Anda di halaman 1dari 21

TEKTONIK AKTIF SESAR CIMANDIRI,

KABUPATEN SUKABUMI,
PROPINSI JAWA BARAT

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Magister
dari Institut Teknologi Bandung

Oleh
SUPARTOYO
NIM : 22006003
Program Studi Magister Teknik Geologi

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2008
TEKTONIK AKTIF SESAR CIMANDIRI,
KABUPATEN SUKABUMI,
PROPINSI JAWA BARAT

Oleh
SUPARTOYO
NIM : 22006003

Program Studi Magister Teknik Geologi


Institut Teknologi Bandung

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Tanggal Agustus 2008

____________________
Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D
NIP. 131 855 622
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat).
2. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya).
3. Dan manusia bertanya Mengapa bumi (jadi begini) ?
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu)
kepadanya.
6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
7. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat balasannya.
8. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat balasannya pula.
(Quran Surat Az Zalzalah, ayat 1 8).

Dipersembahkan kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dengan tulus,
kedua adikku (Utaryati dan Abdul Lathif), Tety Suryati istriku tercinta yang selalu
sabar, memberikan semangat dan setia dalam mendampingi hidupku, serta ketiga
anakku yang kini menjadi semangat hidupku (Yustika Indira Suryati, Muhammad
Sultan Ramadhan dan Marshanda Porfiri Suryati).
ABSTRAK

TEKTONIK AKTIF SESAR CIMANDIRI,


KABUPATEN SUKABUMI,
PROPINSI JAWA BARAT

Oleh
SUPARTOYO
NIM : 22006003

Daerah penelitian terletak di sepanjang lembah Sungai Cimandiri yang terdapat


Sesar Cimandiri membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan
kota Sukabumi. Keberadaan Sesar Cimandiri dapat diamati dari morfologi berupa
kelurusan di sepanjang lembah Sungai Cimandiri. Sedangkan pergeseran (off set)
tidak terlihat secara jelas dari morfologi. Dengan memiliki pengetahuan yang
tepat tentang tektonik aktif wilayah ini tentunya akan mempermudah memahami
potensi kebencanaan gempabumi yang mungkin akan terulang kembali di
kemudian hari sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana gempabumi.

Untuk menganalisis tektonik aktif Sesar Cimandiri yang akan membuktikan


apakah Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif, dianalisis berdasarkan data
morfologi, data geologi lapangan, perhitungan morfometri dan data kegempaan.
Data tersebut dibatasi hanya di sepanjang lembah Sungai Cimandiri. Data tersebut
akan dianalisis dan saling diintegrasikan untuk membuktikan apakah Sesar
Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif.

Berdasarkan kenampakan citra landsat, SRTM terlihat bahwa secara umum pola
kelurusan sepanjang lembah Cimandiri dapat dibagi menjadi 3 arah kelurusan
utama, yaitu : N 85o E dan N 265o E, N 55o E dan N 235o E dan N 135o E dan N
315o E. Sedangkan berdasarkan pengamatan morfologi di lapangan, terlihat pola
kelurusan perbukitan sepanjang lembah Cimandiri memperlihatkan 2 pola
kelurusan, yaitu pada bagian barat lembah Cimandiri berarah barat timur dan ke
arah timur secara berangsur berubah ke arah barat daya timur laut. Kelurusan
perbukitan triangular facet terdapat pada bagian barat dan timur daerah penelitian.

Berdasarkan pengamatan struktur geologi di lapangan ditemukan adanya bukti


bukti struktur penyerta keberadaan sesar Cimandiri di sepanjang lembah Sungai
Cimandiri, yaitu gores garis pada batuan breksi di desa Cibuntu dengan
kedudukan bidang sesar N 271o E/ 55o rake 15o, breksi sesar, gawir sesar (scarp),
off set batuan, arah kelurusan serta kekar gerus (shear fracture) dan kekar tarik
(gash fracture). Berdasarkan analisis tegasan utama yang diperoleh 17o N 31 oE,
adanya pergeseran relatif (off set) mengiri (sinistral) pada batupasir bagian dari
Formasi Cimandiri di Sungai Cirajeg dan pendekatan pemodelan menurut Riedel

i
(1929) dan Skempton (1966), dapat disimpulkan bahwa sesar yang terdapat di
sepanjang lembah Cimandiri merupakan sesar mendatar mengiri (sinistral strike
slip fault).

Untuk analisis tektonik aktif Sesar Cimandiri, penulis menggunakan perhitungan


5 parameter morfometri, yaitu kurva hypsometric, basin asimetri (AF), gradien
indek panjang sungai (SL), pegunungan muka (S mf ) dan perbandingan lebar dan
tinggi lembah (V f ). Berdasarkan hasil perhitungan kurva hypsometric dan bentuk
kurva hypsometric, sebagian besar daerah lembah Sungai Cimandiri menunjukkan
stadium topografi muda yang mengindikasikan tektonik aktif. Berdasarkan
perhitungan AF memperlihatkan bahwa sebagian besar sub basin skala kecil
sepanjang lembah Sungai Cimandiri nilainya menjauhi 50. Hal ini menunjukkan
bahwa sepanjang lembah Sungai Cimandiri telah mengalami kemiringan tektonik
yang mengindikasikan tektonik aktif.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai SL sebagian nilainya lebih dari 300 yang
mengindikasikan tektonik aktif, sedangkan sebagian lagi kurang dari 300 yang
terdapat di sepanjang zona Sesar Cimandiri, tetapi tetap mengindikasikan tektonik
aktif. Berdasarkan hasil perhitungan S mf pada umumnya menunjukkan nilai yang
kecil (kurang dari 2) dan berkisar antara 1,0454 hingga 1,9386. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar daerah lembah Cimandiri menunjukkan
pengaruh oleh proses tektonik aktif. Berdasarkan hasil nilai V f pada pada daerah
penelitian berkisar antara 0,1856 hingga 21,6143. Nilai V f kurang dari 2
menunjukkan lembah berbentuk dalam dan merupakan indikasi tektonik aktif.
Sedangkan nilai V f lebih dari 2 mengindikasikan proses erosi lebih dominan
dibandingkan pengangkatan. Meskipun demikian nilai V f lebih dari 2 ini masih
terletak pada zona tektonik aktif, karena merupakan zona lemah yang tersusun
oleh batuan relatif lunak, sehingga proses erosi akan lebih intensif. Dengan
demikian berdasarkan analisis morfometri, Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif.
Ditemukannya teras sungai di 7 lokasi sepanjang lembah Sungai Cimandiri
mengindikasikan bahwa Sesar Cimandiri berada pada jalur tektonik aktif.

Berdasarkan sebaran pusat gempabumi tidak ditemukan pusat gempabumi yang


terletak di sepanjang Sesar Cimandiri. Meskipun tidak ditemukan kejadian
gempabumi besar di sepanjang Sesar Cimandiri, namun Sesar Cimandiri tetap
harus diwaspadai sebagai sesar aktif yang kemungkinan berpotensi untuk bergerak
kembali pada masa yang akan datang.

Kata kunci : Sesar Cimandiri, sesar aktif, sinistral strike slip fault, morfometri,
morfotektonik.

ii
ABSTRACT

THE ACTIVE TECTONIC OF CIMANDIRI FAULT


REGENCY OF SUKABUMI,
PROVINCE OF WEST JAVA

By
SUPARTOYO
NIM : 22006003

The research area is located along Cimandiri valley which covers from Pelabuhan
Ratu Gulf to southern of Sukabumi regency city and Cimandiri fault located along
this valley. The distribution of Cimandiri fault could be observed from
morphology along Cimandiri valley, but the off set could not be seen from
morphology. The knowledge about active tectonic can reveal about the potential
of earthquake disaster which is possible to return again in the future as part
earthquake mitigation effort.

To analyze active tectonic of Cimandiri fault onducted along Cimandiri valley and
based on ata of morphology, geological observation in the field, morphometry and
seismicity, then these data will be integrated by each other for analyzing the active
fault of Cimandiri.

The data of landsat and SRTM, showed 3 trends of lineament along Cimandiri
valley which are : N 85o E - N 265o E, N 55o E - N 235o E, and N 135o E - N
315oE. Based on field observation of morphology, showed 2 trends of lineament
along Cimandiri valley, are : west east on the western part of the research area
and north east south west on the eastern part. The lineament of triangular facet
also showed on the western and eastern of research area.

The result of field observation of geological structure showed subsidiary structure


such as : slickenside, fault breccia, scarp, lithology off set, lineament, shear and
gash fracture along Cimandiri valley. The measurement of slicken side is N 271o
E/ 55o rake 15o. The Cimandiri fault is a sinistral strike slip fault based on analyze
of main force orientation (17o N 31o E), sinistral off set on sandstone which part
from Cimandiri Formation at Cirajeg stream and modeling of fracture from Riedel
(1929) and Skempton (1966).

To analyze active tectonic of Cimandiri fault, the author used 5 parameters of


morphometry these are : hypsometric curve, drainage basin asymmetry (AF),
stream length gradient index (SL), mountain front sinuosity (S mf ) and ratio of
valley floor width to valley height (V f ). Based on calculation and drawing of
hypsometric curve, mostly along Cimandiri valley showing topography as young

iii
stadium and indicating as active tectonic. Calculation of AF showing that mostly
of little drainage along Cimandiri valley, the value of AF is far from 50, it means
that along Cimandiri valley has occurred tectonic tilting and indicating of active
tectonic.

Based on calculation of SL mostly on the research area the value of SL is more


than 300 that indicates active tectonic. Calculation of S mf on the research area
shows a range between 1,0454 to 1,9386 (less than 2) and indicates an active
tectonic. The value of V f in the research area has a range between 0,1856 to
21,6143. Value of V f is less than 2 showing deep valley and indicate as active
tectonic. Value of V f more than 2 indicates that the erotional process than uplift.
Therefore, based on morphometri calculation indicated that Cimandiri fault as an
active fault. There were 7 sites of river terrace that found along Cimandiri valley
is indicate that Cimandiri fault on the zone of active tectonic.

Although earthquake epicenter was not found along Cimandiri Fault, field
evidence in this thesis suggestion, this fault as an active fault system. Therefore,
Cimandiri Fault should be classified and considerate as an active fault which has
possibility to move again in the future.

Key words: Cimandiri fault, active fault, sinistral strike slip fault, morphometri,
morphotectonic.

iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut


Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut
Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin


Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tesis yang berjudul "Tektonik Aktif
Sesar Cimandiri, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat".

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu di dalam pelaksanaan
dan penyusunan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D selaku pembimbing utama yang telah banyak
memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
2. Dr. Surono dan Dr. Enar Kusdinar Abdurrachman dari Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi yang telah memberikan bantuan pembiayaan
pada pelaksanaan penelitian.
3. Ir. Ipranta, M.Sc, dari Pusat Survei Geologi yang memberikan izin
penggunaan data landsat, SRTM selama penulis melakukan penelitian.
4. Ir. Asdani Soehaimi, Dipl. Eng dari Laboratorium Seismologi Pusat Survei
Geologi yang memberikan izin penggunaan data kegempaan selama penulis
melakukan penelitian.
5. Sony, ST., dan Joko Wahyudiono, ST dan rekan-rekan lainnya di Pusat
Survei Geologi atas batuan teknis dan non-teknis selama penulis melakukan
analisis.
6. Drs. Hendri Surbakti, M.Si., Hidayat, S.Si., dan Kurniawan S.Si dari Stasiun
Badan Meteorologi dan Geofisika yang telah memberikan izin penggunaan
data kegempaan selama penulis melakukan penelitian.
7. Rekan-rekan S2 Prodi Teknik Geologi, FITB angkatan 2006 atas saran dan
masukannya pada saat sebelum, selama dan sesudah penulis melakukan
penelitian.

vi
8. Rekan-rekan S3 Prodi Teknik Geologi, FITB atas saran dan masukannya
pada saat sebelum, selama dan sesudah penulis melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga laporan tesis ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan bantuan kepada penulis, amien.

Bandung, Juli 2008


Penulis,

Supartoyo
NIM. 2200 6003

vii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ............................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR FOTO ............................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I.1 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 1
I.2 Latang Belakang Permasalahan .............................................................. 2
I.3 Masalah Penelitian .................................................................................. 3
I.4 Ruang Lingkup dan Sasaran Penelitian .................................................. 3
I.5 Hipotesis Kerja dan Asumsi ................................................................... 4
I.6 Jenis dan Pemerolehan Data ................................................................... 4
I.7 Metodologi Penelitian ............................................................................. 5
I.7.1 Metode Pemrosesan dan Analisis Data ............................................. 5
I.7.2 Metode Pembuktian .......................................................................... 6
I.8 Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan ............................................... 7
BAB II GEOLOGI DAN KEGEMPAAN REGIONAL ................................ 8
II.1 Tataan Tektonik ..................................................................................... 8
II.2 Geologi Daerah Sukabumi .................................................................... 9
II.2.1 Fisiografi ........................................................................................... 9
II.2.2 Stratigrafi ........................................................................................... 10
II.2.3 Struktur Geologi ................................................................................ 16
II.3 Kegempaan Regional ............................................................................. 19
II.4 Gempabumi Merusak Daerah Sukabumi ............................................... 22
BAB III TEORI DASAR ............................................................................... 24

viii
III.1 Neotektonik dan Tektonik Aktif .......................................................... 24
III.2 Morfotektonik ...................................................................................... 25
III.3 Morfometri ........................................................................................... 27
III.3.1. Kurva Hypsometric .......................................................................... 28
III.3.2. Basin Asimetri .................................................................................. 29
III.3.3. Indek Gradien Panjang Sungai .......................................................... 30
III.3.4. Pegunungan Muka ............................................................................ 32
III.3.5. Ratio Lebar dan Tinggi Lembah ...................................................... 33
III.4 Sesar Aktif ............................................................................................ 34
III.5 Gempabumi .......................................................................................... 37
III.5.1. Penyebab Gempabumi ..................................................................... 37
III.5.2. Jenis Gempabumi ............................................................................. 38
III.5.3. Jenis Gelombang Gempabumi ......................................................... 39
III.5.4. Parameter Gempabumi ..................................................................... 40
III.5.5. Mekanisme Fokal .............................................................................. 45
BAB IV HASIL ANALISIS DAN DISKUSI ............................................... 47
IV.1 Morfotektonik Sesar Cimandiri ........................................................... 47
IV.2 Data Struktur Geologi Sesar Cimandiri ............................................... 51
IV.3 Morfometri Sesar Cimandiri ................................................................ 61
IV.3.1 Kurva Hypsometric ........................................................................... 61
IV.3.2 Basin Asimetri (AF) ......................................................................... 63
IV.3.3 Gradien Indek Panjang Sungai (SL) ................................................ 66
IV.3.4 Pegunungan Muka (S mf ) ................................................................... 68
IV.3.5 Perbandingan Lebar dan Tinggi Lembah (V f ) .................................. 69
IV.4 Kegempaan Lajur Sesar Cimandiri ....................................................... 71
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 77
V.1 Kesimpulan .............................................................................................. 77
V.2 Rekomendasi ............................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Lokasi perhitungan hypsometric

Lampiran B Tabel perhitungan hypsometric

Lampiran C Kurva hypsometric

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Peta lokasi daerah penelitian ...................................................... 1


Gambar I.2 Diagram alir penelitian ............................................................... 6
Gambar II.1 Tataan tektonik kawasan Indonesia barat (Hall, 2001) .............. 9
Gambar II.2 Fisiografi wilayah Jawa Barat (Bemmelen, 1949) ..................... 10
Gambar II.3 Mandala Sedimentasi Jawa Barat (Martodjojo, 1984) ............... 10
Gambar II.4 Kolom stratigrafi wilayah Sukabumi dan sekitarnya
disederhanakan oleh penulis, menurut peneliti terdahulu .......... 14
Gambar II.5 Peta geologi daerah Sukabumi (Soekamto, 1975 dan Effendi
dkk, 1992) .................................................................................. 15
Gambar II.6 Pola kelurusan wilayah jawa Barat berdasarkan citra landsat
(Suwijanto, 1978) ...................................................................... 16
Gambar II.7 Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono & Martodjojo, 1994) ... 17
Gambar II.8 Pola umum struktur Jawa Barat (Martodjojo, 1994) .................. 17
Gambar II.9 Lokasi pengukuran unsur penyerta Sesar Cimandiri (Noeradi,
1991) ........................................................................................... 18
Gambar II.10 Kegempaan wilayah Sukabumi & sekitarnya tahun 1964
2007 (sumber data : ISC 1964 - 1997 dan BMG Kelas 1
Bandung 1989 - 2007) ............................................................... 19
Gambar II.11 Perbesaran peta kegempaan wilayah Sukabumi dan
sekitarnya tahun 1964 2007 (sumber data : ISC 1964 - 1997
dan BMG Kelas 1 Bandung 1989 - 2007) ................................. 20
Gambar II.12 Peta sumber gempabumi wilayah Jawa Barat (Soehaimi dkk,
2004) .......................................................................................... 21
Gambar III.1 Bentuk lahan berkaitan dengan sesar aktif strike slip
(Borcherdt, 1975 dalam Keller dan Pinter, 1996) ..................... 26
Gambar III.2 Metode pembuatan kurva hypsometric (Strahler, 1952 dalam
Keller dan Pinter, 1996) ............................................................ 28
Gambar III.3 Bentuk kurva hypsometric yang mencerminkan topografi

xi
stadium muda (A), stadium menengah (B) dan stadium tua (C)
untuk analisis tektonik aktif (Strahler, 1952 dalam Keller dan
Pinter, 1996) .............................................................................. 29
Gambar III.4 Metoda perhitungan faktor asimetri (Keller dan Pinter, 1996) .. 30
Gambar III.5 Metode perhitungan gradien indeks panjang sungai (Keller dan
Pinter, 1996) .............................................................................. 31
Gambar III.6 Metode perhitungan mountain front sinuosity (Keller dan
Pinter, 1996) ............................................................................... 32
Gambar III.7 Metode perhitungan rasio lebar dan tinggi lembah (Keller dan
Pinter, 1996) .............................................................................. 34
Gambar III.8 Blok diagram yang menggambarkan sesar disertai dengan
tegasan yang mempengaruhinya (Anderson, 1951 dalam
Scholz, 1990). A) Sesar nomal (Normal Fault), B) Sesar
Mendatar (Strike-slip Fault), C) Sesar Naik (Reverse-slip
Fault) ......................................................................................... 35
Gambar III.9 Penampang skematik sistem subduksi sebagai sumber
gempabumi yang memotong Pulau Sumatera berarah barat
daya timur laut ........................................................................ 38
Gambar III.10 Perambatan gelombang P dan gelombang S pada gambar
sebelah kiri dan perambatan gelombang Love dan gelombang
Rayleigh pada gambar sebelah kanan (Lay dan Wallace, 1995). 40
Gambar III.11 Hubungan antara episenter, hiposenter dan pusat gempabumi .. 41
Gambar III.12 Diagram mekanisme fokal gempabumi yang mencerminkan
sesar naik, normal, mendatar, oblique dan sesar naik dengan
kemiringan landai. Huruf p menunjukkan sumbu tekanan atau
kompresi .................................................................................... 46
Gambar IV.1 Gabungan citra landsat dan SRTM Lembah Cimandiri
(sumber : PSG, 2008). Garis merah merupakan arah kelurusan
sepanjang lembah Cimandiri ...................................................... 47
Gambar IV.2 Arah kelurusan sepanjang lembah Cimandiri ........................... 48
Gambar IV.3 Kenampakan SRTM lembah Cimandiri ke arah utara
(sumber : SRTM PSG, 2008) .................................................... 49

xii
Gambar IV.4 Kenampakan SRTM lembah Cimandiri ke arah timur (sumber:
SRTM PSG, 2008). Garis merah merupakan kelurusan
sepanjang lembah Cimandiri ..................................................... 49
Gambar IV.5 Kenampakan SRTM lembah Cimandiri ke arah selatan
(sumber : SRTM PSG, 2008). Garis merah merupakan
kelurusan sepanjang lembah Cimandiri .................................... 49
Gambar IV.6 Kenampakan SRTM lembah Cimandiri ke arah barat
(sumber: SRTM PSG, 2008). Garis merah merupakan
kelurusan sepanjang lembah Cimandiri .................................... 49
Gambar IV.7 Hasil analisis tegasan utama, menengah dan terkecil di lokasi 3 51
Gambar IV.8 Hasil analisa tegasan utama, menengah dan terkecil
berdasarkan unsur penyerta Sesar Cimandiri ............................. 56
Gambar IV.9 Klasifikasi rekahan yang terjadi pada zona pergeseran (shear
zone) . 57
Gambar IV.10 Pendekatan menggunakan model rekahan Riedel (1929) dan
Skempton (1966) pada Sesar Cimandiri di daerah penelitian 57
Gambar IV.11 Lokasi sebaran endapan teras sungai ........................................ 60
Gambar IV.12 Contoh lokasi perhitungan hypsometric di lokasi 3 desa Mekar
Asih, Kecamatan Pelabuhan Ratu (sebelah kiri) dan kurva
hypsometric (sebelah kanan) yang menunjukkan stadia remaja/
menengah .................................................................................. 62
Gambar IV.13 Contoh lokasi perhitungan hypsometric di lokasi 20 desa
Bencoy, Kecamatan Sukaraja (sebelah kiri) dan kurva
hypsometric (sebelah kanan) yang menunjukkan stadia muda .. 63
Gambar IV.14 Peta lokasi pengukuran basin asimetri ...................................... 65
Gambar IV.15 Peta lokasi pengukuran SL ........................................................ 67
Gambar IV.16 Peta lokasi pengukuran pegunungan muka (S mf ) ...................... 69
Gambar IV.17 Peta lokasi pengukuran perbandingan lebar dan tinggi lembah
(V f ) 71
Gambar IV.18 Penampang kegempaan berarah utara selatan daerah
Sukabumi ................................................................................... 73
Gambar IV.19 Penampang kegempaan berarah barat timur daerah

xiii
Sukabumi ................................................................................... 73
Gambar IV.20 Sebaran kegempaan di sepanjang lembah Cimandiri dengan
magnitudo kurang dari 4 SR (sumber : BMG Kelas 1
Bandung) ................................................................................... 74
Gambar IV.21 Sebaran mekanisme fokal beberapa kejadian gempabumi
daerah Sukabumi (sumber : Yudhicara, 1994 kompilasi dari
BMG dan USGS) ...................................................................... 75

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Sejarah kejadian gempabumi merusak wilayah Sukabumi


(Supartoyo dkk, 2006) ............................................................... 22
Tabel III.1 Klasifikasi tingkatan aktifitas suatu sesar ( California State
Mining and Geology Board Classification, 1973, dalam Keller
dan Pinter, 1996 ) ...................................................................... 36
Tabel III.2 Skala MMI (Kertapati, dkk, 2001 dalam Peta Wilayah Rawan
Bencana Gempabumi Indonesia oleh Puslitbang Geologi,
2001) .......................................................................................... 44
Tabel IV.1 Hasil pengukuran kekar gerus (shear fracture) dan kekar tarik
(gash fracture) dan analisis tegasan utama, menengah dan
terkecil di lokasi 1 ...................................................................... 52
Tabel IV.2 Hasil pengukuran kekar gerus (shear fracture) dan kekar tarik
(gash fracture) dan analisis tegasan utama, menengah dan
terkecil di lokasi 2 ..................................................................... 53
Tabel IV.3 Hasil pengukuran sepasang kekar gerus (shear fracture) dan
analisis tegasan utama, menengah dan terkecil di lokasi 4 ....... 54
Tabel IV.4 Hasil pengukuran sepasang kekar gerus (shear fracture) dan
analisis tegasan utama, menengah dan terkecil di lokasi 5 ........ 55
Tabel IV.5 Lokasi ditemukannya endapan teras sungai .............................. 59
Tabel IV.6 Contoh perhitungan pembuatan kurva hypsometric di lokasi 3
(desa Mekar Asih, Kecamatan Pelabuhan Ratu) yang

xiv
menunjukkan stadia remaja/ menengah .................................... 62
Tabel IV.7 Contoh perhitungan pembuatan kurva hypsometric di lokasi 20
(desa Bencoy, Kecamatan Sukaraja) yang menunjukkan stadia
muda .......................................................................................... 63
Tabel IV.8 Hasil perhitungan basin asimetri pada 46 lokasi ....................... 64
Tabel IV.9 Hasil perhitungan gradien indeks panjang sungai (SL) di 34
lokasi . 66
Tabel IV.10 Hasil perhitungan pegunungan muka (S mf ) di 26 lokasi ........... 68
Tabel IV.11 Hasil perhitungan Perbandingan Lebar dan Tinggi Lembah
(V f ) di 27 lokasi ................................................................... 70
Tabel IV.12 Kejadian gempabumi yang berada pada zona sesar Cimandiri
(sumber data : Supartoyo, 2006 dan BMG Kelas 1 Bandung) ... 74

xv
DAFTAR FOTO

Foto IV.1 Kelurusan perbukitan triangular facet berarah barat timur di


foto dari desa Citarik (Penulis, 2008) ........................................ 50
Foto IV.2 Kelurusan perbukitan berarah barat timur di foto dari muara
Sungai Cimandiri (Penulis, 2008) ............................................. 50
Foto IV.3 Kelurusan perbukitan berarah barat daya timur laut di foto
dari desa Parakan Lima (Penulis, 2008) .................................... 50
Foto IV.4 Kelurusan perbukitan triangular facet berarah barat timur di
desa Mekar Asih dan Cibuntu (Penulis, 2008) .......................... 50
Foto IV.5 Kelurusan perbukitan berarah barat timur di desa Nangawer
(Penulis, 2008) .......................................................................... 50
Foto IV.6 Kelurusan perbukitan triangular facet berarah barat daya
timur laut di foto dari desa Baros (Penulis, 2008) ..................... 50
Foto IV.7 Gawir sesar pada batuan breksi di jalan Desa Cidadap
Cibuntu (Penulis, 2008) ............................................................. 58
Foto IV.8 Kekar gerus di Desa Cibuntu (Penulis, 2008) ........................... 58
Foto IV.9 Breksi sesar pada batuan breksi di Kampung Pamayonan
(penulis, 2008) ........................................................................... 58
o
Foto IV.10 Gores garis pada batuan breksi sesar di Desa Cibuntu, rake 15
(Penulis, 2008) .......................................................................... 58
Foto IV.11 Kekar gerus di Desa Pasir Munding sebelah selatan kota
Sukabumi (Penulis, 2008) ......................................................... 58
Foto IV.12 Offset pada batupasir di Sungai Cirajeg sebagai ciri sesar
mendatar mengiri (sinistral strike slip fault). Arah foto ke
bawah (Hidayat, 2004) .............................................................. 58
Foto IV.13 Endapan teras sungai di Kampung Pamoyanan pada ketinggian
25 meter dari Sungai Cimandiri (Penulis, 2008) .................... 60
Foto IV.14 Endapan teras sungai di Kampung Cisoha, Desa Citarik pada
ketinggian 25 meter dari Sungai Cimandiri (Penulis,
2008) .......................................................................................... 60

xvi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Singkatan Nama Pemakaian


dan Lambang pertama kali
pada halaman

SRTM Shuttle Radar Topography Mission 4


PSG Pusat Survei geologi 4
Bakosurtanal Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional 4
BMG Badan Meteorologi dan Geofisika 5
USGS United State Geological Survey 5
ISC International of Seismological Center 5
PVMBG Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 5
cm centimeter 8
km kilometer 8
N4 Kisaran umur Jaman Neogen 12
N North 17
E East 17
SR Skala Richter 23
AF Asimetry Factor (Faktor Asimetri) 29
SL Stream Length (Indek gradien panjang sungai) 30
S mf Mountain front sinuosity (pegunungan muka) 32
Vf Rasio lebar dan tinggi lembah 33
1 Tegasan utama/ maksimum 34
2 Tegasan menengah 34
3 Tegasan terkecil 34
Mw Moment magnitudo 39
P Pressure wave 39
S Shear wave 39
ML Magnitudo local 41
Mb Magnitudo bodi 41
Ms Magnitudo permukaan 41

xvii
a Amplitudo maksimum 42
Jarak (km) 42
dan Koefisien dan konstanta 42
D Pergeseran rata-rata bidang sesar 43
A Luas zona sesar 43
Mo Momen seismik 43
MMI Modified Mercalli Intensity 43

xviii

Anda mungkin juga menyukai