Anda di halaman 1dari 45

FUNDAMENTAL OF PORT STRUCTURE REVIEW DESIGN

Case Study : Dumai’s Port and Others


By : Ersadi Wiguna (EPIC Studio) dan Anita Fitriani (Raya)
Klasifikasi Pelabuhan

Layout Pelabuhan
OUTLINE
PRESENTASI Klasifikasi Dermaga

Perencanaan Struktur Dermaga

Contoh Kasus
Klasifikasi Pelabuhan
• Ditinjau dari segi penyelenggaraannya (Triatmodjo, 1992):

• Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum oleh pemerintah atau
Badan Usaha Pelabuhan, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok.
• Pelabuhan Khusus, diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kepentingan tertentu, contoh:
Pelabuhan Dumai Chevron.

• Ditinjau dari segi kegunaannya (Triatmodjo, 1992):


Pelabuhan Penumpang Pelabuhan Campuran

Pelabuhan Barang

Pelabuhan Minyak Pelabuhan Ikan


Pelabuhan Militer
Layout Pelabuhan

Breakwater

Alur
Pelayaran

Kolam Pelabuhan

Lapangan Penumpukan
Klasifikasi Dermaga
• Ditinjau dari denah lokasi terhadap garis pantai:

Wharf/Quay Pier Jetty

• paralel dengan pantai dan • dermaga serupa wharf • dermaga yang dibangun menjorok cukup
biasanya berimpit dengan (berada di garis pantai) jauh ke arah laut, dengan maksud agar
garis pantai. dan posisinya tegak lurus ujung dermaga berada pada kedalaman
• dibangun dengan konstruksi dengan garis pantai. yang cukup untuk merapat kapal.
sheet pile baja atau beton • bentuk dermaga pier • digunakan untuk merapat kapal tanker,
maupun open filled structure seperti jari yang dapat kapal LNG, atau tongkang pengangkut batu
untuk merapat kapal bara.
pada kedua sisinya.
Klasifikasi Dermaga
Jetty
Klasifikasi Dermaga
• Ditinjau dari strukturnya:
Struktur Terbuka Struktur Tertutup

• Dermaga dengan struktur terbuka memiliki struktur • Dermaga dengan struktur tertutup memiliki
dengan tiang-tiang pancang (piles) atau kolom vertikal struktur padat dengan dinding vertikal di bagian
yang menahan gaya vertikal dan gaya horizontal ditahan depannya yang berfungsi untuk menahan beban
oleh jangkar atau tiang penahan (batter pile). horizontal dan beban hidup pada bagian apron.
• Pemilihan strukur terbuka disebabkan kondisi tanah yang
kurang baik dan memiliki kedalaman tanah keras yang
cukup dalam sehingga hanya dapat tercapat apabila
dengan menggunakan tiang pancang.
• Keuntungan:
• Cocok untuk kedalaman lebih dari 10 meter,
• Tidak menyebabkan terjadinya standing wave.
Dermaga Tipe Terbuka
Perencanaan Struktur Dermaga

Pemodelan
Perhitungan
Pengumpulan Pemodelan Perhitungan Struktur dan
Daya Dukung
Data Hidrodinamika Beban Pengecekan
Tanah
Kapasitas
Perencanaan Struktur Dermaga
Pengumpulan Data Lingkungan

Data Input Primary Data Secondary Data


Data Batimetri • Survei Batimetri (Single • DISHIDROS
Beam atau Double Beam) • NAVIONICS (website)
Data Gelombang - • ECMWF (website)
• Hindcasting from Wind Data
Data Angin - • ECMWF (website)
• BMKG
• NOAA (website)
Data Arus • Survei Arus • BMKG – inaflow (website)
Data Sedimen • Survei Sedimen
Data Pasang Surut • Survei Pasang Surut • DISHIDROS
NAOTIDE (software)
Data Operasional • Data Pelabuhan
Pelabuhan
Perencanaan Struktur Dermaga
Pengumpulan Data

Data Input Primary Data Secondary Data


Gambar Struktur • Melakukan dimensioning dan redrawing • As Built Drawing dari Owner
Kuat Tekan Material • Core Drill & Hammer (Beton) • As Built Drawing dari Owner
• Brinell (Baja)
Konfigurasi Tulangan • Rebar Scan (Beton) • As Built Drawing dari Owner
Kedalaman Retak • UPV (Beton)
Laju Korosi Baja • UTG (Baja)
Kandungan Karbonat • Karbonasi (Beton)
Kandungan Ion Chlorida • Uji Penetrasi Chlorida (Beton)
Korosi Tulangan • Half Cell Potential (Beton)
Korosi Tiang Baja • Half Cell Potential (Baja)
Integritas Tiang Beton • Pile Integrity Test
Visual Tiang • Penyelaman (diver)
Simulasi Hidrodinamika pada Dermaga
Pemodelan Hidrodinamika

• Software

• Jenis pemodelan:
• Pemodelan Gelombang
• Pemodelan Arus
• Pemodelan Sedimentasi
Simulasi Hidrodinamika pada Dermaga
Pemodelan Hidrodinamika – GELOMBANG

• Pemodelan gelombang adalah simulasi perambatan


gelombang dari laut dalam ke laut dangkal (pantai).
• Pemodelan gelombang dilakukan untuk menentukan
tinggi, arah, dan periode gelombang di lokasi studi.
Selain itu, untuk menentukan layout dermaga.

Data Input Primary Data Secondary Data


Bathymetric • Bathymetric • DISHIDROS
Map Survey • NAVIONICS (website)
Wave Data - • ECMWF (website)
• Hindcasting from Wind
Data
Wind Data - • ECMWF (website)
• BMKG
• NOAA (website)
Simulasi Hidrodinamika pada Dermaga
Pemodelan Hidrodinamika – ARUS

• Pemodelan arus adalah simulasi arus yang bergerak dari


laut terbuka menuju area lokasi studi pada jangka waktu
tertentu.
• Pemodelan arus dilakukan untuk menentukan kecepatan
dan arah arus di lokasi studi.

Data Input Primary Data Secondary Data


Bathymetric Map • Bathymetric • DISHIDROS
Survey • NAVIONICS
(website)
Water Surface • Tidal Survey • DISHIDROS
Elevation • NAOTIDE
(software)
• GIS
Simulasi Hidrodinamika pada Dermaga
Pemodelan Hidrodinamika – SEDIMENTASI

• Pemodelan sedimentasi adalah simulasi persebaran


sedimen di lokasi studi.
• Pemodan sedimentasi dilakukan untuk menentukan
persebaran konsentrasi sedimen dan laju kenaikan dasar
laut.

Data Input Primary Data Secondary Data


Hasil pemodelan
arus
Parameter • TSS Survey
sedimen
Contoh Kasus Karakteristik hidrodinamika di laut terbuka:
• Tinggi gelombang datang cenderung tinggi.
1. Pelabuhan Ippi, Ende, NTT Kecepatan angin maksimum = 10,13 m/s
Tinggi gelombang hindcasting = 3,30 m
Tinggi gelombang pemodelan = 3,08 m dari SE
• Kecepatan arus cenderung kecil.
Kecepatan arus maksimum survei = 0,22 m/s

Rekomendasi struktur dermaga:


• Struktur terbuka, mereduksi tinggi gelombang.
• Orientasi dermaga tidak sejajar garis pantai.
• Pada saat musim angin barat, pelabuhan tidak
beroperasional.

Barat Daya Selatan Tenggara Timur


Contoh Kasus Karakteristik hidrodinamika di laut tertutup:
• Tinggi gelombang datang cenderung rendah.
2. Dermaga Chevron, Dumai Kecepatan angin maksimum = 10,33 m/s
Tinggi gelombang hindcasting = 2,08 m
Tinggi gelombang pemodelan = 0,8 m dari N
• Kecepatan arus cenderung tinggi.
Kecepatan arus maksimum pemodelan = 1,03
m/s

Rekomendasi struktur dermaga:


• Struktur terbuka, mereduksi tinggi gelombang.
• Orientasi dermaga tidak tegak lurus arah arus
maksimum.

Utara Timur Laut Timur Tenggara


Peraturan Ketika Desain Dermaga
Pembebanan
Negara Code Judul
Jepang • OCDI 2009 • The Technical Standards and Commentaries for Port and Harbor
Facilities in Japan
Inggris • BS 6349 2000 part 1 • Code of Practice for General Criteria
• BS 6349 1988 dan 2010 part 2 • Code of Practice for The Design of Quay Walls, Jetties, and
• BS 6349 1994 part 4 Dolphins
• Code of practice for design of fendering and mooring systems
Amerika • PIANC 2002 • Guidelines for the Design of Fender System
• POLB ver 3.0 • Port Of Long Beach

Perencanaan Struktur
Code Judul
• ASCE 41-16 • Seismic Design of Piers and Wharf
• ASCE 7-10 • Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures
• SNI 2847 2013 atau 2019 • Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
• Kementrian Perhubungan • Pedoman Tata Cara Perhitungan Struktur Fasilitas Pelabuhan Laut
• SNI 1729 2015 • Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural

• SNI 1726 2019 • Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung dan non gedung
• SNI 2833 2016 • Perancangan jembatan terhadap beban gempa
Pembebanan Pada Dermaga

Arah Jenis Contoh


Gravitasi • Beban Mati • Pelat beton, aspal, grating plate
• Beban Mati Tambahan • Perpipaan untuk penyaluran produk, ramp dari kapal, container
• Alat Berat untuk Operasional Dermaga • Loading Arm, gangway tower, conveyor
• Aksesoris Dermaga • Bollard, capstain, remote control panel, quick release hook, fender
• Beban Hidup Orang • Untuk dermaga penumpang
• Beban Kendaraan untuk Operasional • Container crane, mobile crane, foco truck, forklift
Arah Jenis Data yang dibutuhkan
Lateral • Beban Berthing • Jenis kapal, ukuran kapal, sudut berlabuh kapal
• Beban Mooring • Jenis kapal, ukuran kapal, sudut mooring line, kecepatan angin dan arus
• Beban Arus pada Tiang • Data kecepatan arus, diameter tiang, bentuk tiang
• Beban Gelombang pada Tiang • Tinggi gelombang, panjang gelombang, perioda gelombang
• Beban Angin pada Struktur • Kecepatan angin
• Beban Gempa • Data tanah
Beberapa contoh Elemen di Dermaga

1 2 3

4
5
Beberapa contoh Elemen di Dermaga

Gambar : google

7 8

6
9
Cara Sandar Kapal

1 3

2 4

sumber : Fentek Katalog


Perhitungan Energi Berthing Kapal
Peraturan : BS 6349 1994 part 4

Ef = energi berthing (kNm) d = draft kapal (m)


MD = massa air yang dipindahkan saat kapal berlabuh (ton) B = lebar kapal (m)
V = kecepatan kapal saat membentur dermaga (m/s) V = volume air yang dipindahkan kapal (m3)
Ce = koefisien eksentrisitas Lpp = panjang tegak lurus kapal (m)
Cm = koefisien massa semu l = lokasi kontak kapal terhadap fender (m)
Cs = koefisien kekerasan r = panjang radius rotasi kapal dari pusat gravitasi (m)
Cc = koefisien konfigurasi penambatan
Prinsip Kecepatan Kapal saat Berthing

BS 6349 Part 4 - 1994

Kecepatan Kapal berbanding terbalik dengan Ukuran Kapal


sumber : Fentek Katalog
(untuk kategori kriteria lingkungan sandar kapal yang sama)
Pengaruh adanya Sudut Berthing Kapal (α) terhadap Energi Kapal

α = 0o α = 10o
BERTHING FORCE CALCULATION BERTHING FORCE CALCULATION (α = 10o)
Reference of Calculation : BS Reference of Calculation : BS
Ship Category : Oil Tanker 84.000 DWT Ship Category : Oil Tanker 84.000 DWT Kapal 84.000 DWT
Vessel Data
Dead Weight DWT 84000 ton
Vessel Data
Dead Weight DWT 84000 ton
Jenis : Tanker
Displacement Tonnage MD 103740 ton Displacement Tonnage MD 103740 ton
Overall Length LOA 241 m Overall Length LOA 241 m
Length Between Perpendicular LPP 230 m Length Between Perpendicular LPP 230 m
Beam B 40.1 m Beam B 40.1 m
Laden Draft D 14.3 m Laden Draft D 14.3 m
Freeboard F 6 m Freeboard F 6 m

Radius of Gyration r 58.835 m Radius of Gyration r 58.835 m


Length betwteen centre of vessel and berthing point l 60.250 m Length betwteen centre of vessel and berthing point l 60.250 m

Coeffient Coeffient
Block Coeff. Cb 0.767 Block Coeff. Cb 0.767
Added Mass Coeff. Cm 1.713 Added Mass Coeff. Cm 1.713
Eccentricity Coeff. Ce 0.488 Eccentricity Coeff. Ce 0.606
Berth Configuration Coeff. Cc 1.000 Berth Configuration Coeff. Cc 1.000
Softness Coeff. Cs 1.000 Softness Coeff. Cs 1.000

Berthing Energy Calculation Berthing Energy Calculation


Berthing condition Easy berthing, exposed Berthing condition Easy berthing, exposed
Berthing velocity v 0.124 m/s Berthing velocity v 0.124 m/s

Normal energy EN 667.0 kN Normal energy EN 828.0 kN


Safety factor SF 1.500 Safety factor SF 1.500
Abnormal energy EA 1000.4 kN m Abnormal energy EA 1242.0 kN m
Pemilihan Fender
Tipe Fender dan Range Energi yang dapat diabsorp -> Tabel 5 dan Tabel 6 BS 6349 1994
Pemilihan Fender
Tipe Fender dan Range Energi yang dapat diabsorp -> Tabel 5 dan Tabel 6 BS 6349 1994
Pemilihan Fender
1. V Fender -> Kapal Ukuran Kecil
2. Cone Fender -> Kapal Ukuran Menengah
Energi Abnormal = 1242 kN m

Gambar : sumitomo
Pemilihan Fender
1. Gunakan Katalog Beberapa Vendor
Katalog Pabrik A
Energi Abnormal = 1242 kN m
Pemilihan Fender
Katalog Pabrik B
Energi Abnormal = 1242 kN m
Pemilihan Fender
Katalog Pabrik C
Energi Abnormal = 1242 kN m
Pemilihan Fender

Katalog Tipe Energi Absorpsi Reaksi


A • SPC 1600 • 1364 kNm • 1628 kN
B • HOM 1300H • 1346 kNm • 1855 kN
C • SCN 1600 • 1382 kNm • 1670 kN

Yang menjadi pertimbangan :


• Reaksi yang paling banyak keluar dari beberapa katalog
• Diskusikan dengan vendor pemilik katalog tentang ketersediaan
• Diskusikan juga harga pengadaan bila sudah dibudgetkan di awal oleh owner pada vendor
(termasuk commissioning)
• Lama pengadaan dan timeline dari proyek disesuaikan
• Desain Frontal Frame yang menyebabkan hull preassure sesuai dengan kriteria
V Fender (Catatan Kecil yang Harus diperhatikan)
Mooring Force
Peraturan : OCDI 2009

Gaya Akibat Angin Gaya Akibat Arus

Cy = koefisien gaya angin transversal C = koefisien gaya arus transversal


CX = koefisien gaya angin transversal VC = kecepatan arus rencana (m/s)
AT = luas bidang proyeksi transversal lambung kapal di atas air B = luas penampang basah arah transversal arus dermaga (m2)
AL = luas bidang proyeksi transversal lambung kapal di atas air S = luas penampang basah arah longitudinal arus dermaga (m)
U = kecepatan angin rencana Ρ0 = massa jenis air (t/m3)
Ρu = massa jenis udara
Konfigurasi Mooring Line (Studi Kasus : Oil Wharf di Dumai)

Konfigurasi 1

Konfigurasi 2
Konfigurasi Mooring Line (Studi Kasus : Oil Wharf di Dumai)

Konfigurasi 3
Contoh Perhitungan Mooring Force
Peraturan : OCDI 2009 MOORING LOAD Symbol Value Unit
Wind Force Acting on Vessel
Kapal 100.000 DWT Wind Velocity U 3.14 m/s
Density of Air ρA 1.23 kg/m3
Jenis : Tanker Side Projection Area AT 1618.40 m2
Front Projection Area AL 290.36 m2
Drag Coeff. In X Direction Cx 1.5
Drag Coeff. In Y Direction Cy 1.5
Wind Force Longitudinal RLW 2.64 kN
Wind Force Transversal RTW 14.72 kN
Current Force Acting on Vessel
Current Velocity Vc 1 m/s
Wetted Surface Area S 8638.21 m2
Under Water Side Projected Area B 3522.4 m2
Density of Seawater ρ0 1025.00 kg/m3
Water Depth h 16.447 m
Ship Draft D 14.8 m
Ratio of Draft and Water Depth h/D 1.1
Current Pressure Coeff C 3.5
Current Force Longitudinal RLC 12.1 kN
Current Force Transversal RTC 6318 kN

Total Mooring Load


Longitudinal Mooring Load Fml 14.73 kN
Transversal Mooring Load Fmt 6333.03 kN
Resultant Mooring Load Rt 6347.76 kN
Force per hook/bollard R1 1586.94 kN
Sudut Vertikal Mooring Line Berpengaruh Loh!

Kondisi yang akan


menimbulkan Fz Maks

Perairan dalam Kondisi


Pasang

Kondisi yang akan


menimbulkan Fx dan Fy
Maks

Perairan dalam Kondisi


Surut
Contoh Kerusakan Dermaga
Pelabuhan Benteng Selayar – Sulawesi Selatan

layout
Contoh Kerusakan Dermaga
TBBM Wayame – Ambon

2
3 4

6 7
5
Contoh Visual Dermaga
Pelabuhan Domba, Kuala Tanjung – Sumatra Utara
Contoh Asesmen Dermaga
Pelabuhan Domba, Kuala Tanjung – Sumatra Utara

PIT
UTG & Brinell

Sample for Chloride Test UPV

Rebound Rebar Scan


Half Cell
Hammer Potential
Contoh Asesmen Dermaga
Pelabuhan Domba, Kuala Tanjung – Sumatra Utara

Karbonasi
Core Drill
Contoh Asesmen Dermaga
Oil Wharf 1,2 &3 Chevron – Dumai

UTG dan Brinell


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai