Anda di halaman 1dari 13

Hasil kerja praktik yang telah dilaksanakan di PT.

Pertamina Drilling
Services Indonesia, yaitu berupa pengetahuan umum mengenai dunia kerja serta
pengetahuan khusus mengenai proses pengeboran minyak, distribusi jaringan
listrik 600 Volt, serta yang terutama sistem proteksi pada jaringan listrik 600
Volt yang terpasang pada Rig PDSI #43.3/AB1500-E

Proses dan Sistem Utama Pengeboran


Rig adalah kumpulan dari peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak. Gas
bumi, dan mineral. Rig terbagi menjadi 2 macam yaitu Rig yang umumnya
dioperasikan di daerah daratan (on shore) atau yang dioperasikan pada
permukaan air (off shore). Pemboran sendiri merupakan aktivitas pembuatan
lubang atau sumur sebagai akses untuk mengetahui kandungan yang ada di
dalam tanah maupun sebagai jalur untuk keluarnya suatu materi yang berada di
dalam tanah ke permukaan.

Rig pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan


pengoperasiannya,
1. Land Rig digunakan Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana,
terdiri dari menara dan struktur penopang.
2. Swamp Barge Rig digunakan untuk operasi pengeboran pada laut dangkal
dan rawa. Untuk peralatan dan perlengkapan pada rig ini sama dengan rig
darat namun menara dan sistem pengeboran di tempatkan diatas ponton.
Ponton ini akan didudukan didasar laut dangkal atau dasar rawa saat
pengeboran berlangsung.

3. Jack Up Rig digunakan untuk pengeboran off shore dengan kedalaman


sekitar 100 Meter. Rig ini ditopang dengan kaki Panjang yang dapat dinaik
turunkan untuk menopang struktur utama.
4. Semi-Submersible Rig digunakan untuk pengeboran off shore pada laut
dalam (lebih dari 100 Meter). Sesuai dengan Namanya Rig ini merupakan
objek terapung yang dipasangkan alat pengeboran
5. Drill Ship Digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam. Semua
peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal.

Hoisting System
Hoisting System atau disebut dengan sistem pengangkatan berfungsi untuk
membantu sistem alat-lat pemutar di dalam mengebor sumur dengan
menyediakan alat-alat yang sesuai serta ruang kerja yang dibutuhkan untuk
mengangkat dan menurunkan drill string, casing string, dan peralatan
subsurface lainnya dari dan ke lubang sumur. Hoisting system terdiri dari 2 sub
bagian utama, yaitu:

1.) Supporting Structure (Rangka Pendukung)


Supporting structure merupakan kontruksi baja yang dirakit atau dibangun di
atas titik sumur (lokasi pengeboran) yang tugasnya adalah untuk mendukung
rangkaian peralatan pipa pengeboran. Supporting structure sendiri terdiri dari :
a. Substructure : Kontruksi baja yang memiliki ukuran yang cukup besar yang
dibangun untuk menjadi dasar dan menunjang menara bor yang tingginya
ditentukan oleh kebutuhan pencegah semburan liar.
Gambar 4.1 Substructure Rig PDSI #38.2/D1000-E
b. Derrick/Mask (Menara Pengeboran) : Menara bor yang berfungsi untuk
menyediakan ruang untuk mengangkat atau memasukkan rangkaian pipa bor
dari atau ke dalam lubang bor. Semakin tinggi menara bor, semakin panjang
rangkaian pipa bor yang ditangani sehingga semakin cepat proses operasi
making a trip.
10

Gambar 4.2 Menara Bor Rig PDSI #38.2/D1000-E


c. Rigfloor : Merupakan bagian untuk perhitungan kedalaman pada sumur yang
di bor, karena titik nol pemboran dimulai dari lantai bor atau rigfloor. Rigfloor
sendiri berada di atas substructure dan berfungsi untuk menampung peralatan-
peralatan pemboran yang kecil, tempat berdirinya menara bor, mendudukkan
drawwork, driller cabin, dan rotary table. Berikut merupakan susunan dari
rigfloor :
2.) Hoisting Equipment (Peralatan Pengangkat)

Hoisting equipment merupakan peralatan khusus untuk mengangkat,


menurunkan, dan menggantung rangkaian pipa bor dan mata bor di dalam
lubang sumur. Alat pengangkat ini terdiri dari :
a. Drawwork, yaitu unit mesin penarik/pengangkat yang terletak di dekat meja
pemutar di lantai rig.

Gambar 4.3 Drawwork


Komponen-komponen utama drawwork terdiri dari :
1.) Revolving drum : merupakan suatu drum untuk menggulung kabel bor
(drilling line).
11
2.) Breaking system : terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu hidrolis
atau listrik, berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan gerakan kabel
bor.
3.) Rotary drive : berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawwork ke meja
putar.

Hoisting system memiliki peralatan pengangkat pipa dari catwalk menuju ke atas
rig atau pada saat pemasangan dan pelepasan pipa pada top drive. Pada
drawwork memiliki beberapa bagian diantaranya deadline anchor, hook load,
drawwork, shave fastline, dan hook. Deadline anchor berfungsi untuk
mematikan sling/drilling line agar tidak bergerak. Hook load berfungsi sebagai
unit untuk mendeteksi massa dari beban yang diangkat top drive. Sedangkan
drawwork dalam hal ini berfungsi sebagai penggerak hook dalam memindahkan
pipa. Hook sendiri berfungsi sebagai pengait top drive.
b. Overhead Tools, yaitu mata rantai penghubung di dalam sistem pengangkat
yang terdiri dari crown block, travelling block, hook, dan elevator.
1.) Crown Block : merupakan kumpulan roda yang ditempatkan pada puncak
menara (sebagai block yang diam). Crown block berfungsi untuk melilitkan tali-
tali pemboran dan sebagai katrol untuk membuat sistem pengangkat bekerja.
2.) Travelling Block : kumpulan roda yang digantung di bawah crown block,
diatas lantai bor yang berfungsi sebagai block yang bergerak naik turun
mengangkat hook block.

Gambar 4.4 Travelling Block 12

3.) Hook : digunakan untuk menggantungkan swivel dan rangkaian pipa bor
selama operasi pemoran berlangsung. Hook terletak di bawah travelling
block.

Gambar 4.5 Hook


4.) Link : Berfungsi sebagai pengait antara hook dengan elevator dan berlokasi
dekat hook. Link sebagai penggantung yang dirangkai dengan elevator.
5.) Elevator : merupakan penjepit yang digantungkan pada salah satu sisi
travelling block atau hook dengan elevator links. Dengan demikian, elevator
berfungsi sebagai penjepit atau pemegang drill pipe dan drill colar bagian demi
bagian sehingga dapat dimasukkan ke lubang dan dikeluarkan dari lubang.

Gambar 4.6 Elevator yang Terhubung dengan Link


6.) Drilling line : yaitu tali kawat baja berkekuatan tinggi yang menjadi
pengubung dari drawwork, Crown block, dan travelling block untuk menarik
peralatan overhead. Drilling line menghubungkan semua komponen dalam
sistem pengangkatan, karena tali ini dililitkan secara bergantian melalui Crown
block dan pull travelling block, kemudian digulung pada revolving drum yang
berputar. Drilling line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi
untuk menahan atau menarik beban pada hook.
c. Cathead dan Hydraulic Cathead

Cathead merupakan alat untuk mengencangkan dan melonggarkan koneksi pada


drill string atau untuk membuka dan menutup pada rangkaian pipa bor.
Menggunakan tenaga hydraulic sebagai sumber penggerak cathead. 13

Gambar 4.7 Cathead


Gambar 4.8 Cathead Hydraulic Set
Hoisting system merupakan sistem pengangkatan pipa yang juga dapat
dipasangkan ke Top Drive. Sistem pengangkatan pipa mulai dari catwalk menuju
ke bagian Rig dengan cara dinaikkan. Pipa dinaikkan menggunakan drawwork.
Drawwork berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan pipa. Bila telah
digunakan untuk memasang pipa saat pengeboran maka pipa dari catwalk akan
dibawa naik dan disambungkan dengan pipa yang sudah terhubung ke bit.
Ketika akan melepas maka drawwork berperan untuk mengembalikan pipa yang
telah dilepas dari sambungan menuju ke catwalk. Untuk mengangkat pipa
dibutuhkan hook atau pengait sling yang akan diikat pada pipa yang akan
diangkat atau diturunkan.
Proses penggabungan pipa disebut dengan connect sedangkan pelepasan
sambungan pipa disebut dengan disconnect. Pada proses connect dibutuhkan
HPU dan cathead untuk mengencangkan pipa yang connect. Sedangkan alat
bantunya adalah kunci tong, sleep, spinner dan grease. Kunci tong berfungsi
untuk mengikat pipa yang akan dikencangkan pada torsi tinggi. Sedangkan
spinner merupakan pemutar pipa pada torsi rendah. Kunci tong memiliki ukuran
yang berbeda-beda. Panjang lengan 14

kunci tong berpengaruh pada perhitungan torsi yang digunakan, semakin


panjang lengan kunci tong maka torsi yang digunakan akan lebih kecil. Sleep
adalah pengunci pipa pada rotary table agar pipa pada lubang tidak bergerak dan
memudahkan untuk menyambungkan pipa. Grease merupakan sebuah cairan
yang digunakan pada saat penyambungan pipa, grease dioleskan pada
sambungan pipa. HPU dan cathead menggunakan prinsip hidraulik dengan
menggunakan piston. Connect dan disconnect bisa juga disebut dengan posisi
make up dan break out. Posisi make up merupakan posisi di mana cathead
menggunakan torsi untuk mengencangkan sambungan pipa. Sedangkan break
out merupakan posisi di mana cathead menggunakan torsi untuk membuka
sambungan. Pembukaan sambungan menggunakan torsi yang lebih besar
dibandingkan dengan penyambungan. Pada saat make up biasanya digunakan
20-21 kft.lb untuk drill pipe (DP).
4.1.2 Rotating System (Sistem Pemutar)
Rotating system merupakan sistem penggerak atau sistem putar pada bor/bit,
memberi beban mata bor, dan memberi saluran lumpur bertekanan tinggi ke
mata bor untuk mengebor membuat lubang sumur. Terdapat dua metode yang
diterapkan pada rotating system, yaitu metode rotating dengan menggunakan
rotating system dan metode rotating dengan menggunakan top drive. Pada rig
berbasis elektrik saat ini, rotating system yang digunakan rata-rata menggunakan
top drive. Pada saat ini penggunaan top drive lebih sering digunakan karena
kecanggihan dan efesiensi terhadap penggunaan peralatan tambahan, karena
sistem pemutar yang menggunakan top drive tidak memerlukan pemasangan
kelly dan swivel. Berikut merupakan skematika dari penggunaan rotary table
sebagai sistem pemutar.
Gambar 4.9 Skematik Penggunaan Rotary Table
Komponen pemutar terdiri dari beberapa bagian yaitu : 15

a. Rotary table : berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari drawwork ke


rangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan kelly (jika pemboran
menggunakan kelly), menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan
atau pelepasan pipa bor. Rotary table tidak digunakan jika sistem pemutar
menggunakan Top Drive. Dengan kata lain tidak dinyalakan, tetapi tetap
terinstall.
b. Rotary slip : apabila rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka
rotary slip akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat
dilakukan penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor. Fungsi lain
dari rotary slip adalah untuk menahan drill string yang menggantung ketika
melakukan koneksi, menaikkan dan menurunkan drill string ke drill hole.
Dijepitkan pada rangkaian drill string pada saat pemasangan atau pelepasan,
agar tidak terlepas ataupun jatuh kedalam lubang bor.

Gambar 4.10 Rotary slip


Sedangkan Top Drive menggunakan sistem elektrik dalam penggunaannya, yaitu
menggunakan motor listrik sebagai pemutar Drill Pipe, Drill Colar, dan Bit.
Tidak hanya itu, rangkaian Top Drive juga berfungsi sebagai tenaga angkat Drill
Pipe, Drill Colar, dan HWDP serta sebagai tempat injeksi lumpur ke sumur.
Gambar 4.11 Top Drive
Top Drive ataupun Kelly Swivel memiliki prinsip kerja yang sama yaitu untuk
memutar drilling string. Swivel merupakan alat mekanis yang digunakan pada
rig pengeboran yang tergantung langsung di bawah blok dan tepat di atas kelly
drive, 16

berfungsi memberikan kemampuan kelly untuk berputar sambil membiarkan


blok perjalanan tetap berada posisi rotasi stasioner namun memungkinkan derek
melakukan gerakan vertikal naik turun sekaligus memungkinkan penguapan
cairan pengeboran ke dalam pipa bor.
Kelebihan pada Top Drive dibandingkan dengan Kelly adalah lebih aman, lebih
cepat, dan lebih efisien karena kemampuan mereka menangani 2-3 sambungan
pipa bor sekaligus. Selain itu, rig penggerak teratas dapat memutar pipa saat
tersandung pipa ke keluar dari lubang, yang membantu mengurangi masalah
yang terkait dengan pipa macet, yang merupakan salah satu penyebab paling
signifikan kehilangan waktu rig. Proses pipa berputar saat tersandung ini dikenal
sebagai reaming, dan sangat penting dalam pengeboran terarah, di mana bagian
pipa yang lebih besar bisa bersentuhan dengan sumur bor, sehingga
meningkatkan kemungkinan terkena pipa tersumbat. Dengan reaming saat
tersandung ke keluar dari lubang, pipa terus bergerak, dan tidak pernah memiliki
kesempatan untuk terjebak setelah menyentuh dinding sumur bor.
4.1.3 Circulating System (Sistem Sirkulasi)
Circulating system yaitu suatu bagian dari sistem utama dalam Rig pemboran
yang difungsikan untuk mengalirkan lumpur pemboran, turun melewati
rangkaian pipa pemboran dan naik ke annulus membawa serbuk bor ke
permukaan. Lumpur yang masuk kedalam pipa sudah di kontrol terlebih dahulu,
dan sudah dipisahkan dari pasir-pasir yang besar maupun kecil dan sudah bebas
dari adanya gas. Kemudian mud pump memompakan lumpur untuk masuk
kembali melalui drill line. Lumpur digunakan sebagai pelumas dan pendingin
bagi bit/pahat/matabor. Selain itu, lumpur juga digunakan untuk mengangkat
cutting atau serpihan dari tanah yang telah di bor dengan pressure lumpur
tertentu.
Mud Pump memompa melewati beberapa line, terdapat 3 line karena ada 3 buah
Mud Pump yang memompa lumpur dari mud tank. Mud pump mengalirkan
lumpur melewati valve-valve yang memiliki sensor pressure. Sensor pressure
yang berada pada check valve berfungsi untuk mengalirkan lumpur keatas ketika
pressure sudah mencapai batas yang ditentukan. Dari valve saluran lumpur
dijadikan 1 saluran sehingga memiliki pressure yang lebih tinggi. Valve mengalir
menuju ke standpipe.
Standpipe ditentukan arah lumpur yang akan mengalir, lumpur yang mengalir
menuju pipa di Top Drive akan dideteksi terlebih dahulu menggunakan sensor
pressure pada standpipe. Terdapat beberapa pipa pada standpipe yang tetap
dibuka valve-nya tepatnya pada valve yang menuju ke sensor pressure. Sensor
dirangkai jalur paralel sehingga tidak menghambat pressure lumpur. Sehingga
pressure dari lumpur 17

akan diukur kembali sebelum masuk ke pipa. Standpipe memiliki dua jalur
untuk menuju ke Top Drive dan ke pipa pemboran, tetapi jalur yang digunakan
satu saluran, saluran lainnya digunakan untuk backup bila terjadi kerusakan pada
jalur lainnya. Sebagian aliran dialirkan menuju ke BOP system dengan sensor
pressure yang berbeda. Sensor pressure yang akan dialirkan menuju ke BOP
digunakan sensor dengan pressure 0 sampai 200 psi. Sedangkan sensor pressure
yang akan dialirkan menuju ke pipa Top Drive memiliki pressure maksimum
10000 psi. Aliran tersebut akan dialirkan menuju ke Top Drive melewati selang
dan masuk ke pipa. Pipa terhubung dengan bit atau pahat, pahat tersebut
memiliki lubang dengan fungsi untuk mengeluarkan lumpur pressure tinggi.
Lubang tersebut digunakan untuk mengeluarkan lumpur pressure tinggi yang
akan mengangkat cutting keatas. Cutting dan lumpur tersebut akan melewati
saluran penyaringan. Penyaringan tersebut disebut dengan solid control
menggunakan filter pompa. Dengan adanya solid control maka pompa lumpur
tidak mudah rusak dan massa lumpur terkontrol untung mengangkat cutting
selanjutnya.
Aliran lumpur bor pada saat sirkulasi akan melewati bagian-bagian :
a. Mud tank ke Mud Pump
b. Mud Pump ke high pressure surface connection dan ke drillstring
c. Drillstring ke bit
d. Bit ke atas melalui annulus hingga ke permukaan
e. Sampai di permukaan akan melalui solid control equipment

4.1.4 Blow Out Prevention (Sistem Pencegah Semburan Liar)


Gambar 4.12 Blowout Prevention
Blowout prevention system (BOP) merupakan sistem pengaman tekanan saat
berjalannya proses pemboran. BOP memiliki prinsip kerja seperti check valve,
bisa 18

mengeluarkan lumpur tetapi tidak dapat memasukkan lumpur. Posisi keluar


lumpur adalah kedalam lubang, sebaliknya posisi masuk adalah posisi keluar
dari lubang. BOP merupakan penahan tekanan berlebih keluar dari lubang,
seperti semburan liar bertekanan tinggi. BOP yang digunakan bergantung pada
ukuran lubang yang akan dibuat. Sebelum digunakan BOP dilakukan pressure
test dengan beberapa tahap tekanan agar saat digunakan aman. Sebagian besar
drilling Rig sekarang telah menggunakan sistem transmisi tenaga listrik yang
harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem ini mesin diesel memberikan tenaga
mekanik dan diubah menjadi listrik oleh generator listrik yang dipasang di depan
block. Generator menghasilkan arus listrik yang dialirkan melalui kabel
tambahan ke motor listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan lain.
Seperti sistem angkat, rotary, sirkulasi, penerangan, dan lain lain. Beberapa
keuntungan penggunaan electric power transmission adalah lebih flexibel
letaknya, tidak memerlukan rantai penghubung, lebih kompak dan porable serta
lebih mudah di kontrol. Accumulator menggunakan beberapa tabung untuk
mengendalikan valve. Pengendalian valve menggunakan beberapa tabung yang
berisi Nitrogen. Penggunaan Nitrogen karena menghasilkan hasil yang lebih
bersih dan memiliki sifat stabil (tidak mudah bereaksi dengan partikel lain pada
formasi).
BOP memiliki beberapa buah bagian dengan bagian paling atas adalah anular
yang memiliki prinsip menahan tekanan dengan menggunakan silicon.
Kemudian ada 3 buah ramp, 2 ramp yang pendek adalah double ramp dan satu
buah ramp yang panjang adalah single ramp. Double ramp terdapat dua jenis
yaitu variable ramp dan blind ramp. Sedangkan pada single ramp terdapat pipe
ramp. Pipe ramp berfungsi untuk menjepit pipa bila terjadi kick. Blind ramp
berfungsi sebagai penjepit dengan kekuatan yang lebih besar hingga pipa
menjadi penyok. Variable ramp merupakan pemutus pipa ketika terjadi kick
yang terlalu besar.
Blow Out Prevention merupakan sistem Rig pemboran yang berfungsi untuk :
a. Menutup lubang sumur pada keadaan ada pipa atau tidak ada pipa dalam
lubang serta untuk pekerjaan stripping in atau stripping out.
b. Menahan tekanan sumur yang timbul dan dapat dilalui semua peralatan yang
dipakai untuk operasi pemboran/kerja ulang.
c. Mengendalikan tekanan sumur dan dapat dipakai untuk pekerjaan sirkulasi
mematikan kick. Menggantung (hanging off) dan memotong pipa bor pada
keadaan darurat

Anda mungkin juga menyukai