Anda di halaman 1dari 13

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan


Maksud serta tujuan dari acara desain konstruksi sumur Laboratorium
Hidrogeologi UPN “Veteran” Yogyakarta 2017 adalah:
1. Membuat desain konstruksi sumur sesuai dengan SNI
2. Menghitung biaya dari material yang diperlukan dalam konstruksi sumur

1.2 Alat dan Bahan


1. Lembar kerja pemerian lapisan bawah tanah dan log geofisika
2. Desain konstruksi sumur
3. Tabel daftar harga material konstruksi

1.3 Dasar Teori


Setelah lubang bor telah selesai dibuat, tahap pekerjaan selanjutnya adalah
konstruksi sumur. Untuk mendapatkan konstruksi sumur yang optimal ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Hidrologi lokasi pemboran
2. Desain konstruksi sumur
3. Prosedur konstruksi

1.3.1 Hidrogeologi Lokasi Pemboran


Pemahaman kondisi hidrologi lokasi pemboran dan sekitarnya diperlukan
guna untuk memahami :
1. Arah aliran tanah serta besarnya pengisian kembali (recharge)
2. Kedalaman akuifer air tanah pada daerah tersebut
3. Urutan statigrafi hasil pemboran secar rinci
4. Kondisi akuifer yang ditembus (tertekan/confined, agak tertekan/semi
confined, atau bebas/ unconfined.
5. Jarak serta debit pemompaan sumur dalam, di daerah sekitar lokasi
pemboran.
Nama : Ahmad Khafid
NIM : 111.150.100
Plug : 2 6
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

Dari pemahaman aspek-aspek hidrogeologi di atas, diharapkan perencanaan


konstruksi sumur yang mampu menghasilkan pemanfaatan secara maksimal
dan dalam waktu yang relatif lama (life time), disamping itu perlu juga
diperhatikan kelestarian lingkungan di daerah pemboran.

1.3.2 Desain Konstruksi Sumur


Debit sumur yang terencana dimaksudkan bagi sumur produksi yang akan
dibuat, dimana sebelumnya telah diperoleh data-data potensi air tanah pada
lokasi yang bersangkutan. Untuk dapat merencanakan / mendesain kontruksi
sumur yang lebih baik perlu tersedianya beberapa informasi data pemboran
antara lain :
1. Lokasi, kedalaman, dan ketebalan akuifer
2. Jenis litologi formasi yang ditembus dan kondisi akuifer
3. Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas air tanah

Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran,
berupa :
1. Diskripsi contoh pemboran (cutting)
2. Rekam kecepatan laju pemboran
3. Pengujian Geofisika lubang bor
4. Analisa ayakan butiran penyusun akifer
5. Pengamatan muka air tanah selama pemboran
6. Rekaman data circulation losses jika ada
7. Data perubahan warna Lumpur pemboran
8. Catatan jumlah pemakaian campuran lumpur (polymeric) dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor
9. Pengukuran dan peninjauan lubang bor lainnya jika ada.

1.3.2.1 Interpretasi Log Geofisika Dalam Desain Konstruksi Sumur


Jenis – jenis log yang digunakan antara lain :
1. Log Spontaneus Potensial (SP)

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 7
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

2. Log Gamma Ray (GR)


3. Log Resistivity

Maksud utama diadakannya pengujian geofisika pada lubang bor ini adalah
untuk menentukan kedalaman serta ketebalan akifer dan susunan lapisan
batuan yang ditembus dan didukung oleh data-data litologi hasil pemboran.
Serta rekaman data lain yang diperoleh selama pemboran dan tidak kurang
penting dari pengujian ini adalah untuk penentuan lokasi saringan pada
konstruksi sumur yang akan dibuat pada umumnya untuk masing-masing
pemboran sumur dalam.

1.3.2.2 Penentuan Jenis Dan Diameter Pipa Jambang Dan Pipa Naik
Penentuan kedalaman pemasangan pipa jambang umumnya didasarkan
pada kondisi setempat, dengan memperhatikan aspek-aspek lain sebagai
berikut:
1. Pengaruh terhadap sumur gali penduduk di sekitar sumur yang dibor.
2. Kemungkinan penurunan muka air tanah pada waktu pemompaan.
3. Lokasi keterdapatan lapisan yang impermeable untuk penempatan ujung
pipa bawah jambang.

I.3.2.3 Penentuan Jenis, Diameter, dan Panjang Saringan


Penentuan panjang saringan harus dilakukan dengan mempertemukan dua
faktor yang saling bertentangan. Di satu pihak, kapasitas jenis sumur maksimum
dapat dicapai dengan memasang saringan sepanjang mungkin. Di lain pihak,
penurunan muka airtanah maksimum akan dapat dicapai dengan memasangnya
sependek mungkin.
Pada akifer bebas, saringan harus dipasang pada bagian bawah
akifer dengan panjang 1/3 tebal akifer. Sedangkan pada akifer tertekan untuk
mendesain sumur dengan efisiensi kapasitas jenis mencapai 90% sampai 95% dari
tebal akifer yang ditembus. Namun demikian, dengan mempertimbangkan biaya
maka pemasangan saringan sepanjang ±75% masih cukup efisien.

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 8
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

I.3.2.4 Kriteria Pemasangan Kerikil Pembalut


Pemasangan ini bertujuan untuk membuat lapisan dengan koefisien
permeabilitas tinggi di sekeliling saringan pada rongga annulus, di mana
partikel-partikel halus dari akuifer yang terbawa dapat tersaring sehingga air
dapat mengalir ke dalam sumur melalui zona ini tanpa membawa pasir dan
dengan kehilangan tinggi-tekan (head loss) dapat diabaikan.
Adapun persyaratan kerikil pembalut adalah :
1. Kriteria Besar Butir
Bertujuan untuk mencegah terjadinya pemompaan pasir (air mengandung
pasir 0 dari dalam sumur dan agar tidak menimbulkan kerusakan pada
sumur, pompa ataupun pada intilasi lainnya.
2. Kriteria Hidrolik
Keadaan aliran pada zona kerikil pembalut harus mirip dengan aliran pada
akuifer maupun saringan. Hal ini bertujuan untuk menghindari atau
memperkecil kehilangan tinggi tekan (head loss) yang dapat
mengakibatkan meningkatnya biaya operasi pemompaan, serta untuk
memelihara saringan dari kemungkinan terjadinya instruksi atau korosi.
3. Kriteria Mekanis
Merupakan criteria yang diberlakukan dengan anggapan bahwa pemboran
dilakukan dengan menggunakan lumpur/bentonite. Untuk membersihkan
mud cake dari dinding lubang bor agar akuifer dapat terbuka penuh,
kegiatan pembersihan dan penyempurnaan sumur (well development)
harus dilaksanakan.
4. Kriteria Kimia
Kerikil pembalut tidak harus mengandung material yang dapat larut atau
mempengaruhi kualitas air.
Penentuan interval kedalaman pemasangan kerikil pambalut, terutama
didasarkan atas kekentalan serta kondisi akuifer-akuifer yang akan disadap.
Pada daerah dimana terdapat lapisan akuifer yang mangandung asin. Interval
ini akan ditutup dengan casing. Namun jika keseluruhan akuifer yang
ditembus mengandung air tawar, biasanya seluruh akuifer dibawah akuifer

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 9
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

bebas diisi kerikil pembalut. Sedangkan perhitungan volume kerikil pembalut


tersebut didasarkan pada anggapan bahwa diameter lubang lurus.
Beberapa hal yang diperhatikan di dalam mendesain sumur adalah :
1. Bukaan Slot (Slot Openings)
Merupakan ukuran lubang/bukaan pada saringan penentuan besarnya
didasarkan atas hasil analisa besar butir dari contoh lapisan akuifer yang
akan disadap menggunakan seperangkat ayakan.
2. Luas Bukaan (Open Area) Saringan
Parameter kapasitas jenis sumur sangat dipengaruhi oleh open area
saringan yang dipasang guna menyadap akuifer, dimana makin besar open
area semakin besar pula kapasitas jenis sumurnya.
3. Diameter Saringan
Penentuannya pada umumnya dilakukan setelah panjang dan ukuran
bukaan saringan ditentukan yang mempengaruhi produktivitas sumur.

I.3.3 Prosedur Konstruksi


Tahapan konstruksi dan penyempurnaan sumur biasanya dilaksanakan
berurutan secara langsung (tanpa selang waktu) dengan urutan :
1. Pemasangan pipa jambang dan atau pipa naik, berikut pemasangan saringan.
2. Pemasangan kerikil pembalut.
3. Pengujian kelulusan sumur.
4. Grouting casting.
Beberapa metode pemasangan saringan yang lazim digunakan adalah :
1. Metode pasang – tarik (pull back)
2. Metode lubang terbuka (open hole)
Pemasangan kerikil pembalut dilakukan dengan memasukkan pipa
penghantar berdiameter 25 mm sampai 50 mm ke dalam rongga annulus
mencapai kedalaman yang direncanakan, selanjutnya diangkat secara bertahap
sesuai dengan kemajuan pemasangan kerikil yang dilaksanakan.
Tahap berikutnya adalah uji kelurusan sumur, terutama ditujukan untuk pipa
jambang. Peralatan yang biasa dipakai adalah dummy berupa pipa sepanjang

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 10
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

12 meter yang dilengkapi oleh ring pada kedua ujungnya dengan diameter 8
mm yang lebih kecil dari diameter dalam casing yang di uji.
Tahap akhir dari kegiatan konstruksi sumur adalah penyemenan yang
bertujuan untuk memperkuat kedudukan pipa konstruksi dan menghindari
kontaminasi sumber-sumber air yang tidak diinginkan.

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 11
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa Sumur


Berikut beberapa hal yang dapat dianalisa dalam log sehingga dapat ditentukan
beberapa aspek dalam konstruksi sumur, diantaranya :
1. Penentuan Penampang Panjang dan Screen, Penentuan panjang saringan /
screen sangat penting untuk tujuan efesiensi sumur, yang mana pada akuifer
bebas dan semi tertekan dipasang pada 1/3 tebal akuifer, sedangkan pada
akuifer tertekan dipasang sepanjang 75% dari tebal akuifer. Kemudian,
penempatan screen pada akuifer dimaksudkan untuk menjaga mutu air tanah
dan kemampuan sumur dalam menyerap air tanah.
2. Penentuan Penempatan Pompa Submersible, pemasangan pompa
submersible dilakukan dibawah batas muka air kemarau untuk menghindari
dry out pada saat pemompaan air tanah berlangsung.
3. Penggunaan Metoda Reaming, metode reaming merupakan metode
pelebaran yang berfungsi sebagai tempat akumulasi air yang naik tetapi
belum sampai permukaan.
4. Jenis Akuifer, pada Desa Mundu tersusun oleh litologi yang berupa
batupasir dan batulempung. Jenis akuifer yang menyusun daerah ini adalah
akuifer tertekan.
5. Penentuan Pemasangan Gravel Pack, pemasangan gravel pack dimaksudkan
untuk membuat lapisan dengan koefisien permeabilitas tinggi di sekeliling
saringan, sehingga air dapat mengalir ke dalam sumur melalui zona ini tanpa
membawa pasir dan masalah kehilangan tinggi tekan (head loss) dapat
diabaikan. Hal ini dapat memperkecil penurunan muka air tanah selama
pemompaan di dalam sumur. Gravel Pack dipasang pada lithologi yang
berfungsi sebagai akuifer yang mengandung air tanah / air tawar. Gravel
pack yang digunakan pada desain konstruksi ini mempunyai ukuran butir 2-
10 mm yang cukup baik sebagai pembalut.
6. Penentuan Pemasangan Grouting, grouting dimaksudkan untuk
memperkuat kedudukan pipa konstruksi dan menghindari pipa konstruksi
Nama : Ahmad Khafid
NIM : 111.150.100
Plug : 2 12
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

dan menghindarkan kontaminasi sumber-sumber air yang tidak diinginkan.


Pemasangan grouting dilakukan pada litologi – litologi yang tidak berfungsi
sebagai akifer ataupun pada litologi mengandung air asin atau air payau, hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi kontaminasi pada akuifer yang
mengandung air tawar. Selain itu, grouting juga dilakukan pada pemasangan
pipa jambang, hal ini dimaksudkan agar memperkuat kedudukan pipa
konstruksi.

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 13
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

2.2 Daftar Harga Material Konstruksi Sumur

Tabel 1. Tabel Daftar Harga Material Konstruksi Sumur


No Jenis alat Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Pipa jambang Black steel diameter 10” Meter 650.000,-
tebal 6mm lengkap dengan centralizer

2 Reducer dari 10” ke 8” Per buah 900.000,-

3 Pipa black steel diameter 8” tebal 5,84 Meter 550.000,-


mm
Lengkap dengan centralizer/ chasing
4 Pipa saringan diameter 8” stainlessteel Per 4 meter 1.200.000,-
wire wound continous slot size 1,5mm
dengan minimum opening area 30 %

5 Filter pack ukuran 2-10mm Meter3 400.500,-

6 Penyemenan/grouting Meter3 450.000,-

7 Bottom cone besi diameter 8” Per buah 400.000,-

8 Pipa coloum medium GIP diameter 4” Per Meter 300.000,-

9 Pompa submersible untuk debit 5-10 Perbuah 88.000.000,-


liter/detik dan head 150-200 m dan
power 15 KW

CATATAN :
 Diameter lubang bor 10”
 Pembesaran lubang bor dari 10” ke 12”
 Tinggi reducer 2 meter

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 14
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

2.3 Perhitungan Biaya Total

Tabel 2. Tabel Perhitungan Biaya Total

HARGA TOTAL HARGA


MATERIAL JUMLAH
SATUAN (Rp) (Rp)
Pipa Jambang 650.000/meter 36,5 meter 23.725.000
Reducer 900.000/buah 1 buah 900.000
Pipa black steel 550.000/meter 60,7 meter 33.385.000
Screen 1.200.000/buah 17 buah 20.400.000
Filter Pack 400.500/m3 1,239 m3 496.220
Grouting
(dibawah pipa
jambang) 450.000/m3 0,801 m3 367.650
Grouting
(dibawah reducer) 450.000/m3 0,816 m3 433.800
Bottom cup 400.000/buah 1 buah 400.000
Pipa Coloum
Medium 300.000/meter 30 meter 9.000.000
Pompa
submersible 88.000.000/buah 1 buah 88.000.000
Lempung
400.000/m3 0,144 m3 57.600
Penyekat
Cor Beton 690.000/m3 0,035 m3 24.150
TOTAL 177.128.670

2.3.1 Penjabaran Perhitungan Biaya Total

1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang 36,5 meter
Harga/ satuan : 650.000,-
Harga total : 37,2 x 650.000 =23.725.000
2. Reducer 10” ke 8”
Yang dibutuhkan 1 buah
Harga/ satuan : 900.000,-
Harga total : 900.000
3. Casing / Pipa black steel 8” tebal 5,84mm + centralizer
Panjang casing total : 60,7 meter
Harga/ satuan : 550.000,-

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 15
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

Harga total : 59,1 x 550.000 = 33.385.000


4. Screen
Jumlah screen : 17
Harga/ satuan : 1.200.000
Harga total : 17 x 1.200.000 = 20.400.000
5. Volume Filter pack
D1 = 10 inchi = 0,256 m r = 0,127m
D2 = 8 inchi = 0,2032 m r = 0,1016m
V= 3,14 x (r)2 x t – 3,14 x (r)2 x t
= 3,14 x (0,256) 2 x 68 - 3,14 x (0,2032) 2 x 68
= 3,443 – 2,204
= 1,239
Harga / m3 = 400.500
Harga total = 1,279 x 400.500 =496.220
6. Volume grouting
- Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 0,305 m r = 0,1525 m
D2 = 10 inchi = 0,254 m r = 0,127 m
V= 3,14 x (r)2 x t – 3,14 x (r)2 x t
= 3,14 x (0,1525) 2 x 36,5 - 3,14 x (0,127) 2 x 36,5
= 2,702 – 1,873
= 0,801
Harga /m3 : 450.000,-
Harga total : 0,801 x 450.000 = 360.650
- Volume grouting dibawah reducer
D1 = 10 inchi = 0,254 m r = 0,127 m
D2 = 8 inchi = 0,203 m r = 0,1015 m
V= 3,14 x (r)2 x t – 3,14 x (r)2 x t
= 3,14 x (0,127) 2 x 52,7 - 3,14 x (0,1015) 2 x 52,7
= 2,668 – 1,704
= 0,964
Harga /m3 : 450.000,-

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 16
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

Harga total : 0,964 x 450.000 = 433.800


7. Bottom cup 8”
Yang dibutuhkan 1 buah
Harga/ satuan : 400.000,-
Harga total : 1 x 400.000 = 400.000
8. Pipa Coloum Medium GIP 4” @4 m
Panjang terukur 30 meter
Harga/ satuan : 300.000,-
Harga total : 30 x 300.000 = 9.000.000
9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan 1 buah
Harga/ satuan : 88.000.000,-
Harga total : 1 x 88.0000 = 88.000.000
10. Total : 177.128.670

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 17
Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2017

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi sumur pada Desa Kulon Kidul
dengan ketinggian muka air tanah tertinggi 28 meter dan muka air tanah
terendah 26 meter sebesar Rp177.128.670,-
 Biaya tersebut merupakan biaya material total dan belum termasuk dalam
biaya prosedural, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya.

Nama : Ahmad Khafid


NIM : 111.150.100
Plug : 2 18

Anda mungkin juga menyukai