Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI TEKNIK
RQD DAN RMR

Disusun Oleh:
Rinaldo Siagian
21100114140085

LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK,


GEODINAMIK DAN GEOFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
NOVEMBER 2016

TAHAPAN METODE SCANLINE DI LAPANGAN

Metode scanline digunanakan untuk mengetahui orientasi bidang


diskontinuitas pada permukaan yang dianggap mewakili orientasi bidang
diskontinuitas batuan secara keseluruhan. Peralatan yang dipakai berupa tali,
kompas,clip board,dan penggaris. Data-data yang diambil dalam penelitian ini,
yang selanjutnya akan digunakan dalam analisis kinematik dan klasifikasi massa
batuan, berupa data diskontinuitas baik yang terbentuk secara primer maupun
secara sekunder

Gambar 1. Cara menghitung jarak rekahan pada scanline

Secara sistematik, teknik pengambilan data di lapangan meliputi :


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pilih tempat untuk melakukan analisis RMR dan RQD
3. Tarik meteran sepanjang garis pengamatan yang diinginkan pada
4.
5.
6.
7.

singkapan
Pengukuran panjang, arah kemiringan dan kemiringan scanline
Pengukuran arah dan kemiringan lereng
Menentukan litologi serta ketebalan litologi sepanjang garis pengamatan
Pengukuran atribut diskontinuitas dengan cara melakukan pencatatan pada
titik awal meteran dari garis pengamatan menjadi datum dalam
pengukuran jarak rekahan/ bidang diskontinuitas sepanjang garis
pengamatan
,yang terdiri dari orientasi diskontinuitas, panjang diskontinuitas,
jarak/spasi diskontinuitas, kondisi diskontinuitas, dan lebar bukaan
diskontinuitas

8. Kemudian menghitung dan mencatat rekahan yang memiliki arah


(strike/dip) berbeda dari sebelumnya yang berada pada garis scanline yang
diinginkan

PEMBAHASAN
Rock Mass Rating adalah metode untuk mengetahui nilai ketahanan suatu
massa batuan dengan mengklasifikasikan kualitas suatu massa batuan. Dimana
pada data RMR serta RQD tersebut dapat digunakan untuk menentukan daerah
potensial untuk digunakan sebagai pembangunan konstruksi. Berdasarkan perolehan
data dari Lokasi A hingga lokasi J didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 1. Nilai RQD Batuan Lokasi A-J

Lokasi

RQD

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

75
70
63
70
52
71
45
72
27
23

Kualitas
(Diere.Metode,1964)
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Jelek
Sedang
Jelek
Sangat Jelek

Tabel 2. Nilai RMR Lokasi A-J

Berdasarkan data yang telah diperoleh baik RQD dan RMR maka dapat
disimpulkan bahwa lokasi yang menjadi rekomendasi dalam pembangunan perumahan
adalah wilayah titik D, E dan F. Namun secara lebih spesifik dapat dikatakan berada pada

titik D. Hal ini dapat dilihat dari nilai RMR dari ketiga titik tersebut termasuk jenis good
rock. Jenis ini merupakan hal yang paling tepat untuk dijadikan sebagai rekomendasi
tempat pembangunan dikarenakan kondisi litologinya yang cukup mendukung. Jika
ditinjau dari segi RQD lokasi titik D ini juga masih cukup mendukung dengan keadaan
yang masih termasuk dalam keadaan sedang sehingga tidak cukup banyak bentuk
diskontuinaitas pada tempat tersebut sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai lokasi
pembangunan perumahan.
Tabel 3. Kelas Massa Batuan Titik D,E dan F Berdasarkan Keseluruhan Rating

Jika ditinjau dari peta tata guna lahan yang sudah tersedia menunjukkan bahwa
lokasi D, E dan F merupakan daerah yang termasuk daerah pemukiman, tegalan, dan
kebun. Namun dominasi keterdapatan wilayah kebun sangat dominan pada lokasi ini
sehingga bisa dijadikan suatu wadah dalam pembukaan lahan baru untuk pembangunan
perumahan atau pemukiman yang tentunya sudah dikorelasikan dengan nilai RMR dan
RQD yang cukup
mendukung.

Gambar1. Peta Tata Guna Lahan

Anda mungkin juga menyukai