Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan Litologi

Qa

ALUVIUM: lempung, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah.


Terlampar terutama di daerah banjir sepanjang S. Citanduy, S. Cimuntur, S. Ciwulan dan S. Cisanggarung. Tebal satuan
mencapai sekitar 5 m.

Qv(g,u) HASIL GUNUNGAPI MUDA: terutama terdiri atas perselingan breksi, lava, tufa dan lahar bersusunan andesit sampai
basal; hasil kegiatan gunungapi strato Kuarter G. Caeme (Qvu) dan G. Galunggung (Qvg).
Di lereng kerucut G. Galunggung di beberapa tempat ditemukan endapan Lumpur belerang dan subliman belerang,
berselingan dengan tufa.
Qvb

BREKSI GUNUNGAPI G. GALUNGGUNG: breksi, lahar, breksi lava, endapan aliran piroklastika bersusunan andesit sampai
basal; tan seberapa mengeras.
Breksi lahar, terdiri atas komponen bongkah lava, breksi lava dan bahan piroklastika dalam masa dasar pasir
lempungan; setempat mengandung kayu; pejal. Di beberapa tempat dijumpai perlapisan sejajar tak menerus.
Dalam keadaan segar endapan piroklastika berwarna kelabu kemerahan, ukuran dari abu sampai bom, lepas sampai tak
seberapa mengeras.
Satuan ini secara morfologi berupa pebukitan yang oleh Escher (1925) diberi nama Bukit Sepuluh Ribu.

Tmpb

FORMASI BENTANG: perselingan batupasir tufaan, batupasir dan batupasir gampingan, dengan sisipan breksi
gunungapi, breksi tufa, konglomerat, batugamping, batulempung dan lempung tufa, umumnya berlapis baik.
Batupasir tufaan, kelabu kekuningan, getas, berbuitir halus.
Breksi gunungapi, bersusunaN andesit dan dasit, komponen mencapai ukuran bongkah. Setempat dijumpai breksi
anekabahan yang komponennya terdiri atas andesit, dasit, breksi gunungapi dan batugamping, dengan ukuran
mencapai 2 m, dalam perekat pasir tufaan dan gampingan, kemas terbuka dan terpilah buruk.
Batugamping, coklat kekuningan, keras dan padat, berlapis kurang baik, tebal lapisan mencapai 2 m.
Batulempung dan batulempung tufa, kelabu kehijauan, di beberapa tempat ditemukan batulumpur kerikilan dan
berbongkah breksi rombokan Formasi Jampang dan Batugamping Kalipucang, setempat ditemukan sisipan lignit.
Batupasir dan sisipan batugampinya mengandung fosil foraminifera dan moluska.
Kumpulan foramionfera plangton yang dapat dikenali, myaitu Orbulina universa DORBIGNY, Globigerinoides sacculifer
BRADY, Globigerinoides immaturus LEROY, Globorotalia menardii DORBIGNY, Globoquadrina cf., G. altispira CHUSMAN
& JAVIS, Sphaeroidinellopsis seminulina SCHWAGER dan Globigerinoides obliquus BOLLI, yang menunjukkan umur
Miosen Tengah sampai Pliosen, serta diendapkan di laut terbuka (Soedijono, 1981).
Formasi ini terlampar di bagain selatan lembar, menempati daerah pebukitan menggelombang, tebal diperkirakan 750
m. Formasi ini menjemari dengan Formasi Halang dan menindih takselaras Formasi Jampang.

Tmkl

BATUGAMPING KALIPUCANG: batugamping terumbu bersisipan batugamping mengemping.


Batugamping terumbu, coklat keabuan, keras, padat dan di beberapa tempat berongga dan terhablurkan kembali
menjadi hablur kalsit kasar.
Batugamping mengemping, coklat kekuningan, berlapsi baik dengan tebal perlapisan sampai 1 m. Satuan ini banyak
mengandung fosil foraminifera bentos dan plangton, di antaranya Lepidocyclina sumatrensis BRADY, Orbulina universa
DORBIGNY, Globigerinoides scculifer BRADY, G. obliquus BOLLI, G. immaturus LEROY dan Hastigerina acquilateralis
BRADY, yang menujukkan umur Miosen Tengah dan diendapkan dalam lingkungan laut dangkal terbuka
(Purnamaningsih, 1981, hub.tertulis).
Satuan ini tersebar di bagian selatan lembar dan membentuk bukit terpisaah-pisah, tertindih selaras Formsi Halang dan
Formasi Bentang, tebalnya diperkirakan sekitar 150 m.

Tomj

FORMASI JAMPANG: perselingan breksi gunungapi tufaan, batupasir, batulanau dan batulempung; terdapat pula lensa
batugamping. Satuan pada umumnya berwarna kelabu kehitaman, padat dan keras.
Breksi, lava dan tufa bersusunan andesit sampai basal. Lava umumnya terbreksikan. Urat kuarsa menganung emas,
banyak dijumpai dalam lava dan breksi. Batupasir tufaan, berlapis baik, berbutir halus sampai sedang, terpilah buruk,
tebal lapisan 5 20 cm. Sisipan batupasir, batulanau dan batulempung, umumnya berlapis baik dengan tebal 5 40 cm,
terlipat kuat. Lensa batugamping coklat kekuningan, tebal mencapai 2 m, dengan lapisan kurang jelas. Batuan ini
mengandung koral, ganggang dan foraminifera.
Batuan gunungapi pada formasi ini umumnya telah terplopiritkan, terlipat dan terkekarkan sangat kuat. Sebarannya
terdapat di bagian selatan lembar, menerus ke selatan dan tenggara, ke Lembar Karangnunggal dan Lembar
Pangandaran, menipis ke arah baratlaut. Umur formasi diperkirakan Oligo-Miosen, dalam lingkungan pengendapan laut
(sebagian), tebalnya diperkirakan lebih dari 1000 m. Formasi Jampang tertindih takselaras oleh Formasi Halang dan
Formasi Bentang dan tertindih selaras oleh Formasi Kalipucang.

Anda mungkin juga menyukai