Anda di halaman 1dari 5

Konsep Harding (1973)

Konsep tentang struktur ada bermacam macam. Mulai dari konsep struktur yang berskala mikro hingga
kewilayahan/regional. Maka dari itu perlu adanya pemahaman lebih lanjut untuk menerapkan teori-teori
yang ada sesuai dengan fakta yang ada. Walaupun demikian dalam penerapan teori-teori tersebut akan
lebih sulit apabila ada beberapa struktur yang terbentuk dalam waktu yang berbeda. Sehingga kejadian
dari struktur tersebut merupakan kejadian yang berbeda dari sejarahnya. Maka dari itu struktur-struktur
yang berlainan waktu kejadiannya memiliki sejarah tektonik yang berbeda.

Moody dan Hill (1956) mengembangkan konsep yang membahas urutan terbentuknya struktur
berdasarkan dari analisa arah tegasan yang ada pada suatu wilayah. Konsep lain dikembangkan oleh
Tchalenko (1970) dan Harding (1973) yang menjelaskan bahwa pada gerak sesar mendatar, gejala yang
terdapat pada jalur sesar adalah hasil dari 2 tegasan utama yang bekerja pada sesar tersebut. 2 Tegasan
utama tersebut menghasilkan komponen tarik atau extension (E) dan komponen tekan atau compression
(C).

Perbedaan yang paling mendasar dari model Moody dan Hill ,dan Harding adalah arah gaya
pembentuknya. Jika Moody dan Hill lebih meyakini pure shear sebagai gaya penyebab terbentuknya
shear. Sedangkan konsep Harding lebih condong ke simple shear.

Perbedaan Simple Shear Dan Pure Shear

Pure Shear merupakan deformasi yang terjadi hanya pada satu sumbu saja yang arah gayanya
berlawanan. Selama terjadi pure shear elipsoid tidak mengalami rotasi sama sekali sehingga
kenampakan yang terjadi hanyalah memipih. Simple shear merupakan deformasi yang terjadi pada
sumbu yang parallel dan memiliki arah gaya yang berlawanan. Pada simple shear terjadi rotasi.
Walaupun pada kedua teori tersebut belum dapat memenuhi semua kejadian struktur geologi yang ada.
Tetapi apabila dengan menggunakan pendekatan yang tepat dengan demikian maka kita dapat
menjelaskan kejadian struktur geologi.
Gambar diatas menjelaskan tentang proses terjadinya pure shear. Tidak terdapat adanya rotasi hanya
ada extension dan compression saja.

Gambar diatas menunjukan bahwa simple shear melibatkan adanya rotasi pada titik tertentu. Banyaknya
sudut dari rotasi yang terbentuk dapat dijelaskan dengan γ = tangent Ѱ.

Penerapan Simple Shear Dan Pure Shear Dalam Struktur Geologi

Gambar diatas menjelaskan tentang perbedaan yang dihasilkan oleh Pure Shear dan Simple Shear.
Pada Pure shear terjadi sesar yang bersilangan dan berpasangan akibat dari tegasan utama yang
arahnya utara-selatan dan adanya ekstension yang arahnya barat-timur yang mengakibatkan elipsoid
berbentuk demikian. Pada Simple shear terjadi 2 tegasan utama yang paralel yang mengakibatkan
terpecahnya tegasan tersebut menjadi 2 arah yaitu ekstension dan compression .Ekstension yang
mengarah ke timur laut-barat daya sehingga membuat elipsoid berbentuk lonjong. Dan Compression
yang mengarah ke tenggara-barat laut mengakibatkan adanya sesar yang berpasangan.

Konsep Harding Dalam Struktur Geologi

Di dalam konsep pemodelan simple shear dari harding terdapat 2 arah utama dari gaya. Gaya inilah
yang merupakan tegasan utamanya. Tegasan utama ini juga merupakan tegasan yang memiliki gaya
paling besar diantara tegasan lainnya. 2 strike-slip fault dapat dibedakan menjadi Antitethtic dan
Synthetic. Di tengahnya terbentuk adanya fold atau lipatan.
Hubungan arah tegasan dan sesar, Harding (1973) dalam G.H Davis dan S.J. Reinold, 1996 Didalam
elipsoid yang dihasilkan oleh 2 tegasan yang parallel terdapat sesar-sesar yang terjadi. Akibat dari
tegasan Extension adalah sesar turun sedangkan akibat dari compression adalah sesar naik. Lalu
adanya 2 strike-slip fault yang cenderung membentuk sudut terkecil 60-70°.

Daftar Pustaka :
Harding, T. P., 1973, Newport-Inglewood trend, California an example of wrench style deformation:
American Association of Petroleum Geologists Bulletin, v. 57, no. 1, p. 97-116.
Van der Pluijm, B.A., and S. Marshak, 1997. Earth Structure, Introduction to Structural Geology and
Tectonics, McGraw-Hill.
Davis, G.H., and Reynolds, S.J., 1996, Structural Geology of Rocks and Regions (2nd Edition): New
York, John Wiley and Sons, Inc., 776 p.

2.4.3.3 Teori Sistem Sesar Mendatar Moody and Hill (1956)

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Moody and Hill (1956) yang meneliti

hubungan tegasan utama terhadap unsur – unsur struktur yang terbentuk maka muncul teori

pemodelan sistem sesar mendatar Moody and Hill sebaga berikut:

1. Jika suatu materi yang homogen dikenai suatu gaya kompresi akan menggerus pada

sudut 300 terhadap arah tegasan maksimum yang mengenainya, bidang gerus

maksimum sejajar terhadap sumbu tegasan menengah dan berada 450 terhadap

tegasan kompresi maksimum. Rentang sudut 150 antara 450 bidang gerus
maksimum dan 300 bidang gerus yang terbentuk akibat adanya sudut geser dalam

(internal friction).

2. Suatu kompresi stress yang mengenai suatu materi homogen, pada umumnya

dipecahkan ke dalam tiga arah tegasan (sumbu tegasan maksimum, menengah, dan

minimum). Kenampakan bumi dari udara adalah suatu permukaan dengan tegasan

gerusnya nol, dan seringkali tegak lurus atau normal terhadap salah satu arah

tegasan, akibatnya salah satu dari tiga arah tegasan tersebut akan berarah vertikal.

3. Orde kedua dari sistem ini muncul dari tegasan orde kedua yang berarah 450 dari

tegasan utama orde pertama atau tegak lurus terhadap bidang gerus maksimal orde

pertama. Bidang gerus orde kedua ini akan berpola sama dengan pola bidang gerus

yang terbentuk pada orde pertama.

4. Orde ketiga dalam sistem ini arahnya akan mulai menyerupai arah orde pertama,

sehingga tidak mungkin atau sangat sulit untuk membedakan orde keempat dan

seterusnya dari orde pertama, kedua, dan ketiga.

Selain dari pemodelan – pemodelan di atas, sebenarnya masih banyak lagi pemodelan –

pemodelan struktur geologi yang telah dibuat oleh peneliti – peneliti lainnya.

Anda mungkin juga menyukai