Anda di halaman 1dari 5

3.3.

PEMBAHASAN
Pada praktikum Peragaan Peralatan Pemboran kali ini, sangat terasa
berbeda dari praktikum sebelumnya, yang dilakukan secara online, sehingga tidak
dilakukan pertemuan secara langsung di studio Peragaan Peralatan Pemboran. Hal
ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Pada
minggu pertama ini membahas mengenai hoisting system atau sistem
pengangkatan sebagai acara kedua.
Dalam kegiatan pemboran, sistem pengangkatan memiliki peran yang
sangat penting, mengingat bahwa sistem pengangkatan ini adalah sistem yang
mendapat beban, baik beban vertikal maupun horizontal. Beban vertikal yang
dialami berasal dari beban menara itu sendiri, beban dari drill string, casing
string, tegangan dari fast line, beban karena tegangan deadline serta beban dari
blok-blok. Sedangkan beban horizontal berasal dari tiupan angin yang sangat
terasa mempengaruhi beban sistem pengangkatan pada pemboran di lepas pantai,
dan beban dari stand yang bersandar.
Sistem pengangkatan (hoisting system) terdiri dari dua sub-komponen,
yaitu struktur penyangga (supporting structure) dan peralatan pengangkatan
(hoisting equipment). Struktur penyangga (rig) merupakan suatu kerangka sebagai
platform yang berfungsi sebagai penyangga peralatan pemboran. Kerangka ini
diletakkan di atas lantai bor, dan memiliki fungsi utama memberi ruang kerja
yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan
lainnya, untuk trip, dan juga untuk menahan beban yang berasal dari luar (faktor
eksternal).
Struktur penyangga (supporting system) terdiri dari menara pemboran
(drilling tower), substructure, dan lantai bor (rig floor). Menara pemboran terbagi
menjadi dua jenis, yaitu derrick (tipe standar) dan mast (tipe portable). Jenis
menara yang digunakan tergantung pada kedalaman sumur. Derrick dipasang
pada kedudukan rig sebelum pengeboran berlangsung, kemudian dapat dibongkar
dan dipindahkan ke lokasi pemboran berikutnya. Derrick dapat disesuaikan
kekuatan dan ketinggiannya dengan yang diperlukan pada operasi pemboran.
Ketinggian derrick diperlukan dalam pemasangan joint casing ataupun pipa-pipa
panjang.
Sedangkan mast (tipe portable) merupakan menara pemboran yang
bersifat mobile. Menara jenis ini biasanya digunakan pada operasi pemboran yang
terletak di daerah-daerah dengan luas area yang kecil sehingga tidak
memungkinkan untuk dapat dibangun fasilitas pemboran yang lengkap secara
konvensional. Menara ini lebih murah, mudah, dan cepat dalam pendiriannya,
biaya transportasinya juga lebih murah, namun penggunaannya terbatas pada
operasi pemboran yang tidak terlalu dalam.
Substructure merupakan konstruksi dari kerangka baja sebagai platform
yang terpasang di atas lubang bor langsung. Substructure memberikan ruang kerja
bagi pekerja dan peralatan di atas dan di bawah lantai bor. Tinggi substructure
dapat ditentukan berdasarkan tipe rig dan BOP stack. Substructure juga mampu
menahan beban yang sangat besar yang berasal dari derrick atau mast, peralatan
hoisting, rotary table, drill string, dan beban dari casing.
Rig floor (lantai bor) memiliki fungsi utama yaitu memberi tempat kerja
bagi crew pemboran saat melakukan operasi pemboran, sebagai tempat untuk
menampung peralatan pemboran yang berukuran kecil, tempat berdirinya menara,
tempat untuk mendudukkan drawwork, dan tempat driller dan rotary helper
(roughneck). Bagian ini merupakan bagian yang penting dalam perhitungan
kedalaman sumur karena titik nol pemboran dimulai dari rig floor. Di pemboran
juga terdapat mouse hole dan rat hole. Mouse hole adalah lubang didekat rotary
table pada rig floor dimana drillpipe ditempatkan pada saat dilakukan
penyambungan dengan kelly pada proses trip in. Sedangkan rat hole adalah
lubang didekat kaki menara pada lantai bor dimana kelly ditempatkan pada proses
trip out.
Top drive merupakan perangkat mekanik pada rig pengeboran yang
menyediakan torsi searah jarum jam kebor untuk mengebor lubang bor. Ini
merupakan alternatif dari rotary table. Top drive terletak dibawah travelling block
dengan pergerakan vertikal keatas dan kebawah derek. Dengan adanya top drive
system, rotary table tidak perlu lagi memutar drill string karena sudah diputar
oleh top drive. Namun rotary table masih tetap dipasang tetapi tanpa dipasang
kelly bushing. Keuntungannya, sistem rotary table hanya dapat mengebor bagian
pipa bor sepanjang 9,1 m (pipa bor tunggal) sedangkan top drive dapat mengebor
dudukan 60-90 kaki (18-27 meter) (masing-masing pipa bor ganda dan 3/3 pipa
bor disambungkan menjadi 1) lebih efisien waktu.
Peralatan pengangkatan yang terdapat pada suatu pemboran terdiri dari
drawwork, overhead tools, dan drilling line. Drawwork merupakan otak dari unit
pemboran karena melalui alat ini, seorang driller bisa melakukan dan mengatur
operasi pemboran. Drawwaork ditempatkan sejajar dengan deadline anchor
namun berlawanan arah, dikarenakan deadline achor merupakan alat yang dipakai
untuk menambatkan drilling line. Overhead tools merupakan rangkaian yang
terdiri dari crown block, traveling block, hook, dan elevator. Drilling line
merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam operasi pemboran
karena berfungsi untuk menarik atau menahan beban yang diderita oleh hook.
Drilling line terbuat dari baja dan merupakan kumpulan dari kawat yang kecil,
diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu lilitan. Drilling line sering disebut
wire line atau wire rope didalam industri pengeboran. Wire rope mempunyai tiga
komponen yaitu core, strand dan wire. Wire rope dibedakan atau klasifikasikan
dari jumlah strand, jumlah wire dalam satu strand dan pattern (susunan) dan
strand. Lilitan dari kabel pemboran terdiri dari 6 kumpulan dan satu bagian yang
disebut core.
Pada drilling line, kecelakaan merupakan hal yang mungkin terjadi,
terutama akibat dari peralatan yang aus. Maka dari itu, dibuatlah suatu program
yang berguna untuk menghindari kecelakaan tersebut, yaitu “Cut Off Program”.
Program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan dinyatakan
dengan ton mile yang diderita kabel. Mekanisme dari program ini adalah dengan
menurunkan travelling block beserta peralatan dibawahnya seperti rangkaian drill
string, drill pipe. Meletakkan drill pipe pada mouse hole dan meletakkan kelly
pada rat hole. Kemudian membuka deadline anchor, sehingga drilling line dapat
ditarik dan digulung oleh drawwork melalui crown block. Kemudian deadline
anchor ditutup dan didapat drilling line yang baru dan yang lama sudah dalam
keadaan tergulung oleh drawwork.
Terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan dalam sistem pengangkatan.
Yang pertama adalah proses tripping in dan tripping out, yaitu proses mencabut
dan menurunkan rangkaian string untuk mengganti kombinasi peralatan pemboran
di bawah permukaan (BHA). Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mengganti bit
yang sudah tumpul.
Proses tripping in yaitu pertama dengan menaikkan elevator, lalu
menempelkannya pada posisi paling atas pada stand, lalu memindahkan pipa ke
rotary dan menarik slip. Lalu elevator dilepaskan dan proses ini dulangi untuk
setiap stand. Lalu menyambungkan kelly ke drill string dan pemboran dilanjutkan.
Proses tripping out yaitu pertama mengatur slip lalu melakukan breaking
out menggunakan breakout tongs dan mengatur kembali kelly. Lalu
menghubungkan elevator ke elevator links. Setelah itu menghubungkan elevator
dengan pipa, sambil dilakukan pengerjaan di monkey board. Lalu melakukan
breaking out pada pipa dan mengarahkan pipa ke packing area.
Yang kedua adalah menyambung rangkaian string (making connections)
yaitu melakukan penyambungan yang berhubungan dengan proses penambahan
sambungan baru pada drill pipe untuk penembusan yang makin dalam, prosesnya
adalah sebagai berikut, menurunkan sambungan ke mouse hole lalu membawa
sambungan dari rak, mengayunkan swivel dan kelly untuk penyambungan dan
memasangkan sambungan kebagian atas drill pipe, setelah sambungan
ditambahkan, proses pemboran pun kembali dilanjutkan.
3.4. KESIMPULAN
Dari praktikum Peragaan Peralatan Pemboran pada minggu pertama
mengenai hoisting system atau sistem pengangkatan sebagai acara kedua dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Beban vertikal yang dialami oleh hoisting system berasal dari beban
menara itu sendiri, beban dari drill string, casing string, tegangan dari fast
line, beban karena tegangan deadline serta beban dari blok-blok.
2. Beban horizontal yang dialami hoisting system berasal dari pengaruh angin
dan beban dari stand yang bersandar.
3. Sistem pengangkatan (hoisting system) terdiri dari dua sub-komponen,
yaitu:
a) Struktur penyangga (supporting system) terdiri atas menara pemboran
(drilling tower), substructure, dan lantai bor (rig floor).
b) Peralatan pengangkatan (hoisting equipment) terdiri atas drawwork,
overhead tools, dan drilling line.
4. Cut Off Program merupakan suatu program yang dibuat untuk
menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat peralatan yang sudah
aus.
5. Top Drive System merupakan alat pemutar rangkaian pipa bor yang
terletak di bawah travelling block dengan pergerakan vertikal ke atas dan
ke bawah.
6. Dua kegiatan utama dalam sistem angkat yaitu trip in dan trip out
(mencabut pipa dan menurunkan pipa) dan menyambung rangkaian string
(making connection).

Anda mungkin juga menyukai