Anda di halaman 1dari 6

4.3.

PEMBAHASAN
Pada praktikum Peragaan Peralatan Pemboran kali ini, sangat terasa
berbeda dari praktikum sebelumnya, yang dilakukan secara online, sehingga tidak
dilakukan pertemuan secara langsung di studio Peragaan Peralatan Pemboran. Hal
ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Pada
minggu kedua ini membahas mengenai rotating system atau sistem pemutar
sebagai acara pertama.
Sistem pemutar (rotating system) adalah suatu sistem pada operasi
pemboran yang berfungsi untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberi beban
atau beratan di atas pahat untuk membor lubang. Tenaga untuk sistem pemutar
(rotating system) didapatkan dari prime mover yang selanjutnya disalurkan ke
rotary table dan dari rotary table disalurkan lagi menuju ke kelly dan kemudian
ke drill string. Sistem pemutar (rotating system) terdiri atas tiga sub-komponen
utama yaitu peralatan putar (rotary assembly), rangkaian pipa bor (drill string),
dan juga mata bor (bit).
Peralatan putar (rotary assembly) terdiri dari rotary table, master bushing,
kelly bushing, dan rotary slip. Rotary table berfungsi untuk meneruskan gaya
putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan kelly, serta
menahan pipa bor dalam lubang pada saat proses round trip yang terdiri atas
tripping in dan tripping out yaitu penyambungan maupun pelepasan pipa bor.
Master bushing berfungsi untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly bushing
dan juga berfungsi sebagai dudukan kelly bushing atau rotary slip selama operasi
pemboran berlangsung. Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan putaran rotary
table ke rangkaian pipa bor dan juga memberikan tenaga vertikal bagi drill string.
Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing maka akan berfungsi
sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan penyambungan
maupun pelepasan section rangkaian pipa bor.
Rangkaian pipa bor (drill string) terdiri atas swivel, kelly, drill pipe, dan
drill collar. Swivel merupakan bagian ujung teratas dari rangkaian pipa bor, yang
berfungsi untuk memberikan kebebasan pada rangkaian pipa bor untuk berputar
dimana swivel-nya tidak ikut berputar. Swivel memiliki beberapa bagian, yaitu
gooseneck, washpipe assembly, bonnet, houshing, rotating swivel stem, dan pin.
Yang kedua yaitu kelly yang merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas
dimana bentuk irisan luarnya dapat berbentuk segi tiga, segi empat, maupun segi
enam. Semakin banyak jumlah sisi atau sudutnya, maka akan semakin cepat
mengalami keausan, semakin besar nilai RPM-nya, dan juga tenaga yang
dihasilkan lebih kecil. Begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, kebanyakan kelly
yang dipakai adalah yang berbentuk segi empat karena dinilai lebih stabil, tidak
akan cepat aus jika dibandingkan dengan yang berbentuk segi enam, RPM-nya
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, serta tenaga yang dihasilkan juga cukup.
Kelly berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari rotary table ke kelly dan
selanjutnya ke seluruh rangkaian pipa bor. Kelly terbagi menjadi upper dan lower
kelly cock. Ketiga yaitu drill pipe, yang merupakan bagian dari rangkaian pipa bor
yang terpanjang. Artinya berjumlah paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor
untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi drill pipe ini
adalah untuk menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar
lubang bor, meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor, dan juga
meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor. Keempat yaitu drill collar,
yang berfungsi sebagai pemberat (WOB) sehingga rangkaian pipa bor tetap dalam
keadaan tegang pada saat operasi pemboran berlangsung sehingga tidak terjadi
pembelokan lubang. Bentuk drill collar sama seperti drill pipe, hanya saja
diameter dalamnya berukuran lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan
diameter tool joint drill pipe.
Beban yang diterima drill string yaitu tension, drag, torsi, dan buckling.
Tension merupakan beban yang berasal dari rangkaian drill string. Beban ini
paling banyak diderita oleh swivel. Drag merupakan beban antara drill string
dengan lubang bor atau formasinya karena gesekan. Torsi merupakan beban yang
terjadi karena adanya putaran yang mengakibatkan gesekan terutama pada
penyambungan antarpipa. Buckling merupakan beban yang terjadi akibat tekukan
yang disebabkan oleh WOB yang besar bertemu dengan formasi yang keras
sehingga dapat mengakibatkan pipa menjadi bengkok atau tertekuk.
Mata bor (bit) adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau
sumur dan menghancurkan formasi. Ada 4 jenis bit, yaitu drag bit, roller-cone bit,
diamond bit, dan core bit. Pertama yaitu drag bit, yang menggunakan prinsip
pengerukan dengan blade-nya dan bit ini biasanya digunakan pada formasi yang
lunak dan mudah hancur. Kedua yaitu roller-cone bit yaitu bit yang mempunyai
kerucut bergigi yang dapat berputar dan biasa digunakan pada formasi lunak.
Ketiga yaitu diamond bit, dimana bit ini mempunyai intan di ujung matriksnya.
Prinsip kerjanya adalah penggoresan batuan dengan menggunakan intan tersebut
secara perlahan namun efektif. Dan yang keempat adalah core bit, yang
merupakan mata bor untuk membuat core. Bagian tengah dari bit ini berlubang
sehingga akan terbentuk suatu silinder batuan (core) lewat lubang tersebut.
Pemakaian bit harus melihat formasinya karena jika bit yang digunakan tidak
cocok dengan formasi, maka akan menyebabkan bit tersebut cepat rusak.
Untuk memaksimalkan kerja dari rangkaian pipa bor selama operasi
pemboran berlangsung, maka diperlukan peralatan khusus yaitu yang disebut
dengan special down hole tools yang terdiri dari stabilizer, rotary reamers, dan
shock absorber. Stabilizer merupakan alat yang digunakan pada pemasangan
dasar lubang untuk menjaga keseimbangan bit dan drill collar dalam lubang
sewaktu operasi pemboran berlangsung. Rotary reamers merupakan alat yang
digunakan untuk menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran
lubang bor saat berlangsungnya operasi pemboran. Shock absorber merupakan
alat yang diletakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar untuk menyerap
getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat pemotongan bit saat
mengebor batuan keras maupun lunak berganti-ganti sehingga akan mengurangi
kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig itu sendiri.
Dalam melakukan pemboran, diperlukan parameter-parameter. Parameter-
parameter pemboran yaitu Weight On Bit (WOB), Rate Of Penetration (ROP),
Rotation Per Minute (RPM). Pada formasi yang lunak, nilai dari RPM-nya akan
besar sedangkan nilai dari WOB-nya lebih kecil atau menyesuaikan. Karena jika
nilai WOB nya besar, maka dapat menyebabkan formasi tersebut runtuh.
Sedangkan pada formasi yang keras, nilai dari WOB-nya besar sedangkan nilai
dari RPM-nya kecil atau menyesuaikan. Karena jika nilai RPM-nya besar, dapat
menyebabkan aus nya mata bor (bit).
Coiled tubing adalah inovasi baru dalam dunia perminyakan, yaitu dapat
digunakan untuk operasi pemboran, operasi logging, operasi produksi, dan operasi
kerja ulang. Coiled tubing merupakan pipa elastis yang terbuat dari campuran baja
karbon yang tipis dan juga bahan-bahan titanium dan composite. Coil ini dapat
menggantikan fungsi drill string, namun WOB-nya tidak bisa ditambah. Coiled
tubing unit terdiri atas truk pengangkut, rel tempat menggulung coil, dan
sebagainya. Penggunaan coiled tubing ini tetap memakai dan memerlukan lumpur
pemboran. Lumpur masuk ke coiled tubing, menggerakkan down hole mud motor,
sehingga dapat menggerakkan bit.
Selain itu terdapat teknologi alat yang disebut top drive system, dimana
tidak lagi diperlukan kelly dan kelly bushing karena sudah ada motor pemutar
dalam top drive system. Alat ini merupakan unit yang menggabungkan traveling
block, swivel, hook, ditambah dengan motor pemutar. Perbedaannya juga terdapat
pada letak swivel. Pada top drive system, swivel terletak di dalam top drive. Pada
top drive system ini, rotary table tetap dibutuhkan untuk menggantungkan drill
pipe saat proses round trip terjadi. Keuntungan penggunaannya yaitu lebih efisien
dan mempercepat waktu penyambungan pipa dan proses round trip.
4.3 KESIMPULAN
Dari praktikum Peragaan Peralatan Pemboran pada minggu kedua mengenai
rotating system atau sistem pemutar sebagai acara pertama dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem pemutar (rotating system) adalah suatu sistem pada operasi
pemboran yang berfungsi untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberi
beban atau beratan di atas pahat untuk membor lubang.
2. Sistem pemutar (rotating system) terdiri atas tiga sub-komponen utama
yaitu peralatan putar (rotary assembly), rangkaian pipa bor (drill string),
dan juga mata bor (bit).
3. Peralatan putar (rotary assembly) terdiri dari rotary table, master bushing,
kelly bushing, dan rotary slip. Rotary table berfungsi untuk meneruskan
gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan
kelly, serta menahan pipa bor dalam lubang pada saat proses round trip
yang terdiri atas tripping in dan tripping out yaitu penyambungan maupun
pelepasan pipa bor.
4. Rangkaian pipa bor (drill string) terdiri atas swivel, kelly, drill pipe, dan
drill collar.
5. Beban yang diterima drill string yaitu tension, drag, torsi, dan buckling.
6. Mata bor (bit) adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau
sumur dan menghancurkan formasi. Ada 4 jenis bit, yaitu drag bit, roller-
cone bit, diamond bit, dan core bit.
7. Pemakaian bit harus melihat formasinya karena jika bit yang digunakan
tidak cocok dengan formasi, maka akan menyebabkan bit tersebut cepat
rusak.
8. Untuk memaksimalkan kerja dari rangkaian pipa bor selama operasi
pemboran berlangsung, maka diperlukan peralatan khusus yaitu yang
disebut dengan special down hole tools yang terdiri dari stabilizer, rotary
reamers, dan shock absorber.
9. Parameter-parameter pemboran yaitu Weight On Bit (WOB), Rate Of
Penetration (ROP), Rotation Per Minute (RPM).
10. Coiled tubing adalah inovasi baru dalam dunia perminyakan, yaitu dapat
digunakan untuk operasi pemboran, operasi logging, operasi produksi, dan
operasi kerja ulang. Coiled tubing merupakan pipa elastis yang terbuat dari
campuran baja karbon yang tipis dan juga bahan-bahan titanium dan
composite.
11. Terdapat teknologi alat yang disebut top drive system, dimana tidak lagi
diperlukan kelly dan kelly bushing karena sudah ada motor pemutar dalam
top drive system. Alat ini merupakan unit yang menggabungkan traveling
block, swivel, hook, ditambah dengan motor pemutar.

Anda mungkin juga menyukai