Anda di halaman 1dari 15

Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

PASAL 1. KETENTUAN UMUM

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Sedang/


Berat Gedung Kantor.
Pekerjaan : Rehabilitasi Balai Penyuluh Kasarangan Kecamatan Labuan Amas Selatan
Di lokasi : Desa Kasarangan Kecamatan Labuan Amas Selatan.
Pekerjaan tersebut ditenderkan sesuai dengan :
 Gambar Bestek dan detail terlampir.
 Uraian Kerja dan Syarat-Syarat dalam Pasal-pasal berikutnya.
 Risalah Rapat Penjelasan ( Aanwijzing ).
 Petunjuk-petunjuk dari Direksi / Direksi Lapangan.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar - lembar ketentuan yang dianggap telah
diselipkan dalam rencana kerja dan syarat- syarat ini tetap berlaku.

Pada khususnya pelaksanaan pekerjaan tersebut disesuaikan dengan peraturan -peraturan


berikut ini :

1. Algemene Voor Waarden [A.V] Persyaratan Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia


yang disyahkan oleh Pemerintah.

2. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Negara yang


dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum [Dit. Jend. Cipta Karya].

3. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia, D.P.T.I - 1970.

4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan, NI - 3, P.U.B.B -


1956, NI - 3 P.U.B.B 1966.

5. Peraturan Beton Indonesia, P.B.I. NI - 2 1955, P.B.I. NI - 1971, SKSNIT - 15 - 1991 -


03.

6. Peraturan Muatan Indonesia ; P.M.I - NI, 18 - 1969.

7. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ; PKKI - NI 5 1961.

8. Peraturan Umum Instalasi Air Bersih ( PLUMBING ).

9. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) yang diterbitkan oleh Perusahaan Listrik
Negara.

10. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan Pembangunan yang berlaku di


Wilayah Republik Indonesia.

11. Dan lain – lain yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah setempat.

Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ini terdapat kelalaian / penyimpangan dengan
peraturan – peraturan sebagaimana dinyatakan dalam ayat – ayat di atas maka rencana kerja
dan syarat ini yang mengikat.

Jika tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan syarat ini, maka semua peraturan
sebagaimana dinyatakan dalam ayat –ayat diatas termasuk segala perubahan – perubahan
hingga kini, untuk pelaksanaan penyelesaian tetap berlaku.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 1


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) terdapat kelalaian / penyimpangan
dengan gambar Bestek maka RKS ini yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain, Pemborong
tidak diperkenankan memutuskan sendiri yang mana yang harus dilaksanakan, sebelum
dikonsultasikan dengan Direksi pelaksana / Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten
HST.

PASAL 2. PENJELASAN UMUM

Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam uraian dan syarat –
syarat tertulis ini, gambar – gambar rencana serta revisi ataupun tambahan-tambahannya,
risalah penjelasan pekerjaan dan keputusan – keputusan tertulis pengawas lapangan.

Sebelum pekerjaan dimulai pemborong diwajibkan mencocokan dahulu ukuran satu sama lain.
Bila terdapat ketidaksesuaian harus segera memberitahu Pengawas Lapangan. Pemborong
harus mentaati keputusan Pengawas Lapangan secara tertulis dalam buku harian. Pemborong
tidak dibenarkan membetulkan kekeliruan ataupun memutuskan sendiri.

Pekerjaan harus dilaksanakan sekalian dengan mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan


semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan – peralatan sementara, tenaga ,pengawas dan
sebagainya. Pada umumnya semua keperluan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
pelaksanaan secara tepat dan lengkap pada waktunya, meskipun bahan – bahan, alat-alat,
pekerjaan tidak disebutkan/ dinyatakan dalam uraian dan syarat – syarat tertulis ataupun
gambar – gambar.

Pengawas lapangan berwenang penuh untuk memeriksa atas semua bahan dan peralatan
yang didatangkan untuk memeriksa dan menyatakan menolak atau mengijinkan penggunaanya
sesuai dengan syarat-syarat dalam uraian pekerjaan dan syarat-syarat tertulis ini. Dalam hal
bahan yang ditolak, paling lambat dalam waktu 1 X 24 jam sesudah penolakan diberikan
secara tertulis harus sudah diangkut keluar dari lokasi bangunan.

Tanah bangunan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
penjelasan pekerjaan ( aanwijzing ). Pekerjaan harus diserahkan Pemborong selesai sama
sekali termasuk perbaikan kembali kerusakan yang mungkin terjadi pada jalan – jalan, saluran
– saluran, taman – taman yang ada, sengaja atau tidak akibat pelaksanaan pekerjaan
penyingkiran segala bahan-bahan pelaksanaan pekerjaan, bongkoran – bongkaran dan lain-
lain satu atas perunding terlebih dahulu dengan Pengawas Lapangan.

PASAL 3. LINGKUP PEKERJAAN

3.1 KETERANGAN UMUM

1. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud oleh RKS ini adalah
dengan gambar-gambar pelaksana.

2. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS gambar –
gambar perencanaan, berita acara rapat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
agenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

3.2 IKHTISAR PEKERJAAN

1. Bangunan ini akan dibangun di lokasi tanah yang telah disediakan sesuai dengan
rencana yaitu Rehabilitasi Balai Penyuluh Kasarangan Kecamatan Labuan Amas
Selatan.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 2


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

2. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dengan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut :

 Halaman harus bersih dari sisa – sisa kotoran/puing-puing pada waktu


diserahkan.
 Pekerjaan segera diserahterimakan dengan memuaskan Direksi

PASAL 4. IZIN BANGUNAN


4.1 Setelah Surat Perintah Kerja ( SPK ) dikeluarkan, maka izin bangunan dan izin lainnya
akan diurus oleh Pemborong, namun pelaksanaan dan pembiayaannya akan ditanggung
oleh Pemborong.

4.2 Untuk memulai pekerjaan, maka pemborong harus dapat menunjukkan kepada Konsultan
Pengawas surat izin bangunan atau minimal tanda bukti bahwa izin bangunan tersebut
sedang diproses.

4.3 Tanpa adanya izin bangunan dari instansi yang berwenang, maka pemborong tidak
diperkenankan memasang papan reklame dalam bentuk apapun disekitar lingkungan
proyek.

4.4 Pemborong diharuskan membuat papan nama proyek sesuai dengan persyaratan yang
berlaku pada daerah setempat dan harus dipasang paling lambat 7 hari setelah dimulai
pekerjaan.

PASAL 5. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ( TIME SCHEDULE )

5.1 Sebelum pekerjaan dimulai, maka pemborong wajib membuat jadwal pelaksanaan
(Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan dan
grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan
tenaga kerja.

5.2 Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci pemborong :

 Harus membuat rencana kerja harian, mingguan dan bukelas II yang


diketahui/disetujui oleh konsultan pengawas lapangan.

 Harus membuat gambar rencana untuk pegangan/pedoman bagi kepala tukang yang
harus diketahui konsultan pengawas lapangan.

 Harus membuat daftar yang memuat pemasukan bahan bangunan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan bangunan.

5.3 Rencana kerja ( Time Schedule ) diatas harus mendapat persetujuan konsultan pengawas
dan pemberi tugas.

5.4 Rencana Kerja ( Time Schedule ) harus sudah selesai dibuat oleh kontraktor paling lambat
7 ( tujuh ) hari kalender, setelah SPK diterima.

5.5 Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja ( time schedule ) sebanyak 4 lembar
kepada konsultan pengawas dan 1 lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 3


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

5.6 Konsultan pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan rencana
kerja ( time schedule ) yang ada dan harus membuat grafik prestasi pekerjaan.

PASAL 6. BAHAN - BAHAN DAN ALAT

6.1 Untuk Kelancaran Pekerjaan maka Pemborong diwajibkan :

 Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut tepat pada


Waktunya, dengan kwalitas/mutu bahan yang dapat diterima oleh Direksi/pengawas
lapangan.

 Menyediakan peralatan kerja dan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan
pekerjaan.

6.2 Bahan-bahan tersebut harus didatangkan dalam keadaan baru sama sekali, kecuali
ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.

PASAL 7. LOKASI BANGUNAN

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kapar Kecamatan Labuan Amas Selatan yang akan dibangun
ditempatkan pada lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan rencana yaitu di Desa
Kasarangan Kecamatan Labuan Amas Selatan.

PASAL 8. PEKERJAAN PENDAHULUAN

8.1 Sebelum pekerjaan dimulai lokasi harus dibersihkan dari kotoran / bongkaran bangunan
jika ada yang mengganggu pekerjaan terutama dalam batas-batas bangunan.
Menghilangkan humus-humus sebelum melakukan pengurugan.

8.2 Untuk pekerjaan pondasi harus diadakan pengukuran yang lengkap terlebih dahulu
sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja dengan memakai papan bangunan
( Bouwplank ) kuat. Pada papan bangunan tersebut harus dijelaskan semua garis tengah
( sumbu ) tiang-tiang ( kolom-kolom ) dan sebagainya dengan memakai tanda yang
tidak berubah-ubah.

8.3 Hasil pengukuran ini sebelum galian dimulai harus disetujui oleh direksi. Lapisan yang
berada diseluruh permukaan tanah yang akan dipergunakan harus diangkut dari tanah
halaman.

PASAL 9. PENENTUAN PEIL

9.1 Sebagai peil ± 0.00 diambil permukaan atas dari lantai bangunan dan peil ini
ditentukan dalam gambar rencana (+ 45 cm diatas mt asli).

9.2 Ukuran tinggi lainnya berpedoman pada 9.1. diatas.

9.3 Pekerjaan Uitzet harus dilakukan dengan cermat dan teliti mempergunakan alat ukur
Theodolite, agar sudut betul-betul siku.

9.4 Satu dan lain hal yang menyimpang dari hal-hal tersebut diatas akan ditentukan oleh
Direksi.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 4


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

9.5 Semua papan dasar bangunan ( bouplank ) menggunakan kayu klas II berukuran 2/20
cm, permukaan atas harus diketam/diserut rata dan dipasang waterpas pada peil 
0,00, setiap jarak maksimum 2 m' papan dasar diperkuat dengan balok-balok kayu
ukuran 5/7 cm , papan dasar tersebut dipasang sekurang-kurangnya berjarak 2 m' dari
garis terluar bangunan.

PASAL 10. PEKERJAAN TANAH

10.1 Sebelum pekerjaan dimulai maka lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari segala
kotoran / bekas kayu bangunan / bongkaran, rerumputan dan lain sebagainya yang
dianggap mengganggu / menghalangi pelaksanaan , terutama dalam batas bangunan.

10.2 Untuk keperluan semua pondasi dan lain-lain sebagainya harus dilakukan penggalian
tanah menurut ukuran-ukuran yang didasarkan atas apa yang dinyatakan dalam
gambar-gambar yang bersangkutan dan menurut keadaan setempat serta cukup lebar
untuk bekerja dengan leluasa.

10.3 Tanah bekas galian yang tidak dibutuhkan untuk peninggian tanah / halaman atau untuk
urugan lainnya, harus diangkut keluar dari halaman.

10.4 Pemborong bertanggung jawab penuh bilamana harus melalui atau mengganggu
saluran ,kabel-kabel bawah tanah.

10.5 Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air dengan jalan
menimba,memompa atau cara lain yang dianggap baik atas beban biaya
pemborong.

10.6 Galian tanah tidak boleh dibiarkan terlalu lama, setelah galian disetujui pengawas
lapangan harus segera dimulai dengan tahap pelaksanaan berikutnya.

10.7 Galian yang cukup dalam harus dipasang penyangga/ pengaman pinggiran galian
(turap). Pemborong bertanggung jawab bila terjadi longsoran atau kerusakan-
kerusakan yang diakibatkannya.

10.8 Segala sesuatu yang tidak lepas dari keadaan tanah setempat, menurut
petunjuk/keputusan Direksi.

10.9 Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit /galian pondasi , harus digali
dan ditimbun kembali dengan pasir urug, disiram air dan dipadatkan.

PASAL 11. PEKERJAAN URUGAN PASIR DAN TANAH

11.1. Dibawah pondasi batu kali diurug pasir setebal 5 cm dan dibawah pondasi plat poer di
buat lantai kerja tebal 5 cm dan di bawah lantai kerja diurug pasir setebal 10 cm atau
disesuaikan dengan keadaan tanah setempat pada lokasi (sesuai gambar).

11.2. Dibawah lantai bangunan diurug pasir urug setebal 10 cm (sesuai gambar).

11.3. Urugan pasir harus dilaksanakan selapis demi selapis dan dipadatkan dengan alat
hanpres atau stamper juga dengan penyiraman air secukupnya agar betul-betul
padat,dan pasir yang digunakan adalah pasir urug yang bersih/bebas dari segala
kotoran serta mempunyai gradasi yang baik.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 5


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

11.4. Pekerjaan mengurug kembali adalah pekerjaan mengurug bekas galian/sisa


galian pondasi atau saluran-saluran, semua dapat dilaksanakan sesudah mendapat
persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas

11.5. Urugan tanah dilaksanakan sebelum urugan pasir urug dibawah lantai bangunan
menggunakan tanah merah dengan ketebalan padat (sesuai gambar) yang
dipadatkan dengan alat pemadat lapis demi lapis sehingga urugan tanah tersebut
betul – betul padat.

PASAL 12. PEKERJAAN PONDASI

12.1 Pondasi dipergunakan batu kali atau batu gunung. Untuk dimensi pondasi batu
kali/gunung dapat dilihat pada gambar rencana.

12.2 Dibawah pasangan batu kali diatas urugan pasir terlebih dahulu dipasang pasangan batu
kosong (Aanstamping) dengan ukuran yang disesuaikan dengan ketebalan batunya,
diatur sedemikian rupa dengan ketebalan 10 cm.

12.3 Pondasi plat poer dibuat dengan ukuran 60 x 60 cm tebal 20 cm dengan menggunakan
cor camp. 1 : 2 : 3 ( sesuai gambar rencana ).

12.4 Dibawah pondasi plat poer di buat lantai kerja dengan tebal 5 cm dan dibawahnya diberi
urugan pasir setebal 10 cm.

12.5 Untuk pondasi tangga teras di pasang pondasi rollag bata camp. 1 : 6 dan diberi urugan
pasir tebal 10 cm pada bagian bawahnya.

12.6 Diatas pondasi batu kali/ Pondasi Plat Poer dikerjakan sloof beton bertulang dengan
ukuran 15x20 cm dengan isi tulangannya menyesuaikan dengan gambar rencana dan
pada pasangan batu kalinya diberi stek/angkur tulangan besi diameter 6 mm tertanam
pada pondasi batu kali sedalam 40 cm per jarak 150 cm.

12.7 Batu kali yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau batu gunung yang
keras,tidak poreus,bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.

12.8 Batu kali bentuk bulat tipis/kecil tidak diperkenankan untuk pekerjaan ini.

12.9 Pondasi Batu kali dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran yang terdapat dalam
gambar rencana dan bagian-bagian antara batu kali diisi dengan adukan 1 pc : 4 ps
sedemikian rupa sehingga terisi padat seluruhnya.

12.10 Pada pondasi batu kali / batu gunung untuk kolom-kolom beton harus disediakan stek
- stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan diameter
dan jumlah tulangan pokok kolom tersebut , serta tertanam baik dalam pondasi
sedalam 40 cm sesuai dengan ukuran dan letak di dalam gambar.

12.11 Ukuran pondasi disesuaikan dengan gambar.

12.12 Sloof beton dengan ukuran sesuai gambar.

12.13 Kolom beton dengan ukuran sesuai gambar.

12.14 Ring Balk dengan ukuran sesuai gambar.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 6


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

PASAL 13. PEKERJAAN BETON

13.1 Beton bertulang campuran 1 : 2 : 3 dibuat untuk sloof, kolom, ring balk dan Pondasi
Plat Poer.

13.2 Penulangan beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar.

13.3 Untuk mendapatkan beton yang bermutu, pekerjaan pengecoran harus dipadatkan
dengan alat pemadat (vibrator) agar didapat kekuatan yang sempurna.

13.4 Semua agregat, semen, air harus ditakar dengan seksama volumenya atau beratnya
sebelum dilakukan pengadukan, dan pengadukan harus menggunakan mollen.

13.5 Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan / ukuran-


ukuran pada gambar detail/konstruksi.

13.6 Pemborong harus mentaati segala ukuran-ukuran yang telah ditentukan.

BAHAN - BAHAN PEKERJAAN BETON

a. Semen

 Semen yang dipakai harus portland semen satu merk yang telah disyahkan/disetujui
oleh yang berwenang ( pengawas lapangan ), dan memenuhi syarat sebagaimana
diuraikan dalam PBI 1971.

 Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.

 Semen harus disimpan didalam gudang yang mempunyai ventilasi cukup dan tidak
terkena air, diletakkan ditempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 meter, dan setiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan diberi tanda, agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengiriman.

b. Pasir dan Kerikil

 Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organis maupun
lumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya sesuai dengan syarat didalam PBI
1971.

 Butir-butir pasir harus tajam, keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jari dan
pengaruh cuaca.

 Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak
dengan ayakan 150 maka, sisa butiran-butiran diatas ayakan 4 mm, minimal 2 % dari
berat sisa butiran-butiran diatas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai
dengan 90 % dari berat.

 Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 7


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

 Agregat kerikil harus padat/tanpa rongga dan keras, tidak berlumut/ licin, tidak
ringan, tidak berkarang/ bukan kerikil laut dan bebas dari segala kotoran.

 Kerikil adalah butiran-butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan berlubang
persegi 76 mm tertinggal diatas ayakan 5 mm.

 Kerikil dan batu pecah untuk beton harus melalui syarat-syarat yang ditentukan
dalam PBI 1971 ( NI-2) atau PUBI (NI-3) diantaranya : harus terdiri dari butir-butir
yang keras, tidak berpori, tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.

 Syarat-syarat tersebut diatas harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium.

c. Air

 Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.

 Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air yang tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan.

 Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat serta
harus dilakukan setepat-tepatnya.

d. Besi beton

 Kualitas besi beton yang dipergunakan ialah U 24.

 Membengkok dan meluruskan besi beton harus dilakukan dalam keadaan dingin,
besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar.

 Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi lunak dengan diameter minimum 1 mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Ikatan antara tulangan harus
kuat agar tidak mudah lepas selama pelaksanaan pengecoran.

 Besi beton harus bebas dari kotoran , karat , minyak , cat , serta bahan lain yang
mengurangi daya lekat.

 Harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempat.

 Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

BEKISTING

 Untuk seluruh pekerjaan Bekisting digunakan kayu kelas II yang berkwalitas baik , tebal 3
cm dan tidak boleh dipergunakan untuk lebih dua kali pekerjaan Bekisting.

 Celah-celah antara papan ditutup dengan plastik tebal atau kertas kantong semen agar
air adukan tidak lolos keluar.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 8


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

 Sebelum memulai pengecoran, sebelah dalam Bekisting harus disiram air/dibersihkan


dari segala kotoran.

 Cetakan untuk beton finising harus dibuat dari Kalsiboard, tebal Kalsiboard tergantung
dari kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.

SELIMUT BETON

 Untuk plat poer, sloof, balok ,ring balk dan kolom 2,5 cm

SARANG KERIKIL

 Sarang kerikil yang terdapat pada beton setelah Bekisting dibuka harus diperbaiki,
sesuai dengan PBI 1971, ialah beton sekitar Sarang Kerikil harus dipahat kasar
sampai pada bagian beton keras kemudian permukaan lubang dibersihkan dengan
air semen/PC dan selanjutnya di cor dengan campuran yang sama.

PEKERJAAN PENGECORAN BETON

 Proporsi semen,pasir dan kerikil adalah minimal, jadi tidak diijinkan untuk dikurangi.

 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian utama dari pekerjaan,
pemborong harus memberi tahu Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Jika tidak ada pemberitahuan atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Pengawas Lapangan, maka pemborong mungkin diperintahkan untuk menyingkirkan
beton yang baru dicor atas biaya sendiri.

 Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk ( mollen ) sekurang-


kurangnya 5 menit setelah semua bahan-bahan dimasukkan kedalam drum
pengaduk, adukan harus memperlihatkan susunan warna yang merata.

 Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting harus bersih dari kotoran seperti
serbuk gergaji, tanah, minyak dan lain-lain serta harus dibasahi secukupnya. Perlu
diadakan tindakan-tindakan untuk menghindarkan mengumpulnya air pembasahan
tersebut pada sisi bawah.

 Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan
tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas Lapangan. Tidak boleh
mengecor pada waktu hujan, kecuali jika pemborong mengambil tindakan-tindakan
pencegahan kerusakan yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.

 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan bagian-bagian bahan dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 2 m.

 Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang
berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3.000 putaran dalam satu menit.
Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan dimasukkan kedalam cetakan dan
dilanjutkan dengan adukan berikutnya.

 Pada permukaan yang vertikal vibrator harus dekat kecetakan tetapi tidak menyentuhnya,
tidak boleh menggetarkan pada satu bagian adukan lebih dari 20 detik.

 Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan - tulangan kebagian-


bagian yang sudah mengeras. Kecepatan menaruh adukan harus disesuaikan dengan

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 9


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

kapasitas vibraator dan tidak boleh ada adukan yang tergetarkan lebih dari 7,5 cm
tebalnya karena terlalu banyak yang harus dipadatkan.

PERLINDUNGAN BETON

 Untuk melindungi beton cor dari cahaya matahari, angin dan hujan, sampai beton ini
mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil
tindakan-tindakan yaitu setelah pangecoran, beton harus terus menerus dibasahi
selama 4 hari berturut-turut.

PEMBONGKARAN CETAKAN BETON

 Cetakan ( bekisting ) tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan
kubus yang cukup untuk memikul 2 X beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran
bekisting, pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi
dari pada beban rencana, maka bekisting tidak boleh dibongkar selama keadaan
tersebut tetap berlangsung.

 Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya
terletak pada pemborong dan perhatian pemborong mengenahi pembongkaran
bekisting ditujukan ke PBI - 1971 dalam pasal yang bersangkutan.

 Pemborong harus memberitahukan Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud akan


membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta
persetujuannya , tetapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti pemborong lepas
dari tanggung jawab.

PASAL 14. PEKERJAAN DINDING

14.1 Pasangan Dinding dibuat pasangan bata 1/2 batu dengan campuran 1 : 6 dan semua
diperkuat dengan kolom-kolom serta ring balk dengan ukuran sesuai dengan gambar.

14.2 Batu bata yang dipergunakan harus berkwalitas baik , masak pembakarannya ,
sama ukurannya, tebal, lebar dan panjangnya.

14.3 Batu bata sebelum dipasang harus disiram dengan air terlebih dahulu.

14.4 Pemasangan batu bata harus dikerjakan dengan rapi, teguh dan pola ikatan
pemasangan harus terjalin baik diseluruh pekerjaan, sehingga terdapat
siar-siar/voeg yang dikeruk untuk kemudian diplester.

14.5 Pemasangan lapisan dinding keramik 20/25 setara Asia Tile pada ruang Toilet
harus dilaksanakan oleh orang yang benar-benar ahli agar didapat lapisan dinding
yang rata/tidak bergelombang.

14.6 Setiap pertemuan tegak lurus dan bidang dinding 1/2 bata yang luasnya lebih besar
dari 12 m2 harus ditambahkan balok penguat ( kolom praktis) dengan ukuran 12 X
12 cm, sesuai dengan tebal bata dengan tulangan pokok 4 buah diameter 10 mm,
beugel diameter 6 mm jarak 20 cm dengan beton campuran 1 : 2 : 3.

14.7 Semua bagian atas dinding batu bata harus diakhiri dengan ring balk dengan
dimensi dan pembesian sesuai gambar kerja, dengan beton campuran 1 : 2 : 3.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 10


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

PASAL 15. PEKERJAAN PLESTERAN

15.1 Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran baik luar maupun dalam
bangunan.

15.2 Untuk dinding dengan pasangan bata dengan adukan 1 : 6 harus diplester dengan
adukan yang sama yaitu 1 : 6

15.3 Sebelum diplester semua dinding yang akan diplester disiram air terlebih dahulu

15.4 Plesteran harus dikerjakan oleh yang benar-benar ahli sehingga didapat hasil yang
sempurna.

15.5 Setelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan acian dinding PC 1 : 8.

PASAL 16. PEKERJAAN RANGKA KAP / ATAP

16.1 Seluruh pekerjaan rangka kap baik kuda-kuda, gording, jurai, suai, kasau, reng dan
lain-lainnya, menggunakan rangka baja ringan pabrikasi ( smart truss ).

16.2 Penutup atap dipasang atap Genteng Metal dengan cara pemasangannya sesuai
dengan spesifikasi pabrik

16.3 Pemuung atap dipasang sesuai dengan atap yaitu pemuung Metal type C dan
pemasangan harus rapi.

16.4 Listplank dipasang dari bahan kalsiplank ukuran 2 x 1/20 cm.

16.5 Bahan yang digunakan dalam pekerjaan atap harus dimendapat persetujuan dari
Direksi Teknis

PASAL 17. PEKERJAAN KUSEN PINTU/JENDELA & KACA

17.1 Ukuran-ukuran kusen pintu jendela 5/10 cm dari kayu kelas I yang bermutu baik, tua
dan tidak cacat atau yang mempunyai mata kayu yang lepas, dikerjakan sesuai
gambar. Kusen pintu dan jendela sebelum dipasang harus dicat menie dan bagian
yang tertanam ditembok harus diberi angkur dari besi Ø 6 mm

17.2 Rangka daun pintu kayu kelas II 3,5 x 10 cm untuk yang mendatar atas dan samping
kanan/kiri serta untuk yang mendatar bawah ukuran 3,5 x 20 cm (pintu Kaca tebal 5
mm). Kayu yang dipergunakan harus berkualitas baik, tua serta betul-betul kering.

17.3 Daun Pintu Panil kayu kelas II dikerjakan sesuai gambar, untuk daun pintu pada
ruangan toilet digunakan daun pintu panil kayu ulin ( pabrikasi ).

17.4 Daun jendela rangka kelas II ukuran 3,5 x 10 cm dikerjakan sesuai gambar

17.5 Kaca dipasang tidak boleh terlalu rapat dan diberi list-list kaca sesuai gambar.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 11


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

17.6 Kaca jendela dari kaca polos bening, tebal 5 mm. Rangka daun jendela dibuat dari
kayu kelas II berkualitas baik.

PASAL 18. PEKERJAAN LANTAI


18.1 Pekerjaan lantai untuk lantai bangunan maupun teras menggunakan cor beton camp.
1 : 3 : 6 tebal 7 cm dan dibawahnya diberi urugan pasir yang telah dipadatkan,
pelaksanaan pengecoran harus betul-betul padat dan rata (water pass).

18.2 Diatas cor lantai bangunan dan teras dipasang keramik polos ukuran 30 x 30 (warna)
(dimana lokasi penempatannya disesuaikan dengan gambar rencana) setara Asia
Tile Kualitas 1 dipasang dengan adukan 1 Pc : 3 Ps dan pada KM/WC digunakan
lantai keramik 20 x 20 cm (warna) dan dinding keramik 20 x 25 cm (warna) dipasang
dengan adukan speci 1 Pc : 3 Ps dengan ketinggian 150 cm dari lantai KM/WC,
Keramik untuk lantai dan dinding dalam KM/WC permukaan licin, sedangkan untuk
lantai dalam KM/WC permukaan harus doof (bergradasi).

18.3 Pemasangan dinding keramik harus rapi, siku dan datar, kecuali untuk lantai KM/WC
yang harus dipasang dengan kemiringan 1 % kearah pembuangan air. Dengan nat
tidak terlalu lebar. Nat-nat ditutup dengan adukan semen putih/abu-abu. Sebelum
dipasang keramik harus direndam air terlebih dahulu.

18.4 Semua bahan-bahan tersebut diatas sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan harus
diperlihatkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari direksi.

18.5 Bahan keramik yang digunakan seluruhnya setara Asia Tile Kualitas 1.

PASAL 19. PEKERJAAN PLAFOND

19.1 Rangka plafond dari kayu kelas II yang bermutu baik, ukuran 5/10 cm untuk balok tepi
dan ukuran 5/7 cm untuk rangka utama dan pembagi dipasang sesuai gambar.
Sebagai penggantung rangka plapond dipakai kelas II kualitas baik ukuran 4/6.
rangka bagian bawah harus diketam licin dan halus.

19.2 Permukaan bawah dari rangka plafond diserut dan dipasang symetris sesuai gambar.

19.3 Untuk bagian dalam/ruangan dan luar/over stek dan teras dipasang plafond dari
Kalsiboard tanpa nat tebal 3,5 mm, dikerjakan sesuai gambar.

19.4 List plapond dipakai kayu profil, dicat dengan warna ditentukan kemudian.

19.5 Untuk keperluan pemeriksaan diperlukan lubang untuk orang masuk.

PASAL 20. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT-ALAT PENGAGANTUNG

20.1 Semua daun pintu dilengkapi kunci tanam setara sejenis merk YALE 2 Slaag
(2 putaran) lengkap dengan pegangan pintu ( kualitas kunci harus baik ).

20.2 Semua daun pintu kaca memakai engsel kuningan PATRUM BESAR setara merk
sejenis Picasso masing-masing 3 buah ukuran 4“ dan daun jendela kaca serta daun
ventelasi/jalusi kaca dipasang engsel ukuran 3” setara merk sejenis NYLON masing-
masing daun jendela dan daun ventelasi/jalusi 2 buah dilengkapi grendel 2 buah, hak
angin 1 buah dan pegangan jendela & ventelasi/jalusi 1 buah.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 12


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

20.3 Pemasangan semua kunci/engsel harus memakai paku sekerup, ukuran disesuaikan
dan tidak boleh memakai paku biasa.

20.4 Semua bahan-bahan diatas harus benar-benar baru, berkualitas baik dan sebelum
dipasang harus ditunjukkan contohnya untuk mendapat persetujuan direksi.

20.5 Pemasangan penyetelan alat-alat harus tepat dan dapat berfungsi dengan baik, tidak
macet dan daun pintu harus dapat tertutup dengan rapat.

PASAL 21 PEKERJAAN SANITAIR DAN PERLENGKAPAN

21.1 Semua keperluan Sanitair harus disesuaikan dengan keperluan dalam gambar.

21.2 Closed jongkok menggunakan jenis setara TOHO, membuat bak air baru dari
pasangan bata ½ batu campuran 1 : 4 dilapis keramik, ukuran bak air harus di
sesuaikan dengan ukuran pada gambar detail.

21.3 Pasang wastafel + aksesoris dan cerminnya dengan jenis standart lokal setara KIA,
dipasang oleh orang yang benar-benar berpengalaman memasang bahan tersebut
agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

21.4 Instalasi air bersih menggunakan pipa PVC ½” type AW dengan ukuran disesuaikan
kebutuhan dan memasang kran air steinles steel.

21.5 Instalasi air kotor menggunakan pipa PVC 3 ” dan 4 ” type AW (pembuangan dan air
kotor) dan pemasangan floor drain steinles steel.

21.6 Membuat Septic tank dan sumur peresapan. (sesuai gambar).

PASAL 22. PEKERJAAN LISTRIK

22.1 Yang dimaksud dengan pekerjaan listrik adalah pengadaan dan pemasangan seluruh
instalasi penerangan dan stop kontak, sehingga diperoleh satu instalasi yang lengkap
dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan ( menyala ).

22.2 Untuk instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang disyahkan oleh PLN
setempat.

22.3 Semua keperluan untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini disesuaikan
dengan keperluan/gambar dan harus berkwalitas baik. Untuk instalasi penerangan
menggunakan kabel jenis NYA diameter 3 x 2,5 mm2 yang dimasukkan dalam pipa
PVC ¾ “.

22.4 Pekerjaan listrik yang dimaksud meliputi :

 Jaringan instalasi dalam


 Lampu TL 2x20 watt .
 Lampu Pijar 15 Watt.
 Panel dilengkapi MCB / NF.
 Saklar tunggal dan ganda, stop kontak.
 Pemasangan Arde.
 Pengadaan Ginset Daya 900 Watt

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 13


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

22.5 Semua perlengkapan yang akan dipasang harus baru dan mendapat persetujuan
Direksi.

22.6 Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan hanya boleh dilakukan
pada doos-doos PVC maksimum 2 buah sambungan kemudian diisolasi dan
dilasdop.

22.7 Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam tembok.

22.8 Saklar-saklar dan stop kontrak dipasang pada dinding setinggi 150 cm dari muka
lantai.

22.9 Sebelum pekerjaan diserahkan, Pemborong harus melakukan pengetesan terhadap


instalasi-instalasi yang telah selesai dan dilakukan bersama-sama dengan pihak yang
berwenang ( PLN ) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya dituangkan dalam sertifikat
tanda Instalasi baik.

22.10 Untuk keperluan ini baru bisa diterima bila instalatir memenui syarat syarat :

 Harus memiliki ijin PLN setempat untuk pemasangan instalasi listrik serta surat-
surat lain yang menurut peraturan pemerintah harus ada.
 Harus menghubungi PLN setempat sehubungan dengan adanya pekerjaan ini.
 Tidak menyimpang dan merubah rencana pemasangan dan penggunaan bahan
yang telah ditentukan.
 Harus melengkapi semua peralatan instalasi dimana dalam syarat-syarat teknis
pada umumnya harus ada walaupun dalam bestek ini tidak disebutkan.

PASAL 23. PEKERJAAN CAT-CATAN

23.1 Seluruh dinding bagian luar maupun dalam serta plafond Kalsiboard dicat dengan cat
tembok merk setara Danabrite

23.2 Seluruh pekerjaan kayu baik, kusen, jalusi, listplank, bingkai jendela , dan lain-lain
harus dicat kilap setara Dulux.

23.3 Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan maka permukaan yang akan dicat harus
dibersihkan terlebih dahulu , kemudian dicat dasar , didempul , diplamur dan
diampelas sampai rata/licin.

23.4 Pengecatan dilakukan 2 ( dua ) kali jalan sampai betul-betul rata.

23.5 Penentuan warna untuk pekerjaan cat ini ditentukan kemudian dengan persetujuan
Direksi ( sesuai gambar ).

23.6 Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan peraturan pabrik, cat dasar
harus satu merk dengan cat lapis.

PASAL 24. PEKERJAAN LAIN-LAIN

24.1 Pemasangan batu alam pada dinding depan dan kolom teras dilaksanakan sesuai
gambar rencana dengan bahan yang sesuai dan disetujui oleh direksi teknis.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 14


Rencana Kerja & Syarat-Syarat ( RKS )

24.2 Pembuatan tiang bendera dan pembuatan papan nama kantor dilaksanakan sesuai
gambar rencana.

24.3 Pembuatan saluran drainase / parit menggunakan bahan yang sesuai dan ukuran
dapat dilihat pada gambar rencana.

24.4 Pembongkaran , Pemindahan dan pemasangan kembali menara air yang sudah ada
ke tempat lain.

PASAL 24. PERATURAN PENUTUP

24.1 Meskipun dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat [RKS] ini pada uraian pekerjaan
dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus dipasang oleh
Pemborong atau yang harus disediakan oleh Pemborong, tetapi tidak disebutkan atau
diuraikan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan ini, perkataan – perkataan
tersebut diatas tetap dianggap ada dan dimuat dalam RKS ini.

24.2 Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan, tetapi
tidak dimuat atau diuraikan dalam RKS ini , tetap diselenggarakan dan diselesaikan
oleh Pemborong, harus dianggap seakan-akan pekerjaan ini dimuat dan diuraikan
kata demi kata pada RKS ini untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan
sempurna sesuai menurut pertimbangan Direksi.

Rehabilitasi Balai Penyuluhan Kasrangan Kecamatan Labuan Amas Selatan 15

Anda mungkin juga menyukai