 3 mm.
b. Kaca har us dipasang menur ut ukur an kusen dengan kelonggar an
cukup, sehingga pada waktu kaca mengembang tidak pecah dan kaca
yang telah dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangka
terutama pada sudut sudutnya.
c. Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus ditumpulkan
dan sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
d. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang
sudutnya r etak/ pecah atau ter gores har us diganti.
e. Pada pemasangannya, pertemuan antara kaca dan kayu harus
diberi pengaman/ dempul kayu kemudian dijepit dengan list kaca,
ukur an list kaca tebal 1 cm lebar 2 cm.

3. Grendel
Grendel jendela memakai grendel kodok, dipasang 1(satu) buah untuk
setiap daun jendela.

4. Engsel

a. Engsel yang digunakan adalah engsel kuningan 3” untuk daun


jendela dan ukur an untuk daun pintu.
b. Untuk daun pintu digantung dengan engsel sebanyak 3 buah dan
untuk jendela dipasang 2 (dua) buah engsel.

5. Kunci
a. Yang dimaksud adalah kunci tanam yang dipasang pada sisi
ketebalan daun pintu dengan kualitas baik setara kodai.
b. Kunci tanam dipasang harus lengkap dengan plat anak kunci
sebanyak 3 buah dan plat-plat penyangkut lidah-lidah kunci.
c. Kunci KM/ WC dilengkapi dengan plat dan tanda penunjuk/
indikator kosong/ isi yang ter lihat dar i sisi luar kamar mandi.

C.8. Peker jaan Lantai dan Pemasangan Ker amik Penutup Lantai
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan lantai dan pemasangan
keramik penutup lantai ini dilaksanakan/ dikerjakan dengan r encana dan
syar at-syar at yang meliputi:

1. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Bahan penutup lantai dan


dinding yang digunakan adalah bahan dengan jenis Granit dan
keramik (porselen) yang memenuhi standar dengan kualitas baik.
Adapun granit dan ker amik yang digunakan untuk masing- masing
ruang berdasarkan karakteristiknya yaitu disesuaikan dengan
gambar rencana.

2. Hal-hal lain terkait dengan pekerjaan pemasangan granit dan keramik


ini dijelaskan sebagai ber ikut:
a. Plint Keramik 20/ 40 cm dipasang di sekeliling dinding dan lantai
ker amik.
b. Granit dan keramik ini dipasang dengan adukan 1pc : 4 ps dan
tebal 2 cm.
c. Pola dan warna pemasangan untuk penutup lantai dan dinding
(granit dan ker amik) yang digunakan har us mendapat
persetujuan dari direksi teknis atau konsultan pengawas.
d. Pemasangan penutup lantai dan dinding harus rata dengan
cara di w ater pass sesuai dengan ketinggian yang ditentukan.
e. Pemotongan granit dan keramik harus dilakukan dengan
menggunakan alat pemotong yang digunakan khusus untuk itu,
bekas-bekas pemotongan har us dihaluskan dengan mesin ger
inda.

C.9. Peker jaan Instalasi Listr ik


Peker jaan yang akan diker jakan dalam peker jaan instalasi listrik
ini dilaksanakan/ diker jakan dengan rencana dan syarat-syarat yang
meliputi:

1. Bahan yang digunakan untuk peker jaan ini:


a. Kabel yang ber standar SNI seper ti NYM dan NYY hasil
produksi Kabelindo, Metalindo atau pr oduksi lain yang
telah mendapat pengakuan PLN dengan tulisan LMK pada kabel ter
sebut.
b. Instalasi pener angan dan stop kontak menggunakan kabel ukuran
2,5 mm atau ditentukan lain berdasarkan kebutuhan daya pada
beberapa stop kontak khusus.
c. Peralatan stop kontak dan titik lampu menggunakan pr oduksi
VIMAR atau sederajat, sedangkan sekeringkast/ MCB menggunakan
pr oduksi dalam neger i kw alitas baik.
d. Ukuran kabel toevoer dari tempat PLN ke kotak panel listrik induk
dan dar i panel induk ke panel pembagi menggunakan kabel
menurut perhitungan instalatir yang mengerjakan pemasangan
instalasi listr ik ter sebut dan disetujui PLN.

2. Pemasangan instalasi titik pener angan.


a. Jenis kabel yang digunakan adalah NYM ukur an 2 x 2,5 mm.
b. Pemasangan inst alasi yang ber hubungan dinding har us tertanam
dalam dinding (inbow ), kabel NYM masuk dalam pipa PVC diameter
½" dan tempat sakelar menggunakan dos plastik yang tertanam
dalam dinding.
c. Sambungan kabel yang ter letak diatas langit -langit harus diklem
dengan klem plastik dan tarikan kawatnya harus dibuat lur us dan
siku pada setiap belokan (tidak boleh melintas).
d. Komponen titk lampu/ sakelar yang digunakan adalah produksi
VIMAR atau dengan kualitas yang setara.

3. Pemasangan instalasi sakelar dan stop kontak

a. Jenis kabel yang digunakan adalah NYM 3 x 2,5 mm atau


digunakan ukuran lain sesuai kebutuhan menurut gambar
rencana, sedangkan komponennya merk VIMAR atau dengan
kualitas yang setara.
b. Pemasangan instalasi yang ber hubungan dengan dinding
harus tertanam didalam tembok (inbow ), kabel NYM masuk dalam
pipa PVC diameter ½" dan tempat stop kontaknya memakai doos
plastik.
c. Semua stop kontak menggunakan arde terpusat dimana arde
stop kontak dihubungkan dengan ar de kotak panel.
d. Penarikan kabel diatas plafond harus menggunakan klem dar i
plastik, dipasang lur us dan siku pada seti ap bel okan
e. Sambungan kabel diatas langit-langit harus dilindungi oleh isolasi
doos plastik dan dop por selen.

4. Sekering kast/ MCB


a. Sekring kast/ MCB dibuat secara beregu (group) sesuai
dengan kebutuhan dengan kapasitas masing-masing sekering 6
Ampere dan ditempatkan dalam ruangan yang ditentukan dalam
gambar rencana.
b. Kotak sekering dilengkapi dengan sakelar induk.
b. Kabel Toevoer dari meter PLN ke kotak panel/ sekering
menggunakan jenis NYY dengan ukur an yang sesuai menurut
perhitungan instalatir listr ik yang ber sangkutan.

c. Arde sekering terdiri dari pipa galvanist yang ditanam dalam


tanah sampai mencapai air tanah yang dihubungkan dengan kabel
BC ukur an 6 mm sampai kekotak sekering.

e. Peker jaan listr ik har us dilakukan sesuai dengan PUIL.


f. Instalatir listrik yang melaksanakan pekerjaan ini harus
mempunyai SIKA dari PLN dengan kelas yang sesuai dengan luas
peker jaannya.
g. Instalatir Listrik harus melakukan dan instalasinya harus
diperiksa dengan alat mer ger yang disaksikan oleh dir eksi.
h. Hasil testing dan pengecekan har us memenuhi syarat -syarat
yang ditentukan oleh PLN untuk dapat dialir i listr ik.
i. Semua peralatan instalasi harus berfungsi dengan baik dan
memenuhi per syar atan.
j. Selama masa pemelihar aan inst alatur har us menempatkan
tenaga operator yang diperlukan.
k. Penyedia jasa har us bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
dar i instalatir listr iknya.
l. Instalasi listrik diper siapkan untuk tegangan 110 V dan 220 V.

C.10. Peker jaan Sanitasi


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan sanitasi ini
dilaksanakan/ dikerjakan dengan rencana dan syarat-syarat yang meliputi:

1. Instalasi Air Ber sih


a. Untuk mengaliri air bersih, digunakan pipa PVC tipe AW diameter
½" galvanis atau yang lain yang kualitasnya setara dengan dengan
merk yang ada.
b. Pemasangan kran stainless ½" kualitas baik untuk air besih
termasuk untuk kr an di KM/ WC

2. Intalasi Air Kotor


a. Untuk mengaliri air kotor , digunakan pipa PVC tipe AW diameter
2" untuk pembuangan air kotor dar i kegiatan MCK merek galvani
s atau yang lain yang kualitasnya setar a dengan dengan mer ek
yang ada.
b. Pemasangan sar ingan air / floor dr ain yang dilengkapi dengan
penyekat bahu, digunakan/ dipasang sebagai penyaring air kotor
dar i kegiatan MCK.

3. Instalasi Jamban
a. Klosed yang digunakan untuk membuang tinja disesuaikan dengan
jenis klosed yang terdapat pada daftar harga dan kuantitas.
b. Klosed dipasang dalam KM/ WC dilengkapi dengan pipa
pembuangan pembuangan khusus untuk pembuangan tinja dengan
pipa PVC tipe AW diameter 3".
c. Pipa pembuangan tinja dipasang sampai pada tangki septic
dan r embesan.

C.11. Pekerjaan Lain - lain


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan lain - lain ini meliputi:
1. Perbaikan dinding saluran drainase keliling bangunan
2. Pekerjaan selasar penghubung ruang perpustakaan & ruang guru
3. Pekerjaan selasar penghubung ruang perpustakaan & gudang
4. Pembersihan kaca jendela, kaca mati & ventilasi kaca pada pintu dan
jendela
5. Pemasangan teralis dari besi bahan hollow nako
6. Pengadaan Mebelair dengan spesifikasi yang ditentukan dalam daftar
kuantitas harga

C.11. Lapor an Peker jaan dan Back Up Data


Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat laporan mengenai kendala
dan kemajuan pekerjaan setiap hari selama waktu pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, str uktur lapor an yang dimaksudkan dibagi
berdasarkan kar akteristik laporannya yaitu:

1. Laporan Harian
a. Penyedia jasa dihar uskan untuk membuat catatan lapangan
yang setidaknya mencatat/ merekam/ memuat ketersediaan
material yang diper lukan, material didatangkan, jumlah tenaga ker
ja, alat -alat yang digunakan, keadaan cuaca t er masuk peristiwa-
peristiw a alam lain yang mempengaruhi kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan, kemajuan peker jaan (bobot/ taksir an
volume peker jaan), dan hal-hal lain yang r elevan dengan
pekerjaan yang dianggap penting/ per lu untuk dicatat.
b. Laporan harian yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diserahkan kepada direksi untuk
disahkan.
c. Laporan harian yang disahkan merupakan r ekaman kejadian
yang terjadi pada hari dimana lapor an ter sebut dibuat.

2. Laporan Mingguan
a. Laporan mingguan yang dibuat oleh Penyedia jasa didalamnya
harus memuat tentang kemajuan pekerjaan ( bobot/ taksiran
volume pekerjaan) dari masing-masing uraian/ item pekerjaan
yang terdapat pada daftar kuantitas dan har ga.
b. Selain itu, laporan mingguan ini juga har us menjelaskan
secara akumulasi atas ketersediaan material yang diperlukan,
material didatangkan, jumlah tenaga kerja, alat -alat yang
digunakan, keadaan cuaca termasuk peristiwa - peristiwa alam
lain yang mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan pekerjaan
pada kur un waktu dimana laporan mingguan tersebut dibuat.
c. Oleh karena laporan mingguan merupakan akumulasi terhadap
laporan harian yang dibuat, maka Penyedia jasa diharuskan untuk
membuat laporan mingguan tersebut guna memudahkan proses
evaluasi atas kemajuan ataupun kendala pekerjaan selama 1 (satu)
minggu ter akhir .
d. Laporan mingguan yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diserahkan kepada direksi untuk
disahkan.
e. Laporan mingguan yang dibuat harus diserahkan pada direksi
untuk diketahui dan sekaligus untuk disahkan.
3. Laporan Bulanan

a. Sama halnya dengan lapor an mingguan, lapor an bulanan ini


juga merupakan akumulasi laporan terhadap laporan mingguan yang
dibuat.
b. Laporan bulanan yang dibuat harus memuat tentang
kemajuan pekerjaan (bobot/ taksiran volume pekerjaan) dari
masing-masing uraian/ item pekerjaan yang ter dapat pada daftar
kuantitas dan harga pada setiap minggunya dalam kur un waktu
dimana lapor an bulanan ter sebut dibuat.
c. Laporan bulanan yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diser ahkan kepada dir eksi untuk
disahkan.
d. Laporan bulanan yang dibuat harus diserahkan pada direksi
untuk diketahui dan sekaligus untuk disahkan.

4. Laporan Akhir dan Back Up Data


a. Pada hakekatnya, laporan akhir yang dibuat merupakan laporan
yang menerangkan bahwa seluruh tahapan/ rangkaian
pekerjaan telah dikerjakan secara utuh dan meyeluruh berdasarkan
daftar kuantitas dan harga atau berdasarkan petunjuk pada gambar
ker ja.
b. Laporan akhir yang dibuat harus memuat tentang kemajuan
pekerjaan (bobot/ taksiran volume pekerjaan) dari masing-masing
uraian/ item pekerjaan yang terdapat pada daftar kuantitas dan
harga pada setiap bulannya dalam kur un w aktu dimana lapor an
akhir tersebut dibuat.
c. Laporan akhir yang dibuat tersebut harus diketahui oleh
konsultan pengawas sebelum diserahkan kepada direksi untuk
disahkan.
d. Lapor an yang yang dibuat har us diser ahkan pada direksi
untuk diketahui dan sekaligus untuk disahkan.

C.12. Peker jaan Akhir


Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan akhir ini dilaksanakan/
diker jakan dengan r encana dan syar at-syar at yang meliputi:

1. Penyedia jasa harus meneliti semua bagian pekerjaan sebelum


dilakukan penyer ahan per tama peker jaan.
2. Pekerjaan yang belum sempur na har us seger a diper baiki dengan
penuh tanggung jawab.
3. Pada w aktu penyer ahan peker jaan, r uangan-r uangan, halaman
harus sudah selesai diber sihkan dar i segala sisa-sisa sampah
dan kotoran peker jaan.
4. Penyedia jasa harus mengusahakan penyelesaian pekerjaan seluruh
pekerjaan ini sebaik-baiknya sehingga memuaskan pengguna jasa.
5. Setelah penyerahan kedua, semua barang-barang dan peralatan milik
Penyedia jasa har us seger a demobilisasi dar i lokasi peker jaan

6. Peker jaan dianggap selesai jika:


a. Pembersihan ruangan dan lapangan telah dilaksanakan dengan baik.
b. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi, konsultan
pengawas, dan penyedia jasa dan dinyatakan dalam suatu berita
acara.

Anda mungkin juga menyukai