Anda di halaman 1dari 6

4.4.

PEMBAHASAN
Praktikum Peragaan Peralatan Pemboran minggu kedua acara pertama
berjudul Sistem Pemutar (Rotary System). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui bagaimana sistem pemutar bekerja dalam operasi pemboran beserta
komponen-komponennya. Sistem pemutar memiliki fungsi untuk memutar
rangkaian pipa bor dan memberi gaya tekan diatas pahat untuk melakukan
penembusan (penetration) pada batuan. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-
komponen yang terdiri dari peralatan putar (rotary assembly), rangkaian pipa bor,
dan mata bor.
Peralatan putar (rotary assembly) adalah alat-alat yang menyediakan gerak
putar yang akan dteruskan ke sepanjang rangkaian pipa bor dan juga berfungsi
untuk menggantungkan rangkaian pipa bor ketika proses round trip. Peralatan
putar terdiri dari beberapa alat seperti meja putar (rotary table), master bushing,
kelly bushing, dan rotary slip. Rotary table barfungsi untuk memberikan gaya
putar terhadap rangkaian pipa bor melalui master bushing, kelly bushing, dan
kelly. Master bushing berupa alat yang dapat dipasang dan dilepaskan dari rotary
table dan berfungsi untuk meneruskan putaran dari rotary table menuju kelly
bushing. Kelly bushing berupa alat yang berfungsi meneruskan putaran dari
master bushing (putaran yang diperoleh dari rotary table) menuju rangkaian pipa
bor melalui kelly ini. Kemudian ada rotary slip yang berfungsi sebagai
penggantung dan menahan rangkaian pipa bor pada saat dilakukan penyambungan
dan pelepasan section rangkaian pipa bor (round trip).
Rangkaian pipa bor (drill string) adalah pipa yang menghubungkan swivel
dengan bit dan berfungsi untuk menarik turunkan mata bor, memberikan beban
diatas pahat untuk penembusan, meneruskan tekanan ke mata bor, dan
menyalurkan fluida pemboran ke mata bor. Rangkaian pipa bor terdiri dari swivel,
kelly, drill pipe, dan drill collar. Swivel merupakan alat penghubung antara
circulating system dengan rotary system yang memiliki fungsi sebagai penahan
beban rangkaian pipa bor, memberikan ruang untuk drill string dapat berputar,
penutup fluida, dan menahan putaran selama diberikan gaya untuk berputar.
Selanjutnya terdapat kelly yang merupakan pipa yang diletakkan pada kelly
bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari kelly bushing (putaran yang
didapat dari meja putar) ke drill pipe. Irisan luar kelly yaitu dapat berbentuk
segitiga, segiempat, atau segienam, yang disesuaikan dengan bentuk irisan dalan
kelly bushing yang bertujuan memudahkan kelly untuk meneruskan gaya putar ke
drill pipe. Ukuran kelly harus lebih panjang dari drill pipe. Kemudian ada drill
pipe yang merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang dan jumlahnya
paling banyak dengan panjang 30 feet yang berfungsi menghubungkan kelly
terhadap drill collar dan mata bor didasar lubang lubang bor, memungkinkan
untuk naik turunnya bit, meneruskan torsi dari rotary table menuju bit, dan
meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor. Drill pipe terdiri dari dua
tipe utama yaitu standard drill pipe dan heavy weight drill pipe (HWDP).
Standard drill pipe yaitu drill pipe standar yang digunakan dari permukaan
sampai pada top drill collar. Sedangkan heavy weight drill pipe (HWDP) yaitu
drill pipe yang lebih berat dan ukuran inside diameternya lebih kecil daripada
drill pipe standar, mirip dengan drill collar tetapi berbeda outside diameternya.
HWDP memiliki fungsi yaitu untuk mengurangi torsi dan drag pada drill string,
mencapai WOB yang diinginkan, dan mengurangi resiko tool joint failure yaitu
turbulansi yang ditimbulkan dari sirkulasi lumpur menyebabkan erosi yang
terkonsentrasi pada sambungan joint bukan pada tubuh joint ketika membor
melalui dogleg. HWDP biasanya digunakan pada kondisi khusus pada waktu
terjadi down hole problem seperti pipa terjepit dan lain sebagainya. Kemudian
pada operasi pemboran, drill pipe joint biasanya disambung atau dilepas dari
section pipa bor yang disebut stand. Setiap section atau joint drill pipe standard
mempunyai tiga bagian pokok, yaitu tube (pipe), dan tool joint pada kedua
ujungnya. Tool joint terdiri dari dua jenis yaitu pin connection berupa tool joint
pada bagian bawah drill pipe di mana ulir dibuat pada bagian luar dan box
connection berupa tool joint pada bagian atas drill pipe di mana ulir dibuat pada
bagian dalam. Secara normal, setiap pin disambungkan dengan box, begitupun
sebaliknya. Tetapi dalam keadaan di mana pin harus disambungkan dengan pin,
box disambungkan dengan box, dan pin dan box yang disambungkan berukuran
tidak sesuai harus dipasangkan menggunakan crossover sac. Terakhir ada drill
collar berupa pipa baja yang menghubungkan bit dengan drill pipe yang memiliki
dinding tebal dan berfungsi memberikan pemberat pada bit. Jumlah perbandingan
drill collar dengan drill pipe yang digunakan biasanya adalah 1:3 tergantung
kedalaman sumur.
Mata bor (bit) adalah ujung paling bawah dari rangkaian pipa bor yang
langsung menyentuh formasi dan berfungsi untuk menembus formasi dengan cara
memberi beban dan tenaga putar pada bit tersebut. Mata bor terdiri dari beberapa
jenis yaitu drag bit, roller cone bit, diamond bit, dan core bit. Drag bit adalah
jenis bit yang tidak memiliki roda-roda yang dapat bergerak dan mengebor dengan
gaya keruk dari blade-nya (mata pisau) biasa digunakan untuk membor formasi
yang lunak dan plastis (lengket). Kemudian roller cone bit adalah bit yang
mempunyai kerucut yang berputar yang digunakan untuk menghancurkan batuan
dengan formasi yang keras. Selanjutnya ada diamond bit adalah jenis bit yang
sifatnya bukan pengerukan dengan gigi berputar namun penggoresan dari butir-
butir intan yang dipasang pada carbite dan digunakan untuk member formasi yang
sangat keras. Terakhir ada core bit yang digunakan untuk membuat atau
mengambil sampel core formasi. Mekanisme pengambilan sampel core
menggunakan bit ini sama seperti penggunaan bit lain pada umumnya, namun
terdapat lubang pada bagian tengah bit dan digunakan untuk mengambil sampel
core tersebut. Adapun komponen pada rotary system yaitu top drive system, yaitu
sistem pemboran dengan memutar drill stem mempergunakan pemutar yang
dipasang langsung dibawah swivel dan pemutar tersebut bergerak naik turun
mengikuti gerakan traveling block.
Komponen lain pada sistem pemutar adalah specialist downhole tools
yang digunakan sebagai Bottom Hole Assembly (BHA) pada rangkaian pipa bor
dan juga mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Komponen
ini terdiri dari tiga jenis yaitu stabilizer yang digunakan untuk menjaga kestabilan
bit dan drill collar, meningkatkan penembusan, dan mencegah well sticking.
Kemudian rotary reamers berupa peralatan yang digunakan untuk menjaga
ukuran lubang bor ataupun untuk memperbesar ukuran lubang bor. Terakhir ada
shock absorber yang berfungsi mengurangi patah lelah pada sambungan drill
collar dan drill pipe, beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing,
serta untuk mengurangi kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.
Coiled Tubing adalah terobosan baru dalam dunia perminyakan yang dapat
digunakan untuk operasi pemboran, operasi logging, operasi produksi, dan operasi
workover. Coiled Tubing berupa pipa/tubing yang elastis terbuat dari campuran
baja karbon yang tipis dan juga bahan bahan titanium dan composite. Alat ini
menggantikan fungsi drill string. Unit-unit pelengkap juga tetap ada, seperti BOP
system, dll, hanya saja jika menggunakan coiled tubing tidak lagi perlu menara
bor, melainkan sebuah coiled tubing unit (truk pengangkut, rel tempat
menggulung coil, dsb). Keuntungan penggunaannya antara lain tidak memerlukan
lahan luas sehingga dapat menghemat biaya dan tanpa penyambung pipa,
sehingga mengurangi waktu round trip; menjaga keselamatan lingkungan.
Mekanisme kerja sistem pemutar ini mula-mula prime mover menyalurkan
tenaga ke rotary table, selanjutnya dari rotary table disalurkan ke kelly melalui
master bushing dan kelly bushing, kemudian tenaga putar atau torsi disalurkan ke
drill string dan menuju bit dalam proses pemboran. Terdapat beberapa parameter
yang digunakan pada operasi pemboran yaitu ROP, WOB, dan RPM. Rate of
Penetration (ROP) adalah laju penembusan formasi yang dilakukan oleh bit.
Kemudian Weight on Bit (WOB) adalah besarnya beban yang diberikan oleh bit.
Rate per Minutes (RPM) adalah banyaknya putaran yang dilakukan oleh bit tiap
satu menit. Pada formasi yang keras diperlukan WOB yang tinggi dan RPM yang
rendah agar bit tidak mengalami kerusakan. Sedangkan pada formasi yang lunak
diperlukan WOB yang rendah dan RPM yang tinggi agar bit dapat bekerja secara
maksimal. Adapun problem Buckling yaitu pipa yang tertekuk atau berdempet
dengan dinding sumur dan menyebabkan pipa sulit bergerak dan hal ini disbebkan
karena pembebanan yang diterima oleh pipa berlebihan.
Dari studi kasus yang diberikan dapat disimpulkan bahwa horse power
yang dihasilkan drawwork sebesar 600,225 Hp dan input prime mover sebesar
666,917 Hp.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komponen-
komponen peralatan sistem pemutar beserta fungsinya yang digunakan dalam
operasi pemboran.

4.5 KESIMPULAN
1. Sistem pemutar adalah suatu komponen yang memiliki fungsi untuk
memutar rangkaian pipa bor dan memberi gaya tekan diatas pahat untuk
melakukan penembusan (penetration) pada batuan. Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk bagaimana sistem pemutar bekerja dalam operasi
pemboran beserta komponen-komponennya.
2. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen yaitu peralatan putar
(rotary assembly), rangkaian pipa bor (drill string), dan mata bor (bit).
3. Peralatan putar (rotary assembly) adalah alat-alat yang menyediakan gerak
putar yang akan dteruskan ke sepanjang rangkaian pipa bor dan juga
berfungsi untuk menggantungkan rangkaian pipa bor ketika proses round
trip. Peralatan putar terdiri dari meja putar, master bushing, kelly bushing,
dan rotary slip.
4. Rangkaian pipa bor (drill string) adalah pipa yang menghubungkan swivel
dengan bit dan berfungsi untuk menarik turunkan mata bor, memberikan
beban diatas pahat untuk penembusan, meneruskan tekanan ke mata bor,
dan menyalurkan fluida pemboran ke mata bor. Rangkaian pipa bor terdiri
dari swivel, kelly, drill pipe, dan drill collar. Drill pipe ada dua jenis yaitu
standard drill pipe dan HWDP.
5. Mata bor (bit) adalah ujung paling bawah dari rangkaian pipa bor yang
langsung menyentuh formasi dan berfungsi untuk menembus formasi
dengan cara memberi beban dan tenaga putar pada bit tersebut. Bit terdiri
dari beberapa jenis yaitu drag bit, roller cone bit, diamond bit, dan core bit.
6. Specialist downhole tools digunakan sebagai Bottom Hole Assembly
(BHA) pada rangkaian pipa bor yang terdiri dari stabilizer, rotary
reamers, dan shock absorber.
7. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh horse power pada drawworks
dan nilai input prime mover sebesar :
• HPD : 600,225 HP
• HPP : 669,17 HP
8. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komponen-
komponen peralatan sistem pemutar beserta fungsinya yang digunakan
dalam operasi pemboran.

Anda mungkin juga menyukai