3. Perizinan
Pengurusan perijinan kepada Dinas Terkait Daerah Istimewa Yogyakarta
yang meliputi Surat Izin Pengeboran Air Tanah dan Surat Ijin Pemakaian
Air Tanah
4. Konstruksi Sumur Bor Air Tanah Dalam
Tahap konstruksi pengeboran air tanah dalam meliputi beberapa
tahapan, yaitu :
1) Rekruitmen tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam pengerjaan pengeboran air tanah
dalam sejumlah 5-6 orang.
Untuk melakukan pekerjaan pengeboran diperlukan ketrampilan dan
persyaratan khusus dan semua tenaga kerja diikutkan dalam
program BPJS
Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi tenaga kerja diwajibkan
memakai APD antara lain : helm, sarung tangan, sepatu boot,
kacamata dan penutup telinga pada saat diperlukan.
2) Pengeboran
Kegiatan pengeboran adalah pembuatan lubang sumur secara vertikal
mulai dari permukaan tanah sampai lapisan akuifer yang diharapkan
sedalam 140 meter dengan menggunakan peralatan mesin bor tanah
(drilling machine).
Pada tahap pengeboran ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu :
a) Perataan permukaan tanah pada lokasi sumur bor
b) Pembuatan bak/kolam penampung lumpur bor sementara yang
kedap air. Sisa lumpur bor (bentonit) dan cutting hasil
pengeboran setelah pekerjaan pengeboran selesai akan
dibersihkan dengan mengurug kembali dalam kolam lumpur dan
sebagian sisa dengan volume ± 2 m 3 dibuang ke tempat lain yang
aman.
c) Pembuatan pondasi untuk dudukan mesin bor
d) Penataan/setting alat mesin bor dan bahan-bahan yang terdiri
dari :
- Drilling rig, stang bor, mata bor, mesin pompa lumpur bor dan
generator
- Bahan bakar minyak jenis solar dalam drum
- Bentonit
- Air dalam drum/bak
- Instalasi air dan penerangan
e) Pengeboran lubang awal (pilot hole) diameter 6” dengan sistem
Direct Cirulation with Mud Flush, yakni pengeboran dengan
menggunakan sirkulasi lumpur bor bentonit.
f) Pendugaan geolistrik lubang bor (electrical logging): resistivity dan
spontaneous potensial untuk mengetahui karakteristik lapisan
batuan.
g) Pengeboran pembesaran lubang sumur (reaming hole) diameter
12” dengan sistem Direct Cirulation with Mud Flush, yakni
pengeboran dengan menggunakan sirkulasi lumpur bor bentonit.
5) Uji Pemompaan
Kegiatan uji pemompaan dilakukan untuk menguji karakteristik
geohidrolik, dengan pemompaan sumur secara aman (safe yield) dan
nilai ekonomis sumur. Uji pemompaan dengan debit konstan (long
period test / continous discharge test) dalam waktu 6-12 jam atau
sampai kondisi muka air tanah dalam sumur stabil dengan
menggunakan pompa kapasitas 14 m3/jam atau lebih dan
Recovery test, yaitu penghitungan waktu yang diperlukan sampai
permukaan air kembali seperti pada saat sebelum uji pompa. Long
periode test dan recovery test dilakukan untuk analisis
perhitungan debit maksimum dan debit optimum sumur bor.
Sebelum dan setelah pelaksanaan long periode test dilakukan
pengukuran permukaan air pada sumur dangkal di sekitar lokasi
pengeboran, sehingga dapat diketahui apabila ada dampak
terhadap sumur dangkal sekitar lokasi. Pada saat pumping test
juga diambil contoh air untuk dianalisa kualitasnya di laboratorium
yang terakreditasi.
6) Pemasangan Pompa
Pompa air yang direncanakan untuk dipasang adalah jenis pompa
selam (submersible), type SP 8A-7, head 55 meter, power 2 KW, 3 x
230 Volt, 50 Hz) dengan kapasitas pompa 8 m 3/jam atau 2,22
liter/detik, atau sesuai dengan rekomendasi teknis dari instansi yang
berwenang. Adapun kelengkapan pemasangan pompa meliputi pipa
pengambilan/pipa risor diameter 2 inchi sedalam 36 meter dan pipa
out let diameter 1,5 /2 inchi yang dilengkapai dengan alat pengukur
jumlah air yang diambil (water meter) serta control panel pompa air.