Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PIPA BAWAH LAUT

Jaringan Perpipaan Lepas Pantai di Indonesia

Jaringan pipa lepas pantai memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan
menggunakan kapal oil tanker dalam hal alat untuk menyalurkan minyak dan gas dari sumur sumur di
lepas pantai. Jaringan pipa lepas pantai bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
meminimalisir beban resiko factor alam, seperti arus dan gelombang laut. Sementara kapal oil tanker
memiliki harga sewa yang lebih murah dibandingkan dengan konstruksi jaringan pipa lepas pantai.

Modern Piping & Pipeline Application


Perpipaan yang dipakai sebagai transportasi fluida antara faslitias produksi
Line Pipe
Satuan lonjoran pipa
Pipeline
Sambungan sambungan pipa sampai radius ratusan meter ( fungsi : transmisi & distribusi )
Piping
Sambungan pipa yang ukuran panjangnya relatif pendek

Gambar 1. Gambaran Umum Jaringan Sistem Perpipaan

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 1


Pipe Definition & Pipeline Design

Flowline / Injection Line


o Multiphase
o Small Length (<5km)
o Small OD (<18)
o High Pressure (100-400bar)
Trunkline
o Multiphase
o Medium Length
o Medium diameter (20-24)
o High Pressure (100-200bar)
Exportline
o Monophase
o Long Length
o Big OD
o Medium Pressure
Grade :
o Internal Pressure
o Stress During Laying
o Temperature Of Effluent
Outside Diametre :
o Flowrate
o Laying Method
o Mili fabrication range
Wall Thickness :
o Internal Pressure
o External Pressure

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 2


Construction and Installation Pipeline
a. Kriteria untuk memilih pipe laying
- Ukuran pipa
- Pipe alignment
- Kedalaman air, seabed, iklim, dan kondisi tanah
- Gelombang dan cuaca
- Availability of vessel and equipment
- Marine traffic and fairway conditions
- Fishing activities
- Cost of effectiveness
b. Metode Pipe Laying
- Lay Barge : Laying menggunakan barge ( berbentuk kotak tidak memiliki propeller dan kemudi)
- Reel Barge :
- Pipe Towing :
- Bottom Pull ( Directional Drilling )
Lay Barge

Alat yang digunakan untuk instalasi pipa bawah laut bermacam macam namun umumnya disebut
Lay Barge yang harganya berkisar US$70.000 hingga US$250.000. Harga penyewaan tersebut
sangatlah mahal, bergantung pada ukurang barge dan kondisi market pada saat itu. Beberapa
macam dari lay barge :

- Box Hull ( Barge ) Lay Vessel


- Ship Shaped Lay Vessel
- Semi Submersibles

S Lay

Pemasangan pipa menggunakan barge/semisubmersible dengan membentuk hurf S.


Cocok digunakan pada perairan dangkal. Proses pengelasan pipa dilakukan bagian roller pada
barge, sedangkan keberadaan stinger digunakan untuk membentuk overbend dan ketika pipa
telah menyentuh dasar perairan maka akan membentuk sagbend. Overbend dan sag-bend pada
proses ini akan membentuk seperti huruf S sehingga disebut metode S-lay.

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 3


- Digunakan pada laut dangkal
- Overbend dan segbend membentuk huruf S
- Tensioner pada barge akan menarik pipa yang akan dipasang dan memastikan tidak melebihi
tegangan izin
- Barge dilengkapi alat pengatur teganan pipa, abandonment dan recovery winch, dan crane.

J Lay

Metode ini menggunakan vessel dengan membentuk huruf J. Pipa disusun vertikal
setelah melalui tahapan pengelasan, NDT, dan coating. Penyusunan vertikal ini didukung oleh
adanya tower pada vessel. Nantinya pipa akan diturunkan perlahan secara vertikal ke dasar laut
melalui tower. Metode ini cocok digunakan untuk pemasangan pipa di perairan dalam.

- Digunakan pada laut dalam


- Tidak menggunakan stinger ( horizontal ) , namun menggunakan tower ( vertical )
Reel Barge
Metode ini menggunakan barge dengan pipa yang sudah dalam bentuk gulungan yang
dibawa ke lepas pantai. Pipa yang digulung ini sebelumnya telah melalui proses pengelasan di
darat (onshore) dan memiliki diameter yang relatif kecil serta bahannya lentur. Karena pipa ini
digulung maka tidak boleh ada concrete (lapisan beton) yang melapisi pipa.

Gambar 2. Metode Reel Barge pada Instalasi Pipa Bawah Laut

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 4


- Cara dari metode ini yaitu dengan melakukan penggulungan pipa
- Dilengkapi dengan gulungan ( reel ) raksasa di bagian tengah barge dan chute yang berfungsi
sebagai landasan sebelum pipa diturunkan

Pipe Towing
Pipa sebelumnya akan dirakit di darat (onshore) lalu setelah itu pipa akan diberi akses
menuju ke daerah pantai sebelum nantinya akan ditarik oleh barge atau vessel. Beberapa
sambungan pipa akan dilas sebelum ditarik ke laut dan disambungkan dengan sambungan pipa
yang lain.
1. Bottom Tow ( Seabed : pasir, lempung )

Gambar 3. Bottom - Tow pada Instalasi Pipa Bawah Laut


2. Off Bottom Tow ( Gelombang tinggi )

Gambar 4. Off Bottom Tow pada Instalasi Pipa Bawah Laut

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 5


3. Surface Tow ( Gelombang Tenang )

Gambar 5. Surface Tow pada Instalasi Pipa Bawah Laut

4. Below Surface Tow

Gambar 6. Below Surface Tow pada Instalasi Pipa Bawah Laut


c. Bottom Pull
Biasa digunakan pada kondisi shore approach atau river crossing
Faktor yang harus diperhatikan :
- On shore space availability
- Launching design
- Site access
- Winch capacity
- Tidal variations
- Wave, current, and directions
- Monsoon
- Trenching / Backfilling
- Environmental effects
- Future Development
- Other alternate ( Directional Drilling Method )

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 6


d. Concrete
Melindungi pipa dari korosi
Melindungi pipa dari benturan
Penambahan berat untuk stabilitas

Gambar 7. Matrass concrete pada Pipa Bawah Laut


Sumber : Subsea Protection System

Pipe Launching Regulations

Cigarette wrap digunakan untuk membalut pipa yang sudah dilas agar tidak menyebabkan korosi
Tight fit ( mengencangkan agar tidak longgar )
Injection foam
Removing excess foam
Dilakukan pengetesan menggunakan x-ray untuk membuktikan sambungan las sudah bagus
Removing x-ray
Removing Buckle Detector

Pipe Launching Procedure

Memasang pulling head di ujung pipa untuk pengelasan


Fungsi pulling head :
- Menarik dan menurunkan pipa
- Menutup ujung pipa dari kebocoran
- Diberikan HHI untuk penanda ujung pipa ( marker buoy )

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 7


Winch : alat yang digunakan untuk menarik pipa dari offshore ke onshore
Deadman anchor : Jangkar yang tidak dapat dipindah
Surface tie in : Penyambungan dua pipa yang dilakukan di permukaan laut
Hydrostatic testing
- Tekanan yang diberikan harus lebih besar dari tekanan pipa di fluida
- Tes menggunakan air laut dengan tekanan tinggi
Intellegent Pigging : dimasukkan bersamaan dengan tes hidrostatis yang akan berjalan dari ujung
ke ujung untuk mencatat tebal plat

Pipeline Protection

Protection againts :
- Anchor drag : Jangkar kapal yang terkena arus
- Fishing gear contact : pemberat uang seberat jangkar
- Dropped object
- Dredging ( pengerukan )
- Vessel grounding
- Scouring ( penggerusan )
- Pipeline stability
Solutions :
- Menambah berat pipa
- Menambah concrete armour cover
- Engineering backfill
- Trenching
- Anchoring for stability

Trenching

Trenching adalah proses pengerukan tanah dibawah pipa bawah laut, yang bertujuan untuk memperkuat
kestabilan dari pipa bawah laut. Proses trenching pada proyek ini biasanya menggunakan ROV (Remotely
Operated Vehicle), robot yang bisa masuk ke dalam air. Beberapa alat yang digunakan untuk proses
trenching yaitu :

1. Suction Drudger : melakukan pengerukan secara mekanik pada tanah/seabed

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 8


2. Pipelay Jetting : melakukan trenching dengan tekanan tinggi untuk mensuspensi tanah/seabed
3. Plough : metode yang mirip dengan membajak sawah
4. Explosive : digunakan untuk meledakkan seabed yang berbatu

Gambar 8. Pipeline trenching pada pipa bawah laut


Sumber : CTC Marine

Pipeline Crossing

Obstacles :
- Existing cables / pipelines ( sudah ada pipa yang terpasang )
- Subsea structures ( manifold)
- Ship wreaks ( bangkai kapal )
- Coral reef ( terumbu karang yang tidak bisa dihindari )
- Dumping grounds ( pembuangan limbah )
Solutions :
- Pipeline Re-routing ( mengubah rute pemasangan )
- Provide support for crossing ( membuat jembatan support untuk pipa )

Pre Trenching

Backhoe dregder : digunakan untuk membersihkan parit


Dipotong dan disedot

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 9


Past Trenching

Menggunakan jetting dengan kekuatan tinggi


Menggunakan plough ( bajak )

Pipeline Circle Process

Applicable Standard

Beberapa standard mengenai material yang biasa digunakan dalam desain pada offshore
pipeline adalah sebagai berikut :

API 5L ( Carbon Steel Line Pipe )


API 5LC ( CRA Line Pipe )
API 5LD
DNV OS F 101
ASME B 31.8

Pipeline Design :

1. Route Survey
2. Environmental Data

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 10


3. Stress Analysis & Thermal Expansion
4. Fatigue
5. Cathodic Protection
6. Spanning
7. Material Selection
8. On Bottom Stability
9. Installation Analysis
10. Buckling
11. Wall Thickness
12. Hydraulic Analysis
13. Operating Condition

Codes, Standard, Regulation

1. Codes
Mengandung standar sistemats mengenai desain, material, fabrication, instalasi, dan inspeksi
yang harus dipersiapka untuk memenuhi syarat agar tidak masuk jalur hukum
2. Standard
Dokumen yang tidak wajib dipersiapkan namun lebih baik dipersiapkan
3. Recommended Practice
Dokumen yang disiapkan dari sekelompok peneliti profesional yang memiliki keahlian teknis
yang baik, tetapi hanya bersifat opsional
4. Guide & Guideline

Tujuan adanya Standard & Codes :

Untuk mendapatkan kepastian agar system pipa aman dan tidak membahayakan jiwa manusia
Mengurangi biaya, rasa ketidaknyamanan, rasa bingung dalam pemilihan dan pemakaian
equipment system material dan prosedur.

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 11


CONTOH SOAL

Contoh Soal 1
Jika kecepatan aliran pada pipa berdiamter 6 in adalah 10 ft/s, berapa kecepatan aliran tersebut
jika pipa dikecilkan menjadi 3 in?
Jawab:
1 1 = 2 2
12 1 = 22 2 1 2
0.252 10 = 0.1252 2

2 = 40

Contoh Soal 2

Gambar di bawah ini menunjukkan aliran air dari titik A ke titik B dengan debit aliran sebesar
0.4 m3/s dan head tekanan pada titik A = 7 m. Jika diasumsikan tidak ada losses antara titik pA
dan titik B, tentukan head tekanan di titik B?
Jawab:

12 m

10 m


=

0.4
= = 5.71
1 2
4 (0.3)
0.4
= = 1.43
1 2
4 (0.6)

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 12


2 2
( + + ) = ( + + )
. 2. . 2.
(5.71)2 (1.43)2
(7 + + 10) 0 = ( + + 12)
29.8 . 29.8

= 6.56
.
Contoh Soal 3
Pipa diameter 14 (1.17 ft) dari material commercial steel ( = 0.00015 ft) dengan Bilangan
Reynold 8.8E5. Berapakah friction factornya?
Jawab:
0.00015
= = 1.286 104
1.17
= 0.0135 (Diagram Moody)

Contoh Soal 4
Pipa di bawah ini mempunyai 4 elbow (long radius) dan 1 valve (gate valve fully open).
Berapakah koefisien minor loss (K)?
Jawab:
2m

4m

245 m 245 m

4 , 1 = 0.6
, 2 = 0.2

= 41 + 2
= 4(0.6) + (0.2) = 2.6

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 13


Contoh Soal 5
Pipa diameter 14 (0.356 m) dengan panjang 500 m (sketsa di bawah) berisi fluida dengan:
- Friction factor 0.0145
- Koefisien K=3.4
- kecepatan 3 m/s
- Kerapatan massa 990 kg/m3

Tentukan Head Loss Major & Minor dan Pressure Drop-nya! Tentukan daya pompa yang
dibutuhkan untuk memompa fluida!
Jawab:
2m

4m P awal = 14.7 psi


Pompa

P awal = 14.7 psi


245 m 245 m

a. Head Loss Major


. . 2 0.0145 500 32
1 = = = 9.351
1 . 2 0.356 2 9.8

2 3.4 32
2 = = = 1.56
2 2 9.8

= 1 + 2 = 10.9

b. Perhitungan Power Pompa


= . = (14 . . 2 ). = (14 3.14 (0.356)2 ) 3 = 0.3

c. (Pressure Drop)
= . . = 990 x 9.8 x 10.9 = 105858.52 kg/ms2

d. Power Pompa (W)

= . . . = 990 0.3 9.8 10.9 = 31725.54

Tugas Perencanaan dan Perancangan Pipa Bawah Laut 14

Anda mungkin juga menyukai