Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN

PENGANTAR PROSES INDUSTRI MIGAS

NAMA : ANGELINE RAHAKBAU


NIM : 1322204045
KELAS : TRSMM 2B

BAB. I. INDUSTRI MIGAS

1. Industri migas adalah industri utama di pasar energi dunia. Industri migas juga memiliki
peran penting dalam menyediakan kebutuhan energi rumah tangga, kendaraan, pesawat
terbang dan bahan baku industri.
2. Bisnis industri migas terdiri atas 5 tahapan utama yaitu dimulai dari tahap eksplorasi,
produksi, kemudian pengolahan, transportasi dan terakhir pemasaran.
3. Bisn is hulu migas ( downstream ) meliputi tahap eksplorasi dan produksi, sedangkan
bisnis hilir ( upstream ) meliputi tahap pengolahan, transportasi, serta pemasaran, yang
juga memiliki resiko bahaya yang tinggi
4. Kegiatan up-stream yaitu kegiatan produksi (EP) yang meliputi Eksplorasi (geologi,
geofisika, geokimia) dan Produksi (pengeboran, reservoir,produksi).
5. Kegiatan down-stream yaitu kegiatan proses dan pemasaran yang meliputi
pengolahan/pemurniaan, petrokimia, distribusi, transportasi.
6. Kegiatan penunjang yaitu kegiatan yang bersifat menunjang kegiatan utama biak teknis
maupun non-teknis yang meliputi penunjang teknis (mesin, listrik, sipil, elektronika,
keselamatan kerja, lindung linkungan, dll) dan penunjang non-teknis (personalia,
keuangan, administrasi, keamanan, training, dll)

BAB. II. RIG PENGEBORAN

1. Rig pengeboran adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam
reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit
mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah atau di atas laut/lepas
pantai tergantung kebutuhan pemakaianya.
2. Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk
mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang
memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
3. System utama dalam Rig pemboran terdiri dari: Hoisting system, Circulating System,
Rotating system (Sistem Pemutar), BOP System dan Power System
4. Sistem Pengangkat (Hoisting System) adalah salah satu dari antara komponen-komponen
utama dari Rig yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam
mengebor sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai serta ruang kerja yang
dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan drill string, casing string dan peralatan
subsurface (bawah tanah) lainnya dari dan ke lubang sumur. Sistem Pengangkat terdiri
dari 2 (dua) subbagian utama, yaitu:
a. Rangka pendukung (Supporting Structure)
Adalah konstruksi rangka baja yang dirakit atau dibangun di atas titik sumur (lokasi
pengeboran) yang tugasnya adalah untuk mendukung rangkaian peralatan pipa bor
dan lain-lain peralatan yang digunakan oleh sistem pemutar untuk mengebor lubang.
Rangka Pendukung (Supporting Structure) terdiri dari Substructure adalah Konstuksi
baja yang besar yang dibangun untuk menjadi dasar dan menunjang menara bor yang
tingginya ditentukan oleh kebutuhan pencegah semburan liar. Substructure ini
menjadi tempat kerja untuk kegiatan-kegiatan di atas dan di bawah lantai Rig. Dan
Menara Pengeboran (Derrick/Mast) Fungsi dari menara bor adalah untuk
menyediakan ruang untuk mengangkat atau memasukan rangkaian pipa bor dari atau
ke dalam lubang bor. Semakin tinggi menara bor, semakin panjang rangkaian pipa
bor yang dapat ditangani, sehingga semakin cepat proses operasi making a trip.
b. Peralatan pengangkat (Hoisting equipment)
Adalah peralatan khusus untuk mengangkat, menurunkan dan menggantung
rangkaian pipa bor (terdiri dari Drill Pipe, Drill Collar, dsb.) dan mata bor (Drilling
bit) di dalam lubang sumur.
Alat pengangkat ini terdiri dari:
1) Drawwork (Mesin Penarik) Adalah unit mesin penarik/pengangkat yang kuat
(mesin derek) yang terletak di dekat meja pemutar di lantai Rig.
2) verhead Tools (Alat-alat Bagian Atas)
Merupakan “mata rantai penghubung” di dalam sistem pengangkat yang
terdiri dari:
 Travelling Block, Susunan roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang
digantung di bawah crown block di atas lantai bor. Bersama-sama
dengan crown block membentuk sistem kerek katrol. - Hook (kait) :
Alat berbentuk kait yang besar terletak di bawah travelling block di
mana swivel dan rangkaian pipa bor tergantung selama operasi-operasi
pengeboran.
 Elevator, Penjepit yang sangat kuat dan digantung pada lick
(gantungan elevator) yang dikaitkan di sisi Travelling block atau di
hook. Elevator-elevator ini dipakai untuk menurunkan atau menaikkan
bagian-bagian rangkaian pipa bor ke dan dari lubang bor.
 Drilling Line, Tali kawat baja berkekuatan tinggi yang menjadi
penghubung dari Drawwork, Crown Block dan Travelling Block untuk
menarik peralatan overhead lainnya di dalam tugasnya menurunkan,
menarik atau menggantung rangkaian pipa bor dan lain-lain.
5. Circulating System adalah suatu bagian dari system utama dalam rig pemboran yang
difungsikan untuk mengalirkan lumpur pemboran, turun melewati rangkaian pipa
pemboran dan naik ke annulus membawa serbuk bor ke permukaan.Aliran lumpur bor
pada saat sirkulasi akan melewati bagian-bagian: a. Mud tank ke mud pump b. Mud
pump ke high pressure surface connection dan ke drillstring c. Drillstring ke bit d. Bit ke
atas melalui annulus hingga ke permukaan e. Sampai dipermukaan akan melalui solid
control equipment, seperti, Shale Shaker, Desander, Desilter, Centrifuge. Hal ini
bertujuan untuk penyaringan cutting dari lumpur bor agar lumpur yang kembali ke tangki
penghisapan (suction pit) kembali bersih. Dan terus berulang hingga selesai pekerjaan
pengeboran. Dalam Perjalanan lumpur dari bit ke permukaan akan membawa banyak
informasi di antaranya adalah sample batuan dalam bentuk cutting, selain itu juga
terkadang pada lokasi tertentu akan membawa gas non hydrocarbon seperti H2S, CO
yang berbahaya bagi makhluk hidup disekitar tempat tersebut.
6. Rotating system (Sistem Pemutar) adalah salah satu dari komponen- komponen utama
suatu drilling rig. Tugas utamanya adalah memutar mata bor, memberi beban mata bor
dan memberi saluran lumpur bertekanan tinggi ke mata bor untuk mengebor membuat
lubang sumur. System pemutar ini terdiri dari empat sub komponen utama yaitu, Swivel
(kepala pembasuh) Rotating Assembly (Unit pemutar) Drill Stem (batang bor) Bit (mata
bor). Swivel (kepala pembasuh) merupakan alat berbentuk khusus yang digantung pada
hook yang terletak di bawah block jalan (travelling block) dan mempunyai fungsi utama
untuk Menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas,
sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran Menahan beban menggantung
dari batang bor selama sirkulasi. Rotari Assembly (unit pemutar) adalah suatu perangkat
mesin pemutar yang berkekuatan besar dan mempunyai fungsi utama untuk Memutar
batang bor selama operasi – operasi pemboran Menahan dan menggantung batang bor
dimeja putar dengan selip – selip putar (rotary slips) sewaktu menambah atau melepas
pipa dari rangkaian pipa bor.
7. BOP System Merupakan system rig pemboran yang berfungsi: - Menutup lubang sumur
pd keadaan ada pipa atau tidak ada pipa dlm lubang serta utk pekerjaan stripping in atau
stripping out - Menahan tekanan sumur yg timbul dan dpt dilalui semua peralatan yang
dipakai utk operasi pemboran / kerja ulang - Mengendalikan tekanan sumur & dpt
dipakai utk pekerjaan sirkulasi mematikan kick - Menggantung (hanging off) dan
memotong pipa bor pd keadaan darurat. - Memiliki system peralatan cadangan apabila
salah satu rusak, khusus utk sumur bertekanan tinggi. peralatan untuk mencegah blowout
(meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama
adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan
dipasang di kepala sumur (wellhead).
8. Power System adalah Suatu system dalam rig pemboran dimana suatu perangkat instalasi
pemboran menadaptkan supply daya untuk menggerakan system-sytem yang lain. Dalam
suatu rig pemboran terdiri dari power system yaitu mechanical & Electrical.
9. suatu Rig pengeboran darat dapat dikategorikan menjadi :
a. Portable Derrick Rig dimana Rig pemboran tipe ini mudah dipindahkan, seperti yang
digunakan dalam pengeboran dangkal (kurang dari 1000 meter), serta operasi kerja
ulang pindah lapisan dan perawatan sumur. Mobile Rig biasanya memiliki menara
yang lebih kecil dari menara fixed Rig. Rig ini relatif lebih mudah dipindahkan dan
diset dibanding fixed mast rig.portable derrick berukuran dan memiliki kapasitas
yang lebih kecil dari Mast. Umumnya derrick banyak digunakan untuk pemboran
menengah (kapasitas 500 – 750HP) dan untuk pekerjaan workover dan well services.
Pada saat instalasi, portable mast dilengkapi dengan pemasangan guy line (labrang)
untuk menjaga kestabilannya.
b. Fixed Mast Rig, biasanya memiliki kapasitas 1000HP ke atas. Untuk memudahkan
transportasi dan pemasangannya, struktur mast biasanya di bagi atas 3 (tiga) bagian,
yaitu: upper, middle dan lower mast.Fixed Mast Rig mampu melakukan pengeboran
hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan
untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata
bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah
yang terpotong" selama sumur dibor.

10. Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
a. RIG Darat: Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara
dan struktur penopang.
b. Rig Rawa: Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat
pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran
ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi
pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
c. Jack Up Rig: Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat
naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada
daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang
d. Tender RIG: Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan
untuk membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG
akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung.
e. Semisubmersible RIG: Sesuai namanya, RIG semisub merupakan objek terapung
yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam
(lebih dari 100 M).
f. Drill Ship: Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk
mengebor laut yang sangat dalam.
11. Pemboran auger Auger adalah bor tangan dengan tangkai yang dilengkapi spiral untuk
membawa material halus ke permukaan, biasanya digunakan untuk endapan plaser.
12. Rotary drilling Rotary drilling adalah metode pemboran non-coring dan tidak sebanding
jika pemboran dilakukan pada batuan dengan kekerasan halus-sedang seperti
batugamping atau batulumpur.
13. Percussive drilling Pada dasarnya alat ini menggunakan kompresor udara dan ukurannya
bervariasi dari kecil (bor tangan) sampai alat bor besar dengan rata- rata kedalaman
pemboran ratusan meter Secara umum alat ini dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu : Down-
the-hole hammer drills

BAB. III. GEOLOGI EKSPLORASI

1. Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap


mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat. Kegiatan eksplorasi
sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat
keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang
suatu saat akan habis tergali. Eksplorasi geologi = ekplorasi langsung.
2. Metode ekspolrasi terbagi menjadi dua yaitu metode tidak langsung dan metode
langsung.
3. Beberapa metode (aspek) yang akan dipelajari sehubungan dengan Metode Eksplorasi
Langsung ini adalah
a. Pemetaan geologi/alterasi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi
geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang
dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan. hal-hal yang
perlu dilakukan dalam pemetaan geologi adalah Singkapan, lintasan, dan interprestasi
serta informasi data.
b. Tracing Float, Paritan, dan Sumur Uji. Tracing float adalah fragmen-fragmen atau
pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi.
Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-
tempat yang lebih rendah (ke arah hilir). Trenching (pembuatan paritan) merupakan
salah satu cara dalam observasi singkapan atau dalam pencarian sumber (badan)
bijih/endapan. Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian
endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur
uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m).
c. Metode Sampling dapat dilakukan karena beberapa alasan (tujuan) maupun tahapan
pekerjaan (tahapan eksplorasi, evaluasi, maupun eksploitasi).

4. Pemboran eksplorasi Dalam melakukan perencanaan pemboran, hal-hal yang perlu


diperhatikan dan direncanakan dengan baik adalah kondisi geologi dan topografi, tipe
pemboran yang akan digunakan, spasi pemboran, waktu pemboran, dan pelaksana
(kontraktor) pemboran.

BAB IV. GAS LIFT

1. Gas Lift adalah salah satu bentuk sistem pengangkatan buatan yang lazim digunakan
untuk memproduksikan fluida dari sumur-sumur minyak bumi.
2. Sistem ini bekerja dengan cara menginjeksikan gas bertekanan tinggi
kedalam annulus (ruang antara tubing dan casing), dan kemudian kedalam tubing
produksi sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang mengakibatkan berkurangnya
berat kolom fluida dalam tubing. Sehingga tekanan reservoir mampu mangalirkan fluida
dari lubang sumur menuju fasilitas produksi dipermukaan.
3. Syarat utama dari sistem ini adalah ketersediaan gas bertekanan tinggi yang digunakan
untuk proses aerasi fluida dalam lubang sumur. Gas bertekanan tinggi tersebut dapat
berasal dari sumur gas yang masih memiliki tekanan tinggi, atau dari sistem kompresi gas
dengan menggunakan kompresor.
4. Dibandingkan dengan sistem pengangkatan buatan lainnya seperti ESP (electric
submersible pump), PCP (progressive cavity pump), SRP (sucker rod
pump), dan Hydraulic Pump; dapat dikatakan bahwa gas lift memiliki tingkat fleksibilitas
yang lebih tinggi. Sistem gas lift juga lebih dapat mengakomodasi faktor kesalahan
desain, dimana suatu sistem gas lift yang didesain secara kurang baik pada umumnya
masih dapat mengangkat fluida dari dalam sumur.
5. Performa sebuah sumur gas lift sangat dipengaruhi oleh dua parameter penting yaitu
kedalaman titik injeksi (injection depth) dan laju aliran gas yang diinjeksikan (injection
rate). Kedua parameter tersebut pada umumnya merupakan hasil perhitungan dari
desainer dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti performa reservoir,
ketersediaan gas injeksi, tekanan kerja gas injeksi, kemiringan sumur, dan lain
sebagainya.
6. Secara garis besar, komponen utama dari suatu sistem gas lift dapat dikelompokkan ke
dalam peralatan permukaan (surface equipments), dan peralatan dalam sumur (downhole
equipments). Peralatan permukaan meliputi sumber gas tekanan tinggi (sumur gas atau
kompresor), pipa saluran gas injeksi, dan meter pengukur laju aliran gas injeksi
(umumnya DP flowmeter). Sedangkan peralatan dalam sumur meliputi satu atau
beberapa gas lift mandrel (GLM) dan katup gas lift (gas lift valve) yang dipasang di
dalam mandrel.
7. Sumur minyak yang beroperasi dengan sistem gas lift pada umumnya memiliki beberapa
GLM yang ditempatkan di titik-titik kedalaman tertentu di sepanjang tubing produksinya.
Penempatan GLM yang baik pada proses komplesi awal (initial completion) akan sangat
menunjang tercapainya performa optimal dari satu sumur minyak. Hal ini mengingat
bahwa kadang-kadang diperlukan penataan ulang terhadap letak dan setting katup gas lift
untuk mendapatkan kondisi operasi yang diinginkan. Penambahan atau perubahan letak
GLM dikarenakan initial completion yang kurang baik, atau konversi sebuah sumur
menjadi sumur gas lift hanya dapat dilakukan dengan kerja ulang (workover) berupa
pencabutan tubing dari dalam sumur. Hal ini tentu saja memerlukan biaya tinggi,
terutama untuk sumur-sumur di anjungan lepas pantai.
8. Gas lift mandrel yang umum digunakan adalah jenis side pocket mandrel (SPM).
Penggunaan SPM memungkinkan katup gas lift untuk dipasang dan dicabut (atau
sebaliknya) dari dalam mandrel dengan wireline operation. Hal ini membuat sistem gas
lift menjadi sangat fleksibel, dimana penataan ulang katup-katup yang ada dapat
dilakukan dengan relatif mudah dan murah tanpa memerlukan pencabutan tubing
produksi. Alat yang digunakan dalam wireline operation untuk memasang dan mencabut
katup gas lift biasa disebut kick over tool (KOT).

BAB V. POMPA HIDROLIK

1. Pompa hidrolik ram atau bisa disebut juga sebagai pompa hidram adalah pompa yang
sudah digunakan melebih se abad, yang berfungsi untuk menaikan air melebihi 100
meter. Pompa ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi sesuai dengan syarat-
syarat yang diperlukan untuk operasinya.
2. Pompa hidrolik ram salah satu jenis pompa dimana fungsinya menaikkan fluida menuju
tempat lebih tinggi dari sumber air dan penggerakkannya tanpa memerlukan listrik
ataupun bahan bakar minyak, akibat adanya energi kinetik yang berasal dari air itu sendiri
pompa hidram akan bergerak dengan sendirinya.
3. Ketika pompa hidrolik beroperasi, pompa ini menciptakan ruang hampa udara di lubang
masuk pompa, yang memaksa cairan dari tempat penampungannya bergerak ke saluran
masuk menuju pompa dan dengan gerakan mekanis mengirimkan cairan ini ke outlet
pompa yang kemudian memaksanya masuk ke sistem hidrolik.
4. Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan
mendorongnya ke dalam sistem hidrolik dengan menimbulkan aliran (flow). Aliran fluida
dimanfaatkan dengan mengubah menjadi tekanan. Untuk menghasilkan tekanan tersebut
dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik
5. Jenis-Jenis Pompa Hidrolik yaitu Pompa Piston Aksial (Axial Piston Pump), Pompa Gear
(Gear Pump), Pompa Piston Radial (Radial Piston Pump), Pompa Vane (Vane Pump)
6. Pompa hidrolik mampu mengangkat beban berat dengan gaya yang kecil karena
prinsipnya berdasarkan Hukum Pascal dimana perbandingan gaya dan luas penampang
pada kedua penampang adalah konstan.

BAB VI. POMPA ANGGUK

1. Pompa angguk merupakan alat yang dipakai untuk menyedot naik minyak
bumi atau air dari dalam sumur ke permukaan tanah.
2. Metode pompa ini dipakai untuk sumur-sumur yang sudah tidak memiliki tekanan
yang cukup untuk menaikkan atau mengalirkan minyak bumi sampai ke permukaan.
Prinsip kerja pompa angguk adalah dengan mengubah gerak putar menjadi gerak naik
turun, sehingga menyebabkan pompa bisa bekerja menaikkan minyak bumi dari
dalam sumur ke atas permukaan.
3. Bagian-bagian pompa angguk adalah prime mover, gear reducer, V-belt, crank, conter
weight, pitman, Samson post, walking beam, horse head, bridle, carrier bar, saddle
briering, equalizer, well head, stuffing box, polished rod, working barrel, plunge,
traveling valve, dan standing valve
4. Prime mover sebagai penggerak utama dari seluruh rangkaian yang terdapat pada
pompa, baik itu yang berada di atas maupun di bawah permukaan.
5. Gear reducer adalah pengatur kecepatan putar prime mover sehingga sesuai untuk
kondisi pemompaan.
6. V-belt adalah sabuk pada proses pemindahan gerak dari prime mover ke gear reducer.
7. Crank adalah sepasang tangkai yang menghubungkan antara crank shaft pada gear
reducer dengan counter weight. Lubang dari crank menjadi tempat
dudukan pitman yang selanjutnya akan mengkonversi putaran menjadi gerak lurus.
8. Counter weight adalah sepasang alat pemberat yang digunakan untuk mengimbangi
gerakan naik turun pompa agar tidak berbeda jauh dalam hal pembebanannya.
Dengan ini pompa dan motor akan lebih tahan lama. Efek counterbalance tergantung
dari berat, posisi, dan geometri alat.
9. Pitman adalah sepasang tangkai penghubung antara crank arm dengan walking beam,
fungsinya ialah mengubah serta meneruskan gerak putar menjadi gerak bolak balik
naik turun. Sambungan pitman pada lubang crank juga berfungsi sebagai pengatur
panjang langkah pompa.
10. Samson post adalah Rangkaian kaki penyangga atau penampang walking beam.
11. Walking beam adalah tangkai horizontal di bawah horse head. Fungsinya meneruskan
gerak naik turun yang dihasilkan oleh pitman dan counter weight ke rangkaian pompa
yang berada di dalam sumur melalui sucker rod. Gerakan ke atas dan ke bawahnya
kurang lebih 45 derajat atau 1/8 lingkaran.
12. Horse head berfungsi untuk menurunkan gerak dari walking beam ke dalam sumur
melalui bridle, polished rod, dan sucker rod. Horse head bisa juga disebut sebagai
kepala dari walking beam dan menyerupai kepala kuda serta memiliki bentuk 1/8
lingkaran.
13. Bridle adalah sepasang kabel baja yang disatukan pada carrier bar. Carrier bar sebagai
tempat bergantungnya rangkaian polished rod dan sucker rod. Saddle bearing adalah
tempat dudukan walking beam terhadap samson post.
14. Equalizer adalah bagian atas tempat dudukan pitman yang bergerak secara leluasa
sesuai dengan kebutuhan proses pemompaan minyak bumi dari dalam sumur.
15. Well head adalah casing head dan tubing head yang dipasang pada sumur sebagai
tempat kedudukan exhaust master.
16. Stuffing box sebagai pengaman agar saat polished rod bergerak naik, minyak tidak
ikut naik dan keluar (menyembur), sehingga aliran dapat diarahkan ke flow
line melalui tee.
17. Polished rod merupakan stang penghubung antar pumping unit di permukaan tanah
dengan rangkaian pompa yang berada di dalam sumur.
18. Working barrel adalah tabung silinder, tempat naiknya plunger.
19. Plunger adalah piston panjang yang bergerak naik turun, fungsinya adalah
mengangkat minyak dari dasar sumur dan diarahkan ke lubang tubing hingga dapat
sampai ke permukaan.
20. Traveling valve adalah klat yang berbentuk bola yang terdapat pada plunger. Alat ini
bergerak membuka dan menutup. Alat ini akan terbuka bila plunger bergerak turun
("down stroke") dan akan menutup saat plunger naik ("up stroke").
21. Standing valve adalah katup berbentuk bola yang terletak pada bagian bawah pompa,
yang berfungsi untuk menahan minyak agar tidak keluar dari working
barrel saat down stroke.

Anda mungkin juga menyukai