A. SPESIFIKASI TEKNIS
Peserta Tender harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja, rencana kerja
dan syarat-syarat ini dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi
dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang
akan dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak membaca, tidak
memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan dalam gambar, atau pernyataan
kesalah-pahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini.
KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS
Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ini terdapat kelalaian /
penyimpangan dengan peraturan – peraturan sebagaimana dinyatakan dalam
ayat – ayat di atas maka rencana kerja dan syarat ini yang mengikat.
Jika tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan syarat ini, maka semua
peraturan sebagaimana dinyatakan dalam ayat –ayat diatas termasuk segala
perubahan – perubahan hingga kini, untuk pelaksanaan penyelesaian tetap
berlaku.
Jika ternyata rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) terdapat kelalaian/
penyimpangan dengan gambar Bestek maka RKS ini yang mengikat,
kecuali bila ditentukan lain, Pemborong tidak diperkenankan memutuskan
sendiri yang mana yang harus dilaksanakan, sebelum dikonsultasikan
dengan Direksi pelaksana/ Pemimpin Kegiatan
4.1 Setelah Surat Perintah Kerja ( SPK ) dikeluarkan, maka izin bangunan
dan izin lainnya akan diurus oleh Pemberi Tugas, namun pelaksanaan
dan pembiayaannya akan ditanggung oleh Pemborong.
4.2 Untuk memulai pekerjaan, maka pemborong harus dapat menunjukkan
kepada Konsultan Pengawas surat izin bangunan atau minimal tanda
bukti bahwa izin bangunan tersebut sedang diproses.
4.3 Tanpa adanya izin bangunan dari instansi yang berwenang, maka
pemborong tidak diperkenankan memasang papan reklame dalam
bentuk apapun disekitar lingkungan proyek.
4.4 Pemborong diharuskan membuat papan nama proyek sesuai dengan
persyaratan yang berlaku pada daerah setempat dan harus dipasang
paling lambat 7 hari setelah dimulai pekerjaan.
5.4 Rencana Kerja ( Time Schedule ) harus sudah selesai dibuat oleh
kontraktor paling lambat 7 ( tujuh ) hari kalender, setelah SPK diterima.
5.5 Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja ( time schedule )
sebanyak 4 lembar kepada konsultan pengawas dan 1 lembar harus
dipasang pada dinding bangsal kerja.
5.6 Konsultan pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor
berdasarkan rencana kerja ( time schedule ) yang ada dan harus
membuat grafik prestasi pekerjaan.
8.1 Sebelum pekerjaan dimulai lokasi harus dibersihkan dari batang-batang pohon,
akar dan kotoran yang mengganggu pekerjaan. Termasuk dalam pekerjaan ini
adalah mengupas tanah berkontur yang masuk dalam batas-batas bangunan.
9.1 Pekerjaan ini meliputi Galian tanah untuk pondasi dan timbunan kembali galian
tanah pondasi, Timbunan tanah dan pasir di bawah lantai dan pondasi.
9.2 Untuk timbunan bekas galian pondasi digunakan tanah bekas galian pondasi
untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir kualitas baik. Tanah
timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran, aar – akar kayu dan
sampah lainnya.
9.3 Pengurugan tana di bawah lantai dilakukan dengan ketebaloan yang sesuai pada
gambar kerja.
10.1 Meliputi pengerjaan seluruh bangunan yang terdiri dari pondasi pasangan batu
kali atau batu belah, dengan bahan batu yang berkualitas baik.
10.2 Di bawah dasar pondasi diurug pasir dengan ketebalan 5 cm atau sesuai dengan
gambar kerja.
10.3 Untuk pondasi dilaksanakan denganukuran sesuai gambar kerja.
12.1 Pemasangan dinding bata /1/2 batu bata yang dikerjakan dengan ketinggian
sesuai dengan gambar kerja.bahan yang digunakan adalah batu bata, semen,
pasir dan air dengan campuran 1 : 4.
12.2 Untuk pekerjaan rangka badan dan dinding untuk tiang badan menggunakan
balok kayu kelas I dan II dengan ukuran balok kayu 5/10, sedangakan
ketinggian tiang dekerjakan sesuai gambar kerja.
14.1 Oleh karena lebar ruangan 7 atau 8 m sedangkan kayu yang ada di pasaran pada
umumnya ukuran panjang 4 m, maka diperlukan sambungan pada rangka kuda-
kuda, balok bubungan/nok, maupun gording. Untuk penyambungan rangka
kuda-kuda kayu, yang harus diperhatikan adalah arah gaya yang terjadi pada
masing-masing batang pada rangka tersebut. Gaya yang terjadi berupa gaya
tekan dan gaya tarik.
14.2 Ukuran kayu yang digunakan untuk kuda-kuda ukuran 5/7 cmn atau disesuaikan
dengan gambar kerja dan menggunakan balok kayu lanan. Untuk kasau
digunakan kayu lanan, dan untuk reng dapat digunakan reeng bambu serta suai
gapit balok kayu lanan.Pemasangan rangka atap hendaknya dipasang pada jarak
sesuai dengan kebutuhan. Untuk jenis penutup atap menggunakan penutup atap
daun.
14.3 Lisplank menggunakan papan lanan.
.
SPESIFIKASI TEKNIS
13.1 Pihak penyedia atau pelaksana membuat foto-foto untuk dokumentasi yang
meliputi pada saat pekerjaan
13.2 Pihak penyedia atau kontraktor pelaksana membuat laporan kegiatan
pekerjaan dan membuat catatan kegiatan yang terjadi lapangan,
13.3 Pembuatan laporan-laporan harus dilakukan selama masa pelaksanaan,
berupa laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.
13.4 Laporan yang dibuat terlebih dahulu harus diperiksa oleh pengawas lapangan
dan kemudian disetujui oleh direksi pekerjaan.
14.1 Meskipun dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat [RKS] ini pada uraian
pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus
dipasang oleh Pemborong atau yang harus disediakan oleh Pemborong,
tetapi tidak disebutkan atau diuraikan dalam penjelasan pekerjaan
pembangunan ini, perkataan-perkataan tersebut diatas tetap dianggap ada
dan dimuat dalam RKS ini.