Anda di halaman 1dari 32

Vertical Well Drill String

Design
Our Team

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

William F. Zidan Afiary R. M. Naufal Jaini M. Farhan Maulana


113180138 113180150 113180146 113180127
Our Team

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Harizka Nur A. Dito Andi Faritsi Luqman Arjund Saifullah


113180143 113180102 113180142 113180126
Our Team

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Kayum Amar
113180133
Outline

1 Pendahuluan, Tujuan, dan Perhitungan titik netral

2 Beban tension, collapse, torsi, dan shock reading

3 Pemilihan berat, peregangan, dan kecepatan putar kritik

Analisa vertical drillstring serta 8 persyaratan


4 utama, dan intros casing design
Pendahuluan
• Drill string merupakan rangkaian pipa pemboran yang disusun sedemikian rupa sehingga


1
dapat menjalankan proses pemboran
Masalah-masalah yang berhubungan dengan desain drill string yang tidak tepat diantaranya
adalah wash out, twist off, dan collapse failure.

2
Komponen-komponen utama suatu drill string ialah :
 Kelly : Pipa bersudut untuk meneruskan gerakan dari rotary table untuk mem
utar seluruh rangkaian pemboran.
 Drill pipe3 : Pipa bersambung untuk mengalirkan fluida pemboran (lumpur) dan
fluida produksi (crude oil)
 Drill collar : Pipa bor yang terletak di bawah drill pipe untuk menambahkan berat p

4
ada pahat (bit)
 Bit : Mata bor yang untuk menggerus batuan, sehingga lubang bor bertamb
ah dalam
Pendahuluan
• Drill string memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1. Sebagai saluran fluida dari rig ke pahat
2. Mentransmisikan gerakan rotasi ke pahat
3. Memberikan beban yang dibutuhkan ke pahat
4. Menurunkan dan menaikkan pahat di dalam sumur
• Di samping itu drill string juga mempunyai beberapa fungsi tambahan yang khusus, yaitu :
1. Memberikan kestabilan rangkaian di dalam lubang sumur dengan tujuan untuk
meminimumkan vibrasi dan bit jumping
2. Memungkinkan diadakan tes tekanan dan fluida formasi melalui drill string
3. Memungkinkan diadakan evaluasi formasi melalui pipa ketika peralatan logging tidak
dapat dijalankan pada open hole.
Tujuan
• Mengenali rangkaian drill string dalam operasi pemboran
• Memahami pengertian titik netral dan perhitungannya
• Memahami Proses Perhitungan Dalam Desain Drill String, seperti :
1. Tension
2. Collapse
3. Shock Loading
4. Torsi
• Memperkirakan berat bit yang dapat menyebabkan buckling pada drill collar
• Memperkirakan kecepatan putar kritis tanpa shock sub di lubang
• Memperkirakan factor stickiness drill string
• Memperkirakan diameter lubang efektif minimum (MHED)
• Memperkirakan berat drill string dengan dan tanpa inklinasi serta berat apungnya.
Perhitungan Titik Netral
Pengetahuan tentang letak titik netral pada suatu pipa yang tergantung secara bebas adalah
sangat penting dalam desain drill string, casing dan pipa.
Klinkenberg menjelaskan bahwa titik netral adalah suatu titik dimana distribusi stress adalah
isotropik, merupakan suatu titik dimana tiga jenis stress utama (aksial, radial, tangensial)
adalah bernilai sama.

Lubinski menyatakan bahwa titik netral merupakan suatu titik


yang membagi rangkaian ke dalam dua bagian yaitu berat
dari bagian yang lebih atas, yang tergantung pada elevator,
serta berat dari bagian yang lebih bawah yang besarnya
adalah sama dengan gaya yang bekerja pada ujung bawah
drill string.
Perhitungan Titik Netral
Jika tidak terdapat fluida, titik netral adalah titik dengan stress aksial nol, sedangkan pada pipa yang tergantung bebas adalah
terletak pada dasar dimana tiga stress utama berharga sama.
Rumus untuk menghitung titik netral tanpa adanya fluida:

Rumus untuk menghitung titik netral dengan adanya fluida:

Rumus untuk menghitung titik netral dengan adanya differential pressure:

Rumus untuk menghitung titik netral tubing yang terkunci packer serta adanya differential pressure terhadap packer.
Perhitungan Titik Netral
Distribusi stress pada berbagai variasi kasus dihitung dengan bentuk persamaan-persamaan
berikut :
Pipa tergantung bebas tanpa adanya fluida:

Pipa tergantung bebas dengan adanya fluida:

Pipa terkunci oleh packer dan tergantung bebas:


Beban Tension
• Beban tension adalah total beban string yang terbenam dalam lubang sumur, beban ini akan
dibandingkan dengan kekuatan tensile yield strength dari drill pipe.
• Beban tension terbesar terdapat pada drill pipe yang paling atas karena drill pipe ini
menanggung beban drill string yang ada di bawahnya. Untuk menentukan tension suatu drill
string, dapat digunakan persamaan:
.
Beban Collapse
• Collapse pressure didefinisikan sebagai tekanan eksternal yang diperlukan untuk
menyebabkan yielding pada drill pipe atau casing. Collapse pressure terjadi karena adanya
perbedaan tekanan di dalam dan luar drill pipe. Suatu contoh khusus adalah ketika drill pipe
tidak penuh berisi fluida selama dilakukan drill stem testing (DST) dengan tujuan untuk
mengurangi tekanan hidrostatik terhadap formasi. Berbagai macam differential pressure yang
dapat menyebabkan collapse pada berbagai kondisi.
Beban Collapse
Pada drill pipe ketika membuka DST tool :
L 1 L  Y  2
P  
19.251 19.251
Ketika drill pipe tidak berisi fluida, Y = 0, = 0 :
L 1
P 
19.251
Ketika densitas fluida di dalam dan luar casing sama, yaitu r1 = r2 = r, maka :
Y
P 
19.251
Suatu safety factor untuk collapse dapat ditentukan dengan
Collapse Re sis tan ce
SF 
Collapse Pr essure P
Beban Collapse
• Keterangan:
• Y = Tinggi kolom fluida di dalam drill pipe (ft)
• L = Kedalam total sumur, ft

1 = Densitas fluida di luar drill pipe, ppg

 2 = Densitas fluida di dalam drill pipe, ppg
• DP = Colapse Pressure (psi)
Beban Collapse

• Persamaan berikut dapat juga digunakan untuk menghitung tekanan collapse terkoreksi. Telah
terbukti bahwa prosedur berikut memberikan hasil yang memuaskan.

 2

1
2 
  T  T
  Ap   A p 
Pca  Pco 1  0.75    0. 5 
  Ym   Ym 

   
 
Shock loading
• Ketika suatu drill pipe yang sedang bergerak tiba-tiba dihentikan dengan pemasangan slip, maka
terjadilah shock loading. Gaya tensile tambahan yang dihasilkan oleh shock loading ini adalah
Fs  3200  Wdp .................................................................................................................................(21)
Wdp = Berat drill pipe per satuan panjang, lb/ft

Gambar Kurva ellips yield


stress biaksial atau diagram
maksimum shear-strain en-
ergy
Beban Torsi
• Dua persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung maksimum torsi yang
dapat diberikan sebelum yield strength torsional minimum dari drill pipe terlam-
paui.
• Yield strength torsional jika hanya terdapat torsi:
0.096167  J  Yn
Q .........................................................................................(22)
do
Keterangan :
Q =Yield Strength torsional minimum(lb-ft)
Y =Satuan yield strength minimum(lb-ft)
d o =Diameter luar drill pipe (in)
J =Momen inersia polar =  / 32 d o  d i  4 4

d i =Diameter dalam drill pipe(in)
Selama operasi pemboran yang normal, drill pipe dikenai baik oleh torsi dan
tension. Maka Persamaan (22) menjadi:

0.096167 2 P2
Q J Ym  2 ................................................................................(23)
do A
Beban Torsi
Selama operasi pemboran yang normal, drill pipe dikenai baik oleh torsi dan
tension. Maka Persamaan (22) menjadi:

0.096167 2 P2
Q J Ym  2 ................................................................................(23)
do A

Keterangan :
Q = Yield strength torsional minimum dalam kondisi tension (lb-ft),
P = Total beban tension (lb),
A = Luas penampang dinding casing (in2)
Pemilihan berat, peregangan,
dan kecepatan putar kritik
• Persamaan untuk menentukan berat maksimum yang diijinkan pada pahat oleh drill
collar, pada sumur miring dan vertikal, tanpa terjadinya buckling pada drill pipe adalah

DBW  1  F K b cos Wdc Ldc ............................................................................(24)


DBW = berat maksimum yang diijinkan pada pahat
tanpa terjadinya buckling pada drill pipe (lb),
F = konstanta friksi longitudinal antara drill string
dengan dinding sumur,
 = inklinasi dari arah vertikal sumur, dan
Ldc = panjang drill collar (feet).
Pemilihan berat, peregangan,
dan kecepatan putar kritik
• Peregangan atau perpanjangan drill pipe yang timbul dari suatu gaya tarik umumnya dihitung
untuk digunakan sebagai salah satu parameter desain. Besarnya peregangan tersebut terjadi
ketika suatu gaya tarik yang besarnya bergantung pada besarnya tarikan tersebut, panjang drill
pipe, elastisitas material, dan luas penampang dinding drill pipe. Peregangan drill pipe terjadi
oleh beban yang ditanggungnya dan dari berat drill pipe itu sendiri. Persamaan-persamaan
berikut dapat digunakan untuk menghitung perpanjangan drill pipe dalam satuan in.
Peregangan oleh berat yang ditanggung:
PL
e1  .................................................................................................(25)
735444  Wdp L = Panjang (ft),
P = Beban (lb),
Peregangan oleh berat drill pipe itu sendiri:
Wdp = Berat drill pipe (lb/ft),
L2
e2  7
65.44  1.44  m  ..........................................................(26) m = Densitas lumpur (ppg)
9.625  10
Pemilihan berat, peregangan,
dan kecepatan putar kritik
• Kecepatan putar kritik drill string mengakibatkan melengkungnya drill pipe, keausan
yang berlebihan, fatigue failure, dan lain-lain. Kecepatan kritik bervariasi terhadap
panjang dan ukuran drill string, drill collar , dan ukuran lubang.
Persamaan untuk menentukan kecepatan putar kritik sampai terjadinya vibrasi
longitudinal:
258000
N  ............................................................................................................(27)
L
Vibrasi sekunder dan vibrasi harmonik yang lebih tinggi terjadi pada kecepatan
putar yang besarnya 4, 9, 16, 25, 36, ..... kali lipat dari persamaan di atas

N
4760000
I 2
2
do  di 
2
 1
2
..................................................................................(28)

l = Panjang satu joint drill pipe (in),


do = Diameter luar drill pipe (in),
di = Diameter dalam drill pipe (in)
Analisa Vertikal Drillstring
dan 8 syarat utamanya

Untuk melakukan analisa vertical drill string maka kita harus melakukakan analisa beban-beban
yang terjadi pada drill string merupakan salah satu perencanaan dalam melakukan pengukuran.
Beban-beban yang terjadi pada drill string dibagi menjadi: beban tension, beban berat, beban
torsi, dan buckling. Semua beban tersebut harus diperhitungkan agar tidak terjadi masalah pada
saat melakukan pengeboran seperti tertekuk nya rangkaian, menempel nya rangkaian pada dinding
lubang bor, dll. rangkaian drill string yang dianalis terdiri dari BHA#2, BHA#3, dan BHA#6. Dari
hasil analisa dan perhitungan, diperoleh bahwa rangkaian drill string aman dari semalam beban
yang dideritanya.
Analisa Vertikal Drillstring
dan 8 syarat utamanya

8 Syarat utamanya yaitu :


1. Tubulars
2. Boyancy & Hook Load
3. BHA weight & WOB
4. Titik Netral
5. Tension
6. Drag
7. Torsi
8. Buckling
Analisa Vertikal Drillstring
dan 8 syarat utamanya
1. Tubulars
Tubulars adalah konstruksi yang berkaitan dengan semua jenis pipa ladang minyak, seperti pipa
bor, kerah bor, sambungan pup, casing, tabung produksi dan pipa.
2. Boyancy & Hook Load
Beban kait adalah jumlah total semua gaya ke bawah (berat) yang menarik kait selama operasi
pemboran. Kait ini biasanya melekat pada bagian bawah travelling block yang memiliki bentuk J
untuk membuatnya lebih mudah untuk menggantung peralatan lain seperti swivel, kelly, elevator
atau top drive.
3. BHA weight & WOB
Weight on the Bit, atau WOB, adalah jumlah gaya ke bawah yang diberikan pada mata bor yang
disediakan oleh potongan tubular berdinding tebal dalam rakitan pengeboran yang dikenal sebagai
kerah bor. Gaya gravitasi ke bawah pada tabung baja ini memberikan kekuatan bagi mata bor agar
dapat secara efektif memecahkan batu. Menemukan jumlah WOB yang tepat per aplikasi sangat
penting untuk operasi pengeboran. Jika WOB lebih besar dari nilai optimal, mata bor memiliki
kemungkinan aus atau kerusakan yang lebih tinggi dan bahkan ada peluang bagi tali bor untuk
tertekuk. Sebaliknya, jika WOB kurang optimal, Laju Penetrasi (ROP) melambat dan kinerja
pengeboran di bawah standar.
Analisa Vertikal Drillstring
dan 8 syarat utamanya
4. Titik Netral
Titik netral biasanya digunakan untuk mengekspresikan stabilitas statis. Pusat gravitasi adalah
kepala dari Titik Netral.
5. Tension
Beban tension adalah total beban string yang terbenam dalam lubang sumur, beban ini akan
dibandingkan dengan kekuatan tensile Yield strength dari Drill pipe.
6. Drag
Beban drag dalam pemboran dibedakan menjadi dua, yaitu compressive drag dan tensile drag.
compressive drag adalah beban berat pada saat drill string diturunkan maka drill string kena
berubah dan menempel dengan dinding lubang bor. Sedangkan tensile drag adalah beban berat
yang ditanggung oleh drill string pada saat drill string dicabut.
Analisa Vertikal Drillstring
dan 8 syarat utamanya
7. Torsi
Torsi merupakan beban Puntiran yang dialami drill string pada saat pemboran dengan
menggunakan metode rotary. Beban torsi yang berlebihan akan membatasi panjang bagian lubang
yang dapat ditembus. Sehingga perlu ditentukan berapa batas yang di Ijinkan atau yang dapat
diberikan kepada drill pipe.
8. Buckling
Beban buckling kritis pada drill string merupakan dari drill string terhadap tekukan karena
adanya pembebanan dari gaya aksial, bunding maksimal, WOB, serta pengaruh drag pada drill
string. Besarnya beban buckling kritis dipengaruhi oleh ukuran Pipa, ukuran lubang bor, berat
lumpur yang digunakan serta besarnya kemiringan lubang bor. WOB pada pemboran dengan sudut
kemiringan tinggi harus dijaga agar tetap bisa menyeimbangkan sejumlah beban agar terjadi
Penetrasi, tetapi besarnya harus lebih rendah dari beban buckling kritis
Intro : Casing Design
 Optimasi Desain
1. Utamakan casing dengan pounder (lbs/ft) paling ringan.
ex : casing yang tersedia
OD (in) Grade Pounder
(lb/ft)
7 P-110 26
7 P-110 29
7 P-110 32
Maka dahulukan untuk memakai casing grade P-110 dengan pounder 26 lbs/ft
Intro : Casing Design
 Optimasi Desain
2. Utamakan grade casing yang paling rendah.
ex : casing yang tersedia
OD (in) Grade Pounder
(lb/ft)
7 J-55 26
7 K-55 26
7 C-75 26
Maka dahulukan untuk memakai casing grade P-110 dengan pounder 26 lbs/ft
Intro : Casing Design
 Optimasi Desain
3. Maksimalkan panjang seksi casing pada poin 1 & 2 di atas. & minimalkan panjang
seksi casing yang lebih mahal. Most expensive
L (ft) Depth (ft) NW Grade BR (psi) CR (psi) TR (lbf)
(lb/ft)
2000 Top 0 23 L-80 23 6340 3830 435000
Bottom 2000 6340 3830 435000
2000 Top 2000 23 C-75 23 5940 3750 416000
Bottom 4000 5940 3750 416000
3000 Top 4000 23 J-55 23 4360 3270 313000
Bottom 7000 4360 3270 313000
cheapest
Intro : Casing Design
 Optimasi Desain
4. Pilih casing dengan rating yang memadai (hanya sedikit lebih besar daripada
perhitungan desain)
ex : desain burst hasil perhitungan = 4200 psi,
maka pilih casing grade K-55

Pounder Burst rating


OD (in) Grade
(lbs/ft) (psi)
7 23 K-55 4360
7 23 C-75 5940
7 23 L-80 6340

Anda mungkin juga menyukai