Anda di halaman 1dari 15

Laporan Ekskuri Regional 2019

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Stratigrafi Regional (X)

Gambar 3.1. Stratigrafi daerah Karangsambung (modifikasi Harsolumakso dkk., 1996


dari Asikin dkk., 1992 dalam Hadiyansyah, 2005).

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 15


Laporan Ekskuri Regional 2019

3.2. Lokasi 1 Gunung Walat

3.2.1 LP 1 Satuan Batuan Konglomerat Formasi Bayah

Tanggal: 15-07-2019

: X; 0697448 Y; 9235073

Ciri-Ciri Litologi :

Secara umum konglomerat tersebut memiliki warna abu-abu


kehitamana, ukuran butir kerikil hingga kerakal, bentuk butir
membundar sampai membundar tanggung, kemas terbuka,
pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan komposisi berupa
mineral kuarsa (fragmen), batuan beku (fragmen), batuan sedimen
(fragmen) dengan massa dasar batupasir. Konglomerat ini memiliki
kedudukan N329°E/30°.

Lingkungan Pengendapan

Jika dilihat dari sementasinya maka satuan batuan ini terendapkan


pada lingkungan pengendapan paralik

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan Konglomerat ini selaras dengan satuan batuan


diatasnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 16


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.2. Satuan Konglomerat

3.2.2 LP 2 Satuan Batulempung Sisipan Batubara Formasi Bayah

Tanggal: 15-07-2019

Koordinat: X; 0697352 Y; 9235078

Ciri-Ciri Litologi :

Secara umum batulempung tersebut memiliki warna abu-abu


kehitaman, ukuran butir lempung, sementasi karbonat, dengan
sisipan batubara. Batulempung ini memiliki kedudukan
N321°E/45°.

Lingkungan Pengendapan

Jika dilihat dari sementasinya maka satuan batuan ini terendapkan


pada lingkungan pengendapan neritik.

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan batulempung sisipan batubara ini selaras dengan


satuan batuan diatasnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 17


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.3. Satuan Batulempung sisipan Batubara

3.2.3 LP 3 Satuan Batugamping Formasi Rajamandala

3.2.3.1 Tanggal: 15-07-2019

Koordinat: X; 0696450 Y; 9234469

Ciri-Ciri Litologi

Secara umum batugamping tersebut memiliki warna abu-abu


kecoklatan, konstituen utamanya kristalin, ukuran butir pasir sedang
hingga pasir kasar, bentuk butir membundar sampai membundar
tanggung, kemas tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat,
dengan komposisi kalsit dan spar(?). batugamping ini berstruktur
masif.

Lingkungan Pengendapan

Jika dilihat dari sementasi dan litologinya maka satuan batuan ini
terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi
Hubungan satuan batugamping ini tidak selaras dengan satuan
batuan diatasnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 18


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.4. Satuan Batugamping.

3.3. Lokasi 2 Curug Pareang

3.3.1 LP 4 Breksi Formasi Jampang

Tanggal: 15-07-2019

Koordinat: X; 0696572 Y; 9221828

Ciri-Ciri Litologi :
Breksi memiliki warna coklat kehitaman dengan ukuran butir kerikil
dan kerakal bentuk butir menyudut dengan komposisi batuan beku
(fragmen) batuan sedimen (fragmen), terpilah buruk, sementasi
karbonatLingkungan Pengendapan
Jika dilihat dari sementasi dan litologinya maka satuan batuan ini
terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 19


Laporan Ekskuri Regional 2019

Hubungan satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Sisipan


Breksi ini selaras dengan satuan batuan diatasnya

Foto 3.5. Satuan Breksi Selang Seling Batupasir.

3.3.2. LP 5 Satuan Batugamping Selang – Seling Batupasir Formasi Bojonglopang

Tanggal: 15-07-2019

Koordinat: X; 0696554 Y; 9221925

Ciri-Ciri Litologi :

Secara umum batugamping tersebut memiliki warna abu-abu,


konstituen utamanya kristalin, ukuran butir pasir sedang hingga
pasir kasar, bentuk butir membundar sampai membundar tanggung,
kemas tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan
komposisi kalsit, spar dan Foraminifera. . Sedangkan batupasir
tersebut memiliki warna abu-abu, ukuran butir pasir sedang hingga
pasir kasar, bentuk butir membundar sampai membundar tanggung,
kemas tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan
komposisi kuarsa dan kalsit.
Lingkungan Pengendapan

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 20


Laporan Ekskuri Regional 2019

Jika dilihat dari sementasi dan litologinya maka satuan batuan ini
terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan batugamping ini tidak selaras (angular


Unconformity) dengan satuan batuan breksi diatasnya.

Foto 3.6. Satuan Batugamping.

3.4. Lokasi 3 Teluk Ciletuh

3.4.1. LP 6 Satuan Filit Endapan Melange

Tanggal: 16-07-2019

Koordinat: X; 0659855 Y; 9205431

Ciri-Ciri Litologi :

Secara umum Filit tersebut memiliki warna abu-abu, dengan tekstur


Lepidoblastik, bentuk individu kristalnya xenoblast, berstruktur
foliasi dengan jenis phylitic dengan komposisi mineral kalsit dan
lempung.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 21


Laporan Ekskuri Regional 2019

Hubungan Stratigrafi
Hubungan satuan filit ini tidak selaras dengan satuan batuan
diatasnya.

Foto 3.7. Satuan Filit.

3.4.2 LP 7 Satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Sisipan Breksi

Tanggal: 16-07-2019

Koordinat: X; 0659855 Y; 9205431

Ciri-Ciri Litologi :
Secara umum Batupasir tersebut memiliki warna abu-abu
kehitaman, ukuran butir pasir sedang hingga pasir kasar, bentuk
butir membundar sampai membundar tanggung, kemas tertutup,
pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan komposisi kuarsa dan
biotit. Sedangkan batulempung tersebut memiliki semen karbonat.
Breksi yang berperan sebagai sisipan memiliki warna coklat
kehitaman dengan ukuran butir kerikil dan kerakal bentuk butir
menyudut dengan komposisi batuan beku (fragmen), terpilah buruk,
sementasi karbonat dengan kedudukan N345°E/57°.
Lingkungan Pengendapan
Jika dilihat dari sementasi dan litologinya maka satuan batuan ini
terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal.
Hubungan Stratigrafi

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 22


Laporan Ekskuri Regional 2019

Hubungan satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Sisipan


Breksi ini selaras dengan satuan batuan diatasnya

Foto 3.8. Satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Sisipan Breksi.

3.5 Lokasi 4 Desa Ciwaru


3.5.1 LP 8 Pengamatan Amphiteater Paninjau

Tanggal: 16-07-2019

Batuan Penyusun:

Amphiteater paninjau disusun oleh 3 formasi berbeda yaitu formasi jampang, melange,
ciletuh yang membentuk morfologi perbukitan di sebelah barat dan plateau di sebelah
timurnya sementara morfologi dataran berada diantaranya dengan batuan penyusun aluvial.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 23


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.9.amphiteater paninjau

3. 6 Lokasi 5 Jembatan Ciletuh

3. 6. 1 LP 9 Satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Formasi Jampang

Tanggal: 16-07-2019

Koordinat: X; 0668447 Y; 9198444

Ciri-Ciri Litologi :

Secara umum Batupasir tersebut memiliki warna abu-abu kehitaman, ukuran


butir pasir sedang hingga pasir kasar, bentuk butir membundar sampai
membundar tanggung, kemas tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat,
dengan komposisi mineral kuarsa dan kalsit dengan kedudukan N195°E/4°.

Lingkungan Pengendapan

Jika dilihat dari sementasinya maka satuan batuan ini terendapkan pada
lingkungan pengendapan laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan Batupasir Selang Seling Batulempung ini selaras dengan


satuan batuan diatasnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 24


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.10 Batupasir Selang Seling Batulempung

3.7 Lokasi 6 Cipanas Saguling

3.7.1 LP 10 Satuan Batugamping Formasi Rajamandala

Tanggal: 17-07-2019
Koordinat: X; 0760315 Y; 9240257
Ciri-Ciri Litologi :
Secara umum batugamping tersebut memiliki warna abu-abu,
konstituen utamanya kristalin, ukuran butir pasir sedang hingga
pasir kasar, bentuk butir membundar sampai membundar tanggung,
kemas tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan
komposisi kalsit, spar dan Foraminifera.

Lingkungan Pengendapan
Jika dilihat dari sementasi dan litologinya maka satuan batuan ini
terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi
Hubungan satuan batugamping ini tidak selaras dengan satuan
batuan diatasnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 25


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.11. Satuan Batugamping Formasi Rajamandala

3.7.2 LP 11 Satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Formasi Citarum

Tanggal: 17-07-2019

Koordinat: X; 0760315 Y; 9240257

Ciri-Ciri Litologi :
Secara umum Batupasir tersebut memiliki warna abu-abu, ukuran butir pasir sedang
hingga pasir kasar, bentuk butir membundar sampai membundar tanggung, kemas
tertutup, pemilahan baik, sementasi karbonat, dengan komposisi kuarsa dan kalsit.
Sedangkan batulempung tersebut memiliki semen karbonat. Dengan kedudukan
awal N174°E/12° namun saat pengamatan singkapan selanjutnya ke arah selatan
kedudukannya menjadi berbeda yaitu N74°E/83°. Ini menandakan bahwa adanya
antiklin atau lipatan yang terbentuk pada daerah tersebut,selain itu pada lokasi
pengamatan ini juga kami menemukan inidikasi sesar berupa milonitisai yang
berarah N 120°E dan kedudukan lapisan batuan yang tegak pada batupasir selang
seling batulempung yang diperkirakan sebagai sesar naik sungai cipanas, yang
menyebabkan terangkatnya batugamping dari formasi Rajamandala ke bagian atas
formasi Citarum.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 26


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.12. Satuan Batupasir Selang Seling Batulempung Formasi Citarum

3.8 Lokasi 7 Gunung Batu

3.8.2 LP 12 Zona Sesar Lembang

Tanggal: 17-07-2019

Koordinat: X; 0760315 Y; 9240257

Deskripsi : Sesar lembang terbentang dari timur ke barat dari ujung timur Gunung
Palasari,Mirbaya,Gunung Manglayang hingga 40 meter disebelah barat Cisarua dan
menghilang di ujung barat di sekitar Padalarang, dengan tinggi gawair sesar sekitar
450 meter.
Secara geografis, sesar ini terbagi tepat pada jalan bandung – Lembang. Di daerah
ini terdapat suatu daerah datar sepanjang jalan Bandung – Lembang hingga
kecamtan Lembang. Di bagian dataran sempit dibatasi sungai Cihideng, yang
mengalir dari utara keselatan memotong ojgawir sesar. Di sebelah timur gawir sesar
dicirikan tebing terjal dengan ketinggian sekitar 75 meter, sesarini terbentuk dalam
dua tahapan akibat aktivitas volcano – tektonik kompleks gunungapi Sunda Purba
jutaan tahun silam.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 27


Laporan Ekskuri Regional 2019

Foto 3.13. Sesar Lembang.

3.9 Lokasi 8 PLTA Jatigede

Pada daerah Jatigede Kabupaten Sumedang Desa Kdujaya, dibangun sebuah PLTA dengan
kapasitas pembangkit 2 x 55 Megawatt (MW) dengan memanfaatkan air dari waduk Jatigede
Sungai Cimanuk.PLTA ini akan di peroyeksikan PLTA terbesar ketiga di Jawa Barat, setelah
PLTA Jatiluhur dan PLTA Sagulingg. Secara geologi proyek pembangunan PLTA dan
Bendungan ini dibangun diatas formasi subang dengan lithologi breks,batulempung dan
aluvium.Pada peroses pengerjaan tunneling yakni penggalian terowongan terjadi penyempitan
dan banyaknya air yang keluar dari batuan yang diakibatkan oleh tekana batuan dari luar dan
karakteristik batuan yang relatf mempunyai pori pori yang relatif besar sehingga dapat
meloloskan air kedalam trowongan sehingga perlu ditangani lebih lanjut dengan memasang
beberapa pipa untuk menyalurkan air yang keluar pada bagian dalam terowongan ke bagian
luar. Selanjutnya pada peroses pengerjaan bendungan yang dibangun tepat diatas batulempung
formasi subang, terjadi bebrapa masalah teknis dalam peroses pngerjaannya yaitu karakteristik
dari batulempung yang mudah tererosi dan rentan akan terjadinya gerakan tanah sehingga pada
peroses pengerjaannya dilakukan rekayasa teknik berupa injeksi semen ( grouting ) sekitar 12
meter kebagian bawah pondasi bendungan dan beberapa rekayasa teknik lainnya.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 28


Laporan Ekskuri Regional 2019

BAB IV

KESIMPULAN

Ekskursi Regional Jawa Barat dilakukan pada tanggal 15 – 18 juli 2019 di beberapa daerah
yang meliputi daerah Gunung Walat dengan singakapan batupasir selang seling batulempung
sisipan lignit dari Formasi Bayah yang berumur Eosen tengah – Oligosen awal, Formasi
Batuasih dan singkapan batugamping kristalin Formasi Rajamandala yang berumur Oligosen
– Miosen ( N 4 - N 5 ). Daerah Ciletuh daengan singkapan satuan pyllit yang terbreksikan
yang merupakan bagian dari melange, kemudian singkapan batupasir selang seling
batulempung sisipan breksi yang termasuk pada Formasi Ciletuh dan singkapan batupasir
Formasi Bayah, kemudian pada daerah Cipanas Saguling tersingkap batugamping dari
Formasi Rajamandala,dan batupasir selang – seling batulempung yang termasuk pada Formasi
Citarum yang berumur Miosen Awal ( N 6 – N 8 ).Dari hasil kegiatan Ekskursi Regional Jawa
Barat ini,kami dapat mengetahuin penyebaran Formasi – Formasi batuan dari cekungan Bogor
dari Selatan ke Utara.

Batuan tertua yaitu pyllit melange, secara tidak selaras pada Kala Paleosen - Eosen Awal di
atasnya diendapkan Formasi Ciletuh dengan ciri batuan batupasir selang – seling batulempung
sisipan breksi, kemudian diatasnya secara selaras pada Kala Eosen Tengah – Oligosen Awal
diendapkan Formasi Bayah dengan ciri batuan batpasir selang - seling batulempung sisiipan
lignit, kemudian diatasnya secara selaras pada Kala Oligosen Akhir – Miosen Awal diendapan
Formasi Jampang dengan ciri bataun satuan breksi polemik, kemidian diatasnya secara tidak
selaras pada Kala Oligosen – Meosen diendapkan Formasi Rajamandala dengan ciri
batugamping kristalin, kemudian diatasnya secara tidak selaras pada Kala Miosen Awal ( N6
- N8 ) diendapkan formasi Citarum dengan ciri batuan batupasir selang – seling batulempung.

Teknik Geologi Universitas Pakuan || Klompok 7. 29

Anda mungkin juga menyukai