SISTEM PEMUTAR
(ROTARY SYSTEM)
76
77
c. Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa
bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama
untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table
digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat
menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break-out
tongs”.
4.1.1.1. Meja Putar ( Rotary Table )
Meja putar berfungsi untuk :
a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui
kelly bushing dan kelly.
b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau
pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh
seorang drillerman dengan beberapa handle yang ada di drawwork (
driller console ).
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam:
1. Hubungan dengan rantai ke drawwork
2. Hubungan langsung ke prime mover
4.1.1.2. Master Bushing
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Fungsinya untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly bushing. Master bushing
berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.
4.1.1.3. Kelly Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor dan juga memberika n
tenaga vertical bagi drill string.
4.1.1.4. Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
78
agar kelly tetap dapat meneruskan gaya putar dari rotary table setelah proses
penambahan panjang drill string.
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar
ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rat-hole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly
bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
4.1.2.2.1. Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi
utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari
lubang bor yang bertekanan tinggi.
4.1.2.2.2. Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan
pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.
4.1.2.3. Drillpipe (DP)
Merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumla hnya
paling banyak dalam satu rangkaian drill string untuk mencapai kedalaman lubang
bor yang diinginkan. Fungsi utama drill pipe adalah untuk :
a. Menghubungkan kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar
lubang bor.
b. Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus
formasi yang lebih dalam.
c. Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
d. Meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
e. Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
4.1.2.3.1. Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drill pipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu: tube (pipe), dan dua tool joint pada kedua ujungnya.
Tool joint terdiri dari dua jenis :
a. Pin connection : Tool joint pada bagian bawah drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
80
b. Box connection : Tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir dibuat
pada bagian dalam, disebut “BOX”
4.1.2.3.2. Karakteristik Drill Pipe
a) Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
1. Standart drill pipe : Digunakan dari permukaan sampai pada top drill
collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar di atas mata bor
(bit).
2. Heavy weight drill pipe : Digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada
waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan sebagainya.
b) Ukuran dan panjang :
1. Range 18’ – 22’ jarang dijumpai
2. satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan ring drill pipe yang
digunakan, biasanya satu stan tersiri dari 3 DP.
3. Penyimpanan drill pipe : Drill pipe joint disimpan bila tidak digunakan
pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas Range 27’ – 30’
4. Range 39’ – 45’
c) Drill pipe joint biasanya disambung atau dilepas dari section
rangkaian pipa bor. Section ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam
d) dari rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan (disandarkan)
pada rak pipa di sisi menara. Near-rig storage-drill pipe joint
ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.
4.1.2.4. Drill Collar (DC)
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan
diameter luarnya sama dengan diameter luar “tool joint” DP. Jadi dindingnya lebih
tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas
mata bor. Fungsi utama dari drill colar :
Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam
keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokkan lubang.
Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
81
Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
puntiran
Dengan demikian diharapkan laju penembusan akan cepat, lubang bor yang
lurus dan kerusakan DP kecil. Diperlukan perhitungan khusus dalam penyesuaia n
WOB dengan kecepatan putar (RPM) sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.
4.1.2.4.1. Karakteristik Drill Collar
a. Perbedaan antara drill pipe dengan drill collar :
Perbedaan pokoknya terletak pada ukuran, berat dan strength. Pada gambar
terlihat drill collar tidak mempunyai tool joint, karena drill collar dindingnya
tebal, sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
b. Standart drill collar parts
c. Ukuran drill collar :
Biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang.
Tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih.
Berat lebih dari 3 ton.
Di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar.
4.1.2.4.2. Jenis - Jenis Drill Collar
1) Standart drill collar, mempunyai permukaan yang halus dengan tiap box
connection terletak pada top dan tiap pin connection terletak pada bottom.
2) Spiraled drill colar, mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunaka n
pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
3) Zipped drill collar, permukaannya terdapat ceruk ( lekukan ) yaitu pada
bagian ujung atas drill collar dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan.
4.1.3. Mata Bor (Bit)
Mata bor merupakan ujung bawah dari rangkaian pipa bor yang langsung
menyentuh formasi, dengan fungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi,
dengan cara memberi beban dan tenaga putar pada mata bor.
Bagian – bagian dari mata bor :
1) Shank, merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box
connection pada bottom drill collar atau bit sub di bawah drill collar.
82
2) Bit lugs, merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan
cones.
3) Cones, merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata
bor.
4) Fluid passageway (jets), merupakan nozzle yang terdapat pada bottom bit
berfungsi untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor ada 4, yaitu :
4.1.3.1. Drag Bit
Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor
dengan gaya keruk dari blande-nya (seperti pisau). Pada masa yang lampau,
biasanya untuk pemboran permulaan, dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini
telah digeser oleh roller- cone bit.
Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar
dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot bland-nya, hal ini dimaksudkan agar
blande-nya tetap bersih pada waktu mengebor.
Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi lunak dan plastik
(lengket). Blande drag bit dibuat dari macam baja paduan dan pada bagian muka
(faced) yang keras pada umumnya diperkuat dengan tungsten carbite. Persoalan-
Persoalan - persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
Lubang bengkok.
Lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge).
Balling (bit dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale.
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan perhitungan pemakaian drill collar,
sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana
bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis.
Sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan
menggunakan jet nozzle pada blande-nya.
4.1.3.2. Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat
berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh Howard
R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dipergunakan untuk pemboran di
83
menggantikan fungsi drill dtring. Unit – unit pelengkap juga tetap ada, seperti BOP
System, dan lain – lain. Hanya saja, jika menggunakan coiled tubing maka tidak
diperlukan menara bor lagi, melainkan sebuah Coiled Tubing Unit (truck
pengangkut, reel tempat menggulung coil dan sebagainya ).
Keuntungan dari pengeboran dengan coiled tubing :
1) Peralatan di atas permukaan tidak memerlukan lahan luas, sehingga dapat
mengurangi biaya pengangkutan.
2) Tanpa penyambungan pipa sehingga
Mempertahankan kestabilan lubang bor.
Mengurangi waktu round trip.
Menjaga keselamatan dan lingkungan.
Kerugian dari pengeboran dengan coiled tubing :
a. Tanpa rotasi pipa sehingga,
Membuat pengeboran berarah lebih sulit, sehingga perlu special down hole
tools.
Menambah beban tegangan pipa.
Menambah kemungkinan patah.
b. Diameter pipa terbatas, ukuran pipa yang besar sebenarnya tersedia tetapi
masa pakainya lebih pendek dari yang ukuran kecil.
4.1.6. Top Drive System
Sejalan dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah banyak dipakai
suatu alat gabungan (sistem angkat dan rotary), yaitu yang dikenal dengan Top
Drive System. Dengan top drive, maka tidak diperlukan lagi kelly bushing dan kelly.
Alat ini merupakan suatu unit yang menggabungkan traveling block, swivel, hook,
yang ditambah dengan motor pemutar. Unit ini dapat bergerak naik turun pada suatu
unit rel (guide runner) di sepanjang menara. Link dan elevator juga tetap tergantung
di samping bawah unit ini. Keuntungan penggunaannya antara lain adalah
mempercepat waktu penyambungan pipa dan proses round trip.
87
Gambar 4.1.
Swivel
( www.rigzone.co/upload/swivel.html/)
88
Spesifikasi :
Tabel IV-1.
Spesifikasi Swivel
Model Number SL 150 SL 250 SL 500 SL 650
Max Static Load (lbs) 300,000 500,000 1,000,000 1.300.000
max Speed (rpm) 300 300 300 800
Max Working
Pressure (psi) 5,000 5,000 5,000 5,000
Stem ID (in) 2 3 3 3
Overall Dimention 99X30X3 113X40X3 120X43X3 120X43X3
(in) 3 2 8 8
Weight (lbs) 2,956 4,956 5,952 8,818
89
Gambar 4.2.
Kelly
(www.alibaba.com)
90
Spesifikasi :
Tabel IV-2.
Spesifikasi Kelly
Length Top Upset Bottom Drive Section
Upset Bo
Nomina Drive O
Overal API box Right re
l Size Sectio .
l leertrend Hand I.D
n D
O.D
7 1 106
3 40 37 6 5/8 3 3/8 3 3/8 3
3/4 1/2 0
5 1
3 40 37 4 1/2 3 3/8 3 3/8 3 570
3/4 1/2
3 3
7 1 113
3½ 40 37 6 5/8 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
3 3
5 1 114
3½ 40 37 4 1/2 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
4 4
7 2 165
4¼ 40 37 6 5/8 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
4 4
5 2 212
4¼ 40 37 4 1/2 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
7 213
5¼ 40 37 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
5 5
7 3 292
5¼ 40 37 4 1/2 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
91
5 5
7 287
5¼ 54 51 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
5 5
7 3 285
5¼ 54 51 6 5/8 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5
7 3 285
6 40 37 6 5/8 7 29/3 6
3/4 1/2 0
2
6
7 3 387
6 40 37 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3 387
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2
6
92
Gambar 4.3.
Master Bushing
(www.jereh-petroleum.com)
93
Spesifikasi :
Tabel IV-3.
Spesifikasi Master Bushing
Rotary table size Handling tubular
Bushing type
(in) OD( in)
17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Split
23
27.1/2
2.3/8~8.5/8
MSS 17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-
22
Integral
23
27.1/2 2.3/8~10.3/4
20.1/2
MSPC Pin Driving-integral 23 2.3/8~8.5/8
27.1/2
17.1/2
MDSP Pin Driving-split 18 2.3/8~8.5/8
20.1/2
23
MSP Pin Driving-split 2.3/8~8.5/8
27.1/2
Gambar 4.4.
Kelly Bushing
( www.tx1st.com)
95
Spesifikasi :
Tabel IV-4.
Spesifikasi Kelly Bushing
For 3 ½” For 4 ¼” For 5 ¼”
For 6” Kelly
Kelly Kelly Kelly
No.
Item
Reg. Part Wt. Part Wt. Part Wt. Part
Wt. Lbs.
No. Lbs. No. Lbs No. Lbs. No.
Rolle
855- 8555- 855- 855-
r 3 120 108 90 85
5022 5021 5004 500
Only
Rolle
7991 7991- 7991- 7991
r
3 -A- 3 A- 3 A- 3 -A- 3
Beari
5060 5061 5061 5061
ng
Rear
855- 8555- 8555- 855-
Bush 6 7 7 7 18
5001 5001 5001 5001
ig
96
Gambar. 4.5.
Rotary Drive
(http://www.cmeco.com)
97
Spesifikasi :
Tabel IV-5.
Spesifikasi Rotary Drive
Items TSL TSL 160
100
Morse of centre hole MT2 MT2
N.W 7 8
G.W 8 30
98
Gambar 4.6.
Top Drives
(www.osha.gov)
99
Spesifikasi :
Tabel IV-6.
Spesifikasi Top Drives
Model 500 Model 750 Model 1000
Hoisting
500 short tons 750 short tons 1000 short tons
capacity
Drilling capacity 500 short tons 750 short tons 1000 short tons
Up to 37,5000 ft- Up to 72,000 ft- Up to 90,000 ft-
lbs lbs lbs
Continuous Continuous Continuous
Torque; Torque; Torque;
straight drive
0-250 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
variable AC
Up to 55,000 ft- Up to 108,000 ft- Up to 135,000 ft-
motor
lbs lbs lbs
Intermittent Intermittent Intermittent
Torque; Torque; Torque;
0-125 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
Static brake
35,000 ft-lbs 57,000 ft-lbs 75,000 ft-lbs
capacity
Circular grabs
assembly 75,000 ft-lbs 90,000 ft-lbs 110,000 ft-lbs
capacity
Mud passage
3" 4" 4"
@7500 psi
IBOPs, air-
actuated upper
& 15,000 psi 15,000 psi 15,000 psi
manual-
actuated lower
Rotary stem 6-5/8" regular RH 8-5/8" regular RH 8-5/8" regular
connection pin pin RH pin
Hook weight 40,000 lbs 100,000 lbs 125,000 lbs
24' w/108" 30' w/120" 32' w/108"
Height
elevator bails elevator bails elevator bails
Width x depth 5' x 5' 9' x 6' 9' x 6'
100
Gambar 4.7.
Rotary Slip
(www.rigzone.com)
101
Spesifikasi :
Tabel IV-7.
Spesifikasi Rotary Slip
Model Slip Body Size (in) API Pipe Size O.D
82 110 3–½ 2 – 3/8
82 210 4–½ 3–½
82 310 5 4
82 410 5– ½ 4½
102
Gambar 4.8.
Drill Pipe
( www.rigzone.com)
103
Spesifikasi :
Tabel IV-8.
Spesifikasi Drill Pipe
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
104
Gambar 4.9.
Heavy Weight Drill Pipe
(www.rigzone.com)
105
Spesifikasi :
Tabel IV-9.
Spesifikasi Heavy Weight Drill Pipe
SIZE CONNECTION
3-1/2 SH 2- 7/8 IF
37316 3-1/2 IF
4 NC40
4 HT40
37347 NC 46
37347 XT-M46
5 NC 50
37377 5-1/2 FH
37377 HT55
39575 XT57
39604 6-5/8 FH
106
Gambar 4.10.
Drill Colar Standar
(www.rigzone.com)
107
Spesifikasi :
Tabel IV-10.
Spesifikasi Drill Colar Standar
Beanding
Drillcollar Outside Bore Bevel
Length, ft strength
Number Diameter Ft + 1/16 Diameter
ratio
NC 23 –
3 1/8 1¼ 30 3 2.57 : 1
31
NC 26 –
35 (2 3/8 3½ 1½ 30 3 17/64 2.42 : 1
IF)
NC 31 –
41 (2 7/8 4 1/8 2 30 3 61/64 2.43 : 1
IF)
NC 44 –
6 2¼ 30 OR 31 5 11/16 2.49 : 1
60
NC 44 –
6 2 13/16 30 OR 31 5 11/16 2.84 : 1
60
NC 44 –
6¼ 2¼ 30 OR 31 5 7/8 2.91 : 1
62
NC 46 –
6¼ 2 13/16 30 OR 31 5 29/32 2.63 : 1
62 (4IF)
NC 46 –
6½ 2¼ 30 OR 31 6 3/32 2.76 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6½ 2 13/16 30 OR 31 6 3/32 3.05 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6¾ 2¼ 30 OR 31 6 9/32 3.18 : 1
67 (4IF)
108
Gambar 4.11.
Non Magnetic Drill Collar
(http://en.krchina.com)
109
Spesifikasi :
Tabel IV-11.
Spesifikasi Non Magnetic Drill Collar
Gambar 4.12.
Drill Collar Spiral
(www.alibaba.com)
111
Spesifikasi :
Tabel IV-12.
Spesifikasi Spiral Drill Collar
Drill Collar Elevator Slip Recess Elevator Recess
Spiral Recess Diameter Radius
Diameter (in) Diameter (in) (in) (in)
4 1/8 3 11/16 3¾ 1/8
4¾ 4¼ 4 3/8 1/8
5 4½ 4 5/8 1/8
6 5 3/8 5½ 1/8
6¼ 5 5/8 5¾ 1/8
6½ 5 7/8 6 1/8
6¾ 6 6¼ 3/16
7 6¼ 6½ 3/16
7¼ 6½ 6¾ 3/16
7¾ 7 7¼ 3/16
8 7¼ 7½ 3/16
8¼ 7½ 7¾ 3/16
9 8 1/8 8½ ¼
9½ 8 5/8 9 ¼
9¾ 8 7/8 9¼ ¼
10 9 1/8 9½ ¼
11 10 1/8 10 ½ ¼
112
Gambar 4.13.
Roller Cone Bit
(www.oil-equipment.cn/)
113
Spesifikasi :
Tabel IV-13.
Spesifikasi Roller Cone Bit
Gambar.4.14.
Polycrystalline Diamond Compact Bits
(www.tx1st.com)
115
Spesifikasi :
Tabel IV-14
Spesifikasi Polycrystalline Diamond Compact Bits
Bit Cutter Cutter Crown Profile Additional
Series Density Dimensions Characteristics
B PDC 1(low) Code PDC 1 Short Round T Complex
Bits 9 (high) Cutter Enhanced
(in)
1 2 4 Middle M Milling Head
B Bi-center Bit
2 1.5 E Offset Center
Bit
3 1 7 Long ST Side
Tracking Bit
4 3/4 HZ Horizontal /
Directional
Drilling Bit
6 1/2 2 Short Parabolic S Steel Body /
Spiral Water
Course (ND)
8 3/8 G Non-
Standard /
Enhanced
Gage
Protection
116
Gambar. 4.15.
Diamond Bit
( www.tx1st.com)
-
117
Spesifikasi :
Tabel IV-15.
Spesifikasi Diamond bit
Di Dia Jou
Uns
am mo IAD IA Seal IA rna IAD
HI eale
on nd C DC ed DC l C
Formation Typ d
d qu cod cod bear cod bea cod
e bear
siz alit e e ing e rin e
ing
e y g
Medium 525 1/5 P. D46 OW 221 XC 231 J55 625
hard M 1 C, 231 M44 233 , 627
Calcareous WO 1 J55
sand M4, 223 R 657
Siliceoesb M4L S23 F63
Limestone 1/7 234 , 647
Dolomite Y22, ST2 F64
end Y23
Pressure H88 F5,
Compacted V2, 57
Formation T2
5JS
,
H8
8F
118
Gambar 4.16.
Drag Bit
(www.bitbrokers.co)
119
Spesifikasi :
Tabel IV-16
Spesifikasi Drag Bit
IADC Available Weight (lbs/in.bit Rotary Speed
Bit Type
Code Bearing diameter) (RPM)
TCL
1000 Soft/low Steeab 1000
– 90 - - le –
Steeabl
5000 200 compres motor 5000
e 2000 80 – sive Steeab 2000
- 250 strength 435 le –
TCL motor
5000 Soft/low X motor 5000
M15 435 Steeabl - M15
compres 4F15 447
4F15 X e
sive F2H X
F2H 447 motor strength D
2000 517 Steeab 2000
60 - Soft to
D X Steeabl – le –
250 medium/ X
5000 motor 5000
F3H 517 e low-
compres 537
Mille X motor
sive X
d 537 Steeabl strength
2500 Soft/low F3H Steeab 2500
Toot X e 70 -
- - Mille le –
250
h 117 motor 2700 compres d motor 2700
sive Toot
MSD IA Steeabl HZ
strength h
SH DC e Steeab 1000
1000 100
Bit Co motor - - Soft/low 117 le –
MSD
Type de Availa 5000 250 - IA motor 5000
compres SH
ble Weig Rota sive DC Wei
ht ry Bit Availa ght
Bearin strength Cod
(lbs/i Spe Formatio Type ble (lbs/i
g n.bit ed ns e Bearin n.bit
diam (RP g diam
eter) M) eter)
120
Gambar 4.17.
Core Bit
(www.tootoo.com)
121
Spesifikasi :
Tabel IV-17.
Spesifikasi Core Bit
3",4",5", 6" and 8"(down the hole)
hammers-COP shank and bits, drill tubes,
DTH : connection adapters, ODEX;
hammers button bits, shank
adapters, coupling sleeves,
extension rods chisel bit, cross (R28,R32,R38,T38,T45,T51, and so forth)
bits, drill rods, speed rods, drill
rods, and so on;
Gambar 4.18.
Rotary Reamer
(www.halliburton.com)
123
Spesifikasi :
Tabel IV-18.
Spesifikasi Rotary Ramers
Hardness 285 and 341 Brinell.
The steel yield strength 110 000 PSI (765 MPa)
Diameters 4 5/8“
124
Gambar 4.19.
Stabilizer
(www.tx1st.com)
125
Spesifikasi :
Tabel IV-19.
Spesifikasi Stabilizer
Blade
Fishing Tong Crown B;de
Lay Pin Overall
Neck Space Blade Widt
Hole Size Out Length Length
Length Length length h
Length
A B C D E F G
4 1/8 – 6
24 15 14 4 57 12 2
¾
24 14
7 - 9 7/8 16 5 59 13 3
24 14 5
10 – 12 ¼ 18 61 13 3
24 14 5
13 – 18 ½ 20 63 14 4
126
Gambar. 4.20.
Shock Absorber
( www.tx1st.com)
127
Spesifikasi :
Tabel IV-20.
Spesifikasi Shock Absorber
Drillcollar
Fishing
dia. Overall Bearing Approx
Hole Neck
(fishing Length Length Weight Lbs
Length
neck)
6 1/8 – 6
4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150
¾
7 3/8 – 5
5¾-6¼ 38 14 10 ½ 235
¾-6¼
8 1/8 – 9 6¾-7 38 14 10 ½ 305
9½-9
7–8 38 14 10 ½ 385
7/8
10 5/8 –
7–8 38 14 11 405
11
12 – 12 ¼ 7¾-9 38 14 11 440
14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -
17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -
128
Gambar 4.21.
CMS-XL Casing Slip
(http://www.cam-tech.com)
129
Spesifikasi :
Tabel IV-21.
Spesifikasi CMS-XL Casing Slip
Casing OD(in) 6-5/8 7 7-5/8 8-5/8 9-5/8 10-3/4 11-3/4
Gambar 4.22.
Drill Collar Slip
(http://www.dencon.com)
131
Spesifikasi :
Tabel IV-22.
Spesifikasi Drill Collar Slip
Description Slip Type, Size and Range (OD, inches)
ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L
3-4 4 - 4.7/8 4.1/2 – 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4
P/N, Slip 5201 5202 5203 5204 5205
Complete
w/Circular
Buttons
Total 7 7 9 9 11
number of
Segments
Total 5 5 7 7 9
number of
Intermediate
Segments
Total 6 6 8 8 10
number of
Hings Pins
132
Gambar 4.23.
Drill Collar Slip Multi Segment
(www.amaens.com)
)
133
Spesifikasi :
Tabel IV-23.
Spesifikasi Drill Collar Slip Multi Segment
DCS-Multi-segment Drill Collar slips
Slip set Drill Collar OD (in) P/N Weight Qty
lb kg
DCS-S 3-4 2628-49 13 6 49
4-4 7/8 2620-49 8 3.5 49
DCS-R 4 1/2-6 2628-63 16 7 63
5 1/2-7 2620-63 11 5 63
DCS-L 6 3/4-8 1/4 2630-88 15 7 88
8-9 1/2 2630-96 16 7 96
8 1/2-10 2627-104 26 12 104
9 1/4-11 1/4 2630-112 19 8.5 112
11-12 1/4 2625-136 13 6 136
12-14 2630-136 16 7 136
User in API or No. 3
Insert
Bowl
number
134
4.3. PEMBAHASAN
Sistem pemutar adalah salah satu dari komponen-komponen yang paling
penting didalam rig. Tugas utamanya adalah untuk mengatur batang bor dan untuk
membor lubang.
Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang disalurkan ke rotary table
dan dari rotary table disalurkan ke Kelly dan kemudian ke drill string.
Fungsi utama dari sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberi beratan diatas pahat untuk membor lubang. Banyaknya proses yang
terjadi pada operasi khususnya sistem pemutar, akan banyak menimbulkan problem
jika tidak segera dilakukan penanggulangannya akan dapat menghentikan proses
pemboran.
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook
yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk:
menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas,
sambal dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran. Menahan beban
menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Rotary table berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari drawwork ke
rangkaian pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor
dilakukan, kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman dengan
beberapa handle yang ada di drawwork.
Rotary slips jika dimasukkan kedalam master bushing, maka akan berfungs i
sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan penyambungan atau
pelepasan section rangkaian pipa bor. Master bushing merupakan yang dapat
dilepaskan dari rotary table. Master bushing berfungsi sebagai dudukan
(penempatan) Kelly bushing atau rotary slip.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segitiga, segienam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam lubang bor yang diinginkan.
Fungsi drill pipe adalah untuk menghubungkan Kelly terhadap drill collar
dan mata bor didasar lubang bor, memberikan rangkaian penuang pipa bor,
sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam. Memungkinkan naik turunnya
135
mata bor. Meneruskan putaran dari meja bor. Meneruskan aliran lumpur bor dari
swivel ke mata bor.
Shock absorber diletakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dari setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ga nti
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar didalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang berat,
melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah dari
batang bor, diatas mata bor.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur pemboran.
Bit digantung didasar batang bor.
136
4.4. KESIMPULAN
Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beratan diatas pahat pembor lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga
sub-komponen, yaitu:
1. Peralatan putar (rotary assembly)
a. Meja putar
b. Master bushing
c. Kelly bushing
d. Rotary slips
2. rangkaian pipa bor
a. swivel
b. kelly : - Upper kelly cock
- Lower kelly cock (mud silver valve)
3. Bit
a. Drag bit
b. Roller-cone (rock bit)
c. Diamond bit
4. Specialized Down-Hole Tools
a. Stabilizer
b. Rotary reamers
c. Shock absorbers
5. Specialized Down-Hole merupakan perlatan khusus yang digunakan
sebagai bottom hole asembly pada rangkaian pipa bor, yang digunakan
untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung.
6. Rotary table dapat digunakan pada berbagai jenis kelly dengan
menyesuaikan kelly bushing dengan jenis kelly yang digunakan tanpa
harus mengganti rotary table.
7. Pemakaian bit harus melihat formasinya. Karena bila bit yang
digunakan tidak cocok dengan formasi akan dapat menyebabkan bit
cepat rusak.