Berdasarkan data yang sudah diolah pada Bukit Kencana Jaya diperoleh beberapa litologi yang bervariasi yang berpengaruh pada jenis lapisan air tanah pada daerah Bukit Kencana Jaya. Lapisan tersebut menghasilkan beberapa variasi lapisan air tanah seperti akuifer, akuifug, dan akuiklud. Hal ini diketahui dari jenis litologi penyusun pada setiap lapisan dan kedalaman batuan yag berbeda-beda yang secara berurutan dari lapisan atas ke lapisan bawah adalah akuiklud, akuifer, akuifug, akuiklud, zona vadose dan akuiklud. Secara umum akuiklud merupakan lapisan yang paling tebal diantara lapisan lain yang masih dapat terdeteksi pada penampang hidrostratigrafi.
Gambar1. Hidrostratigrafi Bukit Kencana Jaya
Sedangkan data yang sudah diolah pada Banyumeneng diperoleh beberapa litologi yang bervariasi juga yang berpengaruh pada jenis lapisan air tanah pada daerah Banyumeneng. Berbeda seperti pada Bukit Kencana Jaya lapisan tersebut menghasilkan beberapa variasi lapisan air tanah yang lebih sedikit meliputi akuiklud dan zona vadose. Hal ini diketahui dari jenis litologi penyusun pada setiap lapisan dan kedalaman batuan yag berbeda-beda yang secara berurutan dari lapisan atas ke lapisan bawah adalah zona vadose diikuti oleh akuiklud. Secara umum akuiklud merupakan lapisan yang paling tebal diantara lapisan lain yang masih dapat terdeteksi pada penampang hidrostratigrafi ini.
Gambar2. Hidrostratigrafi Banyumeneng
Data-data tersebut kemudian dikorelasikan sehingga menghasikan model 3D secara
vertikal dan Cross-Section secara horizontal. Korelasi tersebut menunjukkan gambaran yang lebih jelas antara hubungan penampang hidrotstratigrafi antara Bukit Kencana Jaya dan Banyumeneng. Korelasi penampang hidrostratigrafi yang ada menunjukkan bahwa terdapat zona vadose, akuiklud, akuifug dan akuifer. Namun ada hal yang cukup menarik dari penampag hidrostratigrafi tersebut yaitu terdapat zona vadose di bagian tengah tubuh penampang hidrostratigrafi dari model 3D dan dari Cross-Sectionnya. Hal ini menjadi indikasi bahwa terdapat perbedaan elevasi yang cukup mencolok di beberapa tempat sehingga elevasi pada zona vadose yang harusnya memiliki elevasi paling tinggi atau paling dekat dengan permukaan namun berubah menjadi sejajar dan menyisip pada zona akuiklud sehingga dapat diinterpretasikan ada pengaruh struktur geologi berupa sesar yang mengontro kondisi geologi daerah tersebut secara umum. Dari penampang hidrostratigrafi ini juga dapat disimpulkan bahwa lapisan batulempungnya cukup dominan sehingga menghasilkan lapisan akuklud yang cukup dominan dimana batulempung secara umum tidak dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup berarti. Dari kenampakan hidrostratigrafinya dapat disimpulkan bahwa daerah ini kurang prospektif untuk dijadikan sumber air tanah yang baik.