Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN


SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR
(BLOWOUT PREVENTER SYSTEM)

DISUSUN OLEH :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG : F

STUDIO PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN
SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR
(BLOWOUT PREVENTER SYSTEM)

Diajukan untuk memenuhi prasyarat mengikuti Praktikum “Peragaan dan


Simulasi Pemboran”, Minggu ketiga acara pertama, Sistem Pencegahan Semburan
Liar (Blowout Preventer System), Tahun Akademik 2021/2022, Jurusan Teknik
Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG : F

Asisten Praktikum,

Muhammad Hasanudin
NIM : 113180061
6.5. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu ini membahas tentang “Sistem Blow Out Preventer
(BOP)”. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem BOP yang
terdapat dalam operasi pemboran. Sistem Blow Out Preventer (BOP) merupakan
komponen utama dari rig untuk mengendalikan suatu kick dari cairan dengan
tekanan tinggi pada suatu lapisan bawah permukaan yang memasuki lubang bor.
Sistem BOP berfungsi sebagai sistem pencegahan semburan liar (blow out) yaitu
dengan menutup lubang bor saat terjadi kick. BOP diletakkan tepat di atas
permukaan sumur jika terjadi kenaikan tekanan dasar sumur secara tiba-tiba dan
berbahaya selama atau ketika operasi pemboran sedang berlangsung. Sebelum
blowout terjadi selalu didahului dengan adanya kick, dimana tekanan formasi (Pf)
yang tidak dapat diimbangi tekanan hidrostatik (Ph).
Penyebab terjadinya kick antara lain tekanan hidrostatik dan hidrodinamik
lumpur pemboran yang digunakan tidak mampu mengimbangi tekanan formasi,
menembus lapisan bertekanan tinggi, terjadi loss circulation, dan kesalahan
kalkulasi volume lumpur untuk mengisi lubang pada saat trip. Tanda tanda bahwa
telah terjadi kick adalah Drilling Break yaitu bertambahnya kecepatan laju
pengeboran secara mendadak, bertambahnya kecepatan aliran lumpur, volume
lumpur didalam tangki akan bertambah, berat jenis lumpur turun, stroke
pemompaan bertambah, tekanan sirkulasi lumpur turun (ph < pf).
BOP merupakan pemasangan katub-katub bertekanan tinggi untuk menahan
tekanan dalam sumur. Komponen utama dari sistem BOP antara lain BOP stack,
accumulator, dan supporting system. Rangkaian BOP stack disusun oleh annular
preventer, ram preventer, drilling spools, dan casing head. Accumulator
merupakan tabung atau botol yang berisi cairan hydraulic accumulator dengan
tekanan tinggi yang berfungsi untuk mendorong atau membuka-tutup katup-katup
pada BOP stack. Sedangkan supporting system sendiri terdiri atas choke manifold
dan kill line.
Pada rangkaian BOP stack, annular preventer berfungsi untuk menutup
lubang annulus ketika ada maupun tidak ada pipa. Ram preventer terdiri dari pipe
ram, blind ram, dan shear ram. Pipe ram digunakan untuk menutup lubang bor
pada waktu rangkaian pipa berada dalam lubang. Blind ram digunakan untuk
menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa tidak berada dalam lubang. Shear
ram digunakan untuk memotong rangkaian drill pipe dan seal sehingga lubang bor
kosong (open hole), terutama pada off shore floating rigs. Susunan ram pada BOP
stack dari bawah keatas adalah pipe ram, shear ram dan blind ram. Kegagalan dari
perencanaan dan pemakaian BOP akan mengakibatkan terjadinya dan tidak
terkendalinya semburan liar.
Accumulator memiliki fungsi untuk menutup BOP stack pada keadaan
darurat. Letak accumulator sekitar 100 meter dari rig karena bekerja pada tekanan
tinggi. Ketika terjadi kick, BOP ditutup dengan menghidupkan kontrol pada
accumulator/ remote panel yang terletak di lantai bor. Pada saat dihidupkan, crew
harus meninggalkan lantai bor tersebut.
Supporting system terdiri dari choke manifold dan kill line. Supporting
system ditempatkan pada posisi strategis dengan rig seperti choke manifold yang
cabang saluran pipa sehingga tekanan dapat dipertahankan secukupnya dan
distribusi aliran fluida ke kolam cadangan, separator, atau conditioning area. Kill
line sebagai alat yang letaknya berlawanan dengan choke manifold sehingga
memungkinkan distribusi lumpur untuk mengendalikan keseimbangan di dalam
lumpur. Mud drilling atau lumpur pemboran adalah faktor penting dalam
pengamatan dan perhitungan secara continue selama masa pemboran. Sedini
mungkin kick yang terdeteksi sehingga tindakan pecegahan dapat dilakukan dan
semburan dapat ditanggulangi.
Sistem BOP memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah IBOP, yaitu
sistem pencegahan semburan liar yang dapat dipasang atau diletakkan pada
rangkaian pipa. Jenis-jenis IBOP antara lain katup apung, katup drop in, katup satu
arah, dan full opening safety valve. Katup apung berfungsi untuk menahan aliran
fluida yang mengalir dengan arah berbeda dan dipasang beberapa meter di atas bit,
katup drop in berfungsi untuk mengalirkan fluida dari satu arah saja dan dipasang
beberapa meter di bawah BOP stack, katup satu arah mengalirkan fluida dari satu
arah saja dan dipasang pada lower kelly cock, dan full opening safety valve berfungsi
menutup pipa bor saat terjadi kick. Sedangkan jenis lain yaitu RBOP yang mana
digunakan untuk underbalanced drilling. RBOP berfungsi untuk menahan kick
sambil memutar rangkaian sehingga rate of penetration bisa optimum.
Perbedaan metode driller dan metode engineer ialah pada driller method
ketika terjadi kick¸choke line dibuka untuk mengalirkan fluida yang naik ke
permukaan, kemudian kill line dibuka untuk mengalirkan lumpur yang sebelumnya
sudah disiapkan yaitu lumpur yang densitasnya lebih berat dari lumpur yang
digunakan. Sementara engineer method ketika terjadi kick, choke line dan kill line
tidak dibuka karena lumpur berat yang mau disirkulasikan masih sementara dalam
proses pembutan yang mana sebelumnya lumpur berat ini belum disiapkan. Setelah
lumpur jadi, barulah choke line dan kill line dibuka.
Metode engineer merupakan pengembangan dari adanya keterbatasan
metode driller yang cenderung mengakibatkan tekanan permukaan sangat besar
selama sirkulasi awal. Besarnya tekanan casing ini dapat menyebabkan rekahnya
formasi di kaki casing atau rusaknya peralatan permukaan karena erosi dan
melebihi tekanan maksimumnya. Jika terjadi drilling break, hentikan rotasi drill
string, angkat rangkaian drill string hingga tool joint Kelly – drill pipe berada di
atas kelly bushing, pasang slip. Stroke pompa masih berjalan normal, hentikan
stroke/RPM pompa, amati adanya laju alir fluida keluar annulus. Jika tidak terdapat
aliran, lepas slip, lanjutkan penetrasi, amati setiap terjadi drilling break, jika
terdapat aliran, tutup pipe ram preventer atau annular preventer.
Pemboran dapat dilakukan di oshore maupun offshore. Hal ini tentu
menentukan posisi sistem BOP yang berbeda. Pada pemboran onshore, BOP
terletak di bawah rig floor atau pada substructure lebih tepatnya di bawah kelly
bushing dengan menggunakan kelly. Sedangkan pada offshore, letak BOP berada di
dasar laut yang dihubungkan menggunakan riser system atau yang berada di dasar
laut, dan ada juga yang berada di bawah platform, tergantung jenis rig yang
digunakan. BOP pada offshore diletakkan di dasar laut supaya tidak menambah
beban di permukaan.
Berdasarkan data dari studi kasus yang diberikan, dilakukan perhitungan
tekanan yang ditanggung oleh BOP di setiap sectionnya dan tekanan yang harus di
pakai di sumur 2020 di Lapangan PSBOR. Untuk tekanan yang ditanggung oleh
BOP di setiap sectionnya dihitung dengan mengkalikan tekanan hidrostatis dinamis
dengan 1,25, sehingga untuk surface section diperoleh sebesar 658,75 psi,
intermediate section diperoleh sebesar 2328,75 psi dan production section
diperoleh sebesar 3506,25 psi. Selanjutnya, menghitung pressure yang dapat
ditahan Annular Preventer menggunakan rumus 0,052 dikalikan dengan target
kedalaman dan tekanan pori. Hasil yang diperoleh dari perhitungan pressure yang
dapat ditahan annular preventer adalah 2546,037 psi. Untuk pressure yang dapat
ditahan pipe ram merupakan hasil dua kali lipatnya dari pressure yang dapat ditahan
annular preventer yaitu diperoleh sebesar 5092,074 psi.
Aplikasi lapangan dari BOP system ini adalah dengan meletakkan BOP tepat
di atas lubang sumur guna mencegah terjadinya blowout akibat kick yang tidak
dapat dikendalikan. BOP ini menutup lubang bor serta mengalirkan lumpur
pemberat guna mengimbangi tekanan formasinya.
6.6. KESIMPULAN
1. Fungsi utama dari blowout preventer system adalah menutup lubang bor
ketika tejadi kick.
2. Tanda tanda bahwa telah terjadi kick :
a. Drilling Break yaitu bertambahnya kecepatan laju pengeboran
secara mendadak.
b. Bertambahnya kecepatan aliran lumpur.
c. Volume lumpur didalam mud pit akan bertambah.
d. Berat jenis lumpur turun, stroke pemompaan bertambah, tekanan
sirkulasi lumpur turun (ph < pf).
3. Penyebab terjadinya kick :
a. Ketika pemboran menembus formasi zona abnormal
b. Proses round trip yang terlalu cepat
c. Loss circulation.
4. Komponen utama dari sistem BOP antara lain :
a. BOP stack
b. Accumulator
c. Supporting system.
5. Ram preventer terdiri dari :
a. Pipe ram
b. Blind ram
c. Shear ram
6. Supporting system meliputi choke manifold untuk memindahkan aliran
lumpur bor pada saat terjadi kick dan kill line memungkinkan untuk
pemompaan lumpur berat kedalam lubang bor.
7. Jenis-jenis sistem BOP antara lain :
a. IBOP merupakan sistem pencegahan semburan liar yang dipasang
atau diletakkan pada rangkaian pipa.
b. RPOB digunakan pada underbalanced drilling.
8. Perbedaan metode driller dan metode engineer :
a. Driller method ketika terjadi kick¸ choke line dibuka untuk
mengalirkan fluida yang naik ke permukaan, kemudian kill line
dibuka untuk mengalirkan lumpur yang sebelumnya sudah disiapkan
yaitu lumpur yang densitasnya lebih berat dari lumpur yang
digunakan.
b. Engineer method ketika terjadi kick, choke line & kill line tidak
dibuka karena lumpur berat yang mau disirkulasikan masih
sementara dalam proses pembutan yang mana sebelumnya lumpur
berat ini belum disiapkan. Setelah lumpur jadi, barulah choke line
dan kill line dibuka.
9. Letak BOP stack di onshore yaitu tepat di atas lubang bor dan di bawah
rig floor sedangkan di offshore yaitu di dasar laut atau di bawah
platform, disesuaikan dengan jenis rig yang dipakai.
10. Perhitungan
a. BOP Pressure per section:
• Surface section = 658,75 psi
• Intermediate section = 2328,75 psi
• Production section = 3506,25 psi
b. Pressure yang dapat ditahan Annular Preventer = 2546,037 psi
c. Pressure yang dapat ditahan Pipe ram = 5092,074 psi
11. Aplikasi lapangan dari BOP system ini adalah dengan meletakkan BOP
tepat di atas lubang sumur guna mencegah terjadinya blowout akibat kick
yang tidak dapat dikendalikan. BOP ini menutup lubang bor serta
mengalirkan lumpur pemberat guna mengimbangi tekanan formasinya.

Anda mungkin juga menyukai