2
Pendekatan, Metodologi,
& Program Kerja
2.1. Pendekatan dan Metodologi
2.1.1. UMUM
Setiap bangunan negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi fungsi bangunan secara optimal, handal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap bangunan negara
harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung negara.
Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan perencanaan telah disiapkan secara matang sehingga mampu
mendorong terwujudnya karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan
kegiatan.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 1
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 2
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 3
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 4
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 5
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 6
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 7
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar
II-2 - 8
USULAN TEKNIS
b. Tujuan
1. Menghasilkan Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED
Pembangunan Gedung Sekolah Negeri 13 Parak Juar dan SD Negeri
08 Parak Juar dengan kontruksi bangunan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sesuai dengan kaedah-kaedah teknis
bangunan negara yang dipersyaratkan, aman dan nyaman dalam
pemanfaatannya, berkesan megah dan futuristik.
2. Menyusun dokumen teknis Pembuatan Perencanaan (Full Design)
dan DED Pembangunan Gedung Sekolah Negeri 13 Parak Juar dan
SD Negeri 08 Parak Juar, berupa:
Laporan Teknis Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED
Pembangunan Gedung Sekolah Negeri 13 Parak Juar dan SD
Negeri 08 Parak Juar
Gambar Detail Engineering Design (DED)
RKS dan Spesifikasi Teknis
Rencana Anggaran Biaya
c. Sasaran
Terwujudnya bangunan Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED
Pembangunan Gedung Sekolah Negeri 13 Parak Juar dan SD Negeri 08
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 9
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 10
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 11
USULAN TEKNIS
Gambar
Keluaran pada 2-3.ini
tahap Acuan Dalam
adalah Menyusun
konsep Konsep
perancangan Site Plan, Denah,
Tampak, Potongan dan Perspektif. Dalam tahap ini dapat diperoleh penjelasan
yang lebih rinci mengenai disainnya. Konsep dasar rancang bangun adalah
suatu hasil kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu yang dirangkum dalam bentuk
rancangan. Gagasan dasar muncul kreatifitas arsitek, baik dalam bentuk institusi
maupun dalam bentuk pemograman.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 12
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 13
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 14
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 15
USULAN TEKNIS
2. Kayu kelas 2 (dua), antara lain Jati (Tectona grandis L.1) dan Puspa
(Tetramerista glabra Mig).
3. Kayu kelas 3 (tiga), antara lain Damar (Agathis borneensis Warb)
dan Meranti merah (Shorea spec, Div).
4. Kayu kelas 4 (empat), antara lain Kemiri (Aleuritis moluccana Willd)
dan Angsana (Pterocarpus indicus,Div).
5. Kayu kelas 5 (lima), antara lain Jeunjing (Albizia falcata, Backer).
b. Material Keras Alami dari Potensi Geologi (Inorganic Materials Used in
Their Natural State) Material yang dimaksud antara lain batu-batuan,
pasir, dan batu bata. Material batu-batuan dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan suatu susunan dinding ataupun pola lantai. Batu-
batuan dapat menghasilkan kesan tekstur kasar atau halus.
Batu besar (batu kali) dapat juga dijadikan sebagai ornamen artistik
dalam suatu taman.
c. Material Keras Buatan Bahan Metal (Inorganic Materials Used in Highly
Modified State) Yang dimaksud, antara lain alumanium, besi,
perunggu, tembaga, dan baja.
d. Material Keras Buatan Sintetis/Tiruan (Synthetic Materials)
Contoh dari material sintertis atau tiruan, antara lain bahan
plastik/fiberglass.
e. Material Keras Buatan Kombinasi (Composite Materials)
Beton dan plywood merupakan contoh dari bahan materials keras
buatan kombinasi.
f. SKALA
Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen
bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang
ukurannya seswi dengan manusia. Patung Pangeran Diponegoro di
Taman Monumen Nasional bila dilihi dari jarak tertentu sulit untuk
diperkirakan berapa tinggi patung tersebut Namun bila di samping
patung tersebut berdiri seseorang, barulah kitil dapat memperkirakan
ketinggiannya dengan pemikiran bahwa tinggi orang tersebut 1,60
meter. Jadi, jelas bahwa skala akan bermanfaat bila adil ukuran
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 16
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 17
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 18
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 19
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 20
USULAN TEKNIS
• bentuk centripetal
• bentuk berbelok ke kiri ke kanan
• bentuk melayang ke atas
• bentuk mendaki
• bentuk descending
• bentuk busur
• bentuk langsung
BENTUK LINTASAN DALAM GRAFIK
Kecepatan dari pergerakan itu dapat bervariasi mulai dari gerak
lambat (merayap, merangkak) hingga gerak cepat (kilat).
Sifat gerak yang dapat ditampilkan antara lain:
• sifat menenangkan (soothing)
• sifat mencengangkan (startling)
• sifat mengagetkan (shocking)
• sifat mematahkan (baffling)
• sifat logis (logical)
• sifat bertahap-tahap (sequential)
• sifat maju (progressive)
• sifat bertingkat-tingkat (hieratic)
• sifat lurus (tinier)
• sifat bergelombang (wayelike)
• sifat mengalir (flowing)
• sifat bercabang (branching)
• sifat menyebar (diverging)
• sifat mengumpul (converging)
• sifat malu-malu, ragu-ragu (timorous)
• sifat kuat (forceful)
• sifat meluas (expanding)
• sifat berkerut (contracting)
Perpaduan antara kecepatan gerak dan sifat pergerakan terhadap
suatu subjek akan menghasilkan suatu rasa emosional tertentu,
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 21
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 22
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 23
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 24
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 25
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 26
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 27
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 28
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 29
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 30
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 31
USULAN TEKNIS
4. Peletakan Tanaman
Peletakan tanaman haruslah disesuaikan dengan tujuan dari
perancangannya tanpa melupakan fungsi daripada tanaman yang
dipilih.
Pada peletakan ini harus pula dipertimbangkan kesatuan dalam
disain atau Unity, yaitu antara lain baca Hannebaum, Leroy, 1981,
Landscape Design).
• Variasi (Variety)
• Penekanan (Accent)
• Keseimbangan (Ballance)
• Kesederhanaan (Simplicity)
• Urutan (Sequence)
Jadi, dalam perancangan tanaman lansekap, pemilihan jenis
tanaman merupakan faktor penting.
Di bawah ini terdapat Label pola tata hijau yang banyak
dipergunakan untuk menginformasikan jenis dan karakteristik
tanaman yang akan digunakan dalam desain lansekap.
NO. NAMA TANAMAN D/T BENTUK TAJUK PELETAKAN
1. Cemara junghuniana
CEMARA GUNUNG 6/20 m Segitiga Sepanjang tepi jalan raga
2. Anindi nariaja ponica
BAMBU HALOS 1,516m Rumpun Tepi jalan keluar kendaraan. Area
parkir
3. Cupressus papuana
CEMARA GEMBEL 2,5/5 m Segitiga Parlor
4. Mimusops elengi
TANJUNG 8/8m Bebas Parlor Tepi jalan
5. Cupressus sempervirens
CEMARA TIANG 2,5/5 m Segitiga Man sekunder
6. Araucania exelsa
CEMARA SUSUN 10/30 m Segitiga Pembentuk ruang Tepi jalan
sekunder
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 32
USULAN TEKNIS
7. Canarium comune
KENARI 6/22 m Bebas Tepi jalan raga
8. Maniltoa gemipara
BUNGA SAPU TANGAN 6/15 m Kubah Untuk identitas lokasi
Peneduh
9. Allenga exelsa
RASAMALA 8/20 m Bebas Sebagai peneduh
Pencegah erosi
10. Dan sebagainya, dapat dilihat dalam buku Planting Plan,
Carpenter.
D. FASILITAS PARKIR.
Dengan semakin banyak dan berkembangnya alai transportasi darat
serta semakin banyaknya lokasi kegiatan manusia yang tersebar di berbagai
tempat, maka kebutuhan sarana jalan kendaraan semakin meluas. Sejalan
dengan perkembangan tersebut, maka kebutuhan akan tempat parkir semakin
meningkat terutama di kota besar dan di tempat yang padat aktivitas. Tempat
rekreasi, kawasan perkantoran, kawasan permukiman, dan kegiatan lainnya
menuntut tersedianya tempat parkir. Hampir semua aktivitas kegiatan di ruang
terbuka memerlukan sarana tempat parkir. Kebutuhan akan tempat parkir
dalam suatu perancangan tapak lansekap merupakan bagian dari prasarana
lingkungan. Beberapa pengertian mengenai tempat parkir, adalah sebagai
berikut.
1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya,
(Poerwadarminta, 1984).
2. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang
lama atau sebentar tergantung pads kendaraan dan kebutuhannya (Peraturan
Lalu Lintas).
3. Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan
angkutan/ barang (bermotor maupun tidak bermotor) pads suatu tempat
dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996).
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 33
USULAN TEKNIS
4. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir DirekturJenderal
Perhubungan Darat).
Lokasi di mana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Peran
fasilitas parkir dalam sistem transportasi dapat dilihat dari fungsinya dalam
menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan di tempat-tempat tujuan
perjalanan dari pergerakan lalu lintas. Pergerakan-pergerakan lalu lintas tidak
timbul dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat dari pergerakan yang
menuju ke suatu tempat tujuan perjalanan. Di tempat tujuan kendaraan akan
ditinggalkan selama beberapa waktu, saat pemiliknya menyelesaikan
urusannya. Pada saat ditinggalkannya kendaraan inilah sebuah fasilitas parkir
memegang peranan penting. Sebuah fasilitas parkir dikatakan berfungsi
dengan balk apabila dengan adanya fasilitas parkir tersebut tidak terjadi konflik
pada ruas jalan di sekitar lokasi parkir tersebut. Masalah yang timbul pada
fasilitas parkir apabila kebutuhan parkir tidak sesuai atau melebihi kapasitas
parkir yang tersedia, sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat
parkir akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas, pada ruas jalan sekitarnya.
Dalam penentuan tata letak parkir, mempunyai beberapa kriteria antara
lain sebagai berikut.
1. Parkir terletak pada muka tapak yang datar.
2. Penempatan parkir tidak terlalu jauh dari pusat kegiatan.
1. Parkir Terletak pada Muka Tapak yang Datar
Tempat parkir diusahakan berada pada permukaan yang datar. Apabila
permukaan tanah asal mempunyai kemiringan, maka perlu dipikirkan
penggunaan grading dengan sistem cut and fill. Lokasi permukaan yang datar
pada area parkir dimaksudkan untuk menjaga keamanan kendaraan agar
parkir dengan aman dan tidak menggelinding.
2. Penempatan Parkir Tidak Terlalu Jauh dari Pusat Kegiatan
Hubungan pencapaian antara tempat parkir dengan bangunan atau tempat
kegiatan diusahakan tidak terlalu jauh. Bila jarak antara tempat parkir dengan
pusat kegiatan cukup jauh, maka diperlukan sirkulasi yang jelas dan terarah
menuju area parkir.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 34
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 35
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 36
USULAN TEKNIS
E. PENCAHAYAAN
Suasana gelap dan terang dihasilkan karena adanya sumber energi
cahaya yang mengarah ke mata manusia. Sumber cahaya yang menuju ke
arah mata ditangkap oleh lensa mata dan diteruskan ke otak melalui saraf
indra mata. Oleh otak manusia, cahaya tersebut diteruskan ke saraf lainnya
hingga menimbulkan perasaan yang bermacam-macam. Secara alamiah
sumber cahaya adalah matahari, bulan dan bintang, serta beberapa species
makhluk hidup (kunang-kunang).
Sedangkan jenis dan bentuk sumber cahaya buatan antara lain:
1. Api pembakaran
2. Lampu minyak (obor, cempor)
3. Lampu minyak gas (petromak)
4. Lampu pijar (bulb light)
5. Lampu sorot (spot light)
6. Lampu neon (neon light)
Fungsi cahaya penerangan di malam hari dalam Arsitektur Lansekap sebagai
berikut.
Penerangan cahaya untuk ruang tempat kegiatan (parkir, plaza, dan
pedestrian)
Fungsi cahaya penerangan di malam hari dalam Arsitektur Landsekap
sebagai berikut.
- penerangan cahaya untuk ruang tempat kegiatan (parkir, plaza, dan
pedestrian)
- penerangan cahaya untuk sirkulasi
- Penerangan cahaya untuk tanaman/pepohonan.
- Penerangan cahaya untuk perabot lansekap (landscape furniture)
- Penerangan cahaya untuk kolam/air mancur
- Penerangan cahaya bagi benda seni (patung, ornamen lansekap)
Dampak Suasana Gelap bagi Manusia, Suasana gelap telah memberikan
dampak pada manusia sebagai berikut:
a. Rasa takut
b. Rasa tidak jelas
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 37
USULAN TEKNIS
c. Rasa menyeramkan
a. Rasa Takut
Pernahkah kita merasakan padamnya, lampu ruangan? Suasana menjadi
gelap gulita dan kita mempunyai perasaan takut dan cemas. Tidak semua
suasana gelap dapat menimbulkan rasa ketakutan. Ketakutan pada suasana
gelap lebih banyak disebabkan adanya faktor pengalaman dan kebiasaan. Di
daerah yang terbatas sumber cahaya penerangan, suasana bagi masyarakat
di sang menjadi hal yang biasa. Perasaan takut timbul karena faktor
pengalaman yang dialami manusia. Misalkan, sejak kecil kita diberikan
gambaran bahwa suasana gelap identik dengan rumah hantu. Akibatnya bila
kita berada pada suasana tersebut akan terbayangkan rumah hantu yang
menakutkan. Apalagi bila suasana gelap terdapat di ruang luar (ruang terbuka)
dengan skala ruang yang besar, menyebabkan timbulnya pemikiran negatif
terhadap sebuah benda. Namun pada umumnya, suasana gelap kurang
memberikan suasana nyaman. Bila kita barn pertama kali memasuki suatu gua
yang gelap, kita mempunyai rasa takut dan tegang. Namun, bila gua tersebut
telah berulang kali kita singgahi, maka perasaan takut akan menghilang. Ini
disebabkan karena kita telah terbiasa.
c. Rasa Menyeramkan
Perasaan menyeramkan terhadap ruang dapat terjadi karena suasana gelap
serta skala ruang yang luas dan langit-langit yang tinggi. Pernahkah kita
mengunjungi tempat pemakaman (kuburan) di malam hari? Dalam suasana
yang sepi, sinar penerangan yang terbatas, skala ruang yang terbuka dengan
langit yang terbentang luas dan bentuk nisan, tentunya akan menimbulkan rasa
seram. Atau bila kita berada pada suatu bangunan berskala besar dengan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 38
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 39
USULAN TEKNIS
F. POLA LANTAI/PATTERN
Pembentukan pola-pola lantai berkaitan dengan perkerasan lantai itu
sendiri. Perkerasan lantai tergantung dari bahan atau material perkerasan yang
dipergunakan. Dalam Arsitektur Lansekap, perkerasan merupakan bagian dari
material yang dipergunakan dalam penyelesaian desain lansekapnya terutama
pada tempat-tempat yang mempunyai intensitas kegiatan tinggi. Intensitas
penggunaan lantai perkerasan yang tinggi antara lain pada jalan setapak,
jalan masuk kendaraan, tempat parkir, area bermain, plaza tempat berkumpul,
dan area tempat duduk. Berbagai bahan/material yang dapat dimanfaatkan
untuk perkerasan lantai antara lain kerikil, batu lempeng, semen, aspal, beton,
batu koral, ubin keramik, dan batu bats. Untuk pembentukan lantai perkerasan
jarang dipergunakan bahan-bahan soft material (rumput). Dua segi yang perlu
diperhatikan dalam pembentukan perkerasan adalah segi fungsional dan segi
estetikanya. Segi fungsi mencakup antara lain:
1. Kegunaan dan Pemanfaatan Lantai Perkerasan
Hampir setiap desain lansekap berkaitan dengan penggunaan lantai
perkerasan. Pemanfaatan lantai perkerasan ini sebagai usaha untuk
memberikan kenyamanan yang optimal bagi pemakai. Ada beberapa
konsep rancangan yang tidak memerlukan lantai perkerasan namun
cukup dikeraskan saia (misal hamparan pasir, hamparan koral). Hal ini
tergantung fungsi penggunaan lantai tersebut. Untuk suatu lapangan voli
pantai atau jogging tracktentunya lantai perkerasan cukup dipadatkan.
Atau konsep perkerasan jalan pintu masuk halaman rumah jika ingin
mengeluarkan suara tertentu cukup diberikan hamparan batu koral yang
akan berbunyi bila diinjak.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 40
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 41
USULAN TEKNIS
orang mempunyai lebar 1,50 meter. Untuk ruang gerak bebas manusia
memerlukan lugs 4 meter persegi.
6. Keamanan Konstruksi
Tidak lepas pula segi keamanan konstruksi. Lantai perkerasan untuk
keperluan aktivitas yang relatif berat (misalkan lapangan olahraga, area
parkir, atau lintasan sepeda), diperlukan kekuatan pondasi dan konstruksi
yang kuat. Bahkan dapat pula ditambahkan dengan penulangan di
dasar lantai.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 42
USULAN TEKNIS
G. KENYAMANAN
Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan
ruang secara harmonis, balk dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara,
bunyi, cahaya, atau lainnya. Hubungan yang harmonis dimaksud adalah
keteraturan, dinamis, dan keragaman yang Baling mendukung terhadap
penciptaan ruang bagi manusia. Sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang
mengandung keindahan. (J.0. Simond, 1997, Landscape Architecture)
Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan
manusia dalam melaksanakan kegiatannya. (Albert Rutlegde, Anatomy of Park)
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan
a. Sirkulasi
Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan
aktivitas dan penggunaan tapak sehingga merupakan pergerakan dari ruang
satu ke ruang yang lain. Kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi
yang kurang balk, misalnya kurangnya kejelasan sirkulasi, tidak adanya hierarki
sirkulasi, tidak jelasnya pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dan
sirkulasi kendaraan, penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda (misal
trotoar dijadikan tempat berjualan). Untuk hal tersebut, hendaknya diadakan
pembagian sirkulasi antara manusia dan kendaraan.
1) Sirkulasi kendaraan
Secara hierarki dapat dibagi menjadi 2 (dua) jalur kendaraan, yakni,
Jalurdistribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi Oalur cepat) dan
Jalurakses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan.
Kedua jalur tersebut perlu dipisah untuk memperlancar lalu lintas. Fasilitas
penunjang berupa rambu-rambu lalu lintas dan ruang parkir harus disesuaikan
dengan ruang yang tersedia.
2) Sirkulasi manusia
Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau mall yang membentuk
hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 43
USULAN TEKNIS
diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu
jalan, dan fasilitas penyeberang.
b. lklim atau Kekuatan Alam
1. Radiasi sinar matahari
Dapat mengurangi rasa nyaman terutama pada daerah tropik,
khususnya di slang hari, maka diperlukan adanya peneduh. Hal ini
tidak berlaku bagi daerah rekreasi di pantai karena pada daerah
tersebut sinar matahari merupakan potensi atraktif.
2. Angin
3. Arah angin pada suatu daerah perlu diperhatikan dalam pengolahan
tata ruang luar. Hal ini dimaksudkan agar tercipta pergerakan angin
mikro yang sejuk dan menyenangkan bagi kegiatan manusia. Pada
ruang terbuka yang lugs jika diperlukan dapat ditempatkan
elemen¬elemen penghalang angin (windbreak) agar kecepatan
angin kencang dapat diperlambat sehingga tercipta suasana yang
nyaman.
Untuk daerah tropik, temperatur di siang hari relatif cukup pangs.
Apalagi pada ruang terbuka yang sedikit pepohonan. Untuk
mendapatkan iklim mikro yang sejuk maka perlu ditempatkan pohon
peneduh dengan tajuk melebar.
4. Curah hujan
Faktor ini sering menimbulkan gangguan terhadap aktivitas manusia
di ruang luar. Oleh karenanya perlu disediakan tempat berteduh
apabila terjadi hujan (shelter, gazebo).
5. Temperatur
Untuk daerah tropik, temperatur di siang hari relatif cukup panas.
Apalagi pada ruang terbuka yang sedikit pepohonan.
c. Kebisingan
Pada daerah yang padat misal perkantoran dan industri, kebisingan
adalah masalah pokok yang dapat mengganggu kenyamanan bagi
penduduk di sekitarnya. Oleh karenanya untuk mengurangi
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 44
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 45
USULAN TEKNIS
h. Keindahan
Keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan guna
memperoleh kenyamanan. Hal tersebut mencakup masalah
kepuasan batin dan panca
indra, hingga rasa nyaman dapat diperoleh. Sulit untuk menilai
suatu keindahan. Setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Kapan sesuatu
benda dikatakan indah? Namun dalam hal nyaman maka
keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk, warna dan komposisi
susunan tanaman, serta komposisi elemen perkerasan.
H. DRAINASE
Drainase atau saluran pembuangan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perancangan tapak. Ruang luar suatu tapak yang
telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang
tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna.
Genangan airyang tidak terencana menyebabkan efek visual yang kurang
baik, selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi
pada tanah permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan
rumput menjadi rusak dan coati, demikian pula dengan tanaman hias.
Pengadaan saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan.
Penempatan dan pemikiran tentang sistem saluran pembuangan air limbah
atau air hujan bukanlah perkara mudah. Diperlukan adanya suatu pemikiran
yang komprehensif mengingat saluran pembuangan merupakan suatu jaringan
yang berhubungan dengan saluran perkotaan. Oleh karenanya pertimbangan
terhadap sistem aliran air dan bentuk-bentuk saluran perlu diperhatikan.
Untuk pengolahan tapak dengan permukaan tanah yang bergelombang atau
berkontur, maka pemecahan masalah drainase atau saluran air lebih remit
dibandingkan dengan permukaan tanah yang relatif rata. Namun kedua
bentuk permukaan tanah tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian
terhadap saluran pembuangan. Pada tanah yang berkontur, aliran air akan
bergerak dari kontur tertinggi menuju kontur terendah. Artinya akan selalu
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 46
USULAN TEKNIS
terjadi aliran air secara alamiah. Sedangkan pada tapak dengan tanah yang
relatif datar, maka kemiringan saluran perlu diperhitungkan agar air buangan
dapat mengalir menuju saluran pembuangan kota.
1. Sumber Aliran Air
Air pada hakikatnya dapat bersifat statis dan dinamis yang dapat
menimbulkan kerusakan dan keuntungan bilamana air bergerak.
Bergeraknya air menjadi suatu aliran disebabkan karena adanya
daya tarik bumi (gravitasi), serta tekanan yang dapat menuju ke
semua arch.
Cepat lambatnya aliran air di atas tanah tergantung dari kemiringan
tanah dan daya resap tanah. Daya resap (masuknya air ke dalam
tanah) tergantung pada besar kecilnya pori-pori tanah itu sendiri.
Air yang mengalir di permukaan tanah berasal dari:
• buangan air hujan, dan
• buangan air sisa kegiatan manusia.
Di daerah beriklim tropis, hujan turun sepanjang tahun, terutama
pada daerah dataran tinggi atau daerah pegunungan. Site atau
tapak rancangan yang terletak pada daerah tersebut, memiliki aliran
air hujan yang cukup banyak dan memungkinkan terjadi banyaknya
genangan air sehingga diperlukan saluran pembuangan yang
intensif.
Yang dimaksudkan dengan air buangan sisa (limbah cair) kegiatan
manusia adalah air buangan yang berasal dari pemakaian air untuk
mandi, cuci, WC, dan penyiraman pemeliharaan tanaman.
Sebelum menentukan sistem dan bentuk saluran pembuangan, maka
perlu diketahui bebprapa hal yang menyangkut tentang air.
2. Sifat Air
Air adalah zat cair yang mempunyai permukaan rata. Karena
pengaruh gravitasi maka permukaan air selalu horizontal; tidak
berwarna dan tembus cahaya (dalam keadaan murni); mempunyai
warna dan keruh (bila telah tercemar); tidak berbentuk kekal selalu
berubah sesuai dengan tempatnya. Air yang mengalir dapat
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 47
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 48
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 49
USULAN TEKNIS
I. REKAYASA LANSEKAP
Profesi Arsitektur Lansekap sangatlah kompleks, memperlihatkan
hubungan antara berbagai disiplin ilmu serta merupakan salah satu profesi
yang pen uh dengan nilai-nilai pertimbangan dalam tanggung jawab atas
lingkungan yang lestari dan berguna bagi umat manusia.
Perancangan lansekap merupakan pemikiran kombinasi antara elemen
material lunak dan keras untuk menciptakan ruang luar, serta menghasilkan
karya desain lansekap secara teknis dan bernilai seni. Namun penyajiannya
harus memperhatikan aspek dan patokan teknis, jelas (akurat), dan yang paling
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 50
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 51
USULAN TEKNIS
Soil Profile:
A horizon: Lies below 0, if present. From 10 to 150 cm in depth. Dominated by
weathered mineral matter but has sufficient organic material to have darker
color than lower horizons. Zone of leaching: elluviation taking soluble ions and
days lower. Desilicification: extreme leaching removing all soluble cations
(mostly silica). B horizon: Often thicker than A: 10 to several meters thick. B is the
zone of accumulation or illuviation of the leached matter from A. Distinctive sub-
horizons called argillic sub-horizons may form which are day-rich. Calcification:
precipita-tion of calcium into the pore spaces (happens most in and regions
where it's helped along by evaporation). Of all the layers, as a zone of
accumulation, B tends to preserve the best record of past soils.
C horizon: Same processes as 6 except little pore space has opened up so the
processes all occur much less significantly than in B. Saprolite: C horizon formed
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 52
USULAN TEKNIS
b. Peta dasar
Peta dasar yang dimaksud adalah peta topografi dengan skala dan ukuran
yang jelas dan akurat. Untuk perencanaan grading yang biasa
dipergunakan adalah dalam skala 1 : 1.000 atau 1 : 500.
f. Penyesuaian grading
Penambahan dan pemotongan muka tanah (Cut and Fil/).
1) Grading di sekitar bangunan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 53
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 54
USULAN TEKNIS
c. Demikian pula sirkulasi pada daerah datar namun di desain dalam posisi
yang berkelok ke kiri atau ke kanan, maka penyesuaian kemiringan muka tanah
perlu dipikirkan. Dimaksudkan, agar tercipta kenyamanan dan keamanan
pemakai sirkulasi terutama pada sirkulasi bagi kendaraan yang berkecepatan
tinggi.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 55
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 56
USULAN TEKNIS
f. Rekayasa Penanaman
Konstruksi pada penanaman pohon terbagi dalam beberapajenis, yaitu
• rekayasa penanaman pohon besar,
• rekayasa penanaman pohon perdu,
• rekayasa penanaman tanaman hiss, dan
• rekayasa penanaman tanaman rumput.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 57
USULAN TEKNIS
2. Metode penanaman
Metode penanaman harus memenuhi standaryang telah ditetapkan. Pohon
yang akan ditanam di permukaan tanah perlu dipertimbangkan ukuran dari
lubang peletakan akar tanaman. Besaran lubang tanaman disesuaikan dengan
kondisi besaran tanaman pada saat ditanam. Biasanya kedalaman lubang
sekitar 1 (satu) meter dengan ukuran 1 x 1 meter. Agar tanaman dapat tumbuh
dan menyesuaikan diri pada tempat tumbuh yang baru, maka perakaran harus
diberikan rangsangan dengan memberikan pupuk kandang yang disatukan
dengan media penutup lubang.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 58
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 59
USULAN TEKNIS
Besaran dan ketebalan lubang pipa akan mempengaruhi tekanan dan volume
keluaran air yang diinginkan. Diperlukan perhitungan dalam menentukan
volume air yang dihasilkan. Semakin dekat dengan sumber air, penggunaan
ukuran lubang pipa semakin besar. Semakin dekat dengan lubang outlet
lubang pipa semakin kecil. Sesuai standar ukuran lubang pipa terdiri dari ukuran
(dalam inci) adalah 0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 2; 3; 4; 6. Untuk penyambungan
dikenal adanya Elbow, Tee, dan Kee.
3) Keran air
Outlet air penyiraman dapat diatur dengan menentukan bentuk dan sistem
yang diinginkan. Berbagai jenis keran air penyiraman antara lain, keran biasa,
keran pith (pith krant), dan keran springkel (sprinkle krant).
Keran biasa akan menghasilkan keluaran air hanya satu tempat sehingga
daerah penyiraman sangat terbatas dan diperlukan selang untuk
memperpanjang jarak siram. Sedangkan sistem springkel keluaran air dapat
berputar secara otomatis hingga daerah siraman bertambah lugs dan melebar.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 60
USULAN TEKNIS
4. ukuran besaran dan ukuran kabel (sesuai kebutuhan kekuatan arus listrik yang
diinginkan),
5. sistem jaringan (paralel atau Seri), dan
6. pengamanan sambungan antarkabel.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 61
USULAN TEKNIS
2. Lampu dengan titik cahaya di bawah tinggi manusia, misal lampu taman dan
ornamen lampu. Lampu jenis ini akan menghasilkan cahaya yang mengarah
pada suatu fokus. Agar cahaya tidak langsung menuju ke mata, maka desain
lampu hampir kebanyakan diberikan penutup.
3. Lampu sorot (spot light), untuk menghasilkan cahaya yang langsung
mengarah ke suatu objek yang ingin ditonjolkan.
4. Gambar-Gambar Kerja
Suatu hal yang penting dalam desain lansekap adalah membuat gambar kerja
yang menjadi patokan dalam pelaksanaan konstruksi/ pembangunan di
lapangan. Gambar kerja ini harus memberikan informasi yang jelas terutama
dari segi bentuk desain dan ukuran (tinggi, panjang, dan lebar), penggunaan
skala yang baku, jenis bahan/material yang dipakai, simbol-simbol konstruksi,
dan kejelasan lokasi di lapangan.
Rancangan selanjutnya diekspresikan dalam satu atau beberapa
alternative lay-out bangunan, dimana bentuknya dihasilkan dari pertimbangan
rumusan konsep – konsep system bangunan (arsitektural, struktural, mekanikal,
dan elektrikal) dan lingkungan sekitar yang tentunya disesuaikan dengan
peruntukan bangunan.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 62
USULAN TEKNIS
ANALISA
TEKNO-EKONOMI
(Biaya daur Hidup)
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 63
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 64
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 66
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 67
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 68
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 69
USULAN TEKNIS
Terutama sinar matahari dan angin. Bangunan yang terbentuk dapat berupa
bangunan tropis atau bangunan bioklimatik.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 70
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 71
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 72
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 73
USULAN TEKNIS
Sistem
Sistem Bangunan
Sistem
Tata Udara Struktural
Sistem RANCANGAN
Pencahayaa BANGUNAN Sistem
n Akustik
Sistem Sistem
Elektrikal Transportasi
Sistem vertikal
Pemipaan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 74
USULAN TEKNIS
Ll dasar Ltotal
KDB = Ldp
KLB = Ldp
Dimana :
Ldp = Luas daerah perencanaan, Luas tanah dibelakang GSJ
Ltotal = Luas total lantai bangunan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 75
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 76
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 77
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 78
USULAN TEKNIS
MASUKAN
ANALISA
TEKNO-EKONOMI
HASIL
Gambar 2-24. Bagan Alir Integrasi Perancangan Bangunan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 79
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 80
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 81
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 82
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 83
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 84
USULAN TEKNIS
alami tidak dapat dipenuhi maka harus diusahakan adanya pertukaran udara
dan cahaya buatan yang dapat bekerja terus menerus selama ruangan
tersebut digunakan.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 85
USULAN TEKNIS
terjadinya sistem pencahayaan alami yang cukup bagi setiap ruang dan
bangunan lainnya.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 86
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 87
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 89
USULAN TEKNIS
Dalam tiap bagian dari bangunan (selain banguna kelas 1,2 dan 3)
perkerasan harus ditempatkan sedemikian rupa agar dapat langsung
mencapai bukaan akses pemadam kebakaran pada bangunan.
Perkerasan tersebut harus dapat mengakomodasi jalan masuk dan
manuvere mobil pemadam, snorkel, mobil pompa, dan mobil tangga dan
plaffon hidrolik serta mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Lebar minimum
lapis perkerasan b.m dan panjang minimum 15m. Bagian-bagian lain dari
jalur masuk yang digunakan untuk lewat mobil pemadam kebakaran
lebarnya tidak boleh kurang dari 4 m. Lapis Perkerasan harus ditempatkan
sedemikian agar tepi terdekat tidak boleh kurang dari 2 m atau lebih dari
10 m dari pusat posisi akses pemadam kebakaran diukur secara horizontal
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 90
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 91
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 92
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 93
USULAN TEKNIS
Tinggi ruang bebas diatas lapis perkerasan atau jalur masuk mobil
pemadam minimum 4,5m untuk dapat dilalui peralatan pemadam tersebut.
Jalan umum boleh digunakan sebagai lapisan perkerasan (hard-
standing) asalkan lokasi jalan tersebut sesuai dengan persyaratan jarak dari
bukaan akses pemadam kebakaran (access openings).
Lapis perkerasan harus selalu dalam keadaan bebas rintangan dari
bagian lain bangunan gedung, pepohonan, tanaman atau lain tidak boleh
menghambat jalur antara perkerasan dengan bukaan akses pemadam
kebakaran.
Pada pembangunan bangunan gedung bukan hunian seperti pabrik
dan gudang, harus disediakan jalur akses dan ruang lapis perkerasan yang
berdekatan dengan bangunan gedung untuk peralatan pemadam kebakaran.
Jalur akses tersebut harus mempunyai lebar minimal 6m dan posisinya minimal
2m dari bangunan gedung dan dibuat minimal pada 2 sisi bangunan gedung.
Ketentuan jalur masuk harus diperhitungkan berdasarkan volume kubikasi
bangunan gedung sebagai berikut:
Penandaan jalur.
Pada ke-4 sudut area lapis perkerasan untuk mobil pemadam harus
diberi tanda.
Penandaan sudut-sudut pada permukaan lapis perkerasan harus dari
warna yang kontras dengan warna permukaan tanah atau lapisan penutup
permukaan tanah.
Area jalur masuk pada kedua sisinya harus ditandai dengan bahan yang
kontras dan bersifat reflektif sehingga jalur masuk dan lapis perkerasan dapat
terlihat pada malam hari.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 94
USULAN TEKNIS
Penandaan tersebut diberi jarak antara tidak melebihi 3m satu sama lain
dan harus diberikan pada kedua sisi jalur tulisan
Hidran Halaman.
Rencana dan spesifikasi sistem hidran halaman harus disampaikan ke
instansi pemadam kebakaran untuk dikaji dan diberi persetujuan sebelum
dilakukan konstruksinya.
Tiap bagian dari jalur untuk akses mobil pemadam di lahan bangunan
gedung harus dalam jarak bebas hambatan 50m dari hidran kota. Bila hidran
kota tidak tersedia, maka harus disediakan hidran halaman (lihat gambar (2-46).
Dalam situasi dimana diperlukan lebih dari satu hidran halaman, maka
hidran-hidran tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil pemadam
sedemikian hingga tiap bagian dari jalur tersebut berada dalam jarak radius
50m dari hidran.
Pasokan air untuk hidran halaman harus sekurang-kurangnya 38
liter/detik pada tekanan 3,5 bar, serta mampu mengalirkan air minimal selama
30 menit.
Gambar 2-44. Posisi akses bebas mobil pemadam terhadap hidran kota.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 95
USULAN TEKNIS
Gambar 2-45. Letak hidran halaman terhadap jalur akses mobil pemadam.
Pasokan Air.
Suatu pasokan air yang disetujui dan mampu memasok aliran air yang
diperlukan untuk proteksi kebakaran harus disediakan guna menjangkau seluruh
lingkungan dimana fasilitas, bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
dikonstruksi atau akan disahkan secara formal.
Apabila tidak ada sistem distribusi air yang handal, maka diperbolehkan
untuk memasang atau menyediakan reservoir, tangki bertekanan, tangki
elevasi, atau berlangganan air dari pemadam kebakaran atau sistem lainnya
yang disetujui.
Jumlah dan jenis hidran halaman dan sambungannya ke sumber air
lainnya yang disetujui harus mampu memasok air untuk pemadaman
kebakaran dan harus disediakan dilokasi-lokasi yang disetujui.
Hidran halaman dan sambungannya kepasokan air lainnya yang
disetujui harus dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran.
Sistem pasokan air individu, harus diuji dan dipelihara sesuai ketentuan
baku atau standar yang berlaku.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 96
USULAN TEKNIS
Dengan ukuran tinggi minimal 50mm. Ketentuan ini tidak dipersyaratkan untuk
bangunan gedung hunian rumah tinggal satu atau dua keluarga.
Gambar 2-46. Tanda Bukaan (gambar dan tulisan berwarna merah) ditempel
disisi sebelah dalam.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 97
USULAN TEKNIS
2. PERANCANGAN UTILITY
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 98
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 99
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 100
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 101
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 102
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 103
USULAN TEKNIS
Sistem Listrik
Terdiri dari 2 sumber : ( PLN & Genset ). Sumber utama PLN, genset
sebagai cadangan, secara otomatis membackup jika PLN mengalami
gangguan (daya genset sesuai dengan perhitungan (PERENCANAAN) KWH
meter ditempatkan pada satu ruang/lokasi di tiap-tiap lantai, breaker (MBC)
sebagai pengamanan ditempatkan di masing-masing unit hunian.
Sistem Plumbing
STP & Sumur Resapan berasal dari :
Air kotor dan air bekas ditampung kedalam sewerange Treatment
Plan
Air hujan dialirkan kedalam sumur resapan.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 104
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 105
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 106
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 107
USULAN TEKNIS
Sistem plambing air minum, Sistem PLAMBING air kotor, Sistem plambing
air hujan.
Sistem pembuangan sampah.
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
Sistem instalasi listrik.
Sistem pengkondisian udara, Sistem transportasi vertikal, Sistem
telekomunikasi.
Sistem penangkal petir.
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plambing. Termasuk
dalam ruang lingkup plambing diantaranya adalah: sistem penyediaan air
minum, sistem pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan airhujan
didalam bangunan gedung.
Plambing dapat didefinisikan sebagaiberikut: Sistem Plambing suatu
bangunan gedung adalah: perpipaan sistem penyediaan air minum,
perpipaan sistem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem pembuangan
air hujan.
Karena plambing merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan
penempatan plambing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghuni
bangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 108
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 109
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 110
USULAN TEKNIS
Jaringan pipa diatur menurut arah vertikal (riser, down feed atau stand
pipe) yang disembunyikan dalam saluran didalam tembok (shaft) sebagaimana
terlihat pada gambar 2-83 sedangkan pada arah horisontal, biasanya
ditempatkan diatas klangit-langit tau lantai instalasi (lantai mekanik dan elektrik)
Untuk membedakan antara pipa satu dengan pipa lainnya maka pipa
diberi warna dan diberi arah alirannya.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 111
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 112
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 113
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 114
USULAN TEKNIS
4. Integrasi Pemipaan
Gambar 2-59 berikut ini menunjukan integrasi pemipaan yang digunakan
untuk air dingin, air es, air hangat, air panas, pipa pembuangan dan pemasok
bahan bakar.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 115
USULAN TEKNIS
1. Esensi
Ukuran dasar ruang tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi) yang mengacu
kepada ukuran tubuh manusia dewasa, peralatan yang digunakan, dan ruang
yang dibutuhkan untuk mewadahi pergerakannya.
3. Persyaratan
a. Ukuran dasar ruang diterapkan dengan mempertimbangkan fungsi
bangunan, bangunan dengan fungsi yang memungkinkan digunakan oleh
orang banyak secara sekaligus, seperti balai pertemuan, bioskop, dsb.
harus menggunakan ukuran dasar maksimum.
b. Ukuran dasar minimum dan maksimum yang digunakan dalam pedoman
ini dapat ditambah atau dikurangi sepanjang asas-asas aksesibilitas dapat
tercapai.
c. Ukuran Dan Detail Penerapan Standar.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 116
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 117
USULAN TEKNIS
Duduk Jangkauan
Duduk Jangkauan
Kesamping
Kedepan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 118
USULAN TEKNIS
B. JALUR PEDESTRIAN
1. Esensi
Jalur yang digunakan untuk berjalan kaki atau berkursi roda bagi
penyandang cacat, yang dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk
bergerak aman, nyaman dan tak terhalang.
2. Persyaratan
a. Permukaan
b. Kemiringan
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 119
USULAN TEKNIS
c. Area istirahat
C. AREA PARKIR
1. Esensi
Area parkir adalah tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh
penyandang cacat, sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk naik
turun kursi roda, dari pada tempat parkir yang biasa. Sedangkan daerah untuk
menaik-turunkan penumpang (Passenger Loading Zones) adalah tempat bagi
semua penumpang, termasuk penyandang cacat,untuk naik atau turun dari
kendaraan.
2. Persyaratan
Fasilitas parkir kendaraan:
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 120
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 121
USULAN TEKNIS
2. Persyaratan-persyaratan
a. Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7°,
perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran
ramp (curb ramps/landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang
ada di luar bangunan maksimum 6°.
b. Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan7°) tidak boleh
lebih dari 900cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah
dapat lebih panjang.
c. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman,
dan120cm dengan tepi pengaman. Untuk ramp yang juga digunakan
sekaligus untuk pejalan kakidanpelayanan angkutan barang harus
dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sedemikian sehingga bisa
dipakai untuk kedua fungsi tersebut, atau dilakukan pemisahan ramp
dengan fungsi sendiri-sendiri.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 122
USULAN TEKNIS
d. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus
bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk
memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm.
e. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur
sehingga tidak licin baik diwaktu hujan.
f. Lebar tepi pengaman ramp (lowcurb) 10cm, dirancang untuk
menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur
ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu-lintas jalan umum
atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak
mengganggu jalan umum.
g. Ramp harus diterangi dengan pencahayean yang cukup sehingga
membantu penggunaan ramp saat malam hari. Pencahayaan
disediakan pada bagian- bagian ramp yang memiliki ketinggian
terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian- bagian yang
membahayakan.
h. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) yang
dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 123
USULAN TEKNIS
E. TANGGA
1. Esensl
Fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan
lebar yang memadai.
2. Persyaratan
a. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam.
Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60°
b. Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat
membahayakan pengguna tangga.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 124
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 125
USULAN TEKNIS
F. KAMAR KECIL
1. Esensi
Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang (tanpa terkecuali
penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) pada bangunan atau fasilitas
umum lainnya.
2. Persyaratan
a. Toilet atau kamar kecil umum yang aksesibel harus dilengkapi dengan
tampilan rambu "penyandang cacat" pada bagian luarnya.
b. Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup
untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 126
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 127
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 128
USULAN TEKNIS
G. Pancuran
1. Esensi
Merupakan fasilitas mandi dengan pancuran (shower) yang bisa digunakan
oleh semua orang, khususnya bagi pengguna kursi roda
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 129
USULAN TEKNIS
2. Persyaratan
a. Bilik pancuran (shower cubicles) harus memiliki tempat duduk yang lebar
dan tinggi disesuaikan dengan cara-cara memindahkan badan
pengguna kursi roda.
b. Bilik pancuran harus memiliki pegangan rambat (handrail) pada posisi
yang memudahkan pengguna kursi roda bertumpu.
c. Bilik pancuran dilengkapi dengan tombol alarm atau alat pemberi tanda
lain yang bisa dijangkau pada waktu keadaan darurat.
d. Kunci bilik pancuran dirancang dengan menggunakan tipe yang bisa
dibuka dari luar pada kondisi darurat (emergency).
e. Pintu bilik pancuran sebaiknya menggunakan pintu geser atau tipe
bukaan keluar.
f. Pegangan rambat dan setiap permukaan atau dinding yang berdekatan
dengannya harus bebas dari elemen-elemen
3. Ukuran dan Detail Penerapan Standar
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 130
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 131
USULAN TEKNIS
H. TELEPON
1. Esensi
Peralatan komunikasi yang disediakan untuk semua orang yang sedang
mengunjungi suatu bangunan atau fasilitas umum.
2. Persyaratan
a. Telepon umum disarankan yang menggunakan tombol tekan, harus
terletak pada lantai yang aksesibel bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil.
b. Ruang gerak yang cukup harus disediakan didepan telpon umum
sehingga memudahkan penyandang cacat untuk mendekati dan
menggunakan telpon.
c. Ketinggian telpon dipertimbangkan terhadap keterjangkauan gagang
telpon(120-125 cm).
d. Bagi pengguna yang memiliki pendengaran kurang, perlu disediakan alat
kontrol volume suara yang terlihat dan mudah terjangkau.
e. Bagi tuna rungu sebaiknya disediakan "telpon text", khususnya untuk di
kantor pos, bangunan komersial, dan fasilitas publilc lainnya.
f. Bagi tuna netra sebaiknya disediakan petunjuk telpon dalam huruf Braille
dan dilengkapi juga dengan isyarat bersuara (talking sign) yang terpasang
di dekat telpon umum.
g. Panjang kabel gagang telpon harus memungkinkan pengguna kursi roda
untuk menggunakan telpon dengan posisi yang nyaman. (+75cm).
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 132
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 133
USULAN TEKNIS
J. RAMBU
1. Esensi
Fasilitas dan elemen bangunan yang digunakan untuk memberikan
informasi, arah, penanda atau petunjuk bagi penyandang cacat.
2. Persyaratan
a. Penggunaan rambu terutama dibutuhkan pada:
- Arah dan tujuan jalur pedestrian
- KM/WC umum, telpon umum
- Parkir khusus penyandang cacat iv. Nama fasilitas dan tempat.
b. Persyaratan Rambu yang digunakan:
- Rambu huruf timbul atau huruf Braille yang dapat dibaca oleh tuna
netra dan penyandang cacat lain.
- Rambu yang berupa gambar dan simbol yang mudah dan cepat
ditafsirkan artinya.
- Rambu yang berupa tanda dan simbol internasional.
- Rambu yang menerapkan metode khusus (misal;
pembedaan perkerasan tanah, warna kontras, dll).
- Karakter dan latar belakang rambu harus dibuat dari bahan yang tidak
silau. Karakter dan simbul harus kontras dengan latar belakangnya,
apakah karakter terang di atas Kelap, atau sebaliknya.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 134
USULAN TEKNIS
- Proporsi huruf atau karakter pada rambu harus mempunyai rasio lebar
dan tinggi antara 3:5 dan 1:1, serta ketebalan huruf antara 1:5 danl:10.
- Tinggi karakter huruf dan angka pada rambu harus diukur sesuai
dengan jarak pandang dari tempat rambu itu dibaca .
c. Lokasi penempatan rambu:
- Penempatan yang sesuai dan tepat serta bebas pandang tanpa
penghalang.
- Satu kesatuan sistem dengan lingkungannya.
- Cukup mendapat pencahayaan, termasuk penambahan lampu pada
kondisi gelap.
- Tidak mengganggu arus (pejalan kaki dll) dan sirkulasi (buka/tutup
pintu, dll).
d. Ukuran dan Detail Penerapan Standar
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 135
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 136
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 137
USULAN TEKNIS
Bangunan pertunjukan, bioskop, stadion dan Paling sedikit 2(dua) buah area untuk kursi
bangunan sejenis dimana susunan tempat roda untuk setiap 400 tempat duduk yang
duduk permanen tersedia ada dan kelipatannya yang sebanding
harus tersedia
Bangunan keagamaan Seluruh area untuk persembahyangan
harus aksesibel
Bangunan asrama dan sejenisnya Paling sedikit 1(satu) buah kamar, yang
sebaiknya terletak pada lantai dasar, harus
aksesibel
Restoran dan tempat makan diluar Paling sedikit 1(satu) meja untuk setiap 10
ruangan meja makan yang ada dan kelipatannya,
harus aksesibel
Bangunan parkir dan tempat parkir umum Lot parkir yang aksesibel dapat dihitung
lainnya sebagai berikut:
Lot parkir yang ada Lot parkir
Aksesibel
50 lot pertama 1 buah
50 lot berukitnya 1 buah
Setiap 200 lot 1 buah
Parkir yang ada
Bangunan – bangunan lain dimana Tempat duduk untuk pengunjung
masyarakat umum berkumpul dalam jumlah penyandang cacat atau orang yang
besar seperti pusat perdagangan swalayan, tidak sanggup berdiri dalam waktu lama
departemen store,dan bangunan atau area untuk kursi roda harus tersedia
pertemuan secara memadai
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 138
USULAN TEKNIS
secara obyektif oleh instansi yang berwenang dapat dilakukan secara kasus
demi kasus.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 139
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 140
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 141
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 142
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 143
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 144
USULAN TEKNIS
Lantai tingkat, atap beton dan sistem lantai dengan ikatan suatu struktur
gedung yang tidak kaku dalam bidangnya, karena mengandung lubang-
lubang atau bukaan yang luasnnya lebih dari 50% luas seluruh lantai tingkat,
akan mengalami deformasi dalam bidangnya akibat beban gempa horizontal,
yang harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap pembagian beban gempa
horisontal tersebut kepada seluruh sistem struktur tingkat yang ada.
Dalam perencanaan struktur gedung terhadap pengaruh Gempa
Rencana, pengaruh peretakan beton pada unsur-unsur struktur dari beton
bertulang, beton pratekan dan baja komposit harus diperhitungkan terhadap
kekakuannya. Untuk itu, momen inersia penampang unsur struktur dapat
ditentukan sebesar momen inersia penampang untuk dikalikan dengan suatu
persentase efektifitas penampang sebagai berikut :
Untuk kolom dan balok rangka beton bertulang terbuka: 75%
Untuk dinding geser beton bertulang kantilever: 60%
Untuk dinding geser beton bertulang berangkai
Komponen dinding yang mengalami tarikan aksial:50%
Komponen dinding yang mengalami tekanan aksial:80%
Komponen balok perangkain dengan tulungan diagonal : 40%
Komponen balok perangkai dengan tulangan memanjang : 20%
Pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur dan instalasi
mesin dan listrik.
Unsur sekunder, unsur arsitektur dan instalasi mesin dan listrik harus
diamankan terhadap pengaruh Gempa Rencana, karena unsur-unsur tersebut
dapat menimbulkan bahaya pada manusia jika mengalami kegagalan,
sedangkan instalasi mesin dan listrik harus tetap dapat berfungsi selama dan
setalah gempa berlangsung. Adapun Persyaratan Struktur Bangunan, seperti:
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukungbeban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaanatau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakanbenda
yang disebabkan oleh perilaku struktur.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 145
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 146
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 147
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 148
USULAN TEKNIS
Type Struktur
Struktur elemen Frame
Struktur elemen Truss
Struktur elemen Shell
Struktur elemen Gabungan
Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan melihat tujuan
bangunan tersebut serta untuk kenyamanan dan masyarakat yang akan
terlibat di lingkungan bangunan gedung dan mengingat daerah Sumatera
Barat adalah daerah rawan gempa, jenis konstruksi dan type struktur yang
tepat adalah konstruksi beton bertulang dengan system struktur elemen frame
3D dengan element shell untuk pelat lantai, dan tidak tertutup kemungkinan
penambahan elemen shell untuk shear wall jika diperlukan, hal ini sangat
tergantung dari model dan analisis struktur pada saat proses perancangan
dilaksanakan.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 149
USULAN TEKNIS
4. FAKTOR BEBAN
U = 1.2D + 1.6L
U = 0.9D + 1.3W
U = 1.2D + 1.6L
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 150
USULAN TEKNIS
6. PERENCANAAN BALOK
Rumus diatas berlaku untuk fy = 400 MPa sedangkan untuk fy selain 400
MPa nilainya harus dikalikan dengan :
fy
0.4
400
b. Lebar balok
1 2
hb
2 3.h
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 151
USULAN TEKNIS
be = bw + b1 + b2
be = bw + b1
Lentur Balok
a = β1.c
ρmax = 0.75 ρb
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 152
USULAN TEKNIS
dimana :
0,851fc' 600
b
fy 600 fy
1.4
min
fy
fs'
max 0.75. b '
fy
Agar kondisi tulangan tekan leleh terpenuhi, maka harus memenuhi rumus
berikut:
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 153
USULAN TEKNIS
C adalah resultan gaya tekan dalam yang terletak di atas garis netral yang
besarnya dihitung dengan rumus berikut :
C = 0,85 fc’.a.b.
Sedangkan T adalah resultan gaya tarik dalam yang terletak di bawah garis
netral dan harganya :
T = As. Fy.
z merupakan jarak antara C dan T. Arah garis kerja C dan T sejajar dan sama
besar tetapi berlawanan arah dan dipisahkan dengan jarak z sehingga
membentuk kopel momen tahanan dalam, dimana nilai maksimumnya disebut
kuat lentur atau momen tahanan penampang komponen struktur lentur.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 154
USULAN TEKNIS
1. Untuk kasus tinggi balok yang rendah, bisa jadi max (pada kasus
tulangan tunggal) tidak cukup. Untuk itu perlu tulangan tekan
yang dapat mempertinggi kapasitas momen.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 155
USULAN TEKNIS
Bagian pertama, Mn1 adalah kopel yang terdiri dari gaya pada tulangan tekan
dan gaya pada tulangan tarik yang luas tulangannya sama yaitu As’.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 156
USULAN TEKNIS
Bagian kedua, Mn2 adalah bagian yang bertulangan tunggal, termasuk juga
blok segi empat ekivalen (beton tekan) dengan luas tulangan tariknya adalah
(As–As’).
(As - As') fy
a
0,85.b.fc'
Dengan ρ= As/bd dan ρ’= As’/bd , maka persamaan di atas dapat dituliskan
sebagai berikut :
( ' ) fy d
a
0,85.fc'
Mn = Mn1 + Mn2
Persamaan ini hanya berlaku apabila tulangan tekan As’ leleh. Bila belum leleh
harus dicari tegangan aktual fs’ pada tulangan tekan As’ tersebut.
Geser Balok
M ov,ki M ov,ka
Vu ,b 0,7 1,05Vg
ln
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 157
USULAN TEKNIS
Tetapi dalam segala hal, besarnya gaya geser maksimum balok tidak perlu
lebih besar dari :
4,0
Vu ,b 1,05.(VD,b Vl,b VE,b )
k
dengan :
Pada lokasi yang berpotensi yang terjadi sendi plastis, spasi maksimum
dari sengkang yang disyaratkan oleh SK-SNI-T-15-1991 pasal 3.14.3.3.2. tidak
boleh melebihi dari hal sebagai berikut :
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 158
USULAN TEKNIS
1. d/4
4. 200 mm
1600 .f yl .A st
A sl.f yt
dimana :
1. d/2
2. 600 mm
Rumus persamaan untuk mencari gaya geser Vu,b diatas hanya benar
jika sendi plastis terjadi di muka kolom, dalam hal sendi plastis tidak terjadi di
muka kolom maka persamaan diatas menjadi :
M ov,ki M n ,ka
Vu ,b 0,7 1,05Vg atau
ln
M n ,ki M ov,ka
Vu ,b 0,7 1,05Vg
ln
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 159
USULAN TEKNIS
1. Vu ≤Ø Vn
Dimana Vu adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau dan
Vn adalah Kuat geser nominal yang dihitung dari :
Vn = Vc+ Vs
fc'
Vc b.d
6
A v .fy.d
Vs , tetapi untuk perencanaan sendi plastis Vs tidak boleh lebih dari
s
2
3 fc' .b.d
Vs.S
Av
fy.d
1
Jika Vs fc'.b.d ; spasi tulangan geser tidak boleh melebihi d/2 atau 600 mm.
3
1
Jika Vs fc'.b.d ; spasi tulangan geser tidak boleh melebihi d/4 atau 300 mm.
3
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 160
USULAN TEKNIS
7. PERENCANAAN PLAT
λm ≥ 2, maka hf ≥ 90 mm
dengan :
Ln = L – bw
1 2 ...... n
λm =
n
Ibp
λ =
Ip
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 161
USULAN TEKNIS
Ip = Inersia pelat
Rasio Tulangan
Tetapi dalam segala hal rasio tersebut tidak boleh kurang dari 0,0014.
Tulang susut dan temperatur harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima
kali tebal pelat ataupun 500 mm.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 162
USULAN TEKNIS
Geser Pelat
V = 1,0 DL + 1,0 LL
Vu = ½.q.L – q.x
Vu ≤ ф Vn
8. PERENCANAAN KOLOM
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 163
USULAN TEKNIS
M u ,k 0,7.d . M kap.b
atau
M u ,k
0.7.d . k . M kap.bki M kap.b.ka
2. Tetapi dalam segala hal tidak perlu diambil lebih besar dari pada :
M
4,0
u ,k 1,05. M D.k M L.k .M E.k
k
M kap,k merupakan jumlah momen kapasitas balok pada pusat join yang
Besarnya gaya aksial yang bekerja pada kolom selain berasal dari gaya
aksial gravitasi akibat beban mati dan beban hidup, juga berasal dari momen
kapasitas balok yang berada pada ujung-ujung kolom.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 164
USULAN TEKNIS
Perumusan gaya aksial yang bekerja pada kolom mengacu pada rumus
SK-SNI-T-15-1991 Pasal. 3.14.4.3. yaitu :
N u ,b
0,7.R. M kap,b
1,05.N g ,k
lb
4
N u ,k 1,05 N g,k .N g,k
k
Ng,k = Gaya aksial akibat beban gravitasi terfaktor pada pusat join
M u ,k atas M u ,k bawah
Vu ,k
hn
4
tetapi dalam segala hal tidak perlu melebihi : Vu ,k 1,05. VD,k VL,k VE,k
k
Mu,k-ka = momen kolom pada ujung atas kolom pada bidang muka
balok
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 165
USULAN TEKNIS
muka balok
Dengan dijinkannya terjadi sendi plastis pada kolom dasar, maka besarnya
gaya geser dihitung adalah berdasarkan momen kapasitas yang ada pada
ujung kolom dasar tersebut :
A v .fy.d A .fy.d
Vs S v
S Vs
Untuk daerah sendi plastis Vs=Vo/f , sedangkan untuk daerah diluar sendi
plastis dipakai Vo=Vu/f-Vc, dengan Vc adalah gaya geser yang disumbangkan
oleh beton sesuai rumus SK-SNI-T-15-1991 pasal.3.4.3.1.2. yaitu :
Nu fc'
Vc 1 . ( Nu dalam MPa)
.b.d
14.Ag 6
c. 100 mm
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 166
USULAN TEKNIS
d. 450 mm
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 167
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 168
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 169
USULAN TEKNIS
1. SISTIM PEMBEBANAN
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 170
USULAN TEKNIS
2. Beban Vertikal
L2 L2L2 Balok
/2
/2
Balok
Balok
Beban vertikal terdiri atas beban mati (Dead Load, DL) dan beban hidup
(Live Load, LL) yang merupakan beban akibat fungsi bangunan. Beban hidup
diambil sebesar 250 kg/m2., beban vertikal dimodelkan seperti terlihat dalam
Gambar 2-85 dan Gambar 2-86 untuk struktur. Disamping beban tersebut,
beban atap dimodelkan sebagai beban terpusat yang bekerja pada ujung
kolom.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 171
USULAN TEKNIS
3. Beban Horizontal
Beban horizontal merupakan beban akibat gempa. Banyak struktur
bangunan sipil menggunakan pendekatan statik ekivalen dalam menganalisis
struktur akibat pengaruh gempa. Analisis gempa statik ekivalen merupakan
suatu cara analisis statik struktur, dimana pengaruh gempa pada struktur
dianggap sebagai beban-beban statik horizontal untuk menirukan pengaruh
gempa sesungguhnya akibat pergerakan tanah. Metode statik ekivalen ini
hanya disarankan untuk kondisi sebagai berikut,
tidak besar.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 172
USULAN TEKNIS
Wi = ix Vi
Wt = W i
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 173
USULAN TEKNIS
V CI R Wt
Jika H / A 3,0 ; untuk Lantai atas : Fi 0,1V dan untuk setiap lantai :
Wh
Fi i i
0,9V
Whi i
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 174
USULAN TEKNIS
4. Kombinasi Pembebanan
Dalam kenyataanya beban mati, beban hidup dan beban gempa
kemungkinan besar akan bekerja pada saat yang bersamaan. Untuk menjamin
agar struktur bangunan dapat bekerja, baik dalam kondisi beban mati, beban
hidup maupun beban gempa atau ketiga jenis beban tersebut bekerja
bersamaan, maka beban-beban tersebut harus dikombinasikan sedemikian
rupa kepada struktur bangunan. Adapun kombinasi pembeban tersebut diatur
dalam SNI T-15-1991-03 seperti dijelaskan dalam bagian kedua dokumen ini.
Aturan tersebut juga telah diprogram dalam prangkat lunak seperti
diperlihatkan dalam Gambar 2-87. Karena arah beban gempa bersifat bolak-
balok, maka dalam kobinasi pembebanan juga mempertimbangkan sifat ini.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 175
USULAN TEKNIS
5. RESPON STRUKTUR
Respons struktur merupakan perilaku struktur akibat pembebanan seperti
yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya. Respons struktur disampaikan
dalam bentuk deformasi dan gaya dalam berupa momen, geser dan normal.
Respons struktur dalam bentuk gaya dalam diperlukan dalam kaitannya
dengan perencanaan komponen struktur beton bertulang. Sedang defromasi
yang yang terjadi berkenaan dengan tingkat keamanan struktur yang diatur
dalam peraturan untuk gedung. Hasil keluaran analisis struktur dengan FINITE
ELEMENT disampaikan baik dalam bentuk grafik maupun dalam bentuk numerik.
Contoh hasil keluaran berupa gaya dalam diperlihatkan dalam diagram
momen dalam Gambar 2-88 dan 2-89.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 176
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 177
USULAN TEKNIS
1. Balok
Penulangan Lentur
Hal utama yang dialami oleh balok adalah kondisi tekan dan tarik akibat
adanya pengaruh lentur atau gaya lateral. Penulangan balok yang umum
dilakukan adalah dengan penulangan rangkap dimana tulangan dipasang
pada daerah tarik dan tekan seperti secara sekematik diperlihatkan dalam
Gambar 2-90.
Ec = 0,003
Cs
a
Cc
As’ Es’
Ts
As Es
diagram tegangan
balok
Cc + Cs = T
0,85 fc’ a.b + As’ fy = As fy
(AsAs ')fy
a
0, 85fc 'b
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 178
USULAN TEKNIS
Penulangan Geser
Tulangan geser balok direncanakan berdasarkan gaya geser maksimum
yang dialami balok. Dalam perencanaan, kekuatan geser yang diberikan oleh
baja dan beton harus lebih besar dari gaya geser yang dialami balok.
Vu ≤ Vn
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 179
USULAN TEKNIS
Vs = 1/3 fc ' x bw x d
Av = bw x s
3 fy
Av = (Vu - Vc) x s
fy x d
s ≤ 0,5 d
s ≤ 0,25 d
2. Kolom
Momen dan gaya aksial merupakan beban yang dominan yang bekerja
pada kolom. Kegagalan yang umum terjadi pada kolom adalah meningkatnya
nilai gaya aksial di atas batas kekuatan kolom. Dalam analisis kapasitas kolom,
baja tulangan diasumsikan selalu mengalami pada kondisi beban maksimum.
Dengan demikian besarnya beban aksial dan momen ultimit dapat ditulis
sebagai berikut:
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 180
USULAN TEKNIS
dimana e’ merupakan titik eksentrisitas beban ultimit dan beban ultimit bekerja
pada titik sentroid berikut.
1
0.85fc' bh d h A 's fy d d'
2
d" '
0.85fcbh A s A 's fy
Perencanaan komponen beton bertulang di atas mengikuti peraturan
SNI T-15-1991-03. Formulasi seperti yang dijabarkan di atas telah diprogram
dalam SANSPRO V 4.80. Hasil perencanaan komponen struktur beton bertulang
ditampilkan baik dalam bentuk grafik maupun dalam bentuk numerik. Contoh
tampilan dalam bentuk grafik diberikan dalam Gambar 2-91. Sedangkan hasil
keluaran lengkap diberikan dalam lampiran.
Detail Analisis dan Desain Frame 3D beupa data numerik dan grafik yang
merupakan output program yang digunakan.
3. Pemilihan Pondasi
Sebelum pemilihan pondasi terlebih dahulu dilakukan survey. Lingkup
pekerjaan yang harus dilakukan pada pengukuran lapangan antara lain :
Memeriksa kelayakan dan melengkapi sesuai kebutuhan peta
topografi yang telah ada.
Melakukan pengukuran di lapangan untuk pembuatan peta situasi.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 181
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 182
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 183
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 184
USULAN TEKNIS
3. Konstruksi
Semua ini terolah dalam rencana design yang merupakan suatu konsep
rancangan (walaupun tidak digambar lengkap) sehingga bila tiba waktu untuk
digambar tidak ada persoalan yang timbul lagi dan sehingga memungkinkan
pula penggarapan perencanaan yang lebih terperinci dari setiap unsur
rencana tersebut.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 185
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 186
USULAN TEKNIS
Merupakan uraian dari rencana akhir dan menjadi bagian setiap unsur
rencana dengan jelas serta terperinci yang merupakan dasar dan pedoman
untuk membuat perhitungan dalam pelelangan dan penyelenggaraan
pelaksanaan fisiknya.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 187
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 188
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 189
USULAN TEKNIS
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN PERENCANAAN (FULL DESIGN) DAN DED PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SD NEGERI 13 PARAK
JUAR DAN SD NEGERI 08 PARAK JUAR
HUBUNGAN KOORDINATIF
TEAM LEADER
HUBUNGAN KOORDINATIF/ Ir. SUDARMEDI, MT. IAI HUBUNGAN KOORDINATIF/
KONSULTATIF KONSULTATIF
ADMINISTRASI
VERA MONITA, SE.
OPERATOR KOMPUTER
LYDIA ERNI, A.Md
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar
II-2 - 190
USULAN TEKNIS
Gambar 2-93. Struktur Organisasi
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar
II-2 - 191
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 192
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 193
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 194
USULAN TEKNIS
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 195
USULAN TEKNIS
3. Estimator
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 196
USULAN TEKNIS
C. Tenaga Pendukung
1. Administrasi
Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pekerjaan secara administratif serta pengarsipan serta
tugas-tugas kesekretariatan lainnya.
Pembuatan Perencanaan (Full Design) dan DED Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri 13 Parak
Juar dan SD Negeri 08 Parak Juar II-2 - 197