Anda di halaman 1dari 12

Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

PASAL 1. KETENTUAN UMUM

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung


Kantor.
Pekerjaan : Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan
Di lokasi : Kecamatan Haruyan.
Pekerjaan tersebut ditenderkan sesuai dengan :
 Gambar Bestek dan detail terlampir.
 Uraian Kerja dan Syarat-Syarat dalam Pasal-pasal berikutnya.
 Risalah Rapat Penjelasan ( Aanwijzing ).
 Petunjuk-petunjuk dari Direksi / Direksi Lapangan.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar - lembar ketentuan yang dianggap telah
diselipkan dalam rencana kerja dan syarat ini tetap berlaku.

Pada khususnya pelaksanaan pekerjaan tersebut disesuaikan dengan peraturan -peraturan


berikut ini :

1. Algemene Voor Waarden [A.V] Persyaratan Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia


yang disyahkan oleh Pemerintah.

2. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Negara yang


dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum [Dit. Jend. Cipta Karya].

3. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia, D.P.T.I - 1970.

4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan, NI - 3, P.U.B.B -


1956, NI - 3 P.U.B.B 1966.

5. Peraturan Beton Indonesia, P.B.I. NI - 2 1955, P.B.I. NI - 1971, SKSNIT - 15 - 1991 -


03.

6. Peraturan Muatan Indonesia ; P.M.I - NI, 18 - 1969.

7. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ; PKKI - NI 5 1961.

8. Peraturan Umum Instalasi Air Bersih ( PLUMBING ).

9. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) yang diterbitkan oleh Perusahaan Listrik
Negara.

10. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan Pembangunan yang berlaku di


Wilayah Republik Indonesia.

11. Dan lain – lain yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah setempat.

Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ini terdapat kelalaian / penyimpangan dengan
peraturan – peraturan sebagaimana dinyatakan dalam ayat – ayat di atas maka rencana kerja
dan syarat ini yang mengikat.

Jika tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan syarat ini, maka semua peraturan
sebagaimana dinyatakan dalam ayat –ayat diatas termasuk segala perubahan – perubahan
hingga kini, untuk pelaksanaan penyelesaian tetap berlaku.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


1
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) terdapat kelalaian / penyimpangan
dengan gambar Bestek maka RKS ini yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain, Pemborong
tidak diperkenankan memutuskan sendiri yang mana yang harus dilaksanakan, sebelum
dikonsultasikan dengan Direksi pelaksana / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

PASAL 2. PENJELASAN UMUM

Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam uraian dan syarat –
syarat tertulis ini, gambar – gambar rencana serta revisi ataupun tambahan-tambahannya,
risalah penjelasan pekerjaan dan keputusan – keputusan tertulis pengawas lapangan.

Sebelum pekerjaan dimulai pemborong diwajibkan mencocokan dahulu ukuran satu sama lain.
Bila terdapat ketidaksesuaian harus segera memberitahu Pengawas Lapangan. Pemborong
harus mentaati keputusan Pengawas Lapangan secara tertulis dalam buku harian. Pemborong
tidak dibenarkan membetulkan kekeliruan ataupun memutuskan sendiri.

Pekerjaan harus dilaksanakan sekalian dengan mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan


semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan – peralatan sementara, tenaga ,pengawas dan
sebagainya. Pada umumnya semua keperluan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
pelaksanaan secara tepat dan lengkap pada waktunya, meskipun bahan – bahan, alat-alat,
pekerjaan tidak disebutkan/ dinyatakan dalam uraian dan syarat – syarat tertulis ataupun
gambar – gambar.

Pengawas lapangan berwenang penuh untuk memeriksa atas semua bahan dan peralatan
yang didatangkan untuk memeriksa dan menyatakan menolak atau mengijinkan penggunaanya
sesuai dengan syarat-syarat dalam uraian pekerjaan dan syarat-syarat tertulis ini. Dalam hal
bahan yang ditolak, paling lambat dalam waktu 1 X 24 jam sesudah penolakan diberikan
secara tertulis harus sudah diangkut keluar dari lokasi bangunan.

Tanah bangunan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
penjelasan pekerjaan ( aanwijzing ). Pekerjaan harus diserahkan Pemborong selesai sama
sekali termasuk perbaikan kembali kerusakan yang mungkin terjadi pada jalan – jalan, saluran
– saluran, taman – taman yang ada, sengaja atau tidak akibat pelaksanaan pekerjaan
penyingkiran segala bahan-bahan pelaksanaan pekerjaan, bongkoran – bongkaran dan lain-
lain satu atas perunding terlebih dahulu dengan Pengawas Lapangan.

PASAL 3. LINGKUP PEKERJAAN

3.1 KETERANGAN UMUM

1. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud oleh RKS ini adalah
dengan gambar-gambar pelaksana.

2. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS gambar –
gambar perencanaan, berita acara rapat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
agenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

3.2 IKHTISAR PEKERJAAN

1. Bangunan ini akan dibangun di lokasi tanah yang telah disediakan sesuai dengan
rencana yaitu Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


2
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

2. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut :

 Halaman harus bersih dari sisa – sisa kotoran/puing-puing pada waktu


diserahkan.
 Pekerjaan segera diserahterimakan dengan memuaskan Direksi

PASAL 4. IZIN BANGUNAN


4.1 Setelah Surat Perintah Kerja ( SPK ) dikeluarkan, maka izin bangunan dan izin lainnya
akan diurus oleh Pemborong, namun pelaksanaan dan pembiayaannya akan ditanggung
oleh Pemborong.

4.2 Untuk memulai pekerjaan, maka pemborong harus dapat menunjukkan kepada Konsultan
Pengawas surat izin bangunan atau minimal tanda bukti bahwa izin bangunan tersebut
sedang diproses.

4.3 Tanpa adanya izin bangunan dari instansi yang berwenang, maka pemborong tidak
diperkenankan memasang papan reklame dalam bentuk apapun disekitar lingkungan
proyek.

4.4 Pemborong diharuskan membuat papan nama proyek sesuai dengan persyaratan yang
berlaku pada daerah setempat dan harus dipasang paling lambat 7 hari setelah dimulai
pekerjaan.

PASAL 5. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ( TIME SCHEDULE )

5.1 Sebelum pekerjaan dimulai, maka pemborong wajib membuat jadwal pelaksanaan (Time
Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan dan grafik
hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan tenaga
kerja.

5.2 Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci pemborong :

 Harus membuat rencana kerja harian, mingguan dan bukelas II yang


diketahui/disetujui oleh konsultan pengawas lapangan.

 Harus membuat gambar rencana untuk pegangan/pedoman bagi kepala tukang yang
harus diketahui konsultan pengawas lapangan.

 Harus membuat daftar yang memuat pemasukan bahan bangunan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan bangunan.

5.3 Rencana kerja ( Time Schedule ) diatas harus mendapat persetujuan konsultan pengawas
dan pemberi tugas.

5.4 Rencana Kerja ( Time Schedule ) harus sudah selesai dibuat oleh kontraktor paling lambat
7 ( tujuh ) hari kalender, setelah SPK diterima.

5.5 Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja ( time schedule ) sebanyak 4 lembar
kepada konsultan pengawas dan 1 lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja.

5.6 Konsultan pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan rencana
kerja ( time schedule ) yang ada dan harus membuat grafik prestasi pekerjaan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


3
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

PASAL 6. BAHAN - BAHAN DAN ALAT

6.1 Untuk Kelancaran Pekerjaan maka Pemborong diwajibkan :

 Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut tepat pada


Waktunya, dengan kwalitas/mutu bahan yang dapat diterima oleh Direksi/pengawas
lapangan.

 Menyediakan peralatan kerja dan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan
pekerjaan.

6.2 Bahan-bahan tersebut harus didatangkan dalam keadaan baru sama sekali, kecuali
ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.

PASAL 7. LOKASI BANGUNAN

Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan yang akan dibangun ditempatkan pada lokasi yang
sudah ditentukan sesuai dengan rencana yaitu di lokasi Balai BPK Kecamatan Haruyan.

PASAL 8. PEKERJAAN PENDAHULUAN

8.1 Sebelum pekerjaan dimulai lokasi harus dibersihkan dari kotoran / bongkaran bangunan
jika ada yang mengganggu pekerjaan terutama dalam batas-batas bangunan.
Menghilangkan humus-humus sebelum melakukan pengurugan.

8.2 Untuk pekerjaan pondasi harus diadakan pengukuran yang lengkap terlebih dahulu
sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja dengan memakai papan bangunan
( Bouwplank ) kuat. Pada papan bangunan tersebut harus dijelaskan semua garis tengah
( sumbu ) tiang-tiang ( kolom-kolom ) dan sebagainya dengan memakai tanda yang
tidak berubah-ubah.

8.3 Hasil pengukuran ini sebelum galian dimulai harus disetujui oleh direksi. Lapisan yang
berada diseluruh permukaan tanah yang akan dipergunakan harus diangkut dari tanah
halaman.

PASAL 9. PENENTUAN PEIL

9.1 Sebagai peil ± 0.00 diambil permukaan atas dari lantai bangunan dan peil ini
ditentukan dalam gambar rencana (50 cm diatas mt asli).

9.2 Ukuran tinggi lainnya berpedoman pada 9.1. diatas.

9.3 Pekerjaan Uitzet harus dilakukan dengan cermat dan teliti mempergunakan alat ukur
Theodolite, agar sudut betul-betul siku.

9.4 Satu dan lain hal yang menyimpang dari hal-hal tersebut diatas akan ditentukan oleh
Direksi.

9.5 Semua papan dasar bangunan ( bouwplank ) menggunakan kayu klas II berukuran
2/20 cm, permukaan atas harus diketam/diserut rata dan dipasang waterpas pada
peil  0,00, setiap jarak maksimum 2 m' papan dasar diperkuat dengan balok-balok
kayu ukuran 5/7 cm , papan dasar tersebut dipasang sekurang-kurangnya berjarak 2 m'
dari garis terluar bangunan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


4
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

PASAL 10. PEKERJAAN TANAH

10.1 Sebelum pekerjaan dimulai maka lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari segala
kotoran / bekas kayu bangunan / bongkaran, rerumputan dan lain sebagainya yang
dianggap mengganggu / menghalangi pelaksanaan , terutama dalam batas bangunan.

10.2 Untuk keperluan semua pondasi dan lain-lain sebagainya harus dilakukan penggalian
tanah menurut ukuran-ukuran yang didasarkan atas apa yang dinyatakan dalam
gambar-gambar yang bersangkutan dan menurut keadaan setempat serta cukup lebar
untuk bekerja dengan leluasa.

10.3 Tanah bekas galian yang tidak dibutuhkan untuk peninggian tanah / halaman atau untuk
urugan lainnya, harus diangkut keluar dari halaman.

10.4 Pemborong bertanggung jawab penuh bilamana harus melalui atau mengganggu
saluran ,kabel-kabel bawah tanah.

10.5 Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air dengan jalan
menimba,memompa atau cara lain yang dianggap baik atas beban biaya
pemborong.

10.6 Galian tanah tidak boleh dibiarkan terlalu lama, setelah galian disetujui pengawas
lapangan harus segera dimulai dengan tahap pelaksanaan berikutnya.

10.7 Galian yang cukup dalam harus dipasang penyangga/ pengaman pinggiran galian
(turap). Pemborong bertanggung jawab bila terjadi longsoran atau kerusakan-
kerusakan yang diakibatkannya.

10.8 Segala sesuatu yang tidak lepas dari keadaan tanah setempat, menurut
petunjuk/keputusan Direksi.

10.9 Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit /galian pondasi , harus digali
dan ditimbun kembali dengan pasir urug, disiram air dan dipadatkan.

PASAL 11. PEKERJAAN URUGAN PASIR DAN TANAH

11.1. Dibawah pondasi Pasangan batu diurug pasir setebal 10 cm atau disesuaikan dengan
keadaan tanah setempat pada lokasi (sesuai gambar).

11.2. Urugan pasir yang digunakan adalah pasir urug yang bersih/bebas dari segala
kotoran serta mempunyai gradasi yang baik.

11.3. Pekerjaan mengurug kembali adalah pekerjaan mengurug bekas galian/sisa


galian pondasi atau saluran-saluran, semua dapat dilaksanakan sesudah mendapat
persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


5
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

PASAL 12. PEKERJAAN PONDASI

12.1 Pondasi yang dipergunakan untuk pagar adalah pondasi Pasangan Batu camp. 1 :
6.dan untuk dimensi pondasi dapat dilihat pada gambar rencana.

12.2 Dibawah pondasi Pasangan Batu terlebih dahulu dipasang urugan pasir dengan ukuran
yang disesuaikan.

12.3 Diatas pondasi Pasangan Batu dikerjakan Sloof beton ukuran 15 x 20 cm, Kolom beton
ukuran 20 x 50 cm & ukuran 20 x 20 cm dan Ring Balk bertulang dengan ukuran 20 x
20 cm dengan isi tulangannya menyesuaikan dengan gambar rencana.

12.4 Cor beton untuk sloof, kolom, ring balk dan plat landasan rel pintu pagar adalah beton
campuran 1 : 2 : 3

12.5 Ukuran pondasi Pasangan Batu disesuaikan dengan gambar.

12.6 Sloof beton dengan ukuran sesuai gambar.

12.7 Kolom beton dengan ukuran sesuai gambar.

12.8 Ring Balk dengan ukuran sesuai gambar.

12.9 Plat landasan rel pintu pagar ukuran sesuai gambar

PASAL 13. PEKERJAAN BETON

13.1 Beton bertulang campuran 1 : 2 : 3 dibuat untuk sloof, kolom , ring balk dan plat
landasan rel pntu

13.2 Penulangan beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar.

13.3 Untuk mendapatkan beton yang bermutu, pekerjaan pengecoran harus dipadatkan
dengan alat pemadat (vibrator) agar didapat kekuatan yang sempurna.

13.4 Semua agregat, semen, air harus ditakar dengan seksama volumenya atau beratnya
sebelum dilakukan pengadukan, dan pengadukan harus menggunakan mollen.

13.5 Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan / ukuran-


ukuran pada gambar detail/konstruksi.

13.6 Pemborong harus mentaati segala ukuran-ukuran yang telah ditentukan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


6
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

BAHAN - BAHAN PEKERJAAN BETON

a. Semen

 Semen yang dipakai harus portland semen satu merk yang telah disyahkan/disetujui
oleh yang berwenang ( pengawas lapangan ), dan memenuhi syarat sebagaimana
diuraikan dalam PBI 1971.

 Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.

 Semen harus disimpan didalam gudang yang mempunyai ventilasi cukup dan tidak
terkena air, diletakkan ditempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 meter, dan setiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan diberi tanda, agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengiriman.

b. Pasir dan Kerikil

 Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organis maupun
lumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya sesuai dengan syarat didalam PBI
1971.

 Butir-butir pasir harus tajam, keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jari dan
pengaruh cuaca.

 Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak
dengan ayakan 150 maka, sisa butiran-butiran diatas ayakan 4 mm, minimal 2 % dari
berat sisa butiran-butiran diatas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai
dengan 90 % dari berat.

 Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan.

 Agregat kerikil harus padat/tanpa rongga dan keras, tidak berlumut/ licin, tidak
ringan, tidak berkarang/ bukan kerikil laut dan bebas dari segala kotoran.

 Kerikil adalah butiran-butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan berlubang
persegi 76 mm tertinggal diatas ayakan 5 mm.

 Kerikil dan batu pecah untuk beton harus melalui syarat-syarat yang ditentukan
dalam PBI 1971 ( NI-2) atau PUBI (NI-3) diantaranya : harus terdiri dari butir-butir
yang keras, tidak berpori, tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.

 Syarat-syarat tersebut diatas harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium.

c. Air

 Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.

 Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air yang tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


7
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

 Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat serta
harus dilakukan setepat-tepatnya.

d. Besi beton

 Kualitas besi beton yang dipergunakan ialah U 24.

 Membengkok dan meluruskan besi beton harus dilakukan dalam keadaan dingin,
besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar.

 Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi lunak dengan diameter minimum 1 mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Ikatan antara tulangan harus
kuat agar tidak mudah lepas selama pelaksanaan pengecoran.

 Besi beton harus bebas dari kotoran , karat , minyak , cat , serta bahan lain yang
mengurangi daya lekat.

 Harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempat.

 Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

BEKISTING

 Untuk seluruh pekerjaan Bekisting digunakan kayu kelas II yang berkwalitas baik , tebal 3
cm dan tidak boleh dipergunakan untuk lebih dua kali pekerjaan Bekisting.

 Celah-celah antara papan ditutup dengan plastik tebal atau kertas kantong semen agar
air adukan tidak lolos keluar.

 Sebelum memulai pengecoran, sebelah dalam Bekisting harus disiram air/dibersihkan


dari segala kotoran.

 Cetakan untuk beton finising harus dibuat dari Kalsiboard, tebal Kalsiboard tergantung
dari kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.

SELIMUT BETON

 Untuk sloof, balok ,ring balk dan kolom 2,5 cm

SARANG KERIKIL

 Sarang kerikil yang terdapat pada beton setelah Bekisting dibuka harus diperbaiki,
sesuai dengan PBI 1971, ialah beton sekitar Sarang Kerikil harus dipahat kasar
sampai pada bagian beton keras kemudian permukaan lubang dibersihkan dengan
air semen/PC dan selanjutnya di cor dengan campuran yang sama.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


8
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

PEKERJAAN PENGECORAN BETON

 Proporsi semen,pasir dan kerikil adalah minimal, jadi tidak diijinkan untuk dikurangi.

 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian utama dari pekerjaan,
pemborong harus memberi tahu Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Jika tidak ada pemberitahuan atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Pengawas Lapangan, maka pemborong mungkin diperintahkan untuk menyingkirkan
beton yang baru dicor atas biaya sendiri.

 Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk ( mollen ) sekurang-


kurangnya 5 menit setelah semua bahan-bahan dimasukkan kedalam drum
pengaduk, adukan harus memperlihatkan susunan warna yang merata.

 Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting harus bersih dari kotoran seperti
serbuk gergaji, tanah, minyak dan lain-lain serta harus dibasahi secukupnya. Perlu
diadakan tindakan-tindakan untuk menghindarkan mengumpulnya air pembasahan
tersebut pada sisi bawah.

 Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan
tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas Lapangan. Tidak boleh
mengecor pada waktu hujan, kecuali jika pemborong mengambil tindakan-tindakan
pencegahan kerusakan yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.

 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan bagian-bagian bahan dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 2 m.

 Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang
berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3.000 putaran dalam satu menit.
Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan dimasukkan kedalam cetakan dan
dilanjutkan dengan adukan berikutnya.

 Pada permukaan yang vertikal vibrator harus dekat kecetakan tetapi tidak menyentuhnya,
tidak boleh menggetarkan pada satu bagian adukan lebih dari 20 detik.

 Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan - tulangan kebagian-


bagian yang sudah mengeras. Kecepatan menaruh adukan harus disesuaikan dengan
kapasitas vibraator dan tidak boleh ada adukan yang tergetarkan lebih dari 7,5 cm
tebalnya karena terlalu banyak yang harus dipadatkan.

PERLINDUNGAN BETON

 Untuk melindungi beton cor dari cahaya matahari, angin dan hujan, sampai beton ini
mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil
tindakan-tindakan yaitu setelah pangecoran, beton harus terus menerus dibasahi
selama 4 hari berturut-turut.

PEMBONGKARAN CETAKAN BETON

 Cetakan ( bekisting ) tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan
kubus yang cukup untuk memikul 2 X beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran
bekisting, pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi
dari pada beban rencana, maka bekisting tidak boleh dibongkar selama keadaan
tersebut tetap berlangsung.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


9
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

 Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya
terletak pada pemborong dan perhatian pemborong mengenahi pembongkaran
bekisting ditujukan ke PBI - 1971 dalam pasal yang bersangkutan.

 Pemborong harus memberitahukan Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud akan


membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta
persetujuannya , tetapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti pemborong lepas
dari tanggung jawab.

PASAL 14. PEKERJAAN DINDING

14.1 Pasangan Dinding dibuat pasangan bata 1/2 batu dengan campuran 1 : 6 dan semua
diperkuat dengan kolom-kolom serta ring balk dengan ukuran sesuai dengan gambar.

14.2 Batu bata yang dipergunakan harus berkwalitas baik , masak pembakarannya ,
sama ukurannya, tebal, lebar dan panjangnya.

14.3 Batu bata sebelum dipasang harus disiram dengan air terlebih dahulu.

14.4 Pemasangan batu bata harus dikerjakan dengan rapi, teguh dan pola ikatan
pemasangan harus terjalin baik diseluruh pekerjaan, sehingga terdapat
siar-siar/voeg yang dikeruk untuk kemudian diplester.

14.5 Setiap pertemuan tegak lurus dan bidang dinding 1/2 bata yang luasnya lebih besar
dari 12 m2 harus ditambahkan balok penguat ( kolom praktis) dengan ukuran 12 x
12 cm, sesuai dengan tebal bata dengan tulangan pokok 4 buah diameter 10 mm,
beugel diameter 6 mm jarak 20 cm dengan beton campuran 1 : 2 : 3.

14.6 Semua bagian atas dinding batu bata harus diakhiri dengan ring balk dengan
dimensi dan pembesian sesuai gambar kerja, dengan beton campuran 1 : 2 : 3.

PASAL 15. PEKERJAAN PLESTERAN

15.1 Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran baik luar maupun dalam
bangunan.

15.2 Untuk dinding dengan pasangan bata dengan adukan 1 : 6 harus diplester dengan
adukan yang sama yaitu 1 : 6

15.3 Sebelum diplester semua dinding yang akan diplester disiram air terlebih dahulu

15.4 Plesteran harus dikerjakan oleh yang benar-benar ahli sehingga didapat hasil yang
sempurna.

15.5 Setelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan acian dinding PC 1 : 8.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


10
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

PASAL 16. PEKERJAAN KUSEN PINTU

16.1 Ukuran-ukuran kusen pintu 5/10 cm dari kayu ulin yang bermutu baik, tua dan tidak
cacat atau yang mempunyai mata kayu yang lepas, dikerjakan sesuai gambar. Kusen
pintu dan jendela sebelum dipasang harus dicat menie dan bagian yang tertanam
ditembok harus diberi angkur dari besi Ø 6 mm

16.2 Rangka daun pintu dari kayu Ulin ( Pabrikasi ). Kayu yang dipergunakan harus
berkualitas baik, tua serta betul-betul kering.

16.3 Daun Pintu dikerjakan sesuai gambar.

PASAL 17. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT-ALAT PENGGANTUNG

17.1 Semua daun pintu dilengkapi kunci tanam setara sejenis merk YALE 2 Slaag
(2 putaran) lengkap dengan pegangan pintu ( kualitas kunci harus baik ).

17.2 Semua daun pintu memakai engsel kuningan PATRUM BESAR setara merk sejenis
Picasso masing-masing 3 buah ukuran 4“ dan Pintu dilengkapi grendel 1 buah.

17.3 Pemasangan semua kunci/engsel harus memakai paku sekerup, ukuran disesuaikan
dan tidak boleh memakai paku biasa.

17.4 Semua bahan-bahan diatas harus benar-benar baru, berkualitas baik dan sebelum
dipasang harus ditunjukkan contohnya untuk mendapat persetujuan direksi.

17.5 Pemasangan penyetelan alat-alat harus tepat dan dapat berfungsi dengan baik, tidak
macet dan daun pintu harus dapat tertutup dengan rapat.

PASAL 18. PEKERJAAN CAT-CATAN

18.1 Seluruh dinding bagian luar maupun dalam dicat dengan cat tembok merk setara
Danabrite

18.2 Seluruh pekerjaan kayu baik, besi dan lain-lain harus dicat kilap setara Platton.

18.3 Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan maka permukaan yang akan dicat harus
dibersihkan terlebih dahulu , kemudian dicat dasar , didempul , diplamur dan
diampelas sampai rata/licin.

18.4 Pengecatan dilakukan 2 ( dua ) kali jalan sampai betul-betul rata.

18.5 Penentuan warna untuk pekerjaan cat ini ditentukan kemudian dengan persetujuan
Direksi ( sesuai gambar ).

18.6 Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan peraturan pabrik, cat dasar
harus satu merk dengan cat lapis.

PASAL 19 PEKERJAAN LAIN - LAIN.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


11
Pembangunan Pagar Balai BPK Haruyan

19.1. Pagar rangka Pipa GI dia. 2” dan aksesoris dipasang dan dilaksanakan sesuai gambar
rencana

- Untuk pekerjaan konstruksi ini perlu diperhatikan rencana gambar bestek.

- Bahan yang dipakai untuk konstruksi ini adalah pipa GI ukuran Dia.. 2” dan plat
Baja tebal 3 mm.

- Semua sambungan pada konstruksi ini, harus menggunakan las penuh pada tiap
sambungan.

19.2. Pangadaan dan pemasangan Pintu pagar dari bahan besi pipa GI dia. 2” + plat baja
dan dilaksanakan sesuai gambar rencana.

PASAL 20. PEKERJAAN PENYELESAIAN.

20.1. Yang dimaksudkan pekerjaan penyelesaian ini adalah pekerjaan- pekerjaan


perbaikan sebelum serah terima pertama dilaksanakan.

20.2. Pekerjaan dapat dinyatakan selesai bila telah diadakan pemeriksaan dari
Proyek, Pengelola Teknis, Konsultan Pengawas dan Kontraktor, dengan hasil
yang memuaskan.

PASAL 21. PERATURAN PENUTUP

21.1 Meskipun dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat [RKS] ini pada uraian pekerjaan
dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus dipasang oleh
Pemborong atau yang harus disediakan oleh Pemborong, tetapi tidak disebutkan atau
diuraikan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan ini, perkataan – perkataan
tersebut diatas tetap dianggap ada dan dimuat dalam RKS ini.

21.2 Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan, tetapi
tidak dimuat atau diuraikan dalam RKS ini , tetap diselenggarakan dan diselesaikan
oleh Pemborong, harus dianggap seakan-akan pekerjaan ini dimuat dan diuraikan
kata demi kata pada RKS ini untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan
sempurna sesuai menurut pertimbangan Direksi.

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )


12

Anda mungkin juga menyukai