Halaman6
Halaman10
d. Kontraktor
harus
memberikan
contoh-contoh
material
besi,pasir,kerikil dan semen kepada Direksi Lapangan, untuk
mendapatkan
persetujuan
sebelum
pekerjaan
dimulai.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana, akan
dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/ menerima
material yang dikirim oleh kontraktor ke Site.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan pada tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu
pekerjaan dapat terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak-dan
tidak sepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan
0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi
syaratsyarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak
terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas
kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
h. Beton dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran.
5.2.6. Pekerjaan Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan
dengan izin tertulis dari PPK/Konsultan Pengawas
5.2.7. Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan
a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan pekerjaan lain.
c. Bila
terjadi
kerusakan,
kontraktor
diwajibkan
untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan,
seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus selama 1 (satu) minggu atau
lebih (sesuai ketentuan dalam PBI 1971)
6. Plesteran
a. Persyaratan pemasangan
1)Plesteran dilaksanakan dalam 3 lapis sebagai berikut :
- Lapisan Kasar.
Lapisan kasar harus menutup seluruh bidang dinding, sebelum
lapisan kasar mengeras harus dibuat goresan melintang.
Lapisan ini harus dibasahi selama tidak kurang dari 24 jam
dan dibiarkan jenuh sebelum lapisan sedang dipasang.
- Lapisan Sedang.
Lapisan sedang harus dibentuk menjadi satu permukaan yang
betulbetul rata kemudian dibuat kasar dengan mistar kayu
untuk memperoleh lekatan lapisan halus. Lapisan ini harus
tetap basah selama 48 jam dan dibiarkan sampai mengering.
- Lapisan Halus.
Halaman12
Halaman15
mendapatkan
persetujuan
sebelum
pekerjaan
dimulai.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana, akan
dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/ menerima
material yang dikirim oleh kontraktor ke Site.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan pada tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu
pekerjaan dapat terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak-dan tidak
sepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat
syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harus diperhatikan.
h. Beton dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran.
5.2.6. Pekerjaan Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan
dengan izin tertulis dari PPK/Konsultan Pengawas
5.2.7. Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan
a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI 1971)
6. Intalasi Pipa
Pemasangan pipa 1 inc dari ground resrvoir ke bak tendon, dan dari
tendon ke pipa distribusi.
7. Tangki Air
Tangki air kapasitas 5 m3.
E. Pekerjaan Bak Water Treatment
1. Galian Tanah
- Galian tanah harus sesuai dengan gambar pelaksanaan, baik
kedalaman, lebar maupun tingginya.
- Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang
cukup dalam, maka jenis tanah tersebut harus dibuang/dibongkar
dan diadakan perbaikan struktur tanah
- Apabila kedalaman galian pondasi sudah tercapai, kondisi tanah
masih
diragukan,
Pemborongwajib
melaporkan
kepada
Pengawas/Pemberi Tugas.
Halaman16
2. Lantai Kerja
- Lantai kerja ground reservoir dibuat dengan ketebalan 10 cm.
- Beton dengan mutu K 125 dengan standar campuran untuk 1 m3
beton terdiri dari :
a. Portland Cement 276,000 kg
b. Pasir Beton 828 kg
c. kerikil (maksimum 30 mm) kg 1012 Koral Beton
d. Air 215 Liter
3. Pasir Urug
Pasir Urug harus terdiri dari butir - butir yang bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya.
4. Cerucuk
Cerucuk berdiameter 10 cm dan panjang 4 meter dipancangkan
kedalam tanah.
5. Pekerjaan Beton
5.1. Persyaratan Bahan
5.1.1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas
persetujuan PPK dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah
mengeras sebagian atau seluruhnya tidak dibenarkan dipergunakan.
Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, air dengan lantai terangkat dari
tanah dan ditumpuhkan sesuai dengan syarat penumpukan semen.
5.1.2. Pasir Beton (Aggregate halus)
Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainnya dan harus memenuhi komposis butir
serta kekerasan yang dicantum dalam PBI 1971.
5.1.3. Kerikil (Aggregate kasar)
Aggregate kasar untuk pasangan beton atau beton bertulang
menggunakan batu pecah (andesit) uk. 2/3 hasil dari produksi
stone crusher/pemecah batu, aggregate kasar harus terdiri dari
butir-butir keras, tidak berpori dan berbentuk angular. Aggregate
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai,
apabila jumlah butir pipih tersebut tidak melampaui 20 % dari
berat aggregate seluruhnya. Butir-butir kasar harus bersifat kekal,
artinya tidak akan pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
5.1.4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan
lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.
5.1.5. Besi Beton
Digunakan besi beton dengan mutu U-24 (mempunyai SNI). Besi
harus bersih dan lapisan minyak/letmak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih.
5.2.
Syarat-syarat pelaksanaan
Halaman17
c. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya harus datar dan
licin, bebas dari kotoran-kotoran serbuk gergaji, potongan kayu
tanah/lumpur dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan
harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
d. Kontraktor
harus
memberikan
contoh-contoh
material
besi,pasir,kerikil dan semen kepada Direksi Lapangan, untuk
mendapatkan
persetujuan
sebelum
pekerjaan
dimulai.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana, akan
dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/ menerima
material yang dikirim oleh kontraktor ke Site.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan pada tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu
pekerjaan dapat terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak-dan tidak
sepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat
syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harus diperhatikan.
h. Beton dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran.
5.2.6. Pekerjaan Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan
dengan izin tertulis dari PPK/Konsultan Pengawas
5.2.7. Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan
a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI 1971)
6. Plesteran
a. Persyaratan pemasangan
1)Plesteran dilaksanakan dalam 3 lapis sebagai berikut :
- Lapisan Kasar.
Lapisan kasar harus menutup seluruh bidang dinding, sebelum
lapisan kasar mengeras harus dibuat goresan melintang.
Lapisan ini harus dibasahi selama tidak kurang dari 24 jam
dan dibiarkan jenuh sebelum lapisan sedang dipasang.
- Lapisan Sedang.
Halaman19
Halaman20