Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang hanya atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Pekerjaan Perencanaan Teknis
Peningkatan Jalan Kerandin - Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga Laporan
ini berisikan tentang kegiatan dan melalukan perencanaan teknis, termasuk
pengumpulan data dan analisa dan sampai dengan menghasilkan perencanaan
teknis yang diinginkan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kepercayaan dan telah membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan ini, antara lain kepada:

a. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan


Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2023

b. Pejabat Pembuat Komitmen / Kuasa Pengguna Anggaran Pekerjaan


Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Kerandin - Belungkur
(Lanjutan), Kab. Lingga Provinsi Kepulauan Riau

c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Perencanaan Teknis Peningkatan


Jalan Kerandin - Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga Provinsi Kepulauan
Riau beserta tim.

d. Instansi lainnya yang Terkait.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi berbagai
pihak, khususnya masyarakat yang nantinya akan menjadi pengguna
jembatan yang bersangkutan apabila jembatan tersebut dilaksanakan.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN

1 Latar Belakang 01
2 Maksud Dan Tujuan 02
2.1 Maksud 02
2.2 Sasaran 02
2.3 Lokasi Kegiatan 02
3 Ruang Lingkup Pekerjaan 02
3.1 Ruang Lingkup Spasial 02
3.2 Ruang Lingkup Temporal 03
3.3 Ruang Lingkup Substansial 03

BAB II. RENCANA KERJA

1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 05


1.1 Pekerjaan Persiapan 06
1.2 Survey Lapangan 09
1.3 Pra - Rancangan 15
1.4 Rencana Detail 15
2. Organisasi dan Personil 16
1 Struktur Organisasi Pekerjaan 16
2 Jadwal Penugasan Personil 19

BAB III. LOKASI PEKERJAAN

1. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan 20


1.1 Batas – Batas Wilayah 20
1.2 Geologi / Fisik Wilayah 21
1.3 Kependudukan 21
2. Gambaran Khusus Lokasi Pekerjaan 24
3. Tinjauan Lapangan 25

BAB IV. KESIMPULAN


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi dalam kehidupan bangsa. Peran
dan kedudukan jalan pada hakekatnya menyangkut hajat hidup orang banyak serta
mengendalikan struktur pengembangan wilayah baik pada tingkat nasional maupun
daerah. Atas dasar peran dan kedudukan tersebut, maka pemerintah mewujudkan
penyediaan jalan umum yang dibangun di atas tanah yang dikuasai oleh Negara.

Penyediaan jalan umum yang baik mutlak diperlukan guna percepatan pertumbuhan
perekonomian kawasan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam rangka mewujudkan maksud tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
telah menetapkan program pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau.
Melalui program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan
di Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan Penyelenggaraan Jalan pada sub kegiatan Penyusunan Rencana, Kebijakan,


Strategi Pengembangan Jaringan Jalan serta Perencanaan Teknis Penyelenggaraan
Jalan dan Jembatan merupakan salah satu kegiatan dari Program Penyelenggaraan
Jalan di Provinsi Kepulauan Riau. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan
produk perencanaan teknis jalan dan jembatan yang berkualitas dengan
memperhatikan pemenuhan terhadap Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
yang berlaku.

Untuk mewujudkan program dan kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan


Riau telah menganggarkan pekerjaan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan
Kerandin - Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga dalam APBD Provinsi Kepulauan
Riau Tahun Anggaran 2023 pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Pertanahan.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 1


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

2. MAKSUD DAN TUJUAN


2.1. Maksud
Maksud dari Jasa Konsultansi ini adalah untuk menghasilkan Rencana Teknik Akhir
(Detail Engineering Desain) ruas jalan tersebut diatas, yang efisien dan efektif,
lengkap dengan gambar dan dokumentasi lainnya yang diperlukan, sesuai dengan
Standar dan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Jasa Konsultansi ini secara umum bertujuan untuk menciptakan sarana
infrastruktur jalan yang memadai antar desa di Pulau lingga, serta optimalisasi
fungsionalitas ruas jalan tersebut diatas sehingga dapat mendukung
perkembangan kawasan di wilayah tersebut.
Sementara Tujuan Khusus dari Jasa Konsultansi ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan teknis untuk ruas jalan tersebut diatas, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan fisik untuk ruas jalan tersebut.

2.2. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan


Kerandin - Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga adalah tersedianya dokumen-
dokumen perencanaan yang lengkap untuk mendukung terwujudnya
pembangunan konstruksi yang baik sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia.

2.3. Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan adalah pada Ruas Jalan Kerandin - Belungkur (Lanjutan),


Kab. Lingga.

3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


3.1. Ruang Lingkup Spasial

Lokasi kegiatan jasa Konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten Lingga tepatnya di


Desa Kerandin - Belungkur dengan lokasi sebagai berikut:

➢ Desa Kerandin – Belungkur memiliki Panjang eksisting 2,4 KM

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 2


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

3.2. Ruang Lingkup Temporal

Masa pelaksanaan pekerjaan ini adalah 30 (Tiga Puluh) hari kalender.

3.3. Ruang Lingkup Substansial


a. Persiapan

Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi


topografi, geologi, tata guna lahan, lalu lintas, serta lingkungan.

b. Survey Lapangan
- Survey Pendahuluan
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan aspek-
aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar referensi survey
detail/survey berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang ahli.

- Survey Topografi
Tujuannya adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan
tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang
ditetapkan untuk penyiapan peta topografi yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan. Dengan dilakukan survey topografi, maka
akan diperoleh data umum mengenai kondisi jalan serta kondisi
geometriknya.
Dalam survey topografi, dapat juga dilakukan inventarisasi geometrik
jembatan, guna mendapatkan informasi mengenai kondisi jembatan yang
terdapat pada ruas jalan yang ditinjau (apabila dinilai perlu).

- Survey Lalu Lintas


Bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan kendaraan rata-
rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi jumlah
setiap jenis kenderaan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar
perhitungan peningkatan jalan.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 3


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

- Survey Drainase
Dilakukan untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran
air pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan), guna
keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka
air banjir), perencanaan teknis drainase dan bangunan pengaman terhadap
gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.

- Survey Geologi dan Geoteknik


Dilakukan untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah permukaan
tanah, bahaya geoteknik, dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada
perencana.

c. Pengendalian Terhadap Survey Pendahuluan dan Survey Detail


Maksudnya adalah hasil survey pendahuluan dan survey detail diperiksa oleh
Project Officer.

d. Proses Desain
Tujuannya adalah sebagai berikut :
- Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
- Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan
survey pendahuluan.
- Menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari gambar desain,
spesifikasi, engineering estimate.

e. Pengendalian Proses Perencanaan


Maksudnya desain diperiksa oleh Project Officer secara berkala.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 4


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

BAB II
RENCANA KERJA
1. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Minggu ke
No Kegiatan Keterangan
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7
1 Survey Pendahuluan
2 Reconnaisance Survey
3 Pengukuran Situasi
4 Perhitungan Perencanaan
5 Perencanaan Akhir

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Sebagaimana ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja, masa pelaksanaan
pekerjaan adalah 1 Bulan (atau kurang lebih 30 hari kalender).
Secara detail, rencana pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis
Peningkatan Jalan Kerandin - Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 1 Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 5


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

1.1. Pekerjaan persiapan


Sebagaimana dijelaskan dalam diagram di atas, pekerjaan persiapan mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
- Pengurusan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi proyek, misalnya
kontrak, uang muka, dan lain sebagainya.
- Mobilisasi personil, yang dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang bersangkutan.
Mobilisasi personil dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan demi efektifitas
penggunaan personil dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
- Penyusunan rencana kerja yang teratur dan efektif. Rencana kerja ini akan
mempengaruhi ritme kerja tim penyusun perencanaan secara keseluruhan,
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Rencana kerja yang telah disusun, sebelum digunakan akan diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen untuk disetujui. PPK berhak meminta revisi atau
merubah rencana kerja apabila rencana kerja yang telah disusun dinilai kurang
memuaskan.
Dalam tahapan penyusunan rencana kerja, titik awal rencana pelaksanaan
pekerjaan telah diketahui dan disepakati bersama.
- Survey Pendahuluan Desain Geometrik

Meninjau Rencana
Lokasi Jalan
- Diskusi dengan Pimpro
- Menyiapkan kelengkapan Laporan Survey
administrasi untuk Pendahuluan
keperluan survey
Diskusi dan
mengumpulkan
informasi dari
instansi-instansi
terkait

Presentasi / Diskusi
Kesimpulan sebagai
ke PPK
arahan pekerjaan
selanjutnya

Grafik 2 Tahapan Survey Pendahuluan


Tahapan pelaksanaan survey pendahuluan dapat jelaskan secara sederhana
melalui bagan di atas.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 6


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

Survey-survey yang dilaksanakan dalam tahapan survey pendahuluan di


antaranya adalah sebagai berikut.
➢ Menentukan awal proyek (STA 0+000) dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlapping yang baik dan memenuhi standar
geometrik.

Gambar 3 Standar Penentuan Titik Awal dan Akhir Survey

Pada penentuan titik awal dan titik akhir pekeraan, diwajibkan


mengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik
akhir pekerjaan seperti disajikan dalam gambar di atas.
➢ Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak dengan
mengelompokkan kondisi : medan datar, rolling, pembuktian,
pegunungan/bukit curam dalam bentuk tabelaris.
➢ Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
➢ Di lapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda
banjir dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survey
detail selanjutnya.
- Survey Pendahuluan Kondisi Eksisting Perkerasan
➢ Inventarisasi terhadap data histori penanganan jalan;
➢ identifikasi jenis perkerasan;

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 7


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

➢ identifikasi kerusakan perkerasan.


- Survey Pendahuluan Bangunan Pelengkap Jalan
➢ Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi/Sta perkiraan
lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik serta rencana jenis
konstruksi, dimensi yang diperlukan.
➢ Untuk lokasi yang sudah ada, jalan existing perlu dibuatkan
inventarisasi secara lengkap antara lain STA, jenis konstruksi, dimensi,
kondisi serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.
➢ Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air
normal, muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi
serta adanya tanda-tanda/gejala-gejala erosi yang dilengkapi dengan
sket lokasi, morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto-
foto jika diperlukan.
➢ Mendiskusikan dengan team geometrik, geologi, hidrologi dan
lingkungan apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul
perencanaan/ penanganan sudah sesuai secara teknis.
➢ Membuat sketsa berikut foto-foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan survey
detail yang akan dilakukan.
- Survey Pendahuluan Geologi dan Geoteknik
➢ Melakukan pengambilan data mengenai karakteristik tanah, perkiraan
lokasi sumber material, dan mengantisipasi dan mengidentifikasi
lokasi yang akan longsor;
➢ Mengidentifikasi lokasi/titik pengujian antara lain Bor, Sondir, DCP,
Test Pit;
➢ Memberikan rekomendasi rencana trase alinyemen jalan;
➢ Mengidentifikasi masalah-masalah geoteknik, bahaya, resiko-resiko,
dan batasan-batasan proyek;
➢ Mencatat pengamatan visual menurut stasiun, patok kilometer atau
informasi lokasi lain seperti GPS.
- Survey Pendahuluan Drainase
PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 8
[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

➢ Mengumpulkan data curah hujan.


➢ Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area).
➢ Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan
dengan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.
➢ Mengamati tata guna lahan.
➢ Menginventarisasi bangunan drainase existing.
➢ Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
➢ Membuat rencana kerja untuk survey detail.
➢ Mengamati karakter aliran sungai/ morfologi yang mungkin
berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan
untuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikutnya.
- Persiapan fasilitas.
Bersamaan dengan mobilisasi personil dan pelaksanaan survey pendahuluan,
dilaksanakan juga persiapan fasilitas yang di antaranya mencakup hal-hal
sebagai berikut.
➢ Kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
➢ Kantor.
➢ Peralatan dan perlengkapan kerja.
➢ Persiapan bahan dan alat untuk pembuatan Bench Mark
➢ Fasilitas lainnya yang dibutuhkan.

1.2. Survey Lapangan


- Survey Topografi
Lingkup pekerjaan survey topografi meliputi hal-hal sebagai berikut.
• Pemasangan patok-patok
Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm
atau pipa pralon ukuran 3 inci yang diisi dengan beton dan di atasnya
dipasang nut dari baut dengan ujung kepala baut (nut) diberi tanda alur
silang (cross grooving), ditampatkan pada tempat yang aman, mudah
terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi
rencana jembatan dipasang serta pada awal dan akhir proyek minimal 2
dan di tempatkan pada daerah yang aman terhadap kemungkinan
PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 9
[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

tercabut atau berubah posisi dan mudah terlihat, masing-masing 1 (satu)


pasang di setiap sisi sungai/alur.
1) Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di
atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang Bina
Marga, notasi dan nomor BM dengan warna hitam.

Gambar 4 Contoh Patok BM


2) Patok BM yang sudah terpasang, kemudian difoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
3) Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian
atasnya diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat. Bagian yang
masih tampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan
khusus, perlu ditambahkan patok bantu.
4) Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar
patok diberi tanda-tanda khusus.
5) Pada lokasi-lokasi khusus di mana tidak mungkin dipasang patok,
misalnya di atas permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan
batu, maka titik-titik poligon dan sifat datar ditanda dengan paku
seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
• Pengukuran titik kontrol horizontal.
1) Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon,
dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 10


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

2) Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter,
diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun
elektronis.
3) Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan
ketelitian baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan
Elektronik Distance Meter/Theodolite jenis T2 atau yang setingkat.
• Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
1) Pengukuran ketinggian dilakukan dengan 2 kali berdiri/pembacaan
pulang pergi.
2) Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran
(poligon, sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.
3) Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala
benar, jenis dan sama.
4) Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan
ketiga benangnya, yaitu Benang Bawah (BA), Benang Tengah (BT),
dan Benang Bawah (BB), dalam satuan mm. Pada setiap pembacaan
harus dipenuhi prinsip : 2BT = BA + BB. Dalam satu seksi (satu hari
pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap.
• Pengukuran Situasi
1) Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang
mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia
yang ada di sapanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit,
jembatan, rumah, gedung, dan sebagainya.
2) Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan
gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya :
sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran
harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
3) Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolite/total
station.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 11


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

• Pengukuran Penampang melintang.


Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan alat Theodolite
maupun Total Station. Pengukuran penampang melintang harus
dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut.
Interval (m)
Kondisi Lebar Koridor
Jalan Baru
Datar, landai, dan 75 + 75 50
lurus
Pegunungan 75 + 75 25
Tikungan 50 (luar) + 100 25
(dalam)
Tabel 2 Standar Pengukuran Penampang Melintang
• Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai
atau jalan.
1) Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum
200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai
(hulu/hilir) yang masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan
dengan interval pengukuran pelintang sungai sebesar 25 meter.
2) Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing-masing
minimum 100 m dari garis tepi sungai/jalan atau sampai pada garis
pertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval
pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25
meter.
3) Pada posisi lokasi jembatan interval pengukura penampang
melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan
sebesar 10 m, 15 m, dan 25 m.
Sebelum dilakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus
diperiksa dan dikoreksi. Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat
dan dilampirkan dalam laporan.
Perhitungan untuk survey topografi harus memenuhi sebagai berikut.
a) Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi. Koreksi sudut tidak
boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tetapi harus diberikan

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 12


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek


mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus dilakukan dilokasi
pekerjaan.
b) Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5
mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar
perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.
c) Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang
dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.
d) Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistem komputerisasi.
a) Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y, Z-nya dan diberi tanda
khusus.
Titik kontrol harisontal diukur dengan menggunakna metode penentuan
posisi Global Positioning System (GPS) secara diferensial. GPS atau nama
lengkapnya NAVSTAR GPS merupakan singkatan dari Navigation Satellite
Timing and Ranging Global Positioning System. Metode yang digunakan
adalah metode diferensial dengan menggunakan lebih dari satu receiver GPS
di mana minimal satu titik digunakan sebagai titik referensi ( base station)
dan yang lainnya ditempatkan pada titik yang akan diukur. Titik referensi
yang akan digunakan adalah titik referensi Bakosurtanal ataupun Badan
Pertanahan Nasinal. Untuk merapatkan titik kontrol harisontal dapat
dilakukan pengukuran menggunakan metode poligon denga menggunakan
alat Total Station.
Pengukuran dengan menggunakan GPS dilakukan setiap interval 5000 m
(setiap 5 km). Pengukuran titik kontrol horisontal harus menggunakan jenis
Total Station (TS) denngan ketelitian 10”√n untuk sudut serta 10”√D untuk
jarak. Pengukuran untuk titik kontrol vertikal harus menggunakan peralatan
waterpass jenis auto level dengan ketelitian 2 mm.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang
melintang harus digambarkan pada gambar poligon, sehingga membentuk
gambar situasi dengan interval garis ketinggian ( contour) 1 meter.
- Survey Lalu Lintas
Lingkup pekerjaan terdiri atas :
PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 13
[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

a) Pengumpulan data lalu lintas setelah mengetahui korider trase lokasi


perencanaan yang akan dilakukan.
b) Data lalu lintas yang telah didapat harus dianalisis sehingga
mendapatkan data yang siap pakai berupa kondisi LHR eksisting dalam
satuan kendaraan/hari dan smp/hari serta kecepatan perjalanan pada
kondisi tata guna laha tertentu dalam km/jam.
- Survey Drainase
Lingkup pekerjaan survey drainase meliputi :
a) Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hari) paling
sedikit dalam jangka waktu 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment
area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan,
data tersebut bisa diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika
dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
b) Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-
gorong, jembatan, selokan yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi, dan
tinggi muka air banjir.
c) Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana,
debit dan tinggi muka air hujan rencana dengan periode ulang 10
tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk
jalan lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.
d) Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan
masukan dalam proses perencanaan yang aman.
e) Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
f) Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/jembatan termasuk
pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux).
g) Merencanakan bangunan pengaman terhadap gerusan samping atau
horisontal dan vertikal.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 14


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

1.3. Pra-Rancangan
Pra-Rancangan dilakukan berdasarkan kelas jalan.
Dimensi Kendaraan Muatan
Kelas Fungsi Maksimum sumbu
Jalan Jalan Panjang terberat
Lebar (m)
(m) (ton)
I 18 2.5 >10
II Arteri 18 2.5 10
IIIA 18 2.5 8
IIIA 18 2.5 8
Kolektor
IIIB 12 2.5 8
IIIC 09 2.1 8
Tabel 3 Kelas Jalan Berdasarkan Dimensi Kendaraan dan Muatan
Kecepatan Rencana sesuai klasifikasi jalan di kawasan perkotaan adalah
sebagai berikut.
Fungsi Jalan Kecepatan Rencana,
VR
(Km/Jam)
Arteri Primer 50 – 100
Kolektor Primer 40 – 80
Arteri Sekunder 50 – 80
Kolektor Sekunder 30 – 50
Lokal Sekunder 30 – 50
Tabel 4 Kecepatan Rencana
Selengkapnya, pra rancangan akan dijelaskan secara mendetail pada laporan
antara dari pekerjaan ini.

1.4. Rencana Detail


Rencana detail akan dibahas secara mendetail pada laporan akhir dari pakerjaan
ini.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 15


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

2. ORGANISASI DAN PERSONIL

1. Struktur Organisasi Pekerjaan


Organisasi yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut.

Konsultan
Owner
Supervisi

Konsultan Kontraktor
Perencana Pelaksana

Grafik 5 Struktur Oragnisasi Pekerjaan

Dalam keberhasilan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, baik owner, konsultan


perencana, Kontraktor pelaksana, maupun Konsultan Supervisi saling berkaitan
satu dengan lainnya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu hasil akhir yang
memuaskan, sebaiknya terjalin komunikasi yang baik antara satu dengan
lainnya.

Pada tahap PERENCANAAN ini, pihak yang dominan terlibat dalam pekerjaan ini
adalah Owner dan Konsultan Perencana. Team Design senantiasa melakukan
koordinasi dan konsultasi secara intens dengan Owner untuk mengetahui

Sebagaimana dijelaskan pada Bab II Penawaran Teknis dan Administrasi ini,


struktur organisasi PT. Multi Forma Riau Konsultan adalah sebagai berikut.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 16


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

Dewan Komisaris

Direktur

Staf Adm. Kantor Staf Tenaga Teknis

Team Leader

TENAGA AHLI & STAF PENDUKUNG

Grafik 6 Struktur Organisasi PT. Multi forma Riau Konsultan

Struktur organisasi pelaksana pekerjaan yang akan ditugaskan untuk


melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja adalah sebagai berikut

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 17


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

Tenaga Ahli

DAYANNA, ST
Team Leader

RAYMON AKBAR PAMUNGKAS, ST


Ahli K3 Konstruksi

Juru Hitung Kuantitas


AHMAD FAUZI, S.Tr.T

Tenaga Pendukung
Juru Gambar/Drafter
CAD
BEATUS AKBAR IMAN
LAIA, ST

Administrasi
MULHIYAH

Grafik 7 Struktur Oragnisasi Pelaksana Pekerjaan

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 18


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

2. Jadwal Penugasan Personil


TENAGA AHLI

Nama Bulan
No Jumlah (Hari)
Posisi I
1 DAYANNA, ST 30
Team Leader
2 RAYMON AKBAR PAMUNGKAS, ST 30
Ahli K3 konstruksi

TENAGA PENDUKUNG
Nama Bulan
No Jumlah (Hari)
Posisi I
1 AHMAD FAUZI, S.Tr.T 30
Juru Hitung Kuantitas 30
2 BEATUS AKBAR IMAN LAIA, ST 30
Juru Gambar/Drafter CAD 30

3 MULHIYAH 30
Tenaga Administrasi 30
Tabel 5 Jadwal Penugasan Person

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 19


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

BAB III
LOKASI PEKERJAAN
1. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Letak geografis Kabupaten Lingga berada pada 0°20LU’-104°00’ LS dan


104°00’ -105°00’ BT.

1.1. Batas – Batas Wilayah


Batas – batas Wilayah Kabupaten Lingga yaitu :
Utara : Kabupaten Lingga dan Laut Cina Selatan.
Selatan : Laut Bangka dan Selat Berhala.
Barat : Laut Indragiri
Timur : Laut Cina Selatan

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 20


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

1.2. Geologi/ Fisik Wilayah


Berdasarkan UU RI seperti tersebut di atas, wilayah Kabupaten Lingga
mempunyai luas wilayah daratan dan lautan mencapai 211.772 km2 dengan
luas daratan 2.117,72 km2 (1 %) dan lautan 209.654 Km2 (99%), dengan
jumlah pulau 531 buah pulau besar dan kecil, serta 447 buah pulau
diantaranya belum berpenghuni. Namun, berdasarkan data eksisting luas
wilayah Kabupaten Lingga sebesar 45.508,66 Km2 yang terdiri dari luas
daratan sebesar 2.235,51 Km2 (4,91%), dan lautan sebesar 43.273,15
Km2 (95,09%).
1.3. Kependudukan
Berdasarkan data yang diperoleh dari www.linggakab.go.id (website resmi
Kabupaten Lingga), maka jumlah penduduk Kabupaten Lingga pada
pertengahan tahun 2009 adalah 93.973 jiwa dengan jumlah laki-laki
sebanyak 48.401 jiwa dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin wanita
adalah 45.382 jiwa.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 21


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

Sumber : website Provinsi Kepulauan Riau


Gambar 8 Peta Provinsi Kepulauan Riau

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 22


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

Sumber : linggakab.go.id
Gambar 9 Peta Kabupaten Lingga

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 23


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

2. GAMBARAN KHUSUS LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan terletak pada Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Lokasi
pekerjaan ini merupakan wilayah yang cukup luas dengan kondisinya merupakan
pemukiman warga. Pekerjaan ini merupakan bagian dari kegiatan
Peningkatan/Rehabilitasi Jalan Di Kawasan Kecamatan Lingga Utara, target
pekerjaan adalah meningkatkan jalan akses wilayah Kerandin Ke Belungkur
dikawasan Kecamatan Lingga Utara.
Peta di bawah ini menjelaskan secara umum lokasi pekerjaan di kecamatan Lingga
Utara.

SMP Negeri 3
Lingga Utara

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 24


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

3. TINJAUAN LAPANGAN

Tinjauan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan eksisting yang akan
dikerjakan.
berikut hasil tinjauan dari kondisi jalan kerandin – belungkur:

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 25


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

BAB IV
KESIMPULAN
1. Lokasi pekerjaan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Kerandin -
Belungkur (Lanjutan), Kab. Lingga terletak di Kabupaten Lingga.

2. Secara umum ruas jalan ini merupakan ruas jalan provinsi, dan merupakan ruas jalan
satu – satunya untuk menghubungkan beberapa daerah di kecamatan lingga utara
dengan daerah lainnya di kabupaten lingga provinsi kepulauan riau.

3. Kondisi jalan eksisting memiliki Panjang 2,4 KM dengan lebar jalan 6 – 7 M,

4. Kondisi eksisting saat ini merupakan perkerasan eksisting jalan tanah dan aspal
makadam.

5. Masih terdapat saluran alam yang perlu diperbaiki serta pada persimpangan harus
ditata dengan baik seusi dengan peraturan teknis yang berlaku.

6. Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Kerandin - Belungkur (Lanjutan),


Kab. Lingga akan dilaksanakan sesuai dengan schedule yang ada.

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 26


[ LAPORAN PENDAHULUAN – PERENCANAAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN
KERANDIN – BELUNGKUR (LANJUTAN), KAB. LINGGA ]

PT. MULTI FORMA RIAU KONSULTAN 27

Anda mungkin juga menyukai