DRILL STRING
Komponen-komponen terdiri dari :
1. Kelly 3. Drill Collar
2. Drill pipe 4. Bit (Pahat)
Fungsi Drill String adalah :
1. Memberikan saluran fluida pemboran (Lumpur) dari permukaan
ke drill Bit (pahat)
2. Meneruskan gerakan rotasi ke drill Bit (pahat)
3. Memberikan beratan (WOB) diatas Bit (pahat)
4. Menaikkan dan menurunkan drill Bit (pahat) kedasar lubang
bor.
KELLY :
Rangkaian pipa bor yang paling atas, dimana bentuk irisan luarnya
dapat berupa :
a. Segi Empat (Square)
b. Segi Enam (Hexagonal)
Fungsinya adalah :
Meneruskan gaya putar (Torsi) dari meja putar ke Kelly dan
selanjutnya ke seluruh rangkaian pipa bor.
Kelly Top Drive
RANGKAIAN PIPA BOR
(Drill Pipe)
Drill Pipe
Bentuk pipa yang dilengkapi oleh alat penghubung berulir pada
kedua ujungnya yang tebal disebut “Up Set“
1. DP Standard
Rangkaian pipa bor +90% terdiri dari drill pipe standard.
Semakin kuat
1. Roller Reamer :
Fungsi:
1. Sebagai Stabilizer guna membantu mempertahankan diameter
lubang bor (gauge hole)
2. Menghilangkan potensial problem dengan membersihkan
lubang bor dari
a. Dog Leg
b. Key Seat
c. ledges
2. Shock Subs
Mengurangi stress pada string yang disebabkan oleh vibrasi
dan “bouncing” yang terjadi ketika pemboran menembus
formasi keras sehingga kerusakan drill string dapat dikurangi.
Letaknya dibagian bawah DC dan diatas Bit.
PERALATAN TAMBAHAN DRILL STRING
3. Subs
Pipa pendek seperti X-over untuk menyambungkan pipa-pipa
yang berbeda ulir.
4. Drilling Jar
Memberikan aksi sentakan untuk membebaskan rangkaian
pipa ketika terjepit.
dimana:
L = Panjang drill pipe (ft),
P = Beban, Tensi, Hook Load (lb),
Wdp
= Berat drill pipe (lb/ft),
m
= Densitas lumpur (ppg)
CONTOH SOAL
PL 50
e1
735444 Wdp
L2
e2 65.44 1.44 m
9.625 10 7
EXERCISE - B
DIKETAHUI :
Data Lubang Sumur:
Kedalaman Sumur = 13,500 ft
Data Lumpur:
Tipe lumpur = Water base mud
lumpur = 12.5 ppg
baja = 65.4 ppg
Boyancy factor (BF) = 1 mud 0.809
baja
STUDI KASUS DRILL STRING
Data Tambahan :
Margin of Overpull = 50000 lb
Safety factor = 90%
Problem Pemboran :
Pada saat proses pemboran berlangsung ternyata pipa terjepit dengan data sebagai
berikut :
o Tarikan pertama (I) = 40 ton belum bisa lepas dari jepitan.
o Tarikan kedua (II) = 89 ton pipa mengalami pemanjangan = 43 cm.
o Drill pipe memakai API New class 5” pounder 19.5 lb/ft
o Deferential force = 108000 lb
DITANYAKAN :
A. Panjang Maksimum drill pipe graded E dan drill pipe grade X 95
B. Hook Load (Batas max pada saat rangkaian ditarik) dan MOP Grade (E & X95)
C. Torsional strength pada masing-masing grade, dimanan padsa kondisi “Tension”
D. Pada kedalaman berapa pipa terjepit, serta jenis drill pipe grade berapa.
PENYELESAIAN - A
A. Menentukan panjang max drill pipe untuk Grade E & Grade X 95
Rumus :
B
.Me
ne
nt
uka
n H
oo
kLo
add
anMO
PG
ra
de(E&X
95
)
Ho
okL
oa
d(HL
):
Hoo
kLoad(
H L)= Pa
da
la
h B
er
attot
aly
ang
dit
ang
gu
ngTopj
oin
tDril
lPi
pe
a
tau
ber
atd
ri
llst
rin
gya
ngme
ngg
ant
ung a
t
auBa
ta
s m
ak
si
m u
mpadas
aat
r
ang
ka
iand
it
ari
k.
[
(W.D
CxL
.D
C)+
(W.D
P.E
xL.D
PE)+(W.D
P.X
-
95x
L.D
PX
-9
5)
]xB
F
[
(15
73
74
)+(
19.
5 x
113
29
.2
4)+(
19.
5 x
118
7)
]x0
.
809
3
24
76
5.
5 l
b
Ca
tat
anpe
nt
ing:
Kar
enaa
dan
yakej
adi
anp
ip
ate
rj
epi
tda
n t
erj
adiD
ef
fere
nt
ialF
or
ce(
DF )
s
ebe
sar1
08
000l
b mak
a H
oo
kLoa
d dar
ipadara
ng
kai
anpip
a b
ora
dal
ah :
H
oo
keL
oa
d=P
=32
47
65
.5l
b +
10
80
00l
b 4
3
27
65
.5l
b
PENYELESAIAN – B (Sambungan)
Grade E :
Tensile Strength (Pa) = 395600 lb x 90% 356040 lb
MOP = (Pa – P)
(356040 – 432765.5) lb = - 76725.5 lb
Grade X -95 :
Tensile Strength (Pa) = 501090 lb x 90% 450901 lb
MOP adalah : (Pa – P)
(450901 – 432765.5) lb = 18135.5 lb
KESIMPULAN :
MOP bernilai (-) maka Drill Pipe “ Putus “
MOP bernilai lebih besar dari 50000 lb maka “ MENARA AMBRUK “
Jadi Drill Pipe yang digunakan untuk trayek Pemboran Drill Pipe GRADE x-95
PENYELESAIAN - C
C. Torsional strength pada masing-masing grade, dimanan padsa kondisi
“Tension”
Rumus :
0.09167.J P2
T = Ym . . 2
2
, lb - ft
Od A
Dimana :
Jadi :
J = Momen Inersia Polar untuk Drill Pipe 5”
3.14 5 4 4.27464
J= = 28.57
32
PENYELESAIAN – C (Sambungan)
A = lu a s p e n a m p a n g D rill p ip e
¼ x 3 .1 4 x [ ( O D D P ) 2 – ( ID D P ) 2 ]
2
¼ x 3 .1 4 x [ 5 – 4 .2 7 4 6 2 ] 5 .2 8 4 in 2
H a rg a Y m u / D rill P ip e g ra d e E :
2
3 9 5 6 0 0 lb : 5 .2 8 4 in = 7 4 8 6 7 .5 2 p s i
H a rg a Y m u / D rill P ip e g ra d e X -9 5 :
2
5 0 1 0 9 0 lb : 5 .2 8 4 in = 9 4 8 3 1 .5 7 p s i
T o r s io n a l S tr e n g th u / D r ill P ip e G r a d e E :
H o o k e L o a d ( H L = P ) = 3 2 4 7 6 5 .5 lb
0 . 096167 x28.57 2
324765 . 5 2
Q = T = 74867 . 52
5 5 . 284 2
= 2 3 3 3 8 .6 5 f t - lb
H a rg a T o rs io n a l d a la m T a b e l = 4 1 1 7 0 ft - lb
PENYELESAIAN – C (Sambungan)
T o r s io n a l S t r e n g t h u / D r ill P ip e G r a d e X - 9 5 :
H o o k e L o a d ( H L = P ) = 3 2 4 7 6 5 .5 lb
H a r g a T o r s io n a l d a la m T a b e l = 5 2 1 4 0 f t – l b
PERLU DI PERHATIKAN :
Grade Drill pipe yang lebih kuat di pasang pada bagian atas dari
suatu rangkaian “drill String”
LATIHAN
Tabel API Premium Class
(Torsional dan Tensile Drill Pipe)
Tabel API Class-2
(Torsional dan Tensile Drill Pipe)
Tabel API Premium Class
(Collpase & Tekanan Internal)