Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan tentang scope ilmu yang dipelajari dalam vulkanologi dan kaitannya dengan gejala magmatisme!

Jawab: Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, dan magma dan fenomena geologi yang berhubungan. Sebuah gunung api merupakan hasil dari proses magmatisme yang dihasilkan dari pergerakan tektonik lempeng. 2. Jelaskan apa yang disebut viskositas magma serta faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas magma? Jawab: Viskositas magma adalah ketahanan internal magma (fluida) untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Adapun factor yang mempengaruhi viskositas magma yaitu komposisi dan temperatur magma. Semakin tinggi kandungan asam SiO2 maka viskositas semakin tinggi (kental), Semakin rendah temperatur, maka viskositas magma akan semakin tinggi (kental). 3. Sebutkan dan uraikan sifat sifat magma secara mendetail! Jawab: Magma merupakan larutan silikat panas yang mengandung senyawa oksida, sulfida dan gas gas baik yang ikut terlarut maupun yang terpisah sebagai fasa gas tersendiri dengan suhu berkisar 600-1250C. Magma memiliki sifat kimia yang didasarkan oleh kandungan SiO2nya, yaitu Basaltic (4555%), andesitic (55-65%) dan Ryolitic (Si02 65-75%). Temperatur magma berkisar antara 600-1200, Riolitik 600-800, Andesitic (800-1000), Basaltic (1000-1200). Viskositas atau kekentalan magma juga dipengaruhi oleh kandungan SiO2nya, semakin tinggi kandungan Si02nya maka viskositasnya semakin tinggi. 4. Sebutkakan jenis-jenis klasifikasi magma yang saudara ketahui serta uraikan masing-masing? Jawab: a.Berdasar kandungan silica -magma asam (>66%) -magma menengah (45 52 %) -magma basa(<45%) b. Berdasar berat oksida -magma asam, mengandung silikat dan natrium oksida -magma basa, mengandung aluminium oksida, magnesium oksida, kalsium oksida dan timah oksida Klasifikasi tipe magma lainnya : Berdasarkan kandungan gasHipomagma : bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas (undersaturated) dan dapat terbentuk pada tekanan yang besar Piromagma : jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan kenampakan membusa Epimagma : miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum dierupsikan Berdasarkan Genesa

Magma hybrid : Dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah (unrelated) bercampur membentuk magma baru Magma sintetik : Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.Proses pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain melebur juga mengubah komposisi magma. 5. Jelaskan Tektonika dan vulkanisme dan bagaimana pengklasifikasian gunung api berdasarkan teori tektonik lempeng! Jawab: (1). Pemekaran kerak samudera, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera. (2). Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua. (3). Pemekaran kerak benua, kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan. (4). Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai. 6. Uraikan dan Jelaskan pengklasifikasian batuan hasil kegiatan gunungapi? Jawab:

Batuan hasil letusan gunung api Berdasarkan kata pembentuknya: Pyro pijar, Klastik fragmen, Batuan piroklastik adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil langsung letusan gunung api (direct blast) yang kemudian terendapkan pada permukaan sesuai dengan keadaan permukaannya (endapan piroklastik) dan lalu mengalami litifikasi untuk menjadi batuan piroklastik. Klasifikasi batuan piroklastik berdasarkan ukurannya (Schmid, 1981)

Endapan piroklastik Ukuran >64 mm 2 64 mm 1/16 2 mm < 1/16 mm Piroklas Bom, blok Tefra (tak terkonsolidasi) Lapisan bom / blok Tefra bom atau blok Lapisan lapili atau Tefra lapili Abu/debu kasar Abu/debu halus Abu kasar Tuf kasar Batulapili (lapillistone) Batuanpiroklastik (terkonsolidasi) Aglomerat, breksi piroklastik

lapili

Abu/debu halus

tuf halus

Berdasarkan terbentuknya, fragmen piroklast dapat dibagi menjadi: Juvenile pyroclasts : hasil langsung akibat letusan, membeku dipermukaan (fragmen gelas, kristalpirojenik) Cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang sama) Accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement (komposisi berbeda) Fragmen: 1. Gelas/ Amorf 2. Litik 3. Kristalin 7. Uraikan Dan Jelaskan Klasifikasi jenis gunung api! Jawab : Di Indonesia gunung api diklasifikasikan berdasarkan catatan sejarah letusannya 1) Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. 2) Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

3) Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah. 8. Jelaskan dan terangkan klasifikasi endapan pyroclastic? Jawab: Macam Endapan Piroklastik 1. Endapan Jatuhan (Pyroclastic Fall) Endapan piroklastik jatuhan yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara . Endapan ini umumnya akan berlapis baik, dan pada lapisannya akan memperlihatkan struktur butiran bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat, breksi, piroklastik, tuff dan lapili 2. Endapan Aliran ( Pyroclastic Flow) Endapan piroklastik aliran yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi, kemudian teronggokan di suatu tempat. Hal ini meliputi hot avalanche, glowing avalanche, lava collapse ,hot ashes avalanche. Aliran umumnya berlangsung pada suhu tinggi antara 500650C dan temperaturnya cenderung menurun selama pengalirannya. Penyebaran pada bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh morfologi, sebab sifat-sifat endapan tersebut adalah menutup dan mengisi cekungan. Bagian bawah menampakkan morfologi asal dan bagian atasnya datar. 3. Endapan Surge (Pyroclastic Surge) Endapan piroklsatik surge merupakan suatu awan campuran dari bahan padat dan gas (uap air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara trubulensi di atas permukaan. Umumnya endapan piroklastik surge mempunyai pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. Endapan ini mempunyai strutur pengendapan primer seperti laminasi dan perlapisan bergelombang hingga planar. Yang paling khas dari endapan ini adalah mempunyai struktur silang siur, melensa dan bersudaut kecil . Endapan surge umumnya kaya akan keratan batuan kristal. ( Endarto, Danang, 2005 ) 9. Jelasan tipe tipe gunung api! Jawab : 1. Berdasarkan sifat erupsinya 1) Gunung api perisai 2) Gunung api maar 3) Gunung api strata 2. Berdasarkan tipe letusan 1) Tipe Hawaii 2) Tipe Stromboli 3) Tipe Vulkano 4) Tipe Merapi 5) Tipe St. Vincent

6) Tipe Pelle 7) Tipe Perret 3. Berdasarkan Bentuk 1) Kerucut (cone) 2) Kubah (dome) 3) Kerucut cinder (cindercone) 4) Maar 5) Plateau 6) Barronco

10. Jelaskan dan uraikan teori-teori pembentukan kaldera yang saudara ketahui? Jawab : Kaldera, merupakan depresi topografi yang besar, berbentuk bundar atau oval. Ukuran

kaldera memang lebih besar dari kawah, meskipun tidak ada batasan ukuran yang membedakannya hingga mempunyai ukuran berupa kawah dapat disebut kaldera. A. H. William (1974) Mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan proses yang membentuknya, yaitu : a. Kaldera letusan, yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan menyemburkan massa batuan dalam jumlah besar. Contoh yang baik antara lain Kaldera Bandaisan di Jepang, Kaldera Tarawera di New Zealand. b. Kaldera runtuhan, yang terbentuk karena adanya letusan yang berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunan permukaan magma didalam waduk pun akan menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian puncak gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba (Tapanuli Sumatra Utara), Kaldera Tengger (Probolinggo Jawa Timur). c. Kaldera erosi, disebabkan oleh erosi pada bagian puncak kerucut, dimana erosi akan memperluas daerah lekukan sehingga kaldera tersebut akan semakin luas. d. Kaldera resurgent, yang terbentuk karena adanya bongkah lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas, dan kemudian membentuk suatu kubah. B. Hipotesa pembentukan Kaldera menurut Escher (1929) Gunungapi yang membentuk kaldera membutuhkan sejumlah gas yang mempunyai tekanan tinggi, yang secara matematis jumlah tersebut akan terpenuhi apabila dapur magma mempunyai kedalaman yang cukup besar yaitu antara 15 - 50 km. Selain itu, untuk membentuk kaldera diperlukan letusan yang bersifat paroksimal, sehingga akan terbentuk teras besar berbentuk silinder. Tingkat atau derajat kekuatan letusan ini merupakan fungsi dari kedalaman dan isi dapur magma. Dan untuk peruntuhan yang besar dibutuhkan bidang lengser silinder letusan yang mempunyai lebar antara 1 - 2 km. Letusan paroksimal yang berulang dan berlangsung singkat dibedakan dengan letusan paroksimal berikutnya dalam ukuran abad dimana pada kurun abad tersebut tekanan gas akan semakin meningkat dan menyamai tekanan beban dari tubuh gunungapi di atas dapur magma. Dan selama periode tenang, akan terjadi pembentukan generasi baru gunungapi disepanjang daerah kulit bumi. Generasi baru gunungapi akan cenderung memperlihatkan kegiatan yang bersifat berulang dan membangun.

Anda mungkin juga menyukai