❖kedalaman air,
❖maksimum kondisi laut
selama sumur diproduksi.
Pemilihan type komplesi, apakah akan
dikomplesi di permukaan atau di dasar
laut.
1. FREE STANDING WELL
Pada lapangan pengembangan, keadaan air
merupakan batasan dan kondisi laut
mendukung,
conductor hole
❖centralizer digunakan pada anulus
drive pipe mulai dari dasar laut
Drive pipe dan conductor dipotong diatas ketinggian
permukaan laut lalu dipasang rumah casing head,
drilling spool dan hydril preventer di atas flensa
Fasilitas dari instalasi ini terletak pada
bagian bawah lubang dari lantai bor.
hydril preventer
flensa
drilling spool
❖ Casing tidak digantungkan pada permukaan, yang akan memberikan
beban pada pipa antara dasar sumur sampai di permukaan.
❖ Ada dua bagian dasar, yaitu : casing hanger landing nipple, dan
hanger assembly
2. PROTECTIVE WELT JACKET
❖ (Protective well jacket) diperlukan pada pemboran
dengan kedalaman air relatif besar
Maka dipertimbangkan
jenis fluida yang tidak
menimbulkan
pencemaran, tidak korosiv
dan berviscositas rendah.
a. Komponen-komponen BOP system
Komponen BOP di dasar laut, hampir sama
dengan yang diletakan di darat atau fixed
platform.
1. Rams
2. Annular preventer (AP)
3. Hydroric conection (HC)
4. Kill & choke varve (KCV)
1 RAMS
Berupa lempeng baja masiv dilengkapi dengan
penyekat karet masiv, digerakan dengan hidrorik
a) PIPE RAM
b) BLIND RAM
❖ANNULAR PREVENTER
Elemen karet masiv yang diperlukan
untuk menyekat sekeliling drill pipe
❖HYDROLIK CONNECTOR
Dipasang antara wellhead dan BOP, antara BOP dan
riser
❖ Sistim ini telah dicoba pada discoper II dan III dan sedang
dipasang pada Offshore Super Discover.
SISTIM MOORING
KEKUATAN CENGKRAMAN JANGKAR
❖ Gaya-gaya di laut harus diimbangi dengan kekuatan
tegangan tali-tali mooring
V:WxS
V : Komponen vertical lengan di ujung atas mooring line, lbs
W : Berat mooring line yang tenggelam, lbs/ft
S : Panjang mooring line yang tenggelam, ft
SISTIM MOORING
❖ Persamaan serhana yang dipakai adalah sebagai
berikut
T = H + Wd
0.5
S = [ d ( 2 H / W + d) ]
dimana :
T : Tegangan mooring line diujung atas, lbs
H : Komponen horizontal tegangan mooring line
diujung atas, lbs
D : Kedalaman adri ujung rantai taas sampai dasar, ft
Pengendalian Posisi dan Komposisi
Gerak Permukaan pada pemboran
Offshore
KONVENSASI GERAK PERMUKAAN
❖ Respon gerak vertical ke atas unit terapung akibat h ombak
mengakibatkan tinggi unit berubah-ubah