Struktur (baut)
Disusun :
Keompok 4
Ru ≤ ɸ.Rn
𝑏
𝑅𝑛 = 𝑚. 𝑟1 . 𝑓𝑢 . 𝐴𝑏
Dimana,
m = jumlah bidang geser
𝑟1 = 0,5 untuk bidang geser baut tak berulir
= 0,4 untuk bidang geser baut berulir
= 0,6 untuk paku keling
𝑓𝑢𝑏 = kuat Tarik putus baut (Mpa)
𝐴𝑏 = Luas bruto penampang baut pada daerah tak berulir (mm2)
Tahanan Nominal Baut
Tahanan Tarik Baut
• Baut yang memikul gaya Tarik tahanan
nominalnya dihitung menurut:
𝑅𝑛 = 0,75. 𝑓𝑢𝑏 . 𝐴𝑏
Dimana,
𝑓𝑢𝑏 = kuat Tarik putus baut (Mpa)
𝐴𝑏 = Luas bruto penampang baut pada
daerah tak berulir (mm2)
Tahanan Nominal Baut
Tahanan Tumpu Baut
• Tahanan tumpu nominal tergantung kondisi yang terlemah
dari baut atau komponen pelat yang disambung, Besarnya
di tentukan sebagai berikut
𝑅𝑛 = 2,4. 𝑑𝑏 . 𝑡𝑝 . 𝑓𝑢
Dimana,
𝑑𝑏 = diameter baut pada daerah tak berulir
𝑡𝑝 = tebal plat
𝑓𝑢 = Kuat Tarik putus terendah dari baut atau pelat
Tahanan Nominal Baut
Dengan :
Baut Tipe Friksi 𝑉𝑢 : gaya geser terfaktor
• Pada Sambungan tipe friksi yang menggunakan baut 𝑉𝑑 : gaya kuat geser rencana baut
mutu tinggi yang slipnya dibatasi, satu baut yang 𝑉𝑛 : gaya kuat geser nominal baut
hanya memikul gaya geser terfaktor 𝑉𝑢 , dalam μ : koefisien gesek = 0,35
bidang permukaan friksi harus memenuhi : 𝑚 : jumlah bidang geser
𝑇𝑏 : gaya Tarik baut minimum
ɸ = 1,0 untuk lubang standart
𝑉𝑢 < 𝑉𝑑 (= ɸ. 𝑉𝑛 ) ɸ = 0,85 untuk lubang selot
pendek dan lubang besar
ɸ = 0,70 untuk lubang selot
Kuat rencana , 𝑉𝑑 = ɸ𝑉𝑛 , adalah kuat geser satu baut panjang tegak lurus arah gaya
dalam sambungan tipe friksi yang besarnya dihitung ɸ = 0,6 untuk lubang selot selot
menurut : Panjang sejajar arah gaya
Resultance
clamping
forces
Untuk menghitung gaya total akibat beban eksentris, maka pengaruh gaya Rv
memberikan kontribusi gaya kepada tiap baut sebesar
• Pada tipe sambungan ini beban bekerja tidak lagi pada bidang sambungan,
maka akan timbul gaya lintang dan momen lentur pada bidang sambungan
itu.
Geser dan Tarik Akibat Beban Eksentris