PEKERJAAN
PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
TAHUN ANGGARAN
2022
Konsultan Perencana :
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
KATA PENGANTAR
Konsultan Perencana
CV. PRESMATEK Consultant
KHAIRUN FADILLAH, SE
Direktur
i
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Umum………………………………….…………………………………..…… 10
3.2 Pendekatan………………………………….………………………………… 10
3.3 Metodologi………………………………….………………………………….. 18
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan………………………………….………………………………… 46
Ab
iii
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pengeloaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama merupakan
kegiatan yang harus diwujudkan untuk menunjang fasiltas
pendidikan maupun menyediakan sarana prasarana penunjang
lainnya demi kenyamanan bagi siswa sekolah menegah pertama.
Adapun salah satu factor untuk memaksimalkan fungsi
pendidikan adalah dengan pembangunan / perbaikan ruang kelas
dan fasilitas lainnya. Dengan adanya upaya tersebut, maka
perlu adanya suatu perencanaan untuk melaksanakan
pembangunan/ rehabilitasi sesuai kebutuhan dengan
memanfaatkan kondisi lahan yang yang ada.
Menyadari pentingnya peranan sekolah demi tercapainya
tujuan pembangunan pendidikan nasional, terutama untuk
program pendidikan yang bermutu, maka Pemerintah Kabupaten
Hulu Sungai Tengah perlu memberdayakan sekolah semaksimal
mungkin sehingga dapat menyelenggarakan dan memberika
pelayanan pendidikan yang bermutu. Pemerintah Kabupaten Hulu
Sungai Tengah dalam hal ini Dinas Pendidikan melalui
kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Ruang Perpustakaan
& Ruang Guru SMPN 13 HST, memberikan bantuan yang bersifat
stimulant kepada sekolah. Setiap bangunan harus direncanakan
dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi
criteria teknis pembangunan yang layak dari segi mutu, biaya
dan kriteria administrasi. Pekerjaan Perencanaan Teknis
Rehabilitasi Ruang Perpustakaan & Ruang Guru SMPN 13 HST ini
bertujuan unutk memfasilitasi kebutuhan perencanaan dari
Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran
2022.
Pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam hal ini
Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui
kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Ruang Perpustakaan
& Ruang Guru SMPN 13 HST untuk Pekerjaan Rehabilitasi Sedang
Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya SMPN 13 HST &
Rehabilitasi Sedang Ruang Guru Beserta Perabotnya SMPN 13
HST mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan, sehingga mampu meghasilkan bangunan gedung
iii
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
yang memadai dan layak menurut kaidah, norma serta tata
laku professional.
1.2.2 TUJUAN
Tujuan dari Kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Ruang
Perpustakaan & Ruang Guru SMPN 13 HST, Rehabilitasi Sedang
Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya SMPN 13 HST &
Rehabilitasi Sedang Ruang Guru Beserta Perabotnya SMPN 13
HST adalah :
iii
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
gedung sekolah yang ada agar sesuai dengan fungsi
bangunannya
a. Gambar Perencanaan
b. Engineering Estimate (EE)
c. Bill of Quantity (BQ)
d. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis
Mengadakan komunikasi terus-menerus dengan Tim Teknis
Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk
membicarakan masalah perencanaan maupun masalah teknis
yang dihadapi di lapangan.
Datang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah apabila kedatangannya dikehendaki.
iii
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
Segala keputusan dan perubahan baru mengikat manakala
dibicarakan dalam rapat atau disampaikan secara tertulis
oleh Tim Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari Perencanaan
Teknis Rehabilitasi Ruang Perpustakaan & Ruang Guru SMPN 13
HST dan sistematika dari penulisan usulan teknis yang
disusun.
iii
LAPORAN PERENCANAAN TEKNIS REHABILITASI RUANG
PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN & RUANG GURU SMPN 13 HST
iii
Gambar 2.1. Peta Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Gambaran
Umum wilayah
2.2.1 Geografis
2.2.3 Kehutanan
2.2.4 Peternakan
Populasi sapi potong di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada
tahun 2021 adalah 7.355 ekor dan kerbau sebanyak 1.360 ekor,
sedangkan populasi kambing, domba, dan babi yang
dikelompokkan sebagai ternak kecil berturut-turut adalah
2.580 ekor, 1.717 ekor, dan 1.921 ekor. Sedangkan jenis
unggas paling banyak ternak adalah ayam pedaging yang
populasinya mencapai 1.995.538 ekor.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, secara keseluruhan jumlah
produksi perikanan tangkap pada tahun 2021 sebesar 8.047,7
ton dan budidaya ikan mencapai 2.862,55 ton.
2.2.5 Perikanan
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, secara keseluruhan jumlah
produksi perikanan tangkap pada tahun 2021 sebesar 8.047,7
ton dan budidaya ikan mencapai 2.862,55 ton.
2.2.7 Pertanian
Angka produksi padi sawah tahun 2021 adalah 190.645 ton
dengan luas panen sebesar 34.319 hektare dan produktivitas
sebesar 5,56 ton/ ha. Selama tahun 2021, Kecamatan Pandawan
menjadi kecamatan dengan produksi padi sawah terbesar yaitu
37.018 ton.
2.2.8 Hortikultura
Pada tahun 2021 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tanaman
sayuran yang menyumbang produksi terbesar adalah kacang
panjang mencapai 15.210 kuintal.
2.2.9 Pariwisata
Bab
PENDEKATAN DAN
ETODOLOGI
BAB. III . PENDEKATAN & METODOLOGI
3.1 UMUM
3.2 PENDEKATAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Ruang
Perpustakaan & Ruang Guru SMPN 13 HST, Kami sebagai Konsultan
Perencana telah melakukan kajian awal terkait dengan upaya untuk
menciptakan desain yang mampu memenuhi standar keidealan bangunan
sebagai wadah aktivitas sepertinya yang diinginkan oleh pihak
Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah selaku “owner”
dalam kegiatan ini. Penjelasan berikut ini akan menguraikan
secara ringkas masing-masing pendekatan yang akan digunakan
tersebut.
2. Pembebanan.
Beban Vertikal
Sesuai Peraturan Pembebanan Untuk Gedung 1983, maka
beban mati sesuai dengan bahan yang dipakai, sedang
beban hidup disesuaikan dengan fungsi bangunan.
Beban Horizontal
Berupa beban gempa menurut Peraturan Perencanaan Tahan
Gempa Untuk Gedung disesuaikan dengan lokasi.
Dasar dari model diatas terlihat bahwa salah satu dari keunggulan
perencanaan dengan pendekatan sistem adalah "Output" suatu
tahapan perancangan selalu menjadi "Input" dari tahapan
berikutnya dan dapat pula sebagai umpan balik (input)
periksa kembali terhadap proses sebelumnya, sehingga
kesalahan yang timbul pada tahap sebelumnya akan selalu
termonitor. Keunggulan lain dari metoda Pendekatan
Perencanaan Sistem adalah karena dipecah atas sub sub
sistem, maka sangat dimungkinkan untuk melaksanakan perencanaan
dengan Perencanaan Lintas Cepat (Fast Track Delivery
Method Phase Design) di mana perencanaan sub-sub sistem dapat
dilakukan secara bersamaan tanpa saling menunggu.
3.3 METODOLOGI
P
R
PLAN O
G
DESIGN
R
A
M
1. Tahap Asimilasi
Tahap ini mencakup : pengumpulan, pengaturan informasi umum
dan informasi khusus yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi;
2. Tahap Studi umum
Tahap ini meliputi penyelidikan mengenai sifat masalah dan
cara-cara penyelesaiannya;
3. Tahap Pengembangan
Yaitu tentang pengolahan yang menghasilkan pemecahan
masalah;
4. Tahap Presentasi
Merupakan proses penyampaian kepada para stakeholder
ataupun pihak- pihak terkait lainnya atas pemecahan
masalah.
Bangunan ekonomis
Penggunaan energi secara hemat (efisiensi energi)
Pemeliharaan murah Pertimbangan umum pada:
Biaya pemeliharaan
Fleksibilitas untuk berubah.
8. Aspek Efisiensi
7. Persyaratan Mekanikal
a. Menjamin ketepatan aplikasi spesifikasi teknis lift
sebagai sarana mobilitas vertical orang dan barang.
b. Menjamin ketepatan desain dan penempatan posisi lift
sehingga bias berfungsi optimal.
Rusak Ringan
Rusak sedang
Rusak Berat
2) Analisis kebutuhan utilitas bangunan
a. Air bersih
Kebutuhan air bersih (sekarang dan proyeksi
mendatang)
Kebutuhan sanitasi
Kebutuhan AC
Kebutuhan pemadam kebakaran
Sumber yang ada dan debitnya.
b. Analisis sistem air hujan dan air buangan
c. Analisis sitem air kotor dan sampah
3) Analisis permasalahan
Analisis permasalahan memiliki peran penting dalam
memberikan arah perencanaan dan perancangan. Dari
analisis diperoleh beberapa alternatif konsep
perencanaan.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Penyusunan Program Dan Konsep Perancangan Rehabilitasi
Bangunan
3. Tahap Rancangan Pelaksanaan Rehabilitasi Bangunan (Design
Development)
4. Tahap Penyusunan Gambar Kerja, RKS dan RAB (Rencana Detil)
5. Pelelangan Fisik
1. Tujuan
Sebagai langkah awal untuk mendapatkan data-data dan
informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, menyusun program kerja perencanaan, konsep
perencanaan, kajian dan anlisa terhadap data gambar pra
desain dan konsultasi dengan instansi terkait mengenai
peraturan dan perijinan bangunan.
2. Metode Kerja
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan lokasi, luas, batas,
prasarana-prasarana yang ada, dengan antara lain :
1. Mobilisasi.
Dalam tahap mobilisasi ini akan dilakukan persiapan-
persiapan yang menyangkut pengerahan tenaga
pelaksanaan, baik yang bersifat teknis maupun
administratif dengan kualitas dan kuantitas yang
sesuai dengan beban kerja, pengadaan perlengkapan
kantor, bahan dan alat-alat tulis, dan pengadaan
alat transportasi.
3. Persiapan Survey
Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan
survey lapangan.
5. Studi Literatur
Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan
perancangan bangunan. Studi yang dilakukan akan
meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan
environment, serta persyaratan-persyaratan teknis
lainnya.
1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun gambar konsep
perancangan yang mendasarkan pada data dan temuan di
lapangan termasuk mengkaji dan menganalisa gambar pra
desain yang sudah ada, masukan akan tambahan kebutuhan
ruang baik luasan maupun spesifikasinya dari pihak user
dikaitkan dengan persyaratan-persyaratan teknis
menyangkut masalah kekuatan, keamanan, keindahan dan
keserasian dengan lingkungan.
2. Metode Kerja
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis data
lapangan, data gambar pra desain dan data tambahan
masukan dari pihak user, menterjemahkan ke dalam bahasa
teknis serta mengestimasikan biaya yang tersedia
melalui prakiraan anggaran biaya awal (preliminary cost
estimation), antara lain mencakup analisis:
c. Analisis Biaya.
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui secara
garis besar (prakiraan) komponen biaya pelaksanaan
pembangunan fasilitas-fasilitas bangunan SMP yang
sedang direncanakan dan direhab.
1. Tujuan
Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud
karakter proyek secara menyeluruh dan terpadu.
Untuk mematangkan konsep desain/rancangan secara
keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan
sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik
dari segi kelayakan dan fungsi, estetika dan ekonomi
bangunan.
2. Metode
Pada tahap Rancangan Pelaksanaan, Perencana akan bekerja
atas dasar Pra Rancangan/Rancangan Skematik yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa. Sistem-sistem instalasi
Teknik mekanikal dan elektrikal dipertimbangkan kelayakan
dan kalaikannya baik secara tersendiri maupun secara
menyeluruh/terpadu. Bahan bangunan dijelaskan secara garis
besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat,persediaan,
kemudian nilai ekonomi. Perkiraan biaya pelaksanaan
pembangunan disusun berdasarkan sistem. Arsitek menyajikan
hasil dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem
dan laporan tertulis.
A. Gambar-gambar
Pada tahap ini skala gambar yang digunakan adalah 1 :
200, 1 : 100, 1 : 50, 1 : 20 sesuai dengan kejelasan
informasi yang ingin disampaikan.
1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah mempersiapkan gambar-gambar
detail atau gambar pelaksanaan, menyusun Rencana Kerja dan
syarat-syarat (RKS) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta
perhitungan-perhitungan konstruksi dan kekuatannya, yang
nantinya akan dipergunakan sebagai pedoman dan syarat-
syarat dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang
sifatnya mengikat dan mempunyai kekuatan hukum.
2. Metode Kerja
Berpedoman kepada gambar Pra Rencana yang telah
disepakati Bersama dengan pihak Pengguna Jasa (user),
untuk selanjutnya pada tahap pembangunan ini masing-
masing disiplin ahli terutama tenaga ahli teknik bangunan,
menganalisis dan mengembangkan rencana dikaitkan dengan
teknis pelaksanaan di lapangan. Dari hasil analisis
tersebut kemudian ditentukan spesifikasi penggunaan bahan,
serta pemakaian sarana dan prasarana bangunannya agar
memenuhi persyaratan teknis dan biayanya.
b. Perhitungan Struktur
Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang
diterapkan dalam rancangan sesuai dengan peraturan
dan persyaratan yang berlaku. Perhitungan struktur
akan merupakan bagian dari dokumen lelang.
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TENAGA
PENDUKUNG Keterangan :
Garis Tugas
Garis Koordinasi