Anda di halaman 1dari 14

5 Sistem Pengeboran (Peralatan Bor Putar)

By Topik Sarip — December 10, 2015 — Teknik Pengeboran

Pada perkembangannya teknologi pengeboran semakin maju, dan hingga saat ini sistem peralatan bor

putar adalah teknologi yang paling tepat untuk digunakan dalam operasi pembuatan sumur pengeboran.

Pada sistem peralatan bor putar ini memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung dalam kegiatan

operasi pengeboran, secara garis besar peralatan pengeboran dapat dibagi menjadi lima sistem peralatan

utama, yaitu, sistem angkat (hoisting system), sistem putar (rotating system), sistem sirkulasi (circulating

system), sistem tenaga (power system) dan sistem pencegah sembur liar (Blow Out Preventer system).

Pada prinsipnya lima sistem ini saling mendukung satu sama lainnya. Dalam kegiatan yang dilakukan

pada operasi pengeboran, lima sistem ini bekerja secara bersamaan dan saling mendukung. Sehingga

keberhasilan suatu operasi pengeboran sangat tergantung pada baik tidaknya performa dari lima sistem

ini.

Dalam operasi pengeboran yang menggunakan sistem peralatan putar ini dikenal dua jenis sistem

putar yakni sistem Kelly dan top drive. Pada sistem Kelly putaran yang dihasilkan adalah dengan

mentrasfer putaran dari rotary table ke Kelly dan diteruskan ke rangkaian pengeboran lainnya. Sedangkan

pada top drive, rangkain pengeboran langsung disambungkan ke top drive dan putaran yang dihasilkan

adalah dari motor yang ada pada top drive.

Rig equipment

Berikut adalah 5 sistem pengeboran (peralatan bor putar) :


1. Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan ruang kerja yang cukup bagi

crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya.
Sistem angkat ini sangat penting dalam kegiatan menyambung dan melepaskan rangkaian pengeboran

seperti bit, drill collar, drill pipe dan atau Kelly. Sistem angkat terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

a. Struktur pendukung (Supporting structure)

b. Peralatan Angkat (Hoisting equipment)

Sistem angkat (hoisting system)

Selengkapnya baca disini

2. Sistem Putar (Rotating System)


Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan puataran pada rangkaian

pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam mengebor suatu formasi. Putaran bersumber

dari putaran rotary table (apabila menggunakan Kelly) atau dari putaran motor pada top drive. Besarnya

putaran yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per Minutes(RPM). Besarnya beban rangkaian

pemboran akan memberikan beratan yang berguna untuk membantu mata bor dalam pemecahan batuan

pada saat operasi pengeboran berlangsung. Beban ini sering dinamakan denga Weight On Bit(WOB).

Dengan kombinasi RPM dan WOB yang tepat akan menghasilkan kecepatan pengeboran yang optimum

(Rate of Penetration optimum).


Sistem putar (rotating system)

Selengkapnya baca disini

3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)


Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegangperanan penting di dalam operasi

pengeboran putar (rotary drilling).Tugas utamanya adalah membantu sistem pemutar didalam “mengebor

sumur” dengan menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan-bahan

lumpur dan tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida pengeboran. Sistem

sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

a. Lumpur pengeboran (drilling fluid)

b. Tempat persiapan (preparation area)

c. Peralatan sirkulasi (circulating equipment)

d. Tempat pengkondisian lumpur (conditioning area atau solid control equipment)

Secara umum lumpur pengeboran dapat disirkulasikan dengan urutan sebagai berikut:

lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh pompa - pipa tekanan – stand pipe – rotary hose – swivel head –

kelly – drill pipe – drill collar – bit – annulus drill collar – annulus drill pipe – mud line/flow line, shale shaker

– steel mud pit – dihisap pompa kembali dan seterusnya.

Hal ini bisa dilihat pada Gambar dibawah ini:


Sistem sirkulasi (circulating system)

Selengkapnya baca disini

4. Sistem Tenaga (Power System)


Sistem tenaga dalam operasi pengeboran terdiri dari power suplayequipment, yang dihasilkan oleh

mesin-mesin besar yang biasa dikenal dengan nama “prime mover” dan distribution equipment yang

berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran.

Tenaga yang dihasilkan prime mover besarnya berkisar antara 500-5000 Hp. Pada umumnya suatu

operasi pengeboran memerlukan dua atau tiga buah mesin. Sedangkan untuk pengeboran yang lebih

dalam memerlukan tenaga yang lebih besar, sehingga prime mover yang diperlukan dapat mencapai

empat unit. Prime mover sebagai sistem daya penggerak harus mampu mendukung keperluan fungsi

angkat, putar, pemompaan, penerangan, dan lain-lain. Dengan demikian perencanaan dan pemilihan tipe

dan jenis prime mover yang dipergunakan harus memperhatikan hal tersebut.

Sistem tenaga (power system)

Selengkapnya baca disini


5. Sistem Pencegah Semburan Liat (BOP System)
Lumpur pengeboran merupakan pencegah semburan liar (blow out)yang utama atau primer,

sedangkan blowout preventer (BOP) system merupakan pencegah blowout sekunder. Apabila kick sudah

terjadi, segera penutupan sumur sesuai prosedur kemudian dilakukan sirkulasi untuk mematikannya.

Sistem pencegahan semburan liar (bop system)

Selengkapnya baca disini

Sumber :
Rotary Drilling / Bor putar

Dalam dunia perminyakan, seorang engineer harus tau betul tentang prinsip
pelaksanaan bor putar atau yang sering disebut Rotary Drilling. Untuk itu saya jelaska
bagaimana prinsip kerja dari bor putar atau rotary drilling tersebut.

1. Pekerjaan memutar pahat.


Pahat bit membor dengan cara berputar dengan cooler, caranya adalah sumber tenaga
memutar rotary table kemudian pipa Kelly, drill string ( rangkaian pipa bor) sehingga
pahat (bit) ikut berputar.
2. Pekerjaan sirkulasi Lumpur, sementara pahat mengebor tanah hasil galian terus
menerus mensirkulasikan cairan pemboran (Lumpur).
3. Pekerjaan angkat mengangkat (hoisting)
Pemboran semakin dalam berarti rangakaian pipa bor semakin panjang. Sehingga pipa
bor disambung dari atas satu persatu, bila pahat harus diganti maka rangkaian pipa bor
dicabut dan dilepas satu persatu.
Peralatan Bor
1. Alat-alat pemboran dan alat-alat umum
a. Deerick (menara bor) dan substructure
b. Prime mover (mesin penggerak/pembangkit tenaga)
c. Rngkaian pipa bor (drill pipe, drill collar, pahat)
2. Alat pengangkat (Hoisting equipment)
a. Hoist (Draw work)
b. Drilling line(kabel baja)
c. Crown block
d. Traveling block
3. Peralatan pemutar
a. Rotary Table
b. Kelly bushing
c. Cat Head
4. Peralatan Sirkulasi
a. Pompa Lumpur
b. Stand pipe
c. Selang Lumpur
d. Swivel
e. Talang Lumpur (mud pit)
f. Ayakan Lumpur (shale screen)
g. Tangki lumpur (mud tank)
5. Alat-alat lain
a. Blow Out Prefenter (BOP)
b. Pipa Selubung
c. Weight indicator
d. Alat-alat penerangan
Program Pemboran
1. Program pemakaian pahat
2. Progran Lumpur bor
3. Program casing (pemakaian selubung)
4. Program penyemenan Lumpur (well cementing)
5. program penilaian formasi ( formation evaluation)
6. Program penyelesaian sumur (well completion)

TEKNIK PEMBORAN

Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik
dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi.

Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan
dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan
kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut:

 Eksplorasi mineral dan batubara


 Ekplorasi dan produksi air tanah
 Eksplorasi dan produksi gas
 Eksplorasi dan produksi minyak
 Peledakan
 Geoteknik
 Ventilasi tambang
 Penirisan tambang
 Keperluan perhitungan cadangan
 Perolehan data geologi
 Pengontrolan tambang dan
 Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll

Maksud Dan Tujuan Pemboran

Dilakukanya pemboran adalah agar dapat mengetahui bagai mana kegiatan pengeboran itu
berlangsung, dapat mengetahui tahap – tahap dari pada kegiatan pemboran, juga dapat
mengetahui peralatan – peralatan yang digunakan dalam pengeboran. Sehinga apa bila terjun
kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui apa – apa yang harus dikerjakan juga yang harus
dipersiapkan. Dalam pencapaian target dari tujuan tersebut maka dibutuhkan perlengkapan ,tipe
serta kapasitas mesin yang berbeda pula , baik dari pemboran yang vertical keatas, kebawah
maupun yang horizontal atau miring dengan sudut tertentu.

Didalam laporan ini kapasitasnya adalah mengenai pemboran air tanah , adapun
pembahasannya adalah sebagai berikut:
1. Peralatan pemboran, meliputi jenis bor , pompa atau kompresor,stang bor, casing, mata
bor, dan perlengkapan lainya.
2. Lumpur pemboran
3. Teknis pemboran ,meliputi metode/klasifikasi pemboran dan tahapan-tahapan pemboran.
PERALATAN PEMBORAN

Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mesin Bor
2. Pompa atau Kompresor
3. Stang Bor
4. Pipa Casing
5. Mata Bor
6. Dan Perlengkapan lainya

1. MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin bor
yang digunakan, diantaranya meliputi:
• Tipe/ model mesin bor
• Diameter lubang
• Sliding stroke
• Berat mesin bor
• Power unit
• Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
• Hoisting capacity (kapasitas)
• Dimensi (panjang x lebar x tinggi)

Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut
1. Mesin Bor Tumbuk
2. Mesin Bor Putar
3. Mesin Bor Putar – Hidrolik

1. 1. Mesin Bor Tumbuk


Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan
cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang
bor.

Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan
butiran – butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur
dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu
ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan volume slurry sejalan
dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.

Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry diangkat ke
permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa factor yang
mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya
adalah:
• Kekerasan lapisan batuan
• Diameter kedalam lubang bor
• Jenis mata bor
• Kecepatan dan jarak tumbuk
• Beban pada alat bor

Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang
merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun beberapa
kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor putar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihannya:
• Ekonomis: -Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
-Biaya transportasi lebih murah
- Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
- Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
• Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
• Tanpa sistem sirkulasi.
• Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
• Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil

Kekurangannya:
• Kecepatan laju pemboran rendah
• Sering terjadi sling putus
• Tidak bisa mendapatkan core
• Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
• Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
• Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan

1. 2 . Mesin Bor Putar

Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling sederhana,
untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran
mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan yang
cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan
batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan
fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis meja
putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran horizontal
oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur – alur yang berpola
konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk memutar
rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor.

Komponen – komponen utama dari mesin bor putar adalah:


• Swivel
• Kelly bar
• Stabilizer
• Mata bor
• Stang bor
• Stang pemberat

1. 3. Mesin Bor- Hidrolik


Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem hidrolik
yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang bor dan mata
bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan
putaran mata bor di atas formasi batuan.

Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga anulus
atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang digunakan.
Adapun contoh mesin bor putar – hidrolik adalah:

1. 3.a. Top Drive


Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya berasal dari unit
transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya sepanjang 3,6m – 9
m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.
1. 3. b. Spindle
Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi oleh
panjang spindle (umumnya antara 60 m – 100 m), dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan.

Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah:


• Merk
• Kapasitas
• Berat
• Kemampuan rotasi
• Dimensi
• Diameter lubang
• Tipe/ model

2. POMPA ATAU KOMPRESOR


Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya adalah:
a. Tipe acting piston
b. Diameter piston
c. Power
d. Dimensi
e. Berat
f. Volume/ pressure
g. Working pressure

Adapun hal – hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:


a. Tekanan udara yang dihasilkan
b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu

Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk
mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur, maka sebagai sumber
tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor yang digunakan adalah udara maka sumber
tenaganya adalah kompresor. Adapun pompa/ kompresoe yang digunakan adalah:
• Merk
• Model
• Kapasitas
• Dimensi
• Diameter piston
• Berat
• Power
• Volume/ pressure
• Working pressure

3. STANG BOR
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung – ujungnya terdapat
ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.Dalam kegiatan
pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju mata
bor.
2. jalan keluar – masuknya fluida bor

Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft
(9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran.
Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi:
a. Tujuan pemboran
b. Kedalaman pemboran
c. Kekerasan batuan
d. Metode sirkulasi fluida
e. Diameter lubang bor
Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran tergantung dari
mekanisme pemboran yang diterapkan.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Putar. Rangkaian stang bor pada pemboran putar
hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air. Stang bor yang dipakai pada
pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini berkaitan dengan diameter luar, diameter dalam ,
jenis ulir dan sebagainya. Setiap pabrik biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Tumbuk.Rangkaian stang bor pada mesin bor tumbuk
terdiri dari:
1. Mata bor pahat.
2. Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang.
3. Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk melepaskan bit jika
tejepit dengan sentakan ke atas.
4. Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan untuk meneruskan
putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor agar pahat
dapat menumbuk ke segala sisi sehingga lubang bor lurus
Adapun stang bor yang digunakan dalam pemboran air tanah tersebut adalah :
• Panjang stang bor yang digunakan adalah 30 ft atau yang berukuran 9 m.

4. PIPA CASING

Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps
(keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan – gangguan.
Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:

1. Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya dilakukan
secaraLangsung.
2. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah coupling.

Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah:


1. Casing Swivel
Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor,
2. Casing Head
Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing bagian atas,
3. Casing Shoe
Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari kerusakan
4. Casing Cutter,
Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi masalah, fungsinya
untuk memotong casing pada titik yang diinginkan,
5. Casing Band
Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operassi pengangkatan dan
Penurunan.

Di dalam praktikkum pemboran yang dilakukan, casing yang digunakan adalah tipe flash jouint,
dimana penghubungan antara pipa yang satu dengan yang lainya dilakukan secara langsung.

5. MATA BOR (BIT)

Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai
alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja
sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong
dan gaya putar.
Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini.
Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran
tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan.
Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin putar
mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan
gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang
secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor
dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks.

Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya


1. Mata Bor Rotasi

 Mata Bor Pisau


 Air Coring Bits
 Roller Bits
2. Mata Bor Tumbuk

 Cross Bit
 Button Bit
 Chisel Bit
3. Mata Bor Auger

 Tipe Kelly
 Tipe Auger
4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel

 Mata Bor Tabung


 Mata Bor Chisel
5. Mata Bor Intan

 Mata Bor Formasi Lunak


 Surface Set Bits
 Impregnated Bits

6. PERALATAN PELENGKAP

Adapun mata bor yang digunakan didalam pemboran air tanah yang menjadi bahan praktikum
adalah :
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran diantaranya
meliputi:
a. Water Swivel,
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam
stang bor.
b. Hoisting Water Swivel
Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama proses
pengangkatan dan penurunan.
c. Hoisting Plug
Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan
penurunan stang bor.
d. Hoisting Rope Socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan babbit
metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug.
e. Pipe Wrench
Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain – lain.
f. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan stang bor core barrel dan mata bor.
Pada kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu
digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan
penurunan.
g. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan peralatan
pemboran.
h. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal
i. Rod Coupling Tap
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal dalam
lubang bor.
j. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
k. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi peralatan
bor.

l. Drive Hammer with Chain


Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan.
m. Menara
Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah derrick
n. Permale Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa yang kecil, seperti kabel core
barrael tanpa merusak tabung.
o. Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau penurunan.
p. Super Strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa dengan ukuran besar dengan
diameter berukuran di atas 100 mm.
Miner Info

Anda mungkin juga menyukai