Anda di halaman 1dari 35

Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )

Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS )


PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2
KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN
TAHUN 2021
I. SYARAT - SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT UMUM

Pasal 1
Ketentuan Umum
1.1 Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar serta penuh dengan
tanggung jawab dan teliti sesuai dengan ketentuan Kontrak.
1.2 Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semua pekerjaan sementara yang akan
dilaksanakan, semuanya harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.
1.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mentaati peraturan-peraturan pemerintah dan
peraturan daerah yang berlaku yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
1.4 Selain mengacu pada ketentuan-ketentuan tentang persyaratan umum dalam pembangunan,
juga harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
1.5 Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Perpres
Nomor 54 tahun 2010.

Pasal 2
Lokasi dan Lingkup Pekerjaan
2.1 Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah di Lingkup SD NEGERI SEKARAN 1 DAN SD
NEGERI PASEYAN 2 KABUPATEN TUBAN.
2.2 Lingkup pekerjaan dimaksud adalah Pekerjaan Rehabilitasi SD NEGERI SEKARAN 1 DAN SD
NEGERI PASEYAN 2
2.3 Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga kerja serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan - bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - Syarat

Page 1
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pelaksanaan Pekerjaan dan Gambar - gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek
ini.
2.4. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran /
Direksi (secara tertulis).
2.5 Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana
sepenuhnya.

Pasal 3
PENJELASAN GAMBAR - GAMBAR
3.1 Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang dipakai/diikuti.
3.2 Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan angka
dalam gambar yang diikuti.
3.3 Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang dipakai dalam RKS tidak
sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.
3.4 Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah
rekanan menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran dan hal tersebut akan dibahas
dalam rapat penjelasan.
3.5 Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumen yang
ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

Pasal 4
SITUASI / PENEMPATAN BANGUNAN
4.1 Penempatan gedung disesuaikan dengan Block Plan/Gambar Situasi yang ada (menurut
petunjuk pengawas lapangan/Direksi).
4.2 Kontraktor/ Pelaksana harus mengadakan penelitian yang seksama terutama mengenai kondisi
tanah/lahan yang ada, sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi kesalahan -
kesalahan yang mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.

Page 2
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

4.3 Kelalaian dan ketidaktelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim.
4.4 Pekerjaan pemasangan bowplank harus mendapatkan persetujuan pengawas atau dari Kuasa
Pengguna Anggaran.

Pasal 5
Rencana Kerja
5.1 Pada saat rekanan akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dari
Kuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan persiapan antara lain pembuatan jadwal
pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan,
waktu yang dicantumkan atau direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang
ditetapkan dalam kontrak. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaan
untuk diikuti dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan
tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera
mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.
5.2 Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah diajukan
tersebut di atas.
5.3 Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut di atas, dapat menyebabkan ditundanya
permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pasal 6
Tanggung Jawab Kontraktor Terhadap Pekerjaan
6.1 Kontraktor / Pelaksana harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan
kecakapan dan perhatian sepenuhnya. Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua
alat-alat konstruksi, cara-cara teknik urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua
bagian pekerjaan yang berada didalam kontrak
6.2 Tanah tempat pekerjaan dalam keadaan pada waktu Penawaran termasuk segala sesuatu yang
berada dalam batas - batas yang ditentukan, diserahkan tanggung jawab kepada Kontraktor.
Namun demikian, semua benda yang ditemukan di Lapangan tersebut, tetap menjadi milik Kuasa
Pengguna Anggaran).

Page 3
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

6.3 Kontraktor harus mengisi / menimbun kembali semua lobang - lobang dan bekas galian - galian
yang dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak diperlukan lagi untuk pekerjaan, serta harus
bersih dari segala sampah / kotoran dan bahan - bahan yang tidak diperlukan lagi.
6.4 Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan berhak untuk mengadakan Inspeksi kesetiap bagian
pekerjaan. Juga apabila pekerjaan tersebut dikerjakan di bengkel Kontraktor atau Sub Kontraktor.
Dalam hal ini Kontraktor harus memberi informasi, bantuan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam pemeriksaan secara teliti dan lengkap.
6.5 Kontraktor bertanggung jawab terhadap ketertiban pegawai serta kendaraan - kendaraannya dan
bersedia memelihara atau memperbaiki segala kerusakan -kerusakan yang mungkin terjadi, baik
di dalam lokasi proyek maupun di luarnya, sehingga kembali seperti semula.
6.6 Pada waktu penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus diserahkan dalam keadaan sempurna
/ selesai, termasuk pembongkaran pekerjaan-pekerjaan sementara, pembersihan halaman dan
sekitarnya sesuai dengan keinginan Pemberi Tugas / PPK.

Pasal 7
Setting Out
7.1 Untuk menentukan posisi dan ketinggian bangunan di lapangan Kontraktor harus melakukan
pengukuran dilapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Benchmark atau titik
tetap dilapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas Lapangan.
7.2 Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presisi tinggi
dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan.
7.3 Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar dengan hasil pengukuran yang
dilaksanakan Kontraktor dilapangan, maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin
dipengaruhi perbedaan tersebut, Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.
7.4 Keputusan akan hasil pengukuran oleh kontraktor akan didasarkan atas keamanan konstruksi
dan kelancaran operasional.

Page 4
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 8
Daerah Kerja dan Jalan masuk
8.1 Kontraktor akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat
diperoleh dengan cara sewa / pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku dan harus membatasi
operasinya dilapangan yang betul-betul diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
8.2 Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur
pengangkutan material dibuat oleh kontarktor dengan persetujuan Pengawas Lapangan.

Pasal 9
Material
9.1 Material yang akan dipakai dalam pekerjaan - pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri
yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
9.2 Jika kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan, maka
mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen kontrak. Sebelum
pemesanan bahan harus diberitahukan pada Pengawas Lapangan yang meliputi jenis, kualitas
dan kuantitas bahan yang dipesan, untuk mendapat persetujuan.
9.3 Penumpukan material harus pada tempat yang baik agar mutu dari material dapat terjaga.

Pasal 10
Kode, Standard, Sertifikat dan Literatur dari pabrik
Kontraktor harus menyediakan dilapangan antara lain foto copy persyaratan, standard bahan, katalog,
rekomendasi dan sertifikat serta informasi lainnya yang diperlukan untuk semua material yang
digunakan dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan barang - barang tersebut harus mengikuti
prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik.

Pasal 11
Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan,
Kontraktor harus berhati - hati sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran operasional atau
menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bila terjadi kerusakan,
Kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki / mengganti.

Page 5
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 11
Cuaca
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan yang mengakibatkan penurunan mutu
suatu pekerjaan.

Pasal 12
Service Sementara
Kontraktor harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.

Pasal 13
Shop Drawing, As Built Drawing
14.1 Shop Drawing
a. Shop Drawing adalah gambar - gambar, daftar bengkokan besi, diagram -diagram, daftar
elemen bangunan dan detail gambar, yang disiapkan oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor
yang memberikan penjelasan pekerjaan pembangunan dengan sebaik - baiknya.
b. Kontraktor tidak dapat menuntut akan kerusakan atau perpanjangan waktu karena
keterlambatan sebagai akibat perbaikan gambar kerja. Kontraktor bertanggung jawab akan
adanya kesalahan yang terdapat dalam shop drawing tersebut.
14.2 As Built Drawing
a. Apabila terdapat perbedaan antara gambar - gambar dengan pelaksanaan pekerjaan (atas
persetujuan Pengawas Pekerjaan Lapangan), maka segera setelah pelaksanaan bagian
pekerjaan tersebut harus membuat As Built Drawing.
b. Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, kontraktor diwajibkan membuat gambar -
gambar dari seluruh pekerjaan termasuk perubahan-perubahan yang dilaksanakan di
lapangan.
c. Gambar - gambar As Built Drawing dibuat dengan menggunakan software Auto Cad, dan
dicetak rangkap 5 (lima) serta file As Built Drawing diserahkan kepada Pengawas pekerjaan.

Page 6
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 14
Laporan Pekerjaan dan Foto-foto
15.1 Laporan Pekerjaan :
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan rencana, perubahan -
perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
b. Kontraktor harus membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
c. Di dalam Laporan Harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, jumlah
pekerja/pegawai/karyawan, catatan - catatan tentang perintah - perintah dari Pemberi
Tugas / Direksi atau wakilnya dan hal - hal lain yang dianggap perlu.
d. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah. Daftar pekerja ini setiap
waktu dapat diperiksa oleh Direksi dan ia berhak mengadakan penelitian tentang
produktivitas pekerjaan tersebut.
e. Setiap awal pekan Kontraktor harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Direksi
tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi persediaan bahan
di tempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan, jumlah/macam
dan harga satuan bahan-bahan yang masuk dan kejadian-kejadian penting lainnya yang
terjadi dalam proyek yang mempengaruhi pelaksanaan proyek.
f. Setiap akhir bulan, Kontraktor harus melaporkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dan
besarnya persentase terhadap keseluruhan/bagian, disamping dokumentasi foto berwarna
ukuran postcard yang menunjukkan kemajuan pekerjaan beserta peralatan yang dipakai
dan lain - lain foto ditempel pada album dengan keterangan - keterangan serta tanggal
gambar - gambar diambil. Kontraktor harus mengirimkannya kepada Pemberi Tugas
sebanyak 5 (lima) set album atas biaya kontraktor.
15.2 Foto - Foto.
Kontraktor diharuskan mengadakan pengambilan foto di lapangan, yang berkenaan dengan
kemajuan tahap pekerjaan, detail - detail yang akan ditutup, adanya bencana dan sebagainya.
Hasil cetakan foto tersebut harus disampaikan pada Pengawas Lapangan sebanyak 5 (lima) set
atas biaya kontraktor.

Page 7
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 15
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
16.1 Selama masa pekerjaan, Kontraktor harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan,
setiap saat sampah - sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suati tempat yang
telah ditentukan.
16.2. Kontraktor berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.
16.3 Kontraktor berkewajiban menyediakan kotak P3K di tempat pekerjaan
16.4 Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan Direksi. Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
16.5 Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada
waktu pelaksanaan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan
si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab pemborong dan harus
segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang.

Pasal 16
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
17.1 Ijin masuk tempat kerja
- Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena
bahan / material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh
Konsultan Pengawas / Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas
biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
- Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada Petugas / Ahli dari Konsultan Pengawas untuk memeriksa dan
mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
- Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas kapan setiap pekerjaan sudah
siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Pengawas tidak boleh menunda
waktu pemeriksaan, kecuali apabila Konsultan Pengawas memberikan petunjuk tertulis
kepada Kontraktor apa yang harus dilakukan.

Page 8
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

- Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari waktu
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari raya) tidak
dipenuhi / ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas / Direksi.
- Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas / Direksi berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
- Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi tanggungan
Kontraktor, tidak dapat di-klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk
perpanjangan waktu pelaksanaan.
17.2 Kemajuan pekerjaan
Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor
demikian pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa,
sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian
Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah
ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus memberikan
petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
17.3 Perintah untuk pelaksanaan
Bila Kontraktor atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja dimana Konsultan
Pengawas bermaksud untu memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah itu
harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh
Kontraktor untuk menangani pekerjaan itu.
17..4 Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan toleransi
yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.

Page 9
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 17
IZIN – IZIN
Kontraktor harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin - izin yang diperlukan dan
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain : izin penerangan/listrik, izin pengambilan
material, izin pembuangan, izin pemakaian jalan, izin penggunaan bangunan serta izin - izin lain yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat.

Pasal 18
PAPAN NAMA PROYEK
Kontraktor harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya
Kontraktor. Ukuran dan Informasi yang tertera dalam Papan Nama Proyek mengikuti petunjuk dari PPK
/ Pemberi Tugas.

Pasal 19
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
20.1 Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut
Site Manajer yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
20.2 Dengan adanya Pelaksana tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
20.3 Bila dikemudian hari menurut pendapat Direksi dan Konsultan Pengawas bahwa Pelaksana
dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan
kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
20.4 Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah
menunjuk Pelaksana yang baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung Jawab / Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

Page 10
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

II. SYARAT - SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT KHUSUS


Pasal 1

LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN Sekaran 1 Dan SDN Paseyan 2 ini meliputi pekerjaan :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Beton
d. Pekerjaan Pasangan Dinding
e. Pekerjaan Plesteran
f. Pekerjaan Penutup Lantai & Penutup Dinding
g. Pekerjaan Langit - Langit
h. Pekerjaan Penutup Atap
i. Pekerjaan Kayu
j. Pekerjaan Plituran & Pengecatan
k. Pekerjaan Elektrikal
1.2 Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum untuk semua pekerjaan,
kecuali untuk pekerjaan - pekerjaan yang disyaratkan secara khusus.

Pasal 2

PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 Survey lokasi


a. Survey lokasi merupakan kegiatan yang sama - sama dilakukan oleh Direksi / pengawas
lapangan dengan kontraktor untuk melihat kondisi lapangan dan mencari kesesuaian antara
rancangan asli yang ditunjukkan gambar dengan kebutuhan aktual lapangan.
b. Kontraktor harus menyediakan peralatan untuk melakukan survey lokasi dan melakukan
pengukuran awal di lapangan.

Page 11
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

2.2 Peralatan Kerja dan Mobilisasi serta Demobilisasi


a. Kontraktor harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan kerja dan peralatan bantu
yang akan digunakan dilokasi proyek sesuai dengan lingkup pekerjaan serta
memperhitungkan segala biaya pengangkutan
b. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat - alat berat
yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.
c. Direksi /pengawas lapangan berhak memerintahkan untuk menambah peralatan atau
menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi peralatan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat - alat
tersebut, memperbaiki kerusakan yang di akibatkannya dan membersihkan bekas -
bekasnya.
> Persyaratan Mobilisasi
■ Mobilisasi dari semua pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan kontrak.
■ Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi asalnya ketempat
yang digunakan sesuai ketentuan Kontrak.
■ Penyediaan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor, termasuk bila perlu kantor -
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel - bengkel, gudang - gudang, dsb.
> Persyaratan Demobilisasi
Pekerja demobilisasi dari daerah kerja (site) yang dilaksanakan oleh Pihak Kontraktor pada
akhir Kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh instansi - instansi, peralatan
konstruksi, dan Pihak Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan pada daerah kerja (site), sehingga kondisinya sama dengan keadaan
sebelum Pekerjaan dimulai.
2.3 Pembersihan lokasi kerja
a. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah
permukaan, dan pembuangan serta pembersihan tumbuh -tumbuhan dan puing - puing
didalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya
atau yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal - pasal yang lain dari
spesifikasi ini. Pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda -
benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
b. Konsultan Pengawas akan menetapkan batas - batas pekerjaan, dan menentukan semua

Page 12
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap berada di tempatnya.
Kontraktor harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus tetap di
tempatnya.
c. Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk, tunggul,
akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan -rintangan lainnya yang muncul,
yang tidak diperuntukan berada disana; harus dibersihkan dan atau dibongkar serta dibuang
bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus dibuang dari daerah galian
sampai kedalaman sekurang - kurangnya 50 cm. di bawah elevasi lubang galian sesuai
Gambar Kerja. Lubang - lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material yang
memadai dan dipadatkan sampai 90 % dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO T
99.
2.4 Gudang bahan peralatan dan bangsal pekerja
a. Kontraktor harus menyediakan gudang yang bersifat nonpermanen dengan luas yang cukup
untuk menyimpan bahan - bahan bangunan dan peralatan - peralatan agar terhindar dari
cuaca dan pencurian.
b. Kontraktor mengajukan rencana penempatan gudang bahan dan peralatan yang harus
mendapat persetujuan pengawas lapangan.
c. Laporan Harian, Mingguan dan Pemotretan.
Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan dalam rangkap empat.
> Laporan Harian
Ada laporan yang diisi hari demi hari kerja yang memuat perincian tentang :
■ Kapasitas / banyaknya tenaga kerja
■ Pemasukan bahan bangunan
■ Kegiatan pelaksanaan pada hari ini
■ Catatan kejadian lainnya (curah hujan dan Iain-lain)
■ Catatan maupun peringatan dari Pengawas
> Laporan Mingguan
■ Adalah laporan berkala mingguan yang berisikan garis-garis besar dari apa saja
yang telah dicatat / dilaporkan dalam laporan harian, misal jumlah atau persentasi
pekerjaan yang telah dikerjakan maupun rencana kerja minggu berikutnya.
■ Laporan Mingguan dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas.
Laporan berkala bulanan dibuat oleh Pengawas yang ditujukan untuk Direksi.

Page 13
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

■ Untuk melengkapi laporan maupun dokumentasi secara visual, maka Kontraktor


harus mengadakan pemotretan bagian-bagian pekerjaan / bangunan yang sedang
dalam pelaksanaan.
■ Kuantitas dan arah pemotretan serta beberapa set foto tersebut harus dicetak
(minimal 5 set) ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan maupun tahapan
pada angsuran pembayaran. Foto / gambar harus dicetak di atas kertas bromida
mengkilap dan berwarna ukuran 3R.

2.5 Patok - patok referensi, bowplank dan pengukuran


a. Pengawas Lapangan akan menetapkan 2 (dua) Benchmark sebagai referensi yang
ditetapkan dilapangan. Bila Benchmark belum ada maka kontraktor berkewajiban membuat
Benchmark sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor harus atau wajib membuat bouwplank dan memasang patok -patok pembantu,
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian, bentuk, posisi, arah
elevasi dan lain - lain, yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama
pekerjaan berlangsung.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, patok - patok pembantu, bouwplank harus disetujui Pengawas
Lapangan. Patok - patok dan referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum
diperintahkan oleh Pengawas Lapangan.
d. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm. dan lebar
15 cm., lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
e. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama lain adalah 1,50 m.
tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah.
f. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as pondasi terluar atau sesuai dengan
keadaan setempat.
g. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan lainnya atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
h. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
i. Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini
sampai tidak diperlukan lagi.

Page 14
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 3

PENGUJIAN LABORATORIUM

3.1. Didalam pelaksanaan pembangunan maka pengujian bahan harus dilaksanakan. Pengujian ini
diperlukan guna mendapatkan bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
a. Fasilitas Laboratorium Kontraktor harus memberikan informasi ke pengguna jasa, konsultan
pengawas mengenai tempat pengujian untuk memenuhi ketentuan pengendalian mutu dari
spesifikasi bahan yang digunakan, atau bekerjasama dengan Laboratorium Dinas yang
terkait yang telah memiliki fasilitas yang memadai.
b. Pelaksanaan Pengujian
1. Personil Personil yang bertugas pada pengujian bahan - bahan, harus tenaga yang
telah mempunyai pengalaman cukup dan telah biasa menghadapi pengujian bahan
sesuai kebutuhan.
2. Pemberitahuan Pihak Kontraktor harus memberitahu pihak Konsultan Pengawas
mengenai rencana waktu pelaksanaan pengujian sejam sebelum pengujian
dilaksanakan, sehingga dengan demikian memberi waktu Konsultan Pengawas
menyaksikan setiap pengujian rutin bahan yang diinginkan.
3. Distribusi Hasil pengujian harus segera diolah dan diinformasikan, sehingga
kemungkinan untuk pelaksanaan pengujian ulang atau penggantian bahan dari bahan-
bahan dapat dilaksanakan secepatnya dengan demikian mengurangi keterlambatan
penanganan pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran
1. Seluruh contoh - contoh harus disediakan oleh Kontraktor tanpa perhitungan biaya
tambahan terhadap Kontrak.
2. Pengujian Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan semua pengujian yang
diperlukan agar pekerjaan terselesaikan dengan baik, yang sesuai dengan berbagai
persyaratan atau pelaksanaan pengujian seperti ditentukan dalam dokumen - dokumen
kontrak harus ditanggung oleh Kontraktor dan seluruh kebutuhan atas biaya tersebut
sudah harus dimasukkan dalam perhitungan harga - harga satuan material penawaran.

Page 15
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Pasal 4

Pekerjaan Galian Tanah

4.1 Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang / galian di tanah dan termasuk
pengurugan / pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk :
- Pondasi Plat, Poer dan Sloof
- Perataan (cut / fill )
- Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Pengawas.
Pada pekerjaan Pembangunan Gedung ini jenis pekerjaan galian adalah :
- pekerjaan galian tanah biasa/lunak.
- galian lantai bangunan,
- galian pondasi bangunan existing,
- galian perkerasan jalan / halaman,
- galian pipa / kabel listrik / pipa gas
- saluran-saluran serta konstruksi - konstruksi lainnya,
selain yang disebutkan pada spesifikasi ini. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai
dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut di atas. Syarat - Syarat Kerja yang menyangkut
bidang lain, mengikuti ketentuan - ketentuan letak dan dimensi seperti yang dicantumkan dalam Gambar
Rencana atau petunjuk Konsultan Pengawas.
a. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang
lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah diperiksa serta
disetujui Konsultan Pengawas.
b. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari tanah urug
bekas serta sisa bahan bangunan.
c. Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan
dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk menutupi kelebihan galian tersebut
dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm. lapis
demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan.
d. Galian pondasi harus dilakukan sesuaidengan lebar lantai kerja pondasi atau seperti
tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng galian kiri dan kanan
dimiringkan 10° kearah luar pondasi dari As, ketinggian serta bentuk selesai sesuai
Gambar Kerja, diperiksa serta disetujui Konsultan Pengawas.

Page 16
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

e. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak / site konstruksi. Area
antara papan Patok Ukur dengan galian harus bebas dari timbunan tanah. Untuk
menjaga lereng - lereng lubang galian agar tidak longsor / runtuh, maka apabila
dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus memasang konstruksi
penahan (casing) sementara dari bahan seng gelombang BJLS 50 atau setara, atau
dari papan - papan tebal 3 cm
f. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi, Kontraktor harus menyediakan
pompa air secukupnya untuk menyedot air yang menggenangi galian. Disyaratkan
bahwa seluruh permukaan galian terutama lantai galian, harus kering untuk pekerjaan -
pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan :
• Pondasi beton setempat dan Sloof beton
• Pondasi Batu Kali.
• Pengurugan dan pemadatan.

Pasal 5

Pekerjaan Kontruksi Beton

5.1 Umum
a. Semua bahan - bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan -
ketentuan umum yang berlaku di Indonesia. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur
bangunan ini harus mempunyai mutu karakteristik minimal Fc’19,3 Mpa(K.225) dan
Fc’21,7(K.250) Mpa. Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
menggunan molen beton/concrete mixer, yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas / Direksi.
b. Kode - kode dan standard - standar berikut harus diperhatikan :
PBI 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2
AASHTO M85-75 Semen Portland
AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi
struktur.
AASHTO Tll-78 Jumlah material yang lebih halus dari ayakan 0.075 mm dalam agregat.

AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi
struktur.
AASHTO T ll-78 Jumlah material yang lebih halus dari ayakan 0.075 mm dalam agregat.

Page 17
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

AASHTO T 21-78 Ketidak murnian organis dalam pasir untuk beton.


AASHTO T 26-72 Mutu air yang akan digunakan dalam beton
AASHTO T 96 -77 Abrasi dari agregat kasar dengan menggunakan mesin Los Angeles.
AASHTO T 104-77 Penentuan mutu agregat dengan menggunakan sodium sulfat.
AASHTO T 112-78 Gumpalan lempung dan partikel yang dapat pecah dalam agregat.
AASHTO T 126-76 Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian beton di laboratorium.

AASHTO T141-74 Pengambilan contoh beton segar

5.2 Semen
a. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland
Cement (PC) Setara Semen Indonesia Dan Semen Holcim.
b. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru. Kantong-kantong
pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan.
c. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup dan harus terlindung dari
pengaruh hujan, lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai
panggung kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggi penumpukan maksimal adalah 15 lapis.
Semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus segera disingkirkan keluar
proyek.
d. Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelumnya. Semen yang
mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian harus mengikuti
urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga untuk itu. Kontraktor diharuskan
menumpuk semen berkelompok menurut urutan tibanya di lapangan.
e. Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak diperkenankan
dipakai untuk pekerjaan yang sifatnya struktural.
f. Bilamana Pengawas Lapangan memandang perlu, Kontraktor harus melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat, atas
biaya Kontraktor.
5.3 Agregat
a. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras,
bersih dari kotoran - kotoran dan zat - zat kimia organik dan anorganik yang dapat
merugikan mutu beton ataupun baja tulangan, dan bersudut tajam. Susunan
pembagian butir harus memenuhi persyaratan seperti dalam tabel di bawah ini :

Page 18
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Tabel Presentase lewat saringan


Ukuran Saringan (mm)
butiran 10 5 2,5 1,2 0,6 0.3 0,15
% 100 90-100 80-100 50-90 26-65 10-35 2-10

b. Persentase berat fraksi butiran yang lebih halus dari 0,074 mm dan atau kotoran atau
lumpur tidak boleh lebih dari 5 % terhadap berat keseluruhan. Kecuali ketentuan di atas,
semua ketentuan agregat halus beton (pasir) pada SKSNI T-15-1991-03 harus dipenuhi.
c. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maksimal 2,5 cm, dan mempunyai
bidang pecah minimum 4 buah, dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus.
d. Batu pecah harus diperoleh dari batu keras yang digiling oleh mesin pemecah batu sesuai
dengan persyaratan PBI, bersih, serta bebas dari kotoran - kotoran yang dapat
mengurangi kekuatan mutu beton maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi
ketentuan seperti di bawah ini.

Tabel Presentase lewat saringan


Ukuran Saringan (mm)
butiran 30 25 20 15 10 5 2,5
% 100 90-100 - 30-70 - 0-10 0-5

e. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengadakan pencampuran -pencampuran butir


untuk memperoleh pembagian butir (grain size distribution) seperti yang disyaratkan pada
Pasal di atas. Dalam pekerjaan ini beton yang digunakan adalah beton dengan adukan
Beton Molen (Concrete Mixer) dengan mutu beton K-125 dan K-275.
5.4 Baja Tulangan harus memenuhi syarat berikut :
a. Besi untuk tulangan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah baja dengan
U-24 dan mutu U-39 (minimum yield-strees 3900 kg/cm2) dengan diameter seperti
ditetapkan dalam gambar kerja.
b. Untuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari 16 mm harus dari jenis baja ulir
(deformed bar) sedangkan untuk diameter yang lebih kecil dapat dipakai baja polos.
c. Setiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru dan
disertai dengan sertifikat dari pabrik pembuat, dan bila Pengawas Lapangan memandang
Page 19
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

perlu, contoh akan diuji di laboratorium atas beban Kontraktor. Jumlah akan ditentukan
kemudian sesuai kebutuhan.
d. Penyimpanan/penumpukan harus sedemikian rupa sehingga baja tulangan terhindar dari
pengotoran-pengotoran, minyak, udara lembab lingkungan yang dapat mempengaruhi/
mengakibatkan baja berkarat, dan lain-lain pengaruh luar yang mempengaruhi mutunya,
terlindung atau ditutup dengan terpal - terpal sebelum dan setelah pembengkokan. Baja
tulangan ditumpuk di atas balok-balok kayu agar tidak langsung berhubungan dengan
tanah.
5.5 Air harus memenuhi syarat berikut :
a. Air yang dipakai untuk adukan beton harus bersih dan adukan spesi harus bebas dari zat -
zat organik, anorganik, asam, garam, dan bahan alkali yang dapat mempengaruhi
berkurangnya kekuatan dan atau keawetan beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin
bermutu air minum.
b. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus
mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan sebelum dipakai.
c. Kontraktor harus menyediakan air kerja di bak penampungan air di lapangan untuk
menjamin kelancaran kerja.
5.6 Bekisting
a. Bahan bekisting untuk pekerjaan ini dapat menggunakan bekisting dari kayu dan plywood
untuk pekerjaan beton bertulang seperti yang tertera dalam gambar.
b. Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran beton seperti dalam gambar konstruksi
bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan kokoh.
c. Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa hingga bekisting terjamin rapat dan adukan tidak
merembes keluar.
d. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari kotoran serta
tidak ada genangan air yang mengakibatkan turunnya mutu beton. Untuk menjamin bahwa
bagian dalam bekisting benar - benar bersih dan tidak ada genangan air dapat digunakan
kompressor.
e. Finishing beton bertulang dalam arti penambalan - penambalan sejauh mungkin dihindari
dan bila terpaksa dilakukan, harus dilakukan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
5.7 Tulangan

Page 20
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

a. Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan, pembengkokan,
sambungan, penghentian, diajukan oleh Kontraktor kepada Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Semua detail harus
memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat - syarat
yang harus diikuti menurut SKSNI T-15-1991-03.
b. Diameter - diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar kerja dan bila
mana diameter tersebut akan diganti maka jumlah luas tulangan persatuan lebar beton
minimal harus sama dengan luas penampang rencana semula dan persyaratan jarak
minimal antara tulangan menurut SKSNI T-15-1991-03 dipenuhi. Sebelum melakukan
perubahan - perubahan, Kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas Lapangan.
c. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan sebelum penyetelan atau penempatan.
Tidak diperkenankan membengkokkan tulangan bila sudah ditempatkan kecuali apabila hal
ini terpaksa dan mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.
d. Penulangan baja sebelum ditempatkan, keseluruhan harus dibersihkan dari karat yang lepas
dari flaky, millscale, lapisan atau bahan lain yang dapat menghancurkan atau mengurangi
pelekatan dengan beton.
e. Tebal selimut beton untuk memberi perlindungan pada baja tulangan harus sesuai dengan
gambar rencana.
f. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus dijaga
jarak antara tulangan dan bekesting untuk mendapatkan tebal selimut beton (beton
deking) minimal sesuai persyaratan. Untuk itu Kontraktor harus mempergunakan penyekat
(spacer), dudukan (chairs) dari balok - balok beton dengan mutu minimal sama dengan
beton yang bersangkutan. Semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh
sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran. Kawat pengikat yang berlebih
harus dibengkokkan ke arah dalam beton.
g. Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus terlebih dahulu diperiksa untuk
memastikan jumlah dan ukurannya, ketelitian untuk penempatannya, kebersihan, dan untuk
mendapatkan perbaikan bilamana perlu. Tulang yang berkarat harus dibersihkan atau
diganti bilamana dianggap Pengawas Lapangan akan merugikan atau melemahkan
konstruksi. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui secara
tertulis oleh Pengawas Lapangan.

Page 21
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

h. Khusus untuk selimut beton, dudukkan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikian hingga
tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang disyaratkan.
Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan atau deviasi terhadap bidang
horizontal atau vertikal adalah 5 mm.
i. Tidak ada bagian logam/tulangan atau alat digunakan untuk menyambungkan atau
untuk menjaga penulangan dalam posisi yang sebenarnya akan dibiarkan tetap
diantara selimut beton yang telah ditentukan.

5.8 Pengecoran Beton


a. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
penghentian pengecoran (cold joint) kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat -
tempat yang aman dan sebelumnya sudah mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.
Kontraktor harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk pengamanan pelindung
dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitas pengecoran.
b. Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material, serta tenaga yang diperlukan
sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencana yang
sebelumnya disetujui Pengawas Lapangan. Tulangan, jarak, bekesting dan lain - lain,
harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran.
c. Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan
concrete vibrator yang kemampuannya harus mencukupi. Penggetaran harus dijaga
sedemikian agar supya tidak terjadi pemisahan/segregasi antara komponen adukan beton.
Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu dengan perojokan, apabila
dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan harus mendapatkan persetujuan
dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
d. Vibrator - vibrator internal berfrekuensi tinggi pada masing - masing type pneumatic
elektrik ataupun hidrolik harus digunakan untuk pemadatan beton dalam seluruh
kedudukan. Vibrator - vibartor tersebut harus dari jenis yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan dengan frekuensi minimum 7000 getaran per menit dan harus mampu
mempengaruhi campuran secara tepat dan memiliki 25 mm slump untuk jarak sekurang -
kurangnya 500 mm dari vibrator tersebut. Vibrator tidak boleh mengenai cetakan, tulangan
baja dan juga tidak boleh digunakan untuk mengalirkan beton atau menyemprotkannya ke

Page 22
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

dalam tempatnya. Vibrator tidak boleh terlalu lama ditempatkan di suatu tempat yang
dapat menyebabkan pemisahan beton tersebut.
e. Penuangan beton melebihi ketinggian lebih dari 1,5 meter atau pengendapan yang
terlalu banyak pada suatu titik atau menariknya sepanjang cetakan tidak diperkenankan.
f. Untuk menyambung pengecoran-pengecoran sebelumnya harus dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar agar sempurna sambungannya dan sebelum adukan
beton dituangkan, permukaan yang akan disambung harus disiram dengan air semen
dengan campuran semen dan air adalah 1: 0,5. Untuk penghentian pengecoran lebih dari 5
jam, bidang yang akan disambung/dicor harus terlebih dahulu dioles dengan additive/epoxy
resin.
g. Segera setelah pengecoran selesai, selama waktu pengerasan, beton harus dirawat /
dilindungi dengan cara menggenanginya dengan air bersih atau ditutup dengan karung-
karung yang senantiasa dibasahi dengan air, terus - menerus selama paling tidak 10
hari setelah pengecoran.
h. Apabila cuaca meragukan, sedangkan Pengawas Lapangan tetap menghendaki agar
pengecoran tetap harus berlangsung, maka pihak Kontraktor diwajibkan menyediakan
alat pelindung seperti terpal yang cukup untuk melindungi tempat/bagian yang sudah
maupun yang akan dicor. Pengecoran tidak diijinkan selama hujan lebat atau ketika
suhu udara naik di atas 320C.
i. Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran, Kontraktor diwajibkan mengambil contoh (sample)
untuk pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur
sebagaimana ditentukan dalam SKSNI T-15-1991-03 atau ketentuan lain yang berlaku.
j. Kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekan karakteristiknya di
laboratorium yang telah disetujui Pengawas Lapangan atas biaya Kontraktor dan hasilnya
dilaporkan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan untuk dievaluasi. Bilamana hasil
pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari yang disyaratkan, maka Kontraktor
diwajibkan untuk mengajukan kepada Direksi dan Pengawas Lapangan rencana dan
mengadakan perkuatan/penyempurnaan konstruksi dengan biaya Kontraktor.
k. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari nilai Karakteristik
yang disyaratkan Kontraktor harus mengambil core - sample dari bagian - bagian
konstruksi. Jumlah core - sample untuk tiap pemeriksaan adalah 3 buah, dan selanjutnya
kekuatannya akan diperiksa di laboratorium dengan petunjuk Direksi dan/atau Pengawas

Page 23
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Lapangan atas biaya Kontraktor. Hasilnya akan dievaluasi Pengawas Lapangan dan apabila
ternyata nilai yang diperoleh membahayakan konstruksi, Kontraktor harus
melakukan perbaikan dengan biaya Kontraktor.
5.9 Perawatan Beton
a. Seluruh beton harus dilindungi selama proses pengerasan terhadap efek -efek yang
ditimbulkan oleh sinar matahari dan angin, kelembaban dan pengeringan yang cepat yang
dapat menyebabkan pengeringan, gangguan pada proses hidrasi dan perubahan terhadap
mutu beton setelah pengecoran, permukaan horizontal selesai diratakan dan/atau pada
waktu pemindahan dari cetakan.
b. Perlindungan dapat dilakukan dengan penyiraman “springkling” dengan air pada permukaan
beton, menutup permukaan dengan plastik/karung basah atau penyemprotan permukaan
dengan curing compound.
c. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap dengan tekanan atmosfir, panas dan
lembab atau proses-proses lainnya yang bisa diterima, hanya dilakukan untuk
mempercepat pencapaian kekuatan serta mengurangi waktu perawatan, dengan
persetujuan dari Pengawas Lapangan.

Pasal 6

PEKERJAAN DINDING

6.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua
pekerjaan dinding bata seperti yang tertera pada gambar kerja. Pelaksanaan harus benar - benar
mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar kerja dan
persyaratan ini.
6.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Batu Bata
Batu bata merah berbentuk balok dengan sudut-sudut siku yang tajam. Batu bata yang baik
memiliki permukaan yang rata dan tidak mudah retak. Proporsi ideal dari batu bata merah
merujuk pada SNI 15-2094-2000. Berikut tabel proporsi ideal dari batu bata merah.

Page 24
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

beberapa hal berikut untuk menentukan acuan kualitas dari batu bata merah:
 Ukuran batu bata rapi, tidak banyak yang keropos, pecah, atau hancur meski ditumpuk
di pasaran maupun ketika diturunkan dari truk
 Bentuk dan ukuran batu bata merah relatif seragam dengan permukaan yang cukup
rata.
 Batu bata yang baik cenderung memiliki sudut balok yang tajam dan tidak melengkung.
 Tidak mengandung banyak garam
 Jika digores dengan besi tidak membekas dan tidak menimbulkan suara garing.
 Tidak tergores dengan kuku.
 Jika dibelah, warna batu bata merah relatif sama.
 Tidak banyak kerusakan jika dibanting
b. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) Setara
Semen Indonesia Dan Semen Holcim dan merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen
yang telah mengeras sebagian/seluruhnya ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan
semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air
dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi
pekerjaan.
c. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran
kotoran dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
d. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan
unsur organik lainnya.
6.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Page 25
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

a. Semua pasangan tembok batu bata, kecuali pasangan tembok yang harus rapat air dibuat
dengan campuran (adukan) perekat 1 Pc : 4 Ps sedangkan untuk pasangan tembok yang
harus rapat air (trasraam) dibuat dengan perekat 1 Pc : 3 Ps dengan ketinggian 0,5 m
dari atas sloof.
b. Tembok harus dipasang tegak lurus siku-siku dan rata, tidak boleh terdapat retak-retak
dengan maksimum pecah dari batu bata merah 20 %.
c. Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi, dan sebelum dipasng direndam air
terlebih dahulu hingga kenyang.
d. Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang, berukuran
sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain menurut pemeriksaan Direksi.
e. Tidak diperbolehkan dipasang bata bekas atau batu bata yang pecah-pecah.
f. Perancah (andang) tidak diperbolehkan dipasang dengan menembus tembok.
g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

Pasal 7

PEKERJAAN PLESTERAN

7.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua
pekerjaan plesteran seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus bernar -
benar mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-
gambar dan persyaratan ini.
7.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) Setara Semen
Indonesia Dan Semen Holcim dan merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang
telah mengeras sebagian/seluruhnya ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan
semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air
dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen

Page 26
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi
pekerjaan.
b. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran
kotoran dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
c. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan
unsur organik lainnya.
7.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.
b. Untuk pekerjaan plesteran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1pc : 5ps, sedangkan
untuk plesteran dinding trasraam 1pc : 3ps.
c. Untuk plesteran beton dipergunakan 1pc : 3ps, setelah dipermukaan beton yang akan
diplester dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.
d. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang - bidangnya rata,
tegak lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya
dengan digosok sampai licin. Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya maka
dalam pelaksanaanya kontraktor harus menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat
kepala-kepala plesteran setiap bidangnya.
e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 8

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

8.1 Lingkup Pekerjaan


Perkerjaan penutup atap yang dimaksud adalah pekerjaan rangka atap dan pemasangan penutup
atap genteng Pentol yang dipasang dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar.
8.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Untuk pekerjaan rangka atap menggunakan bahan Kayu Bengkirai Untu Kuda – Kuda &
gording ,
b. Usuk Menggunakan Bahan Galvalume C75 Tebal 0,75 mm
Page 27
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

c. Reng / Rafter Royal Dengan Ketebalan 0,45 mm


d. Ukuran material - material rangka atap disesuaikan dengan Gambar Rencana e.
Bahan penutup atap yang digunakan adalah genteng Pentol atau sesuai dengan
gambar serta harus dalam kondisi tidak rusak permukaannya atau cacat – cacat lainnya Jika
Menggunakan genteng baru. Jika menggunakan genteng lama yang di pasang kembali harus
memilih genteng yang layak untuk di pasang.
f. Kontraktor harus memberikan contoh bahan, brosur serta data teknis kepada Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
g. Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara - cara sedemikian rupa
sehingga bahan atap terhindar dari lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.
8.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Dalam pemasangan penutup atap harus diperhatikan benar-benar dan dipasang sedemikian
rupa agar jangan sampai terlihat bergelombang dan alurnya tidak lurus, yang mengakibatkan
kelihatan tidak estetika.
b. Kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada Pengawas untuk persetujuan tertulis
bagi pemasangan.
c. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya telah disetujui
oleh Pengawas, diantaranya rangka atap, pekerjaan gording dll.
d. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

PASAL 9

PEKERJAAN LANTAI
9.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan lantai ini dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Pekerjaan lantai dan lapisan dinding yang dilaksanakan adalah :
 Keramik lantai motif memakai ukuran sesuai gambar dimana keramik tersebut produksi
pabrik yang berstandart mutu,kualitas baik bentuk maupun ukurannya (presisi)
b. Pemasangan dengan pola sesuai gambar menggunakan perekat 1 pc : 3 ps dengan jarak
celah (nat) 2 mm di isi semen cair + lem Rajawali, sedemikian rupa datar, nat lurus dan siku.
c. Terdapat cacat-cacat pada seluruh bagian, keramik tidak boleh dipasang (afkir).

Page 28
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

d. Pemborong bertanggung jawab atas kerapian pasangan dan kesamaan warna dan kualitas
dari keramik menurut pendapat dan telah disetujui oleh Direksi.

PASAL 10

PEKERJAAN PLAFOND

10.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan, peralatan, tenaga dan
pemasangan semua pekerjaan plafond seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan
harus bernar - benar mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat
dalam gambar - gambar dan persyaratan ini.
10.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Material rangka plafond yang digunakan adalah Kayu, bila dalam gambar kerja
menggunakan kayu lama / bekas maka kontraktro wajib memilih kualitas kayu yang baik .
b. Kalsi board / Gypsum board tebal 9 mm atau sesuai dengan gambar kerja semutu produk
Jayaboard.
c. Kontraktor harus menyerahkan contoh material baik papan Kalsiboard maupun rangka plafond
kepada pengawas.
d. Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari
genangan air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan.
e. Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2 (dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca
dan diusahakan udara masih tetap berhembus.
10.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan rangka plafond harus rata sehingga tidak menimbulkan permukaan plafond
menjadi bergelombang dan mengganggu estetika.
b. Kontraktor harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit - langit
tidak merusak lantai ataupun pekerjaan – pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit
hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.
c. Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu - lampu, KM/WC,
diffuser - diffuser, AC, pinggiran -pinggiran dan sebagainya. Langit – langit yang terpasang
harus dibuka kembali jika terjadi perbaikan pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya
(mekanikal, elektrikal atau memperbaiki pekerjaan) dan harus dipasang kembali dengan
kondisi baik dan rapi serta mendapat persetujuan dari Pengawas / Direksi.
Page 29
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

d. Kontraktor harus membuat lobang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi – lokasi yang
sudah mendapat persetujuan Pengawas / Direksi.
e. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak dan ukuran sesuai dengan gambar
kerja dan syarat-syarat yang ditentukan.
f. Sambungan antar Kalsiboard / Gypsum harus disambung dengan kain kasa lebar 5 cm , dan
dicompound dengan serbuk gypsum yang dicampur alkasit atau dengan lapisan plamir.
g. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya
sambungan.
PASAL 11

PEKERJAAN CAT DAN PLITURAN

11.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan, peralatan, tenaga dan
pemasangan semua pekerjaan cat dan laburan seperti yang tertera pada gambar - gambar.
Pelaksanaan harus bernar - benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang
terlihat dalam gambar - gambar dan persyaratan ini.
11.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Cat serta pelapis-pelapis klain yang akan digunakan adah cat Produksi Pabrik Bermutu
b. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan
> Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang - bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.
> Dan pada bidang - bidang tersebut harus dicamtupengawasan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis (dari dasar s/d lapisan akhir).
> Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas, Kontraktor melanjutkan
dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas.
> Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan
kepada Direksi, minimal 5 gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
> Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencamtukan dengan jelas
identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan oleh Pemberi Tugas.

Page 30
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

11.3 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pengerjaan (Mock Up)
> Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
> Bidang - bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan
cara pengerjaan. Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Pengawas.
> Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan bidang-bidang
ini akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan pengecatan.
b. Pekerjaan Cat Dinding.
> Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dinding
bangunan dan finishing / atau bagian - bagian lain yang ditentukan gambar.
> Untuk dinding-dinding luar (exterior walls) bangunan digunakan cat untuk exterior
jenis Emulsi Acrylic, produksi Vinilex atau setara.
> Untuk dinding-dinding dalam (interior walls) bangunan digunakan cat jenis Emulsi
Acrylic produksi , produksi Vinilex atau setara.
> Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak -
retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Pengawas.
> Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
> 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan menggunakan Roller.
> Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
• Lapisan I, encer (tambahan 20 % air).
• Lapisan II, kental.
• Lapisan III encer.
> Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
> Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.

Page 31
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

c. Pekerjaan Cat Langit - Langit


> Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit - langit adalah langit - langit gypsum atau
kalsiboard maupun pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
> Cat yang digunakan jenis Acrylic Emulsi, Vinilex atau setara, warna ditentukan Direksi
setelah melakukan percobaan pengecatan.
> Selanjutnya semua metode / prosedur sama, dengan pengecatan dinding lapis alkali
resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.
> Sambungan-sambungan Kalsiboard / gypsum board harus diberi flexsible sealant
agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
d. Pekerjaan Cat Penutup Atap (Genteng)
> Yang termasuk dalam pekerjaan cat penutup atap adalah genteng penthol yang
ditentukan gambar.
> Cat yang digunakan jenis Waterproof atau setara, warna ditentukan Direksi setelah
melakukan percobaan pengecatan.
> Selanjutnya semua metode / prosedur pertama dibersihkan dengan dikat dahulu
sampai bersih untuk genteng lama yang akan di cat lalu di cat sesuai prosedur

PASAL 12

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR

12.1 Lingkup Pekerjaan


a. Pemasangan Instalasi Kabel
b. Pemasangan box panel dengan sistem MCB lengkap dengan grounding
c. Pemasangan instalasi titik cahaya serta stop kontak.
12.2 Persyaratan Bahan - Bahan
a. Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan 100% baru, kecuali
ditentukan lain pada RAB dan gambar , dalam keadaan baik dan sesuai dengan syarat-
syarat yang ditentukan.
b. Kontraktor harus memberikan brosur / contoh peralatan yang akan dipasang, lengkap
dengan data teknis serta ukuran-ukuran fisiknya untuk mendapatkan persetujuan tertulis
dari Pengawas.
c. Panel - Panel
> Semua tipe panel adalah jenis indoor.
Page 32
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

> Panel terbuat dari pelat baja setebal 2 mm dengan penguat besi siku atau besi kanal
dan dicat dasar tahan karat di bagian luar dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat
oven warna abu-abu muda.
> Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan harus
dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar pentanahan.
> Semua mur dan baut harus tahan terhadap karat dilapisi cadmium. Semua bagian-
bagian dari baja harus bersih dan harus dilindungi terhadap karat sebelum
diasembled. Pengecatan harus dengan 2 lapis warna abu-abu atau warna lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
> Busbar disangga secara kokoh dengan insulator berbahan keramik.
> Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang bersebrangan.
> Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar atau terminal-terminal dan
Iain-lain dan harus silver plated atau dilapisi bahan lain yang mencegah oksidasi.
> Circuit Breaker harus tipe Moulded Case Circuit Breaker (MCCB), dengan merk
semutu Merlin Gerin, Siemens atau AEG.
> Komponen - komponen lain harus semutu Merlin Gerin, Siemens, Circutor atau AEG.
> Ujung - ujung kabel harus mempunyai sepatu kabel.
> Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel pentanahan sepanjang
panel harus disediakan dan bagain metal yang disebut diatas harus dihubungkan. Rel
pentanahan dihubungkan dengan kawat tembaga (BC) dengan penampang sesuai
dengan gambar kerja dan ditanam sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum
5 ohm.
> Kabel daya NYY seperti ditunjukkan dalam gambar harus semutu : Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel ( 4 besar )
d. Kabel toevoer yang digunakan adalah jenis NYY 4x10 mm semutu : Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal, Tranka Kabel ( 4 besar )
e. Saklar engkel atau double dan stop kontak semutu merk Broco atau Vimar.
f. Kabel-kabel instalasi didalam ruangan dipakai jenis kabel NYM 3 x 2,5 mm untuk stop
kontak, saklar dan AC, sedangkan NYM 2 x 2,5 mm untuk titik lampu. Kabel yang digunakan
kualitas semutu Eterna.
g. Jenis lampu yang dipakai : Lampu Esensial 18 watt

Page 33
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

h. Fitting instalasi seperti pipa conduit, fleksible join, T-Dos, Inbow Dos dan sebagainya
menggunakan merk semutu Clipsal.
12.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua pemasangan alat - alat / instalasi listrik harus dipasang oleh tukang-tukang yang
berpengalaman dengan cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
b. Pemasangan titik lampu, saklar dan stop kontak
> Tinggi saklar dan stop kontak ditentukan 1,50 m dari permukaan lantai setempat. Tiap-
tiap stop kontak harus diberi penghantar tanah.
> Pemasangan titik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah ditentukan dan dipasang
sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar.
c. Pekerjaan instalasi yang memiliki ketergantungan dengan pekerjaan lain seperti instalsi
dalam diding harus dicermati. Kontraktor tetap bertanggung jawab terhadap kerapian dan
kualitas pekerjaan dinding yang harus dibobok ketika terjadi keterlambatan penkerjaan
instalasi listrik.
d. Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan dengan tanah atau system
pentanahan (grounding).
e. Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC, kawat tersebut
dimasukkan kedalam pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk PLN
setempat dengan kedalaman 3 m atau sampai tercapai sistem pentanahan dengan
maksimum tahanan sebesar 5 ohm.
f. Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja instalasi listrik yang sebenarnya yang dibuat
oleh instalatur yang mempunyai sertifikat / PAS PLN.
g. Sebelum seluruh pekerjaan listrik diserahkan harus diadakan uji coba terlebih dahulu dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas atas uji coba tersebut.

PASAL 13

PENYERAHAN PEKERJAAN

20.1 Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak, Gambar-
gambar dan syarat - syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang
terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat
diterima dengan baik oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
Page 34
Recana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS )
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN SEKARAN 1 DAN PASEYAN 2

20.2 Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over -
PHO), Kontraktor harus menyerahkan :
■ Gambar - gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah isetujui.
■ Gambar instalasi listrik yang sebenarnya.
■ Foto - foto pelaksanaan pekerjaan.
20.3 Bersama - sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan
menyetujui, bagian - bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check List)
pekerjaan-pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

Pasal 14

PEKERJAAN LAIN - LAIN

14.1 Setelah selesai pekerjaan seluruh lokasi dalam lingkungan pekerjaan harus dibersihkan.
14.2 Pekerjaan kecil yang sifatnya penyempurnaan wajib dilakukan dengan biaya sendiri
oleh kontraktor.
14.3 Didalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor wajib mematuhi petunjuk dan ketentuan yang
disampaikan pengawas lapangan.
14.4 Dokumentasi berupa photo - photo, awal pelaksanaan, sedang pelaksanaan yang meliputi
segmen - segmen pekerjaan, dan akhir pelaksanaan mutlak harus ada.
14.5 Kontraktor harus membuat dan menyampaikan laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada
pengawas teknik secara periodik. Biaya pembuatan laporan dan dokumentasi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.
14.6 Tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut : Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi oleh instansi yang berwenang atau lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar
negeri yang ijazahnya telah disahkan atau diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di
bidang pendidikan tinggi.

Page 35

Anda mungkin juga menyukai