Anda di halaman 1dari 42

TEKNIK PEMOBORAN 1

KULIAH MINGGU KE-7


OUTLINE

 Tubing dan Desain Casing


 Casing adalah suatu pipa baja yang dirancang khusus untuk digunakan pada sumur minyak dan gas
maupun panas bumi.Casing perlu diukur dengan teliti sesuai dengan spesifikasinya agar saat digunakan
dapat melakukan fungsinya dengan baik didalam sumur
 Casing dipasang setelah sumur di bor sampai kedalaman tertentu. Casing terbuat dari pipa besi yang kokoh
dan kuat.

Ukuran dan jumlah casing yg dipasang bergantung pada :


1. Daerah yang bersangkutan
2. Kedalaman sumur
3. Karakteristik formasi

 Casing string adalah panjang total casing dg diameter yg konstan.


 Section casing string adalah satu panjang casing yg kontinu dg grade dan ketebalan dinding yang uniform
serta type joint (penyambung) yg sama.
 Perencanaan casing harus dapat dapat menahan tekanan dan gaya yang bekerja pada rangkaian casing
supaya rangkaian casing tidak rusak.
FUNGSI CASING

1. Mencegah gugurnya lubang bor


Pada lapisan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik, maka saat pemboran menembus lapisan
tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembesaran lubang bor. Pembesaran pada lubang bor ini adalah
akibat runtuhnya dinding sumur

2. Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pada lapisan pasir di dekat permukaan
3. Mencegah hubungan hubungan antara formasi di belakang formasi
Casing sangat dibutuhkan untuk memisahkan dua lapis zona produktif. Sebagai contoh apabila suatu sumur
dapat menghasilkanminyak dan gas dari11 lapisan yang berbeda dan dikehendakiuntuk diproduksi
bersama$sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang casing dan packer

4. Mengontrol tekanan

5. Sebagai fondasi BOP


Kepala sumur (wellhead) adalah peralatan yang digunakan untuk mengontrol sumur yang terdiri dari kepala
pipa selubung, kepala pipa sembur, dan silang sembur. Blow Out Preventer ( OP) merupakan peralatan
untuk mematikan sumur yang berada dalam kondisi kick . udukan OP diletakan pada surface casing
FUNGSI CASING (2)

6. Menutup Zona Bertekanan Abnormal dan Zona Loss


Zona bertekanan abnormal adalah Zona yang dapat menyebabkan terjadinya well kick , yaitu masuknya fluida formasi
ke dalam lubang bor. Sedangkan zona loss adalah zona di mana lumpur pemboran menghilang masuk ke dalam
formasi (invaded zone).
7. Tempat untuk meletakkan dan tempat pegangan alat alat produksi
8. Media untuk memproduksikan minyak/gas ke permukaan (Production Casing)
MACAM ATAU JENIS CASING

1. Conductor casing
2. Surface casing
3. Intermediate casing
4. Production casing
5. Liner casing
CONDUCTOR CASING

 Merupakan casing yang pertama kali dipasang. Berukuran16 “ - 30”


 Ditumbuk atau di pasang sampai kedalaman 40 – 1500 ft.
 Disemen sampai permukaan dengan semen API Class A,C,G atau H
dengan accelerator.
 Cara pemasangannya disesuaikan dengan kondisi formasinya, jika
formasinya cukup kompak maka bisa dilakukan dengan
mengebornya namun jika lemah maka bisa dilakukan dengan
menumbuknya.
 Tujuan :
 a. Mencegah pondasi rig runtuh
 b. Structural Support (Conductor casing, Wellhead, BOP Equipment)
SURFACE CASING

 Casing ini dipasang setelah conductor casing. Ukuran pipanya : 7” –


20” dapat dipasang hingga kedalaman 4500 ft.
 Disemen sampai ke permukaan atau sampai ke shoe

 Casing ini memiliki beberapa fungsi, antara lain :


 a. Memperpanjang integritas hidrolika
 b. Melindungi : lapisan fresh water, tinggi/rendah tekanan lubang sumur, erosi
hidrolika.A
 c. Mengatasi masalah pengeboran (Lost circulation, formasi tidak stabil)
INTERMEDIATE CASING

 Casing ini dipasang setelah surface casing dengan Ukuran pipa


: 5” – 13-3/8”.
 Casing ini disemen sampai kedalaman tertentu dengan
menggunakan semen API Class A, C, G, atau H. dengan
bentonite dan khusus yang bawah memakai high strength
semen.
 Casing ini memilki kegunaan :
 a. Memberi kemampuan mengontrol sumur.
 b. Melindungi dari tinggi/rendah tekanan lubang sumur, fluida sumur
yang tidak diinginkan.
 c. Mengisolasi zona
 d. Mengatasi masalah pengeboran (Lost circulation, formasi tidak stabil,
differential sticking)
PRODUCTION CASING

 Casing ini memiliki ukuran 2 3/8” sampai 9 5/8”


dipasang sampai zone produksi
 Didesain untuk mengisolasi tekanan formasi.

 Di semen menutup zone produkasi sampai minimal


100 ft diatas top lapisan produksi dan semen
terbawah dipakai high strength semen.
LINER CASING
Liner dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : drilling liner dan production liner.

 Drilling liner memiliki ukuran pipa : 5” – 11-3/4”  Production liner memiliki ukuran pipa : 5” – 9-
dan biasanya disemen sampai Liner hanger. 5/8” dan disemen sampai kedalaman tertentu.

 Memiliki fungsi antara lain :  Memiliki fungsi antara lain :


 - Memberi kemampuan mengontrol sumur.  - Memberi kemampuan mengontrol sumur.

 - Melindungi dari tinggi/rendah tekanan lubang sumur,  - Memberi kestabilan lubang bor (well testing, operasi
fluida sumur yang tidak diinginkan. produksi, melindungi intermediate casing)

 - Mengisolasi zona produksi  - Mengisolasi zona produksi (pemilihan testing, Dual


completion)
 - Mengatasi masalah pengeboran (Lost circulation,
formasi tidak stabil, differential sticking)
KLASIFIKASI CASING BERDASARKAN STANDAR API (AMERICAN
PETROLEUM INSTITUTE)

 Menurut standar yang dikeluarkan oleh American Petrolium Institut (API), spesifikasi dari casing bisa dibedakan
berdasarkan pada :
 diameter
 berat nominal
 Tipe Sambungan
 grade
 range length
DIAMETER

 Spesifikasi dari diameter casing meliputi outsidediameter (OD) casing dan nominal ketebalan dinding casing yang
mendefinisikan sifat unit berat.
 Toleransi ketebalan dinding casing minimum (API minimum wall thickness factor) adalah 87,5% dari nominal ketebalan
dinding casing.
 Sedangkan untuk ukuran diameter luar (OD) casing diantaranya adalah 4,5”, 5”, 7”, 7,625”, 8,625”, 9,625” ,13,375”, 16”,
dan 20”
 Diameter casing dapat di bedakan menjadi 3 macam, yaitu diameter luar (OD), diameter dalam (ID), dan drift diameter.
 Diameter luar (OD) dari casing di ukur pada bagian tubuh casing, bukan di ukur pada bagian sambungan casing.
 Sedangkan diameter dalam (ID) casing diukur pada bagian dalam dari casing. Pada dasar nya maksimum ID casing di
kontrol oleh OD casing dan minimum ketebalan dinding casing. Sedangkan untuk minimum ID casing dikontrol oleh drift
diameter. Drift diameter adalah diameter maksimal suatu benda yang dapat dimasukan ke dalam casing
BERAT NOMINAL

 Berat nominal suatu casing adalah berat dari rata-rata


sebuah casing beserta coupling nya dalam persatuan
panjang.
 Pada umumnya, berat nominal casing adalah antara range
9,50-133,0 ppf (lb/ft).
 Berat nominal dan diameter luar merupakan indikasi
ketebalan pipa dari casing.
 Semakin tebal suatu casing pada ukuran yang sama
berarti akan semakin berat casing tersebut dan juga
ketebalan casing tersebut dapat menentukan harga dari
casing tersebut apabila semakin tebal dan berat.
TIPE SAMBUNGAN

 Alat yang digunakan untuk menyambung casing disebut coupling.


 Dalam membicarakan masalah coupling, terdapat beberapa istilah, diantaranya adalah joint strength dan body
yield.
 Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kapasitas beban tension yang dapat ditanggung pada sambungan,
untuk dapat menghasilkan effisiensi joint casing menjadi 100% maka dinding casing pada bagian ulir sama
dengan luas penampang dinding casing.
 Sambungan pada casing bekerja seperti gigi yang yang saling menggigit antara rangkaian casing yang satu dengan
casing yang lain.
 Pada rencanaan pipa selubung sumur, perhitungan beban tension harus benar diperhatikan terutama pada
kekuatan setiap sambungan casing. Hal ini di sebabkan karena pada bagian sambungan merupakatan titik
terlemah, kecuali jika digunakan coupling yang mempunyai efisiensi 100%
GRADE CASING
 Kualitas atau kekuatan mutu bahan suatu casing dapat terlihat dari
gradenya.
 Setiap grade mempunyai komposisi kimia yang berbeda – beda, sehingga
nilai physical property yang di milikinya pun berbeda – beda juga.
 Semakin tinggi nilai grade dari casing maka nilai yield strenght yang di
milikinya pun akan semakin tinggi juga.
 Jenis casing yang dipilih juga harus berdasarkan tekanan minimum yield
strenght dan tekanan ultimate tensile strength.
 Minimum yield strenght adalah titik di mana mulai terjadinya kerusakan
pada casing dan ultimate tensile strenght adalah point ketika casing benar
– benar akan mengalami kerusakan.
 Yield strength didefinisikan sebagai besarnya beban tension minimum.
 Kekuatan dari suatu casing erat kaitannya dengan nilai grade dari casing
tersebut, terutama pada besarnya ukuran tension yang dapat diterima oleh
suatu casing.
120 Yield Strength
Ultimate
Yield Strength (API method)
Strength
100 (ASTM method)

80
Stress
σ (ksi)
60 Proportional
Limit
40

20

0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.22 0.24

Strain - ε (in/in)
RANGE LENGTH

 Harga perkiraan untuk satu panjang


joint adalah range dari setiap seksi
pipa.
 Ukuran-ukuran range normal adalah
1, 2 atau 3.
PEMBEBANAN PADA CASING

 Dalam pelaksanaan operasi pemboran dibutuhkannya suatu rangkaian casing untuk mencapai kedalaman total
yang diinginkan.
 Langkah pertama dalam desain casing adalah penentuan jenis kondisi yang dapat membuat masing-masing
kemampuan menahan beban mencapai harga terbesar serta penentuan distribusi beban tersebut terhadap
kedalaman.
 Pada metoda maximum load, burst merupakan kriteria pertama dalam menentukan pemilihan casing.

 Hasil sementara perencanaan ini kemudian diuji mengikuti urutan terhadap beban collapse, burst, dan terakhir
beban tension.
BURST PRESSURE

 Tekanan burst adalah tekanan minimum yang dapat


menyebabkan pecahnya casing.
 Beban burst berasal dari tekanan kepala sumur, tekanan
hidrostatik lumpur, tekanan pada saat penyemenan,
stimulasi dan semua kondisi yang dapat menyebabkan
harga tekanan Pi dikurang Pe menjadi positif,
 Tekanan burst (dalam casing) berasal dari kolom fluida
pemboran yang naik akibat kolom gas menekan karena
underground blowout, sedangkan tekanan luar berasal dari
saturasi air asin
BURST PRESSURE (2)

Rumusan untuk Burst Pressure disekitar casing :

0.875 = API minimum Wall thickness factor


CONTOH SOAL
JAWAB
CONTOH SOAL 2
JAWAB
COLLAPSE PRESSURE

 Collapse pressure adalah gaya yang bekerja dari luar casing


yang menekan casing pada saat berada di dalam sumur
 Jika pengaruh tekanan diluar casing lebih besar daripada
tekanan di dalam, maka casing akan mengalami collapse.
 Tekanan collapse (luar casing) berasal dari berat fluida
pemboran sedangkan tekanan dalam casing berasal dari kolom
lumpur sampai di bawah kaki casing akibat hilang sirkulasi
COLLAPSE PRESSURE (2)

Rumusan tekanan collapse minimum untuk range plastic adalah :

𝑃𝑝 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑐𝑜𝑙𝑙𝑎𝑝𝑠𝑒 𝑝𝑠𝑖


𝑌𝑝 = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠
𝐷
𝑡
= 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑂𝐷, 𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑛
A, B , C = konstanta formula factor, disesuaikan dengan grade pipa
Untuk mencari A, B, C :

x x x x x x

x x

x x x x x
CONTOH
JAWAB
CONTOH 2

Hitung tekanan minimum collapse pada range plastic !

(Luas area cross section yang dapat diaproksimasi dari berat pipa adalah : 𝐴𝑝 = 0.29 𝑊𝑝𝑖𝑝𝑒 )
JAWAB
CONTOH 3
JAWAB
TENSION LOAD

 Tension load ( gaya tarikan) adalah beban yg diderita oleh casing akibat berat casing yang menggantung di dlm lubang sumur.
 Tension load terbesar adalah casing teratas sehingga makin panjang casing maka tension load yang diderita casing teratas
makin besar.
 Bagian dari casing yang mengalami tension load paling besar adalah pada joint atau ulirnya yaitu pada joint casing yang
paling tipis, karena itu tension load disebut juga jont load
PERENCANAAN CASING (CASING DESIGN)

 Faktor pertama yang dilakukan pada perencanaan casing adalah seleksi kedalaman di mana casing di-run dan
disemen, disebut sebagai casing setting depth.
 Casing pada suatu pelaksanaan pemboran akan diaplikasikan pada kedalaman yang sudah di targetkan sesuai
dengan hasil perhitungan, yang kemudian di susul dengan proses penyemenan.
 Sistem perencanaan casing meliputi beberapa faktor penting, diantaranya yaitu:
 1. Tekanan pori (pore pressure) atau sering juga disebut sebagai Tekanan Formasi (formation pressure). Tekanan rekah / gradient rekah
(Fracture gradient).
 2. Dari data-data pore pressure dan fracture gradient, di dapatkan setting depth dari tiap-tiap bagian casing.
 3. Perencanaan untuk beban-beban yang akan dialami oleh rangkaian casing. Beban-beban tersebut adalah beban beban collapse,
beban burst, dan beban tension.
PERENCANAAN CASING

 Beberapa faktor tersebut perlu di perhatikan sehingga dalam mendesain suatu sumur eksplorasi dapat ditentukan
perencanaan desain casing yang efektif dan efisien, khususnya dalam mendesain ukuran lubang bor yang akan di
kerjakan.
 Mendapatkan perencanaan secara ekonomis, rangkaian casing sering terdiri atas beberapa bagian kelas baja,
ketebalan dinding, dan jenis coupling yang berbeda-beda.
 Dengan desain casing yang tepat maka biaya pemboran akan menjadi lebih ekonomis tanpa melupakan faktor
keamanan.
PERENCANAAN CASING

 Secara umum, metoda yang dapat digunakan untuk mendesain casing, yaitu metoda maximum load .

 Metoda ini mencari nilai safety factor (SF),yaitu angka keselamatan sebagai rasio minimum dari ketahanan casing.

 Angka keselamatan ini sangat penting menentukan jenis casing yang optimal untuk suatu sumur. Angka ini
didapat dengan membandingkan rating tahanan casing dari katalog casing dengan tekanan dari pembebanan yang
dihitung, dengan SF standar API untuk masing-masing pembebanan yang terjadi pada casing yaitu (desain factor) :
 • Collapse = 0.85-1.125
 • Burst : 1.1
 • Tension : 1.6-1.8
Form’s PP / FG

• Trip Margin
Generally 0.3 - 0.5 ppg over PP
On Deep Wells may switch to 150 - 200 psi over PP
• Safety Margin
Generally 0.3 - 0.5 ppg under FG
Kick Tolerance

Anda mungkin juga menyukai