Anda di halaman 1dari 6

Survei Industri Lepas Pantai

Pipeline Survey
Wisnu Ananda Putra (23116083)

Konsep/Teori
Adapun macam-macam metode survei inspeksi pada pipa di dasar laut idealnya ada 2, yaitu General
Imaging (GI) dan General Visual Inspection (GVI).

1. General Imaging (GI) General Imaging (GI) adalah survei inspeksi semacam quick and dirty survey
pada pipa dengan tujuan melakukan pengecekan yang umum saja, seperti verifikasi posisi, deteksi free
span, deteksi pipa yang terkubur (buried), dan debris. Peralatan yang sering dipakai menggunakan
prinsip gelombang akustik, seperti Singlebeam Echosounder, Multibeam Echosounder, Side Scan
Sonar, Magnetometer, dan Sub- Bottom Profiler. Adapun sensor platform yang sering digunakan
adalah DP Vessel, Towfish, ROTV, dan AUV. Inspeksi pipa di dasar laut menggunakan metode
General Imaging biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali. Pada gambar di atas merupakan contoh salah
satu dari ROTV yang biasa digunakan untuk survei inspeksi metode GI.

2. General Visual Inspection (GVI) General Visual Inspection (GVI) adalah metode survei inspeksi
yang komprehensif dengan cara melihat langsung kondisi pipa saat itu juga. Alat yang digunakan pada
metode ini adalah ROV yang dilengkapi dengan tiga kamera untuk melihat kedua sisi pipa dan bagian
atas pipa, profiler untuk mengetahui posisi vertikal relatif terhadap sekitarnya, pipetracker untuk
mendeteksi pipa yang terkubur (buried), alat penentuan posisi horizontal, dan sensor-sensor lainnya
seperti Side Scan Sonar, sensor temperatur, dan Multibeam Echosounder. Pada gambar dibawah ini
berikut merupakan ilustrasi ROV yang sedang melakukan survei inspeksi pada pipa di dasar laut
dengan metode GVI. Beberapa informasi yang ingin didapatkan saat melakukan survei inspeksi metode
GVI adalah panjang dan tinggi free span, kerusakan pada bagian luar pipa, debris yang mengganggu
pipa, kondisi cathodic protection, adanya pipa dan kabel yang menyilang, dan pergerakan lateral yang
dialami pipa. Inspeksi pipa dasar laut menggunakan metode GVI dilakukan setiap tahun dan biasanya
digabung dengan metode GI

Survei yang bertujuan untuk pemasangan pipa bawah laut harus dilakukan secara detail agar
memberikan data yang cukup bagi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan desain dan instalasi pipa.
Koridor pelaksanaan survei harus mempunyai cakupan yang luas untuk mendapatkan informasi
yang memadai tentang pemasangan, keselamatan instalasi dan operasional dalam sistem
pemasangan pipa. Survei yang dilakukan memiliki keakuratan yang bervariasi sepanjang rute
survei yang direncanakan. Kondisi topografi serta banyaknya rintangan yang terdapat pada area
survei membuat survei yang dilaksanakan memiliki keakuratan yang berbeda. Pada area survei

2
yang terdapat persilangan instalasi-instalasi yang ada seperti kabel listrik serta pipa bawah laut
harus dilaksanakan secara akurat dan detail. Hasil survei yang ditampilkan pada peta-peta rute
yang akurat harus dapat memperlihatkan lokasi pipa dan hubungan fasilitas yang ada dengan sifat-
sifat permukaan dan anomali dasar laut.

Rumusan Teknologi
Dalam masalah perencanaan dan juga tentang konstruksi sistem pipa pada struktur bangunan laut
dan kapal .Maka penggolongan jenis pipa yang digunakan dalam design pipa adalah dapat dibagi
menjadi 2 golongan ,yaitu:

A. .Golongan I

Yang termasuk dalam dalam pipa golongan 1 adalah semua jenis pipa yang memiliki
tekanan dan temperatur yang bermacam – macam , tergantung pada kerjanya , yaitu :

 Uap air dan udara diatas 150 psi atau diatas 370 ° F.
 Air diatas 150 psi atau diatas 200 °F.
 Minyak diatas 150 psi atau diatas 150 ° F.
 Serta gas dan cairan yang beracun pada semua tekanan dan temperatur.
B. Golongan II

Yang termasuk dalam golongan 2 adaalh semua jenis pipa , dengan tekanan kerja dan
temperatur di bawah tekanankerja dan temperatur yang dicantumkan dalam golongan

Fungsi dan Penggunaan


Pipeline gas adalah fasilitas penyalur gas berupa pipa yang tersambung dari hulu ke hilir.

Ukuran diameter pipa bisa 4 inch, 8 inch, atau 16 inch , 30 inch atau lebih besar lagi.

Bagaimana cara pembangunan proyek pipeline gas ini?

Proyek Pipeline untuk menyalurkan gas, tahapan pekerjaan sebagai berikut:

 Pembebasan ROW atau lahan sebagai jalur pipa (lebar ROW 1-25 meter)

3
 Engineering : sipil, mechanical, electrical

 Procurement material: Pipa, bend pipe, LBCV

 Construction:
o Stringing: meletakkan pipa dalam jalur ROW
o Welding : melakukan pengelasan antar pipa
o Trenching : menggali tanah sedalam 1.5 meter atau lebih untuk tempat pipa
o HDD atau Auger boring : melakukan pengeboran secara horisontal untuk jalur pipa
o Lowering : menurunkan pipa yang sudah diwelding ke dalam galian
o Tie in : welding terakhir untuk menyatukan diantara ruas pipa
o Backfilling : menimbun tanah kembali setelah lowering
o Gonden joint: aktivitas welding joint tanpa dihydrotest (full x-ray)
 Precommissioning:
o Hydrotest : melakukan test tekanan dan kebocoran sambungan pipa menggunakan
media air, dengan tekanan 1.5 x desain kapasitas
o Dewatering: membuang air setelah hydrotest
o Pigging : memasukkan "pig" kedalam jalur pipa untuk membersihkan welding pipa
bagian dalam
o Cleaning : membersihkan bagian dalam pipa menggunakan "bidi pig" dari kotoran
dan air
o LBCV : pemasangan LBCV (valve control terhadap kebocoran dan tekanan gas)
o Drying : memasukkan "poly pig" kedalam jalur pipa untuk mengkondisikan pipa
kering dari air
o N2 purging: memasukkan N2 kedalam jalur pipa
 Commissioning:
o Gas in : memasukkan gas ke dalam jalur pipa

Improvisasi Dan Inovasi


Dengan semakin berkembangnya industri gas dan minyak sekarang ini , telah menghasilkan
perkembangan subtansi pada proyek offshore ( Pengeboran minyak lepas pantai ) . Untuk

4
menemukan dan memproduksi hidrokarbon. Dengan semakin berkembangnya dan majunya
teknologi yang ada maka peralatan yang berkaitan dengan offshorepun akan semakin canggih dan
semakin modern. Perkembangan pipa offshore , pertama kali berada di Gulf , Mexico.Telah
banyak sistem perpipaan yang telah dirancang di berbagai dunia . Dengan berbagai macam design
yang beragam. Negara – negara yang mengikuti perkembangan di bidang offshore yaitu :
amerika serikat , laut utara ,Gulf Mexico, Mediterania Australia Asia dan Amerika latin. Ada
beberapa pipa yang dipasang pada kedalaman air ± 2.000 ft. Pipa ini mempunyai lebar 56 inci.
Berbagai macam variasi peralatan yang telah dibuat dan telah dirancang ( mengikuti perkembagan
dari offshore ) . Yaitu peralatan yang digunakan untuk untuk proses pemasangan / instalasi maupun
peralatan yang digunakan untuk membuat pipa itu sendiri. Dalam proses pembuatan pipa itu
sendiri juga harus menggunakan metode tertentu . Metode – metode yang digunakan adalah
Conventional Lay Barge Method, Reel Barge Method, Various Pull dan tow Methods.

Perancangan dari sistem perpipaan di Offshore ini juga tergantung pada kedalaman dari air laut itu
sendiri. . Pada saat kegiatan perancangan dan pemasangan pipa ini juga harus memperhatikan
beberapa hal . Yaitu diantaranya adalah terjadinya Stress / tarikan dan bending., yang sering terjadi
pada permukaan mesin yang tertanam pada dasar laut dan dipengaruhi oleh gelombang dan
berbagai kondisi variasi dinamik. Setelah pipa ini dipasang dan diletakkan di dasar laut , akan
mendapatkan beberapa resiko yang akan menimbulkan kerusakan akibat gelombang dan arus pada
daerah tersebut.

Pada saat kegiatan / proses pendesainan sistem pipa ini , adalah yang terpenting harus diperhatikan
adalah harus adanya gaya yang kecil dari pergerakan tanah disekitar pipa tersebut dan menjaganya
dari berbagai kerusakan pada pipa itu sendiri. Spesifikasi pipa material dan spesifikasi gravitasi
adalah tersusun sederhana sehingga pipa tersebut akan memiliki gaya hidrodinamika . Selain itu
dalam proses pendesignan pipa ini juga harus memperhatikan analisa dari kondisi pipa yang berada
dibawah yaitu efek tekanan , expansi panas dan beban pada pipa itu sendiri. Jadi disini dapat kita
sim pulkan tantang proses pendesignan pipa ini harus memperhatikan berbagai factor yaitu :

A. Gaya yang terjadi pada tanah disekitar pipa (tanah mengalami pergerakan)
B. Beban yang harus ditanggung pipa dalam kegiatan operasi.
C. Efek Tekanan yang terjadi disekitar pipa.
D. Terjadinya Expansi Panas disekitar pipa.
E. Temperatur dari pipa ini juga harus diperhatikan, dalam design pipa.

5
Dan dalam kegiatan pendesignan ini yang juga harus diperhatikan adalah apabila pipa ini sudah
terpasang dalam kedalaman air laut tertentu, Maka yang harus diperhatikan adalah terjadinya
Buckling ( Tekuk ). Hal ini sangat penting karena jika pipa Offshore ini akan mengalami bukling /
tekuk maka jika tidak segera ditanggulangi maka pipa – pipa ini akan mengalami Fatigue
( keretakan ).

Sumber
https://www.academia.edu/7938555/PENGGUNAAN_DATA_BATIMETRI_UNTUK_KEPERL
UAN_PENENTUAN_RUTE_PEMASANGAN_PIPA_BAWAH_LAUT_STUDI_KASUS_PIPA_
GAS_PT._PGN_DI_PERAIRAN_TANJUNG_PRIOK

https://www.academia.edu/7938555/PENGGUNAAN_DATA_BATIMETRI_UNTUK_KEPERL
UAN_PENENTUAN_RUTE_PEMASANGAN_PIPA_BAWAH_LAUT_STUDI_KASUS_PIPA_
GAS_PT._PGN_DI_PERAIRAN_TANJUNG_PRIOK

Anda mungkin juga menyukai