2. Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pada lapisan pasir di dekat permukaan
3. Mencegah hubungan hubungan antara formasi di belakang formasi
Casing sangat dibutuhkan untuk memisahkan dua lapis zona produktif. Sebagai contoh apabila suatu sumur
dapat menghasilkanminyak dan gas dari11 lapisan yang berbeda dan dikehendakiuntuk diproduksi
bersama$sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang casing dan packer
4. Mengontrol tekanan
1. Conductor casing
2. Surface casing
3. Intermediate casing
4. Production casing
5. Liner casing
CONDUCTOR CASING
Drilling liner memiliki ukuran pipa : 5” – 11-3/4” Production liner memiliki ukuran pipa : 5” – 9-
dan biasanya disemen sampai Liner hanger. 5/8” dan disemen sampai kedalaman tertentu.
- Melindungi dari tinggi/rendah tekanan lubang sumur, - Memberi kestabilan lubang bor (well testing, operasi
fluida sumur yang tidak diinginkan. produksi, melindungi intermediate casing)
Menurut standar yang dikeluarkan oleh American Petrolium Institut (API), spesifikasi dari casing bisa dibedakan
berdasarkan pada :
diameter
berat nominal
Tipe Sambungan
grade
range length
DIAMETER
Spesifikasi dari diameter casing meliputi outsidediameter (OD) casing dan nominal ketebalan dinding casing yang
mendefinisikan sifat unit berat.
Toleransi ketebalan dinding casing minimum (API minimum wall thickness factor) adalah 87,5% dari nominal ketebalan
dinding casing.
Sedangkan untuk ukuran diameter luar (OD) casing diantaranya adalah 4,5”, 5”, 7”, 7,625”, 8,625”, 9,625” ,13,375”, 16”,
dan 20”
Diameter casing dapat di bedakan menjadi 3 macam, yaitu diameter luar (OD), diameter dalam (ID), dan drift diameter.
Diameter luar (OD) dari casing di ukur pada bagian tubuh casing, bukan di ukur pada bagian sambungan casing.
Sedangkan diameter dalam (ID) casing diukur pada bagian dalam dari casing. Pada dasar nya maksimum ID casing di
kontrol oleh OD casing dan minimum ketebalan dinding casing. Sedangkan untuk minimum ID casing dikontrol oleh drift
diameter. Drift diameter adalah diameter maksimal suatu benda yang dapat dimasukan ke dalam casing
BERAT NOMINAL
80
Stress
σ (ksi)
60 Proportional
Limit
40
20
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.22 0.24
Strain - ε (in/in)
RANGE LENGTH
Dalam pelaksanaan operasi pemboran dibutuhkannya suatu rangkaian casing untuk mencapai kedalaman total
yang diinginkan.
Langkah pertama dalam desain casing adalah penentuan jenis kondisi yang dapat membuat masing-masing
kemampuan menahan beban mencapai harga terbesar serta penentuan distribusi beban tersebut terhadap
kedalaman.
Pada metoda maximum load, burst merupakan kriteria pertama dalam menentukan pemilihan casing.
Hasil sementara perencanaan ini kemudian diuji mengikuti urutan terhadap beban collapse, burst, dan terakhir
beban tension.
BURST PRESSURE
x x x x x x
x x
x x x x x
CONTOH
JAWAB
CONTOH 2
(Luas area cross section yang dapat diaproksimasi dari berat pipa adalah : 𝐴𝑝 = 0.29 𝑊𝑝𝑖𝑝𝑒 )
JAWAB
CONTOH 3
JAWAB
TENSION LOAD
Tension load ( gaya tarikan) adalah beban yg diderita oleh casing akibat berat casing yang menggantung di dlm lubang sumur.
Tension load terbesar adalah casing teratas sehingga makin panjang casing maka tension load yang diderita casing teratas
makin besar.
Bagian dari casing yang mengalami tension load paling besar adalah pada joint atau ulirnya yaitu pada joint casing yang
paling tipis, karena itu tension load disebut juga jont load
PERENCANAAN CASING (CASING DESIGN)
Faktor pertama yang dilakukan pada perencanaan casing adalah seleksi kedalaman di mana casing di-run dan
disemen, disebut sebagai casing setting depth.
Casing pada suatu pelaksanaan pemboran akan diaplikasikan pada kedalaman yang sudah di targetkan sesuai
dengan hasil perhitungan, yang kemudian di susul dengan proses penyemenan.
Sistem perencanaan casing meliputi beberapa faktor penting, diantaranya yaitu:
1. Tekanan pori (pore pressure) atau sering juga disebut sebagai Tekanan Formasi (formation pressure). Tekanan rekah / gradient rekah
(Fracture gradient).
2. Dari data-data pore pressure dan fracture gradient, di dapatkan setting depth dari tiap-tiap bagian casing.
3. Perencanaan untuk beban-beban yang akan dialami oleh rangkaian casing. Beban-beban tersebut adalah beban beban collapse,
beban burst, dan beban tension.
PERENCANAAN CASING
Beberapa faktor tersebut perlu di perhatikan sehingga dalam mendesain suatu sumur eksplorasi dapat ditentukan
perencanaan desain casing yang efektif dan efisien, khususnya dalam mendesain ukuran lubang bor yang akan di
kerjakan.
Mendapatkan perencanaan secara ekonomis, rangkaian casing sering terdiri atas beberapa bagian kelas baja,
ketebalan dinding, dan jenis coupling yang berbeda-beda.
Dengan desain casing yang tepat maka biaya pemboran akan menjadi lebih ekonomis tanpa melupakan faktor
keamanan.
PERENCANAAN CASING
Secara umum, metoda yang dapat digunakan untuk mendesain casing, yaitu metoda maximum load .
Metoda ini mencari nilai safety factor (SF),yaitu angka keselamatan sebagai rasio minimum dari ketahanan casing.
Angka keselamatan ini sangat penting menentukan jenis casing yang optimal untuk suatu sumur. Angka ini
didapat dengan membandingkan rating tahanan casing dari katalog casing dengan tekanan dari pembebanan yang
dihitung, dengan SF standar API untuk masing-masing pembebanan yang terjadi pada casing yaitu (desain factor) :
• Collapse = 0.85-1.125
• Burst : 1.1
• Tension : 1.6-1.8
Form’s PP / FG
• Trip Margin
Generally 0.3 - 0.5 ppg over PP
On Deep Wells may switch to 150 - 200 psi over PP
• Safety Margin
Generally 0.3 - 0.5 ppg under FG
Kick Tolerance