Anda di halaman 1dari 36

Bab. I.

Syarat-Syarat Umum

1-1
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

BAB. I SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Penyediaan dan pengadaan bahan-bahan/material, tenaga kerja,


peralatan kerja, peralatan pengangkutan, penyediaan air kerja dan
tenaga listrik untuk menyelesaikan pekerjaan Renovasi Gedung
Laboratorium KIPM Kendari sesuai dengan gambar kerja, RKS dan
Kontrak Kerja (Borongan).
1.2. Pekerjaan tersebut meliputi :
A. Pekerjaan Pendahuluan
B. Pekerjaan Pembongkaran
C. Pekerjaan Bangunan
1. Pekerjaan Tanah dan Pasir
2. Pekerjaan Batu dan Pasangan
3. Pekerjaan Penutup Atap
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Mekanikal Eletrikal
6. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela Alumunium
7. Pekerjaan Interior
8. Pekerjaan Lantai
9. Pekerjaan Sanitair
10. Pekerjaan Pengecatan

PASAL 2. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN

2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan umum sesuai dengan peraturan konstruksi
bangunan dan infrastruktur bangunan yang ditentukan Pemerintah
Republik Indonesia, termasuk segala perubahan dan tambahannya,
seperti PBI 1971 dan SKSNI 1991, PPKI 1961 termasuk :
1. Algemene Voor Waarden (A.V) Persyaratan Pelaksanaan
Pembangunan di Indonesia yang disyahkan oleh Pemerintah.
2. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Negara
yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum
(Dit.Jend.Cipta Karya).
3. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia,
D.P.T.I- 1970
4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan Bahan-bahan
Bangunan, NI-3., P.U.B.B 1966, NI-3 P.U.B.B 1966.
5. Peraturan Beton Indonesia, P.B.I.NI-1971, SKSNIT-15-1991-03.
6. Peraturan Muatan Indonesia, P.M.I.-NI,18-1969.
7. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, PKKI-NI 5 1961.

1-2
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

8. Standar Industri Indonesia (SII)


9. Standar Nominal Indonesia (SNI)
10. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
11. American Society For Testing And Materials (ASTM)
12. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan
pembangunan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia
13. Dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat
2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula:
1) Gambar kerja (Detail Perencanaan) berikut perubahan-
perubahannya yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan.
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3) Berita Acara penjelasan pekerjaan kantor dan lapangan
(aanwijzing).
4) Surat Keputusan Pemilik kegiatan tentang penunjukan
Kontraktor.
5) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
6) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
7) Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) dan network planning
yang telah disetujui Pemilik kegiatan dan Kontraktor.

PASAL 3. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS

3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan)


dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) termasuk tambahan
dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
3.2. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS,
maka yang mengikat dan berlaku adalah RKS. Bilamana suatu
gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar
yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
3.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan,
Kontraktor wajib menanyakan kepada Pimpinan Kegiatan atau
Pengawas Lapangan yang ditunjuk Pemilik kegiatan dan mengikuti
keputusannya.

PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN

4.1. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat


Rencana Pelaksanaan secara terperinci berupa Barchart dan S-
Curve.
4.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Pemilik
kegiatan, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah SPMK
diterima Kontraktor.

1-3
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

4.3. Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan harus
ditempel di bangsal/direksikeet lapangan, yang selalu diikuti
dengan grafik kemajuan pekerjaan (Presentasi Kerja).
4.4. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan grafik Rencana Kerja tersebut.

PASAL 5. PERBEDAAN GAMBAR.

5.1. Bila Gambar Kerja tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah Gambar.
5.2. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam
satu disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang
lebih besar yang berlaku/mengikat.
5.3. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan
Struktur, maka yang berlaku/ mengikat adalah Gambar Kerja
Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi Konstruksi
PASAL 6. GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN (SHOP DRAWING).

6.1. Gambar Detail Pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar


Kerja yang wajib dibuat Kontraktor berdasarkan Gambar Kerja
Dokumen yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.
6.2. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk Detail-detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen,
maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas/Direksi dan atau
Konsultan Perencana.Dalam Shop Drawing ini harus dicantum
Konsultan Pengawas/Direksi dan digambarkan semua
data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh jadi dari
semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
atau spesifikasi/ persyaratan khusus seuai dengan spesifikasi
pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam
Gambar Kerja Dokumen maupun Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS).
6.3. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing kepada
Konsultan Pengawas/Direksi dan Konsultan Perencana
untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.
6.4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-
ukuran yang tercantum didalam gambar Kerja Dokumen
tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas/Direksi.
6.5. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor,
baik dari segi biaya maupun waktu pelaksanaan.
PASAL 7. LAPORAN

7.1. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan


Laporan Bulanan sebagai resume dari laporan harian dan
mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan diperiksa dan

1-4
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pimpinan Kegiatan yang


memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
b. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak
c. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.
d. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
e. Peralatan yang dipakai
f. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
7.2. Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah
ditetapkan.
PASAL 8. SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN

8.1. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau


biasa disebut Site Manager, yang cakap untuk memimpin,
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
memiliki pengalaman teknis dalam pekerjaan bangunan.
Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat Tugas/ Surat
Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan kepada Pemilik
kegiatan.
8.2. Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil
atau sederajat.
8.3. Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu
secara tertulis kepada Pemilik kegiatan susunan Organisasi
Lapangan lengkap dengan nama dan jabatannya masing-masing.
8.4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemilik kegiatan atau
Pelaksana Lapangan, Site Manager kurang mampu melaksanakan
tugasnya, maka Kontraktor akan diberitahu secara tertulis untuk
mengganti Site Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk/mengajukan Site
Manager baru untuk mendapat persetujuan Pemilik kegiatan.

PASAL 9. PEMERIKSAAN PEKERJAAN

9.1. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan


tersebut dilakukan mengakibatkan tidak dapat diperiksanya
pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor diwajibkan
secara tertulis meminta kepada Pimpinan Kegiatan memeriksa
bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
9.2. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam
dihitung dari jam diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur
atau hari besar lainnya) tidak dipenuhi, maka Kontraktor bisa
meneruskan pekerjaan tersebut dan dianggap bagian pekerjaan
tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan,

1-5
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

kecuali bila secara resmi Pengawas Lapangan meminta


perpanjangan waktu pemeriksaan dan Kontraktor menyetujuinya.
9.3. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas
Lapangan berhak menyuruh membongkar pekerjaan tersebut
sebagian atau seluruhnya guna keperluan pemeriksaan. Biaya-
biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
9.4. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin,
dilakukan Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (opname) dan
pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor dan
Pengawas Lapangan.
9.5. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kontraktor,
Pengawas Lapangan dan Pimpinan Kegiatan.
9.6. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan
pembayaran pekerjaan atau borongan.

PASAL 10. JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN

10.1. Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-


syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam
keadaan siap pakai harus selalu tersedia di lapangan.
10.2. Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada
memerlukan perawatan serius, Kontraktor harus segera membawa
korban ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkan kejadian tersebut
kepada Pemimpin Proyek atau Pengawas Lapangan.
10.3. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup,
serta memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua
petugas/pekerja, baik yang berada dibawah kekuasaannya
maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
10.4. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC
yang layak bagi semua petugas dan pekerja di lapangan.
10.5. Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat penginapan
bagi para pekerja tidak diperkenankan berada di areal pekerjaan.
10.6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para
pekerja, wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
PASAL 11. KEAMANAN PROYEK

11.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang


miliknya yang berada di lapangan, dan milik Pemilik kegiatan yang
ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun pengerusakan.

1-6
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

11.2. Bila diperlukan, untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor dapat


membuat pagar pengaman dari tiang kayu meranti/seng
gelombang dan dicat.
11.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau
pekerjaan, tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak
dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau
pengunduran waktu pelaksanaan.
11.4. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas
akibatnya. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap pakai.
11.5. Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan pihak-
pihak yang terlibat didalamnya (all risk) pada perusahaan Umum
Asuransi. Maka pertanggungan ditetapkan sejak tanggal
diterbitkannya SPMK sampai dengan tanggal berakhirnya masa
pemeliharaan.
11.6. Kecuali atas persetujuan Pimpinan Kegiatan atau Pengawas
lapangan, maka tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan.
b. Memasak di tempat pekerjaan.
c. Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat
bekerja.
d. Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan
dalam areal proyek.

PASAL 12. ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-


alat kecil maupun besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam
keadaan baik dan siap pakai sebelum pekerjaan fisik bersangkutan
dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai,

PASAL 13. DIREKSI KEET

13.1. Kontraktor harus menyediakan bangunan/kantor ruang kerja di


lapangan untuk Kontraktor, sesuai dengan kebutuhan.
13.2. Kantor lapangan tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan
kantor.
13.3. Kontraktor harus membuat bangsal kerja, tempat istirahat pekerja,
tempat makan dan gudang penyimpanan barang-barang.
13.4. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian
oleh Kontraktor atas persetujuan Pimpinan Kegiatan.

1-7
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

13.5. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan bangunan


tersebut di atas dan peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan dianggap telah termasuk harga
kontrak/borongan.

PASAL 14. PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL

14.1. Penyimpanan bahan-bahan/material bangunan yang telah


diperiksa dan disetujui oleh Pengawasan Lapangan, harus diatur
penempatannya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pengambilan dan menjaga agar tetap memenuhi syarat-syarat
penyimpanan untuk menghindari kerusakan atau menurunnya mutu
bahan/material bangunan tersebut.
14.2. Tempat penimbunan bahan/material bangunan tersebut harus
mendapat persetujuan Pengawasa Lapangan, penimbunan
bahan/material yang ada dalam gudang maupun yang berada di
lapangan terbuka dalam areal proyek harus diatur sedemikian rupa
agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum, juga
memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan/material
oleh Pengawas Lapangan.
14.3. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik, kebersihan
areal kerja, direksikeet, gudang, bangsal/los kerja dan bangunan
lainnya yang ada dalam areal proyek harus tetap terjaga, tertib
dan rapi.
14.4. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan
harus dikelurkan dari areal proyek secepatnya selambat-lambatnya
pada hari yang sama saat penolakan dinyatakan. Terhadap
kelalaian ini Pimpinan Kegiatan dapat memberhentikan seluruh
pekerjaan, dan seluruh akibat dari pemberhentian tersebut
seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 15. PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

15.1. Pimpinan Kegiatan dengan persetujuan Pemilik kegiatan dapat


mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan
pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang layak yang tidak
merusak isi Kontrak ini.
15.2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan
kurang adalah yang terjadi karena ada perubahan atau
penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan terurai
dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau
penggantian dari macam maupun standar tiap bahan atau barang
yang dipergunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan
perintah tertulis dari Pimpinan Kegiatan.

1-8
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

15.3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak


atau spesifikasi pekerjaan yang diperlukan untuk penyesuaian yang
telah disebutkan diatas, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Pimpinan Kegiatan dengan menerangkan dan memberikan alasan
atas perubahan tersebut dan Pimpinan Kegiatan mengeluarkan
petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
15.4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus
diikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus
dipakai sebagai dasar dalam menentukan penilaian dari
pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan dengan
syarat-syarat serupa.
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran
dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan dengan
syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk
pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam
Daftar Perincian Harga Penawaran, maka Harga Satuan
dapat ditentukan bersama antara Kontraktor dengan
Pimpinan Kegiatan dan harus mendapat persetujuan dari
Pemilik kegiatan.

PASAL 16. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

16.1. Apabila sebelum atau dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan


pembongkaran-pembongkaran yang bersifat permanen maupun
sementara, maka pengamanan dan biaya-biaya pemasangan
kembali yang diperlukan untuk menggembalikan dalam keadaan
baik, menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dianggap telah
diperhitungkan dalam harga kontrak/borongan.
16.2. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas
Lapangan dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
mengakibatkan kerugian yang besar atas pembongkaran tersebut
dan tidak mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada bangunan.
16.3. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada tempat
tertentu yang telah disetujui Pengawas Lapangan dan disingkirkan
secepatnya dari areal proyek.

1-9
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

PASAL 17. PEKERJAAN PERSIAPAN

17.1. Pembersihan Lokasi Kerja


Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang
memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
sesuai petunjuk atau persetujuan dari Pengawas Lapangan.

17.2. Papan Nama


Kontraktor diharuskan memasang papan nama kegiatan sesuai
petunjuk Pemimpin Proyek, dengan ketentuan yang sesuai dengan
gambar.
17.3. Pembuatan gudang material dan alat-alat
Kontraktor diharuskan membuat gudang semen dan alat-alat untuk
menjaga stabilitas bahan dan keamanan alat-alat proyek.

1 - 10
Spesifikasi bahan_Renovasi Gedung Lab. KIPM Kendari 2021

Bab. II SPESIFIKASI BAHAN

1. Semen (Portland Cement) = Tonasa / Bosowa / Tiga Roda


2. Batu Bata = Batu Bata Lokal minimal terbelah dua
3. Struktur = Beton Bertulang
4. Tulangan = Besi beton SNI sesuai gambar kerja
Kawat beton No. 16 SWG ( 1 mm), tidak
bersepuh
5. Pasangan Dinding batu bata = Campuran 1 pc : 5 ps
6. Plasteran Dinding = Campuran 1 pc : 5 ps + Plamir
7. Atap =
- Penutup atap = Atap Spandek 0.3 mm
- Kuda-Kuda = Profil Baja Ringan Canal C75
- Reng = Baja Ringan R 45
- Lisplank = Kalsiplank lebar 30 cm (non Corak)
8. Plafond =
- Pola = Datar dan bertingkat
- Rangka Plafond = Alumunium Hollow 4.4.2 / 4.2.2
- Penutup Plafond = Gypsum 0,9 mm merek Jaya Board
- List plafond = List profil Gypsum 10 cm
9. Kusen Pintu = PVC Profil , warna putih dia. 4” Retto
10. Kusen Jendela = PVC Profil , warna putih dia. 4” Retto
11. Bingkai Jendela = PVC Profil , warna putih dia. 4” Retto
12. Daun Pintu = Pintu kaca 5 mm, Sandlasting
13. Daun pintu km / wc = Pintu PVC
14. Kaca = Bening, ketebalan 5 mm.
15. Cat Emulsi (tembok) =
Warna : - Tembok dalam= Lapis plamir 1x setiap lapis, jenis/merk plamur
ditentukan kemudian, dihaluskan dan
Finishing 2x, jenis dan merk cat tembok Jotun
semi Sintetic (interior) .
- Tembok luar = Warna (ditentukan kemudian), 1 x cat dasar
finishing 3 x, merk Jotun jotashield (eksterior).
- Plafond = Lapis plamir 1x dihaluskan dan finishing 2x
merk Jotun.
- Dag/Talang Beton = Cat Waterproof merek No Drop.
16. Cat Kayu Kusen/Listplank = 1 lapis dempul dasar dan dihaluskan
ditambah 2 lapis finish, Warna ditentukan
kemudian, merk cat Avian paint
17. Keramik = Keramik Ukuran 40 x 40 cm anti slip
18. Granit = Cove Granit Nazarena uk 60 x 60 untuk lantai
19. Engsel = Klas I, Merek Solid,
- Untuk pintu sebanyak 3 buah.
- Untuk jendela sebanyak 2 buah
20. Hak Angin = cast iron lapis nickel, 2 buah setiap jendela
21. Grendel = cast iron lapis brass, 1 buah setiap jendela
22. Kunci-Kunci = Merek SOLID (min. mempunyai 2 anak kunci)

2-1
Spesifikasi bahan_Renovasi Gedung Lab. KIPM Kendari 2021

23. Closet Jongkok/Wastafel = Merek American Standar, warna putih


24. Fitting, Stop Kontak, Saklar = Type Panasonic
25. Kabel = NYY 1 x 2,5 mm
26. Lampu LED = Jenis Panasonic 5 watt, 9 Watt. 11 Watt, 13,
15 Watt
27. Kap Lampu Downlight = Merek Bright- G diameter 4”
28. Sekring Box = Jenis Presto 3 phase, + Sekring Otomatis 25 A
29. MCB (Mini circuit breaker) = Standar PLN
30. Pipa :
 Air Bersih = PVC Aw Wavin Dia. 3/4”
PVC Aw Wavin Dia. 1/2”
 Air Buangan dlm beton = PVC Aw Wavin Diameter 2”
 Air Buangan = PVC Aw Wavin Diameter 3”
 Floor Drain = Stainless steel Crom
 Listrik = Diameter 5/8” kelas I
31. Bahan Interior
- Multipleks = 12 mm (Multiplex yang dipasang adalah
yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak
ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lainnya
- HPL = Tebal 0.8 mm merk Taco motif TH 1232 FC,
List bawah TH- 050-AA, List Pintu X-0064-G
- Wallpaper = Standar SNI (motif ditentukan kemudian)
32. Tabung Pemadam = Kapasitas 5 kg
- Perlengkapan K3 = APD dipersyaratan K3, standar pencegahan
COVID 19

2-2
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

BAB. III. SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pengukuran
1) Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-
cara pengukuran dengan alat-alat penyipat datar (theodolith,
waterpass dan sebagainya) dan lain-lain peralatan yang
diperlukan.
2) Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan
tempat/posisi patok penandaan permanen (bench mark)
sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan
dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol).
3) Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan
Pengawas Lapangan dan tetap merujuk pada pergeseran
patok awal.
4) Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level
bangunan dan jarak as bangunan pada setiap pekerjaan
sesuai dengan gambar kerja.
1.2. Pemasangan Bowplank
1) Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas
Pengawas Lapangan dengan patok yang dipancang kuat-
kuat dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan
ketebalan minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.
2) Pemasangan patok pondasi bangunan dikerjakan menurut
gambar kerja.

PASAL 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2.1. Pembongkaran Atap


1) Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-
cara pengukuran dengan alat-alat penyipat datar (theodolith,
waterpass dan sebagainya) dan lain-lain peralatan yang
diperlukan.
2) Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan
tempat/posisi patok penandaan permanen (bench mark)
sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan
dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol).
3) Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan
Pengawas Lapangan dan tetap merujuk pada pergeseran
patok awal.
4) Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level
bangunan dan jarak as bangunan pada setiap pekerjaan
sesuai dengan gambar kerja.

3-1
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 3. PEKERJAAN TANAH

3.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran
galian. Bahan-bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan
harus diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.

3.2. Penggalian dan Pengupasan Tanah


 Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi
air yang berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-
lain sebab, pengeringan diusahakan dengan jalan
memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain
dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut harus
dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.
 Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang,
kedalaman, kemiringan, lokasi serta lingkungan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
 Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh
ditempatkan berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak
diperlukan lagi supaya disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian
tersebut harus segera dikeluarkan dari pekerjaan paling
lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang disetujui
Pengawas Lapangan.
3.3. Urugan dan Pemadatan
 Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari
lapisan tanah dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman
rata-rata 20 cm digunakan sebagai lapisan penutup sekeliling
bangunan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Jika tebal
lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh tebal
humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan
lapisan penutup dan biaya yang diakibatkannya dianggap
telah termasuk dalam harga kontrak.
 Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan
dilaksanakan, daerah bangunan harus dipadatkan dengan
alat pemadat yang sesuai.
 Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan
tidak melebihi dari 20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan
dengan menggunakan steamper atau compactor.

PASAL 4. PEKERJAAN BETON

4.1. Lingkup pekerjaan


Melengkapi semua tenaga, peralatan (equipment) dan bahan-
bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan
gambar-gambar konstruksi, dan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS, Gambar Kerja

3-2
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

dan Kontrak Kerja, serta tambahan penjelasan dari Pimpinan


kegiatan dan Pengawas Lapangan.
4.2. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI
1971 dan SKSNI Tahun 1991 tetap digunakan.

4.3. Bahan-bahan
4.3.1. Portland Cement

Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard


Industri Indonesia) S.400 menurut Standard Semen Indonesia
(NI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur merek semen yang
berbeda untuk 1 tahap proses pengecoran
4.3.2. Agregat

 Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi


seperempat ukuran yang telah ditetapkan
 Pasir yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan
organik atau kotoran lainnya, serta tidak mengandung
garam asam.
 Batu kerikil yang digunakan rata-rata berukuran Ø 20
sampai 30 mm dengan kualitas jenis batu tidak rapuh
dan harus mendapat persetujuan untuk dipakai dari
Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
 Untuk pekerjaan dengan pasangan batu kali/gunung
digunakan batu kali/gunung berukuran rata-rata Ø < 10
cm.
4.3.3. Besi Beton

 Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan


dari jenis U 24 besi polos standar SNI
 Ukuran besi yang digunakan adalah ukuran besi Ø 10 - 12
untuk tulangan dan besi Ø 6 untuk besi beugel sesuai
dengan gambar kerja.
 Ambang batas susut minimal 0,3 mm, ketika di siqma.
 Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan
tidak berkarat.
4.3.4. Kawat Pengikat

Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton


pengikat No. 16 SWG (Ø 1 mm) dan tidak bersepuh seng.
4.3.5. Air

Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih,


bebas dari bahan-bahan yang merusak atau campuran-
campuran yang mempengaruhi daya lekat semen, seperti
asam dan garam.

3-3
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.3.6. Bahan Tambahan

Tidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan


kedalam campuran beton, kecuali telah ada ketentuan atau
keputusan tertulis sebelumnya dari Pengawas Lapangan.
4.3.7. Pengiriman dan Penyimpanan

 Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada


umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan
pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan (time schedule & network plan).
 Semen harus didatangkan dalam kantongan/kemasan
standard (zak). Semen harus masih dalam keadaan fresh
(belum mulai mengeras), jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan
hancur dengan melebihi dari beras 5% berat dan kepada
campuran diberi tambahan semen yang baik dalam
jumlah yang sama.
 Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan
menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari
lumpur atau zat-zat asing lainnya, misalnya ; minyak dan
lain-lain.
 Agregat harus ditempatkan secara terpisah antara satu
dengan yang lain menurut jenis dan gradasinya.

4.4. Bekisting
4.4.1. Material

Beton Bekisting Keterangan


Sloef Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm
Kolom Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm
Balok Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm
Balok Plat Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm
Ringbalk Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm
Plat Papan Kayu Klas III-IV
/Multipleks 6 mm

Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat


sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis
ketinggian dan dimensi dari beton, seperti pada gambar
kerja. Papan-papan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus
dan rata atau menggunakan triplex atau multipleks pada
pekerjaan-pekerjaan beton tertentu dengan ketebalan yang
sesuai.

3-4
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.4.2. Perencanaan

Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak


ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat
menampung beban-beban sementara sesuai dengan
jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus
diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan
bergeraknya bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan.
Juga harus dapat untuk menghindarkan keluarnya bagian
adukan (mortar leakage). Susunan bekisting dengan
penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas
kekurangannya dapat mudah dilakukan. Penyusunan
bekisting harus sedemikian rupa hingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan merusak dinding balok atau
kolom beton yang bersangkutan.
 Bahan penyangga atau silangan-silangan adalah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor,
demikian juga kedudukan dan dimensinya.
 Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu
sebelum pengecoran. Adakan tindakan untuk
menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut
pada sisi bawah.
4.4.3. Pembongkaran Cetakan

 Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton


mencapai suatu kekuatan khusus untuk memikul 2 x
beban sendiri atau melalui waktu pengerasaan selama
21 (dua puluh satu) hari, kecuali campuran beton
menggunakan bahan tambahan untuk mempercepat
pengerasan beton.
 Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian
konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi
dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh
dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan
konstruksi beton seluruhnya terletak pada Kontraktor.
 Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan
bilamana ia bermaksud akan membongkar cetakan
pada bagian-bagian konstruksi utama dan minta
persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini
tidak berarti Kontraktor lepas dari tanggung jawab atas
hasil pekerjaan tersebut.
4.5. Pemasangan Pipa-Pipa
Pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai
merugikan kekuatan konstruksi.

4.6. Kualitas Beton


1) Kecuali yang ditentukan dalam gambar, kualitas beton untuk
bagian sloof, pondasi tapak, kolom selain kolom dan ring balok
adalah K.175. (tegangan tekanan hancur karakteristik untuk
3-5
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

kubus uji beton pada usia 28 (dua puluh delapan) hari,


dengan derajat konfidensi 0,95.
2) Untuk bagian kolom praktis menggunakan beton cor
campuran 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil dalam perbandingan
volume.
3) Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-
data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan
trialmixes.
4) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.
5) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus
percobaan untuk umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan
hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta
pada 28 (dua puluh delapan) hari.
6) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75
detik terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk
dalam mixer.
7) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara tidak
mengakibatkan terjadinya separasi komponen-komponen
beton.

4.7. Syarat-syarat Pelaksanaan


1) Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada
bagian-bagian utama dari pekerjaan, Kontraktor harus
memberitahu Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan sebagaimana
mestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Pengawas Lapangan, maka Kontraktor dapat diperintahkan
untuk menyingkirkan beton yang telah dicor atas perongkosan
Kontraktor sendiri.
2) Adukan beton harus sedemikian rupa, sehingga
dapatdihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian
bahan.
3) Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-
benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan
dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan
dengan beton harus dibasahi dengan air sebelum dicor.
4) Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan
mulai mengental, yang dalam keadaan normal biasanya
dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau bagian
dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak
boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas
Lapangan. Tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan,
kecuali jika Kontraktor mengambil tindakan-tindakan
mencegah kerusakan yang telah disetujui Pengawas
Lapangan.
5) Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya
(tidak termasuk plesteran) adalah 2,5 cm.

3-6
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

6) Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan,


Pengawas Lapangan mempunyai wewenang untuk menolak
hasil konstruksi beton yang cacat, sebagai berikut :
 Konstruksi beton yang sangat keropos.
 Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang
direncanakan atau posisinya tidak seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Konstruksi beton tidak tegak lurus, atau rata seperti yang
direncanakan.
 Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
4.8. Curing Beton
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak
terjadi penguapan cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan
sewaktu pengecoran, harus diperhatikan.
3) Beton harus terus dibasahi paling sedikit selama 14 (empat
belas) hari setelah pengecoran.
4.9. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi yang diberikan. Adanya Pengawas Lapangan
yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/ menegur atau memberi
nasehat tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
tersebut diatas.
pekerjaan dinding
4.10. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan
ini.
2) Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut
dalam persyaratan ini.
4.11. Bahan/ Material dan Campuran
4.11.1. Bahan/Material
a. Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding
harus sama kualitasnya seperti semen
yang ditentukan untuk pekerjaan beton.
b. Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah
pasir pasangan dengan kualitas yang
baik dan sesuai untuk pekerjaan tersebut.
c. A i r : Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding
harus memenuhi syarat-syarat sama
dengan pekerjaan beton.
4.11.2. Campuran/Adukan

Komposisi :
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang
diinstruksikan dalam gambar atau dalam spesifikasi teknis.

3-7
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi


campurannya harus sesuai dengan gambar kerja.

4.11.3. Mengatur Adukan

Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran


yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan, diatas
permukaan yang keras. Jangan memakai adukan yang
sudah mulai mengeras atau membubuhkannya untuk
dipakai lagi.

4.12. Dinding Pasangan Bata


4.12.1. Batu Bata

a. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil produksi


lokal yang dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta
rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.
b. Sesuai dengan pasal 82 dari A.V. 1941, minimum daya
tekan ultimate harus 100 Kg/Cm2. Bata yang dipakai
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Kualitas baik
- Pembakaran matang
- Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan tajam
- Keras dan tidak mudah patah
- Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada
perbedaan tidak boleh lebih dari3 mm).
- Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5%
yang patah.
4.12.2. Campuran

a. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton


sampai 30 cm diatas lantai jadi (trasraam) harus dibuat
dari campuran 1 PC : 2 pasir. Selanjutnya diatasnya
dipakai campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali ditentukan lain
dalam gambar kerja.
b. Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1
PC : 2 pasir sampai ketinggian 150 cm diatas sloof
termasuk bak mandi.
4.12.3. Pelaksanaan

a. Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-


masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang
disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
Kontraktor harus memasang uitzet lubang-lubang dan
sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok
atau bata dipasang dengan adukan pengikat
sambungan (spesi) 10 mm didasari dengan baik dan
sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata.
b. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan
disuatu bagian lebih dari satu meter tingginya.

3-8
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.12.4. Perlindungan dan Perawatan

a. Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka,


selama waktu-waktu hujan lebat, harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
bahan penutup yang sesuai.
b. Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama
paling sedikit 7 hari setelah didirikan/pemasangan.
4.12.5. Angker dan Pengikat lainnya

Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-


lain harus dipasang angker-angker dan pengikat lainnya
pada sambungan-sambungan dinding tersebut setelah
dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu bangunan
diameternya minimal 10 mm. Beton harus dikasarkan dengan
alat yang sesuai pada sambungan vertikal dengan dinding
agar adukan spesi dapat merekat.

Pasangan Adukan Bahan Keterangan


Dinding Bata 1Pc : Batu Bata (Lokal) Lihat Gambar
5Psr Kerja

4.13. Penyelesaian Dinding Dengan Plasteran


Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan ½ bata dilapisi
dengan plester semen setebal 1,5 cm dan dihaluskan
permukaannya dengan acian.
4.13.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum

a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga


kerja untuk keperluan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding
dengan bahan yang disebut dalam persyaratan ini atau
dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom,
bidang vertikal lainnya yang dikerjakan dengan
pasangan bata kecuali bagian dalam tembok layar
yang tertutup atap, balok beton yang tidak dinyatakan
dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan
lain, tembok tersebut diselesaikan dengan plesteran yang
kemudian dihaluskan (acian) dicat emulsi vinyl kecuali
disebut lain dalam gambar kerja atau syarat-syarat
bagian dinding lainnya.
4.13.2. Bahan

Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir


dan air harus sesuai dengan syarat-syarat dalam pasal 5 ayat
5.2.c.

3-9
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.13.3. Komposisi Adukan

1. Adukan 1 pc : 4 Psr, digunakan pada pasangan batu


bata trasram.
2. Adukan 1 pc : 4 Psr, digunakan pada plesteran trasram.
3. Adukan 1 pc : 4 Psr, digunakan pada plesteran pondasi
4. Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada pasangan batu
bata dinding
5. Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada plesteran dinding
6. Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran beton

Semua komposisi adukan yang dilaksanakan harus sesuai


dengan petunjuk gambar kerja.

4.13.4. Pengolahan Permukaan Plesteran

a. Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton


harus diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai
pekerjaan, sampai tembok dinding benar-benar kering.
b. Sebelum pemlasteran permukaan-permukaan beton
harus dikasarkan. Lemak atau minyak yang melekat harus
dibersihkan dengan sikat dengan memakai sikat yang
kaku atau sikat kawat.
c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum
waktunya, permukaan-permukaannya harus dibasahi
dengan air sehingga tetap lembab.

4.13.5. Pelaksanaan

a. Sebagai penyelesaian permukaan beton, diharuskan


diberi dua lapisan adukan, tapi satu lapisan juga bisa
diterima asalkan tebal lapisannya tidak lebih dari 1,5 cm
dan diberi lapisan finish yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
b. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata.
Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan
bidang yang rata dan halus.
c. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua
hari setelah dipasang. Mulailah membasahinya, begitu
plesteran telah mengeras, untuk menghindari kerusakan
(retakan). Sewaktu kondisi udara lingkungan kering dan
panas, plesteran harus dibasahi agar tidak terjadi
penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata.
d. Bagian-bagian dinding yang tertutup antara atap
dengan plafond yang tidak terlihat, tidak diplaster.
4.13.6. Memperbaiki dan Membersihkan

Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus


dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut sampai
berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan yang sudah selesai, tidak

3 - 10
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

boleh ada yang retak, bernoda serta cacat lainnya.


Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan
yang menjadi kotor dalam pelaksanaan pekerjaan, harus
dibersihkan.
4.14. Penyelesaian Dinding Dengan Keramik/Granit
4.14.1. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan alat, bahan/material dan tenaga kerja ahli


untuk menyelesaikan pekerjaan pada dinding-dinding dalam
seperti tersebut dalam gambar kerja atau dalam syarat-
syarat lainn.
4.14.2. Bahan/material Keramik/ Granit

a. Ukuran Keramik Lantai 40 x 40 cm anti slip, Keramik


Dinding 40 x 40 cm, granit 60 X 60 cm merek/tipe Cove
Nazarena.
b. Warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan maupun
ketentuan Direksi.
c. Ukuran, kelas dan warna harus sama, mekanis kuat dan
mengikat sedikit saja air.
d. Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
4.14.3. Pemasangan

a. Pemasangan keramik pada dinding - dinding


dipergunakan pasta perekat khusus, dengan adukan 1Pc
: 3Ps atau perekat lain yang sesuai (bahan khusus yang
ditentukan pabrik yang memproduksi keramik tersebut).
b. Dalam menggunakan pasta perekat atau perekat lain,
diselesaikan sesuai instruksi pabrik pembuat.
c. Pemasangan jalur/joint (nat) yang teratur harus
dipertahankan dengan sempurna. Jalur-jalur dinding
adukan pasta semen putih atau warna yang sesuai
dengan warna keramik dan disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
d. Kerataan permukaan harus benar-benar diperhatikan
dan setelah cukup kering harus dicuci dan dilap dengan
air atau bahan lain yang ditentukan oleh pabrik serta
bagian-bagian yang terlepas harus segera diperbaiki.
e. Bila terjadi pemotongan-pemotongan dalam
pemasangan harus diperhatikan agar potongan-
potongan tersebut sempurna dan teratur rapi.
f. Dalam pemasangan dan sebelum waktu penyerahan
agar dijaga dari benturan-benturan atau hal-hal yang
menyebabkan rusak/cacat pada keramik tersebut.
g. Pemasangan keramik dinding yang tidak lurus, tidak rata,
terdapat cacat pada keramik atau tidak sesuai gambar
kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh
Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat

3 - 11
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung


Kontraktor.
Pasangan Adukan Keterangan
Plesteran Trasraam 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja
Plesteran biasa 1Pc : 5Psr Lihat Gambar Kerja
Plesteran beton 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja

PASAL 5. PEKERJAAN LANTAI

5.1. Lingkup Pekerjaan


1) Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan
semua jenis penutup lantai seperti tertera dalam gambar
atau disebutkan dalam persyaratan.
2) Mengerjakan pembongkaran lantai keramik eksisting.
3) Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan
pekerjaan pemasangan penutup lantai, seperti instalasi air,
listrik dan lain-lain.

5.2. Persyaratan dan Bahan


1) Ukuran lantai Granit 60 x 60 cm dengan merek/tipe Cove
Nazarena dengan warna yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan atau Direksi.
2) Ukuran, kelas dan warna harus sama, mekanis kuat dan
mengikat sedikit saja air.
3) Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
4) Keramik yang telah diterima Kontraktor di lapangan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.3. Pelaksanaan
5.3.1. Dasar Lantai :
a. Sebelum pemasangan Granit, lantai dilakukan
pembongkaran lantai eksisting sesuai dengan petunjuk
dan arahan konsultan pengawas.
b. pemasangan keramik/granit, tanah dasar lantai harus
dipadatkan kemudian dilapisi pasir urug dan dipadatkan.
c. Dasar lantai harus rata dan menyesuaikan dengan peil
lantai sebelumnya
d. Dasar lantai setelah dilapisi pasir urug selanjutnya di rabat
beton terlebih dahulu.
5.3.2. Pemasangan
a. Pemasangan granit untuk pola, tipe dan ukurannya harus
sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Pengawas
Lapangan..
b. Setelah dasar lantai siap, maka granit yang akan
dipasang diseleksi sesuai dengan warna-warna yang
sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan
dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan
pinggirannya diasah dengan batu pengasah.

3 - 12
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

c. Sebelum pemasangan, Keramik harus direndam air


hingga tercapai kondisi jenuh air untuk menghindari
pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
d. Granit dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1
Pc : 3 Ps dalam perbandingan volume. Pemasangan
dengan jalur-jalur (joints/nat) yang lurus dan apabila
terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen.
Sesudah cukup kering keramik dicuci dengan lap basah
sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang
lepas harus cepat diperbaiki.
e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup,
lantai harus dihindari dari injakan dan gangguan lain.
Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada
permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum
menjadi kering.
f. Pemasangan Keramik lantai yang tidak lurus atau tidak
rata atau cacat atau tidak sesuai gambar kerja dapat
dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas
Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

Pekerjaan Bahan Spesi/Aduk Keterangan


an
Rabat Lantai Lihat Spesifikasi Bahan 1Pc:3Psr:5Krl Dalam dan Luar
Bangunan
Lantai Uk. 60 x 60, Cove 1Pc : 3Psr Lihat Gambar
Nazarena Kerja
.
5.4. Kunci-Kunci dan penggantung
5.4.1. Lingkup pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk


pekerjaan ini. Pekerjaan meliputi kunci, engsel, dan
kelengkapan pintu serta jendela lainnya dengan
menggunakan merek Solid.
5.4.2. Kunci-kunci
b. Pintu mengunakan kunci type cylinder lock heavy duty 2
slag dengan sistem instalasi masterkey untuk tiap shop.
c. Pintu kamar mandi menggunakan kunci putar.
d. Tiap kunci harus mempunyai minimal dua buah anak
kunci. Sebelum pemasangan Kontraktor harus
memperlihatkan contohnya terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
5.4.3. Engsel-engsel, Pegangan (handle) dan grendel.

a. Engsel-engsel harus dari bahan yang disyaratkan dengan


memakai 2 buah ring nylon. Engsel dengan ukuran 4 inch
dipakai tiga buah untuk satu daun pintu. Engsel dengan
ukuran 3 atau 2,5 inch dipakai dua buah untuk satu daun
jendela.
3 - 13
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

b. Pegangan pintu dari bahan besi tuang lapis kuningan


atau sejenisnya yang disetujui oleh pengawas lapangan.
c. Pegangan pintu kamar mandi dari bahan besi tuang
atau sejenisnya yang disetujui oleh pengawas lapangan.
d. Pegangan jendela dari bahan besi tuang lapis perunggu
atau sejenisnya yang disetujui oleh pengawas lapangan.
e. Grendel jendela dari dari bahan mild steel lapis perunggu
dipasang 2 buah untuk setiap daun.
f. Hak angin kait dari dari bahan mild steel lapis perunggu
dipasang 2 buah untuk setiap daun.
Sebelum pemasangan Kontraktor harus memperlihatkan
material/bahan tersebut di atas terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
5.4.4. Pemasangan barang-barang dari besi

a. Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok


dengan barang besi yang dipasang. Tidak
diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang
besi, pengokohan sekrup harus dengan memutar. Sekrup
yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali
dan diganti.
b. Semua kunci-kunci, pegangangan engsel dan lain-lain
harus terpasang dengan baik, dan tidak cacat. Semua
bagian yang cacat, rusak harus segera diganti.
c. Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan harus
diminyaki sehingga bekerja dengan baik.
5.4.5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi

semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan


dibungkus dengan plastik atau tempat aslinya setelah
dicoba. pemasangannya dilakukan setelah bangunan
selesai dan dicat.

PASAL 6. PEKERJAAN PLAFOND

6.1. Lingkup Pekerjaan


Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond
dengan bahan dan ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar
kerja.
6.2. Bahan
1) Jenis bahan untuk rangka plafond dan lisplafond yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi material.
2) Bahan penutup plafond menggunakan material gypsum
merek Jaya Board .
3) Penggantung rangka plafond menggunakan besi
kotak/hollow 20x40 mm dan 40 x 40 mm.
4) Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan
pengecatan.

3 - 14
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

6.3. Persiapan Pemasangan


1) Pola pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar
kerja
2) Sebelum pemasangan rangka plafond, Kontraktor harus
menyajikan metoda sambungan dan sistim penggantungan
rangka plafond untuk disetujui Pengawas Lapangan.
3) Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan contoh
yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
6.4. Pemasangan
4) Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan
dengan memperhatikan rencana peletakan, rangka batang-
batang pengantung harus terpasang dengan menjamin
kekakuan kebidangan (level), kelurusan dan kerataan (flush)
seluruh bidang langit-langit setelah terpasang.
5) Setelah beberapa waktu sistem langit-langit sudah pada
bidang yang lurus dan rata. Dimana diperlukan lubang
masuk keruangan langit-langit kepada bagian instalasi
tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus
dipasang.
6) Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan langit-
langit terhadap pekerjaan lain yang berkaitan, seperti
pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
7) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak
rata seluruh atau sebagian bidang plafond, adanya bagian
plafond yang cacat, sehingga menurut Pengawas Lapangan
atau Pemilik kegiatan harus diperbaiki atau harus diganti,
maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
6.5. Pemeliharaan
Setelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor
dan terpelihara dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan
hingga masa penyerahan pekerjaan secara keseluruhan.
Pekerjaan Bahan Pola Keterangan
Rangka Plafond Besi Hollow/Kotak 60 x 120 Di sekrup dan
20x40 mm di las jika perlu
Penutup plafond Plafond Disekrup
(dalam ruangan) Gypsumboard 9
mm (Lihat
Penutup plafond Plafond gambar Disekrup
(luar ruangan) Gypsumboard 9 kerja)
mm
List plafond List Profil gypsum Di cornis
(dalam ruangan) 10 cm

3 - 15
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 7. PEKERJAAN BESI/ALUMUNIUM/PVC

7.1. Lingkup Pekerjaan


1. Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan
pekerjaan ini.
2. Pekerjaan meliputi pemasangan kusen PVC dengan bahan
dan ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.
7.2. Bahan
1. Bahan kusen PVC ukuran diameter 4”.

7.3. Persiapan Pemasangan


1. Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan
kebutuhan yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
7.4. Pemasangan
1. Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan
dengan memperhatikan rencana peletakan, kelurusan dan
kerataan (flush).
2. Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak
rata seluruh atau sebagian bidang pintu besi dan kusen,
sehingga menurut Pengawas Lapangan atau Pemilik kegiatan
harus diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat
kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

7.5. Pemeliharaan
setelah kusen PVC diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang
kotor dan terpelihara dari kerusakan-kerusakan yang dapat
ditimbulkan hingga masa penyerahan pekerjaan secara
keseluruhan

PASAL 8. PEKERJAAN RANGKA ATAP, LISTPLANK / KALSIPLANK

8.1. Lingkup Pekerjaan


1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan
ini, serta peralatan keselamatan pekerja
2) Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang,
serta pemasangan dan pembuatan lesplank, dan pekerjaan
lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini seperti disebut
dalam persyaratan ini.
8.2. Bahan/Material dan Ketentuan Umum
8.2.1. Penutup Atap
Penutup atap adalah atap spandek 0.3 mm dengan warna
Biru yang disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi.

8.2.2. Rangka Atap


3 - 16
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Rangka atap menggunakan kuda-kuda Baja Ringan (lihat


petunjuk gambar kerja ) dan disetujui Pengawas Lapangan
dan Direksi
8.2.3. Kusen Ventilasi atap (Jika ada)
Menggunakan kusen kayu kls II disesuaikan dengan petunjuk
dalam gambar kerja, kesalahan dalam pemasangan
merupakan tanggung jawab pelaksana pekerjaan,

8.2.4. Kalsiplank
Lesplank terbuat dari kalsiplank lebar 30 cm ketebalan 10
mm non corak sesuai pada gambar kerja dan pemasangan
sesuai dengan gambar kerja. Kalsiplank dilapisi cat dengan
warna finishing yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan
dan Direksi.

Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material atap


selambat-lambatnya 30 hari sebelum pemasangan untuk disetujui
oleh Pengawas Lapangan dan Pemilik kegiatan.
8.3. Pedoman Pelaksanaan
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan
membuat shop drawing yang menyajikan sistim konstruksi
penggantung talang, penyambungan dan pembautan
atap, penyambungan nok dan flashing/talang, pemasangan
plat ventilasi atap, pemasangan lesplank, sesuai gambar
kerja untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Overlap pemasangan penutup atap minimal 30 cm atau
sesuai dengan ketentuan pabrik.
3) Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan
petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuatnya atas
persetujuan Pengawas Lapangan.
4) Sambungan talang mendatar dan tegak dilapisi dengan
lapisan anti bocor yang tahan hujan dan panas.
5) Pada pertemuan talang mendatar dan tegak dipasang
saringan kotoran.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Rangka Atap Rangka Baja Ringan C75 multi truss atau
sejenisnya
Penutup Atap Genteng Metal Spandek Zn Coated,
0,3 mm warna di
tentukan
kemudian
Nok Bumbungan Nok Atap Spandek 0,3 Nok atap standar
Atap mm Atap spandek
Talang dan Jurai Karet Talang + Seng Plat Karet Lapis
Atap sengplat
Listplank 1 x 30 cm KalsiPlank 30 cm Non corak

3 - 17
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 9. PEKERJAAN PENGECATAN

9.1. Lingkup Pekerjaan


1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan
ini.
2) Meliputi pengecatan untuk semua permukaan kayu,
plesteran, besi dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan
persyaratan ini.
3) Pengecatan dinding menggunakan bahan cat merek jotun,
4) Pengecatan listplank menggunakan bahan cat avian.
5) Pengecatan Dag/Talang Beton menggnakan Cat waterproof
merek No Drop.

9.2. Ketentuan Umum


1) Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh
dari supplier beserta keterangan lengkap mengenai barang
tersebut dan prosesnya.
2) Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul
sesuai dengan instruksi pabriknya.
3) Plamir dan cat dasar harus dikeluarkan oleh pabrik yang
sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.
4) Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum
dituangkan dan dipulaskan menurut aturan dari pabriknya.
5) Jangan sekali-kali mencampurkan bahan pengering atau
bahan-bahan lain kedalam cat, jika tidak disarankan atau
dikehendaki oleh pabriknya.
6) Untuk pengecatan dinding/plasteran, plesteran harus
dibiarkan sampai mengering dalam waktu yang cukup dan
jangan dipulas (dicat) sampai benar-benar mengering.
Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus
dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang
sama. Retak-retak kecil harus ditambal dengan penambal
keras. Retak-retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-
pinggirnya bersambungan menjadi rata dengan plesteran
sekelilingnya. Sebelum permukaan diplester lebih dahulu
dilapis cat dasar yang tahan alkali, debu-debu yang
menempel pada permukaan harus dibersihkan dengan kain
lap kering lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap
yang dibasahi.
7) Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.
8) Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar
terlebih dahulu dan diulang lagi sebelum dilaksanakan
pengecatan akhir sebanyak 1 (satu) kali.
9) Lapisan permukaan dag/Talang Beton dipastikan telah
dibersihkan dari kotoran dan debu sebelum mengaplikasikan
cat waterproof pada permukaan yang akan dicat.
9.3. Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus
9.3.1. Kayu

Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :


3 - 18
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

a. Lapisan dasar menggunakan wood filler putih dengan


merek dan jenis ditentukan kemudian atas persetujuan
pengawas lapangan.
b. Lapisan finishing kayu bagian luar bangunan, seperti
lesplank menggunakan jenis cat synthetic, merek avian.
9.3.2. Dinding/Plasteran/Waterproof

Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/plasteran


adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan jenis alkali resin dengan
merek Jotun.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis acrylic emulsion
dengan merek Jotun. Warna yang digunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi material atau ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan Direksi.
c. Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan
merek yang sama dengan warna Putih, kecuali
ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
d. Lapisan finishing lantai dag/ Talang beton menggunakan
cat waterproof merek No Drop.
9.4. Pengajuan Bahan-Bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Kontraktor harus secepatnya, tidak
kurang dari dua bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan,
mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan dipakai
untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas Lapangan.
Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.
9.5. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih oleh Pengawas Lapangan dan Direksi,
Kontraktor harus bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.

9.6. Daftar Persyaratan Pengecatan/Penyelesaian


Daftar ini menunjukkan dimana finish dekorasi-dekorasi yang
ditentukan dalam bab yang sudah disebutkan harus dipakai.

Komponen Di dalam Di luar


Dinding/Plesteran 2 lapis Cat Dasar 2 lapis Cat + 3 Lapis
Plamur Cat
+ 2 Lapis Cat Emulsi Emulsi
Plafond 1 lapis Cat Dasar 1 lapis Cat Dasar
Plamur Plamur
+ 2 Lapis Cat Emulsi + 2 Lapis Cat Emulsi
Dag/Talang 2 Lapis Cat Waterproof
Beton

PASAL 10. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

3 - 19
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

1) Pemasangan Instalasi Listrik didalam gedung dan luar


gedung yang mencakup jumlah titik lampu, penempatannya
serta pemasangan (tidak termasuk penyambungan daya)
disesuaikan dengan gambar. Pemasangan saklar dan stop
kontak (merek Panasonic Kw 1 warna putih) setinggi 1.50 m
dari lantai, kabel memakai jenis LMK Prima NYY 2,5 mm dan
untuk kontak daya menggunakan kabel 4 mm.
2) Semua keperluan untuk pekerjaan ini disesuaikan dengan
keperluan/gambar dan harus yang berkualitas baik, baru
dan mendapat persetujuan Direksi.
3) Untuk bahan pekerjaan instalasi tersebut harus memenuhi
peraturan dan persyaratan dari AKLI atau PLN.
4) Untuk instalatur listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang
disyahkan oleh PLN setempat
5) Pemasangan pipa instalasi listrik harus dikerjakan sebelum
pekerjaan plesteran dimulai.
6) Pemasangan kabel listrik dikerjakan sebelum pekerjaan
penutup plafond.
7) Bok sekring merk PRESTO, penempatan blok sekring di
letakkan dalam panel box termasuk MCB.
8) Pengadaan dan pemasangan panel box lengkap dengan
lampu indikator 2 buah dan meteran panel, 1 indikator untuk
lampu, 1 untuk indikator arus dan 1 untuk indikator stop
kontak
9) Pemasangan stop kontak lengkap dengan pengaman,
dipasang pada instalasi kabel tersendiri dan tidak
mengandeng pada instalasi titik lampu, termasuk untuk
pemutus arus dalam hal ini MCB dan Sekring.
10) Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan
hanya boleh dilakukan dalam doos-doos PVC maksimum 2
buah sambungan, kemudian diisolasi dan dilasdop.
11) Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam
tembok. Stop kontak dan saklar-saklar dipasang setinggi 150
cm dari lantai.
12) Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong harus melakukan
pengetesan terhadap instalasi-instalasi yang telah selesai dan
dilakukan bersama-sama dengan pihak yang berwenang
(PLN) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya dituangkan dalam
sertifikat tanda instalasi baik dan aman.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Lampu Lampu Bohlam 5, 9, 11, 13 Watt, Tertanam dalam
Down panasonic sejenis plafond,
Light LED sehingga
tampak rata.
Lampu Panasonic 11 Watt, lengkap fitting plafond/ Lihat detail
Plafond Down light warna putih gambar
(KM,
Ruangan
dan luar)
Stop Merk Panasonic KW 1, Instalasi MCB

3 - 20
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

kontak dan Sekring


tersendiri.
Saklar Merk Panasonic KW 1, 1 titik saklar minimal Instalasi
Tunggal 2-3 mata lampu sesuaikan
gambar kerja
Saklar Merk Panasonic KW 1, 1 titik saklar minimal Instalasi
Ganda 2-3 mata lampu sesuaikan
gambar kerja
Panel Box Uk. 40x50, Instalasi
sesuaikan
gambar kerja
Sekring Presto 3 Phase 25 A, lengkap sekring Instalasi
Box 3 otomatis sesuaikan
Phase gambar kerja
MCB (Mini Standar PLN 25 A Instalasi
circuit sesuaikan
braker) gambar kerja
Grounding Arde, Kabel BC, Lempeng Tembaga dan Instalasi di
System kotak pas batu. Box Lempeng tembaga pasang oleh
(Tertanam) tenaga ahli
yang
berpengalaman.
Lampu 3 Watt inc.
Hias Box

PASAL 11. PEKERJAAN INTERIOR

A. Pekerjaan Pintu dan Back Drop3

Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan pintu dan


back drop seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam
persyaratan.-Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah :

 Pas.Pintu partisi backdrop multiplex finish HPL, rangka, kunci dan


penggantung (Pintu tunggal ukuran 80 x 210 cm) (P21)

 Pas. Dinding back drop multiplex finish HPL dan pintu Koboy

Persyaratan Bahan

Rangka partisi

- Penutup partisi back drop adalah multiplex tebal 12mm

- High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex


Grassmerino motif kayu dan warna solid, warna sesuai dengan
skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana

- Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk


finishing HPL dengan profil post forming adalah dengan ketebalan
maksimal 0,8 mm

3 - 21
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

- Jenis motif dipilih dengan persetujuan dari pengawas-Kesemua


bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas

- Bahan yang telah diterima Sub-Kontraktor dilapangan,


sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.

Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Back drop multiplex :

- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk


meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk
dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait
dengan partisi, diantaranya adalah :

a. Pekerjaan Instalasi pada dinding dan lain sebagainya yang


terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.

b. Multiplex yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik,


bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan
telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

c. Sebelum pemasangan rangka partisi dibuat tanda/marking


terlebih dahulu di atas bidang lantai sesuai gambar rencana dan
diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas.

d. Bahan penutup multiplex dengan mutu bahan seperti yang


telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.

e. Penutup partisi dipasang dengan sekrup khusus, dengan


menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-
masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.

f. Setelah panel board terpasang, bidang permukaan partisi


harus rata, lurus dan siku, dan antara unit-unit tidak terlihat
bergelombang dan sambungan.

3 - 22
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

g. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi, dilakukan


dengan menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-
sama Konsultan Pengawas.

h. Modul rangka vertikal back drop adalah setiap berjarak per as =


60 cm, rangka harus siku, tegak, kaku dan kuat.

2) Finishing HPL:

a. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High


Pressure system ) di bengkel/ work-shop Kontraktor.

b. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar


rencana/desain.

c. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.

d. Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja


/credenza, diberi edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm.
Warna dan motif disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai
petunjuk gambar rencana/desain.

3) Finishing Wallpaper :

- Pastikan bagian permukaaan dinding yang akan di tempel


dalam keadaan rata (tidak ada bekas semen yang
menempel). Kalau ada saklar lampu atau stock
kontak,sebaiknya dibuka dulu pinggiran penahannya.

- Pastikan kerataan lis ( kalau perlu di garis dengan pensil ) yang


berada pada bagian atas dinding dan ukur tinggi dinding
mulai dari bawah lis atas sampai dengan lantai “lebihkan 1.5
Cm / 1 Cm” ( Gunakan tool waterpass )

- Buka gulungan wallpaper. Carilah tempat yang memadai


untuk menggelar wallpaper.

- Sebelum dipasang, lakukan pengukuran dengan pasti dan


presisi, berapa lebar dan tinggi dinding. Lalu berapa lembar
Wallpaper dinding yang harus dipasang.

- Buat garis acuan dengan pensil tipis agar Anda lebih percaya
diri saat memasangnya dan tidak khawatir terjadi kesalahan
atau pemasangan yang miring. Atau gunakan benang yang
diberi pemberat untuk memastikan bahwa garis petunjuk
pemasangan Wallpaper dinding sudah lurus.

- Potong gulungan Wallpaper dinding sesuai dengan lebar dan


tinggi dinding ruangan. Untuk bagian samping paling terakhir,
berikan kelebihan beberapa cm untuk bagian sambungan. Hal
3 - 23
Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

ini perlu dilakukan jika sambungan Wallpaper dinding perlu


ditumpuk agar bisa serasi. periksa juga apakah ada bagian
yang cacat atau sobek

- Dalam memasang Wallpaper dinding setidaknya ada 2


adonan lem yang dibutuhkan, yaitu lem untuk meratakan
permukaan Wallpaper dinding, dan lem untuk sambungan
antar-Wallpaper dinding. Larutkan lem pada wadah yang
sudah disediakan. Lalu diamkan selama beberapa saat.

- Setelah Wallpaper dinding pertama, sapukan lem ke potongan


Wallpaper dinding berikutnya. Lem pada bagian sambungan
adalah lem yang lebih kental. tempelkan Wallpaper dinding ke
dinding dengan hati-hati, lalu ratakan dengan penggaris mika.

- Lakukan pengecekan pemasangan, pastikan dinding benar-


benar terlihat menawan dan rapi. Periksa Potong bagian yang
berlebih di bagian atas, samping, maupun bawah dinding
yang terdapat sisa Wallpaper dinding.

Kendari, April 2021

Di Susun Oleh :
Konsultan Perencana
CV. FIKRINDO CONSULTANT

HASRUDIN, ST, M.Si


Direktur

3 - 24

Anda mungkin juga menyukai