TUJUAN
Mengenali Rangkaian Drill String Dalam Operasi Pemboran
Memahami Pengertian Titik Netral dan Perhitungannya
Memahami Proses Perhitungan Dalam Desain Drill String
Tension
Collapse
Shock Loading
Torsi
Memperkirakan berat bit yang dapat menyebabkan buckling pada drill collar
Memperkirakan kecepatan putar kritis tanpa shock sub di lubang
Memperkirakan factor stickiness drill string
Memperkirakan diameter lubang efektif minimum (MHED)
Memperkirakan berat drill string dengan dan tanpa inklinasi serta berat apungnya.
Lubinski menyatakan bahwa titik netral merupakan suatu titik yang membagi rangkaian ke dalam dua bagian yaitu berat dari bagian
yang lebih atas, yang tergantung pada elevator, serta berat dari bagian yang lebih bawah yang besarnya adalah sama dengan gaya yang
bekerja pada ujung bawah drill string.
Jika tidak terdapat fluida, titik netral adalah titik dengan stress aksial nol, sedangkan pada pipa yang tergantung bebas adalah terletak
pada dasar dimana tiga stress utama berharga sama. Rumus untuk menghitung titik netral tanpa adanya fluida :
F
n .................................................................................................................................................(1)
Wa
Titik netral dengan adanya fluida
F
n .....................................................................................................................................(2)
Wa As
Titik netral dengan adanya differential pressure
F
n ....................................................................................................................(3)
Wa i Ai e Ae
Titik netral tubing yang terkunci packer serta adanya differential pressure terhadap packer.
A p i e
n ....................................................................................................................(4)
Wa i Ai e Ae
dimana
F = Gaya eksternal, lbf
W = Berat rata-rata di udara dari pipa per satuan pan jang, lbm/in
i = Densitas fluida di dalam tubing, lbm/in3
3.1 Tension
Berat total yang ditanggung top joint drill pipe adalah :
P Ldp Wdp Ldc Wdc BF ............................................................................. (10)
dimana :
m
BF 1
65.5
dimana
BF adalah bouyancy factor (faktor penyangga)
API telah menabelkan kekuatan dan sifat-sifat fisik drill pipe seperti pada Tabel 1 sampai 188. Untuk memberikan safety factor
tambahan, maka biasanya hanya digunakan 90% yield strength dari tabel.
Tabel 5. Data torsional dan tensile drill pipe lama - API Class 2 23)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Size Non 1,2
Torsional Yield Strength 2 Tensile
Data Based on Uniform
OD Weight Based on Uniform Wear, ft-lb Wear
Thds & Load at the Minimum Yield
Coupling Strength,lb
In lb E 95 105 135 E 95 105 135
2 3/8 4.85 3224 4083 4513 5802 66686 84469 93360 120035
6.65 4130 5232 5782 7434 92871 117636 130019 167167
Pa 0.9 Pt .........................................................................................................................................(11)
dimana:
Pa = Yield strength teoritik, lbft
Pt = Yield strength drill pipe, lbft.
Perbedaan antara Pa dan P merupakan margin of overpull (MOP). Nilai MOP bervariasi antara 50000 sampai 100000 lb.
MOP Pa P ...................................................................................................................................(12)
Suatu tapered string pertama kali didesain dengan menggunakan drill pipe dengan grade paling kecil yang tersedia dan selanjutnya
menentukan panjang maksimumnya yang dapat digunakan pada bagian terbawah. Kemudian digunakan drill pipe dengan grade lebih
besar dan ditentukan panjang maksimumnya yang dapat digunakan.
3.2 Collapse
Collapse pressure didefinisikan sebagai tekanan eksternal yang diperlukan untuk menyebabkan yielding pada drill pipe atau casing.
Collapse pressure terjadi karena adanya perbedaan tekanan di dalam dan luar drill pipe. Suatu contoh khusus adalah ketika drill pipe tidak
penuh berisi fluida selama dilakukan drill stem testing (DST) dengan tujuan untuk mengurangi tekanan hidrostatik terhadap formasi.
Berbagai macam differential pressure yang dapat menyebabkan collapse pada berbagai kondisi.
Pada drill pipe ketika membuka DST tool :
P
L1
L Y 2 ......................................................................... (16)
19.251 19.251
Ketika drill pipe tidak berisi fluida, Y = 0, 2 = 0 :
L1
P ........................................................................................................... (17)
19.251
Ketika densitas fluida di dalam dan luar casing sama, yaitu r1 = r2 = r, maka :
Y
P ........................................................................................................... (18)
19.251
dimana
Y = Tinggi kolom fluida di dalam drill pipe, ft
L = Kedalam total sumur, ft
3.4 Torsi
Dua persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung maksimum torsi yang dapat diberikan sebelum yield strength torsional
minimum dari drill pipe terlampaui.
Yield strength torsional jika hanya terdapat torsi:
0.096167 J Yn
Q ......................................................................................... (22)
do
dimana:
Q =Yield Strength torsional minimum(lb-ft)
Y =Satuan yield strength minimum(lb-ft)
d o =Diameter luar drill pipe (in)
J =Momen inersia polar = / 32 d o d i 4 4
d i =Diameter dalam drill pipe(in)
Selama operasi pemboran yang normal, drill pipe dikenai baik oleh torsi dan tension. Maka Persamaan (22) menjadi:
0.096167 P2
Q J Ym 2 2 ............................................................................... (23)
do A
dimana :
Q = Yield strength torsional minimum dalam kondisi tension (lb-ft),
P = Total beban tension (lb),
A = Luas penampang dinding casing (in2)
L2
e2 65.44 1.44 m .......................................................... (26)
9.625 10 7
dimana
L = Panjang (ft),
N
4760000 2
I 2
do di
2
1
2
.................................................................................. (28)
dimana
l = Panjang satu joint drill pipe (in),
do = Diameter luar drill pipe (in),
di = Diameter dalam drill pipe (in)
C w1 1.94 70476 B f ( D 2 d 2 )( D d ) 3 ( D d ) 3
2
1
3
....................... (29)
3.7570476 B )( D d ) ( D d )
1
(D 2 d 2 ...................... (30)
2 3 3 3
C w2 f
Dimana:
C w1 = WOB yang diperlukan untuk membuat buckling tahap pertama
C w 2 = WOB yang diperlukan untuk membuat bucklingtahap kedua
B f = Bouyancy factor, dimensionless
D = Diameter luar drill collar, in
d = Diameter dalam drill collar, in
4.1.2. Kecepatan Putar Kritis
Persamaan DAREING untuk kecepatan putar kritis tanpa shock-sub di lubang adalah sebagai berikut :
N cr
84240
i ........................................................................................ (31)
L
dimana :
N cr = Kecepatan putar, rpm
L = Panjang total BHA termasuk HWDP, ft
i = Mode vibrasi alam (pertama, kedua dan seterusnya)
SF
A 10 OH 5000M 2 FL BHA 800 ........... (32)
w
2 0.5
1 1011
dimana :
SF = Faktor stickiness drill string, dimensionless
A = Kemiringan maksimum lubang, derajat
OH = Panjang lubang sumur, ft
Mw = Densitas lumpur, ppg
FL = API fluid loss, cc/30 min
BHA = Panjang BHA, ft
Dw 2.67 Do Di
2 2
............................................................................. (34)
................................................................... (35)
Bw Dw 1 w
M
65450
I w Bw cos A ......................................................................................... (36)
1. McAllister E.W., "Pipe Line Rules of Thumb Handbook: A Manual of Quick, accurate solutions to to everyday pipe line problems", Third
Edition, Gulf Publishing Company, Houston, 1993.
2. nn., "Pipe Characteristics Handbook", Williams Natural Gas Company Engineering Group, PennWell Publishing Company, Tulsa-Oklahoma,
1996.
3. nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas, 1973.
4. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, Second Edition, Tulsa-Oklahoma, 1986.
5. nn, "Drill Stem Design and Inspection", First Edition, T.H. Hill Asociates, 1992.