B. SPESIFIKASI UMUM
I. LINGKUP PEKERJAAN
C. PERSIAPAN PENDAHULUAN
1. Pelaksana dan Konsultan Pengawas harus menelilti rencana gambar bestek dan
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), termasuk penambahan / pengurangan
atau perubahan yang tercantum dalam berita acara Aanwijzing.
2. Bila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar, RAB dan syarat spesifikasi
yang menimbulkan keragu-raguan, sehingga dapat menyebabkan kesalahan-
kesalahan dalam pekerjaan, maka Pelaksana tidak diperkenankan memutuskan
sendiri yang mana yang harus dilaksanakan, sebelum dikonsultasikan kepada
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas (Direksi)
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Banggai dan keputusan-
keputusannya harus dilaksanakan.
3. Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus
dibuat oleh Pelaksana berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan. Pelaksana wajib membuat Shop Drawing
pada setiap akan melaksanakan suatu
pekerjaan dan untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar
Kerja / Dokumen kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan
produk, cara pemasangan, dan atau
spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun
dalam buku ini. Pelaksana wajib mengajukan Shop Drawing tersebut kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
2. Pekerjaan tambah/ kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah
tertulis dari Konsultan Pengawas atas Persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah/ kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga
satuan pekerjaan, yang dimasukkan oleh Pelaksana yang pembayarannya
diperhitungkan bersama dengan angsuran terakhir.
4. Adanya pekerjaan tambahan tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab
keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah
kurang tersebut.
5. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga
satuan yang ada dalam penawaran, harga satuan akan ditentukan lebih lanjut
oleh Konsultan Pengawas bersama-sama dengan Pelaksana dengan Persetujuan
Pemberi Tugas.
D. URAIAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Penentuan Peil
a. Peil ± 0,00 diambil disesuaikan dengan gambar detail/tinggi keadaan
eksisting.
b. Semua ukuran-ukuran tinggi dan ukuran dalam akan ditetapkan terhadap
peil tersebut diatas.
c. Pekerjaan uitzet harus dilakukan dengan cermat dan teliti dengan
menggunakan alat ukur waterpass/slang plastik. Dalam hal ini agar
menghubungi Konsultan Pengawas.
d. Satu dan lain hal yang menyimpang dari hal-hal tersebut diatas untuk
segera dikonsultasikan dengan Pemberi tugas atau pengawas.
e. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak
(perpindahan), Pelaksana pekerjaan wajib membuat Shop Drawing
terlebih dahulu sesuai keadaan lapangan
4. Pekerjaan pembongkaran
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas dan
pihak terkait (Pengelola Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin
pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
c. Pemeriksaan Tempat Kerja. Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya
harus yakin akan kesiapan dan segala akibat yang mungkin dapat timbul
dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin
mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan
1. Untuk pengecatan terdiri dari pengecatan bidang dinding lama dan plafond serta
pengecatan bidang kayu atau sejenisnya .
2. Untuk permukaan dinding dan beton lama menggunakan cat yang berkualitas
baik, sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu bekas cat lama kemudian di
ampelas dan di cat 1 kali cat dasar kemudian dicat 2 kali penutup.
3. Semua pekerjaan kayu atau pun sejenisnya yang akan dicat terlebih dahulu dicat
dasar kemudian didempul/diplamir dan diamplas sampai rata. Untuk cat lapis
(mengkilap) dikerjakan 3 kali sampai rata dengan memakai cat yang berkualitas
baik atau sesuai yang tertera di gambar renca kerja
4. Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan peraturan pabrik cat.
5. Ketentuan mengenai warna pada pekerjaan ini akan ditentukan oleh Pemberi
tugas.
6. Untuk pengecatan bidang kayu seperti list dan plint kayu menggunakan cat
vernis.
X. PERATURAN PENUTUP
1. Selain hal-hal tersebut di atas juga dianggap perlu oleh pengawas adalah
pembersihan lokasi dan ruangan bekas tempat bekerja menjadi tanggung jawab
dan biaya dari pelaksana.
2. Meskipun dalam spesifikasi teknis ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-
bahan tidak dinyatakan kata demi kata tetapi harus disediakan oleh pelaksana,
tetapi tidak disebutkan atau diuraikan dalam penjelasan pekerjaan
pembangunan ini, pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas tetap dianggap ada dan
dimuat dalam dokumen ini.
3. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini,
tetapi tidak dimuat atau diuraikan dalam dokumen ini, tetap diselenggarakan
dan diselesaikan oleh pelaksana harus dianggap seakan-akan pekerjaan ini
dimuat dan diuraikan kata demi kata pada dokumen ini untuk menuju
penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna sesuai pertimbangan pengawas.
4. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut
oleh Kuasa Pengguna Anggaran, bilamana perlu didakan perbaikan dalam RKS
ini.
Luwuk , 2021
Dibuat oleh :