Objective
Desain sambungan
Rangka batang
Hubungan balok-kolom
Langkah perhitungan:
1. Identifikasi gaya-gaya
2. Hitung kebutuhan sambungan
Kapasitas baut
Gaya luar
Jumlah baut
Geser
R n= r 1 m A b f u
m = jumlah bidang geser
r1 = ada ulirnya atau tidak, kalo bidang geser tidak punya ulir, tahanannya makin kecil. Kalau ga ada
ulir r1 = 0.5, dengan ulir r1 = 0.4
fub = f ultimate baut
Geser terjadi saat ada gaya yang tegak lurus dengan sumbu bautnya (tinjau bautnya)
Tarik
R n= ( 0.75 A b ) f u
Tarik terjadi saat ada gaya yang sejajar dengan sumbu bautnya (tinjau bautnya)
Tumpu
Kalau standar
R n= ( 2, 4 ) f u d b tp
Kalau slot
R n= ( 2, 0 ) f u d b t p
Baut menumpu pada pelat (penumpu), penumpunya yang failure dahulu, bautnya ikut-ikutan karena
penumpunya tidak kuat.(pelatnya sobek)
Friksi
=1 standar
=0.6
Kita diberikan kebebasan untuk membuat sambungan baut pada atas flange, bawah flange, maupun
tengah web
Pada baut atas terjadi tarik dan geser (akibat momen dan gaya vertical gravitasi),
Yang menempel pada h beam menerima semua gaya, yang menempel pada iwf juga menerima semua
gaya sehingga saat perhitungan pakai gaya total (100%), jangan dibagi-bagi.
Pada baut yang dipasang di iwf, geser yang terjadi pada baut tidak tepat pada sumbu baut, tapi geser
terjadi sejauh x dari baut (eksentrisitas) akibat adanya pengaruh momen (tidak murni geser saja)
Geser terjadi arah horizontal dan vertical pada baut iwf akibat pengaruh dari Momen (ambil baut
paling ujung / dekat dengan serat tarik /tekan)