SISTEM PEMUTAR
( ROTATING SYSTEM )
72
73
c. Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa
bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk
memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table
digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat
menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break-out
tongs”.
4.1.1.1. Meja Putar ( Rotary Table )
Meja putar berfungsi untuk :
a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly
bushing dan kelly.
b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan
pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang
drillerman dengan beberapa handle yang ada di drawwork ( driller
console ).
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :
1. Hubungan dengan rantai ke drawwork
2. Hubungan langsung ke prime mover
4.1.1.2. Master Bushing
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Fungsinya untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly bushing. Master
bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.
4.1.1.3. Kelly Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor dan juga memberikan
tenaga vertical bagi drill string.
4.1.1.4. Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
74
pipe agar kelly tetap dapat meneruskan gaya putar dari rotary table setelah proses
penambahan panjang drill string.
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar
ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rat-hole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly
bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
4.1.2.2.1. Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi
utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari
lubang bor yang bertekanan tinggi.
4.1.2.2.2. Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan
pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.
4.1.2.3. Drillpipe (DP)
Merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya
paling banyak dalam satu rangkaian drill string untuk mencapai kedalaman lubang
bor yang diinginkan. Fungsi utama drill pipe adalah untuk :
a. Menghubungkan kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar lubang bor.
b. Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam.
c. Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
d. Meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
e. Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
4.1.2.3.1. Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drill pipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu: tube (pipe), dan dua tool joint pada kedua ujungnya.
Tool joint terdiri dari dua jenis :
a. Pin connection : Tool joint pada bagian bawah drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
76
b. Box connection : Tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”
Coiled tubing adalah terobosan baru dalam dunia perminyakan, yaitu dapat
digunakan untuk operasi pengeboran, operasi logging, operasi produksi dan
operasi kerja ulang. Coiled tubing, berupa pipa / tubing yang elastis terbuat dari
campuran baja karbon yang tipis dan juga bahan – bahan titanium dan composite.
Coil ini menggantikan fungsi drill string. Unit – unit pelengkap juga tetap ada,
seperti BOP System, dan lain – lain. Hanya saja, jika menggunakan coiled tubing
maka tidak diperlukan menara bor lagi, melainkan sebuah Coiled Tubing Unit
(truk pengangkut, reel tempat menggulung coil dan sebagainya ).
Keuntungan dari pengeboran dengan coiled tubing :
1) Peralatan di atas permukaan tidak memerlukan lahan luas, sehingga dapat
mengurangi biaya pengangkutan.
2) Tanpa penyambungan pipa sehingga
Mempertahankan kestabilan lubang bor.
Mengurangi waktu round trip.
Menjaga keselamatan dan lingkungan.
Kerugian dari pengeboran dengan coiled tubing :
a. Tanpa rotasi pipa sehingga,
Membuat pengeboran berarah lebih sulit, sehingga perlu special down
hole tools.
Menambah beban tegangan pipa.
Menambah kemungkinan patah.
b. Diameter pipa terbatas, ukuran pipa yang besar sebenarnya tersedia tetapi
masa pakainya lebih pendek dari yang ukuran kecil.
4.1.6. TOP DRIVE SYSTEM
Sejalan dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah banyak dipakai
suatu alat gabungan (sistem angkat dan rotary), yaitu yang dikenal dengan Top
Drive System. Dengan top drive, maka tidak diperlukan lagi kelly bushing dan
kelly. Alat ini merupakan suatu unit yang menggabungkan traveling block, swivel,
hook, yang ditambah dengan motor pemutar. Unit ini dapat bergerak naik turun
pada suatu unit rel (guide runner) di sepanjang menara. Link dan elevator juga
83
- Spesifikasi :
Tabel IV.1.
Spesifikasi Swivel
Model Number SL 150 SL 250 SL 500 SL 650
Max Static Load (lbs) 300,000 500,000 1,000,000 1.300.000
max Speed (rpm) 300 300 300 800
Max Working Pressure
(psi) 5,000 5,000 5,000 5,000
Stem ID (in) 2 3 3 3
Overall Dimention (in) 99X30X33 113X40X32 120X43X38 120X43X38
Weight (lbs) 2,956 4,956 5,952 8,818
86
- Spesifikasi :
Tabel IV.2.
Spesifikasi Kelly
Length Top Upset Botto Drive Section
m
Bor
Nomina Drive API box Upset
Overal O. e
l Size Sectio leertren Right
l D I.D
n d Hand
O.D
7 1 106
3 40 37 6 5/8 3 3/8 3 3/8 3
3/4 1/2 0
5 1
3 40 37 4 1/2 3 3/8 3 3/8 3 570
3/4 1/2
3 3
7 1 113
3½ 40 37 6 5/8 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
3 3
5 1 114
3½ 40 37 4 1/2 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
4 4
7 2 165
4¼ 40 37 6 5/8 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
4 4
5 2 212
4¼ 40 37 4 1/2 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
7 213
5¼ 40 37 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
Tabel IV.2.
88
- Spesifikasi :
Tabel IV.3.
Spesifikasi Master Bushing
Rotary table size Handling tubular
Bushing type
(in) OD( in)
17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Split
23
27.1/2
2.3/8~8.5/8
MSS 17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Integral 22
23
27.1/2 2.3/8~10.3/4
20.1/2
MSPC Pin Driving-integral 23 2.3/8~8.5/8
27.1/2
17.1/2
MDSP Pin Driving-split 18 2.3/8~8.5/8
20.1/2
23
MSP Pin Driving-split 2.3/8~8.5/8
27.1/2
MPCH Pin Driving 37.1/2 2.3/8~13.3/8
- Spesifikasi :
Tabel IV.4.
Spesifikasi Kelly Bushing
For 3 ½” For 4 ¼” For 5 ¼”
For 6” Kelly
Kelly Kelly Kelly
No.
Item
Reg. Part Wt. Part Wt. Part Wt. Part
Wt. Lbs.
No. Lbs. No. Lbs No. Lbs. No.
Rolle
855- 8555- 855- 855-
r 3 120 108 90 85
5022 5021 5004 500
Only
Rolle
7991 7991- 7991- 7991
r
3 -A- 3 A- 3 A- 3 -A- 3
Beari
5060 5061 5061 5061
ng
Rear
855- 8555- 8555- 855-
Bushi 6 7 7 7 18
5001 5001 5001 5001
g
93
- Spesifikasi :
Tabel IV.5.
Spesifikasi Rotary Drive
Items
G.W
95
- Spesifikasi :
Tabel IV.6.
Spesifikasi Top Drive
Model 500 Model 750 Model 1000
Hoisting capacity 500 short tons 750 short tons 1000 short tons
Drilling capacity 500 short tons 750 short tons 1000 short tons
Up to 37,5000 ft- Up to 72,000 ft- Up to 90,000 ft-
lbs lbs lbs
Continuous Continuous Continuous
Torque; Torque; Torque;
Straight drive
0-250 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
variable AC
Up to 55,000 ft- Up to 108,000 ft- Up to 135,000 ft-
motor
lbs lbs lbs
Intermittent Intermittent Intermittent
Torque; Torque; Torque;
0-125 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
Static brake
35,000 ft-lbs 57,000 ft-lbs 75,000 ft-lbs
capacity
Circular grabs
assembly 75,000 ft-lbs 90,000 ft-lbs 110,000 ft-lbs
capacity
Mud passage
3" 4" 4"
@7500 psi
IBOPs, air-
actuated upper &
15,000 psi 15,000 psi 15,000 psi
manual-actuated
lower
Rotary stem 6-5/8" regular RH 8-5/8" regular RH 8-5/8" regular
connection pin pin RH pin
Hook weight 40,000 lbs 100,000 lbs 125,000 lbs
24' w/108" 30' w/120" 32' w/108"
Height
elevator bails elevator bails elevator bails
Width x depth 5' x 5' 9' x 6' 9' x 6'
97
- Spesifikasi:
Tabel IV.7.
Spesifikasi Rotary Slip
Model Slip Body Size (in) API Pipe Size O.D
82 110 3–½ 2 – 3/8
82 210 4–½ 3–½
82 310 5 4
82 410 5– ½ 4½
- Spesifikasi :
100
Tabel IV.8.
Spesifikasi Drill Pipe
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
- Spesifikasi :
Tabel IV.9.
Spesifikasi HWDP
SIZE CONNECTION
3-1/2 SH 2- 7/8 IF
37316 3-1/2 IF
4 NC40
4 HT40
37347 NC 46
37347 XT-M46
5 NC 50
37377 5-1/2 FH
37377 HT55
39575 XT57
39604 6-5/8 FH
- Spesifikasi :
Tabel IV.10.
Spesifikasi Drill Colar
Beanding
Drillcolla Outside Bore Bevel
Length, ft strength
r Number Diameter Ft + 1/16 Diameter
ratio
NC 23 –
3 1/8 1¼ 30 3 2.57 : 1
31
NC 26 –
35 (2 3/8 3½ 1½ 30 3 17/64 2.42 : 1
IF)
NC 31 –
41 (2 7/8 4 1/8 2 30 3 61/64 2.43 : 1
IF)
NC 44 –
6 2¼ 30 OR 31 5 11/16 2.49 : 1
60
NC 44 –
6 2 13/16 30 OR 31 5 11/16 2.84 : 1
60
NC 44 –
6¼ 2¼ 30 OR 31 5 7/8 2.91 : 1
62
NC 46 –
6¼ 2 13/16 30 OR 31 5 29/32 2.63 : 1
62 (4IF)
NC 46 –
6½ 2¼ 30 OR 31 6 3/32 2.76 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6½ 2 13/16 30 OR 31 6 3/32 3.05 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6¾ 2¼ 30 OR 31 6 9/32 3.18 : 1
67 (4IF)
- Spesifikasi :
Tabel IV.11.
Spesifikasi Spiral Drill Collar
106
- Spesifikasi :
108
Tabel IV.12.
Spesifikasi Drill Collar
--Spesifikasi :
Tabel IV.13.
Spesifikasi Roller Cone Bit
- - Spesifikasi :
Tabel IV.14.
Spesifikasi PDC Bit
Bit Cutter Cutter Crown Profile Additional
Series Density Dimensions Characteristics
B PDC 1(low) Code PDC 1 Short Round T Complex
Bits 9 Cutter Enhanced
(high) (in)
1 2 4 Middle M Milling Head
B Bi-center Bit
2 1.5 E Offset Center
Bit
3 1 7 Long ST Side
Tracking Bit
4 ¾ HZ Horizontal /
Directional
Drilling Bit
6 ½ 2 Short Parabolic S Steel Body /
Spiral Water
Course (ND)
8 3/8 G Non-
Standard /
Enhanced
Gage
Protection
113
- Spesifikasi :
Tabel IV.15.
Spesifikasi Diamond bit
Di Di
Jou
am am IAD Unse IA Seal IA
rnal IAD
HI on on C aled DC ed DC
Formation bea C
Type d d cod beari cod beari cod
rin code
siz qua e ng e ng e
g
e lity
Medium 525 1/5 P. D46 OW 221 XC 231 J55 625
hard M 1 C, 231 M44 233 , 627
Calcareous WO 1 J55
sand M4, 223 R 657
Siliceoesb M4L S23 F63
Limestone 1/7 234 , 647
Dolomite Y22, ST2 F64
end Y23
Pressure H88 F5,
Compacted V2, 57
Formation T2
5JS
,
H8
8F
--Spesifikasi :
Tabel IV.16.
Spesifikasi Core Bit
3",4",5", 6" and 8"(down the hole)
hammers-COP shank and bits, drill tubes,
DTH : connection adapters, ODEX;
hammers button bits, shank
adapters, coupling sleeves,
extension rods chisel bit, cross (R28,R32,R38,T38,T45,T51, and so forth)
bits, drill rods, speed rods, drill
rods, and so on;
-- Spesifikasi :
Tabel IV.17.
Spesifikasi Drag Bit
IADC Available Weight (lbs/in.bit Rotary Speed
Bit Type
Code Bearing diameter) (RPM)
TCL
1000 Soft/low Steeab 1000
– 90 - - le –
Steeabl 5000 200 compres motor 5000
e 2000 80 - sive Steeab 2000
- 250 strength 435 le -
TCL motor 5000 Soft/low motor 5000
- M15 X
M15 435 Steeabl
compres 4F15 447
4F15 X e sive F2H
strength D X
F2H 447 motor 2000 Steeab 2000
60 - Soft to 517
D X Steeabl – 250 medium/
le –
5000 X motor 5000
F3H 517 e low-
compres 537
Mille X motor sive
strength X
d 537 Steeabl
2500 Soft/low F3H Steeab 2500
Toot X e 70 -
- - Mille le -
250
h 117 motor 2700 compres d motor 2700
sive Toot
MSD IA Steeabl HZ
strength h
SH DC e Steeab 1000
1000 100
Bit Cod motor - - Soft/low 117 le -
5000 250 - MSD
Type e Availa IA motor5000
compres SH
Weig Rot Weig
ble sive DC
ht ary Bit Availa ht
strength
Bearin (lbs/i Spe Cod ble (lbs/i
Formatio Type
n.bit ed Bearin n.bit
g ns e
diam (RP g diam
eter) M) eter)
-- Spesifikasi :
Tabel IV.18.
Spesifikasi Rotary Ramers
Hardness 285 and 341 Brinell.
The steel yield strength 110 000 PSI (765 MPa)
Diameters 4 5/8“
- Spesifikasi :
Tabel IV.19.
Spesifikasi Stabilizer
Blade
Fishing Tong Crown B;de
Lay Pin Overall
Neck Space Blade Wid
Hole Size Out Length Length
Length Length length th
Length
A B C D E F G
4 1/8 – 6
24 15 14 4 57 12 2
¾
24 14
7 - 9 7/8 16 5 59 13 3
24 14 5
10 – 12 ¼ 18 61 13 3
24 14 5
13 – 18 ½ 20 63 14 4
--Spesifikasi :
Tabel IV.20.
Spesifikasi Shock Absorber
Drillcollar
Fishing
dia. Overall Bearing Approx
Hole Neck
(fishing Length Length Weight Lbs
Length
neck)
6 1/8 – 6
4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150
¾
7 3/8 – 5
5¾-6¼ 38 14 10 ½ 235
¾-6¼
8 1/8 – 9 6¾-7 38 14 10 ½ 305
9½-9
7–8 38 14 10 ½ 385
7/8
10 5/8 –
7–8 38 14 11 405
11
12 – 12 ¼ 7¾-9 38 14 11 440
14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -
17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -
-- Spesifikasi :
Tabel IV.21.
Spesifikasi CMS-XL Cassing Slip
126
-- Spesifikasi :
Tabel IV.22.
Spesifikasi Drill Collar Slip
Description
Slip Type, Size and Range (OD, inches)
ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L
3-4 4 - 4.7/8 4.1/2 - 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4
P/N, Slip 5201 5202 5203 5204 5205
Complete
w/Circular
Buttons
Total 7 7 9 9 11
number of
Segments
Total 5 5 7 7 9
number of
Intermediate
Segments
Total 6 6 8 8 10
number of
Hings Pins
-- Spesifikasi :
130
Tabel IV.23.
Spesifikasi Drill Collar Slip Multi Segment
DCS-Multi-segment Drill Collar slips
Slip set Drill Collar OD (in) P/N Weight Qty
lb kg
DCS-S 3-4 2628-49 13 6 49
4-4 7/8 2620-49 8 3.5 49
DCS-R 4 1/2-6 2628-63 16 7 63
5 1/2-7 2620-63 11 5 63
DCS-L 6 3/4-8 1/4 2630-88 15 7 88
8-9 1/2 2630-96 16 7 96
8 1/2-10 2627-104 26 12 104
9 1/4-11 1/4 2630-112 19 8.5 112
11-12 1/4 2625-136 13 6 136
12-14 2630-136 16 7 136
User in API or No. 3
Insert
Bowl
number
131
4.3. PEMBAHASAN
Tenaga putar pada sistim pemutar (rotating system) diperoleh dari prime
mover yang disalurkan ke rotary table dan dari rotary table disalurkan ke kelly
dan kemudian ke drill string.
Fungsi utama dari sistim pemutar (rotating system) adalah untuk memutar
rangkaian pipa bor dan memberi beratan di atas pahat untuk membor lubang.
Banyaknya proses yang terjadi pada operasi pemboran khususnya sistim pemutar,
akan banyak menimbulkan problem yang jika tidak segera dilakukan
penanggulangannya akan dapat menghentikan proses pemboran.
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook yang
terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk
menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas
sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran dan menahan beban
menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Rotary table berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari draw work ke
rangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan kelly menahan pipa bor dalam
lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan.
Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing, maka akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table. Master
bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam kelly bushing. Ada beberapa macam jenis kelly yaitu kelly dengan sudut
segi enam yang digunakan untuk menembus lapisan keras, sudut segi empat untuk
menembus lapisan semi keras dan kelly dengan sudut segitiga untuk menembus
lapisan lunak.
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang, artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai
kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi drill pipe adalah untuk
132
menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang bor,
memberikan rangkaian panjang pipa bor sehingga dapat menembus formasi yang
lebih dalam, memungkinkan naik-turunnya mata bor, meneruskan putaran dari
meja putar ke meja bor, dan meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata
bor.
Langkah untuk menyambung atau menambah DP untuk down drive adalah
pertama, mengambil DP yang ada di pipe rack dengan menggunakan elevator,
dan memasukkannya ke dalam mouse hole. Setelah dilakukan pemboran hingga
swivel hampir menyentuh rotary table, kemudian mengangkat kelly hingga DP
kelihatan. Setelah itu DP tersebut digantung dengan rotary slip pada rotary table.
Lalu melepaskan sambungan kelly dan DP dengan kunci tong. Selanjutnya
menggeser dan memasukkan kelly dan swivel ke rat-hole. Setelah itu mengambil
DP di mouse-hole dengan elevator dan dihubungkan dengan hook menggunakan
link.
Kemudian menyambungkan DP tersebut dengan DP yang telah digantung di
rotary table, lalu rotary slip dilepas dan menurunkan DP perlahan-lahan, dan
digantung lagi. Elevator dilepas dari DP, kemudian mengambil dan memasang
kelly dan swivel yang ada di rat-hole untuk disambungkan dengan hook.
Selanjutnya menyambung kelly tersebut dengan DP menggunakan kunci tong dan
melepaskan rotary slip. Lalu menurunkan drill string hingga kelly bushing duduk
di master bushing, kemudian rotary table dijalankan dan pemboran dapat
dilakukan lagi.
Shock absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
133
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang berat,
melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah dari
batang bor, diatas mata bor.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur pemboran.
Bit digantung didasar batang bor. Pemakaian bit harus sesuai dengan formasi yang
ditembus, karena bit yang tidak cocok akan menghambat operasi pemboran dan
akan berpengaruh pada segi ekonomisnya biaya pemboran.
Coiled Tubing adalah alat terobosan baru dalam dunia perminyakan yang
dapat digunakan untuk operasi pengeboran, operasi logging, operasi produksi dan
operasi kerja ulang.
Top drive merupakan alat yang menggabungkan traveling block, swivel,
hook, yang ditambah dengan motor pemutar.
Langkah proses round trip untuk down drive adalah pertama, mengangkat
kelly hingga DP kelihatan, kemudian digantung dengan rotary slip dan melepas
sambungan kelly dan DP dengan kunci tong. Lalu kelly dan swivel dimasukkan ke
rat-hole dan melepas rotary slip kemudian DP diangkat dengan elevator hingga
sepanjang 1 stand. Selanjutnya digantung, sambungan DP dilepas dan 1 stand
pipa tersebut didorong ke monkey board untuk ditempatkan. Elevator kemudian
dilepas, kemudian mengambil DP dengan elevator hingga pada bagian drill string
yang akan diganti atau ditambah DC, bit, atau specialized down-hole tools
134
4.4. KESIMPULAN
1. Sistem pemutar (rotating system) adalah salah satu komponen utama
dalam suatu rig, yang fungsi utamanya adalah untuk memutar drill string
dan memberikan beratan pada mata bor untuk mengebor lubang.
2. Sistem pemutar (rotating system) terdiri dari tiga sub bagian utama, yaitu :
perlatan putar, rangkaian pipa bor dan mata bor.
Peralatan putar (rotary assembly)
- Meja putar (rotary table)
- Master bushing
- Kelly bushing
- Rotary slips
Rangkaian pipa bor
- Swivel
- Kelly (Upper kelly cock dan Lower kelly cock)
- Drill pipe
- Drill collar
Mata Bor (Bit)
- Drag bit
- Roller – cone (Rock bit)
- Diamond bit
Specialized Down – Hole Tools
- Stabilizer
- Rotary reamers
- Shock Absorbers
3. Daerah Transisi dari batang bor adalah daerah yang berada tepat di atas
rangkaian drill collar, dikenai getaran pipa bor dari atas dan pukulan drill
collar dari bawah, dan biasanya dipasang pipa bor kelas berat untuk
mengatasi masalah ini dan jadi penyeimbang berat dari drill pipe ke drill
collar.
135
4. Panjang Kelly selalu lebih panjang daripada drill pipe atau drill collar agar
memudahkan dalam penambahan pipa dan menyediakan cukup tempat
untuk membor ke bawah dengan pipa yang baru tersebut.
5. Untuk mengontrol kerja rangkaian pipa bor selama operasi pemboran
berlangsung, digunakan alat khusus yang disebut specialized down hole
tools.
6. Specialized Down-Hole Tools yang umum digunakan adalah :
Stabilizer.
Rotary Reamers.
Shock Absorbers.
.