Anda di halaman 1dari 4

PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN, PENGENALAN BATAS

KETIDAKMENERUSAN
1.

1. Pemetaan Bawah Permukaan

Pemetaan bawah permukaan (Subsurface) sedikit berbeda dengan pemetaan permukaan (Surface)
kecuali dalam skala yang luas atau volum yang besar dimana data dapat dikumpulkan dari banyak
sumur (wells). Semua data base dan sistem survei permukaan yang telah dapat digunakan dengan
menggunakan komputer menjadikan semua peta produksi dari semua attributs dapat secara otomatis
dihasilkan dengan cepat dan rutin.
Peta geologi bawah permukaan tidak hanya kumpulan dari data-data tetapi juga dilengkapi kesimpulan
interpretasinya. Ada 3 tipe utama peta untuk tujan stratigrafi dan sedimnetologi yaitu
1.

Peta struktur (structure map) yang memperlihatkan ketinggai permukaan

2.

Peta Isopach yang memperlihatkan ketebalan dari suatu unit

3.

Peta lithology yang memperlihatkan komposisi dari suatu unit dalam satu peta

(deskripsi yang lengkap dari ketiga tipe peta ini dijelaskan oleh Krumbein dan Sloss (1963) dan Miall
(1984)
Semua peta-peta ini tergantung pada kebenaran korelasi-korelasi dari data-data yang ada jika korelasi
tersebut salah maka peta yang dihasilkanpun juga akan jelek / salah.
1.1. Analisa Facies Bawah Permukaan
Tanpa menggunakan data core, pengertian dan interpretasi facies bawah permukaan itu digeneralisasi
dan kurang tepat / kurang teliti. Membuat kolom lithologi dari datacore adalah sama saja dengan kita
melakukan measuring section (MS) singkapan dipermukaan (outcrops), perbedaannya jelas-jelas pada
skalanya jika kita membuat kolom lithologi dari data-data core maka sebenarnya batuan yang kita amati
hanya sebesar 9 cm (umumnya) sehingga pengamatan kita menjadi terbatas dalam pengamatan
struktur sedimen untuk analisa arus purba (paleocurrent), tetapi Shalesdan Mudstone akan lebih mudah
diamati dengan cores daripada dengan outcropskarena fosil-fosil yang ada lebih mudah teramati
di cores.
Cores sebaiknya selalu diperiksa dengan kehadirannya di logs untuk melihat kelengkapan data yang
diterima kembali, korelasi cores dengan logs, dan log responses. sayatan Well-logs (Well-logs cross
section) dan berbagai macam peta yang tepat dapat meberikan interpretasi dari data cores dan
membawanya kedalam konteks stratigrafi dan paleogeografi dalam skala yang besar.
1.2.Berbagai bentuk kurva log
Bentuk-bentuk kurva log telah lama diinterpretasi dalam konteks facies pengendapan karena
kemiripannya dangan urut-urutan ukuran butir. Dimana jika gabungan log SP Resistivity atau log
Gamma Sonic digunakan, polanya dicerminkan akan menghasilkan bentukan seperti bell dan funnel.
Banyak pekerjaan yang beredar menggunakan yang lebih sederhana Pigeon-hole sebgai pendekatan
untuk interpretasi. Contohnya adalah klasifikasi bentukan bell dari profil gamma-ray yang menunjukkan
urut-urutan facies fining upward meandering stream. Masalah pendekatan seperti ini akan didiskusikan
dibawah ini

Pola-pola vertikal dari log gamma ray, SP dan resistivity yang paling umum dijumpai dapat dilihat pada
gambar 7 (ingat: tidak ada satupun pola yang unik yang bisa mencerminkan lingkungan pengendapan
tertentu, itu tergantung dari interpretasi terhadap pola kurva itu sendiri yang bisa dengan tepat
menentukannya). Dalam hal ini dimana pola-pola kurva log dihubungkan dengan pemahaman yang
bagus tentang urut-urutan facies pengendapan melalui outcrop dan cores, sehingga metode pola kurva
log ini dapat diinterpretasikan dengan tepat pada data tanpa cores.
Gambar 7. Bentuk-bentuk kurva log yang dapat diinterpretasikan dengan korelasi terhadap data core
Besar-kecilnya skala dari urut-urutan facies juga merupakan kriteria yang sangat penting dalam
menentukan interpretasi bentuk kurva log. Sebagai contohnya, Pola bentuk Funnel (lihat gambar 7)
kemungkinan ketebalannya bisa dari beberapa meter saja sampai ratusan meter. Hal ini interpretasinya
harus menunjukan facies pengendapan yang berebeda, mulai dari facies creavasse
splay sampaiinterdistributary bay atau prograding deltaic.
Kesulitan dalam menginterpretasi dengan metode pola bentuk kurva log ini mungkin diakibatkan dari
penyimpangan dari masing-masing urut-urutan facies yang terlalu jauh terhadap pola umumnya
(general model seperti yang terlihat pada gambar 7) atau kemungkinan dalam beberapa kasus
diakibatkan oleh perubahan base lavel. Kesulitan yang lain mungkin dihasilkan dari unit-unit yang
berpindah-pindah (amalgamation).
Amalgamation dari Facies succsession dapat juga mengadopsi profil log standart (Gambar 7).
Penumpukan endapan-endapan channel dari sungai yang bermeander dapat membentuk suatu tubuh
batupasir yang dicirikan bentuk profileya yang silindris. Sama halnya dengan suatu tubuh batupasir
transgresif yang ditutup oleh batupasir regresif, pola seperti ini juga bisa membentuk profil yang silindris
dan mencirikan ketidakselarasan. Contohnya dalam formasi di Mannville Tengah, Bluesky dibeberapa
tempat batupasir shoreline ditumpangi langsung oleh batupasir non marine yang secara keseluruhan
prosesnya adalah transgresif. Hal ini membentuk pola yang jelas, pola log yang silindris. Contoh-contoh
diatas sangat disederhanakan, tanpa adanya informasi data core ataupun outcrops.
1.

2. Pengenalan Batas Ketidakselarasan

Unit Allostatigraphic dijelaskan oleh batas ketidakselarasannya. Karena data bawah permukaan dapat
digunakan untuk merekam hubungan lateral dalam skala besar, maka pengenalan batas
ketidakselarasan ini (Maximum flooding surfaces, surfaces of marine transgression, and regressive
surfaces of erosion) menjadi sangat penting dapal penyelidikan bawah permukaan. Deliniasi dari
ketidakselarasan ini, membawa bagian dari stratigrafi batuan kedalam genetic packages yang berskala
besar, dengan kemungkinan dampaknya untuk hubungan facies dalam skala besar.
2.1. Condensed section
Interval startigrafi ini memperlihatkan periode kecepatan sedimentasi sangat lambat dlingkungan
pengendapan laut sebagai hasil dari proses transgresif secara keseluruhan, dan dapat juga hadir
dalam marine flooding surfaces. Condensed sectiondalam batuan klastik sangat umum terbentuk
sebagai hasil dari tidak adanya suplai material klastik. Condensed section mungkin ada dalam suksesi
karbonat (dan beberapa klastik) sebagai hardground dengan diagenesa awal karbonat dan penyemenan
fosfat. Di suksesi klastik yang lain, condensed section terjadi sebagai interval dari pengendapan lumpur
karbonat dan oolite. Dalam batu lempung yang berada di suatu cekungan, condensed
section kemungkinan adalah batulempung yang kaya bahan organic dan radioaktif, atau merupakan

endapan pelagic, contohnyachalks atau chalky shales. Condensed section kemungkinan dikenali dalam
log sebagai marker beds dengan respon well-log yang berbeda secara karakteristik.
Banyak condensed section yang overlain oleh batas pengendapan downlapp atau klinoform yang
kemungkinan dikenali dalam sayatan seismic (lihat bab sesimik startigrafi setelah bab ini) dan dalam
beberapa outcrops. Klinoform dibentuk sebagai respon karena adanya proses transgresif yang diikuti
oleh awal pembentukan lapisan progradasi. Dalam gambar 8,klinoform terbentuk oleh suksesi
facies regressive shelf shoreline yang miring kearah laut atau downlap ke batulempung transgresif dan
batupasir dibawahnya. Condensed section (dan dalam hal ini maximum flooding surfaces) berada tepat
dibawahnya surfaces of downlap. Dalam beberapa unitnonmarine, surfaces itu sama dengan condensed
section kemungkinan dikarenakan oleh batulempung marine brackish yang tipis dan batugamping
yang diendapkan dilagoons atau danau hasil dari transgresi.
Gambar 8. Kenampakan log gamma-ray dari formasi upper mannville group
Di British Columbia
2.2.Ketidakselarasan
Permukaan erosi umumnya dikenali dengan adannya suksesi facies underlying marker yang terpotong
(truncated). Sayatan well-log dari batuan laut umumnya memperlihatkan ketidakselarasan regional
dengan sudut yang sangat rendah yang dimana tidak terdeteksi di kebanyakan outcrops. Di
endapan non-marine shorelinetrunkasi (Truncation) regional biasanya sangat lebih sulit dideteksi
karena ketidakhadirannya lapisan-lapisan kunci (marker beds) atau susesi facies yang mudah
dikorelasikan. Lihat gambar 5 yang kemungkian menunjukkan onlap dan downlap dan sedikit bidang
ketidakselarasan.
Gambar 9. Kenampakan log gamma-ray dari formasi upper mannville group
Di Eastern Alberta
Contoh lainnya pada gambar 9 yang merupakan sayatan yang menunjukkan grupLower Cretaceous
Mannville dari Alberta timur, itu adalah log sinar gamma. Pada sumur 11-30-55-14W4 dan 6-32-5513W4 dapat dikorelasikan secara detail sebagai pola coarsening upward Fining upward dalam
pengendapan marine shoreline(interpretasi ini berdasarkan banyak data core). Log sonic
dan resistivity (tidak diperlihatkan) juga dapat sangat membantu dalam membuat untuk mendapatkan
korelasi dan interpretasi yang paling mendekati benar. Ketebalan batupasir yang berada pada sumur 733, 7-36, dan 6-31 merupakan anomaly dimana secara local dibeberapa tempat adalah endapan
perselingan batupasir-batulempung. Beberapa data core dan beberapa outcrop memperlihatkan bahwa
batupasir ini adalah diendapkan di lingkungan fluvial dan estuarine. Dari peta menunjukkan bahwa
batuan ini memanjang lurus sepanjang puluhan kilometer sepanjang cekungan, tetapi umumnya
lebarnya kurang dari 5 8 km. Lihat sumur yang disampingnya 11-30 dan 6-32 dimana kemungkinan
menunjukkan lapisan yang menerus, tetapi kadang-kadang di jumpai lembah-lembah. Anomali unit
batupasir ini dimana yang diendapkan disuatu lembah yang terpotong merupakan suatu bagian
ketidakselarasan yang terbentuk dalam sikuen fluvial dan sedikit kelingkungan delta. Interpretasi yang
paling umum dibenarkan oleh banyak pihak mengenai kejadian ini adalah:
1.

Pengendapan perselingan batupasir dan batulempung pada lingkunganfluvial dan delta

2.

Penurunan ketinggian muka air laut yang menyebabkan kedalaman lembah sungai
menjadi 30 m dan melalui dataran pantai

3.

Kenaikan ketinggian muka air laut menyebabkan invasi air laut ke lembah-lembah,
sehingga membentuk danau yang lurus

4.

Pengisian yang lengkap dari lembah oleh proses transgresif dari


lingkunganfluvial sampai eustuarine

https://syahdankhubbi.wordpress.com/2009/07/03/pemetaan-bawah-permukaan-pengenalanbatas-ketidakmenerusan/

Anda mungkin juga menyukai