0
Pada dasarnya sistem sirkulasi sangat erat kaitannya dengan fluida pemboran (drilling fluids)
yang fungsi utamanya adalah mengangkat material pahatan (cutting) hasil dari mata bor
(drillbits) dari dasar sumur ke atas permukaan melalui anulus, selain itu fluida pemboran juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan hidrostatik (hidrostatic pressure)
dengan tekanan formasi (formation pressure) agar fluida reservoir tidak masuk kedalam
lubang bor selama kegiatan pemboran.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lainnya dari fluida pemboran yaitu:
Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan (bit) kemudian
membawanya ke permukaan
Fluida Pemboran
Fluida pemboran adalah merupakan suatu campuran cairan (liquid) dari beberapa komponen
yang terdiri dari : air(tawar atau asin), minyak, tanah liat(clay), bahan-bahan kimia(chemical
additives), gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan, fluida pemboran dikenal sebagai lumpur
(mud).
Catatan Kuliah
Pada kegiatan pemboran peralatan pemboran (drilling Rig) dibagi menjadi beberapa bagian
sistem yaitu sebagai berikut:
1. Hoisting System
2. Rotating System
3. Circulating System
4. Power System
5. BOP System
0
Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentranmisikan putaran dari permukaan
(mejaputar/rotary table) hingga ke dasar sumur (matabor/bit) disebut dengan rotary system.
Komponen komponen yang termasuk sistem pemutar diantaranya (dari atas ke bawah) :
1. Swivel,
2. Kelly and accessories,
3. Rotary table and components,
4. Drillstring tubulars (drill pipe, drill collars, etc.),
5. Drill bit
0
Mengawali bulan syawal 1434H, penulis coba untuk merecharge kembali semangat untuk
saling berbagi demi mencerdaskan Indonesia. Pada tulisan kali ini penulis ingin
membahas secara singkat mengenai sistem tenaga (Power System) yang terlibat dalam
kegiatan pemboran.
Sebagian besar sistem tenaga dibutuh pada dua sistem utama pemboran yaitu untuk
pengangkatan (Hoisting System), dan sirkulasi lumpur pemboran (Circulation System) selain
itu juga digunakan untuk sistem penerangan disekitar lokasi pemboran. Total tenaga yang
dibutuhkan pada sebuah rig pemboran secara umum berkisar dari 1000 3000Hp.
Karakteristik performance dari sistem tenaga secara umum dinyatakan dengan Output Horse
Power, torsi (torque) dan konsumsi bahan bakar (fuel consumption) untuk berbagai kecepatan
mesin.
Tenaga yang dihasilkan dari prime mover atau power system (output horse power) dihasilkan
dari Angular Velocity () dan Torsi (T).
P = .T
Sistim tenaga dalam suatu operasi pemboran terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu :
Tenaga yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran dihasilkan oleh mesin-mesin besar,
yang dikenal dengan prime mover unit (penggerak utama).
4.2 DISTRIBUTION (TRANSMISSION) EQUIPMENT
pada accumulator atau pada remote panel yang terletak pada lantai bor.
Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup BOP Stack. Unit ini
dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor atau dari accumulator panel
pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus meninggalkan lantai bor.
5.3. SISTIM PENUNJANG (SUPPORTING SYSTEM)
Peralatan penunjang yang terpasang rangkaian peralatan sistim pencegahan semburan liar
(BOP System) meliputi choke manifold dan kill line.
a. Choke Manifold.
Choke Manifold merupakan suatu kumpulan fitting dengan beberapa outlet yang
dikendalikan secara manual dan atau otomatis. Bekerja pada BOP Stack dengan high presure
line disebut Choke Line. Bila dihidupkan choke manifold membantu menjaga back
pressure dalam lubang bor untuk mencegah terjadinya intrusi fluida formasi. Lumpur bor
dapat dialirkan dari BOP Stack kesejumlah valve (yang membatasi alirandan langsung ke
reserve pits), mud-gas separator atau mud conditioning area back pressure dijaga sampai
lubang bor dapat dikontrol kembali.
b. Kill Line.
Kill Line bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan berlangsung dengan choke manifold
(dan choke line). Lumpur berat dipompakan melalui kill line kedalam lumpur bor sampai
tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan formasi.
Sumber:
Pengantar Teknik Perminyakan UPN, 2004