Swivel (kepala pembasuh) merupakan alat berbentuk khusus yang digantung pada hook yang terletak
di bawah block jalan (travelling block) dan mempunyai fungsi utama untuk:
Menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas, sambil dialiri
lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran Menahan beban menggantung dari batang bor selama
sirkulasi. Rotari Assembly (unit pemutar) adalah suatu perangkat mesin pemutar yang berkekuatan
besar dan mempunyai fungsi utama untuk: Memutar batang bor selama operasi – operasi pemboran
Menahan dan menggantung batang bor dimeja putar dengan selip – selip putar (rotary slips) sewaktu
menambah atau melepas pipa dari rangkaian pipa bor.
Unit pemutar terletak dilantai bor di bawah block mahkota (crown block) dan terdiri dari:
Rotary table (meja putar) Master bushing (bantalan utama) Kelly bushing (bantalan pipa segi) Rotary
slips (Selip – selip putar) Make up dan break out tong (kunci – kunci pengikat dan pelepas).
4. BOP System
Merupakan system rig pemboran yang berfungsi:
1. Menutup lubang sumur pd keadaan ada pipa atau tidak ada pipa dlm lubang serta utk pekerjaan
stripping in atau stripping out
2. Menahan tekanan sumur yg timbul dan dpt dilalui semua peralatan yang dipakai utk operasi
pemboran / kerja ulang
3. Mengendalikan tekanan sumur & dpt dipakai utk pekerjaan sirkulasi mematikan kick
4. Menggantung (hanging off) dan memotong pipa bor pd keadaan darurat.
5. Memiliki system peralatan cadangan apabila salah satu rusak, khusus utk sumur bertekanan
tinggi. peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan
tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas
berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
5. Power System
Suatu system dalam rig pemboran dimana suatu perangkat instalasi pemboran menadaptkan supply
daya untuk menggerakan system-sytem yang lain. Dalam suatu rig pemboran terdiri dari power
system yaitu mechanical & Electrical.
Fixed Mast Rig, biasanya memiliki kapasitas 1000HP ke atas. Untuk memudahkan transportasi dan
pemasangannya, struktur mast biasanya di bagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu: upper, middle dan lower
mast.Fixed Mast Rig mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi.
Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata
bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil “bagian tanah yang terpotong”
selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa pemboran. Peralatan lain dapat mendorong asam
atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru
yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari
pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
1. RIG Darat: Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan struktur
penopang.
2. Rig Rawa: Biasa dikenal dengan sebuat “Swamp Barge”. Untuk kelengkapan alat pengeboran
sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton.
Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di
perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
3. Jack Up Rig: Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun
untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman
sekitar 100 M atau kurang
4. Tender RIG: Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk
membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG akan menempel di
platform saat operasi pengeboran berlangsung.
5. Semisubmersible RIG: Sesuai namanya, RIG semisub merupakan objek terapung yang dipasang
alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M).
6. Drill Ship: Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk mengebor
laut yang sangat dalam.
Apa itu Rig Offshore
Offshore rig
Kapal yang digunakan adalah fast boat yang memang hanya untuk mengangkut penumpang,
berukuran kecil dan cepat, atau supply boat yang digunakan mengangkut peralatan, solar, air dan
pasokan kebutuhan lainnya untuk rig
Maksud dan tujuan pemboran
Pemboran into (Coring) bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif untuk keperluan
geoteknik, mengetahui kualitas batubara dan pengujian lainnya untuk menyediakan informasi yang
baik dan mencukupi dari suatu lubang pemboran.
Menurut tempat beroperasinya, rig ada dua macam yaitu rig darat (land-rig) untuk operasi di daratan
dan rig laut (offshore-rig) untuk operasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau
delta sungai).
Offshore-rig juga terbagi berdasarkan kedalaman air yaitu:
1. Inland barge rig adalah barge yang di atas deknya terdapat rig dengan segala perlengkapannya.
Inland barge rig khusus digunakan untuk melakukan pengeboran di tempat-tempat yang sangat
dangkal seperti rawa dan muara sungai atau delta. Inland barge rig ada dua macam yaitu swamp
barge dan tender barge. Swamp barge adalah rig untuk operasi di perairan dengan kedalaman air
maksimal 7 meter saja. Sedangkan tender barge adalah rig yang mirip swamp barge tetapi dipakai di
perairan yang lebih dalam.
2. Jack up rig adalag rig dengan platform yang dapat mengapung dan memiliki tiga atau empat kaki
yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai
menginjak dasar laut. Selanjutnya, badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga
bentuk menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua
kakinya haruslah dinaikkan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air.
Lalu rig ini ditarik dengan menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Rig ini biasa
biasa digunakan untuk kedalaman 5-200 meter.
3. Semi-submersible rig, sering hanya disebut ‘semisub’ yaitu rig jenis mengapung. Rig ini
diikat ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan.
Dengan menggunakan thruster yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semisub mampu
mengatur posisinya secara dinamis. Rig ini sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jack
up. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga populer dipakai di daerah laut berombak besar
dan bercuaca buruk.
4. Submersible rig terdiri dari bagian utama berbentuk ponton/silinder yang dapat mengambang
dan di atasnya terdapat rig beserta semua peralatannya. Setelah tiba di lokasi, bagian utama
kemudian ditenggelamkan ke dasar laut dan menjadi penyangga rig.
5. Drill ship adalah semua peralatan pengeboran dipasang pada kapal. Rig ini biasanya digunakan
untuk daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat
bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di derah terpencil
atau jauh dari darat
Berdasarkan fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam:
1. Drilling rig adalah rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru
maupun memperdalam sumur lama.
2. Workover rig berfungsi untuk melakukan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya untuk
perawatan, perbaikan, penutupan dan sebagainya. (TW)
Dalam industri perminyakan, pemboran adalah suatu kegiatan penting yang harus dilakukan
untuk mendapatkan hidrokarbon dibawah permukaan. Pemboran adalah suatu kegiatan membuat
lubang dari permukaan menuju target (reservoar) yang telah ditentukan. Kesuksesan operasi
pemboran menentukan kelanjutan industri minyak dan gas bumi kita. Dalam operasi pemboran,
banyak hal-hal yang harus dilakukan dan mempunyai resiko yang tinggi apabila hal-hal tersebut
gagal. Ada beberapa macam tahapan pemboran, yakni :
Pemboran Eksplorasi Adalah pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada
tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
a. Pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi,
program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa cutting, logging dan testing.
b. Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang
sesuai, pemasangan alat pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik, dsb), perhitungan
biaya pemboran.
c. Pemboran eksplorasi, sekaligus mengumpulkan data-data formasi melaluui coring dan
pemeriksaan cutting
d. Test produksi dengan Drill Stem Test (DST) dan survei lubang bor dengan logging
Pemboran Delinasi Adalah pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas
penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Langkah-langkah :
a. Pemboran Delinasi (biasanya 3 atau 4 buah sumur, masing-masing di sebelah utara, selatan,
timur, dan barat dari antiklinnya)
b. Analisa data
c. Perhitungan perkiraan besarnya cadangan dengan metoda volumetrik.
d. Perencanaan jumlah dan letak sumur pengembangan yang harus dibor untuk
mengeksploitasi lapisan tersebut.
Pemboran Pengembangan Adalah pemboran sumur yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur
produksi.
Langkah-langkah :
a. Perencanaan dan persiapan pemboran.
b. Pemboran sumur-sumur pengembangan.
c. Penyelesaian sumur-sumur pengembangan.
d. Perencanaan dan persiapan pemasangan fasilitas produksi.
e. Kegiatan memproduksikan dan transportasi.
Pemboran Sumur-sumur Sisipan (infill well) Adalah pemboran sumur-sumur yang letaknya
diantara sumur-sumur yang telah ada, tujuannya adalah untuk mengambil hidrokarbon dari area
yang tidak terambil oleh sumur-sumur sebelumnya yang telah ada. Fungsi sumur-sumur sisipan ini
adalah sebagai proyek percepatan pengurasan reservoar.
Pemboran terbagi dalam 5 sistem utama, yaitu Sistem Tenaga (Power System), Sistem Angkat
(Hoisting System), Sistem Putar (Rotating System), Sistem Sirkulasi (Circulating System), dan
Sistem Pencegah Semburan Liar (BOP System).
Sistem Tenaga (Power System) Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen
utama, yaitu :
1. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal sebagai “Prime
Mover” (penggerak utama).
2. Distribution Equipment (transmition), meneruskan tenaga yang diperlukan untuk operasi
pemboran.
Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem transmisi
mekanis atau sistem transmisi listrik.
Drilling Rig : Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen peralatan pemboran,
yang berfungsi untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan drill
string dan casing kedalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung.
1. Struktur penyangga (supporting structure) yang dikenal dengan nama “rig” yang meliputi
antara lain :
a. Drilling tower (derick atau mast).
b. Substructure.
c. Rig floor.
2. Peralatan pengangkatan (hoisting equipment)
d. Drawwork.
e. Overhead tool (crown block, travelling block, hook, elevatore).
f. Drilling line.
Drilling Rig : Sistem Putar (Rotating System)
Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan
diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen :
1. Peralatan putar (rotary assembly)
2. Rangkaian pipa bor
3. Mata bor
Peralatan putar berfungsi untuk :
• Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung
• Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang (dimasukkan) pada rotary
table ketika disambung atau melepas bagian-bagian drill pipe.