Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS MOMENTUM ALIRAN FLUIDA

Nama Anggota Kelompok :


1. Chandra Setiawan
2. Irpan Hakim
MOMENTUM
• Diturunkan dari Hukum Newton II (Persamaan
Momentum Linier)

• Momentum:
– Linier: hasil kali massa dan kecepatan
– Angular (sudut), untuk benda yang bergerak
melingkar
PRINSIP KEKEKALAN MOMENTUM

• Momentum suatu sistem konstan


bila tidak ada gaya yang bekerja
pada sistem.
• Prinsip ini berguna untuk
menganalisis tumbukan dan
ledakan.
Contoh Soal
• Sebuah bus yang massanya 2000 kg bergerak dengan kecepatan 50
km/jam. Hitung momentumnya!
 100000 kg km/jam
km 1000m  1 jam  1000
 100000 kg     100000. kg.m / s
jam  1km  3600s  3600
• Kalau bus itu melakukan pengereman sehingga kecepatannya turun
menjadi 10 km/jam dalam waktu 1 menit, berapa gaya
pengeremannya? 50 km/ jam 10 km/ jam km/ jam
– Perlambatan=  40
1menit menit
 1000 m / 3600 s   40000 m/ s 2
 40 
 60 s  3600X 60
– Gaya perlambatan= 2000 kg X perlambatan
MOMENTUM SUDUT

• Persamaan Momentum Sudut

• Momentum Sudut terhadap sumbu-x:


MEMILIH VOLUME ATUR

• Volume Atur:
– Tetap
– Bergerak
– Berubah bentuk
• Laju aliran yang masuk ke dan keluar dari
volume atur tergantung dari kecepatan aliran
relatif terhadap permukaan atur.
Volume Atur Tetap Volume Atur Yang Bergerak
Volume Atur Yang Berubah

• Sebagian dari permukaan atur bergerak relatif


terhadap bagaian-bagian yang lain

• Volume atur bergerak:

• Volume atur tetap:


GAYA-GAYA PADA VOLUME ATUR

• Gaya-gaya Badan: gaya-gaya yang bekerja


pada benda secara keseluruhan,
– gaya listrik
– gaya gravitasi
– gaya magnetik
• Gaya-gaya Permukaan: gaya-gaya yang bekerja
pada permukaan atur,
– tekanan
– gaya viskositas
– gaya reaksi pada titik kontak
Gaya Badan

• Gaya gravitasi pada


elemen fluida:

• Dengan mengabaikan
gaya listrik dan
magnet, gaya badan
total:
Gaya Permukaan
• Arah sumbu koordinat diputar sesuai kebutuhan
Gaya Permukaan

• Gaya total permukaan yang bekerja pada


permukaan atur
Gaya Total Pada Volume Atur
PERSAMAAN MOMENTUM LINIER

• Dari

• Karena massa jenis fluida bisa jadi berubah maka


persamaan di atas bisa juga ditulis menjadi:

• Dari persamaan di atas, hukum Newton II dapat dinyatakan


dengan: jumlah semua gaya-gaya eksternal yang bekerja
pada sistem sama dengan laju perubahan momentum linier
sistem.
• Pernyataan di atas valid untuk sistem koordinat dalam
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
yang disebut sistem koordinat inersia.
• Menggunakan Teorema Transport Reynolds formulasi
sistem dapat diubah ke formulasi volume atur
• Dengan menetapkan maka
• Ruas kiri dari persamaan terakhir di atas
adalah , maka:

• Yang dapat dinyatakan dengan:


 jumlah semua gaya   laju perubahan  laju aliran momentum linier 
     
 gaya eksternal yang   momentum linier    netto yangmasuk dan keluar dari 
bekerja pada volumeatur isi volume atur  permukaan atur oleh aliran massa 
     
• Di sini , yaitu kecepatan fluida
relatif terhadap permukaan atur.
• V adalah kecepatan fluida terhadap sistem
koordinat inersia
Persamaan Momentum Linier:
Volume Atur Tetap
• Untuk volume atur tetap Vr  V ,maka

• Dalam banyak kasus: F


adalah berat, gaya akibat
tekanan, dan gaya reaksi.
• Persamaan momentum
biasanya digunakan untuk
menghitung gaya-gaya
yang disebabkan oleh
aliran.
Persamaan Momentum Linier:
Aliran Stedi
• Selama aliran stedi,
jumlah momentum di
dalam volume atur
konstan, maka

• Supaya lebih praktis,


kecepatannya adalah
kecepatan rata-rata,
aliran massa masuk dan
keluar permukaan atur
secara tegak lurus.
• Laju aliran massa masuk dan keluar dengan
massa jenis (hampir) konstan,

• Dan laju momentum masuk dan keluar


menjadi
Faktor Koreksi Fluks Momentum, β
• Karena kenyataannya kecepatan masuk dan keluar
tidak seragam, maka persamaan momentum harus
dikoreksi dengan β, menjadi

• Untuk aliran laminar, β = 4/3


• Untuk aliran turbulen, β antara 1,01 s.d. 1,04
• Untuk aliran stedi menjadi,
Pers. Momentum Aliran Stedi Satu
Inlet dan Satu Outlet

• Ingat! Persamaan di atas adalah persamaan vektor.


Persamaan Momentum Sepanjang
Sumbu Koordinat
• Pada sumbu-x,
• Untuk aliran tanpa gaya-gaya eksternal,

• “laju perubahan momentum di dalam volume


atur adalah selisih laju aliran momentum yang
masuk dan keluar”
• Jika massa yang masuk dan keluar hampir
konstan,

• Volume atur di sini bisa dianggap sebagai


benda tegar dengan gaya netto (thrust),
Contoh: Gaya Dorong Roket

• Gaya dorong roket


dihasilkan oleh
perubahan
momentum oleh
bahan bakar yang
dipercepat dari nol ke
kecepatan keluar
sekitar 2000 m/s
akibat pembakaran.
Contoh soal:
Gaya Penahan Elbow Deflektor
Laju aliran massa 14
kg/s, air disemburkan
ke atmosfer, luas
penampang masuk 113
cm2, luas penampang
keluar 7 cm2,
perbedaan elevasi sisi
masuk dan keluar 30
cm, berat elbow dan
air diabaikan.

• Tentukan tekanan pengukuran di tengah-tengah sisi


masuk elbow
• Tentukan gaya yang diperlukan untuk menahan elbow
Asumsi:
1. Alirannya stedi, gesekan diabaikan
2. Berat elbow dan air diabaikan
3. Air keluar dari elbow pada tekanan atmosfer,
sehingga tekanan pengukurannya nol
4. Alirannya turbulen, dan β = 1,03

m 1 m2 m 14 kg / s dan m AV , maka:
• Tekanan di sisi masuk dihitung menggunakan
persamaan Bernoulli

• Persamaan momentum aliran stedi:


Soal: Pancaran Air Pada Plat Diam
• Kecepatan pancaran air
dari nozel adalah 20 m/s
dan menghantam plat
vertikal diam dengan laju
massa 10 kg/s. Setelah
mengenai plat, air
menyebar ke segala arah.
Tentukan gaya untuk
menahan plat agar tetap
diam di tempatnya.
• Asumsi:
1. Aliran air keluar dari nozel adalah stedi
2. Air menyebar ke segala arah setelah mengenai
plat dengan arah yang tegak lurus terhadap arah
pancaran air dari nozel
3. Pancaran air keluar ke atmosfer dan keluar dari
volume atur dengan tekanan atmosfer
4. Gaya-gaya vertikal dan fluks momentum
diabaikan karena tidak ada pengaruh pada arah
horizontal
5. Pengaruh faktor koreksi fluks momentum
diabaikan sehingga β ≈ 1
• Dengan dan
• maka
• dan
Gerak Rotasi dan Momentum Sudut

• Gerak Benda Tegar (solid body)  Kombinasi


Gerak translasi pusat massa dan Gerak rotasi
terhadap pusat massa.
• Gerak translasi dapat dianalisa menggunakan
persamaan momentum,

• Besaran angular terdiri dari Jarak Angular,


Kecepatan Angular, dan Percepatan Angular.
• Keliling lingkaran  2πr
• Jarak angular 1 putaran  2π rad
• Maka, jarak yang ditempuh oleh
sebuah titik yang berputar sejauh θ
rad adalah l = θr
• θ adalah jarak angular dalam satuan
rad (radian), 1 rad = 360/2π ≈57,3o
• Kecepatan sudut (ω) dan
percepatan sudut (α) masing-
masing adalah,

• V adalah kecepatan linier dan at


adalah percepatan linier dalam arah
tangensial.
• Hukum Newton II mempersyaratkan
adanya gaya dalam arah tangensial yang
menyebabkan pecepatan sudut.
• Kekuatan yang menyebabkan terjadinya
putaran disebut Momen atau Torsi.

• Torsi total benda pejal yang berputar


terhadap sumbunya dinyatakan dengan,

• I  momen inersia benda terhadap sumbu rotasi  ukuran kelembaman benda


terhadap putaran
• Momen Gaya  hasil kali gaya dan jarak normal  rFt
• Momen dari Momentum (Momentum Sudut)  hasil kali momentum dan jarak
normal  rmV = r2 mω
• Momentum Sudut total benda pejal yang berputar terhadap sumbunya dinyatakan
dengan,
• Kalau dinyatakan dalam vektor,

• Persamaan Momentum Sudut:


M adalah torsi netto yang bekerja pada
benda yang berputar terhadap sumbunya.

• Kecepatan sudut vs. Rpm (n),

• Daya poros,

• Energi kinetik rotasi total,

• Percepatan sentripetal,
Persamaan Momentum Angular
• Momen dari Gaya,
• Besarnya,
• Momen dari Momentum

• Momen Angular (sistem),


• Laju perubahan Momen Angular
Persamaan Momentum Angular
• Persamaan Umum

• Untuk Volume Atur tetap,

• Untuk aliran stedi,


• Secara sederhana,

• Untuk aliran stedi,


• Untuk gaya-gaya dan aliran momentum pada
bidang yang sama

Anda mungkin juga menyukai