Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM PERAGAAN PERALATAN PEMBORAN


ROTARY SYSTEM

OLEH :

NAMA : WIDYA ERWANDA


NO. MAHASISWA : 113180094
PLUG :K

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM PERAGAAN PERALATAN PEMBORAN

NAMA : WIDYA ERWANDA


NO. MAHASISWA : 113180094
PLUG :K

Disetujui Untuk Laboratorium


Praktikum peragaan peralatan pemboran
Oleh
Asisten Pembimbing

(ABI NUGRAHA PANGESTU)


113150017
4.3. PEMBAHASAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui apa saja alat-
alat yang digunakan dalam sistem putar dan kita dapat mengetahui fungsi dari
alat-alat tersebut. Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang kemudian
disalurkan ke rotary table dan dari rotary table disalurkan lagi ke kelly dan
kemudian ke drill string. Fungsi utama dari sistem pemutar adalah untuk
memutar rangkaian pipa bor dan memberi beratan di atas pahat untuk membor
lubang.
Peralatan putar terdiri dari rotary table, master bushing, Kelly bushing,
dan rotary slip. Rotary Table berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari
drawwork ke rangkaian pipa bor melalui Kelly bushing dan Kelly, menahan pipa
bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan
(tripping in & tripping out).
Master bushing berfungsi untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly
bushing, juga berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary
slip.
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran rotary table ke rangkaian pipa bor dan juga memberikan
tenaga vertikal bagi drill string.
Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing, maka akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
Kemudian untuk rangkaian pipa bor (Drill String) terdiri dari swivel, kelly,
drill pipe, dan drill collar.
Swivel adalah ujung teratas rangkaian pipa bor, yang mana salah satu
fungsinya memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar
dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar. Bagian dari swivel terdiri dari
goosneck, washpipe assembly, bonnet, houshing, rotating swivel stem, dan bal.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Tujuan dari bentuk segi
yang ada pada kelly ialah semakin banyak sisi yang dimiliki oleh kelly maka
keausan yang terjadi akan lama namun cengkramannya tidak kuat. Sedangkan jika
sisi yang dimiliki kelly sedikit maka keausan lebih cepat terjadi namun
cengkramannya lebih kuat. Kelly berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari
rotary table ke kelly dan selanjutnya ke seluruh rangkaian pipa bor. Kelly terbagi
menjadi upper dan lower kelly cock.
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai
kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi drill pipe adalah menghubungkan
kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang bor, meneruskan putaran
dari meja putar ke meja bor, meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata
bor.
Drill collar berfungsi sebagai titik berat (WOB), sehingga rangkaian pipa
bor dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung sehingga tidak
terjadi pembelokan lubang. Bentuk drill collar sama seperti drill pipe, namun
diameter dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan diameter tool
joint drill pipe.
Bit (mata bor) adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau
sumur pemboran dan menghancurkan formasi. Ada 4 jenis bit yaitu, drag bit,
roller-cone bit, diamond bit, dan polycrystalline diamond compact (PDC) bit.
Drag bit biasanya digunakan pada formasi yang lunak dan mudah hancur, bit ini
membor batuan menggunakan prinsip penggerukan dengan bladenya.
Roller-cone bit adalah bit yang mempunyai kerucut bergigi yang dapat
berputar dan biasa digunakan pada formasi lunak.
Diamond bit adalah bit yang mempunyai intan di ujung matriksnya,
prinsip kerjanya ialah penggoresan batuan dengan menggunakan intan tersebut
secara perlahan namun efektif.
Polycrystalline diamond compact (PDC) bit, didesain untuk
menghancurkan formasi batuan dengan tenaga shear bukan dengan tenaga
kompresi hingga berat dari bit yang digunakan akan semakin berkurang dan beban
yang diterima oleh rig dan drill string juga berkurang.
Pemakaian bit harus melihat formasinya. Karena bila bit yang digunakan
tidak cocok dengan formasi akan dapat menyebabkan bit cepat rusak.
Untuk memaksimalkan kerja dari rangkaian pipa bor selama operasi
pemboran berlangsung diperlukan peralatan khusus yaitu yang disebut dengan
special down hole tools yang terdiri dari stabilizer, rotary reamers, dan shock
absorbers.
Shock absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Selain itu terdapat teknologi alat yang disebut Top Drive System, dimana
tidak diperlukan lagi kelly bushing dan kelly. Alat ini merupakan suatu unit yang
menggabungkan travelling block, swivel, hook, yang ditambah dengan motor
pemutar. Unit ini dapat bergerak naik turun pada suatu unit rel disepanjang
menara. Link dan elevator juga tetap tergantung di samping bawah unit ini.
Keuntungan penggunaanya antar lain adalah lebih efisien, mempercepat waktu
penyambungan pipa dan proses round trip.
Hubungan WOB, RPM, dan ROP, jika formasi yang ditembus batuan
lunak WOB nya rendah, RPM tinggi, ROP nya juga tinggi. Sementara jika yang
ditembus formasi batuan keras, WOB nya tinggi, RPM rendah, ROP nya juga
tinggi. Jadi disini dapat disimpulkan bahwa WOB dan RPM itu berbanding
terbalik , sementara ROP dan RPM itu berbanding lurus , namun ROP harus di
usahakan untuk selalu naik.
Aplikasi lapangan praktikum kali ini ialah dimana sistem putar berfungsi
untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberi beratan diatas bit untuk
mengebor lubang. Tenaga putar yang diperoleh dari prime mover disalurkan ke
rotary table dan dari rotary table disalurkan ke Kelly kemudian ke rangkaian pipa
bor (drill string)
4.4. KESIMPULAN
1. Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beratan diatas bit unutk mengebor lubang.
2. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen, yaitu :
a. Peralatan putar (rotary assembly)
i. Meja putar (rotary table)
ii. Master bushing
iii. Kelly bushing
iv. Rotary slips
b. Rangkaian pipa bor
i. Swivel
ii. Kelly
iii. Drillpipe
iv. Drillcollar
c. Jenis – jenis Bit :
i. Drag bit
ii. Roller – cone (Rock bit)
iii. Diamond bit
iv. Polycrystalline diamond compact (PDC) bit
3. Specialized Down – Hole Tools
a. Stabilizer
b. Rotary reamers
c. Shock Absorbers
4. Top Drive Sysytem merupakan suatu unit yang menggabungkan travelling
block, swivel, hook, yang ditambah dengan motor pemutar. Keuntungan
penggunaanya antar lain adalah lebih efisien, mempercepat waktu
penyambungan pipa dan proses round trip.
5. Hubungan WOB, RPM, dan ROP, jika formasi yang ditembus batuan lunak
WOB nya rendah, RPM tinggi, ROP nya juga tinggi. Sementara jika yang
ditembus formasi batuan keras, WOB nya tinggi, RPM rendah, ROP nya juga
tinggi.
6. Aplikasi lapangan dari praktikum ini ialah dimana sistem putar berfungsi
untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberi beratan diatas bit untuk
mengebor lubang. Tenaga putar yang diperoleh dari prime mover disalurkan
ke rotary table dan dari rotary table disalurkan ke Kelly kemudian ke
rangkaian pipa bor (drill string).

Anda mungkin juga menyukai