Anda di halaman 1dari 9

Tambahan Pelat

Prof. Iswandi Imran & Prof


Bambang Budiono
Batasan Tulangan Minimum
(Pasal 7.12)
Pelat dengan tulangan lentur satu arah saja harus diberi tul susut
dan suhu dgn arah tegak lurus terhadap tulangan lentur tersebut.
Tulangan susut dan suhu harus paling sedikit memiliki rasio luas
tulangan terhadap luas bruto penampang beton sebagai berikut,
tetapi tidak kurang dari 0,0014:

Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak


lebih dari lima kali tebal pelat, atau 450 mm.
Batasan Tulangan Maksimum
C T 0.85 f cba b As(bal) f y

0.85 f cba b 0.85 f cb1d 0.003 Es


As(bal) * *

fy fy 0.003 y Es

0.85 f c1bd 600


As(bal) *
fy 600 f
y

Amaks 0,75 As(bal)


Penentuan Rasio Tulangan Maksimum
Persamaan untuk menentukan rbal

C T 0.85 f cba b As(bal) f y


0.85 f cba b 0.85 f cb1d 0.003 Es
As(bal) * *

fy fy 0.003 y Es
0.85 f c1bd 600
As(bal) *
fy 600 f
y Digunakan sbg
0.85 f c1 600
As(bal) Basis SNI 2847-2002
r bal *
600 f s = y ; rmax=0,75rbal
bd fy y

0.85 f c1 0,003
As ,max Digunakan sbg
r max * Basis SNI 2847-2013
bd fy 0,003 s
s = 0,004 ; rmax
Batasan Tulangan Maksimum

Sebagai alternative, seperti diatur dalam SNI Pasal


10.3.5, regangan tarik tulangan terbawah pada pelat
saat kondisi ultimit tidak boleh lebih kecil dari 0,004.
Ketentuan Faktor Reduksi
Deformasi Pelat Satu Arah
Efek Dua Arah pada Tumpuan
Terjauh
Aturan SNI untuk Nilai beff
(Lebar Efektif Pelat)
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 (Pasal 10.10)
Plat balok T: L
b eff
4
16t bw
lebar aktual

Balok L terbalik (plat hanya ada pada satu sisi)


L
beff bw
12
6t bw
1
( jarak bersih antar balok) bw
2

Anda mungkin juga menyukai