Anda di halaman 1dari 185

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

PADA TANAH TERLIKUIFAKSI

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan tahap sarjana pada program studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

OLEH :
FAKHRUR ROZY HARNAS
NIM : 150 02 076

PEMBIMBING :
Dr. Ir. BIGMAN M. HUTAPEA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS AKHIR
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PADA
TANAH TERLIKUIFAKSI
Disusun oleh :

Fakhrur Rozy Harnas


NIM : 150 02 076

Disetujui oleh :
PEMBIMBING

Dr.Ir. Bigman M. Hutapea


NIP : 131 284 863
Mengetahui,
KOORDINATOR TUGAS AKHIR
KELOMPOK KEPAKARAN GEOTEKNIK

Ir. Endra Susila, MSc, Ph.D


NIP : 132 163 853

Bandung,

KETUA PROGRAM STUDI


TEKNIK SIPIL

Dr.Ir. Herlien D. Setio


NIP : 131 121 658

Oktober 2006
i

Tugas Akhir SI-40Z1

ABSTRAK
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PADA TANAH
TERLIKUIFAKSI, Fakhrur Rozy Harnas (15002076), Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, 2006
Fenomena yang kerap terjadi seiring dengan peristiwa gempa bumi adalah likuifaksi.
Likuifaksi terjadi pada lapisan pasir lepas jenuh sehingga pada daerah reklamasi akan
timbul potensi likuifaksi yang cukup besar.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah menghitung kapasitas daya dukung aksial dan
lateral fondasi tiang pancang pada kondisi tanpa likuifaksi dan terlikuifaksi dengan
menggunakan data-data lapangan dan laboratorium.
Untuk mengetahui potensi likuifaksi dilakukan analisis dengan menggunakan
program LPA v3.0. Kemudian perhitungan daya dukung aksial tiang dilakukan secara
analitis dan dengan menggunakan software APILE v3.0. Dalam perhitungan daya
dukung lateral tiang digunakan metode Evans dan Duncan (1982) dan software
LPILE v4.0. Setelah mengetahui daya dukung aksial dan lateral tiang tunggal,
dilakukan desain kelompok tiang dan perhitungan daya dukung kelompok tiang.
Perhitungan daya dukung kelompok tiang ini dilakukan dengan bantuan software
GROUP v5.0.
Lokasi studi kasus adalah sebuah proyek apartemen yang terletak di daerah reklamasi
di daerah Jakarta Utara. Profil tanah didominasi oleh pasir lepas dengan muka air
tanah pada kedalaman 1 meter. Fondasi yang digunakan adalah fondasi precast
concrete dengan diameter 0.6 meter. Analisis potensi likuifaksi menunjukkan bahwa
pada lokasi studi kasus terdapat lapisan yang berpotensi terlikuifaksi yang terletak
pada kedalaman 1-7.5 meter dan 11-16.5 meter.
Pada perhitungan daya dukung lateral menggunakan LPILE dilakukan reduksi pada py curve. Hasil perhitungan daya dukung lateral menunjukkan bahwa apabila lapisan
terlikuifaksi terletak dari permukaan tanah sampai kedalaman 8 kali diameter tiang
maka akan terjadi penurunan kekuatan daya dukung lateral yang signifikan.
Perhitungan daya dukung kelompok tiang dengan menggunakan GROUP
menunjukkan bahwa beban yang menentukan dalam desain kelompok tiang adalah
beban lateral dan untuk beban yang sama, likuifaksi menyebabkan peningkatan
jumlah tiang
Kata Kunci: Gempa bumi, Likuifaksi, tanah pasir, tiang pancang, p-y curve, daya
dukung

ii

Tugas Akhir SI-40Z1

ABSTRACT
PILE FOUNDATION BEARING CAPACITY ANALYSIS ON LIQUEFIED SAND,
Fakhrur Rozy Harnas (15002076), Civil and Environmental Engineering Faculty,
Bandung Institute of Technology , 2006
Phenomenon that usually happens with an earthquake is liquefaction. Liquefaction
induced on saturated loose sand, so in reclamation area which the soil profile was
dominated by sand there will be liquefaction potential.
The purpose of this final project is to calculate axial and lateral bearing capacity of
pile foundation on liquefied and non-liquefied condition using field and laboratory
data.
To calculate liquefaction potential, a computer program LPA v3.0 was used. To
calculate axial bearing capacity, manual formulas and APILE v3.0 software was used.
Evans and Duncan (1982) graphics and LPILE v4.0 were used to calculate lateral
capacity of pile foundation. With the axial and lateral bearing capacity figured out,
Group v5.0 software was used to design pile group configuration and calculate the
bearing capacity of pile group.
Location of the case study is an apartment located on North Jakarta. The soil profile is
dominated with loose sand and the depth of groundwater table is 1 meter. Foundation
used in this case study is pre-cast concrete foundation with 0.6 meter diameter.
Liquefaction potential analysis showed that there will be liquefaction potential at 17.5 meter depth and 11-16.5 meter depth.
Lateral bearing capacity calculation showed that if the liquefied sand located at the
ground surface to 8 times diameter depth, there will be a significant lateral bearing
capacity reduction. 3 methods of p-y curve reduction is used on lateral bearing
capacity calculation, there are: P-Multiplier (Wilson, 1998), Clay residual strength
(Wang and Reese, 1998) and liquefied sand (Rollins, 2004).
Group pile bearing capacity calculation using GROUP showed that pile configuration
design was depend on lateral load. For the same load there will be increasing number
of piles used.

Key word: Earthquake, Liquefaction, Sands, Pile Foundation, p-y curve, bearing
capacity

iii

Tugas Akhir SI-40Z1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Laporan ini kami susu
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tahap sarjana S-1 (Strata-1)
di Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.
Pada kesempatan ini, kami ingin berterimakasih kepada bapak Dr.Ir.Bigman Hutapea,
Msc., selaku dosen pembimbing kami yang dengan sabar memberikan bimbingan,
pengarahan, masukan, dorongan dan koreksi selama penyusunan laporan tugas akhir
ini sampai selesai.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada:
1. Bapak Ir.Endra Susila, Msc, Ph.D., selaku dosen penguji seminar dan sidang
tugas akhir atas waktu, saran dan arahan yang diberikan kepada penulis.
2. Bapak Ir. I Wayan Sengara, MSCE, Ph.D, selaku dosen penguji seminar dan
Bapak Dr.Ir Ilyas Suratman selaku dosen penguji sidang tugas akhir.
3. Ibu Dr.Ir. Puti Farida Marzuki dan Dr.Ir Herlien Dwisetio sebagai Dekan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan dan Ketua Program Studi Teknik Sipil
4. Staf pengajar program studi teknik sipil atas ilmu pengetahuan yang telah
dibagi kepada kami
5. Staf tata usaha program studi teknik sipil atas pelayanannya dalam
menyelesaikan proses administrasi selama perkuliahan
6. Staf perpustakaan program studi teknik sipil
7. Staf laboratorium program studi teknik sipil
Kami menyadari adanya keterbatasan kemampuan dan kendala yang dihadapi selama
pengerjaan tugas akhir ini sehingga laporan ini belum sepenuhnya sempurna. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan
penelitian ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
memperluas wawasan pembaca.

Bandung,

Oktober 2006

Penyusun

iv

Tugas Akhir SI-40Z1

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

i
ii
iv
v
viii
xi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Ruang Lingkup
1.4
Metodologi
1.5
Hasil yang diharapkan
1.6
Tools/Software Penujang
1.7
Lokasi studi kasus
1.8
Sistematika pembahasan

1
2
2
2
2
4
4
5

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR


2.1
Dasar Teori Likuifaksi
2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Likuifaksi
2.1.2 Evaluasi potensi likuifaksi
2.1.3 Settlement akibat likuifaksi
2.1.4 Pengaruh likuifaksi terhadap fondasi
2.2
Daya dukung fondasi tiang pancang
2.2.1 Daya dukung aksial tekan tiang pancang
2.2.2 Daya dukung lateral tiang pancang
2.2.3 Daya dukung fondasi pada tanah terlikuifaksi
2.2.4 Daya dukung kelompok tiang

6
7
7
11
12
12
12
16
23
27

BAB 3 DASAR TEORI PROGRAM


3.1
LPA
3.1.1 Masukan Program LPA
3.1.2 Prosedur Perhitungan LPa
3.1.3 Keluaran LPA

33
33
34
36

Tugas Akhir SI-40Z1

3.2

3.3

3.4

3.5

APILE
3.2.1 Masukan program APILE
3.2.2 Prosedur Perhitungan APILE
3.2.3 Keluaran APILE
LPILE
3.3.1 Masukan program LPILE
3.3.2 Prosedur perhitungan LPILE
3.3.3 Keluaran LPILE
GROUP
3.4.1 Masukan program GROUP
3.4.2 Prosedur perhitungan GROUP
3.4.3 Keluaran Program GROUP
Liquified p-y gen

BAB 4 STUDI KASUS dan ANALISIS


4.1
Interpretasi Data
4.1.1 Data Tanah
4.1.2 Data fondasi
4.1.3 Data kegempaan
4.2
Analisis Potensi Likuifaksi
4.2.1 Metode Seed(1985)
4.2.2 Metode Seed(1998)
4.2.3 Metode Tokimatsu Yoshimi(1986)
4.3
Kapasitas Daya Dukung Aksial Tanpa Likuifaksi
4.3.1 Metode Analitis
4.3.2 Program APILE
4.4
Kapasitas Daya Dukung Aksial Dengan Likuifaksi
4.3.1 Metode Analitis
4.3.2 Program APILE
4.5
Analisis Kapasitas Daya Dukung Aksial Tiang
4.6
Kapasitas Daya Dukung Lateral Tanpa Likuifaksi
4.6.1 Grafik Evan and Duncan (1982)
4.6.2 LPILE
4.7
Kapasitas Daya Dukung Lateral Dengan Likuifaksi
4.6.1 Grafik Evan and Duncan (1982)
4.6.2 LPILE
4.8
Analisis Kapasitas Daya Dukung Lateral Tiang

vi

36
37
37
40
40
40
40
46
47
47
47
51
51

53
53
57
58
59
60
61
61
64
64
66
69
69
70
72
73
73
74
76
76
77
85

Tugas Akhir SI-40Z1

4.9

4.10

Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang


4.9.1 Desain kelompok tiang
4.9.2 Daya dukung kelompok tiang tanpa likuifaksi
4.9.3 Daya dukung kelompok tiang dengan likuifaksi
Analisis Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang

86
86
88
91
94

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1
Kesimpulan
5.2
Rekomendasi

95
97

REFERENSI

xii

LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
LAMPIRAN G
LAMPIRAN H

Data Tanah
Masukan dan Keluaran LPA
Masukan dan Keluaran APILE
Masukan dan Keluaran LPILE tanpa Likuifaksi
Bahasa Komputer Program Liquefied p-y Gen
Masukan dan Keluaran LPILE dengan Likuifaksi
Masukan dan Keluaran GROUP
Mitigasi Likuifaksi

vii

Tugas Akhir SI-40Z1

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Gambar 2.18
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12
Gambar 3.13

Metodologi Studi
Lokasi Studi Kasus
Hubungan rd dengan kedalaman
Korelasi CRR dengan N-SPT)
Nilai Volumetric Strain
Mekanisme Kegagalan Fondasi Tiang Pancang pada Tanah
Terlikuifaksi
Nilai Nc dan Nq (Meyerhoff, 1976)
Nilai Nc dan Nq (Janbu, 1956)
Nilai Nc dan Nq (Coyle dan Castello, 1981)
Nilai
Nilai
Tahanan Tiang pada Saat Tiang Diberi Beban Lateral
Nilai As dan Ac
Nilai Bs dan Bc
Gaya Geser vs Defleksi Lateral untuk Kepala Tiang Tertahan
Gaya Geser vs Momen Maksimum untuk Kepala Tiang Tertahan
Hubungan SF dengan Ru
Nilai Cu dan Ru
Korelasi N-SPT dengan Residual Shear Strength
Model Block Failure
Ilustrasi Konsep P-Multiplier dalam Perhitungan
Kapasitas Lateral
Faktor Reduksi Beban Lateral pada Kelompok Tiang
Bagan Pengerjaan Metode Iwasaki
Bagan Pengerjaan Metode Tokimatsu Yoshimi
Nilai dan Nq Metode FHWA
Perjanjian Tanda
Pile yang Terdefleksi
Syarat Batas pada Kondisi 1
Syarat Batas pada Kondisi 2
Syarat Batas pada Kondisi 3
Syarat Batas pada Kondisi 4
Syarat Batas pada Kondisi 5
Hubungan Tiang dengan Pilecap
Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program
GROUP 2D
Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program
GROUP 3D
viii

3
4
8
9
11
12
13
14
14
15
16
17
18
19
22
22
23
24
25
28
29
31
35
36
39
42
43
44
45
45
46
46
48
49
49

Tugas Akhir SI-40Z1

Gambar 3.14
Gambar 3.15
Gambar 4.1
Gambar 4. 2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Gambar 4.12
Gambar 4.13
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Gambar 4.16
Gambar 4.17
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Gambar 4.21
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Gambar 4.24
Gambar 4.25
Gambar 4.26
Gambar 4.27

Flowchart program liquified p-y Gen


Tampilan program liquified p-y Gen
Data N-SPT
Hubungan antara N-SPT dengan sudut geser tanah
Hubungan antara N-SPT dengan kohesi
Interpretasi Data Tanah
Daya dukung selimut hasil perhitungan APILEv3.0
Daya dukung ujung hasil perhitungan APILEv3.0
Daya dukung ultimit hasil perhitungan APILEv3.0
Kapasitas daya dukung selimut tiang pancang pada
tanah terlikuifaksi
Kapasitas daya dukung ultimit tiang pancang pada
tanah terlikuifaksi
Perbandingan daya dukung aksial ultimit terlikuifaksi
dan tak terlikuifaksi
Grafik gaya geser vs kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi
Grafik momen vs kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi
Grafik gaya geser vs kedalaman Metode p-multiplier
Grafik momen vs kedalaman Metode p-multiplier
Grafik gaya geser vs kedalaman Metode residual strength
Grafik momen vs kedalaman Metode residual strength
Tampilan program liquefied p-y gen pada perhitungan
p-y curve liquefied sand
Grafik gaya geser vs kedalaman Metode Liquefied Sand
Grafik momen vs kedalaman Metode Liquefied Sand
Perbandingan p-y curve lapisan terlikuifaksi kedalaman 2 meter
Konfigurasi tiang untuk kondisi tanpa likuifaksi
Konfigurasi tiang untuk kondisi dengan likuifaksi
Konfigurasi tiang secara 3 dimensi untuk tanah tak terlikuifaksi
Grafik defleksi vs kedalaman hasil keluaran GROUP
untuk tanah tak terlikuifaksi
Grafik momen lentur vs kedalaman hasil keluaran GROUP
untuk tanah tak terlikuifaksi
Grafik gaya geser vs kedalaman hasil keluaran GROUP
untuk tanah tak terlikuifaksi
Tampilan 3 dimensi kelompok tiang untuk tanah terlikuifaksi

ix

51
52
53
54
54
56
67
67
68
70

71
72
75
75
78
79
81
81
83
84
84
86
87
88
89
89
90
90
91

Tugas Akhir SI-40Z1

Gambar 4.28 Grafik defleksi vs kedalaman hasil keluaran GROUP


untuk tanah terlikuifaksi
Gambar 4.29 Grafik momen vs kedalaman hasil keluaran GROUP
untuk tanah terlikuifaksi
Gambar 4.30 Grafik gaya geser vs kedalaman hasil keluaran GROUP
untuk tanah terlikuifaksi

92
93
93

Tugas Akhir SI-40Z1

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 5.1
Tabel 5.2

Nilai koreksi terhadap N-SPT


Magnitude Scaling Factor
Nilai n dan m
Hasil studi kelompok tiang yang diberi beban lateral
Satuan yang dapat digunakan
Data N-SPT
Hubungan Cu dengan nilai e50
Hubungan Dr dengan k
Data Tanah
Data fondasi
Safety Factor Likuifaksi
Perhitungan daya dukung friksi
Input data tanah untuk program APILE
Perhitungan kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi
Input data LPILE untuk tanah terlikuifaksi
P-Multiplier yang digunakan pada lapisan tanah terlikuifaksi
Residual Shear Strength lapisan terlikuifaksi
Input data tanah untuk metode residual strength of clay
p-y curve liquefied sand
Perbandingan keluaran grafik evan dan duncan dan LPILE
Daya dukung lateral dengan likuifaksi keluaran LPILE
Koordinat kelompok tiang tanpa likuifaksi
Koordinat kelompok tiang pada tanah terlikuifaksi
Resume perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang tunggal
Resume kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal

xi

10
10
22
30
33
53
55
55
57
58
63
65
66
69
74
78
80
80
82
85
85
88
92
95
96

Tugas Akhir SI-40Z1

REFERENSI
Arango, I. (1996), Magnitude Scaling Factors for Soil Liquefaction Evaluation,
Journal of Geoechnical Engineering, ASCE, vol 122, No.11, pp. 929-936
Brown, D.A., Morrison, C., Reese, L.C. (1988), Lateral Load Behaviour of Group in
Sand., Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol 114, pp. 1261-1276
Coduto, Donald.P (1994), Foundation Design: Principles and Practices, PrenticeHall, Upper Saddle River, NJ
Coyle, H.M and Castello, R.R (1981). New Design Correlation of Piles in Sand
Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol 107, No.GT7, July, pp 965-986
Das,B.M. (1999),Principles of Foundation Engineering, PWS Publishing, Pacific
Grove
Dobry,R., Liu,L. (1995), Centrifuge Modelling of Liquefaction Effects During
Earthquakes, Proceeding 1st International Conference on Earthquake Engineering,
Tokyo, Japan, Vol.3, pp-1291-1324
Evans, L.T and Duncan, J.M (1982), Simplified Analysis of Laterally Loaded Pile,
Report No. UCB/GT/8-04, Department of Civil Engineering, University of California,
Berkeley.
FHWA (Federal Highway Administration) (1997), Design Guidance:Geotechnical
Earthquake Engineering For Highways Vol. I Design Principles, Washington
FHWA (Federal Highway Administration) (1997), Design Guidance:Geotechnical
Earthquake Engineering For Highways Vol. II Design Examples, Washington
FHWA (Federal Highway Administration) (1998), Design and Construction of
Driven Pile Foundation, Workshop Manual Vol.1, Washington
Hetenyi, M. (1946), Beam on Elastic Foundation. Ann Arbor: The University of
Michigan Press, USA
Hutapea, Bigman M., Personal Communication
Hyness, M.E. (1988), Pore Pressure Generation Characteristic of Gravel under
Undrained Cyclic loading, Ph.D Dissertation, University of California, Berkeley,
California.
Irsyam, Masyhur, Diktat Kuliah Rekayasa Pondasi, Penerbit ITB, Bandung

xii

Tugas Akhir SI-40Z1

Ishihara, K and Yoshimine, M (1992), Evaluation of Settlement in Sand Deposit


Following Liquefaction during Earthquakes, Japanese Society of Soil Mechanics and
Foundation Engineering. Vol 32, No.1 March 1992.
Janbu, N (1976). Static Bearing Capacity of Friction Piles, Proceedings, Sixth
European Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol.1. pp.479488
Lew,Marshall., Seismic Design Handbook Chapter 3 Geotechnical Design
Consideration , Los Angeles, USA
Meyerhoff, G.G (1976), The Bearing Capacity and Settlement of Pile Foundation,
ASCE Journal of Geotechnical Engineering,Vol.102, No.GT3, pp.195-228
National Center for Earthquake Engineering Research (1996), Summary Report,
USA
ONeill, M.W (1983) Group action in offshore piles. Proceeding of the conference on
geotechnical practice in offshore engineering, ASCE, New York, pp 25-64
Oregon Department of Transportation (ODOT) , (2005) Seismic Foundation Design
practice, Oregon, USA
Prakash,S., Sharma,D.H. (1990), Pile Foundation In Engineering Practice, JohnWiley&sons, Newyork
Reese,C Lymon dan Van Impe, William, (2001), Single Piles and Pile Groups Under
Lateral Loading, A.A Balkema Publisher, Ridge Road, Brookfield.
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin., Isenhower,M., William,Arrellaga., A.Jose.,(2000),
Lpileplus 4.0 for windows Technical Manual, Ensoft.Inc, Texas, USA
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin. Luis Vasquez (2003) GROUPv5.0 for Windows
Technical Manual, Ensoft.Inc, Texas USA
Reese,C., Lymon,Wang.,(2003) LPA v3.0 for Windows Manual, Ensoft.Inc, Texas
USA
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin., Arrellaga., A.Jose., (2004),APILE Plus v4.0 for
Windows Manual, Ensoft.Inc, Texas, USA
Reese,C., Lymon,Wang.,(1998), Design of Pile Foundation on liquefied Soil,
Geotechnical Earthquake Engineering and Soil Dynamics III, Geotechnical special
publication no.75, Vol.2 , pp 1331-1343

xiii

Tugas Akhir SI-40Z1

Reese, C., Welch, R.C. (1975), Lateral Loading of Deep Foundation in Stiff Clay.
Journal of the Geotechnical Engineering Division, ASCE101(GT7), pp. 633-649
Rolins., M.Kyle., Gerber,M. Travis.Lane, J.Dusty., Ashford.S.Scott.,(2004), TILT
(Treasure Island Liquefaction Test) Final Report, Department of structure
engineering, University of California, San Diego.
Rollins, M.Kyle., Olsen Ryan J., Egbert J., Jensen, Derek H., Olsen, Kimball., Garett,
Brian H., (2004) Pile Spacing Effect on Lateral Pile Group Analysis, Journal of
Geotechnical Engineering ASCE, San Francisco, Vol.128, No.9 pp 711-723
Seed, H.B and Idriss, I.M. (1982), Ground Motions and Soil Liquefaction During
Earthquakes, Monograph No.5, Earthquake Engineering Research Institute,
Berkeley, California. 134 p
Seed, H.B., Idriss, I.M. and Arango I. (1983), Evaluation of Liquefaction Potential
Using Field Performance Data, Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol
109, No.3, pp. 458-482
Seed, H.B., Tokimatsu,K., Harder,L.F. and Chung, R.M. (1985), Influence of SPT
Procedures in Soil Liquefaction Resistance Evaluations, Journal of Geotechnical
Engineering, ASCE Vol.111, No.12, pp. 1425-1445
Seed. H.B and Harder, L.F., Jr.(1990), SPT-Based analysis of Cyclic Pore Pressure
Generation and Undrained Residual Strength, Tech Publisher.Ltd., Vancouver,
Canada, vol 2, pp-351-376
SNI 03-1726-2002 (2002). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional
Tomlinson, M.J (1957), The Adhesion of Piles Driving into Clay soils, Proceedings,
4th International Conference in Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol.2, pp
66-71
Vijayvergiya, V.N nd Focht, J.A. Jr (1972), A New Way to Predict Capacity of Piles
in Clay, Offshore Technology Conference Paper 1718, Fourth Offshore Technology
Conference, Houston.
Youd, T.L and Perkins, D.M. (1978), Mapping Liquefaction-Induced Ground Failure
Potential, Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol. 104 No GT4, pp.433446.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Gambar 2.18
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7

PBA untuk periode ulang 500 tahun di Indonesia(SK-SNI2002)


Metodologi Studi
Lokasi Studi Kasus
Hubungan rd dengan kedalaman (Seed and Idriss,1982)
Korelasi CRR dengan N-SPT (Seed,1985)
Nilai Volumetric Strain (Ishihara and Yoshimine,1992)
Mekanisme Kegagalan Fondasi Tiang Pancang pada Tanah Terlikuifaksi
(Boulanger et.al, 2003)
Nilai Nc dan Nq (Meyerhoff, 1976)
Nilai Nc dan Nq (Janbu, 1956)
Nilai Nc dan Nq (Coyle dan Castello, 1981)
Nilai (Vijayvegartha and Focht, 1972)
Nilai (Tomlinson, 1957)
Tahanan Tiang pada Saat Tiang Diberi Beban Lateral (Reese and Van
Impe,2001)
Nilai As dan Ac (Reese and Van Impe,2001)
Nilai Bs dan Bc (Reese and Van Impe,2001)
Gaya Geser vs Defleksi Lateral untuk Kepala Tiang Tertahan (Evan and
Duncan,1982)
Gaya Geser vs Momen Maksimum untuk Kepala Tiang Tertahan (Evan
and Duncan,1982)
Hubungan SF dengan Ru (Hynes,1988)
Nilai Cu dan Ru (Liu and Dobry,1995)
Korelasi N-SPT dengan Residual Shear Strength (Seed and Harder,1990)
Model Block Failure (FHWA)
Ilustrasi Konsep P-Multiplier dalam Perhitungan Kapasitas
Lateral(Brown,1998)
Faktor Reduksi Beban Lateral pada Kelompok Tiang (Rollins,2004)
Bagan Pengerjaan Metode Iwasaki (LPA v3.0 Documentation)
Bagan Pengerjaan Metode Tokimatsu Yoshimi (LPA v3.0
Documentation)
Nilai dan Nq Metode FHWA (APILE v3.0 Documentation)
Perjanjian Tanda (LPILE v4.0 Documentation)
Pile yang Terdefleksi (LPILE v4.0 Documentation)
Syarat Batas pada Kondisi 1 (LPILE v4.0 Documentation)
Syarat Batas pada Kondisi 2 (LPILE v4.0 Documentation)

Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12

Syarat Batas pada Kondisi 3 (LPILE v4.0 Documentation)


Syarat Batas pada Kondisi 4 (LPILE v4.0 Documentation)
Syarat Batas pada Kondisi 5 (LPILE v4.0 Documentation)
Hubungan Tiang dengan Pilecap (Group v6.0 Documentation)
Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program GROUP
2D (GROUPv6.0 Documentation)
Gambar 3.13 Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program GROUP
3D (GROUPv6.0 Documentation)
Gambar 3.14 Flowchart program liquified p-y Gen
Gambar 3.15 Tampilan program liquified p-y Gen
Gambar 4.1 Data N-SPT
Gambar 4. 2 Hubungan antara N-SPT dengan sudut geser tanah
(Ref:Masyhur Irsham,Diktat Rekayasa Fondasi)
Gambar 4.3
Hubungan antara N-SPT dengan kohesi
(Ref:Masyhur Irsham,Diktat Rekayasa Fondasi)
Gambar 4.4 Interpretasi Data Tanah
Gambar 4.5 Peta kontur akselerasi gempa daerah Jakarta(Sengara,1999)
Gambar 4.6 Daya dukung selimut hasil perhitungan APILEv3.0
Gambar 4.7 Daya dukung ujung hasil perhitungan APILEv3.0
Gambar 4.8 Daya dukung ultimit hasil perhitungan APILEv3.0
Gambar 4.9 Kapasitas daya dukung selimut tiang pancang pada tanah terlikuifaksi
Gambar 4.10 Kapasitas daya dukung ultimit tiang pancang pada tanah terlikuifaksi
Gambar 4.11 Perbandingan daya dukung aksial ultimit terlikuifaksi dan tak terlikuifaksi
Gambar 4.12 Grafik gaya geser vs Kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi
Gambar 4.13 Grafik momen vs Kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi
Gambar 4.14 Grafik gaya geser vs Kedalaman Metode p-multiplier
Gambar 4.15 Grafik momen vs kedalaman Metode p-multiplier
Gambar 4.16 Grafik gaya geser vs Kedalaman Metode residual strength
Gambar 4.17 Grafik momen vs Kedalaman Metode residual strength
Gambar 4.18 Tampilan program liquefied p-y gen pada perhitung p-y curve liquefied
sand
Gambar 4.19 Grafik gaya geser vs Kedalaman Metode Liquefied Sand
Gambar 4.20 Grafik momen vs Kedalaman Metode Liquefied Sand
Gambar 4.21 Perbandingan p-y curve lapisan terlikuifaksi kedalaman 2 meter
Gambar 4.22 Konfigurasi tiang untuk kondisi tanpa likuifaksi
Gambar 4.23 Konfigurasi tiang untuk kondisi dengan likuifaksi

Gambar 4.24 Konfigurasi tiang secara 3 dimensi


Gambar 4.25 Grafik defleksi vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah tak
terlikuifaksi
Gambar 4.26 Grafik defleksi vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah tak
terlikuifaksi
Gambar 4.27 Grafik gaya geser vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah tak
terlikuifaksi
Gambar 4.28 Tampilan 3 dimensi kelompok tiang untuk tanah terlikuifaksi
Gambar 4.29 Grafik defleksi vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah
terlikuifaksi
Gambar 4.30 Grafik momen vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah
terlikuifaksi
Gambar 4.31 Grafik gaya geeser vs kedalaman hasil keluaran GROUP untuk tanah
terlikuifaksi

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 5.1
Tabel 5.2

Nilai koreksi terhadap N-SPT (FHWA,1997)


Magnitude ScalingFactor (NCEER,1996)
Nilai n dan m (evan dan duncan,1982)
Hasil Studi kelompok tiang yang diberi beban lateral (FHWA,1998)
Satuan yang dapat digunakan (LPA documentation v3.0)
Data N-SPT
Hubungan Cu dengan nilai e50(Lpile v5.0 Documentation)
Hubungan Dr dengan k(Lpile v5.0 Documentation)
Data Tanah
Data fondasi
Safety Factor Likuifaksi
Perhitungan daya dukung friksi
Input data tanah untuk program APILE
Perhitungan kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi
Perhitungan kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi
P-Multiplier yang digunakan pada lapisan tanah terlikuifaksi
Residual Shear Strength lapisan terlikuifaksi
Input data tanah untuk metode residual strength of clay
p-y curve liquefied sand
Perbandingan keluaran grafik evan dan duncan dan LPILE
Daya dukung lateral dengan likuifaksi keluaran LPILE
Koordinat kelompok tiang tanpa likuifaksi
Koordinat kelompok tiang pada tanah terlikuifaksi
P-Multiplier untuk tanah tak terlikuifaksi
Resume perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang tunggal
Resume kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-1 PENDAHULUAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Fenomena yang dapat terjadi seiring dengan terjadinya gempa bumi adalah fenomena
likuifaksi. Likuifaksi adalah hilangnya kekuatan tanah akibat kenaikan tegangan air
pori yang timbul akibat beban siklis. Fenomena likuifaksi dipengaruhi oleh kondisi
tanah, faktor lingkungan dan karakteristik gempa yang terjadi.
Indonesia merupakan salah satu daerah dengan aktifitas kegempaan yang tinggi. Hal
ini disebabkan lokasi Indonesia yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik
utama, yaitu: Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Pasifik dan Phillipine. Pertemuan
antar lempeng tersebut akan menghasilkan gempa tektonik. Selain itu Indonesia juga
memiliki deretan gunung berapi aktif yang dapat menyebabkan gempa vulkanik.
Aktifitas gempa di Indonesia dibuktikan dari data-data gempa di Indonesia. Data
menunjukkan bahwa antara tahun 1897-2000 terdapat sekitar 8237 gempa dengan
magnitude di atas 5 skala richter.
Di daerah Jakarta aktivitas gempa diakibatkan oleh subduction zone Jawa serta
Sumatra dan shallow crustal earthquakes. Ada 5 lokasi shallow crustal earthquakes
yang berjarak kurang dari 500 km dari Jakarta yaitu : Patahan Semangko, Sukabumi,
Baribis, Bumiayu dan Semarang.
Pertumbuhan penduduk yang pesat di Jakarta menyebabkan peningkatan kebutuhan
terhadap perumahan. Hal ini menyebabkan menjamurnya apartemen-apartemen
bertingkat tinggi di Jakarta, termasuk di daerah Jakarta Utara. Di daerah Jakarta Utara
konstruksi bangunan kerap dilakukan di daerah reklamasi. Reklamasi adalah upaya
untuk mengubah lahan tergenang menjadi lahan kering, atau menurunkan muka air di
bawah muka tanah. Teknologi yang umum dipakai untuk mereklamasi adalah metode
urugan (fill) dengan menggunakan pasir.
Lapisan pasir jenuh memiliki potensi likuifaksi yang tinggi. Fenomena likuifaksi
mengakibatkan reduksi kapasitas daya dukung, deformasi lateral, settlement dan
downdrag pada fondasi yang sangat berbahaya untuk infrastruktur di atas fondasi
terebut. Oleh karena itu perencana geoteknik harus memperhitungkan pengaruh
likuifaksi terhadap fondasi.

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-1 PENDAHULUAN

1.2

TUJUAN

Tugas akhir ini bertujuan untuk menghitung daya dukung fondasi tiang pancang pada
daerah yang berpotensi mengalami likuifaksi berdasarkan data-data hasil tes
laboratorium dan tes lapangan.

1.3

RUANG LINGKUP

Dalam tugas akhir ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut:


a. Menentukan parameter-parameter tanah yang berkaitan dengan proses
perencanaan dari data yang tersedia
b. Analisis potensi likuifaksi dari data lapangan yang tersedia.
c. Perhitungan daya dukung aksial dan lateral tiang tunggal.
d. Perhitungan daya dukung kelompok tiang.

1.4

METODOLOGI

Metodologi studi dari tugas akhir ini secara umum adalah mengevaluasi potensi
likuifaksi pada lapisan tanah yang ditinjau, meninjau daya dukung aksial dan lateral
tiang tunggal tanpa atau dengan likuifaksi dan meninjau daya dukung kelompok
tiang. Secara ringkas metodologi studi tugas akhir ini disajikan dalam bentuk bagan
yang dapat dilihat pada Gambar 1.1

1.5

HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dalam tugas akhir ini adalah penyusun dapat menentukan
kapasitas daya dukung fondasi tiang pancang pada tanah yang berpotensi mengalami
likuifaksi dari data-data yang tersedia. Dengan timbulnya fenomena likuifaksi, terjadi
reduksi terhadap daya dukung aksial dan lateral tiang pancang. Pada tugas akhir ini
reduksi tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, sehingga hasil
perolehan kapasitas daya dukung tiap metode dapat dibandingkan.

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-1 PENDAHULUAN

Mulai

Interpretasi Data
1. Data Tanah berdasarkan data-data lapangan dan laboratorium
2. Data fondasi yang digunakan

Data Gempa
1. Tentukan akselerasi maksimum pada batuan dasar dari peta gempa
2. Tentukan Faktor amplifikasi site dari jenis tanah
3. Tentukan Moment magnitude gempa desain

Evaluasi Potensi Likuifaksi Menggunakan Program LPAv3.0


Menggunakan metode seed1985,1998 dan Tokimatsu Yoshimi

Berpotensi Likuifaksi

Tidak Berpotensi Likuifaksi

Reduksi Kapasitas daya dukung fondasi

Lakukan perhitungan kapasitas daya dukung


biasa

Aksial Tiang Tunggal


Reduksi pada lapisan yang
mengalami likuifaksi
(Manual Analitis dan APILE)

Lateral Tiang Tunggal


Reduksi kapasitas lateral tiang
dengan reduksi pada P-Y curve
(LPILE)

Kapasitas daya dukung


kelompok Tiang
(GROUP)

Beban Aksial dan Lateral maksimum tiang


tunggal dan kelompok tiang

Selesai

Gambar 1.1 Metodologi Studi

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-1 PENDAHULUAN

1.6

TOOLS / SOFTWARE PENUNJANG

Untuk membantu perhitungan dan analisis, digunakan beberapa software computer


yang dikeluarkan oleh Ensoft.inc, antara lain:
a. LPA (liquefaction Potential Analysis) v3.0. Digunakan untuk analisis potensi
likuifaksi
b. Apile v3.0. Digunakan untuk mengetahui daya dukung aksial tiang tunggal
c. Lpile v4.0. Digunakan untuk mengetahui daya dukung lateral tiang tunggal
d. Group v5.0. Digunakan untuk mengetahui daya dukung kelompok tiang
Selain itu, pada proses input program LPILE digunakan software Liquified_p-y_gen
buatan penulis yang berguna untuk mendapatkan p-y curve tanah yang terlikuifaksi.

1.7

LOKASI STUDI KASUS

Tugas akhir ini akan mengambil studi kasus proyek apartemen yang terletak di daerah
Pluit, Jakarta Utara (Gambar 1.2).

Gambar 1.2 Lokasi Studi Kasus

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-1 PENDAHULUAN

1.8

SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan tugas akhir ini terdiri atas lima bab dengan perincian sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan singkat mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metodologi, lokasi studi kasus, hasil yang diharapkan, software penunjang dan
sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar teori likuifaksi serta efeknya terhadap daya dukung fondasi.
BAB 3 DASAR TEORI PROGRAM
Pada bab ini akan dibahas dasar teori program-program komputer yang digunakan
pada tugas akhir ini.
BAB 4 STUDI KASUS DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dilakukan perhitungan-perhitungan dan analisis dari perhitungan
yang dilakukan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisi tentang kesimpulan dari tugas akhir yang dilakukan dan rekomendasi yang
berhubungan dengan tugas akhir ini.

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

BAB 2
TINJAUAN LITERATUR
2.1

DASAR TEORI LIKUIFAKSI

Pada saat terjadi gempa bumi, lapisan pasir lepas jenuh memiliki kecenderungan
untuk memadat sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan volume. Apabila
lapisan ini tidak dapat mengeluarkan air pori secara cepat (rapid) maka akan terjadi
peningkatan tekanan air pori. Dengan meningkatnya getaran, tekanan air pori akan
meningkat sampai suatu titik dimana tekanan air pori sama dengan tegangan
overburden, atau dengan kata lain tegangan vertikal efektif tanah menjadi nol.
Keadaan seperti ini yang kita sebut sebagai keadaan terlikuifaksi.
Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan persamaan tegangan efektif tanah yang
dapat dilihat di bawah ini

eff tot u

(2.1)

eff tan

(2.2)

Dimana:
eff = Tegangan efektif
tot = Tegangan total
u = Tekanan air pori
Sedangkan

Dimana :
= Kekuatan geser tanah
= Sudut geser tanah
Dari kedua persamaan di atas dapat dilihat dengan meningkatnya tekanan air pori
akibat getaran maka akan menyebabkan turunnya tegangan efektif tanah tersebut.
Seiring dengan turunnya tegangan efektif, kekuatan geser tanah juga mengalami
penurunan.

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Likuifaksi


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya likuifaksi baik langsung maupun
tidak langsung, yaitu :
1. Umur Geologi. Potensi likuifaksi menurun dengan meningkatnya umur tanah.
(Youd dan Perkins, 1978)
2. Gradasi dan indeks plastisitas. Potensi likuifaksi menurun dengan
meningkatnya fine content dan indeks plastisitas. Tanah yang memiliki finer
lebih besar dari 15 %, liquid limit lebih besar dari 35 % dan kadar air lebih
kecil dari 0.9 kali liquid limit tidak mengalami likuifaksi (Seed and
Idriss, 1982)
3. Kepadatan tanah. Tanah yang lebih padat atau memiliki nilai relative density
lebih besar memiliki potensi likuifaksi lebih kecil.
4. Muka air tanah. Tanah yang mengalami likuifaksi hanya tanah saturated atau
berada di bawah muka air tanah.
5. Parameter gempa bumi. Nilai percepatan gempa maksimum di tanah dasar
(amax) dan momen magnitude (Mw) menentukan terjadi likuifaksi atau tidak
pada suatu lapisan tanah. Semakin besar aMax dan Mw maka potensi likuifaksi
akan menjadi semakin besar.

2.1.2 Evaluasi Potensi Likuifaksi


Ada beberapa metode untuk mengetahui potensi likuifaksi suatu lapisan tanah. Pada
umumnya metode-metode ini membandingkan antara cyclic stress resistance tanah
dengan cyclic shear stress yang disebabkan oleh gempa bumi.
Metode yang paling tradisional dan mudah dipakai yaitu dengan menggunakan
korelasi data N-SPT dengan karakteristik likuifaksi. Sejak pertama kali
diperkenalkan, metode yang pada awalnya diperkenalkan oleh Seed (1985) ini telah
mengalami banyak koreksi dan perubahan.

2.1.2.1 Cyclic Stress Ratio (CSR)


Cyclic Stress Ratio adalah besarnya tegangan geser siklik yang timbul akibat gempa.
Bila sebuah kolom tanah yang terdapat di atas suatu elemen tanah pada kedalaman h
7

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

dianggap sebagai suatu rigid body, maka tegangan geser maksimum pada elemen
tanah tersebut dinyatakan sebagai:

max r

h
g

a max

(2.3)

Dimana:
(max)r adalah tegangan geser maksimum pada elemen tanah dengan asumsi rigid body
amax adalah percepatan gempa maksimum di permukaan tanah
Pada kenyataannya elemen tanah akan berupa suatu deformable body, sehingga
persamaan 2.3 dikoreksi menjadi :
max d max r rd h a max rd
(2.4)
g
Nilai rd dapat diestimasi dari kurva pada Gambar 2.1 atau melalui persamaan berikut
:
(2.5)
rd 1 0.015z
Dimana z adalah kedalaman yang ditinjau

Gambar 2.1 Hubungan rd dengan kedalaman (seed dan Idriss, 1982)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Seed dan Idriss (1982) mengusulkan untuk menggunakan tegangan rata-rata sebesar
65% dari tegangan geser maksimum yang terjadi. Sehingga akan diperoleh persamaan
sebagai berikut :

CSR

av
a
0.65 max
'o
g

o
rd

' 0

(2.6)

Dimana :
amax = Percepatan gempa di tanah dasar
o = Tegangan total
o = Tegangan efektif
rd = koefisien stress reduction
2.1.2.2 Cyclic Resistance Ratio (CRR)
CRR adalah tahanan tanah pada saat terjadi gempa bumi. Nilai CRR di dapat dari
korelasi nilai N-SPT terkoreksi pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 korelasi CRR dengan N-SPT (Seed, 1985)

Untuk mendapatkan nilai (N1)60, nilai N-SPT yang didapat dari tes lapangan harus
dikoreksi dengan formula sebagai berikut :

N1 60 N m cn cb cr ce cs
9

(2.7)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Cn adalah koreksi terhadap tegangan efektif, Ce,Cb,Cr,Cs adalah koreksi terhadap


percobaan N-SPT yang dilakukan meliputi : hammer energy ratio, borehole
diameter,rod length, liner sampler. Nilai Cn dapat diestimasi dengan rumus dibawah
ini:
100

Cn
vo

0.5

(2.8)

Nilai koreksi lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.


Tabel 2.1 Nilai koreksi terhadap N-SPT (FHWA, 1997)

2.1.2.3 Magnitude Scaling Factor (MSF)


Nilai CRR yang kita dapatkan adalah nilai CRR untuk magnitude gempa 7,5. Untuk
gempa dengan magnitude lebih kecil atau besar maka nilai CRR harus dikalikan
dengan magnitude scaling factor. Studi mengenai nilai MSF oleh para peneliti
disajikan pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Magnitude Scaling Factor (NCEER, 1996)

Magnitude
M
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5

Seed
Andross&
Youd and Noble
and Idriss Ambraseys
Arango
Idriss
Stokoe
PL<20% PL<32% PL<50%
1.43 2.20
2.86
3.00 2.20
2.80
2.86
3.42
4.44
1.32 1.76
2.20
2.00 1.65
2.10
1.93
2.35
2.92
1.19 1.44
1.69
1.60 1.40
1.60
1.34
1.66
1.99
1.08 1.19
1.30
1.25 1.10
1.25
1.00
1.20
1.39
1.00 1.00
1.00
1.00 1.00
1.00
1.00
0.94 0.84
0.67
0.75 0.85
0.87
0.73
0.89 0.72
0.44
0.65
0.56
10

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

2.1.2.4 Angka keamanan terhadap likuifaksi (FS)


Nilai angka keamanan dalam notasi FS, CRR, CSR dan MSF adalah sebagai berikut:
FS

CRR
MSF
CSR

(2.9)

Nilai FS lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa tanah tidak terlikuifaksi, sementara
nilai FS lebih kecil dari 1 menunjukkan bahwa tanah terlikuifaksi.
2.1.3 Settlement akibat Likuifaksi
Ketika terjadi likuifaksi terjadi peningkatan tekanan ekses air pori. Tekanan air pori
ini kemudian terdisipasi dan menyebabkan perubahan volume yang mengakibatkan
settlement.
Metode untuk menentukan settlement akibat likuifaksi diajukan oleh Ishihara dan
Yoshimine (1992). Metode ini membutuhkan data angka keamanan dan nilai
maximum shear strain. Nilai angka keamanan dan maximum shear strain kemudian
diplot ke grafik seperti terlihat pada Gambar 2.3. Nilai volumetric strain yang
didapat kemudian dikalikan dengan tebal lapisan yang terlikuifaksi.

Gambar 2.3 Nilai Volumetric strain (Ishihara dan Yoshimine, 1992)

11

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

2.1.4 Pengaruh Likuifaksi terhadap Fondasi


Fenomena likuifaksi mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Reduksi kapasitas daya dukung aksial dan lateral fondasi
2. Deformasi lateral dan ketidakstabilan global
3. Settlement and downdrag effects
Pada fondasi tiang ada beberapa mekanisme yang menyebabkan kegagalan.
Mekanisme-mekanisme tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4 .

Gambar 2.4 Mekanisme kegagalan fondasi tiang pancang pada tanah terlikuifaksi
(Oregon Department of Transportation,2005)

2.2 DAYA DUKUNG FONDASI TIANG PANCANG


Daya dukung tiang pancang ditentukan oleh daya dukung batas material dan daya
dukung batas tanah. Daya dukung batas material menentukan tegangan yang mungkin
terjadi pada tiang pancang. Tegangan yang terjadi pada tiang pancang harus lebih
kecil dari kapasitas tegangan pada tiang tersebut. Sementara daya dukung batas tanah
ditentukan oleh kemampuan tanah untuk menahan beban yang terjadi.
2.2.1 Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Pancang
Beban aksial yang bekerja pada tiang ditahan oleh gesekan pada selimut (skin friction)
dan tahanan ujung tiang (end bearing).

12

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Qu Q p Q f

(2.10)

Dimana Qu adalah daya dukung ultimit tiang pancang


Qp adalah daya dukung ujung tiang pancang
Qf adalah daya dukung friksi tiang pancang
Nilai Qp secara umum dapat dihitung dari persamaan di bawah ini

Q p Ap cN c 1 / 2BN D f N q

Dimana :
Ap
c

Nc,Nq,N
B
Df

=
=
=
=
=
=

(2.11)

Luas ujung tiang


kohesi
Berat jenis tanah
Faktor-faktor daya dukung
Lebar atau diameter tiang
kedalaman tiang

Untuk tanah lempung parameter Nc bernilai 9 sehingga nilai Qujung untuk tanah
lempung dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Q p 9cu Ap

(2.12)

Untuk tanah pasir (c=0) nilai Qp dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Q p .D f .N q . Ap

(2.13)

Nilai Nc dan Nq dari beberapa penelit dapat dilihat pada Gambar 2.5 , 2.6 dan 2.7

Gambar 2.5 Nilai Nc dan Nq (Meyerhoff, 1976)

13

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.6 Nilai Nc dan Nq (Janbu, 1956)

Gambar 2.7 Nilai Nq (Coyle dan Castello, 1981)

14

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Nilai Qf dapat dihitung dari persamaan berikut


L

Q f p fsL

(2.14)

Dimana fs adalah unit tahanan selimut


L adalah panjang tiang
p adalah keliling tiang
Pada tanah pasir nilai fs dapat dihitung menggunakan persamaan di bawah ini :
fs ' vo tan

(2.15)

Dimana 'vo adalah tegangan efektif


adalah sudut gesek antara tanah dan tiang
Sementara untuk tanah lempung, nilai fs dapat dihitung menggunakan persamaanpersaman berikut:
1. Metode
(2.16)
fs ( v '2cu )
Nilai didapatkan dari korelasi terhadap kedalaman pemancangan. pada
Gambar 2.8

15

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR
Gambar 2.8 Nilai (Vijayvergiya dan Focht, 1972)

2. Metode
fs cu

(2.17)

Dimana adalah faktor adhesi yang didapatkan dari Gambar 2.9

Gambar 2.9 Nilai (Tomlinson, 1957)

Akibat pemancangan, untuk tanah pasir menurut Kishida(1967) terjadi perubahan


parameter tanah yaitu :
'40
Untuk daerah ujung tiang
(2.18)

2
3
(2.19)
'10 Untuk daerah selimut tiang
4
Dimana adalah parameter sebelum instalasi dan adalah parameter setelah
instalasi.

2.2.2 Daya Dukung Lateral Tiang Pancang

Untuk menentukan tahanan lateral tiang dapat dibedakan 2 cara :


Menentukan tahanan lateral ultimit
Menentukan defleksi pada beban kerja
Untuk menentukan tahanan lateral ultimit ada 2 metode yang biasa digunakan yaitu
metode Broms (1964) dan Brinch Hansen (1961). Sedangkan untuk menentukan

16

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

defleksi pada beban kerja dapat digunakan metode subgrade reaction (Reese and
matlock, 1956), metode elastic (poulos, 1971) dan metode P-Y Curve.
Seiring berjalannya waktu, metode P-Y curve lebih disukai karena menghasilkan nilai
yang lebih akurat.
2.2.2.1 Respon Tiang akibat Beban Lateral
Pada metode p-y curve, tiang diasumsikan sebagai elastic beam yang mengikuti
persamaan differensial sebagai berikut :

d2y
d2y
EI 2 P 2 p 0
dx
dx

(2.20)

Dimana,
EI = kekakuan tiang,
y=
Defleksi lateral tiang
P=
Beban aksial pada tiang
p=
Tahanan tanah per unit panjang
Gambar 2.10a menunjukkan sebuah tiang yang telah dipancang dan diasumsikan
tidak terjadi perubahan momen pada tiang. Irisan tiang pada Gambar 2.10b
menunjukkan tahanan tanah pada tiang tanpa beban lateral. Sementara irisan tiang
pada Gambar 2.10c menunjukkan tahanan tanah pada tiang dengan beban lateral.
Beban lateral akan menimbulkan defleksi pada tiang. Untuk mengetahui jumlah
tahanan tanah maka dilakukan integrasi di sepanjang irisan tiang tersebut sehingga
menghasilkan persamaan :
p = k. y
Dimana k adalah modulus kekakuan tanah
y adalah defleksi yang diizinkan

17

(2.21)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.10 Tahanan Tanah pada saat Tiang Diberi Beban Lateral
(Reese dan Van Impe,2001)

Nilai modulus kekakuan tanah berubah sesuai dengan kedalaman yang ditinjau,
sehingga solusi dari persamaan (2.20) bisa didapat apabila modulus kekakuan tanah
diekspresikan dalam fungsi x dan y. Deskripsi numerik dari modulus kekakuan tanah
paling baik di gambarkan oleh kurva yang menunjukkan hubungan antara reaksi tanah
dengan defleksi yang terjadi (Reese and Welch, 1973). Pada umumnya kurva ini
nonlinear dan bergantung pada parameter tanah termasuk kedalaman, kuat geser tanah
dan pembebanan. Kurva inilah yang kita kenal dengan P-Y curve.
2.2.2.2 P-Y Curve untuk lapisan pasir
Prosedur untuk membuat p-y curve pada lapisan pasir adalah sebagai berikut :
1. Tentukan nilai , , dan diameter tiang

, 45 ; k o 0.4; k a tan 2 (45 )


2
2
2
3. Hitung tahanan tanah ultimit menggunakan nilai terkecil dari persamaan
dibawah ini :
k z tan sin

tan
Pst o

(b z tan tan ) k o z tan tan sin tan k a b (2.22)


tan( ) cos tan( )

2. Hitung : =

Psd k a bz tan 8 1 k o bz tan tan 4 b

(2.23)

4. Tentukan kedalaman dimana Pst dan Psd berpotongan


5. Tentukan kedalaman yang ingin ditinjau
6. Tentukan Yu = 3b/80. Hitung Pult dengan formula dibawah ini :

Pult As Ps

Pult Ac Pc

18

(2.24)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.11 Nilai As dan Ac (Reese dan Van Impe,2001)

7. Tentukan Ym = b/60. Tentukan Pm dengan formula dibawah ini :


Pm Bs Ps Pm Bc Pc

(2.25)

Gambar 2.12 Nilai Bc dan Bs (Reese dan Van Impe,2001)

8. Tentukan garis lurus awal pada p-y curves


p (k py z ) y

(2.26)

9. Tentukan bagian parabolik dari p-y curve

p C y1 / n

(2.27)

Sambungkan parabola antara titik k dan m dengan cara sebagai berikut:


a. Tentukan kemiringan k dan m dengan rumus dibawah ini :
p pm
m u
yu y m
b. Dapatkan pangkat dari bagian parabola dengan rumus :
p
n m
mym
19

(2.28)

(2.29)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

c. Dapatkan koefisien C sebagai berikut :


p
C 1m/ m
ym

(2.30)

d. Tentukan titik k
n / n 1

C
yk

k py x
e. Hitung beberapa titik pada parabola dengan pers (2.27)

(2.31)

2.2.2.3 P-Y Curve untuk lapisan lempung lunak


Prosedur untuk membuat p-y curve untuk lapisan lempung lunak dengan beban statik
adalah sebagai berikut :
1. Tentukan nilai c dan e50
2. Hitung tahanan tanah ultimit dari nilai terkecil dua persamaan dibawah ini

'
J
pult 3 z z cu b
b
cu

(2.32)

pult 9cu b

(2.33)

J = 0.5 untuk soft clay dan 0.25 untuk medium clay


3. Hitung defleksi y50 di 3/2 tahanan tanah ultimit menggunakan persamaan
berikut :
(2.34)
y50 2.5 50b
4. Titik-titik yang menggambarkan P-Y curve dihitung dengan persamaan
berikut:
1

y 3
p

0.5
pult
y 50

(2.35)

Nilai p konstan setelah y = 8 y50


Untuk lempung lunak pada beban siklik maka prosedur untuk membuat p-y curve nya
adalah sebagai berikut :
1. Buat p-y curve dengan menggunakan cara yang sama pada p-y curve beban
statik untuk nilai p lebih kecil dari 0.72 pu
2. Hitung zr dimana terjadi transisi dengan persamaan berikut :
6cu b
zr
(2.36)
' b Jcu
3. Apabila kedalaman p-y curve yang ditinjau lebih besar atau sama dengan zr
maka p sama dengan 0,72pult untuk y lebih besar dari 3y50

20

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

4. Apabila kedalaman p-y curve yang ditinjau lebih kecil daripada zr, maka nilai
p menurun dari 0,72pult dititik y = 3y50 menjadi suatu nilai hasil persamaan
berikut pada y=15y50

z
p 0,72 pult
zr
Nilai p konstan setelah y=15y50

(2.37)

2.2.2.4 Grafik Evans dan Duncan


Evans dan Duncan (1982) mengembangkan sebuah metode untuk menggambarkan
besarnya beban lateral dan defleksi yang terjadi dengan menggunakan grafik. Grafik
ini didapatkan dari hasil kompilasi p-y curve menggunakan program COM624 atau
yang kita kenal sekarang sebagai LPILE. Grafik Evan dan Duncan didasarkan pada
kekuatan tanah sampai kedalaman 8 kali diameter tiang.
Keuntungan penggunaan grafik ini adalah sebagai berikut :
Tidak membutuhkan komputer
Lebih simpel dan singkat
Namun grafik ini hanya dapat digunakan untuk kondisi tertentu. Kondisi tersebut
antara lain:
Nilai EI konstan sepanjang tiang
Nilai , dan c konstan sepanjang tiang

Fondasi dianggap sangat panjang sehingga dapat diasumsikan pada bawah


tiang terjadi kondisi fixed

Evan dan Duncan (1982) membutuhkan suatu variabel yang disebut characteristic
shear load dan characteristic moment load. Nilai variabel ini dapat dihitung
menggunakan persamaan dibawah ini:
p
Vc B ER I
ER I

50 n

p
Mc B ER I
ER I

50 n

(2.38)

Dimana :
Vc
= Characteristic shear load
Mc
= Characteristic moment load
RI
= 1 untuk penampang lingkaran solid
21

(2.39)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

RI

= 1.7 untuk penampang persegi solid


= 1 untuk pasir dan plastic clay
= Representasi tekanan pasif

2C p B tan 2 (45 ' / 2) untuk pasir

p
su
Cp
B
E

= 4.2 x su untuk lempung


= undrained shear strength
= Faktor tekanan pasif
= Diameter fondasi
= Modulus elastisitas fondasi
= Berat Jenis tanah
= Sudut geser efektif dari permukaan tanah sampai 8 kali diameter tiang

50

= Regangan aksial saat 50% kekuatan tanah termobilisasi

Nilai m dan n dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 2.3 nilai n dan m (Evans dan Duncan, 1982)

Vc
Soil Type
Clay
Sand

m
0.683
0.57

Mc
n
-0.22
-0.22

m
0.46
0.4

n
-0.15
0.15

Dengan syarat batas defleksi dan diameter tiang tertentu, Nilai Vc dan Mc tersebut di
plot pada grafik di bawah ini untuk mendapatkan rasio V/Vc dan M/Mc

Gambar 2.13 Gaya geser vs defleksi lateral untuk kepala tiang tertahan
(Evans and Duncan, 1982)

22

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.13 Gaya geser vs momen maksimum untuk kepala tiang tertahan
(Evans and Duncan, 1982)

Grafik Evans dan Duncan juga dapat dimodifikasi untuk menghitung daya dukung
lateral pada saat terlikuifaksi. Modifikasi itu dilakukan pada saat menghitung
characteristic shear load dan characteristic moment load. Modifikasi dilakukan
dengan mengganti nilai sudut geser efektif menjadi sudut geser residual.

2.2.3

Daya Dukung Fondasi pada Tanah yang terlikuifaksi

Pada tanah yang terlikuifaksi akan terjadi penurunan daya dukung tiang. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan tekanan air pori yang mengakibatkan penurunan nilai
tegangan efektif tanah tersebut.
2.2.3.1 Daya dukung aksial fondasi pada tanah yang terlikuifaksi
Tahanan friksi dan ujung dari tiang pada lapisan tanah yang terlikuifaksi tidak
diperhitungkan pada perhitungan daya dukung aksial. Pada fenomena likuifaksi akan
terjadi peningkatan tekanan air pori yang mengakibatkan turun atau bahkan hilangnya
tegangan efektif. Dari Gambar 2.15 dapat diketahui nilai rasio peningkatan tekanan
air pori Ru yang terjadi. Nilai angka keamanan lebih kecil dari 1 akan menghasilkan
nilai Ru sama dengan 1. Sehingga tanah tersebut akan kehilangan seluruh tegangan
efektifnya. Dari persamaan (2.13) dan (2.15) dapat dilihat dengan hilangnya tegangan
efektif maka akan mengakibatkan tanah tersebut kehilangan seluruh tahanan friksi dan
tahanan ujungnya.

23

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Lapisan tanah dengan angka keamanan lebih besar dari 1 juga dapat kehilangan
tahanan friksi dan ujung. Besarnya kehilangan tahanan friksi atau ujungnya adalah
sebesar tegangan efektifnya dikali rasio peningkatan air porinya.

Gambar 2.15 Hubungan SF dengan Ru (Hynes,1988)

2.2.3.2

Daya dukung lateral fondasi pada tanah yang terlikuifaksi

Tanah yang terlikuifaksi akan mengalami penurunan kekuatan akibat peningkatan


tekanan air pori. Oleh karena itu nilai modulus kekakuannya tidak mengikuti p-y
curve yang diajukan oleh Reese dan Matlock (1970).
Beberapa metode yang diajukan oleh para ahli untuk memodelkan p-y curve pada
tanah yang terlikuifaksi adalah sebagai berikut :
1. Menganggap tidak ada tahanan lateral pada tanah terlikuifaksi
2. Menggunakan p-y curve sand dengan menggunakan Acyclic dan Bcyclic pada
pers (2.22) dan (2.23). Dari percobaan dan observasi yang dilakukan, tanah
pada beban siklik akan mengalami deformasi yang lebih besar daripada beban
statik. (Reese dan Van Impe, 2001)
3. Menggunakan p-y curve sand dengan melakukan reduksi melalui P multiplier.
Liu dan Dobry (1995), dengan menggunakan centrifuge test mendapatkan
bahwa akan ada penurunan nilai tahanan lateral seiring dengan peningkatan
tekanan air pori seperti terlihat pada Gambar 2.16

24

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.16 nilai Cu dan Ru (Liu dan Dobry, 1995)

Kemudian Wilson(1998) mendapatkan faktor pengali tak berdimensi Cu untuk


memodelkan hal ini. Menurut Wilson(1998) nilai Cu akan menurun dengan
meningkatnya rasio tegangan air pori (Ru). Hasil percobaan Wilson (1998) di
formulasikan sebagai berikut:
Loose Sand ;
Cu = 1-0.9*Ru
Medium to Dense sand ;
Cu = 1-0.65*Ru
Dimana Cu adalah faktor pengali (P-Multiplier) dan Ru adalah rasio
peningkatan tegangan air pori.
4. Menggunakan p-y curve soft clay dengan menggunakan undrained shear
strength sebesar residual shear strength yang terjadi pada lapisan pasir
tersebut (Wang and Reese, 1998). Nilai residual shear strength yang terjadi

25

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

pada lapisan tanah yang terlikuifaksi dapat dilihat pada Gambar 2.17

Gambar 2.17 korelasi N-SPT dan Residual Shear Strength (Seed dan Harder, 1990)

5. Menggunakan p-y Curve Sand dengan menggunakan parameter residual hasil


pendekatan tegangan efektif (Ashour and Norris, 2003). Parameter residual
yang dimaksud adalah kresidual dan residual. Parameter residual didapatkan dari
hasil perkalian rasio perubahan tegangan efektif dengan k dan . Untuk
menghitung kresidual dan residual dapat digunakan persamaan dibawah ini:
k residual 1 Ru k

(2.40)

residual (1 Ru )

(2.41)

6. Menggunakan p-y curve liquified sand yang diajukan oleh Rollins,dkk (2004)
yang dipergunakan pada LpileV5.0. Peneliti-peneliti diatas melakukan full
scale load test dengan metode blasting induced liquefaction yang diberi nama
TILT (Treasure Island Liquefaction Test). Percobaan ini menghasilkan p-y
curve yang sangat berbeda dengan p-y curve untuk pasir dan lempung.
Peneliti-peneliti tersebut mendapatkan sebuah persamaan matematis untuk
menentukan tahanan tanah pada tanah terlikuifaksi sebagai berikut :
p ABy

Dimana A = 3 x 10-7 (z + 1)0.65


B = 2.8 (z +1)0.11
C = 2.85 (z +1)-0.41
26

(2.42)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

z adalah kedalaman yang ditinjau.


Persamaan diatas berlaku untuk diameter 0.324 meter. Untuk diameter yang
berbeda harus dilakukan penyesuaian dengan menggunakan formula dibawah
ini :
pb 3.81ln b 5.6

(2.43)

Dimana b adalah diameter tiang


Kemiringan p-y curve pada liquefied sand hasil penelitian ini meningkat sesuai
dengan meningkatnya defleksi, berbeda dengan p-y curve pada sand dan soft
clay yang kemiringannya menurun dengan meningkatnya defleksi. Semakin
dalam kedalaman yang ditinjau, p-y curve pada liquefied sand menjadi
semakin keras (stiff). Hal ini disebabkan karena soil resistance yang
dibutuhkan untuk menghasilkan defleksi semakin besar.
Dari hasil studi para peneliti tersebut, maka diketahui bahwa p-y curve pada tanah
terlikuifaksi dipengaruhi oleh :
1. Relative Density
2. Relative Displacement
3. Peningkatan tekanan air pori
4. Drainase
5. Metode instalasi tiang
Metode-metode diatas adalah metode-metode hasil simplifikasi dari rumitnya
permasalahan likuifaksi. Oleh karena itu metode-metode tersebut memiliki tingkat
ketidakpastian yang cukup besar. Oleh karena itu penerapan metode-metode diatas
harus hati-hati sehingga sebaiknya dilakukan perbandingan menggunakan beberapa
metode. Selain itu kondisi lokal dan pengalaman juga akan menentukan dalan
pemilihan metode diatas.

2.2.4 Daya Dukung Kelompok Tiang


Pada umumnya tiang digunakan dalam bentuk kelompok atau group. Oleh karena itu
daya dukung kelompok tiang yang ditinjau harus diketahui.

27

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Untuk beban aksial daya dukung kelompok tiang adalah :


Qgroup= n x Qsingle x

(2.44)

Dimana adalah efisiensi kelompok tiang.


Pada tanah kohesif nilai efisiensi tiang yang sering digunakan adalah efisiensi tiang
dari Converse dan Labarre (1941) yang formulanya adalah sebagai berikut :

(n 1)m (m 1)n
90mn

(2.45)

Dimana m = jumlah baris tiang


n = jumlah tiang dalam satu baris
= tan-1(b/s)
b = diameter tiang
s = Spasi antar tiang
Kelompok tiang pada tanah kohesif juga dapat mengalami block failure. Kapasitas
ultimit tiang untuk melawan block failure yang diusulkan oleh Tomlinson (1994)
adalah :

Qult 2D( B Z )Cu1 BZCu 2 Nc


Dimana D
B
Z
Cu1
Cu2
Nc

(2.46)

= kedalaman pemancangan
= Lebar kelompok tiang
= Panjang kelompok tiang
= Nilai kuat geser undrained di sepanjang tiang
= Nilai kuat geser undrained di bawah tiang sampai 2B di bawah tiang
= Bearing capacity factor , untuk kelompok tiang persegi bernilai 9

28

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.18 Model Block failure (Tomlinson, 1994)

Nilai kapasitas daya dukung aksial kelompok tiang pada tanah kohesif adalah nilai
terkecil dari perhitungan kapasitas kelompok tiang sebagai individual pile dan block
failure.
Pada tanah pasir, kapasitas daya dukung aksial kelompok tiang adalah penjumlahan
kapasitas daya dukung masing-masing tiang, sesuai hasil penelitian ONeill (1983)
sebagai berikut:
Nilai efisiensi pada tanah pasir lepas adalah lebih besar dari 1 dan mencapai
puncak pada s/b=2
Pada tanah pasir padat/dense nilai efisiensinya adalah sama dengan 1
Tiang yang dipasang dengan predrilling atau jetting memiliki efisiensi lebih
rendah, sekitar 0.7
Nilai efisiensi yang lebih besar dari 1 diakibatkan oleh konsolidasi secara radial yang
terjadi saat pemancangan sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan lateral. Pada
tiang yang dipasang dengan predrilling atau jetting konsolidasi yang terjadi akan
lebih sedikit dibandingkan dengan tiang yang dipancang.

29

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Pada kelompok tiang yang diberikan beban lateral, Brown (1988) melaporkan bahwa
tahanan lateral baris pertama lebih besar dari tahanan lateral baris berikutnya. Hal ini
disebabkan oleh interaksi tiang-tanah. Interaksi tiang-tanah mengakibatkan kapasitas
lateral kelompok tiang lebih kecil dari jumlah kapasitas lateral tiang tunggal pada
kelompok tiang tersebut. Atau dengan kata lain mengakibatkan efisiensi kelompok
tiang lebih kecil dari 1.
Kapasitas daya dukung lateral kelompok tiang dapat diformulasikan sebagai berikut :
n

Qgroup Qsin gle ( ni pmultiplie ri )

(2.47)

i 1

Dimana n adalah baris tiang


Menurut Brown (1988) untuk baris pertama didapat nilai p-multiplier sebesar 0.8 dan
untuk baris kedua dan ketiga sebesar 0.4 dan 0.3. Ilustrasi mengenai konsep pmultiplier dapat dilihat pada Gambar 2.19. Nilai p-multiplier terus diteliti oleh
peneliti geoteknik di seluruh dunia. Hasil penelitian mereka disajikan pada Tabel 2.4
Studi terbaru tentang p-multiplier dilakukan oleh Rollins (2004). Rollins melakukan
full scale load test dan membandingkannya dengan p-multiplier yang digunakan pada
GROUPv6.0 (Reese, 1996) dan AASHTO (2001). Hasil p-multiplier studi Rollins
lebih kecil daripada p-multiplier studi Reese dan lebih besar daripada p-multiplier
AASHTO. Perbandingan p-multiplier tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.20
Nilai p-multiplier studi Rollins (2004) diformulasikan sebagai berikut :
Baris pertama : fm=0.26ln(s/b) + 0.5
Baris kedua : fm=0.52ln(s/b)
Baris ketiga : fm=0.6ln(s/b) - 0.25

(2.48)
(2.49)
(2.50)

Dimana:
fm adalah p-multiplier
Untuk tanah yang terlikuifaksi Federal Highway Administration dan Oregon
Department of Transportation mengusulkan untuk menggunakan p-multiplier seperti
pada tanah yang tidak terlikuifaksi. Namun hasil studi Rollins (2004) berdasarkan full
scale load test, efisiensi kelompok tiang pada tanah terlikuifaksi adalah 1. Sehingga
daya dukung ultimit lateral kelompok tiang adalah penjumlahan beban lateral tiap
tiang.

30

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.19 Ilustrasi konsep p-multiplier dalam perhitungan kapasitas lateral


(Brown, 1988)

31

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR
Tabel 2.4 Hasil Studi kelompok tiang yang diberi beban lateral (FHWA)

32

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-2 TINJAUAN LITERATUR

Gambar 2.20 Faktor Reduksi Beban Lateral pada Kelompok Tiang (Rollins, 2004)

33

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

BAB 3
DASAR TEORI PROGRAM
3.1

LPA (Liquefaction Potential Analysis)

LPA adalah sebuah program dari ensoft.inc yang bertujuan untuk menghitung angka
keamanan suatu lapisan tanah terhadap likuifaksi. Program ini dapat menghitung
angka keamanan dengan menggunakan beberapa metode.

3.1.1 Masukan Program LPA


Masukan program yang harus dimasukkan pada program LPA adalah :
1. Nama Proyek. Pengguna LPA dapat memasukkan deskripsi umum dari
permasalahan yang dihadapi
2. Satuan. LPA memberikan pilihan untuk menggunakan English units atau SI
units.
Tabel 3.1 Satuan yang dapat digunakan (Reese, Wang, 2003)

Units

Length

Force

English

ft

lbs

International

kiloNewton(kN)

3. Data Profil Tanah. Pengguna LPA dapat memasukkan ketebalan dan


properties tanah untuk setiap lapisan tanah. Ada 4 format pilihan yang dapat
digunakan dalam memasukkan properties tanah, yaitu :
a. Gs, e, w%. Pada format ini pengguna harus memasukkan H (tebal
lapisan), Gs (spesific gravity), w (kadar air) untuk tiap lapisan. LPA
akan secara otomatis menghitung sat dan w untuk tiap lapisan
b. Berat jenis basah dan saturated. Pengguna harus memasukkan H (tebal
lapisan), sat dan w
c. Gs, e, w% dan simbol USCS. Pada format ini pengguna memasukkan
H (tebal lapisan), Gs (spesific gravity), w (kadar air) untuk tiap lapisan
beserta simbol USCS (GW, SW, CL,dll)
d. Berat jenis basah dan saturated dan simbol USCS. Pada format ini
pengguna memasukkan memasukkan H (tebal lapisan), sat dan w
beserta simbol USCS.

33

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

4. Parameter kontrol. Pengguna harus memasukkan parameter yang digunakan


dalam analisis. Kontrol parameter tersebut yaitu:
a. dMax : Analisis kedalaman maksimum
b. FS
: Batas angka keamanan
c. EQ
: Magnitude Gempa
d. Amax : Akselerasi maksimum pada tanah dasar
e. ER
: SPT energy ratio
5. Data Lapangan. Pengguna harus memasukkan data lapangan yang akan
digunakan pada perhitungan. Data lapangan yang digunakan adalah data
standard penetration test. Deskripsi umum data yang dimasukkan adalah
sebagai berikut :
a. Kedalaman
b. Nilai N-SPT pada kedalaman point a
c. Fine Content (%)

3.1.2 Prosedur perhitungan program LPA


Program LPA dapat menghitung dengan menggunakan beberapa metode, yaitu :
1. Metode Seed (1985&1998)
Metode Seed pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985. Versi yang
dimodifikasi dengan perbaikan dari observasi lapangan diperkenalkan pada
tahun 1998 berdasarkan rekomendasi Robertson dan Wride. Perbedaan metode
Seed (1985) dan Seed (1998) terletak pada pengaruh fine contentnya. Pada
metode pertama, pengaruh fine content terdapat pada Gambar 2.2. Namun
pada metode kedua pengaruh fine content diformulasikan dibawah ini :

N1 60cs N1 60
Dimana dan ditentukan menggunakan persamaan berikut ini :
=0
Untuk FC<5%
2
= exp(1.76-(190/FC ))
Untuk 5%<FC<35%
=5
Untuk FC>35%
=1
Untuk FC<5%
1.5
= (0.99+(FC /1000))
Untuk 5%<FC<35%
= 1.2
Untuk FC>35%
dimana FC adalah fine content(%)

34

(3.1)

(3.2)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

2. Metode Iwasaki (1986)


Metode Seed (1985) dimodifikasi oleh Iwasaki (1986) berdasarkan data
lapangan yang terjadi di jepang. Bagan pengerjaan metode Iwasaki (1986)
dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Bagan pengerjaan Metode Iwasaki (1986)

3. Metode Tokimatsu dan Yoshimi (1986)


Metode Seed (1985) dimodifikasi oleh Tokimatsu dan Yoshimi (1986)
berdasarkan data lapangan yang terjadi di Jepang. Versi modifikasi ini masih
berdasarkan data N-SPT. Bagan pengerjaan metode Tokimatsu Yoshimi dapat
dilihat pada Gambar 3.2

35

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Gambar 3.2 Bagan pengerjaan Metode Tokimatsu Yoshimi (1986)

3.1.3 Keluaran Program LPA


Keluaran program LPA adalah nilai angka keamanan terhadap kejadian likuifaksi
untuk tiap kedalaman masukan N-SPT. LPA memberikan pilihan kepada
penggunanya untuk menampilkan keluaran program dengan menggunakan program
pengolah kata (text editor) atau grafis.

3.2

APILE

Program APILE mempunyai 2 fungsi pokok. Fungsi yang pertama antara lain
mengetahui prilaku tiang pancang terhadap beban aksial. Fungsi yang kedua adalah
mengeluarkan kurva t-z untuk menghitung kurva beban-penurunan.
Untuk menghitung kapasitas tiang pancang ada empat metode yang dapat dipilih.
Metode itu adalah metode API, US Federal Highway Administration, Army Corps of
Engineer dan metode Lambda (Kraft, 1981). Pengguna APILE disarankan untuk
menggunakan seluruh metode yang terdapat pada APILE.

36

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Program APILE yang digunakan adalah program APILE Plus v3.0. Pada versi ini
disediakan beberapa fitur yang didesain agar dapat memberikan kegunaan kepada
pemakainya, antara lain:
1. Menghitung kapasitas daya dukung gesekan dan daya dukung ujung tiang
2. Menyediakan empat metode perhitungan analitis (API, FHWA, USACE dan
metode Lambda)
3. Menyediakan perhitungan bagi tiang pancang berjenis open ended
4. Dapat menghitung kurva beban terhadap penurunan
5. Output grafis

3.2.1 Masukan program APILE


Masukan yang dibutuhkan program APILE adalah sebagai berikut :
1. Judul, nama perancang dan tanggal
2. Kondisi dan keadaan tiang, meliputi : panjang tiang, diameter tiang, bahan
tiang dan modulus elastisitas tiang
3. Data tanah, meliputi : tebal lapisan, kohesi, sudut geser, bearing capacity
factor
4. Satuan yang digunakan

3.2.2 Prosedur Perhitungan Program APILE


Kapasitas maksimum dari tiang untuk beban aksial dihitung dengan persamaan
berikut :
Qu Q f Q p fAs qAP

Dimana :
Qu
=
Qf
=
Qp
=
f
=
q
=
Ap
=
Af
=

Tahanan ultimit
Tahanan gesek
Tahanan ujung
Unit load transfer pada tahanan gesek
Unit load transfer pada tahanan ujung
Luas ujung tiang
Luas permukaan tiang

37

(3.3)

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3.2.2.1 Metode API (1987)


Pada metode API tahanan selimut pada tanah pasir (cohesionless) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan dibawah ini :
f K v tan

(3.4)

Dimana K = koefisien tekanan tanah lateral


v = Tekanan vertikal efektif
= Sudut gesek antara tanah dengan tiang
Sementara untuk tahanan ujung pada lapisan pasir API merekomendasikan persamaan
dibawah ini :

q v Nq

(3.5)

Dimana Nq = Faktor daya dukung

3.2.2.2 U.S. Army Corps Method


Tahanan selimut pada tanah pasir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
dibawah ini :
f s K v tan

(3.6)

Untuk keperluan desain, tahanan selimut meningkat secara linear sampai kedalaman
kritis. Nilai kedalaman kritis ini bervariasi antara 10 sampai 20 diameter tiang.
Tahanan ujung pada tanah pasir dihitung menggunakan persamaan berikut :
q v Nq

(3.7)

Untuk keperluan desain tahanan ujung diasumsikan meningkat secara linear samapai
kedalaman kritis kemudian konstan. Nilai kedalaman kritis ini sama dengan
kedalaman kritis pada perhitungan selimut tiang.

38

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3.2.2.3 FHWA Method


Tahanan selimut pada tanah pasir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
(3.8)
f s K v tan
Sementara nilai tahanan ujung dihitung menggunakan persamaan berikut :
q N q v

(3.9)

Dimana = Faktor tanpa dimensi

Gambar 3.3 Nilai dan Nq Metode FHWA (Reese, dkk, 2004)

39

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3.2.3 Keluaran Program APILE


APILE dapat mengeluarkan hasil perhitungan dalam program text editor (pengolah
kata) atau secara grafis. Grafik yang dikeluarkan oleh APILE antara lain:
1. Grafik unit skin friction vs Depth
2. Grafik accumulated skin friction vs Depth
3. Grafik tip resistance vs Depth
4. Grafik total capacity vs depth
5. Grafik load distribution
6. Grafik combined plots vs depth
7. Grafik axial load vs settlement
8. Grafik internally generated t-z curve
9. Grafik extra t-z curves at user specified depths for verification

3.3 LPILE
Program Lpile mempunyai kegunaan untuk menganalisis tiang akibat pengaruh beban
lateral. Program ini akan menghitung defleksi, gaya geser, momen lentur pada tiang
dan respon tanah untuk setiap kedalaman.
3.3.1 Masukan Program LPILE
Masukan yang dibutuhkan program LPILE adalah sebagai berikut :
1. Judul dan satuan yang digunakan
2. Kondisi dan keadaan tiang, meliputi : panjang tiang, diameter tiang, momen
inersia penampang, modulus elastisitas dan jarak kepala tiang dari permukaan
tanah
3. Kondisi tanah dimana tiang akan dipancang, meliputi : tebal lapisan tanah,
jenis tanah , berat jenis, sudut geser, kohesi tanah, modulus kekakuan tanah
dan e50.
4. Kontrol terhadap iterasi program, batas toleransi solusi, batas lendutan
maksimum, dan grafik output yang diinginka.
5. Kondisi batas pada kepala tiang
3.3.2 Prosedur Perhitungan Program LPILE
Persamaan balok kolom yang diterapkan pada tiang pancang dengan beban lateral
dapat dipecahkan dengan mengimplementasikan p-y curve seperti dijelaskan pada bab
sebelumnya.
40

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Persamaan differensial balok-kolom untuk fondasi diberikan oleh Hetenyi (1946):

EI

d4y
d2y

Q
pw0
dx 4
dx 2

(3.10)

Dimana:
Q
= Beban aksial pada tiang
y
= Defleksi lateral tiang pada titik x sepanjang panjang tiang
P
= Tahanan tanah per satuan panjang
EI
= Flexural rigidity
W
= Distribusi beban sepanjang tiang
Persamaan-persamaan lain yang dibutuhkan dalam menganalisa tiang dengan beban
lateral adalah :

EI

d3y
dy
Q
Vv
3
dx
dx

(3.11)

EI

d2y
M
dx 2

(3.12)

dy
S
dx

(3.13)

dimana
V = Gaya geser pada tiang
M = Momen pada tiang
S = Kemiringan kurva elastis
Kecuali untuk beban aksial, perjanjian tanda yang digunakan pada persamaan
differensial adalah sama dengan yang biasa digunakan pada rekayasa struktur.
Perjanjian tanda tersebut ditampilkan pada Gambar 3. 4

41

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Gambar 3.4 Perjanjian Tanda (Reese, dkk, 2000)

LPILE memecahkan persamaan (3.10) dengan menggunakan metode numerik, dan


memungkinkan pengembangan dibawah ini :
Efek beban aksial pada defleksi dan momen dapat dimasukan dan problem
tekuk pada tiang dapat dipecahkan
Nilai kekakuan EI dari tiang dapat divariasikan sepanjang tiang
Nilai modulus kekakuan tanah k dapat divariasikan terhadap defleksi tiang
sepanjang tiang
Perpindahan tanah di sekitar tiang dapat diperhitungkan.
Dalam persamaan finite differences, nilai turunan digantikan dengan bilangan algebra.
Berikut adalah persamaan central finite differences yang digunakan :
dy y m1 y m1

dx
2h

d 2 y y m1 2 y m y m1

dx 2
h2

42

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

d 3 y y m2 2 y m1 2 y m1 y m 2

dx 3
2h 3
d 4 y y m2 4 y m1 6 y m 4 y m 1 y m 2

dx 4
h4
Apabila tiang dibagi menjadi potongan-potongan dengan panjang h, seperti pada
Gambar 3.5, maka akan dihasilkan persamaan sebagai berikut :

y m2 Rm1 y m 1 (2 Rm1 2 Rm Qh 2 )
y m ( Rm1 4 Rm Rm1 2Qh 2 k m hH 4 )

(3.14)

y m1 (2 Rm 2 Rm 1 Qh ) y m 2 Rm1 wh 0
2

Dimana Rm = EmIm (Flexural Rigidity)


Km= Esm

Gambar 3.5 Pile yang terdefleksi (Reese, dkk, 2000)

Apabila tiang dibagi menjadi n bagian, akan timbul n+1 persamaan berdasarkan
persamaan (3.14). Kemudian akan timbul n+5 variabel yang tidak diketahui karena
akan ada 4 titik khayal yang dijadikan syarat batas untuk menyelesaikan persamaan
diatas.
43

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Syarat batas tersebut terletak di kepala dan di ujung tiang. Syarat batas yang
diletakkan di ujung tiang melibatkan momen dan gaya geser. Pada program ini nilai
momen di ujung bawah tiang dianggap nol. Asumsi ini dianggap tidak menghasilkan
error kecuali untuk tiang pendek rigid. Nilai geser di ujung bawah tiang juga
diasumsikan nol.
Selain di ujung bawah tiang, 2 syarat batas juga dibutuhkan pada kepala tiang. LPILE
telah mempersiapkan 5 kondisi syarat batas yang masing-masingnya terdiri dari 2
persamaan. Pengguna dapat memilih syarat batas yang sesuai dengan kondisi yang
terjadi di lapangan.
Syarat batas pada kondisi 1 dapat dilihat pada Gambar 3.6 Beban aksial Q tidak
ditunjukkan pada gambar tapi diasumsikan bekerja pada tiang. Pada kondisi 1
diasumsikan terdapat gaya geser Pt dan momen Mt

Gambar 3.6 Syarat batas pada kondisi 1 (Reese, dkk, 2000)

Syarat batas kondisi 2 digambarkan pada Gambar 3.7 Tiang pancang diasumsikan
dimasukkan ke dalam fondasi beton dimana nilai rotasinya diketahui. Dalam banyak
kasus, rotasi ujung tiang dianggap nol.Selain rotasi, kemiringan pada ujung tiang juga
harus diketahui.

44

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Gambar 3.7 Syarat batas pada kondisi 2 (Reese, dkk, 2000)

Syarat batas kondisi 3 digambarkan pada Gambar 3.8. Diasumsikan tiang


tersambung dengan bagian struktur dan menjadi bagian dari frame. Solusi dari
permasalahan ini adalah dengan membuat freebody pada bagian bawah joint frame.
Momen yang berasal dari freebody diaplikasikan ke joint pada frame, dan rotasi dari
frame dihitung.

Gambar 3.8 Syarat batas pada kondisi 3 (Reese, dkk, 2000)

Pada kondisi 4 yang digambarkan pada Gambar 3.9, diasumsikan tiang dipancang
kedalam abutment jembatan yang dapat bergerak lateral, sehingga nilai defleksinya
diketahui. Kemudian diasumsikan momen yang bekerja pada kepala tiang diketahui.
Biasanya nilai momen lentur diasumsikan nol.

45

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Gambar 3.9 Syarat batas pada kondisi 4 (Reese, dkk, 2000)

Syarat batas pada kondisi 5 dapat dilihat pada Gambar 3.10. Nilai defleksi dan rotasi
pada kepala tiang diasumsikan diketahui.

Gambar 3.10 Syarat batas pada kondisi 5 (Reese, dkk, 2000)

3.3.3 Keluaran Program LPILE


Keluaran dari program LPILE adalah nilai dari defleksi tiang, momen, gaya geser,
slope dan reaksi tanah sepanjang kedalaman penetrasi tiang. Keluaran dari program
ini dapat disajikan dalam bentuk grafik yang mudah untuk dibaca atau dalam bentuk
tulisan pada program text editor (pengolah kata)
46

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3.4 GROUP
Pada dasarnya program GROUP sama dengan program LPILE hanya pada program
GROUP jumlah tiang yang ditinjau lebih banyak dan tiang dihubungkan oleh pilecap
dengan susunan tertentu.
3.4.1 Masukan Program GROUP
Masukan yang dibutuhkan GROUP antara lain :
1. Judul dan satuan yang digunakan
2. Kondisi dan keadaan tiang, meliputi : panjang tiang, diameter tiang, momen
inersia penampang, modulus elastisitas, jarak kepala tiang dari permukaan
tanah, spasi tiang, tebal cap, jumlah baris dalam subgroup.
3. Kondisi tanah, meliputi: tebal lapisan, jenis tanah, berat jenis, sudut geser
dalam dan kohesi.
4. Kontrol terhadap iterasi program, batas toleransi solusi, batas lendutan
maksimum dan grafik output yang diinginkan
5. kondisi batas pada kepala tiang dan pembebanan

3.4.2 Prosedur Perhitungan GROUP


Ada 3 kasus hubungan antara tiang pancang dengan pile cap. Tiang 1 pada Gambar
3.11 menunjukkan pinned connection. Tiang 2 menunjukkan kepala tiang pada
kondisi jepit, Dan tiang 3 menunjukkan tiang yang tertahan elastis, yang biasanya
tipikal kasus tiang pada bangunan lepas pantai.
Pile cap dikenai gaya-gaya luar yang diasumsikan bekerja secara 2 dimensi. Gayagaya ini akan menghasilkan resultan gaya luar yang dapat bekerja pada posisi yang
tidak tentu pada struktur. Gaya-gaya luar akan menyebabkan perpindahan pile cap
yang menghasilkan perpindahan aksial, lateral dan rotasi pada masing-masing tiang.
Perpindahan dari masing-masing tiang akan menghasilkan gaya pada pile cap seperti
dapat dilihat pada Gambar 3.11b. Reaksi tiang ini adalah fungsi dari properties tiang,
properties tanah, dan syarat batas pada kepala tiang.
Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam program GROUP disajikan dibawah
1. Dua dimensi untuk kondisi pile-pile yang simetris.
2. Bentuk pile cap diasumsikan tidak berubah walaupun dapat berotasi dan
bergeser. Artinya jarak relatif kepala tiang tetap sama untuk tiap pergeseran
tiang.
47

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3. Spasi antar pile cukup lebar. Pada awalnya program GROUP hanya dapat
menghitung pada kasus dimana spasi tiang cukup lebar. Namun program
GROUP saat ini dapat memperhitungkan pengaruh spasi antar pile
4. Perilaku kelompok tiang dibawah beban lateral dan beban aksial adalah
independen. Artinya, hubungan antara beban aksial dan perpindahan tidak
dipengaruhi oleh perpindahan lateral. Begitu juga sebaliknya.

Gambar 3.11 Hubungan tiang dengan pile cap (Reese, dkk, 2003)

Pada Gambar 3.12 dan 3.13 diberikan sistem koordinat dan perjanjian tanda yang
digunakan pada program GROUP baik 2D dan 3D.

48

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Gambar 3.12 Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program GROUP 2D
(Reese, dkk, 2003)

Gambar 3.13 Sistem koordinat dan perjanjian tanda yang digunakan program GROUP 3D
(Reese, dkk , 2003)

49

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Tujuan dari program GROUP adalah untuk mencari keseimbangan antara gaya luar
yang bekerja dengan reaksi tiang pada pile cap. Tujuan ini dapat dicapai dengan
menggunakan metode perpindahan. Metode ini adalah metode iterasi yang
berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap-tahap itu antara lain:
1. Tentukan perpindahan awal dari pilecap
2. Untuk tiap tiang, hitung perpindahan lokal pada kepala tiang
3. Untuk tiap tiang, hitung vektor reaksi tiang untuk perpindahan kepala tiang
yang diizinkan
4. Hitung total vektor reaksi tiang pada pile cap dengan menjumlahkan vektor
reaksi tiang masing-masing tiang.
5. Hitung vektor koreksi gaya yaitu selisih antara beban yang bekerja dengan
vektor reaksi tiang.
6. Hitung matriks kekakuan
7. Hitung matriks fleksibilitas dengan cara meng-invers matriks kekakuan
8. Dapatkan vektor koreksi perpindahan dengan memasukkan matriks fleksibiltas
ke vektor koreksi gaya
9. Koreksi perpindahan pile cap dengan menambah vektor koreksi perpindahan
pada no 8
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, langkah 1-8 harus diulang sampai vektor
koreksi perpindahan menjadi sangat kecil.
Untuk beban aksial, kapasitas daya dukung aksial dari kelompok tiang dipengaruhi
variasi dari kurva beban-penurunan dari masing-masing tiang. Hadirnya pilecap
merumitkan perhitungan dalam 2 bagian. Pertama, apabila pile cap rigid dan beban
aksial simetris, maka masing-masing tiang akan menanggung beban yang sama.
Namun apabila pilecap fleksibel maka penurunan setiap tiang tidak akan sama. Kedua
apabila pilecap diletakkan langsung diatas tanah maka sebagian beban aksial akan
ditanggung pada tanah. Sehingga GROUP mengasumsikan bahwa seluruh beban
ditahan oleh tiang dan settlement dibawah tiang seragam. Pada tanah pasir efisiensi
kelompok tiang untuk menahan beban aksial mendekati nilai 1 (Liu,1985)
Untuk beban lateral kapasitas daya dukung lateral dari kelompok tiang dipengaruhi
bentuk kelompok tiang. Konsep faktor reduksi untuk beban lateral biasa digunakan
dalam menghitung kapasitas daya dukung lateral kelompok tiang. Besarnya faktor
reduksi kelompok tiang ini dapat dilihat pada bab sebelumnya.

50

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

3.4.3 Keluaran program GROUP


Keluaran program GROUP adalah berupa kurva axial load vs settlement, perpindahan
dan reaksi pada kepala tiang, nilai defleksi tiang, nilai momen-geser tiang, slope dan
reaksi tahanan tanah. Keluaran GROUP ini akan dianalisa untuk menentukan
kapasitas kelompok tiang terhadap beban yang bekerja.

3.5

LIQUEFIED P-Y GEN

Program ini adalah program buatan penulis yang bertujuan untuk mendapatkan titiktitik p-y curve untuk tanah yang terlikuifaksi menggunakan 2 metode. Metode-metode
itu antara lain adalah metode p-y Curve soft clay residual strength (Wang and Reese,
1998) dan metode p-y Curve Liquified Sand (Rollins, 2004)
Secara sederhana flowchart program ini adalah sebagai berikut :
Mulai

Input Data

Clay Residual Strength

Liquified Sand

Output

Selesai

Gambar 3.14 Flowchart program liquified p-y Gen

51

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-3 DASAR TEORI PROGRAM

Masukan yang dibutuhkan program ini adalah:


1. Berat jenis efektif rata-rata sampai kedalaman yang ditinjau ( kN/m2)
2. Kedalaman titik yang ditinjau (meter)
3. Diameter tiang (meter)
4. N-SPT rata-rata lapisan yang terlikuifaksi (N)
Setelah memasukkan data pengguna program dapat memilih metode yang akan
digunakan. Setelah dilakukan pemilihan, program akan menghitung sesuai dengan
metode yang dipilih.
Pada Gambar 3.15 akan ditunjukkan tampilan program liquified p-y gen dalam
menampilkan salah satu contoh perhitungan.

Gambar 3.15 Tampilan Program Liquified p-y Gen

52

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

BAB 4
STUDI KASUS DAN ANALISIS
4.1

INTERPRETASI DATA

4.1.1 Data tanah


Data tanah yang digunakan adalah data penyelidikan tanah meliputi data standard
penetration test dan data laboratorium.(Hutapea, 2005).
Nilai N-SPT pada tiap kedalaman tanah disajikan pada tabel dan gambar dibawah ini:
Tabel 4.1 Data N-SPT

N SPT

1.00
2.50
4.00
5.50
7.00
8.50
10.00
13.00
14.50
16.00
17.50
19.00
20.50
22.00
23.50
25.00
26.50
28.00
29.50
31.00
32.50
34.00
35.50
37.50
40.00

3.00
2.00
2.00
4.00
4.00
20.00
15.00
9.00
5.00
6.00
16.00
16.00
15.00
31.00
50.00
50.00
50.00
30.00
31.00
29.00
31.00
29.00
26.00
26.00
31.00

Teg.Efektif
(kN/m2)
18.47
31.46
44.45
57.44
70.43
83.54
96.71
123.05
134.93
144.21
152.58
160.77
168.96
177.15
193.76
212.04
230.33
242.89
252.60
262.30
272.01
281.71
291.42
306.94
327.41

CN
2.33
1.78
1.50
1.32
1.19
1.09
1.02
0.90
0.86
0.83
0.81
0.79
0.77
0.75
0.72
0.69
0.66
0.64
0.63
0.62
0.61
0.60
0.59
0.57
0.55

(N1)60
6.98
3.57
3.00
5.28
4.77
21.88
15.25
8.11
4.30
5.00
12.95
12.62
11.54
23.29
35.92
34.34
32.95
19.25
19.51
17.91
18.80
17.28
15.23
14.84
17.13

SPT Values DB-2

N-SPT
0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

10

15

Depth

Depth
(m)

20

25

30

35

40

45

Gambar 4.1 Data N-SPT

53

SPT-N
rata-rata
SPT-N

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Dari data N-SPT dan dengan menggunakan korelasi yang sesuai, didapatkan
parameter-parameter tanah yang akan digunakan dalam perhitungan. Parameterparameter tanah tersebut antara lain : , cu, , e50 dan k
Dimana adalah berat jenis tanah
cu adalah kohesi tanah
adalah sudut geser tanah
e50 adalah regangan aksial pada saat undrained shear strength mencapai 50%
k adalah modulus kekakuan tanah
Korelasi-korelasi tersebut ditampilkan pada tabel dan grafik dibawah ini:

Gambar 4. 2 Hubungan antara N-SPT dengan sudut geser tanah (Irsyam, 2005)

Gambar 4.3 Hubungan antara N-SPT dengan kohesi (Irsyam, 2005)

54

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Tabel 4.2 Hubungan Cu dengan nilai e50 (Reese, dkk, 2000)


Consistency

Value of Cu

e50 Value

Soft

1.74 - 3.47 psi

0.02

Soft

250 - 500 psf

0.02

Soft

12 - 24 kPa

0.02

Medium

3.47 - 6.94 psi

0.01

Medium
Medium

500 - 1,000 psf


24 - 48 kPa

0.01
0.01

Stiff
Stiff
Stiff

6.94 - 13.9 psi


1,000 - 2,000 psf
48 - 96 kPa

0.007
0.007
0.007

Very Stiff
Very Stiff
Very Stiff

3.9 - 27.8 psi


2,000 - 4,000 psf
96 - 192 kPa

0.005
0.005
0.005

Hard
Hard
Hard

27.8 - 55.6 psi


4,000 - 8,000 psf
192 - 383 kPa

0.004
0.004
0.004

Tabel 4.3 Hubungan Relative Density dengan k (Reese, dkk, 2000)

Relative Density
Submerged Sand
Sand Above
Water Table

Loose

Medium

Dense

20 pci
5,430 kPa/m
25 pci
6,790 kPa/m

60 pci
16,300 kPa/m
90 pci
24,430 kPa/m

125 pci
33,900 kPa/m
225 pci
61,000 kPa/m

Dengan korelasi-korelasi yang ada maka profil tanah dapat diinterpretasikan seperti
terlihat pada Gambar 4.4

55

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

0
1(MAT)

7.5
11

14
15

SP Sand
sat:18,47 KN/m2
wet:18.28 KN/m2
= 24
N average : 5

SW sand
sat:18,59 KN/m2
wet:17.39 KN/m2
SW sand
sat:18,59 KN/m2
wet:17.39 KN/m2

= 30
Naverage : 18
= 25
Naverage : 8

CH clay sat:16 KN/m2 C =30 Naverage : 5


SP-Silty Sand sat:16 KN/m2 = 23 Naverage = 5

16.5
ML-Sandy Silt
sat:15.35 KN/m2
wet:15.27 KN/m2

= 23.2 C = 15
Naverage : 18

22.5
Sand
sat: 22 KN/m2
= 36
Naverage = 35

27
ML-Silt
sat:16.28 KN/m2
wet:16.15 KN/m2
Naverage : 18
= 22.2
C = 10

36

40

CH-Clay
sat:18 KN/m2
Naverage =17
C=175

Gambar 4.4 Interpretasi Data Tanah

56

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Untuk memudahkan, data tanah tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Tanah

Lapisan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kedalaman
Jenis Tanah
(m)
0
1
1
7.5
7.5
11
11
14
14
15
15
16.5
16.5
22.5
22.5
27
27
36
36
40

Pasir
Pasir
Pasir
Pasir
Lempung
Pasir
berlanau
Lanau
berpasir
Pasir
Lanau
Lempung

'

N'-SPT

(kN/m3)

18.28
18.28
8.66
8.66
8.78
8.78
8.78
8.78
6.19
6.19
6.19
6.19
5.54
5.54
12.19
12.19
6.47
6.47
8.19
8.19

c
(kN)

'v

(kN/m3)

28

0.00
18.28
18.28
74.57

18

32.5

28.75

30

27.25

18

15

27.4

35

38

18

10

26.65

17

175

74.57
105.30
105.30
131.64
131.64
137.83
137.83
147.11
147.11
180.35
180.35
235.21
235.21
293.44
293.44
326.20

4.1.2 Data Fondasi

Fondasi yang akan digunakan pada studi tugas akhir ini adalah fondasi dalam.
Fondasi dalam biasanya digunakan untuk kondisi-kondisi dibawah ini :
Lapisan tanah atas lunak
Lapisan tanah atas berpotensi mengalami likuifaksi
Kemungkinan terjadi excessive scour
Terdapat expansive atau collapsible soils
Fondasi dalam yang akan dibahas pada studi tugas akhir ini adalah fondasi tiang
pancang jenis precast concrete piles. Data-data fondasi disajikan dibawah ini:

57

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS
Tabel 4.5 Data fondasi

Parameter

Nilai

31350

0.00636

Satuan

MPa

fc'

0.45fc'

My

0.0212

41.4

18.63

23.5

0.6

394.956

MPa

MPa

kNm

Dimana E adalah modulus elastisitas


I adalah momen Inersia
Z adalah section modulus
fcadalah kuat tekan beton
D adalah kedalaman pemancangan/panjang tiang
b adalah diameter tiang
My adalah momen nominal tiang pancang
Dari data fondasi dapat ditentukan apakah tiang termasuk tiang panjang atau tiang
pendek. Persyaratan untuk menentukan tiang panjang atau tiang pendek dapat dilihat
pada persamaan dibawah ini :
D<4 tiang pendek
D>4 tiang panjang

(4.1)

Nilai dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini:

kh

EI

0.5

500

190800

(4.2)

0.5

0.30456

D = 0.30456 X 23.5 = 7.154


7.154 > 4 Tiang termasuk tiang panjang

4.1.3 Data Kegempaan

Dari data N-SPT menurut SNI 03-1726-2002 maka site dapat diklasifikasikan ke
dalam tanah lunak dengan nilai N rata-rata sampai kedalaman 30 meter sebagai
berikut :

58

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS
n

N rata rata

d
i 1
n

di

i 1 N i

= 8.82 < 15

Menurut SNI 03-1726-2002, untuk Jakarta dengan klasifikasi tanah lunak maka
percepatan maksimum tanah dasar adalah 0.30 g

4.2

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI

Analisis potensi likuifaksi dilakukan dengan menggunakan bantuan software LPA


(Liquefaction Potential Analysis)v3.0. Dengan data-data yang dimiliki, maka dari
metode-metode yang ada pada program LPA hanya ada 3 metode yang dapat di
jalankan, yaitu : metode Seed (1985), Seed (1998) dan Tokimatsu Yoshimi.
Dengan percepatan gempa maksimum di tanah dasar sebesar 0.3 g dan gempa rencana
dengan moment magnitude 7.5. Maka potensi likuifaksi pada tiap kedalaman masukan
program dapat dihitung.
Berikut akan diberikan contoh perhitungan angka keamanan terhadap likuifaksi
menggunakan 3 metode pada kedalaman 2.5 meter.

4.2.1 Metode Seed (1985)

Hitung tegangan efektif dan tegangan total pada kedalaman 2.5 meter. Untuk
kedalaman 2.5 meter dari permukaan tanah tegangan efektif dan totalnya
adalah:

eff 18.28 1 17.39 10 1.5 31.27 kPa

tot 18.28 1 17.39 1.5 45.98 kPa

Hitung nilai rd
rd 1 0.015z 1 0.015 2.5 0.9625

59

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Hitung CSR

CSR

av
a
0.65 max
'o
g

o
rd

' 0

0.3 45.98
CSR 0.65

0.9625 0.28
1 31.27

(N)60 pada kedalaman 2.5 meter bernilai 2. Nilai (N1)60 pada kedalaman 2.5
meter adalah nilai (N)60 dikali CN. Nilai CN bergantung pada tegangan efektif
yang terjadi pada kedalaman tersebut.
0.5

100
CN
1.788
31.27
( N1 ) 60 CN N 1.788 2 3.57

Dari Gambar 2.2 (kurva yang menunjukkan hubungan antara (N1)60 dan
CRR), nilai CRR sama dengan 0.046

Untuk magnitude 7.5 maka kita tidak perlu melakukan koreksi terhadap
magnitude sehingga, angka keamanan terhadap likuifaksi adalah hasil
pembagian antara CRR dengan CSR.
FS

0.28
0.164
0.046

4.2.2 Metode Seed (1998)

Perbedaan metode Seed (1998) dengan metode Seed (1985) adalah pada
pengaruh fine content. Pada metode yang pertama Gambar 2.2 menunjukkan
3 buah garis yang menggambarkan pengaruh fine content pada CRR.
Sementara pada metode yang kedua nilai (N1)60 nya dikoreksi terlebih dahulu
dengan menggunakan persamaan (3.1)

Pada kedalaman 2.5 meter, nilai fine content nya adalah 8 %. Dari persamaan
(3.2) didapatkan nilai = 0.29 dan nilai = 1.01. Sehingga nilai (N1)60cs nya
dari persamaan (3.1) adalah

N1 60cs

0.29 1.10 3.57 3.9

60

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Dari Gambar 2.2 nilai (N1)60cs 3.9 menghasilkan CRR 0.057. Sehingga angka
keamanan terhadap likuifaksinya menjadi :
FS

0.28
0.20
0.057

4.2.3 Metode Tokimatsu Yoshimi (1986)

Bagan pengerjaan metode Tokimatsu Yoshimi (1986) dapat dilihat pada


Gambar 3.2.

Nilai CSR untuk magnitude 7.5 sama dengan nilai CSR pada metode Seed
(1985) yaitu 0.28.

CSR

av
a
0.1M 1 max o rd 0.28
'o
g ' 0

Perbedaan dengan metode Seed (1985) adalah pada nilai Liquifaction


Resistance atau CRR. Nilai CRR untuk metode Tokimatsu Yoshimi (1986)
adalah sebagai berikut :
16 Nt Nt 16 Nt Nt
CRR a cr

100
Cs

Dimana a=0.455, cr= 0.57, n =14, cs=80-90

Nilai Nt untuk (N1)60 sama dengan 2 adalah 3.35


1.7
Nt
N
'0.7
1.7

2 3.35
0.3127 0.7

Untuk menentukan nilai Nt digunakan persamaan dibawah ini :


0
FC<5%
Nt =
FC-5
5%<FC<10%
0.1FC+4
FC>10%
Sehingga Nt untuk fine content 8% adalah 3
61

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Kemudian nilai CRR dihitung sebagai berikut :


16 3.35 3 16 3.35 3 14
0.1026
CRR 0.455 * 0.57 *


100
80

Sehingga nilai CRR sama dengan 0.1026

Sehingga nilai angka keamanan terhadap likuifaksi metode Tokimatsu


Yoshimi (1986) adalah
FS

0.28
0.37
0.1026

Dari nilai angka keamanan terhadap likuifaksi yang didapatkan, maka dapat diketahui
lapisan tanah yang mengalami likuifaksi. Nilai angka keamanan terhadap likuifaksi
lebih kecil dari 1 menunjukkan bahwa tanah pada lapisan tersebut mengalami
likuifaksi. Pada studi kasus ini lapisan yang terkena likuifaksi adalah lapisan pasir
pada kedalaman 1-7.5 m yang memiliki N-SPT rata-rata 5 dan kedalaman 11-16.5 m
yang memiliki N-SPT rata-rata 6.
Lapisan lempung dapat mengalami likuifaksi dengan syarat finer lebih kecil dari 15%,
liquid limit lebih kecil dari 35 % dan kadar air lebih besar dari 0.9 kali liquid limit.
Dari hasil perhitungan angka keamanan terhadap likuifaksi, lapisan lempung pada
kedalaman 14-15 meter memiliki potensi untuk terlikuifaksi oleh karena itu kita harus
memeriksa syarat-syarat di atas. Namun keterbatasan data yang dimiliki
mengakibatkan lapisan itu tidak dapat diperiksa secara lebih mendetail. Sehingga
lapisan lempung ini diasumsikan mengalami strength reduction.
Nilai angka keamanan terhadap likuifaksi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6

62

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Tabel 4.6 Angka keamanan terhadap Likuifaksi


Depth

Tokimatsu Yoshimi

Seed 1985

Seed 1998

Average

0.634

0.3342

0.3423

0.437

2.5

0.375

0.1642

0.2046

0.248

0.328

0.1388

0.1798

0.216 0.282

5.5

0.374

0.2107

0.209

0.265

0.358

0.1885

0.1939

0.247

8.5

3.123

0.9059

0.7754

1.601

10

1.054

0.6017

0.5464

0.734

13

0.504

0.3777

0.3387

0.407 0.407

14.5

0.708

0.367

0.3608

0.479 0.479

16

0.686

0.4164

0.4025

0.502 0.502

17.5

2.741

0.8299

0.7771

1.449

19

2.583

0.846

0.793

1.407 1.355

20.5

2.037

0.813

0.775

1.208

22

3.548

2.460

1.858

2.622 2.622

23.5

3.691

2.576

1.971

2.746

25

3.877

2.708

2.043

2.876 2.876

26.5

4.070

2.834

2.114

3.006

28

4.219

1.724

1.605

2.516

29.5

4.356

1.802

1.669

2.609

31

4.507

1.538

1.474

2.506

32.5

4.675

1.658

1.570

2.634

34

4.860

1.443

1.392

2.565

35.5

5.066

1.255

1.207

2.509

37.5

5.019

1.222

1.175

2.472

40

5.902

1.417

1.365

2.894

1.168

Liquefied

Partially-liquefied

Liquefied

Non-Liquified

2.557

2.683

63

Ket

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.3

KAPASITAS DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG TANPA LIKUIFAKSI

Perhitungan kapasitas daya dukung aksial dilakukan dengan menggunakan metode


analitis dan bantuan program komputer APILE v3.0. Data tiang yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 4.5
4.3.1 Metode Analitis
Kapasitas daya dukung aksial ultimit adalah penjumlahan kapasitas daya dukung
ujung dan kapasitas daya dukung friksi.
Qu Q p Q f
Dimana Qu adalah daya dukung ultimit
Qp adalah daya dukung ujung
Qf adalah daya dukung friksi
Daya dukung ujung tiang pancang dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah
ini:
Q p ' v N q Ap
Dimana v = tegangan efektif pada ujung tiang
Nq = Faktor daya dukung
Ap = Luas ujung
Tegangan efektif pada kedalaman 23,5 meter adalah: 192.545 kN/m3
Nilai Nq dapat dilihat pada Gambar 2.5, 2.6 dan 2.7. Dengan sudut geser dalam
sebesar 38o, nilai Nq Meyerhoff (1976) adalah 80, nilai Nq Janbu (1976) adalah 60 dan
nilai Nq dari Coyle-Castello (1981) adalah 65.
Luas ujung penampang tiang pancang adalah 0.2826 m2. Sehingga daya dukung
ujung-nya adalah:

Qe 0.2826 192.545 N q
Meyerhoff:

Qe 0.2826 192.545 80 4353 kN

Janbu :

Qe 0.2826 192.545 60 3264 kN

Coyle-Castello:

Qe 0.2826 192.545 65 3536 kN

Namun nilai Qe dibatasi sebagai berikut :


Qe 50 N q tan Ap 50 225 tan 38 0.2826 2484 kN
Sehingga Qe = 2484 kN
64

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Perhitungan kapasitas daya dukung friksi tiang tunggal dilakukan dengan


menggunakan metode untuk tanah lempung dan pendekatan tegangan efektif untuk
tanah pasir. Persamaan untuk menghitung daya dukung friksi secara umum adalah
sebagai berikut :
L

Q f p fsL
0

Dimana nilai fs untuk lapisan pasir dihitung menggunakan persamaan di bawah ini:
fs ' vo tan

Dimana v = tegangan efektif


= 0.8 x
Sedangkan untuk lapisan lempung dihitung menggunakan persamaan di bawah ini:
fs cu
Dimana cu = undrained shear strength
= bilangan pengali tak berdimensi
Perhitungan kapasitas daya dukung friksi ditabelkan sebagai berikut:

Depth
0
1
1
7.5
7.5
11
11
14
14
15
15
16.5
16.5
22.5
22.5
23.5

Jenis Tanah

Tabel 4.7 Perhitungan daya dukung friksi


'
c
'
L
fs

3
2
2
2
kN/m kN/m
kN/m
kN/m
m
18.28

0.000

22.4

18.28

18.280

22.4

8.66

18.280

22.4

8.66

74.570

22.4

8.78

74.570

26

8.78

105.300

26

8.78

105.300

23

8.78

114.080

23

6.19

30

114.080

6.19

30

114.080

pasir
berlanau

6.19

114.080

21.8

6.19

114.080

21.8

Lanau
berpasir

5.54

15

114.080 21.92

5.54

15

114.080 21.92

12.19

114.080

30.4

12.19

114.080

30.4

Pasir
Pasir
Pasir
Pasir
Lempung

Pasir

65

3.767

19.135 6.5
43.864 3.5
46.561

30.000

45.629 1.5
60.906 6.5
66.930

Qf

Cum.Qf

m
1.884

kN

kN

7.09

7.097

234.32

241.42

289.24

530.66

263.16

793.82

56.52

850.34

128.94

979.29

1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884
1.884

745.85 1725.15
126.09 1851.24

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Kapasitas daya dukung friksi hasil perhitungan manual analitis adalah sebesar 1851
kN.
Kapasitas ultimit tiang adalah penjumlahan kapasitas daya dukung friksi dan daya
dukung ujung, yaitu sebesar:
Qu Q p Q f 2484 1851 4335 kN
4.3.2

Program APILE

Selain menggunakan metode analitis, dilakukan perhitungan daya dukung aksial


dengan menggunakan program APILE. Masukan yang dibutuhkan adalah properties
tiang dan properties tanah. Program APILE v3.0 hanya dapat memasukkan 2 jenis
tanah yaitu lempung atau pasir. Sehingga tanah berjenis sandy silt, silty sand atau silt
harus dikonversi menjadi tanah lempung.
Konversi akan dilakukan menggunakan data N-SPT yang tersedia. Lapisan sandy silt
pada kedalaman 16.5-22.5 meter memiliki nilai N-SPT rata-rata 15. Sehingga
undrained shear strength nya adalah:
Su 6 N 6 15 90 kN/m2
Masukan data tanah program APILE dapat dilihat pada Tabel 4.8 .
Tabel 4.8 Input data tanah untuk program APILE

Layer
1
2
3
4
5
6
7
8

Depth(m)
0
1
1
7.5
7.5
11
11
14
14
15
15
16.5
16.5
22.5
22.5
27

Jenis Tanah
Pasir
Pasir
Pasir
Pasir
Lempung
Pasir
Lempung
Pasir

'
(kN/m3)
18.28
18.28
8.66
8.66
8.78
8.78
8.78
8.78
6.19
6.19
6.19
6.19
5.54
5.54
12.19
12.19
66

Su
(kN/m2)

Ko

Nq

28

12

28

12

32.5

20

28.75

20

30

27.25

12

27.4

90

38

60

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Hasil perhitungan APILE disajikan pada grafik di bawah ini:

Kedalaman vs Daya dukung selimut tanpa likuifaksi

Daya dukung selimut (kN)


0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2200

2400

0
2
4

Kedalaman (m)

6
8
10

FHWA

12

Army Corps

14

Lambda

16

API

18
20
22
24
26

Gambar 4.5 Daya dukung selimut hasil perhitungan APILEv3.0

Kedalaman vs daya dukung ujung tanpa likuifaksi


Daya dukung ujung (kN)
0

200

400

600

800

1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000

0
2
4

Kedalaman (m)

6
8
10

FHWA

12

Army Corps

14

Lambda
API

16
18
20
22
24
26

Gambar 4.6 Daya dukung ujung hasil perhitungan APILEv3.0

67

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Kedalaman vs Daya dukung ultimit tanpa likuifaksi


Daya dukung ultimit (kN)
0

300

600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 4200 4500 4800 5100 5400

0
2
4

Kedalaman (m)

6
8
10

FHWA

12

Army Corps

14

Lambda
API

16
18
20
22
24
26

Gambar 4.7 Daya dukung ultimit hasil perhitungan APILEv3.0

Daya dukung selimut hasil perhitungan APILE v3.0 adalah


FHWA ; Qf = 2241 kN
USACE; Qf = 1448 kN
Lambda; Qf = 1986 kN
API
; Qf = 1950 kN
Daya dukung ujung hasil perhitungan APILE v3.0 sama untuk tiap metode yaitu :
Qe = 2827 kN
Sehingga daya dukung Ultimitnya
FHWA ; Qult = 5068 kN
USACE; Qult = 4276 kN
Lambda; Qult = 4813 kN
API
; Qult = 4777 kN
Apabila dirata-ratakan maka nilai Q ultimit aksial hasil perhitungan APILE v3.0
adalah 4733 kN

68

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.4

KAPASITAS DAYA DUKUNG AKSIAL DENGAN LIKUIFAKSI

Fenomena likuifaksi mengakibatkan kehilangan kekuatan daya dukung tiang. Pada


kasus ini likuifaksi terjadi pada kedalaman 1-7.5 dan 11-16.5 meter dan terjadi
likuifaksi parsial pada kedalaman 7.5-11 meter.
Tahanan selimut pada kedalaman 1-7.5 dan 11-16.5 meter tidak berkontribusi pada
kapasitas daya dukung tiang. Sementara pada kedalaman 7.5-11 meter terjadi reduksi
sebesar rasio peningkatan tekanan air pori, Ru. Nilai Ru dapat dilihat pada Gambar
2.15. Untuk lapisan 7.5-11 meter dari nilai angka keamanan terhadap likuifaksi
sebesar 1.168 didapatkan nilai Ru sebesar 0.2.
Tahanan ujung tiang pancang juga akan berkurang sesuai dengan rasio peningkatan
tekanan air pori Ru. Pada studi kasus ini karena ujung tiang tidak terletak pada lapisan
yang terlikuifaksi maka kapasitas daya dukung ujung tiang tidak dipengaruhi oleh
timbulnya fenomena likuifaksi.
4.4.1 Metode Analitis
Perhitungan kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi dapat dilihat pada
Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Perhitungan kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi

Depth
0
1
1
7.5
7.5
11
11
14
14
15
15
16.5
16.5
22.5
22.5
23.5

Jenis Tanah

Ru

Qf
kN

Qf likuifaksi
kN

Cum.Qf likuifaksi
kN

Pasir

7.097

7.097

7.097

Pasir

234.327

0.000

7.097

Pasir

0.2

289.241

231.393

238.490

Pasir

263.161

0.000

238.490

Lempung

56.520

0.000

238.490

Pasir
berlanau

128.947

0.000

238.490

Lanau
berpasir

745.856

745.856

984.347

Pasir

126.097

126.097

1110.443

69

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Nilai kapasitas daya dukung friksi pada tanah terlikuifaksi adalah sebesar 1110 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang pada tanah terlikuifaksi dengan menggunakan metode
analitis adalah:
Qult Qsf Qe 2484 1110 3592 kN
4.4.2 Program APILE
Pada program APILE modifikasi dilakukan pada proses masukan data. Masukan data
nilai unit tahanan selimut maksimum pada lapisan yang mengalami likuifaksi diganti
menjadi bilangan yang sangat kecil yaitu sebesar 0.001 kN/m2. Hal ini berlaku untuk
lapisan 1-7.5 meter dan 11-16.5 meter. Sedangkan untuk lapisan 7.5-11 meter
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Nilai tahanan selimut rata-rata pada lapisan 7.5-11 meter adalah 416.825 kN. Nilai ini
didapatkan dari rata-rata selisih tahanan selimut pada kedalaman 7.5 dan kedalaman
11 meter. Untuk mendapatkan unit tahanan selimut maksimum, nilai tahanan selimut
harus dibagi dengan luas selimut tiang. Luas selimut tiang untuk lapisan ini adalah
6.594 m2. Sehingga unit tahanan selimut maksimumnya adalah :
416.825
Unit tahanan selimut maksimum
63.2127 kN / m 2
6.594
Keluaran program APILE untuk tanah terlikuifaksi dapat dilihat pada Gambar 4.8
dan Gambar 4.9
Kedalaman vs Daya dukung selimut
dengan likuifaksi
Daya dukung selimut (kN)

Kedalaman (m)

200

400

600

800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200

0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26

FHWA
Army Corps
Lambda
API

Gambar 4.8 Kapasitas daya dukung selimut tiang pancang pada tanah terlikuifaksi

70

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Kedalaman vs Daya dukung ultimit


dengan likuifaksi
Daya dukung ultimit (kN)
0

300

600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 4200 4500 4800 5100

Kedalaman (m)

2
4
6
8
10
12

FHWA

14
16

Lambda

Army Corps
API

18
20
22
24
26

Gambar 4.9 Kapasitas daya dukung ultimit tiang pancang pada tanah terlikuifaksi

Metode Lambda pada program APILE v3.0 tidak menunjukkan perubahan pada
kondisi tidak terlikuifaksi dan terlikuifaksi. Oleh karena itu hasil perhitungan metode
lambda pada kondisi terlikuifaksi dianggap tidak valid.
Daya dukung selimut hasil perhitungan APILE v3.0 adalah
FHWA ; Qsf = 1434 kN
USACE; Qsf = 891 kN
API
; Qsf = 1252 kN
Daya dukung ujung hasil perhitungan APILE v3.0 sama untuk tiap metode yaitu :
Qe = 2827 kN
Sehingga daya dukung Ultimitnya
FHWA ; Qult = 4261 kN
USACE; Qult = 3718 kN
API
; Qult = 4079 kN
Apabila dirata-ratakan maka nilai Q ultimit aksial tanah terlikuifaksi hasil perhitungan
APILE adalah 4020 kN

71

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.5

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG


1. Kapasitas daya dukung tiang pancang pada tanah tak terlikuifaksi dan
terlikuifaksi keluaran APILE lebih besar dari metode analitis. Selisih ini
diakibatkan oleh perbedaan kapasitas daya dukung ujung yang besar.
Perbedaan ini dapat diakibatkan oleh perbedaan variabel Nq dan limiting point
resistance pada program APILE.
2. Pada perhitungan kapasitas daya dukung pada tanah terlikuifaksi
menggunakan APILE, metode lambda tidak dapat digunakan. Pembatasan
maximum side friction ternyata tidak merubah kapasitas daya dukung metode
lambda.
3. Pada Gambar 4.10 dapat dilihat perbandingan daya dukung ultimit pada tanah
terlikuifaksi dengan tanah tak terlikuifaksi. Untuk tiang-tiang yang
kapasitasnya bertumpu pada end bearing, apabila lapisan terlikuifaksinya tidak
terletak dilapisan dimana terletak ujung tiang maka reduksi kapasitas daya
dukungnya tidak terlalu signifikan. Berbeda untuk tiang-tiang yang
kapasitasnya bertumpu pada friction tiang, keberadaan lapisan tanah yang
terlikuifaksi dapat mengakibatkan reduksi kapasitas daya dukung tiang
pancang yang signifikan.

Gambar 4.10 Perbandingan daya dukung aksial ultimit terlikuifaksi dan tak terlikuifaksi

72

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.6

KAPASITAS DAYA DUKUNG LATERAL TIANG TANPA LIKUIFAKSI

Perhitungan kapasitas daya dukung lateral tiang dilakukan dengan bantuan grafik
Evans and Duncan(1982) dan program komputer LPILEv4.0. Syarat batas yang
diterapkan pada kepala tiang adalah defleksi maksimum sebesar 0.25 inchi atau 6.35
mm, slope pada kepala tiang sama dengan nol dan beban aksial rencana 1500 kN

4.6.1 Grafik Evans and Duncan (1982)


Grafik Evans and Duncan (1982) dapat menghasilkan besarnya gaya geser di kepala
tiang sesuai dengan defleksi yang diizinkan dan momen yang terjadi sesuai dengan
gaya geser yang terjadi. Untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut kita harus menghitung
characteristic shear load dan characteristic moment load.
Nilai Characteristic Shear Load didapatkan sebagai berikut:
p
50 n
Vc B ER I
ER I
Dimana = 1, B = 0.6, 8B = 4.8, E = 31350000 kPA, RI = 1
m

p 2C p B tan 2 (45 ' / 2) , Cp = /10 =2.8 ,


1 18.78 4.8 8.66
10.66 kN/m3
4.8
= 28o , 50 = 0.002 , m = 0.57, n = -0.22

p 2 2.8 10.66 tan 2 45 28 / 2 99.205 kN / m 2


Sehingga

99.205
Vc 1 0.6 31350000 1

31350000
Vc 32470.65 kN
2

0.57

0.0020.22

Nilai characteristic moment load didapatkan sebagai berikut:


p
Mc B ER I
ER I
3

50 n

Dimana = 1, B = 0.6, 8B = 4.8, E = 31350000 kPA, RI = 1

p 2C p B tan 2 (45 ' / 2) , Cp = /10 =2.8


1 18.78 4.8 8.66
10.66 kN/m3
4.8
o
= 28 , 50 = 0.002 , m = 0.40, n = -0.15

' =

p 2 2.8 10.66 tan 2 45 28 / 2 99.205 kN / m 2


73

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Sehingga
99.205
Mc 1 0.6 31350000 1

31350000
Mc 108557.9 kNm

0.4

0.0020.15

Untuk mendapatkan beban lateral yang bekerja, dibutuhkan data y/b (defleksi tiang
dibagi diameter tiang) dan jenis kepala tiang. Nilai y/b dapat dihitung sebagai berikut:
y 0.00635

0.0106
b
0.6

Dari nilai y/b yang telah diperoleh kemudian diplot ke Gambar 2.13 didapatkan nilai
V/Vc=0.005. Sehingga gaya geser yang mampu diterima tiang adalah :
V 32470.65 0.005
162.35 kN

Setelah mendapatkan V/Vc, dari Gambar 2.14 didapatkan nilai M/Mc = -0.00285
Sehingga gaya momen maksimum yang dapat diterima adalah :
M 108557.9 0.00285
309.4 kNm

4.6.2 LPILE
Input data tanah untuk program LPILE dapat dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 Input data LPILE untuk tanah tak terlikuifaksi


Jenis
Bottom of Eff.Unit Weight
Sudut
c
k
Tanah
layer
(kN/m2)
geser
(kN/m2) (kN/m2)
Pasir
1
18.28
28
0
6790

Pasir

7.5

8.66

28

5430

Pasir

11

8.78

34.75

16300

Pasir

14

8.78

32.5

16300

Soft clay

15

6.19

30

Pasir

16.5

6.19

31

5430

Lanau

22.5

5.54

27.4

15

16300

Pasir

27

12.19

37.75

33900

Lanau

36

6.47

26.65

10

33900

0.005

10

Stiff clay

40

8.19

175

271000

0.005

Layer

74

e50

0.01
0.007

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Syarat batas yang digunakan adalah defleksi di kepala tiang sebesar 0.00635 meter,
slope sama dengan nol dan beban aksial rencana 1500 kN. Tipe pembebanan yang
digunakan untuk kondisi tidak terlikuifaksi adalah pembebanan statik. Hasil
perhitungan program LPILE disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gaya geser vs Kedalaman kondisi tak terlikuifaksi
Gaya geser (kN)
-40

-20

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.11 Grafik gaya geser vs kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi

Momen lentur vs kedalaman kondisi tak terlikuifaksi

Momen lentur (kNm)


-350

-300

-250

-200

-150

-100

-50

50

100

150

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.12 Grafik momen lentur vs kedalaman untuk kondisi tak terlikuifaksi

75

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Dari hasil perhitungan LPILE didapatkan gaya geser dan momen lentur yang mampu
diterima tiang sebesar:
Gaya geser V sebesar 160 kN
dan
Momen M sebesar
302 kNm

4.7

KAPASITAS DAYA DUKUNG LATERAL DENGAN LIKUIFAKSI

4.7.1 Grafik Evans dan Duncan (1982)


Grafik Evans dan Duncan (1982) dapat dimodifikasi untuk mendapatkan tahanan
lateral tanah pada saat terjadi likuifaksi. Seperti diketahui, grafik Evans dan
Duncan(1982) hanya memperhatikan kekuatan tanah sampai kedalaman 8 kali
diameter tiang. Atau pada studi kasus ini sedalam 4.8 meter.
Karena grafik Evans dan Duncan hanya memperhatikan kekuatan tanah sampai
kedalaman 4.8 meter maka lapisan terlikuifaksi yang mempengaruhi hanyalah lapisan
pasir pada kedalaman 1-7.5 meter.
Nilai sudut geser awal lapisan ini adalah 28o. Pada perhitungan dengan likuifaksi
dianggap lapisan ini tidak memiliki tahanan lateral atau sudut geser residual
mendekati 0o. Sehingga sudut geser efektif rata-ratanya menjadi:
28 1 0 3.8
5.830
4.8
Dengan rata-rata 5.83o nilai Cp menjadi 5.83/10 = 0.583

'

Nilai-nilai baru ini kemudian dimasukkan ke persamaan characteristic shear load dan
characteristic moment load sebagai berikut :

p 2C p B tan 2 (45 ' / 2)


= 2 0.583 10.66 tan 2 45 5.83 / 2 9.144 kN / m 2

9.144
Vc 1 0.6 2 31350000 1

31350000
Vc 8342.736 kN

0.57

9.144
Mc 1 0.6 3 31350000 1

31350000
Mc 41831 kNm

0.4

0.0020.22

0.0020.15

76

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Nilai V/Vc yang didapat dari gambar 2.13 adalah 0.005 sehingga gaya geser yang
dapat diterima adalah :

V 8342.736 0.005
41 kN
Dari Gambar 2.14 didapatkan nilai M/Mc = -0.00285. Sehingga gaya momen
maksimum yang dapat diterima adalah :
M 41831 0.00285
117 kNm

4.7.2 LPILE
Dalam menentukan tahanan lateral tiang dengan bantuan LPILE, dilakukan 3 metode
yang sering digunakan dalam praktik rekayasa geoteknik. Metode-metode itu antara
lain:
1. Metode P-Multiplier (Liu and Dobry,1995; Wilson, 1998)
2. Metode Residual Strength of Clay (Wang and Reese, 1998)
3. Metode Liquefied Sand TILT research (Rollins, 2004)
Syarat batas yang digunakan sama dengan syarat batas yang digunakan pada tanah tak
terlikuifaksi yaitu defleksi pada kepala tiang sebesar 0.00635 meter dan slope pada
kepala tiang sama dengan nol. Tipe pembebanan yang digunakan adalah cyclic
loading, dengan jumlah cycle yang digunakan sebesar 15 cycle yang menggambarkan
gempa dengan magnitude 7.5
Pada metode residual strength dan liquefied sand input data p-y curve dibantu
program liquefied P-Y gen

4.7.2.1 P-Multiplier (Liu and Dobry, 1995; Wilson, 1998)


Pada metode P-Multiplier, tahanan tanah yang terlikuifaksi direduksi sebesar P. Nilai
P diberikan oleh Wilson(1998) sebagai berikut :
Loose Sand ;
P = 1-0.9*Ru
Medium to Dense sand ;
P = 1-0.65*Ru
Pada studi kasus ini P-Multiplier yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

77

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS
Tabel 4.11 P-Multiplier yang digunakan pada lapisan tanah terlikuifaksi

Lapisan
1-7.5 m
7.5-11 m
1114 m
14-15 m
15-16.5 m

Jenis
Loose sand
Medium dense sand
Medium dense sand
Loose sand
Loose sand

Ru
1
0.2
1
1
1

P-Multiplier
0.1
0.87
0.35
0.1
0.1

Input data tanah yang digunakan sama dengan input data tanah pada tanah tak
terlikuifaksi, namun menu include p-y modification factor harus diaktifkan. Hasil
perhitungan P-Multiplier disajikan dalam grafik sebagai berikut :

Gaya geser vs kedalaman metode p-multiplier


Gaya geser (kN)
-30

-20

-10

10

20

30

40

50

60

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.13 Grafik gaya geser vs Kedalaman Metode p-multiplier

78

70

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Momen lentur vs kedalaman metode p-multiplier


Momen lentur (kNm)
-160 -140 -120 -100 -80

-60

-40

-20

20

40

60

80

Kedalaman (m)

10

15

20

25
Gambar 4.14 Grafik momen lentur vs kedalaman metode p-multiplier

Nilai gaya geser dan momen hasil perhitungan LPILE dengan menggunakan metode
P-Multiplier adalah sebagai berikut:
Gaya geser V sebesar 57 kN
Momen M sebesar -139 kNm

4.7.2.2 Residual Strength of Clay (Wang and Reese, 1998)


Pada metode ini lapisan yang terlikuifaksi diganti menjadi lapisan soft clay dengan
residual shear strength tertentu sesuai dengan Gambar 2.17. Untuk memodelkan hal
ini pada LPILE, input data tanah terlikuifaksi diganti menjadi soft clay atau dengan
menggunakan fitur input p-y curve dengan data p-y curve dari program liquefied p-y
gen.
Selain menampilkan p-y curve lapisan terlikuifaksi program liquefied p-y gen juga
dapat menampilkan residual shear strength lapisan terlikuifaksi. Nilai residual shear
strength hasil perhitungan program liquefied p-y gen adalah sebagai berikut:

79

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Tabel 4.12 Residual Shear Strength lapisan terlikuifaksi

Kedalaman
1-7.5 m
11-14 m
14-15 m
15-16.5 m

Residual Shear Strength (kN/m2)


3.88
10.39
3.88
3.88

Input data tanah selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13


Tabel 4.13 Input data tanah untuk metode residual strength of clay

Layer

Jenis tanah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

sand
softclay
sand
softclay
softclay
softclay
silt
sand
silt
Stiff clay

Top of
layer
0
1
7.5
11
14
15
16.5
22.5
27
36

Bottom of
layer
1
7.5
11
14
15
16.5
22.5
27
36
40

c
k
'
e50
2)
(kN/m (kN/m2)
18.28
0
6790
28
0
8.66
3.88
0
0
0.02
8.78
0
16300 34.75
0
8.78
10.4
0
0
0.02
6.19
3.88
0
0
0.02
6.19
3.88
0
0
0.02
5.54
0
16300 27.4 0.007
12.19
0
33900 37.75
0
6.47
0
33900 26.65 0.005
8.19
0
271000
0
0.005
'

Hasil perhitungan program LPILE dengan menggunakan metode residual strength of


clay disajikan pada Gambar 4.15 dan 4.16.

80

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Gaya geser vs kedalaman


metode residual strength
Gaya geser (kN)
-20

-10

10

20

30

40

50

60

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.15 Grafik gaya geser vs kedalaman metode residual strength

Momen lentur vs kedalaman metode


residual strength
Momen lentur (kNm)
-140

-120

-100

-80

-60

-40

-20

20

40

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.16 Grafik momen lentur vs kedalaman metode residual strength

81

60

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Hasil perhitungan LPILE menggunakan metode residual strength of clay adalah


sebagai berikut :
Gaya geser V sebesar 54 kN
Momen M sebesar -129 kNm

4.7.2.3 Liquefied Sand TILT Research (Rollins, 2004)


Pada metode liquefied sand, p-y curve lapisan terlikuifaksi diganti menjadi p-y
liquefied sand hasil penelitian Rollins (2004). Modifikasi p-y curve ini dapat
dilakukan pada program LPILE dengan menggunakan fitur input p-y curve pada
menu soil layer.
P-Y curve liquefied sand didapatkan dari hasil keluaran program liquefied p-y gen. PY curve liquefied sand untuk input program LPILE disajikan dibawah ini:
Tabel 4.14 p-y curve liquefied sand
y(m)
0
0.0008
0.0017
0.0025
0.0033
0.0042
0.0050
0.0058
0.0067
0.0075
0.0083
0.0092
0.0100
0.0250
0.0450
0.0900
0.1500

z=1
0
0.0005
0.0024
0.0056
0.0101
0.0169
0.0246
0.0338
0.0460
0.0586
0.0729
0.0909
0.1087
0.7759
2.7376
12.1079
36.2183

P(kN)
z=7.5
z=11
z=14
0
0
0
1.5817
11.2571
40.3232
3.8645
24.4485
81.8337
6.1038
36.3568
117.5439
8.4821
48.3779
152.5507
11.2885
62.0027
191.3183
13.8796
74.1858
225.3489
16.5490
86.4257
259.0472
19.6345 100.2539 296.6209
22.4428 112.5912 329.7601
25.3072 124.9666 362.6839
28.5912 138.9302 399.4928
31.5610 151.3757 432.0268
93.4932 388.6006 1021.3175
187.6390 711.4721 1773.5835
426.6747 1451.7535 3400.2198
781.6761 2455.5962 5493.0590

z=15
0
58.3698
116.2890
165.4624
213.2834
265.9080
311.8700
357.2042
407.5711
451.8545
495.7348
544.6704
587.8245
1358.7524
2325.7979
4383.7535
6993.8080

z=16.5
0
97.6097
189.6900
266.4894
340.3770
420.9975
490.9348
559.5521
635.4198
701.8431
767.4300
840.3270
904.4148
2028.3045
3405.2102
6273.1805
9840.9510

Contoh tampilan program dalam menghasilkan p-y curve liquefied sand dapat dilihat
pada Gambar 4.17

82

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Gambar 4.17

Tampilan liquefied p-y gen pada perhitungan p-y curve liquefied sand

Hasil perhitungan LPILE untuk metode liquefied sand disajikan pada Gambar 4.18
dan 4.19.
Hasil perhitungan metode liquefied sand (Rollins, 2004) adalah sebagai berikut:
Gaya geser V sebesar 47 kN dan
Momen M sebesar -122 kNm

83

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Gaya geser vs kedalaman metode liquefied sand


Gaya geser (kN)
-30

-20

-10

10

20

30

40

50

60

Kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.18 Grafik gaya geser vs kedalaman metode liquefied sand

Momen lentur vs kedalaman metode liquefied sand


Momen lentur (kNm)
-140

-120

-100

-80

-60

-40

-20

20

40

60

kedalaman (m)

10

15

20

25

Gambar 4.19 Grafik momen lentur vs kedalaman metode liquefied sand

84

80

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

4.8

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG LATERAL TIANG

1. Pada tanah tak terlikuifaksi grafik Evans dan Duncan (1982) dapat
memprediksi hasil keluaran LPILE dengan error yang kecil. Pada tanah
terlikuifaksi grafik Evans dan Duncan (1982) memberikan suatu nilai yang
konservatif dibandingkan dengan keluaran LPILE namun tetap dengan error
yang kecil seperti terlihat pada Tabel 4.15. Hal ini menunjukkan bahwa
tahanan lateral tiang pancang sangat dipengaruhi oleh kekuatan tanah sampai 8
kali diameter tiang atau pada studi kasus ini sampai kedalaman 4.8 meter.
Lapisan terlikuifaksi yang terletak antara permukaan tanah sampai kedalaman
8 kali diameter tiang akan mereduksi kapasitas daya dukung lateral tiang
secara signifikan

Tabel 4.15 Perbandingan keluaran grafik Evans-Duncan dan LPILE

Metode
Evan and Duncan(1982)
LPILE

Tak terlikuifaksi
V(kN) M(kNm)
162
309
160
302

Terlikuifaksi
V(kN) M(kNm)
41
117
53
130

2. Kapasitas daya dukung lateral dengan likuifaksi bernilai kurang lebih


sepertiga dari kapasitas daya dukung lateral tanpa likuifaksi.

3. Kapasitas daya dukung lateral dengan likuifaksi hasil 3 metode memberikan


nilai yang tidak berbeda jauh. Nilai kapasitas daya dukung lateral dengan
likuifaksi keluaran LPILE dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Daya dukung lateral dengan likuifaksi keluaran LPILE

Metode
P-Multiplier
ResidualStrength
Liquefied sand

V(kN)
57
54
47

M(kNm)
139
129
122

4. Nilai kapasitas daya dukung lateral dengan likuifaksi yang tidak berbeda jauh
ini dapat dijelaskan dengan perbandingan p-y curve pada lapisan terlikuifaksi.

85

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Dari Gambar 4.20 disajikan p-y curve lapisan terlikuifaksi pada kedalaman 2
meter, dapat dilihat p-y curve metode P-Multiplier hampir menghimpit p-y
curve metode residual strength, sedangkan metode liquefied sand berada
dibawah kedua metode tersebut. Hal ini sesuai dengan kapasitas daya dukung
yang dikeluarkan program LPILE.

Perbandingan p-y curve lapisan terlikuifaksi kedalaman 2 meter


140
130
120
110

Pultimate(kN)

100

Tanpa Likuifaksi

90
80

P-multiplier

70

Clay Residual Strength


Liquified Sand

60
50
40
30
20
10
0
0

0.005

0.01

0.015

0.02

0.025

0.03

defleksi(m)
Gambar 4.20 Perbandingan p-y curve lapisan terlikuifaksi kedalaman 2 meter

4.9

KAPASITAS DAYA DUKUNG KELOMPOK TIANG

Perhitungan kapasitas daya dukung kelompok tiang akan dibantu oleh program
komputer GROUPv5.0. Analisa daya dukung kelompok tiang akan dilakukan secara
3 dimensi. Beban-beban yang bekerja adalah sebagai berikut:
Vertical Load sebesar 36000 kN
Horizontal load Fy sebesar 1520 kN
Horizontal load Fz sebesar 1280 kN
4.9.1 Desain Kelompok Tiang
Dari gaya-gaya yang bekerja dan syarat batas, kita akan mendesain kelompok tiang
yang digunakan. Syarat batas yang diberikan adalah luas pile cap maksimal sebesar
12x9 meter.
86

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Preliminary design kelompok tiang adalah sebagai berikut:

Kapasitas daya dukung tiang tunggal aksial rata-rata tanpa likuifaksi adalah
4500 kN. Gaya yang bekerja 36000 kN. Jadi jumlah tiang yang digunakan
berdasarkan beban aksial dengan efisiensi 1 adalah 36000/4500 = 8 tiang.
Kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal tanpa likuifaksi adalah 160 kN.
Gaya lateral Fy yang bekerja adalah 1560 kN dan gaya lateral Fx yang bekerja
adalah 1280 kN. Resultan gaya tersebut menghasilkan gaya sebesar 2000 kN.
Dengan mengasumsikan efisiensi sebesar 0.6. Maka jumlah tiang yang
digunakan adalah 2000/160x0.6 = 20 tiang
Agar efisien dan efektif maka spasi antar tiang diambil 3 kali diameter tiang.
Desain konfigurasi tiang untuk kondisi tanpa likuifaksi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.21 Konfigurasi tiang untuk kondisi tanpa likuifaksi

Pada kondisi terlikuifaksi kapasitas daya dukung aksial tiang rata-rata


adalah sebesar 3800 kN, gaya yang bekerja sebesar 36000 kN. Jadi tiang
yang dibutuhkan dengan efisiensi 1 sebesar 36000/3800 kN = 10 tiang
Kapasitas daya dukung lateral tiang untuk kondisi terlikuifaksi adalah
sekitar 50 kN, sementara beban yang bekerja adalah 2000 kN. Dengan
efisiensi daya dukung lateral tanpa likuifaksi sama dengan 1 maka jumlah
tiang yang dibutuhkan adalah 1560/50 = 40 tiang.
Spasi antar tiang diambil 3 kali diameter tiang

87

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Desain konfigurasi tiang dengan likuifaksi adalah sebagai berikut :

Gambar 4.22 Konfigurasi tiang untuk kondisi dengan likuifaksi

4.9.2 Daya Dukung Kelompok Tiang tanpa Likuifaksi


Dari konfigurasi tiang yang telah didesain dilakukan run pada program GROUP. Pada
perhitungan daya dukung kelompok tiang digunakan konsep p-multiplier (reduction
factor) untuk mereduksi kekuatan lateral. P-Multiplier yang digunakan secara
otomatis di hitung oleh program GROUP. Konfigurasi tiang secara 3 dimensi dapat
dilihat pada Gambar 4.23. Koordinat yang dimasukkan untuk kelompok tiang tanpa
likuifaksi dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Koordinat kelompok tiang tanpa likuifaksi

88

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Gambar 4.23 Konfigurasi tiang secara 3 dimensi untuk tanah tak terlikuifaksi

Hasil perhitungan program GROUP untuk tanah tak terlikuifaksi disajikan dalam
bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.24 Grafik defleksi vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah tak terlikuifaksi

89

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Gambar 4.25 Grafik momen vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah tak terlikuifaksi

Gambar 4.26 Grafik gaya geser vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah tak
terlikuifaksi

90

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Dari hasil perhitungan GROUP defleksi horizontal yang terjadi pada kelompok tiang
secara global adalah 0.00474 meter. Sedangkan defleksi horizontal maksimum yang
terjadi pada tiang adalah sebesar 0.00594 meter. Defleksi ini masih lebih kecil dari
defleksi izin sebesar 0.00635 meter. Gaya geser maksimum yang diterima setiap tiang
adalah sebesar 114 kN. Momen maksimum yang terjadi adalah sebesar 190 kN, lebih
kecil dari momen nominal penampang sebesar 394.96 kN. Oleh karena itu kelompok
tiang 5x4 dapat menahan beban yang terjadi.

4.9.3 Daya Dukung Kelompok Tiang dengan Likuifaksi


Untuk kelompok tiang dengan likuifaksi digunakan kelompok tiang 7x6. Pada
kelompok tiang dengan likuifaksi tidak digunakan p-multipier atau faktor reduksi
untuk beban lateral. Hal ini sesuai dengan penelitian Rollins (2004) yang menyatakan
efisiensi kelompok tiang pada lapisan tanah terlikuifaksi adalah 1. Untuk tanah
terlikuifaksi permodelan tanah dilakukan menggunakan metode residual strength of
clay. Pemilihan metode ini dikarenakan p-y curve residual strength berada diantara
metode-metode yang lain sehingga menghasilkan daya dukung yang tidak terlalu
konservatif dan tidak terlalu berani. Konfigurasi tiang secara 3 dimensi dapat dilihat
pada Gambar 4.28.

Gambar 4.27 Tampilan 3 dimensi kelompok tiang untuk tanah terlikuifaksi

Koordinat kelompok tiang pada tanah terlikuifaksi dapat dilihat pada Tabel 4.18.

91

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS
Tabel 4.18 Koordinat kelompok tiang pada tanah terlikuifaksi

Pada perhitungan daya dukung kelompok tiang dengan likuifaksi, pembebanan diganti
menjadi cyclic loading dengan jumlah cycle 15 yang menunjukkan gempa bumi
dengan magnitude 7.5
Hasil perhitungan GROUP untuk tanah terlikuifaksi disajikan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
Defleksi vs kedalaman kondisi terlikuifaksi
Defleksi (m)
-0.001

0.001

0.002

0.003

0.004

0.005

0.006

Kedalaman (m)

10
Tiang 1-42
15

20

25

Gambar 4.28 Grafik defleksi vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah terlikuifaksi

92

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

M omen lentur vs kedalaman kondisi terlikuifaksi


Momen Lentur (kNm)
-120 -100 -80

-60

-40

-20

20

40

60

Kedalaman (m)

10
Tiang 1-42
15

20

25

Gambar 4.29 Grafik momen vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah terlikuifaksi

Gaya geser vs kedalaman kondisi terlikuifaksi


Gaya geser (kN)
-20

-10

10

20

30

40

50

60

Kedalaman (m)

10
Tiang 1-42
15

20

25

Gambar 4.30 Grafik gaya geser vs kedalaman keluaran GROUP untuk tanah terlikuifaksi

93

Tugas Akhir SI-40Z1


BAB-4 STUDI KASUS DAN ANALISIS

Defleksi horizontal yang terjadi pada pile cap secara global adalah 0.00416 meter.
Defleksi horizontal maksimum yang terjadi pada tiang pancang adalah sebesar
0.00538 meter. Defleksi horizontal ini lebih kecil dari defleksi izin sebesar 0.00635
meter.Gaya geser yang terjadi pada setiap tiang pancang adalah sebesar 48.1 kN.
Momen yang terjadi sebesar 107 kNm, lebih kecil dari momen nominal penampang
sebesar 394.96 kNm. Dari perhitungan GROUP dapat disimpulkan bahwa kelompok
tiang 7x6 mampu menahan beban-beban yang bekerja dalam keadaan tanah
terlikuifaksi.

4.10

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG KELOMPOK TIANG

1. Dalam menentukan desain konfigurasi kelompok tiang baik untuk kondisi tak
terlikuifaksi dan terlikuifaksi, yang menentukan bukanlah beban aksial
melainkan beban lateral.
2. Pada studi kasus ini likuifaksi mengakibatkan .jumlah tiang yang dibutuhkan
untuk menahan beban yang sama meningkat dari 20 tiang menjadi 42 tiang.
Peningkatan jumlah tiang adalah akibat penurunan daya dukung tanah akibat
likuifaksi.

94

Tugas Akhir SI-40Z1


Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Pada Tanah Terlikuifaksi

BAB 5
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1

KESIMPULAN

Dari studi kasus dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain :
1. Tanah pada lokasi studi kasus adalah tanah hasil reklamasi yang didominasi pasir.
Pasir terletak pada kedalaman 0-14 meter, kemudian secara bervariasi terdapat
clay, silt, silty sand dan sandy silt. Lapisan pasir pada kedalaman 0-14 meter
memiliki nilai N-SPT yang rendah sehingga memiliki relative density yang kecil.
Hal ini menyebabkan lapisan pasir pada daerah studi kasus ini memiliki potensi
terhadap likuifaksi. Fondasi tiang pancang akan dipancang sampai kedalaman
23.5 meter sehingga akan berada pada lapisan pasir dengan N-SPT lebih besar
dari 50.
2. Hasil analisis potensi likuifaksi menunjukkan apabila terjadi gempa bumi dengan
magnitude 7.5 dan amax 0.3 g maka akan terdapat beberapa lapisan yang
terlikuifaksi yang ditandakan dengan memiliki angka keamanan terhadap
likuifaksi lebih kecil dari 1. Lapisan yang terlikuifaksi berada pada kedalaman
1-7.5 meter, 11-14 meter dan 15-16.5 meter. Hasil analisis juga menunjukkan
lapisan clay pada kedalaman 14-15 meter juga memiliki angka keamanan
terhadap likuifaksi lebih kecil dari 1. Lapisan ini diasumsikan mengalami strength
reduction
3. Resume perhitungan kapasitas aksial tiang dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Resume perhitungan kapasitas daya dukung aksial tiang tunggal

Analitik
FHWA
USACE
Lambda
API

Non-Liquefied
kN
4335
5068
4276
4813
4777

95

Liquefied
kN
3592
4261
3718
4079

Tugas Akhir SI-40Z1


Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Pada Tanah Terlikuifaksi

Dari Tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa kapasitas daya dukung aksial
terlikuifaksi pada tiang-tiang yang kapasitasnya bertumpu pada tahanan ujung
tidak akan berubah secara signifikan apabila lapisan terlikuifaksinya tidak terletak
pada ujung tiang. Sementara tiang yang kapasitas daya dukungnya bertumpu pada
tahanan selimut, maka lapisan terlikuifaksi akan mengurangi kekuatan daya
dukungnya secara signifikan.
4. Resume kapasitas daya dukung lateral dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Resume kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal

Non-Liquefied
kN
162

Metode
Evan and Duncan
P-Multiplier
LPILE Residual Strength
Liquefied Sand

160

Liquefied
kN
41
57
54
47

Dapat dilihat dari Tabel 5.2 bahwa metode Evan dan Duncan (1982) dapat
memprediksi secara baik daya dukung lateral tiang baik pada saat tidak terjadi
likuifaksi atau terjadi likuifaksi. Dalam menghitung kapasitas daya dukung lateral
tiang pada kondisi terlikuifaksi menggunakan LPILE digunakan input p-y curve
hasil keluaran program Liquefied p-y gen. Hasil perhitungan LPILE dalam
menghitung kapasitas daya dukung lateral tiang dengan likuifaksi menggunakan 3
metode menunjukkan hasil yang mendekati seragam yaitu sebesar kurang lebih 50
kN.
5. Dengan beban-beban yang bekerja sebagai berikut: Vertical load 36000 kN,
Horizontal load Fy 1560 kN dan Fx 1280 kN, desain kelompok tiang di tentukan
oleh beban lateral bukan beban vertikal. kelompok tiang 5x4 mampu menahan
beban-beban tersebut sesuai dengan defleksi dan momen yang diizinkan pada
kondisi tanpa likuifaksi. Pada kondisi terlikuifaksi terjadi penurunan daya dukung
tanah sehingga untuk menahan beban-beban yang bekerja digunakan kelompok
tiang 7x6.

96

Tugas Akhir SI-40Z1


Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Pada Tanah Terlikuifaksi

5.2

REKOMENDASI

Dari pengerjaan tugas akhir ini dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Penggunaan program dalam tugas akhir ini membuat tugas akhir ini dapat
dilakukan dengan efektif dan efisien. Namun program LPA dalam perhitungan
potensi likuifaksi dapat digantikan dengan menggunakan program spreadsheet
2. Pada perhitungan analisis potensi likuifaksi sebaiknya dilakukan perhitungan
dengan menggunakan beberapa metode sehingga hasilnya dapat dibandingkan..
3. Dalam perhitungan kapasitas daya dukung lateral tiang, apabila tidak tersedia
program komputer, direkomendasikan menggunakan metode Evan dan Duncan
(1982)
4. Untuk kondisi terlikuifaksi harus dilakukan perbandingan kapasitas daya dukung
lateral tiang tunggal keluaran LPILE. Direkomendasikan menggunakan metode
residual strength of clay (Wang dan Reese, 1998)
5. Dalam perhitungan kapasitas kelompok tiang direkomendasikan menggunakan
analisis 3D karena akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan terpercaya.
6. Kondisi likuifaksi mengakibatkan penurunan daya dukung lateral yang signifikan.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis sensitivitas dalam mengambil keputusan
untuk tetap membangun di daerah yang memiliki potensi likuifaksi.
7. Kondisi likuifaksi tidak hanya menyebabkan reduksi daya dukung, tapi juga dapat
menimbulkan deformasi lateral cukup besar. Dalam perhitungan daya dukung
tiang, pengaruh deformasi lateral harus diperhitungkan.
8. Untuk meningkatkan kemampuan kelompok tiang dalam menahan beban pada
saat likuifaksi dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Tingkatkan ukuran dan kekuatan tiang pancang
Tingkatkan jumlah tiang dalam kelompok tiang
Desain sambungan tiang dan pile cap sebagai sambungan fixed
Metode-metode perbaikan tanah di sekitar kelompok tiang

97

REFERENSI
Arango, I. (1996), Magnitude Scaling Factors for Soil Liquefaction Evaluation, Journal
of Geoechnical Engineering, ASCE, vol 122, No.11
Bowles, J.E. (1988), Foundation Analyses and Design, 4th Edition, Mcgraw-Hill Book
Company, New York
Boulanger et.al (2003), Pile Foundation in Liquefied and Laterally Spreading Ground
During Earthquakes: Centrifuge Experiments and Analyses Dept of
Civil&Environmental Engineering University California Davis, Report.
Coduto, Donald.P (1994), Foundation Design: Principles and Practices, Prentice-Hall,
Upper Saddle River, NJ
Coyle, H.M and Castello, R.R (1981). New Design Correlation of Piles in Sand Journal
of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol 107, No.GT7
Das,B.M.,(1999),Principles of Foundation Engineering, PWS Publishing, Pacific
Grove
Dobry,R., Liu,L.,(1995),Centrifuge Modelling of Liquefaction Effects During
Earthquakes, Proceeding 1st International Conference on Earthquake Engineering.
Evans, L.T and Duncan, J.M (1982), Simplified Analysis of Laterally Loaded Pile,
Report No. UCB/GT/8-04, Department of Civil Engineering, University of California,
Berkeley.
FHWA (1997), Design Guidance:Geotechnical Earthquake Engineering For Highways
Vol. I Design Principles, Washington
FHWA (1997), Design Guidance:Geotechnical Earthquake Engineering For Highways
Vol. II Design Examples, Washington
FHWA (1998), Design and Construction of Driven Pile Foundation, Workshop Manual
Vol.1, Washington
Hyness, M.E. (1988), Pore Pressure Generation Characteristic of Gravel under
Undrained Cyclic loading, Ph.D Dissertation, University of California, Berkeley,
California.
Irsyam,Mashyur,Diktat Kuliah Rekayasa Pondasi,Penerbit ITB,Bandung

Ishihara, K and Yoshimine, M (1992), Evaluation of Settlement in Sand Deposit


Following Liquefaction during Earthquakes, Japanese Society of Soil Mechanics and
Foundation Engineering.
Janbu, N (1976). Static Bearing Capacity of Friction Piles, Proceedings, Sixth
European Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol.1.2
Lew,Marshall., Seismic Design
Consideration , Los Angeles, USA

Handbook

Chapter

Geotechnical

Design

Meyerhoff, G.G (1976), The Bearing Capacity and Settlement of Pile Foundation,
ASCE Journal of Geotechnical Engineering,Vol.102, No.GT3
Oregon Department of Transportation ,(2005) Seismic Foundation Design practice,
Oregon, USA
Prakash,S.,Sharma,D.H.,(1990),Pile Foundation In Engineering Practice, JohnWiley&sons, Newyork
Davysukamta Konsultan,PT (2005), Hasil Penyelidikan Tanah THE REGATTA PluitJakarta, Jakarta
Reese,C Lymon dan Van Impe, William, (2001), Single Piles and Pile Groups Under
Lateral Loading, A.A Balkema Publisher, Ridge Road, Brookfield.
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin., Isenhower,M., William,Arrellaga., A.Jose.,(2000),
Lpileplus 4.0 for windows Technical Manual,Ensoft.Inc, Texas, USA
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin. Luis Vasquez (2003) GROUPv5.0 for Windows
Technical Manual, Ensoft.Inc, Texas USA
Reese,C., Lymon,Wang., T.Shin., Arrellaga., A.Jose., (2004),APILE Plus v4.0 for
Windows Manual, Ensoft.Inc, Texas, USA
Reese,C., Lymon,Wang.,(1998), Design of Pile Foundation on liquefied Soil, Journal
of Geotechnical Engineering,ASCE Vol.2
Rolins., M.Kyle., Gerber,M. Travis.Lane, J.Dusty., Ashford.S.Scott.,(2004), Lateral
Resistance of Full Scale Pile Groups in Liquefied Sand, Journal of Geotechnical
Engineering ASCE, San Francisco

Rollins,et.al. (2004)Pile Spacing Effect on Lateral Pile Group Analysis, Journal of


Geotechnical Engineering ASCE, San Francisco
Seed, H.B and Idriss, I.M (1982), Ground Motions and Soil Liquefaction During
Earthquakes, Monograph No.5, Earthquake Engineering Research Institute, Berkeley,
California.
Seed, H.B., Idriss, I.M. and Arango I. (1983), Evaluation of Liquefaction Potentian
Using Field Performance Data, Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol 109,
No.3
Seed, H.B., Tokimatsu,K.,Harder,L.F. and Chung, R.M (1985), Influence of SPT
Procedures in Soil Liquefaction Resistance Evaluations, Journal of Geotechnical
Engineering, ASCE Vol.111, No.12
Seed. H.B and Harder, L.F., Jr.(1990), SPT-Based analysis of Cyclic Pore Pressure
Generation and Undrained Residual Strength, Tech Publisher.Ltd., Vancouver, Canada,
vol 2
Sengara, I.W. (1999), Seismic Microzonation of
Bandung

Jakarta, Slide kuliah Stabilitas,

SNI 03-1726-2002(2002). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan


Gedung, Badan Standarisasi Nasional
Tomlinson, M.J (1957), The Adhesion of Piles Driving into Clay soils, Proceedings, 4th
International Conference in Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol.2
Vijayvergiya, V.N nd Focht, J.A. Jr (1972), A New Way to Predict Capacity of Piles in
Clay, Offshore Technology Conference Paper 1718, Fourth Offshore Technology
Conference, Houston.
Youd, T.L and Perkins, D.M. (1978), Mapping Liquefaction-Induced Ground Failure
Potential, Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol. 104 No GT4

LAMPIRAN A
DATA TANAH

LAMPIRAN B
MASUKAN DAN KELUARAN LPA

SEED 1985
Soil Profiles:
GWT at 1.00m from ground surface.
Depth Layer Thickness Gs
e
w
Sat'd Unit Wt. Wet Unit Wt.
= m = = no. = === m === ===== ====== ==%== = kN/cu.m === = kN/cu. m ==
1
7.50
2.74
0.9700 34.00
18.4700
18.2800
-----------------------------------------------------------------2
6.50
2.71
0.9100 25.00
18.5900
17.3900
14.
-----------------------------------------------------------------3
2.50
0.00
0.0000 0.00
16.0000
16.0000
16.5 -----------------------------------------------------------------4
6.00
2.61
1.8500 70.00
15.3500
15.2700
22.5 -----------------------------------------------------------------5
4.50
0.00
0.0000 0.00
22.0000
22.0000
27.
-----------------------------------------------------------------6
9.00
2.59
1.4100 53.26
16.2800
16.1500
36.
-----------------------------------------------------------------7
4.00
0.00
0.0000 0.00
18.0000
18.0000
40.
-----------------------------------------------------------------Design parameters: Magnitude = 7.50, Amax = 0.30g, ER(%)/60 = 1.00
7.5

Depth SPT-N
Fines
Total
Effect.
(m)
mea'd
Content
Stress
Stress
------------(%)--- --kPa-----kPa-1.00
3.00
8.00
18.2800
18.2800
2.50
2.00
8.00
45.9850
31.2745
4.00
2.00
8.00
73.6900
44.2690
5.50
4.00
8.00
101.3950
57.2635
7.00
4.00
8.00
129.1000
70.2580
8.50
20.00
12.00
156.9250
83.3725
10.00
15.00
12.00
184.8100
96.5470
13.00
9.00
12.00
240.5800
122.8960
14.50
5.00
90.00
267.1700
134.7755
16.00
6.00
80.00
291.1700
144.0650
17.50
16.00
88.00
314.5200
152.7045
19.00
16.00
88.00
337.5450
161.0190
20.50
15.00
88.00
360.5700
169.3335
22.00
31.00
88.00
383.5950
177.6480
23.50
50.00
90.00
413.2700
192.6125
25.00
50.00
90.00
446.2700
210.9020
26.50
50.00
90.00
479.2700
229.1915
28.00
30.00
90.00
506.5500
241.7610
29.50
31.00
99.00
530.9700
251.4705
31.00
29.00
99.00
555.3900
261.1800
32.50
31.00
99.00
579.8100
270.8895
34.00
29.00
99.00
604.2300
280.5990
35.50
26.00
99.00
628.6500
290.3085
37.50
26.00
99.00
663.7900
305.8345
40.00
31.00
99.00
708.7900
326.3170
SPTNs END=============================================
*************** RESULTS OF ANALYSES USING STRESS RATIO ******************
Depth
--(m)1.00
2.50
4.00
5.50
7.00
8.50
10.00
13.00
14.50

STP-N
mea'd
----3.0
2.0
2.0
4.0
4.0
20.0
15.0
9.0
5.0

SPT-N
N1(60)
-----4.8
3.2
3.0
5.2
4.7
21.7
15.1
8.0
4.3

Fines
Content
--(%)-8.00
8.00
8.00
8.00
8.00
12.00
12.00
12.00
90.00

SPT-N
F.C.
------16.1
22.8
24.6
25.2
25.5
23.5
23.4
22.5
17.3

Factor
of safety
-by SPT-0.2981
0.1406
0.1211
0.2073
0.1850
0.9234
0.6454
0.3580
0.2472

Stress
Ratio
-ind.-0.1937
0.2820
0.3151
0.3311
0.3390
0.3418
0.3400
0.3152
0.2993

Stress
Ratio
-(SPT)0.0647
0.0463
0.0437
0.0698
0.0639
0.3097
0.2046
0.1191
0.1100

Factor
of Safety
--by SR-0.3342
0.1642
0.1388
0.2107
0.1885
0.9059
0.6017
0.3777
0.3674

16.00 6.0
5.0
80.00
16.6
0.2984
0.2858 0.1190 0.4164
17.50 16.0 12.8
88.00
15.9
0.8063
0.2724 0.2261 0.8299
19.00 16.0 12.5
88.00
15.2
0.8219
0.2611 0.2211 0.8468
20.50 15.0 11.4
88.00
14.6
0.7812
0.2518 0.2048 0.8135
22.00 31.0 23.0
88.00
14.1
1.6374
0.2438 0.6000 2.4606
23.50 50.0 35.7
90.00
13.3
2.6829
0.2329 0.6000 2.5765
25.00 50.0 34.1
90.00
12.5
2.7237
0.2215 0.6000 2.7083
26.50 50.0 32.7
90.00
11.9
2.7559
0.2117 0.6000 2.8341
28.00 30.0 19.1
90.00
11.5
1.6546
0.2068 0.3568 1.7249
29.50 31.0 19.4
99.00
11.4
1.7003
0.2044 0.3685 1.8029
31.00 29.0 17.8
99.00
11.3
1.5718
0.2032 0.3126 1.5387
32.50 31.0 18.7
99.00
11.4
1.6371
0.2045 0.3393 1.6589
34.00 29.0 17.1
99.00
11.5
1.4940
0.2058 0.2970 1.4437
35.50 26.0 15.1
99.00
11.6
1.3082
0.2069 0.2598 1.2556
37.50 26.0 14.7
99.00
11.6
1.2711
0.2074 0.2536 1.2228
40.00 31.0 17.0
99.00
11.6
1.4659
0.2075 0.2940 1.4165
Results END============================================================
The F/S is calculated by assuming stress ratio(SPT) = 0.6 as Non-Liquefied.
Liquefaction Potential Index=66.78

SEED 1998
Soil Profiles:
GWT at 1.00m from ground surface.
Depth Layer Thickness Gs
e
w
Sat'd Unit Wt. Wet Unit Wt.
= m = = no. = === m === ===== ====== ==%== = kN/cu.m === = kN/cu. m ==
. //////////////////////////////////////////////////////////////////
1
7.50
2.74
0.9700 34.00
18.4700
18.2800
7.5
-----------------------------------------------------------------2
6.50
2.71
0.9100 25.00
18.5900
17.3900
14.
-----------------------------------------------------------------3
2.50
0.00
0.0000 0.00
16.0000
16.0000
16.5 -----------------------------------------------------------------4
6.00
2.61
1.8500 70.00
15.3500
15.2700
22.5 -----------------------------------------------------------------5
4.50
0.00
0.0000 0.00
22.0000
22.0000
27.
-----------------------------------------------------------------6
9.00
2.59
1.4100 53.26
16.2800
16.1500
36.
-----------------------------------------------------------------7
4.00
0.00
0.0000 0.00
18.0000
18.0000
40.
------------------------------------------------------------------

Depth
(m)
-----1.00
2.50
4.00
5.50
7.00
8.50
10.00
13.00
14.50
16.00
17.50
19.00
20.50
22.00
23.50
25.00
26.50
28.00
29.50
31.00

SPT-N
mea'd
----3.00
2.00
2.00
4.00
4.00
20.00
15.00
9.00
5.00
6.00
16.00
16.00
15.00
31.00
50.00
50.00
50.00
30.00
31.00
29.00

Fines
Content
---(%)--8.00
8.00
8.00
8.00
8.00
12.00
12.00
12.00
90.00
80.00
88.00
88.00
88.00
88.00
90.00
90.00
90.00
90.00
99.00
99.00

Total
Stress
--kPa--18.2800
45.9850
73.6900
101.3950
129.1000
156.9250
184.8100
240.5800
267.1700
291.1700
314.5200
337.5450
360.5700
383.5950
413.2700
446.2700
479.2700
506.5500
530.9700
555.3900

Effect.
Stress
---kPa-18.2800
31.2745
44.2690
57.2635
70.2580
83.3725
96.5470
122.8960
134.7755
144.0650
152.7045
161.0190
169.3335
177.6480
192.6125
210.9020
229.1915
241.7610
251.4705
261.1800

32.50
31.00
99.00
579.8100
270.8895
34.00
29.00
99.00
604.2300
280.5990
35.50
26.00
99.00
628.6500
290.3085
37.50
26.00
99.00
663.7900
305.8345
40.00
31.00
99.00
708.7900
326.3170
SPTNs END=============================================
*************** RESULTS OF ANALYSES USING STRESS RATIO ******************
SPT-N SPT-N SPT-N
Fines Total
Effective Dynamic Cyclic
Factor
Depth mea'd N1(60) N160cs Content Stress
Stress
Load
Resist. of Safety
--(m)- ----- ------ ------ --(%)-- -(kPa)- --(kPa)-- ------- ------- --------1.00
3.0
4.8
5.2
8.00
18.2800 18.2800 0.1935 0.0663 0.3423
2.50
2.0
3.2
3.5
8.00
45.9850 31.2745 0.2812 0.0576 0.2046
4.00
2.0
3.0
3.3
8.00
73.6900 44.2690 0.3147 0.0566 0.1798
5.50
4.0
5.2
5.6
8.00
101.3950 57.2635 0.3308 0.0692 0.2090
7.00
4.0
4.7
5.1
8.00
129.1000 70.2580 0.3391 0.0658 0.1939
8.50
20.0 21.7
23.9
12.00
156.9250 83.3725 0.3432 0.2662 0.7754
10.00 15.0 15.1
17.1
12.00
184.8100 96.5470 0.3386 0.1851 0.5464
13.00 9.0
8.0
9.8
12.00
240.5800 122.8960 0.3157 0.1070 0.3387
14.50 5.0
4.3
10.1
90.00
267.1700 134.7755 0.3042 0.1098 0.3608
16.00 6.0
5.0
10.9
80.00
291.1700 144.0650 0.2943 0.1185 0.4025
17.50 16.0 12.8
20.4
88.00
314.5200 152.7045 0.2839 0.2207 0.7771
19.00 16.0 12.5
20.0
88.00
337.5450 161.0190 0.2725 0.2160 0.7925
20.50 15.0 11.4
18.7
88.00
360.5700 169.3335 0.2602 0.2017 0.7751
22.00 31.0 23.0
32.6
88.00
383.5950 177.6480 0.2470 0.4588 1.8568
23.50 50.0 35.7
47.8
90.00
413.2700 192.6125 0.2326 0.4588 1.9714
25.00 50.0 34.1
45.9
90.00
446.2700 210.9020 0.2245 0.4588 2.0431
26.50 50.0 32.7
44.2
90.00
479.2700 229.1915 0.2169 0.4588 2.1141
28.00 30.0 19.1
27.9
90.00
506.5500 241.7610 0.2125 0.3411 1.6050
29.50 31.0 19.4
28.2
99.00
530.9700 251.4705 0.2092 0.3493 1.6693
31.00 29.0 17.8
26.3
99.00
555.3900 261.1800 0.2073 0.3059 1.4749
32.50 31.0 18.7
27.4
99.00
579.8100 270.8895 0.2087 0.3279 1.5706
34.00 29.0 17.1
25.6
99.00
604.2300 280.5990 0.2100 0.2923 1.3915
35.50 26.0 15.1
23.1
99.00
628.6500 290.3085 0.2111 0.2550 1.2071
37.50 26.0 14.7
22.7
99.00
663.7900 305.8345 0.2116 0.2487 1.1748
40.00 31.0 17.0
25.4
99.00
708.7900 326.3170 0.2118 0.2892 1.3649
Results END===================================================================
Liquefaction Potential Index=67.46

TOKIMATSU YOSHIMI
Soil Profiles:
GWT at 1.00m from ground surface.
Depth Layer Thickness Gs
e
w
Sat'd Unit Wt. Wet Unit Wt.
= m = = no. = === m === ===== ====== ==%== = kN/cu.m === = kN/cu. m ==
. //////////////////////////////////////////////////////////////////
1
7.50
2.74
0.9700 34.00
18.4700
18.2800
7.5
-----------------------------------------------------------------2
6.50
2.71
0.9100 25.00
18.5900
17.3900
14.
-----------------------------------------------------------------3
2.50
0.00
0.0000 0.00
16.0000
16.0000
16.5 -----------------------------------------------------------------4
6.00
2.61
1.8500 70.00
15.3500
15.2700
22.5 -----------------------------------------------------------------5
4.50
0.00
0.0000 0.00
22.0000
22.0000
27.
-----------------------------------------------------------------6
9.00
2.59
1.4100 53.26
16.2800
16.1500
36.
-----------------------------------------------------------------7
4.00
0.00
0.0000 0.00
18.0000
18.0000
40.
-----------------------------------------------------------------Design parameters: Magnitude = 7.50, Amax = 0.30g, ER(%)/60 = 1.00
Ca=75

Depth
SPT-N
Fines
Total
Effect.
(m)
mea'd
Content
Stress
Stress
------------(%)--- --kPa-----kPa-1.00
3.00
8.00
18.2800
18.2800
2.50
2.00
8.00
45.9850
31.2745
4.00
2.00
8.00
73.6900
44.2690
5.50
4.00
8.00
101.3950
57.2635
7.00
4.00
8.00
129.1000
70.2580
8.50
20.00
12.00
156.9250
83.3725
10.00
15.00
12.00
184.8100
96.5470
13.00
9.00
12.00
240.5800
122.8960
14.50
5.00
90.00
267.1700
134.7755
16.00
6.00
80.00
291.1700
144.0650
17.50
16.00
88.00
314.5200
152.7045
19.00
16.00
88.00
337.5450
161.0190
20.50
15.00
88.00
360.5700
169.3335
22.00
31.00
88.00
383.5950
177.6480
23.50
50.00
90.00
413.2700
192.6125
25.00
50.00
90.00
446.2700
210.9020
26.50
50.00
90.00
479.2700
229.1915
28.00
30.00
90.00
506.5500
241.7610
29.50
31.00
99.00
530.9700
251.4705
31.00
29.00
99.00
555.3900
261.1800
32.50
31.00
99.00
579.8100
270.8895
34.00
29.00
99.00
604.2300
280.5990
35.50
26.00
99.00
628.6500
290.3085
37.50
26.00
99.00
663.7900
305.8345
40.00
31.00
99.00
708.7900
326.3170
SPTNs END=============================================
*************** RESULTS OF ANALYSES USING STRESS RATIO ******************
SPT-N SPT-N
Fines Total
Effective Dynamic Cyclic
Factor
Depth mea'd N1(60) Content Stress
Stress
Load
Resist. of Safety
--(m)- ----- ------ --(%)-- -(kPa)- --(kPa)-- ------- ------- --------1.00
3.0
5.8
8.00
18.2800 18.2800 0.1921 0.1218 0.6343
2.50
2.0
3.3
8.00
45.9850 31.2745 0.2760 0.1034 0.3745
4.00
2.0
3.0
8.00
73.6900 44.2690 0.3051 0.1002 0.3283
5.50
4.0
5.3
8.00
101.3950 57.2635 0.3168 0.1185 0.3740
7.00
4.0
4.8
8.00
129.1000 70.2580 0.3207 0.1148 0.3580
8.50
20.0 21.9
12.00
156.9250 83.3725 0.3202 1.0000 3.1227
10.00 15.0 15.1
12.00
184.8100 96.5470 0.3173 0.3344 1.0540
13.00 9.0
7.8
12.00
240.5800 122.8960 0.3073 0.1548 0.5037
14.50 5.0
4.1
90.00
267.1700 134.7755 0.3025 0.2140 0.7075
16.00 6.0
4.7
80.00
291.1700 144.0650 0.2995 0.2053 0.6856
17.50 16.0 12.1
88.00
314.5200 152.7045 0.2962 0.8117 2.7405
19.00 16.0 11.6
88.00
337.5450 161.0190 0.2923 0.7391 2.5289
20.50 15.0 10.5
88.00
360.5700 169.3335 0.2875 0.5858 2.0373
22.00 31.0 21.0
88.00
383.5950 177.6480 0.2821 1.0000 3.5447
23.50 50.0 31.9
90.00
413.2700 192.6125 0.2709 1.0000 3.6913
25.00 50.0 29.8
90.00
446.2700 210.9020 0.2579 1.0000 3.8776
26.50 50.0 28.0
90.00
479.2700 229.1915 0.2457 1.0000 4.0703
28.00 30.0 16.1
90.00
506.5500 241.7610 0.2370 1.0000 4.2199
29.50 31.0 16.1
99.00
530.9700 251.4705 0.2295 1.0000 4.3565
31.00 29.0 14.7
99.00
555.3900 261.1800 0.2218 1.0000 4.5077
32.50 31.0 15.2
99.00
579.8100 270.8895 0.2139 1.0000 4.6750
34.00 29.0 13.8
99.00
604.2300 280.5990 0.2058 1.0000 4.8602
35.50 26.0 12.1
99.00
628.6500 290.3085 0.1974 1.0000 5.0656
37.50 26.0 11.6
99.00
663.7900 305.8345 0.1852 0.9295 5.0196
40.00 31.0 13.1
99.00
708.7900 326.3170 0.1694 1.0000 5.9024
Results END====================================================================
Liquefaction Potential Index=44.94

LAMPIRAN C
MASUKAN DAN KELUARAN APILE

NON-LIQUEFIED
AXIALLY LOADING PILE ANALYSIS PROGRAM - APILEplus
VERSION 3.0 - (C) COPYRIGHT ENSOFT,INC.,1998.
Regatta DB2-2
DESIGNER : Fakhrur Rozy
DATE : 7 Juni 2006
PILE PROPERTIES :
PERIMETER OF PILE WITH NONCIRCULAR SECTION=
TIP AREA OF PILE WITH NONCIRCULAR SECTION =
OUTSIDE DIAMETER OF CIRCULAR PILE
=
INTERNAL DIAMETER OF CIRCULAR PILE
=
PILE LENGTH
=
MODULUS OF ELASTICITY
=

.00
.00
600.00
.00
23.50
.314E+08

LENGTH OF SURFACE SECTION WITH ZERO SKIN FRICTION =


INCREMENT OF PILE LENGTH USED IN COMPUTATION
=

MM.
SQM
MM.
MM.
M.
KPA
.00 M.
.50 M.

SOIL INFORMATIONS :

DEPTH
M.
.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
36.00
40.00

SOIL
TYPE

LATERAL
EARTH
PRESSURE

SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
CLAY
CLAY
SAND
SAND
CLAY
CLAY
SAND
SAND
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY

1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
.00
.00
1.00
1.00
.00
.00
1.00
1.00
.00
.00
.00
.00

EFFECTIVE
UNIT
WEIGHT
KN/CM
18.28
18.28
8.66
8.66
8.78
8.78
8.78
8.78
6.19
6.19
6.19
6.19
5.54
5.54
12.19
12.19
6.47
6.47
8.19
8.19

UNDISTURB
SHEAR
STRENGTH
KPA

REMOLDED
SHEAR
STRENGTH
KPA

BLOW
COUNT

UNIT SKIN
FRICTION
KPA

UNIT END
BEARING
KPA

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
30.00
30.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

MAXIMUM MAXIMUM
UNIT
UNIT
FRICTION BEARING
KPA
KPA
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

FRICTION
ANGLE
DEGREES
28.00
28.00
28.00
28.00
32.50
32.50
28.75
28.75
.00
.00
27.25
27.25
.00
.00
38.00
38.00
.00
.00
.00
.00

BEARING
CAPACITY
FACTOR
12.00
12.00
12.00
12.00
20.00
20.00
20.00
20.00
.00
.00
12.00
12.00
.00
.00
60.00
60.00
.00
.00
.00
.00

9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

.00
90.00
90.00
.00
.00
128.04
157.26
175.00
175.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

**********************
* COMPUTATION RESULT *
**********************
********************
* FED. HWY. METHOD *
********************
PILE
TOTAL
PENETR- SKIN
ATION
FRIC
M.
KN.
.0
.0
.5
2.0
1.0
7.9
1.5
16.7
2.0
27.4
2.5
39.9
3.0
54.3
3.5
70.6
4.0
88.8
4.5 108.8
5.0 130.6
5.5 154.4
6.0 180.0
6.5 207.5
7.0 236.8
7.5 268.0
8.0 311.8
8.5 368.8
9.0 428.9
9.5 492.1
10.0 558.3
10.5 627.7
11.0 700.1
11.5 762.4
12.0 814.0
12.5 867.7
13.0 923.5
13.5 981.2
14.0 1041.0
14.5 1085.5
15.0 1113.8
15.5 1156.2
16.0 1213.4
16.5 1271.8
17.0 1323.9
17.5 1369.2
18.0 1414.4
18.5 1459.6
19.0 1504.9
19.5 1550.1
20.0 1595.3
20.5 1640.6
21.0 1685.8
21.5 1731.1
22.0 1776.3
22.5 1821.5
23.0 1975.0
23.5 2241.0

END
BEARING
KN.
37.3
62.7
81.1
96.1
111.0
126.0
141.0
155.8
169.4
177.7
180.3
180.3
180.3
240.5
391.0
541.5
541.5
541.5
541.5
541.5
481.3
330.8
180.3
180.3
180.3
180.3
163.0
119.7
93.7
137.0
180.3
188.4
208.7
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
796.9
2216.6
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
37.3
64.7
89.0
112.8
138.4
165.9
195.3
226.5
258.2
286.5
311.0
334.7
360.3
448.0
627.8
809.6
853.4
910.3
970.4
1033.6
1039.6
958.5
880.4
942.7
994.4
1048.1
1086.5
1100.9
1134.7
1222.5
1294.1
1344.7
1422.1
1500.8
1552.9
1598.2
1643.4
1688.6
1733.9
1779.1
1824.4
1869.6
1914.8
2528.0
3992.9
4648.7
4802.2
5068.2

********************
* ARMY CORPS METHOD*
********************
TOTAL
SKIN
FRIC
KN.
.0
2.2
8.6
18.3
30.0
43.7
59.5
77.3
97.2
119.1
143.0
169.0
197.1
226.1
255.2
284.3
316.1
350.7
385.3
419.9
454.5
489.1
523.7
555.9
585.8
615.7
645.6
675.5
705.4
733.6
760.1
792.1
829.7
867.2
907.2
949.6
992.0
1034.4
1076.8
1119.3
1161.7
1204.1
1246.5
1288.9
1331.3
1373.7
1412.9
1448.9

END
BEARING
KN.
56.8
95.3
123.3
146.1
168.8
191.6
214.3
237.1
259.8
282.6
305.3
328.1
350.8
418.6
558.7
705.4
744.2
783.0
821.8
860.6
843.3
738.0
626.8
651.7
676.6
701.5
613.9
350.3
175.2
426.9
684.8
618.8
427.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
749.9
2085.0
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
56.8
97.5
132.0
164.4
198.8
235.3
273.8
314.4
357.0
401.6
448.3
497.1
547.9
644.7
813.9
989.7
1060.3
1133.7
1207.1
1280.5
1297.8
1227.1
1150.5
1207.6
1262.4
1317.2
1259.5
1025.8
880.6
1160.4
1444.8
1410.9
1256.7
1096.2
1136.2
1178.6
1221.0
1263.5
1305.9
1348.3
1390.7
1433.1
1475.5
2038.8
3416.4
4200.9
4240.1
4276.1

*******************
* LAMBDA 2 METHOD *
*******************
TOTAL
SKIN
FRIC
KN.
.0
4.9
17.1
33.5
51.8
72.1
94.3
118.4
144.1
171.6
200.7
231.3
263.4
297.0
331.9
368.2
409.4
451.9
495.7
540.7
586.9
634.2
682.7
728.5
775.4
823.4
872.2
922.0
972.8
1009.3
1046.1
1097.0
1148.2
1199.8
1255.8
1311.5
1366.8
1421.7
1476.3
1530.6
1584.6
1638.4
1691.9
1745.1
1798.1
1850.8
1917.9
1986.2

END
BEARING
KN.
36.7
61.6
79.7
94.3
109.0
123.7
138.4
153.1
167.8
182.5
197.2
211.9
226.6
269.7
358.5
451.5
476.3
501.1
525.9
550.8
575.6
600.4
625.2
650.1
674.9
699.7
612.4
349.5
141.9
308.9
480.2
445.4
339.4
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
702.9
1903.4
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
36.7
66.4
96.8
127.8
160.9
195.9
232.8
271.5
311.9
354.1
397.9
443.2
490.0
566.7
690.4
819.7
885.7
953.0
1021.6
1091.5
1162.5
1234.6
1307.9
1378.6
1450.3
1523.1
1484.6
1271.6
1114.7
1318.2
1526.3
1542.4
1487.6
1428.8
1484.8
1540.5
1595.8
1650.7
1705.4
1759.7
1813.7
1867.4
1920.9
2447.9
3701.5
4678.0
4745.0
4813.3

**********************
* API RP-2A (1994) *
**********************
PILE
PENETRATION
M.
.00
.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
8.50
9.00
9.50
10.00
10.50
11.00
11.50
12.00
12.50
13.00
13.50
14.00
14.50
15.00
15.50
16.00
16.50
17.00
17.50
18.00
18.50
19.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
22.00
22.50
23.00
23.50

TOTAL SKIN
FRICTION
KN.
.0
1.8
7.3
15.5
25.4
37.0
50.4
65.5
82.4
100.9
121.2
143.3
167.1
192.6
219.8
248.8
283.0
322.9
364.8
409.0
455.2
503.7
554.3
602.8
649.2
697.4
747.5
799.3
853.0
894.5
922.7
964.0
1019.0
1075.1
1130.8
1185.8
1241.3
1297.3
1353.8
1410.7
1468.2
1526.1
1584.5
1643.4
1702.7
1762.5
1849.6
1950.5

END
BEARING
KN.
36.7
61.6
79.7
94.3
109.0
123.7
138.4
153.1
167.8
182.5
197.2
211.9
226.6
269.7
358.5
451.5
476.3
501.1
525.9
550.8
575.6
600.4
625.2
650.1
674.9
699.7
612.4
349.5
141.9
308.9
480.2
445.4
339.4
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
702.9
1903.4
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIMATE
CAPACITY
KN.
36.7
63.4
87.0
109.8
134.4
160.8
188.8
218.6
250.2
283.4
318.4
355.2
393.6
462.3
578.3
700.2
759.3
824.0
890.8
959.7
1030.8
1104.1
1179.5
1252.9
1324.1
1397.2
1359.9
1148.9
994.9
1203.3
1403.0
1409.4
1358.4
1304.1
1359.8
1414.8
1470.3
1526.3
1582.8
1639.7
1697.2
1755.1
1813.5
2346.2
3606.1
4589.7
4676.7
4777.7

LOAD VERSUS SETTLEMENT CURVE


****************************
TOP LOAD
KN.
.4963E+01
.4963E+02
.2482E+03
.4963E+03
.2127E+04
.2561E+04
.3480E+04
.3990E+04
.4530E+04

TOP MOVEMENT
M.
.1117E-04
.1117E-03
.5585E-03
.1117E-02
.5213E-02
.7496E-02
.1991E-01
.3383E-01
.6040E-01

TIP

LOAD
KN.
.1480E+01
.1480E+02
.7401E+02
.1480E+03
.7128E+03
.8474E+03
.1607E+04
.2118E+04
.2657E+04

TIP MOVEMENT
M.
.2513E-05
.2513E-04
.1257E-03
.2513E-03
.1257E-02
.2513E-02
.1257E-01
.2513E-01
.5026E-01

LIQUEFIED
AXIALLY LOADING PILE ANALYSIS PROGRAM - APILEplus
VERSION 3.0 - (C) COPYRIGHT ENSOFT,INC.,1998.
Regatta DB2-2
DESIGNER : Fakhrur Rozy
DATE : 7 Juni 2006
PILE PROPERTIES :
PERIMETER OF PILE WITH NONCIRCULAR SECTION=
TIP AREA OF PILE WITH NONCIRCULAR SECTION =
OUTSIDE DIAMETER OF CIRCULAR PILE
=
INTERNAL DIAMETER OF CIRCULAR PILE
=
PILE LENGTH
=
MODULUS OF ELASTICITY
=

.00
.00
600.00
.00
23.50
.314E+08

LENGTH OF SURFACE SECTION WITH ZERO SKIN FRICTION =


INCREMENT OF PILE LENGTH USED IN COMPUTATION
=

MM.
SQM
MM.
MM.
M.
KPA

.00 M.
.50 M.

SOIL INFORMATIONS :

DEPTH
M.
.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
36.00
40.00

SOIL
TYPE

LATERAL
EARTH
PRESSURE

SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
SAND
CLAY
CLAY
SAND
SAND
CLAY
CLAY
SAND
SAND
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY

1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
.00
.00
1.00
1.00
.00
.00
1.00
1.00
.00
.00
.00
.00

MAXIMUM MAXIMUM
UNIT
UNIT
FRICTION BEARING
KPA
KPA
9999.00
9999.00
.00
.00
63.21
63.21
.00
.00
.00

9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

EFFECTIVE
UNIT
WEIGHT
KN/CM
18.28
18.28
8.66
8.66
8.78
8.78
8.78
8.78
6.19
6.19
6.19
6.19
5.54
5.54
12.19
12.19
6.47
6.47
8.19
8.19

FRICTION
ANGLE
DEGREES
28.00
28.00
28.00
28.00
32.50
32.50
28.75
28.75
.00
.00
27.25
27.25
.00
.00
38.00
38.00
.00
.00
.00
.00

BEARING
CAPACITY
FACTOR
12.00
12.00
12.00
12.00
20.00
20.00
20.00
20.00
.00
.00
12.00
12.00
.00
.00
60.00
60.00
.00
.00
.00
.00

UNDISTURB
SHEAR
STRENGTH
KPA

REMOLDED
SHEAR
STRENGTH
KPA

BLOW
COUNT

UNIT SKIN
FRICTION
KPA

UNIT END
BEARING
KPA

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
30.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00
9999.00

30.00
.00
.00
90.00
90.00
.00
.00
151.70
186.84
175.00
175.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00

**********************
* COMPUTATION RESULT *
**********************
******************** ******************** *******************
* FED. HWY. METHOD * * ARMY CORPS METHOD* * LAMBDA 2 METHOD *
******************** ******************** *******************
PILE
TOTAL
PENETR- SKIN
ATION
FRIC
M.
KN.
.0
.0
.5
2.0
1.0
7.9
1.5
7.9
2.0
7.9
2.5
7.9
3.0
7.9
3.5
7.9
4.0
7.9
4.5
7.9
5.0
7.9
5.5
7.9
6.0
7.9
6.5
7.9
7.0
7.9
7.5
37.7
8.0
81.5
8.5 138.5
9.0 198.0
9.5 257.6
10.0 317.2
10.5 376.8
11.0 406.6
11.5 406.6
12.0 406.6
12.5 406.6
13.0 406.6
13.5 406.6
14.0 406.6
14.5 406.6
15.0 406.6
15.5 406.6
16.0 406.6
16.5 465.0
17.0 517.1
17.5 562.3
18.0 607.6
18.5 652.8
19.0 698.1
19.5 743.3
20.0 788.5
20.5 833.8
21.0 879.0
21.5 924.2
22.0 969.5
22.5 1014.7
23.0 1168.2
23.5 1434.2

END
BEARING
KN.
37.3
62.7
81.1
96.1
111.0
126.0
141.0
155.8
169.4
177.7
180.3
180.3
180.3
240.5
391.0
541.5
541.5
541.5
541.5
541.5
481.3
330.8
180.3
180.3
180.3
180.3
163.0
119.7
93.7
137.0
180.3
188.4
208.7
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
796.9
2216.6
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
37.3
64.7
89.0
104.0
118.9
133.9
148.8
163.7
177.3
185.6
188.2
188.2
188.2
248.4
398.9
579.2
623.0
680.0
739.6
799.1
798.5
707.6
586.9
586.9
586.9
586.9
569.6
526.2
500.2
543.6
586.9
595.0
615.3
694.0
746.1
791.4
836.6
881.8
927.1
972.3
1017.6
1062.8
1108.0
1721.1
3186.1
3841.9
3995.4
4261.4

TOTAL
SKIN
FRIC
KN.
.0
2.2
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
8.6
37.7
69.5
104.1
138.7
173.3
207.9
242.5
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
272.3
309.9
349.9
392.3
434.7
477.1
519.5
561.9
604.3
646.8
689.2
731.6
774.0
816.4
855.6
891.6

END
BEARING
KN.
56.8
95.3
123.3
146.1
168.8
191.6
214.3
237.1
259.8
282.6
305.3
328.1
350.8
418.6
558.7
705.4
744.2
783.0
821.8
860.6
843.3
738.0
626.8
651.7
676.6
701.5
613.9
350.3
175.2
426.9
684.8
618.8
427.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
749.9
2085.0
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
56.8
97.5
132.0
154.7
177.5
200.2
222.9
245.7
268.4
291.2
313.9
336.7
359.4
427.2
567.3
743.1
813.7
887.1
960.5
1033.9
1051.3
980.5
899.1
924.0
948.9
973.8
886.2
622.6
447.6
699.2
957.1
891.1
699.3
538.9
578.9
621.3
663.7
706.1
748.5
791.0
833.4
875.8
918.2
1481.5
2859.0
3643.5
3682.7
3718.7

TOTAL
SKIN
FRIC
KN.
.0
4.9
17.1
33.5
51.8
72.1
94.3
118.4
144.1
171.6
200.7
231.3
263.4
297.0
331.9
368.2
409.4
451.9
495.7
540.7
586.9
634.2
682.7
728.5
775.4
823.4
872.2
922.0
972.8
1009.3
1046.1
1097.0
1148.2
1199.8
1255.8
1311.5
1366.8
1421.7
1476.3
1530.6
1584.6
1638.4
1691.9
1745.1
1798.1
1850.8
1917.9
1986.2

END
BEARING
KN.
36.7
61.6
79.7
94.3
109.0
123.7
138.4
153.1
167.8
182.5
197.2
211.9
226.6
269.7
358.5
451.5
476.3
501.1
525.9
550.8
575.6
600.4
625.2
650.1
674.9
699.7
612.4
349.5
141.9
308.9
480.2
445.4
339.4
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
702.9
1903.4
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIM
CAPACITY
KN.
36.7
66.4
96.8
127.8
160.9
195.9
232.8
271.5
311.9
354.1
397.9
443.2
490.0
566.7
690.4
819.7
885.7
953.0
1021.6
1091.5
1162.5
1234.6
1307.9
1378.6
1450.3
1523.1
1484.6
1271.6
1114.7
1318.2
1526.3
1542.4
1487.6
1428.8
1484.8
1540.5
1595.8
1650.7
1705.4
1759.7
1813.7
1867.4
1920.9
2447.9
3701.5
4678.0
4745.0
4813.3

**********************
* API RP-2A (1994) *
**********************
PILE
PENETRATION
M.
.00
.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
8.50
9.00
9.50
10.00
10.50
11.00
11.50
12.00
12.50
13.00
13.50
14.00
14.50
15.00
15.50
16.00
16.50
17.00
17.50
18.00
18.50
19.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
22.00
22.50
23.00
23.50

TOTAL SKIN
FRICTION
KN.
.0
1.8
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
7.3
36.3
70.6
110.4
152.4
196.5
242.8
291.2
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
321.0
377.1
432.8
487.8
543.3
599.3
655.8
712.7
770.2
828.1
886.5
945.4
1004.7
1064.5
1151.6
1252.5

END
BEARING
KN.
36.7
61.6
79.7
94.3
109.0
123.7
138.4
153.1
167.8
182.5
197.2
211.9
226.6
269.7
358.5
451.5
476.3
501.1
525.9
550.8
575.6
600.4
625.2
650.1
674.9
699.7
612.4
349.5
141.9
308.9
480.2
445.4
339.4
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
229.0
702.9
1903.4
2827.2
2827.1
2827.2

ULTIMATE
CAPACITY
KN.
36.7
63.4
87.0
101.7
116.3
131.0
145.7
160.4
175.1
189.8
204.5
219.2
233.9
277.0
365.8
487.8
546.9
611.5
678.3
747.3
818.4
891.6
946.2
971.1
995.9
1020.7
933.4
670.5
462.9
629.9
801.2
766.4
660.4
606.1
661.9
716.9
772.3
828.3
884.8
941.8
999.2
1057.1
1115.5
1648.2
2908.1
3891.7
3978.8
4079.7

LOAD VERSUS SETTLEMENT CURVE


****************************
TOP LOAD
KN.
.3645E+01
.3645E+02
.1822E+03
.3645E+03
.1630E+04
.2082E+04
.2958E+04
.3468E+04
.4008E+04

TOP MOVEMENT
M.
.9842E-05
.9842E-04
.4921E-03
.9842E-03
.4661E-02
.7035E-02
.1936E-01
.3328E-01
.5985E-01

TIP LOAD
KN.
.1480E+01
.1480E+02
.7401E+02
.1480E+03
.7128E+03
.8474E+03
.1607E+04
.2118E+04
.2657E+04

TIP MOVEMENT
M.
.2513E-05
.2513E-04
.1257E-03
.2513E-03
.1257E-02
.2513E-02
.1257E-01
.2513E-01
.5026E-01

LAMPIRAN D
MASUKAN DAN KELUARAN LPILE
TANPA LIKUIFAKSI

==============================================================================
LPILE Plus for Windows, Version 4
Analysis of Individual Piles and Drilled Shafts
Subjected to Lateral Loading Using the p-y Method
(c) Copyright ENSOFT, Inc., 1985-2000
All Rights Reserved
==============================================================================
This program is licensed to:
LAB MEKANIKA TANAH
ITb
-----------------------------------------------------------------------------Time and Date of Analysis
-----------------------------------------------------------------------------Date:

August 24, 2006

Time:

10:26:51

-----------------------------------------------------------------------------Problem Title
-----------------------------------------------------------------------------No liquefaction
-----------------------------------------------------------------------------Program Options
-----------------------------------------------------------------------------Units Used in Computations - SI Units, meters, kilopascals
Basic Program Options:
Analysis Type 1:
- Computation of Lateral Pile Response Using User-specified Constant EI
Computation Options:
- Only internally-generated p-y curves used in analysis
- Analysis does not use p-y multipliers
(individual pile or shaft action only)
- Analysis assumes no shear resistance at pile tip
- Analysis for fixed-length pile or shaft only
- No computation of foundation stiffness matrix elements
- Analysis assumes no soil movements acting on pile
- Additional p-y curves computed at specified depths
Solution Control Parameters:
- Number of pile increments
- Deflection tolerance for closure
- Maximum number of iterations allowed
- Maximum allowable deflection

=
=
=
=

100
2.5400E-07 m
100
2.5400E+00 m

Printing Options:
- Values of pile-head deflection, bending moment, shear force, and
soil reaction are printed for full length of pile.
- Printing Increment (spacing of output points) = 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile Structural Properties and Geometry
-----------------------------------------------------------------------------Pile Length
=
Depth of ground surface below top of pile =
Slope angle of ground surface
=

23.50 m
.00 m
.00 deg.

Structural properties of pile defined using


Point
----1
2

Depth
X
m
--------.000
23.600

Pile
Diameter
m
----------.600
.600

2 points

Moment of
Inertia
m**4
---------6.3600E-03
6.3600E-03

Pile
Area
Sq. m
---------2.8260E-01
2.8260E-01

Modulus of
Elasticity
kN/Sq. m
---------3.1350E+07
3.1350E+07

-----------------------------------------------------------------------------Soil Layering Information


-----------------------------------------------------------------------------The soil profile is modelled using 10 layers
Layer 1 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
1.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
6.7900E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
6.7900E+03 kN/ m**3
Layer 2 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
1.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
7.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
5.4300E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
5.4300E+03 kN/ m**3
Layer 3 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
7.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
11.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 4 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
11.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
14.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 5 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970
Distance from top of pile to top of layer
=
14.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
15.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3
Layer 6 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
15.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
16.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
5.4300E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
5.4300E+03 kN/ m**3
Layer 7 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

16.500 m
22.500 m
1.6300E+04 kN/ m**3
1.6300E+04 kN/ m**3

Layer 8 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
22.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
27.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
3.3900E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
3.3900E+04 kN/ m**3
Layer 9 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

27.000 m
36.000 m
3.3900E+04 kN/ m**3
3.3900E+04 kN/ m**3

Layer 10 is stiff clay with water-induced erosion


Distance from top of pile to top of layer
=
36.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
40.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
2.7100E+05 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
2.7100E+05 kN/ m**3
(Depth of lowest layer extends

16.50 m

below pile tip)

-----------------------------------------------------------------------------Effective Unit Weight of Soil vs. Depth


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of effective unit weight of soil with depth
is defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Depth X
m
---------.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
36.00
40.00

Eff. Unit Weight


kN/ m**3
---------------18.28000
18.28000
8.66000
8.66000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
6.19000
6.19000
6.19000
6.19000
5.54000
5.54000
12.19000
12.19000
6.47000
6.47000
8.19000
8.19000

-----------------------------------------------------------------------------Shear Strength of Soils


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of shear strength parameters with depth
defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Depth X
m
-------.000
1.000
1.000
7.500
7.500
11.000
11.000
14.000
14.000
15.000
15.000
16.500
16.500
22.500
22.500
27.000
27.000
36.000
36.000
40.000

Cohesion c
kN/ m**2
---------.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
30.00000
30.00000
.00000
.00000
15.00000
15.00000
.00000
.00000
10.00000
10.00000
175.00000
175.00000

Angle of Friction
Deg.
-----------------28.00
28.00
28.00
28.00
32.50
32.50
28.75
28.75
.00
.00
27.25
27.25
27.40
27.40
38.00
38.00
26.65
26.65
.00
.00

E50
-------------.01000
.01000
--.00700
.00700
--.00500
.00500
.00500
.00500

RQD
%
-------------.0
.0
--.0
.0
--.0
.0
.0
.0

Notes:
(1)
(2)
(3)

Cohesion = uniaxial compressive strength for rock materials.


E50 = k_rm for rock materials.
RQD is input only for rock materials.

Static loading criteria was used for computation of

p-y curves

-----------------------------------------------------------------------------Pile-head Loading and Pile-head Fixity Conditions


-----------------------------------------------------------------------------Number of loads specified =
Load Case Number

Pile-head boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


Deflection at pile head
=
.006 m
Slope at pile head
=
.000 m/ m
Axial load at pile head
=
1500.000 kN
---------------------------------------------------------------------------Computed Values of Load Distribution and Deflection
for Lateral Loading for Load Case Number 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile-head
Specified
Specified
Specified
Depth
X
m
-------0.000
.235
.470
.705
.940
1.175
1.410
1.645
1.880
2.115
2.350
2.585
2.820
3.055
3.290
3.525
3.760
3.995
4.230
4.465
4.700
4.935
5.170
5.405
5.640
5.875
6.110
6.345
6.580
6.815
7.050
7.285
7.520

boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


deflection at pile head
=
.006350 m
slope at pile head
=
0.000E+00 m/ m
axial load at pile head
=
1500.000 kN

Deflect. Moment
Shear
Slope
Total
Flx. Rig. Soil Res
y
M
V
S
Stress
EI
p
m
kN- m
kN
Rad.
kN/ m**2 kN- m**2
kN/ m
--------- --------- --------- --------- --------- --------- --------.006350 -302.800
160.802
0.000 1.96E+04 1.99E+05
0.000
.006308 -264.949
159.619 -3.35E-04 1.78E+04 1.99E+05
-10.065
.006193 -227.543
156.115 -6.25E-04 1.60E+04 1.99E+05
-19.763
.006014 -191.134
150.410 -8.72E-04 1.43E+04 1.99E+05
-28.791
.005783 -156.236
142.690 -.001076 1.27E+04 1.99E+05
-36.911
.005509 -123.312
134.086 -.001241 1.11E+04 1.99E+05
-36.315
.005200
-92.341
125.011 -.001368 9663.569 1.99E+05
-40.915
.004866
-63.592
114.975 -.001460 8307.473 1.99E+05
-44.494
.004514
-37.273
104.221 -.001519 7066.034 1.99E+05
-47.035
.004151
-13.537
92.989 -.001549 5946.390 1.99E+05
-48.558
.003785
7.524
81.513 -.001553 5662.740 1.99E+05
-49.108
.003422
25.869
70.014 -.001533 6528.087 1.99E+05
-48.753
.003065
41.511
58.695 -.001494 7265.927 1.99E+05
-47.581
.002720
54.508
47.735 -.001437 7879.006 1.99E+05
-45.692
.002390
64.960
37.291 -.001367 8371.990 1.99E+05
-43.195
.002077
72.998
27.492 -.001285 8751.181 1.99E+05
-40.203
.001785
78.787
18.440 -.001196 9024.213 1.99E+05
-36.832
.001515
82.508
10.212 -.001101 9199.754 1.99E+05
-33.194
.001268
84.362
2.857 -.001002 9287.210 1.99E+05
-29.396
.001044
84.558
-3.598 -9.03E-04 9296.436 1.99E+05
-25.539
8.44E-04
83.308
-9.150 -8.04E-04 9237.476 1.99E+05
-21.713
6.66E-04
80.824
-13.816 -7.07E-04 9120.321 1.99E+05
-17.999
5.11E-04
77.313
-17.631 -6.14E-04 8954.696 1.99E+05
-14.465
3.78E-04
72.971
-20.643 -5.25E-04 8749.874 1.99E+05
-11.169
2.64E-04
67.981
-22.913 -4.42E-04 8514.526 1.99E+05
-8.155
1.70E-04
62.513
-24.513 -3.65E-04 8256.603 1.99E+05
-5.457
9.27E-05
56.718
-25.517 -2.95E-04 7983.240 1.99E+05
-3.095
3.12E-05
50.728
-26.008 -2.32E-04 7700.704 1.99E+05
-1.081
-1.63E-05
44.658
-26.066 -1.76E-04 7414.358 1.99E+05
.586
-5.14E-05
38.601
-25.773 -1.27E-04 7128.663 1.99E+05
1.913
-7.58E-05
32.634
-25.205 -8.46E-05 6847.193 1.99E+05
2.918
-9.12E-05
26.814
-24.436 -4.96E-05 6572.684 1.99E+05
3.626
-9.91E-05
21.184
-22.723 -2.13E-05 6307.095 1.99E+05
10.954

7.755
7.990
8.225
8.460
8.695
8.930
9.165
9.400
9.635
9.870
10.105
10.340
10.575
10.810
11.045
11.280
11.515
11.750
11.985
12.220
12.455
12.690
12.925
13.160
13.395
13.630
13.865
14.100
14.335
14.570
14.805
15.040
15.275
15.510
15.745
15.980
16.215
16.450
16.685
16.920
17.155
17.390
17.625
17.860
18.095
18.330
18.565
18.800
19.035
19.270
19.505
19.740
19.975
20.210
20.445
20.680
20.915
21.150
21.385
21.620
21.855
22.090
22.325
22.560
22.795
23.030
23.265
23.500

-1.01E-04
16.150
-20.076 6.97E-07
-9.88E-05
11.747
-17.345 1.71E-05
-9.31E-05
7.985
-14.638 2.88E-05
-8.53E-05
4.847
-12.042 3.63E-05
-7.60E-05
2.300
-9.622 4.05E-05
-6.62E-05
.296
-7.425 4.21E-05
-5.63E-05
-1.219
-5.478 4.15E-05
-4.67E-05
-2.308
-3.795 3.94E-05
-3.77E-05
-3.031
-2.378 3.63E-05
-2.96E-05
-3.451
-1.217 3.25E-05
-2.25E-05
-3.626
-.296 2.83E-05
-1.63E-05
-3.610
.407 2.40E-05
-1.12E-05
-3.451
.918 1.99E-05
-6.97E-06
-3.192
1.263 1.60E-05
-3.66E-06
-2.869
1.480 1.24E-05
-1.14E-06
-2.505
1.590 9.23E-06
6.79E-07
-2.128
1.600 6.50E-06
1.91E-06
-1.758
1.538 4.21E-06
2.66E-06
-1.408
1.427 2.35E-06
3.01E-06
-1.089
1.287 8.74E-07
3.07E-06
-.804
1.134 -2.42E-07
2.90E-06
-.556
.981 -1.04E-06
2.58E-06
-.343
.838 -1.57E-06
2.16E-06
-.161
.712 -1.87E-06
1.70E-06 -.006353
.608 -1.97E-06
1.24E-06
.126
.528 -1.90E-06
8.09E-07
.243
.471 -1.68E-06
4.48E-07
.349
.186 -1.33E-06
1.84E-07
.332
-.253 -9.29E-07
1.11E-08
.231
-.460 -5.98E-07
-9.75E-08
.116
-.282 -3.94E-07
-1.74E-07
.098578 -.072666 -2.67E-07
-2.23E-07
.081959 -.068904 -1.61E-07
-2.50E-07
.066306 -.064358 -7.35E-08
-2.58E-07
.051763 -.059404 -3.93E-09
-2.51E-07
.038389 -.054357 4.92E-08
-2.35E-07
.026180 -.049468 8.72E-08
-2.10E-07
.015078 -.044925 1.12E-07
-1.82E-07
.004987 -.036940 1.23E-07
-1.52E-07 -.002371 -.026180 1.25E-07
-1.23E-07 -.007406 -.017185 1.19E-07
-9.64E-08 -.010532 -.009919 1.09E-07
-7.24E-08 -.012144 -.004264 9.52E-08
-5.17E-08 -.012604 -5.39E-05 8.06E-08
-3.45E-08 -.012227
.002908 6.60E-08
-2.06E-08 -.011283
.004827 5.22E-08
-9.95E-09 -.009995
.005906 3.96E-08
-2.03E-09 -.008535
.006333 2.87E-08
3.54E-09 -.007038
.006277 1.95E-08
7.15E-09 -.005599
.005884 1.21E-08
9.21E-09 -.004281
.005276 6.25E-09
1.01E-08 -.003124
.004550 1.89E-09
1.01E-08 -.002144
.003783 -1.22E-09
9.52E-09 -.001345
.003028 -3.27E-09
8.56E-09 -7.19E-04
.002324 -4.49E-09
7.41E-09 -2.49E-04
.001696 -5.06E-09
6.18E-09 8.20E-05
.001155 -5.16E-09
4.98E-09 2.97E-04 7.05E-04 -4.93E-09
3.86E-09 4.17E-04 3.45E-04 -4.51E-09
2.86E-09 4.63E-04 6.87E-05 -4.00E-09
1.99E-09 4.52E-04 -1.33E-04 -3.46E-09
1.24E-09 4.03E-04 -2.68E-04 -2.95E-09
5.97E-10 3.28E-04 -3.46E-04 -2.52E-09
4.99E-11 2.42E-04 -3.74E-04 -2.19E-09
-4.30E-10 1.54E-04 -3.54E-04 -1.95E-09
-8.68E-10 7.67E-05 -2.84E-04 -1.82E-09
-1.28E-09 2.17E-05 -1.66E-04 -1.76E-09
-1.70E-09
0.000
0.000 -1.75E-09

6069.626
5861.983
5684.522
5536.506
5416.347
5321.834
5365.370
5416.704
5450.823
5470.628
5478.880
5478.126
5470.648
5458.438
5443.185
5426.035
5408.249
5390.776
5374.288
5359.216
5345.790
5334.075
5324.011
5315.444
5308.155
5313.820
5319.323
5324.318
5323.495
5318.737
5313.324
5312.506
5311.722
5310.983
5310.297
5309.666
5309.091
5308.567
5308.091
5307.967
5308.205
5308.352
5308.428
5308.450
5308.432
5308.388
5308.327
5308.258
5308.188
5308.120
5308.058
5308.003
5307.957
5307.919
5307.890
5307.867
5307.859
5307.870
5307.875
5307.877
5307.877
5307.875
5307.871
5307.867
5307.863
5307.859
5307.857
5307.856

1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05

11.571
11.675
11.363
10.730
9.863
8.839
7.729
6.591
5.472
4.409
3.430
2.554
1.790
1.144
.707
.225
-.136
-.391
-.554
-.640
-.663
-.638
-.577
-.492
-.393
-.291
-.193
-2.231
-1.508
-.250
1.765
.013901
.018114
.020580
.021576
.021374
.020239
.018425
.049531
.042042
.034508
.027334
.020791
.015043
.010166
.006169
.003011
6.21E-04
-.001097
-.002246
-.002929
-.003246
-.003288
-.003135
-.002853
-.002497
-.002108
-.001717
-.001347
-.001008
-7.07E-04
-4.45E-04
-2.17E-04
-2.22E-05
1.95E-04
4.01E-04
6.03E-04
8.09E-04

Output Verification:
Computed forces and moments are within specified convergence limits.
Output Summary for Load Case No.
Pile-head deflection
Computed slope at pile head
Maximum bending moment
Maximum shear force
Depth of maximum bending moment
Depth of maximum shear force
Number of iterations
Number of zero deflection points

1:
=
=
=
=
=
=
=
=

.0063 m
0.0000E+00
-302.800 kN- m
160.802 kN
.000 m
.000 m
4
5

-----------------------------------------------------------------------------Summary of Pile-head Response


-----------------------------------------------------------------------------BC
Type

Boundary
Boundary
Axial
Pile Head
Maximum
Maximum
Condition
Condition
Load
Deflection
Moment
Shear
BC1
BC2
kN
m
m- kN
kN
---- ------------ ------------ ----------- ----------- ----------- ----------5 y= 6.350E-03 S= 0.000E+00
1500.000
.006350
-302.800
160.802
Definition of symbols for pile-head boundary conditions:
y
M
V
S
R

=
=
=
=
=

pile-head displacment, m
pile-head moment, kN- m
pile-head shear force, kN
pile-head slope, radians
rotational stiffness of pile-head,

The analysis ended normally.

m- kN/rad

LAMPIRAN E
BAHASA KOMPUTER PROGRAM
LIQUEFIED P-Y GEN

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <ctype.h>
#include <math.h>
#include <stdlib.h>
#include <time.h>
#define randomize() srand((unsigned)time(NULL))
void putar (void)
{
int I,n,m;
long int J;
randomize();
m=rand();
n=m%20+2;
printf("\n\t\t");
for(I=0;I<n;I++){
for(J=0;J<60000000;J++);
printf("|");
}
printf("\n");
}
void main()
{
double Gam, z, b, N ;
int pil;
//inisisasi nilai awal
mulai1:
printf("\nMasukkan berat jenis efektif rata-rata(kPa)
scanf("%lf", &Gam);
printf("Masukkan kedalaman tinjauan(meter)
scanf("%lf", &z);
printf("Masukkan diameter tiang(meter)
scanf("%lf", &b);
printf("Masukkan N-SPT rata-rata(N)
scanf("%lf", &N);

:\t");
:\t");
:\t");
:\t");

mulai2:
pil:
printf("\nMasukkan pilihan perhitungan:\n");
printf("\t1. p-y Clay Residual Strength (wang and reese,1998).\n");
printf("\t2. p-y Liquified Sand (rollins,2004).\n\n");
printf("\tInput pilihan (1/2):");
scanf("%d",&pil);
while(pil<1 || pil>2)
{
printf("input tidak ada, silakan ulangi\n");
goto pil;
}
putar();
switch(pil)
{
case 1:
{
double x[12],y[12];
double Cu, E50, J, Pult1, Pult2, PULT, zr, y50, eqdepth;
Cu=2.1705*N-6.97;
E50=0.02;
J=0.5;
Pult1=Cu*b*(3+(Gam*z/Cu)+(J*z/b));
Pult2=9*Cu*b;
PULT=Pult1;
if(Pult2<PULT)
PULT=Pult2;
else
PULT=PULT;
zr=((6*Cu*b)/(Gam*b+J*Cu));
eqdepth=z+zr;

LAMPIRAN F
MASUKAN DAN KELUARAN LPILE
DENGAN LIKUIFAKSI

P-MULTIPLIER
==============================================================================
LPILE Plus for Windows, Version 4
Analysis of Individual Piles and Drilled Shafts
Subjected to Lateral Loading Using the p-y Method
(c) Copyright ENSOFT, Inc., 1985-2000
All Rights Reserved
==============================================================================
This program is licensed to:
LAB MEKANIKA TANAH
ITB
-----------------------------------------------------------------------------Time and Date of Analysis
-----------------------------------------------------------------------------Date:

September

1, 2006

Time:

18:56:40

-----------------------------------------------------------------------------Problem Title
-----------------------------------------------------------------------------P-MULTIPLIER

-----------------------------------------------------------------------------Program Options
-----------------------------------------------------------------------------Units Used in Computations - SI Units, meters, kilopascals
Basic Program Options:
Analysis Type 1:
- Computation of Lateral Pile Response Using User-specified Constant EI
Computation Options:
- Only internally-generated p-y curves used in analysis
- Analysis uses p-y multiplers for group action
- Analysis assumes no shear resistance at pile tip
- Analysis for fixed-length pile or shaft only
- No computation of foundation stiffness matrix elements
- Analysis assumes no soil movements acting on pile
- No additional p-y curves to be computed at user-specified depths
Solution Control Parameters:
- Number of pile increments
- Deflection tolerance for closure
- Maximum number of iterations allowed
- Maximum allowable deflection

=
=
=
=

100
2.5400E-07 m
100
2.5400E+00 m

Printing Options:
- Values of pile-head deflection, bending moment, shear force, and
soil reaction are printed for full length of pile.
- Printing Increment (spacing of output points) = 1

-----------------------------------------------------------------------------Pile Structural Properties and Geometry


-----------------------------------------------------------------------------Pile Length
=
Depth of ground surface below top of pile =
Slope angle of ground surface
=
Structural properties of pile defined using
Point

----1
2

Depth
X
m
--------.000
23.600

Pile
Diameter
m
----------.600
.600

Moment of
Inertia
m**4
---------6.3600E-03
6.3600E-03

23.50 m
.00 m
.00 deg.
2 points
Pile
Area
Sq. m
---------2.8260E-01
2.8260E-01

Modulus of
Elasticity
kN/Sq. m
---------3.1350E+07
3.1350E+07

-----------------------------------------------------------------------------Soil Layering Information


-----------------------------------------------------------------------------The soil profile is modelled using 10 layers
Layer 1 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
1.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
6.7900E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
6.7900E+03 kN/ m**3
Layer 2 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
1.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
7.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
5.4300E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
5.4300E+03 kN/ m**3
Layer 3 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
7.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
11.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 4 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
11.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
14.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 5 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970
Distance from top of pile to top of layer
=
14.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
15.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 6 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
15.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
16.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
5.4300E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
5.4300E+03 kN/ m**3
Layer 7 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

16.500 m
22.500 m
1.6300E+04 kN/ m**3
1.6300E+04 kN/ m**3

Layer 8 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
22.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
27.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
3.3900E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
3.3900E+04 kN/ m**3
Layer 9 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

27.000 m
36.000 m
3.3900E+04 kN/ m**3
3.3900E+04 kN/ m**3

Layer 10 is stiff clay with water-induced erosion


Distance from top of pile to top of layer
=
36.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
40.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
2.7100E+05 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
2.7100E+05 kN/ m**3
(Depth of lowest layer extends

16.50 m

below pile tip)

-----------------------------------------------------------------------------Effective Unit Weight of Soil vs. Depth


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of effective unit weight of soil with depth
is defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Depth X
m
---------.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00

Eff. Unit Weight


kN/ m**3
---------------18.28000
18.28000
8.66000
8.66000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
6.19000
6.19000
6.19000
6.19000
5.54000
5.54000
12.19000
12.19000

17
18
19
20

27.00
36.00
36.00
40.00

6.47000
6.47000
8.19000
8.19000

-----------------------------------------------------------------------------Shear Strength of Soils


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of shear strength parameters with depth
defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Depth X
m
-------.000
1.000
1.000
7.500
7.500
11.000
11.000
14.000
14.000
15.000
15.000
16.500
16.500
22.500
22.500
27.000
27.000
36.000
36.000
40.000

Cohesion c
kN/ m**2
---------.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
.00000
30.00000
30.00000
.00000
.00000
15.00000
15.00000
.00000
.00000
10.00000
10.00000
175.00000
175.00000

Angle of Friction
Deg.
-----------------28.00
28.00
28.00
28.00
32.50
32.50
28.75
28.75
.00
.00
27.25
27.25
27.40
27.40
38.00
38.00
26.65
26.65
.00
.00

E50
-------------.01000
.01000
--.00700
.00700
--.00500
.00500
.00500
.00500

RQD
%
-------------.0
.0
--.0
.0
--.0
.0
.0
.0

Notes:
(1)
(2)
(3)

Cohesion = uniaxial compressive strength for rock materials.


E50 = k_rm for rock materials.
RQD is input only for rock materials.

Cyclic loading criteria was used for computation of p-y curves


Number of cycles of loading =

15.

-----------------------------------------------------------------------------Pile-head Loading and Pile-head Fixity Conditions


-----------------------------------------------------------------------------Number of loads specified =
Load Case Number

Pile-head boundary
Deflection at pile
Slope at pile head
Axial load at pile
No p-y curves were

conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


head
=
.006 m
=
.000 m/ m
head
=
1500.000 kN
computed in this analysis.

----------------------------------------------------------------------------Computed Values of Load Distribution and Deflection


for Lateral Loading for Load Case Number 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile-head
Specified
Specified
Specified
Depth
X
m
-------0.000
.235
.470
.705
.940
1.175
1.410
1.645
1.880
2.115
2.350
2.585
2.820
3.055
3.290
3.525
3.760
3.995
4.230
4.465
4.700
4.935
5.170
5.405
5.640
5.875
6.110
6.345
6.580
6.815
7.050
7.285
7.520
7.755
7.990
8.225
8.460
8.695
8.930
9.165
9.400
9.635
9.870
10.105
10.340

boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


deflection at pile head
=
.006350 m
slope at pile head
=
0.000E+00 m/ m
axial load at pile head
=
1500.000 kN

Deflect. Moment
Shear
Slope
Total
Flx. Rig. Soil Res
y
M
V
S
Stress
EI
p
m
kN- m
kN
Rad.
kN/ m**2 kN- m**2
kN/ m
--------- --------- --------- --------- --------- --------- --------.006350 -140.501
58.056
0.000 1.19E+04 1.99E+05
0.000
.006331 -126.829
57.499 -1.58E-04 1.13E+04 1.99E+05
-4.737
.006276 -113.366
55.385 -2.99E-04 1.07E+04 1.99E+05
-13.254
.006190 -100.587
50.898 -4.25E-04 1.01E+04 1.99E+05
-24.937
.006076
-89.144
43.428 -5.37E-04 9512.753 1.99E+05
-38.636
.005938
-79.797
38.431 -6.37E-04 9071.877 1.99E+05
-3.889
.005777
-70.632
37.443 -7.25E-04 8639.568 1.99E+05
-4.521
.005597
-61.688
36.313 -8.03E-04 8217.652 1.99E+05
-5.094
.005399
-52.999
35.056 -8.71E-04 7807.797 1.99E+05
-5.604
.005187
-44.597
33.688 -9.28E-04 7411.501 1.99E+05
-6.046
.004963
-36.511
32.245 -9.76E-04 7030.079 1.99E+05
-6.236
.004729
-28.754
30.722 -.001015 6664.186 1.99E+05
-6.718
.004486
-21.356
29.117 -.001044 6315.230 1.99E+05
-6.946
.004238
-14.333
27.466 -.001065 5983.948 1.99E+05
-7.102
.003986
-7.696
25.787 -.001078 5670.887 1.99E+05
-7.188
.003731
-1.453
24.096 -.001083 5376.400 1.99E+05
-7.205
.003477
4.393
22.408 -.001082 5515.057 1.99E+05
-7.157
.003223
9.841
20.740 -.001073 5772.074 1.99E+05
-7.046
.002972
14.897
19.104 -.001059 6010.542 1.99E+05
-6.877
.002725
19.567
17.514 -.001038 6230.805 1.99E+05
-6.654
.002484
23.861
15.982 -.001013 6433.352 1.99E+05
-6.382
.002249
27.792
14.520 -9.82E-04 6618.807 1.99E+05
-6.066
.002022
31.377
13.136 -9.48E-04 6787.917 1.99E+05
-5.711
.001804
34.634
11.839 -9.09E-04 6941.535 1.99E+05
-5.325
.001595
37.582
10.636 -8.66E-04 7080.602 1.99E+05
-4.912
.001397
40.244
9.533 -8.20E-04 7206.137 1.99E+05
-4.480
.001210
42.641
8.532 -7.71E-04 7319.213 1.99E+05
-4.034
.001034
44.798
7.637 -7.20E-04 7420.945 1.99E+05
-3.581
8.71E-04
46.738
6.849 -6.66E-04 7512.472 1.99E+05
-3.128
7.21E-04
48.486
6.166 -6.10E-04 7594.934 1.99E+05
-2.681
5.85E-04
50.066
5.587 -5.52E-04 7669.460 1.99E+05
-2.248
4.62E-04
51.501
5.107 -4.92E-04 7737.149 1.99E+05
-1.835
3.54E-04
52.813
.306 -4.30E-04 7799.047 1.99E+05
-39.032
2.60E-04
51.948
-7.767 -3.69E-04 7758.235 1.99E+05
-29.668
1.80E-04
49.423
-13.753 -3.09E-04 7639.121 1.99E+05
-21.283
1.15E-04
45.702
-17.894 -2.53E-04 7463.597 1.99E+05
-13.959
6.14E-05
41.191
-20.442 -2.02E-04 7250.814 1.99E+05
-7.723
1.97E-05
36.236
-21.650 -1.56E-04 7017.106 1.99E+05
-2.558
-1.19E-05
31.125
-21.764 -1.16E-04 6776.026 1.99E+05
1.588
-3.49E-05
26.089
-21.014 -8.26E-05 6538.474 1.99E+05
4.794
-5.07E-05
21.307
-19.610 -5.47E-05 6312.897 1.99E+05
7.156
-6.06E-05
16.911
-17.737 -3.22E-05 6105.544 1.99E+05
8.785
-6.59E-05
12.993
-15.554 -1.45E-05 5920.744 1.99E+05
9.793
-6.75E-05
9.611
-13.194 -1.22E-06 5761.198 1.99E+05
10.292
-6.64E-05
6.793
-10.764 8.45E-06 5628.274 1.99E+05
10.387

10.575
10.810
11.045
11.280
11.515
11.750
11.985
12.220
12.455
12.690
12.925
13.160
13.395
13.630
13.865
14.100
14.335
14.570
14.805
15.040
15.275
15.510
15.745
15.980
16.215
16.450
16.685
16.920
17.155
17.390
17.625
17.860
18.095
18.330
18.565
18.800
19.035
19.270
19.505
19.740
19.975
20.210
20.445
20.680
20.915
21.150
21.385
21.620
21.855
22.090
22.325
22.560
22.795
23.030
23.265
23.500

-6.35E-05
4.546
-5.93E-05
2.858
-5.43E-05
1.707
-4.89E-05
.758
-4.32E-05 -.006426
-3.76E-05
-.603
-3.21E-05
-1.051
-2.69E-05
-1.370
-2.21E-05
-1.577
-1.77E-05
-1.693
-1.38E-05
-1.732
-1.03E-05
-1.712
-7.36E-06
-1.645
-4.86E-06
-1.545
-2.78E-06
-1.422
-1.10E-06
-1.285
2.30E-07
-1.129
1.24E-06
-.981
1.99E-06
-.852
2.50E-06
-.744
2.80E-06
-.638
2.92E-06
-.532
2.90E-06
-.427
2.76E-06
-.324
2.53E-06
-.222
2.24E-06
-.121
1.91E-06 -.020455
1.58E-06
.050984
1.26E-06
.098362
9.71E-07
.126
7.17E-07
.139
5.00E-07
.140
3.23E-07
.133
1.82E-07
.121
7.45E-08
.106
-3.53E-09
.088976
-5.69E-08
.072423
-9.03E-08
.056816
-1.08E-07
.042752
-1.14E-07
.030564
-1.11E-07
.020384
-1.03E-07
.012192
-9.10E-08
.005862
-7.76E-08
.001204
-6.40E-08 -.002010
-5.08E-08 -.004019
-3.89E-08 -.005057
-2.83E-08 -.005346
-1.91E-08 -.005083
-1.14E-08 -.004441
-4.95E-09 -.003570
5.38E-10 -.002598
5.31E-09 -.001638
9.62E-09 -8.11E-04
1.37E-08 -2.28E-04
1.77E-08
0.000

-8.349
-6.010
-4.436
-3.610
-2.859
-2.187
-1.597
-1.088
-.658
-.303
-.016742
.206
.373
.490
.564
.633
.655
.595
.508
.458
.453
.448
.442
.436
.431
.426
.363
.251
.158
.084351
.027806
-.013495
-.041785
-.059348
-.068382
-.070905
-.068702
-.063294
-.055930
-.047600
-.039055
-.030834
-.023299
-.016662
-.011026
-.006404
-.002753
8.42E-06
.001979
.003264
.003959
.004143
.003832
.003028
.001751
0.000

1.51E-05
1.95E-05
2.22E-05
2.36E-05
2.41E-05
2.37E-05
2.27E-05
2.13E-05
1.96E-05
1.77E-05
1.56E-05
1.36E-05
1.16E-05
9.75E-06
8.00E-06
6.41E-06
4.98E-06
3.74E-06
2.66E-06
1.72E-06
9.06E-07
2.17E-07
-3.48E-07
-7.91E-07
-1.11E-06
-1.31E-06
-1.40E-06
-1.38E-06
-1.29E-06
-1.16E-06
-1.00E-06
-8.38E-07
-6.77E-07
-5.28E-07
-3.94E-07
-2.80E-07
-1.85E-07
-1.08E-07
-4.98E-08
-6.57E-09
2.34E-08
4.26E-08
5.33E-08
5.74E-08
5.70E-08
5.34E-08
4.81E-08
4.19E-08
3.58E-08
3.02E-08
2.55E-08
2.18E-08
1.93E-08
1.79E-08
1.73E-08
1.71E-08

5522.273
5442.682
5388.379
5343.592
5308.159
5336.299
5357.431
5372.457
5382.262
5387.698
5389.561
5388.589
5385.443
5380.714
5374.914
5368.480
5361.099
5354.131
5348.029
5342.961
5337.930
5332.946
5328.014
5323.136
5318.313
5313.543
5308.820
5310.261
5312.495
5313.810
5314.404
5314.459
5314.133
5313.556
5312.834
5312.053
5311.272
5310.536
5309.872
5309.297
5308.817
5308.431
5308.132
5307.912
5307.950
5308.045
5308.094
5308.108
5308.095
5308.065
5308.024
5307.978
5307.933
5307.894
5307.866
5307.856

1.99E+05
10.172
1.99E+05
9.729
1.99E+05
3.666
1.99E+05
3.364
1.99E+05
3.032
1.99E+05
2.686
1.99E+05
2.336
1.99E+05
1.994
1.99E+05
1.666
1.99E+05
1.358
1.99E+05
1.076
1.99E+05
.821
1.99E+05
.596
1.99E+05
.399
1.99E+05
.232
1.99E+05
.354
1.99E+05
-.167
1.99E+05
-.340
1.99E+05
-.403
1.99E+05 -.019882
1.99E+05 -.022640
1.99E+05 -.024022
1.99E+05 -.024206
1.99E+05 -.023381
1.99E+05 -.021747
1.99E+05 -.019519
1.99E+05
-.519
1.99E+05
-.435
1.99E+05
-.353
1.99E+05
-.275
1.99E+05
-.206
1.99E+05
-.146
1.99E+05 -.095148
1.99E+05 -.054326
1.99E+05 -.022555
1.99E+05
.001080
1.99E+05
.017667
1.99E+05
.028362
1.99E+05
.034309
1.99E+05
.036582
1.99E+05
.036142
1.99E+05
.033822
1.99E+05
.030313
1.99E+05
.026167
1.99E+05
.021805
1.99E+05
.017530
1.99E+05
.013543
1.99E+05
.009957
1.99E+05
.006818
1.99E+05
.004116
1.99E+05
.001802
1.99E+05 -2.39E-04
1.99E+05 -.002405
1.99E+05 -.004438
1.99E+05 -.006434
1.99E+05 -.008465

Output Verification:
Computed forces and moments are within specified convergence limits.

Output Summary for Load Case No.


Pile-head deflection
Computed slope at pile head
Maximum bending moment
Maximum shear force
Depth of maximum bending moment
Depth of maximum shear force
Number of iterations
Number of zero deflection points

1:
=
=
=
=
=
=
=
=

.0063 m
0.0000E+00
-140.501 kN- m
58.056 kN
.000 m
.000 m
4
4

-----------------------------------------------------------------------------Summary of Pile-head Response


-----------------------------------------------------------------------------BC
Type

Boundary
Boundary
Axial
Pile Head
Maximum
Maximum
Condition
Condition
Load
Deflection
Moment
Shear
BC1
BC2
kN
m
m- kN
kN
---- ------------ ------------ ----------- ----------- ----------- ----------5 y= 6.350E-03 S= 0.000E+00
1500.000
.006350
-140.501
58.056
Definition of symbols for pile-head boundary conditions:
y
M
V
S
R

=
=
=
=
=

pile-head displacment, m
pile-head moment, kN- m
pile-head shear force, kN
pile-head slope, radians
rotational stiffness of pile-head,

The analysis ended normally.

m- kN/rad

RESIDUAL STRENGTH OF CLAY


==============================================================================
LPILE Plus for Windows, Version 4
Analysis of Individual Piles and Drilled Shafts
Subjected to Lateral Loading Using the p-y Method
(c) Copyright ENSOFT, Inc., 1985-2000
All Rights Reserved
==============================================================================
This program is licensed to:
LAB MEKANIKA TANAH
ITB
-----------------------------------------------------------------------------Time and Date of Analysis
-----------------------------------------------------------------------------Date:

August 24, 2006

Time:

9:58:55

-----------------------------------------------------------------------------Problem Title
-----------------------------------------------------------------------------RESIDUAL STRENGTH OF CLAY

-----------------------------------------------------------------------------Program Options
-----------------------------------------------------------------------------Units Used in Computations - SI Units, meters, kilopascals
Basic Program Options:
Analysis Type 1:
- Computation of Lateral Pile Response Using User-specified Constant EI
Computation Options:
- Only internally-generated p-y curves used in analysis
- Analysis does not use p-y multipliers
(individual pile or shaft action only)
- Analysis assumes no shear resistance at pile tip
- Analysis for fixed-length pile or shaft only
- No computation of foundation stiffness matrix elements
- Analysis assumes no soil movements acting on pile
- Additional p-y curves computed at specified depths
Solution Control Parameters:
- Number of pile increments
- Deflection tolerance for closure
- Maximum number of iterations allowed
- Maximum allowable deflection

=
=
=
=

100
2.5400E-07 m
100
2.5400E+00 m

Printing Options:
- Values of pile-head deflection, bending moment, shear force, and
soil reaction are printed for full length of pile.
- Printing Increment (spacing of output points) = 1

-----------------------------------------------------------------------------Pile Structural Properties and Geometry


-----------------------------------------------------------------------------Pile Length
=
Depth of ground surface below top of pile =
Slope angle of ground surface
=
Structural properties of pile defined using
Point

----1
2

Depth
X
m
--------.000
23.600

Pile
Diameter
m
----------.600
.600

Moment of
Inertia
m**4
---------6.3600E-03
6.3600E-03

23.50 m
.00 m
.00 deg.
2 points
Pile
Area
Sq. m
---------2.8260E-01
2.8260E-01

Modulus of
Elasticity
kN/Sq. m
---------3.1350E+07
3.1350E+07

-----------------------------------------------------------------------------Soil Layering Information


-----------------------------------------------------------------------------The soil profile is modelled using 10 layers
Layer 1 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
1.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
6.7900E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
6.7900E+03 kN/ m**3
Layer 2 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970
Distance from top of pile to top of layer
=
1.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
7.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3
Layer 3 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
7.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
11.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 4 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970
Distance from top of pile to top of layer
=
11.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
14.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3
Layer 5 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970
Distance from top of pile to top of layer
=
14.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
15.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 6 is soft clay, p-y criteria by Matlock, 1970


Distance from top of pile to top of layer
=
15.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
16.500 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3
Layer 7 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

16.500 m
22.500 m
1.6300E+04 kN/ m**3
1.6300E+04 kN/ m**3

Layer 8 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
22.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
27.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
3.3900E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
3.3900E+04 kN/ m**3
Layer 9 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

27.000 m
36.000 m
3.3900E+04 kN/ m**3
3.3900E+04 kN/ m**3

Layer 10 is stiff clay with water-induced erosion


Distance from top of pile to top of layer
=
36.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
40.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
2.7100E+05 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
2.7100E+05 kN/ m**3
(Depth of lowest layer extends

16.50 m

below pile tip)

-----------------------------------------------------------------------------Effective Unit Weight of Soil vs. Depth


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of effective unit weight of soil with depth
is defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Depth X
m
---------.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50

Eff. Unit Weight


kN/ m**3
---------------18.28000
18.28000
8.66000
8.66000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
6.19000
6.19000
6.19000
6.19000
5.54000
5.54000
12.19000

16
17
18
19
20

27.00
27.00
36.00
36.00
40.00

12.19000
6.47000
6.47000
8.19000
8.19000

-----------------------------------------------------------------------------Shear Strength of Soils


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of shear strength parameters with depth
defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Depth X
m
-------.000
1.000
1.000
7.500
7.500
11.000
11.000
14.000
14.000
15.000
15.000
16.500
16.500
22.500
22.500
27.000
27.000
36.000
36.000
40.000

Cohesion c
kN/ m**2
---------.00000
.00000
3.88000
3.88000
.00000
.00000
10.40000
10.40000
3.88000
3.88000
3.88000
3.88000
15.00000
15.00000
.00000
.00000
10.00000
10.00000
175.00000
175.00000

Angle of Friction
Deg.
-----------------28.00
28.00
.00
.00
32.50
32.50
.00
.00
.00
.00
.00
.00
27.40
27.40
38.00
38.00
26.65
26.65
.00
.00

E50
-------.02000
.02000
--.02000
.02000
.02000
.02000
.02000
.02000
.00700
.00700
--.00500
.00500
.00500
.00500

RQD
%
-------.0
.0
--.0
.0
.0
.0
.0
.0
.0
.0
--.0
.0
.0
.0

Notes:
(1)
(2)
(3)

Cohesion = uniaxial compressive strength for rock materials.


E50 = k_rm for rock materials.
RQD is input only for rock materials.

Cyclic loading criteria was used for computation of p-y curves


Number of cycles of loading =

15.

-----------------------------------------------------------------------------Pile-head Loading and Pile-head Fixity Conditions


----------------------------------------------------------------------------Number of loads specified = 1
Load Case Number 1
Pile-head boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)
Deflection at pile head
=
.006 m
Slope at pile head
=
.000 m/ m
Axial load at pile head
=
1500.000 kN

-----------------------------------------------------------------------------Computed Values of Load Distribution and Deflection


for Lateral Loading for Load Case Number 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile-head
Specified
Specified
Specified
Depth
X
m
-------0.000
.235
.470
.705
.940
1.175
1.410
1.645
1.880
2.115
2.350
2.585
2.820
3.055
3.290
3.525
3.760
3.995
4.230
4.465
4.700
4.935
5.170
5.405
5.640
5.875
6.110
6.345
6.580
6.815
7.050
7.285
7.520
7.755
7.990
8.225
8.460
8.695
8.930
9.165
9.400
9.635
9.870
10.105
10.340

boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


deflection at pile head
=
.006350 m
slope at pile head
=
0.000E+00 m/ m
axial load at pile head
=
1500.000 kN

Deflect. Moment
Shear
Slope
Total
Flx. Rig. Soil Res
y
M
V
S
Stress
EI
p
m
kN- m
kN
Rad.
kN/ m**2 kN- m**2
kN/ m
--------- --------- --------- --------- --------- --------- --------.006350 -129.402
54.272
0.000 1.14E+04 1.99E+05
0.000
.006332 -116.621
53.715 -1.45E-04 1.08E+04 1.99E+05
-4.737
.006282 -104.053
51.601 -2.75E-04 1.02E+04 1.99E+05
-13.257
.006203
-92.175
47.112 -3.91E-04 9655.719 1.99E+05
-24.949
.006098
-81.636
39.637 -4.93E-04 9158.587 1.99E+05
-38.668
.005971
-73.198
34.375 -5.84E-04 8760.583 1.99E+05
-6.117
.005824
-65.068
32.943 -6.66E-04 8377.079 1.99E+05
-6.066
.005658
-57.245
31.524 -7.38E-04 8008.100 1.99E+05
-6.008
.005477
-49.731
30.120 -8.01E-04 7653.649 1.99E+05
-5.943
.005282
-42.524
28.732 -8.55E-04 7313.705 1.99E+05
-5.871
.005075
-35.624
27.361 -9.01E-04 6988.222 1.99E+05
-5.794
.004858
-29.029
26.010 -9.39E-04 6677.133 1.99E+05
-5.710
.004633
-22.737
24.678 -9.70E-04 6380.350 1.99E+05
-5.621
.004402
-16.746
23.369 -9.93E-04 6097.764 1.99E+05
-5.526
.004166
-11.053
22.082 -.001010 5829.242 1.99E+05
-5.425
.003928
-5.656
20.819 -.001019 5574.637 1.99E+05
-5.319
.003687
-.550
19.582 -.001023 5333.777 1.99E+05
-5.209
.003447
4.269
18.372 -.001021 5509.236 1.99E+05
-5.093
.003207
8.805
17.189 -.001013 5723.188 1.99E+05
-4.972
.002971
13.063
16.036 -.001000 5924.014 1.99E+05
-4.847
.002737
17.047
14.912 -9.83E-04 6111.960 1.99E+05
-4.716
.002509
20.764
13.820 -9.60E-04 6287.286 1.99E+05
-4.581
.002286
24.219
12.759 -9.34E-04 6450.271 1.99E+05
-4.441
.002070
27.419
11.733 -9.03E-04 6601.212 1.99E+05
-4.297
.001861
30.370
10.740 -8.69E-04 6740.423 1.99E+05
-4.147
.001661
33.080
9.784 -8.32E-04 6868.235 1.99E+05
-3.993
.001470
35.555
8.864 -7.91E-04 6984.997 1.99E+05
-3.834
.001289
37.804
7.983 -7.48E-04 7091.075 1.99E+05
-3.670
.001119
39.835
7.140 -7.02E-04 7186.854 1.99E+05
-3.500
9.59E-04
41.655
6.338 -6.54E-04 7272.734 1.99E+05
-3.325
8.11E-04
43.275
5.578 -6.04E-04 7349.137 1.99E+05
-3.144
6.75E-04
44.703
4.861 -5.53E-04 7416.501 1.99E+05
-2.958
5.51E-04
45.949
2.193 -4.99E-04 7475.284 1.99E+05
-19.754
4.40E-04
46.086
-2.181 -4.45E-04 7481.709 1.99E+05
-17.466
3.42E-04
45.238
-5.982 -3.91E-04 7441.733 1.99E+05
-14.884
2.57E-04
43.550
-9.157 -3.39E-04 7362.099 1.99E+05
-12.142
1.83E-04
41.173
-11.684 -2.89E-04 7249.982 1.99E+05
-9.361
1.21E-04
38.262
-13.565 -2.42E-04 7112.672 1.99E+05
-6.644
6.93E-05
34.968
-14.824 -1.99E-04 6957.304 1.99E+05
-4.074
2.74E-05
31.435
-15.504 -1.60E-04 6790.639 1.99E+05
-1.715
-5.81E-06
27.794
-15.660 -1.25E-04 6618.892 1.99E+05
.386
-3.13E-05
24.163
-15.356 -9.42E-05 6447.607 1.99E+05
2.201
-5.01E-05
20.643
-14.661 -6.78E-05 6281.581 1.99E+05
3.714
-6.32E-05
17.320
-13.646 -4.54E-05 6124.825 1.99E+05
4.925
-7.15E-05
14.261
-12.381 -2.68E-05 5980.561 1.99E+05
5.845

10.575
10.810
11.045
11.280
11.515
11.750
11.985
12.220
12.455
12.690
12.925
13.160
13.395
13.630
13.865
14.100
14.335
14.570
14.805
15.040
15.275
15.510
15.745
15.980
16.215
16.450
16.685
16.920
17.155
17.390
17.625
17.860
18.095
18.330
18.565
18.800
19.035
19.270
19.505
19.740
19.975
20.210
20.445
20.680
20.915
21.150
21.385
21.620
21.855
22.090
22.325
22.560
22.795
23.030
23.265
23.500

-7.58E-05
11.520
-7.69E-05
9.132
-7.55E-05
7.120
-7.22E-05
5.317
-6.73E-05
3.719
-6.15E-05
2.323
-5.50E-05
1.124
-4.82E-05
.114
-4.13E-05
-.713
-3.47E-05
-1.367
-2.84E-05
-1.857
-2.26E-05
-2.193
-1.75E-05
-2.386
-1.30E-05
-2.448
-9.16E-06
-2.390
-6.01E-06
-2.225
-3.48E-06
-2.024
-1.50E-06
-1.793
-2.49E-08
-1.538
1.03E-06
-1.281
1.72E-06
-1.040
2.13E-06
-.821
2.32E-06
-.624
2.32E-06
-.451
2.21E-06
-.302
2.01E-06
-.177
1.76E-06 -.074944
1.49E-06 8.97E-04
1.22E-06
.054065
9.64E-07
.088387
7.34E-07
.108
5.34E-07
.115
3.65E-07
.114
2.28E-07
.107
1.21E-07
.095852
4.04E-08
.082839
-1.75E-08
.069108
-5.62E-08
.055648
-7.95E-08
.043140
-9.08E-08
.032010
-9.33E-08
.022480
-8.95E-08
.014618
-8.17E-08
.008379
-7.16E-08
.003640
-6.05E-08 2.34E-04
-4.93E-08 -.002034
-3.87E-08 -.003362
-2.90E-08 -.003945
-2.04E-08 -.003962
-1.28E-08 -.003577
-6.33E-09 -.002935
-6.23E-10 -.002165
4.48E-09 -.001381
9.21E-09 -6.90E-04
1.37E-08 -1.96E-04
1.82E-08
0.000

-10.931
-9.360
-8.102
-7.210
-6.335
-5.482
-4.657
-3.865
-3.109
-2.393
-1.720
-1.091
-.511
.019320
.498
.797
.933
1.044
1.097
1.064
.982
.887
.787
.684
.582
.483
.377
.273
.184
.112
.055401
.012355
-.018571
-.039255
-.051584
-.057344
-.058160
-.055449
-.050406
-.044003
-.037000
-.029965
-.023299
-.017261
-.012001
-.007581
-.004001
-.001218
8.34E-04
.002229
.003043
.003341
.003169
.002552
.001497
0.000

-1.16E-05
5.28E-07
1.01E-05
1.74E-05
2.28E-05
2.63E-05
2.84E-05
2.91E-05
2.87E-05
2.75E-05
2.56E-05
2.32E-05
2.05E-05
1.77E-05
1.48E-05
1.21E-05
9.60E-06
7.35E-06
5.38E-06
3.72E-06
2.35E-06
1.26E-06
4.05E-07
-2.29E-07
-6.73E-07
-9.56E-07
-1.10E-06
-1.15E-06
-1.12E-06
-1.03E-06
-9.16E-07
-7.85E-07
-6.50E-07
-5.20E-07
-4.00E-07
-2.95E-07
-2.05E-07
-1.32E-07
-7.37E-08
-2.94E-08
2.72E-09
2.46E-08
3.81E-08
4.52E-08
4.75E-08
4.64E-08
4.33E-08
3.90E-08
3.43E-08
2.98E-08
2.60E-08
2.30E-08
2.09E-08
1.97E-08
1.92E-08
1.91E-08

5851.242
5738.602
5643.709
5558.641
5483.284
5417.448
5360.876
5313.256
5341.487
5372.338
5395.453
5411.311
5420.423
5423.325
5420.582
5412.788
5403.316
5392.425
5380.409
5368.276
5356.934
5346.578
5337.302
5329.146
5322.121
5316.212
5311.391
5307.898
5310.406
5312.025
5312.930
5313.284
5313.230
5312.893
5312.377
5311.763
5311.115
5310.481
5309.891
5309.366
5308.916
5308.545
5308.251
5308.027
5307.867
5307.952
5308.014
5308.042
5308.043
5308.024
5307.994
5307.958
5307.921
5307.888
5307.865
5307.856

1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05

6.489
6.882
3.825
3.768
3.683
3.574
3.445
3.298
3.135
2.959
2.772
2.574
2.366
2.148
1.921
.627
.530
.418
.033175
-.313
-.387
-.420
-.435
-.437
-.431
-.419
-.478
-.411
-.341
-.273
-.211
-.155
-.108
-.068265
-.036659
-.012367
.005426
.017649
.025269
.029222
.030376
.029497
.027241
.024142
.020622
.016995
.013478
.010207
.007252
.004626
.002303
2.31E-04
-.001696
-.003557
-.005417
-.007327

Output Verification:
Computed forces and moments are within specified convergence limits.

Output Summary for Load Case No.


Pile-head deflection
Computed slope at pile head
Maximum bending moment
Maximum shear force
Depth of maximum bending moment
Depth of maximum shear force
Number of iterations
Number of zero deflection points

1:
=
=
=
=
=
=
=
=

.0063 m
0.0000E+00
-129.402 kN- m
54.272 kN
.000 m
.000 m
12
4

-----------------------------------------------------------------------------Summary of Pile-head Response


-----------------------------------------------------------------------------BC
Type

Boundary
Boundary
Axial
Pile Head
Maximum
Maximum
Condition
Condition
Load
Deflection
Moment
Shear
BC1
BC2
kN
m
m- kN
kN
---- ------------ ------------ ----------- ----------- ----------- ----------5 y= 6.350E-03 S= 0.000E+00
1500.000
.006350
-129.402
54.272
Definition of symbols for pile-head boundary conditions:
y
M
V
S
R

=
=
=
=
=

pile-head displacment, m
pile-head moment, kN- m
pile-head shear force, kN
pile-head slope, radians
rotational stiffness of pile-head,

m- kN/rad

The analysis ended normally.

LIQUEFIED SAND
==============================================================================
LPILE Plus for Windows, Version 4
Analysis of Individual Piles and Drilled Shafts
Subjected to Lateral Loading Using the p-y Method
(c) Copyright ENSOFT, Inc., 1985-2000
All Rights Reserved
==============================================================================
This program is licensed to:
LAB MEKANIKA TANAH
ITB

-----------------------------------------------------------------------------Time and Date of Analysis


-----------------------------------------------------------------------------Date:

August 24, 2006

Time:

0:28:36

-----------------------------------------------------------------------------Problem Title
-----------------------------------------------------------------------------LIQUEFIED SAND
-----------------------------------------------------------------------------Program Options
-----------------------------------------------------------------------------Units Used in Computations - SI Units, meters, kilopascals
Basic Program Options:
Analysis Type 1:
- Computation of Lateral Pile Response Using User-specified Constant EI
Computation Options:
- User-specified p-y curves used in analysis
- Analysis does not use p-y multipliers
(individual pile or shaft action only)
- Analysis assumes no shear resistance at pile tip
- Analysis for fixed-length pile or shaft only
- No computation of foundation stiffness matrix elements
- Analysis assumes no soil movements acting on pile
- No additional p-y curves to be computed at user-specified depths
Solution Control Parameters:
- Number of pile increments
- Deflection tolerance for closure
- Maximum number of iterations allowed
- Maximum allowable deflection

=
=
=
=

100
2.5400E-07 m
100
2.5400E+00 m

Printing Options:
- Values of pile-head deflection, bending moment, shear force, and
soil reaction are printed for full length of pile.
- Printing Increment (spacing of output points) = 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile Structural Properties and Geometry
-----------------------------------------------------------------------------Pile Length
=
Depth of ground surface below top of pile =
Slope angle of ground surface
=
Structural properties of pile defined using
Point

----1
2

Depth
X
m
--------.000
23.600

Pile
Diameter
m
----------.600
.600

Moment of
Inertia
m**4
---------6.3600E-03
6.3600E-03

23.50 m
.00 m
.00 deg.
2 points
Pile
Area
Sq. m
---------2.8260E-01
2.8260E-01

Modulus of
Elasticity
kN/Sq. m
---------3.1350E+07
3.1350E+07

-----------------------------------------------------------------------------Soil Layering Information


-----------------------------------------------------------------------------The soil profile is modelled using 10 layers
Layer 1 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974
Distance from top of pile to top of layer
=
.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
1.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
6.7900E+03 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
6.7900E+03 kN/ m**3
Layer 2 is modelled
Distance from top of
Distance from top of
p-y subgrade modulus
p-y subgrade modulus

using user-specied p-y curves


pile to top of layer
=
1.000 m
pile to bottom of layer =
7.500 m
k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 3 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
7.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
11.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
1.6300E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
1.6300E+04 kN/ m**3
Layer 4 is modelled
Distance from top of
Distance from top of
p-y subgrade modulus
p-y subgrade modulus

using user-specied p-y curves


pile to top of layer
=
11.000 m
pile to bottom of layer =
14.000 m
k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 5 is modelled
Distance from top of
Distance from top of
p-y subgrade modulus
p-y subgrade modulus

using user-specied p-y curves


pile to top of layer
=
14.000 m
pile to bottom of layer =
15.000 m
k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 6 is modelled
Distance from top of
Distance from top of
p-y subgrade modulus
p-y subgrade modulus

using user-specied p-y curves


pile to top of layer
=
15.000 m
pile to bottom of layer =
16.500 m
k for top of soil layer =
0.0000E+00 kN/ m**3
k for bottom of layer
=
0.0000E+00 kN/ m**3

Layer 7 is silt with cohesion and friction


Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

16.500 m
22.500 m
1.6300E+04 kN/ m**3
1.6300E+04 kN/ m**3

Layer 8 is sand, p-y criteria by Reese et al., 1974


Distance from top of pile to top of layer
=
22.500 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
27.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
3.3900E+04 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
3.3900E+04 kN/ m**3
Layer 9 is silt with cohesion and friction
Distance from top of pile to top of layer
Distance from top of pile to bottom of layer
p-y subgrade modulus k for top of soil layer
p-y subgrade modulus k for bottom of layer

=
=
=
=

27.000 m
36.000 m
3.3900E+04 kN/ m**3
3.3900E+04 kN/ m**3

Layer 10 is stiff clay with water-induced erosion


Distance from top of pile to top of layer
=
36.000 m
Distance from top of pile to bottom of layer =
40.000 m
p-y subgrade modulus k for top of soil layer =
2.7100E+05 kN/ m**3
p-y subgrade modulus k for bottom of layer
=
2.7100E+05 kN/ m**3
(Depth of lowest layer extends

16.50 m

below pile tip)

-----------------------------------------------------------------------------Effective Unit Weight of Soil vs. Depth


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of effective unit weight of soil with depth
is defined using 20 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Depth X
m
---------.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
36.00
40.00

Eff. Unit Weight


kN/ m**3
---------------18.28000
18.28000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
8.78000
6.19000
6.19000
6.19000
6.19000
5.54000
5.54000
12.19000
12.19000
6.47000
6.47000
8.19000
8.19000

-----------------------------------------------------------------------------Shear Strength of Soils


-----------------------------------------------------------------------------Distribution of shear strength parameters with depth
defined using 12 points
Point
No.
----1
2
3
4
5
6
7
8
9

Depth X
m
-------.000
1.000
7.500
11.000
16.500
22.500
22.500
27.000
27.000

Cohesion c
kN/ m**2
---------.00000
.00000
.00000
.00000
15.00000
15.00000
.00000
.00000
10.00000

Angle of Friction
Deg.
-----------------28.00
28.00
34.75
34.75
27.40
27.40
38.00
38.00
26.65

E50
---------.00700
.00700
--.00500

RQD
%
---------.0
.0
--.0

10
11
12

36.000
36.000
40.000

10.00000
175.00000
175.00000

26.65
.00
.00

.00500
.00500
.00500

.0
.0
.0

Notes:
(1)
(2)
(3)

Cohesion = uniaxial compressive strength for rock materials.


E50 = k_rm for rock materials.
RQD is input only for rock materials.

-----------------------------------------------------------------------------Pile-head Loading and Pile-head Fixity Conditions


-----------------------------------------------------------------------------Number of loads specified =
Load Case Number

Pile-head boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


Deflection at pile head
=
.006 m
Slope at pile head
=
.000 m/ m
Axial load at pile head
=
1500.000 kN
No p-y curves were computed in this analysis.

-----------------------------------------------------------------------------Computed Values of Load Distribution and Deflection


for Lateral Loading for Load Case Number 1
-----------------------------------------------------------------------------Pile-head
Specified
Specified
Specified

boundary conditions are Displacement and Slope (BC Type 5)


deflection at pile head
=
.006350 m
slope at pile head
=
0.000E+00 m/ m
axial load at pile head
=
1500.000 kN

Depth
Deflect. Moment
Shear
Slope
Total
Flx. Rig. Soil Res
X
y
M
V
S
Stress
EI
p
m
m
kN- m
kN
Rad.
kN/ m**2 kN- m**2
kN/ m
-------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------0.000
.006350 -122.153
47.694
0.000 1.11E+04 1.99E+05
0.000
.235
.006333 -110.919
47.137 -1.37E-04 1.05E+04 1.99E+05
-4.738
.470
.006285
-99.901
45.023 -2.62E-04 1.00E+04 1.99E+05
-13.258
.705
.006210
-89.574
40.533 -3.73E-04 9533.054 1.99E+05
-24.956
.940
.006110
-80.588
33.055 -4.74E-04 9109.174 1.99E+05
-38.685
1.175
.005988
-73.705
28.451 -5.64E-04 8784.488 1.99E+05
-.498
1.410
.005845
-66.818
28.265 -6.47E-04 8459.654 1.99E+05
-1.085
1.645
.005683
-59.964
27.946 -7.22E-04 8136.337 1.99E+05
-1.632
1.880
.005505
-53.175
27.503 -7.89E-04 7816.096 1.99E+05
-2.132
2.115
.005313
-46.481
26.949 -8.47E-04 7500.368 1.99E+05
-2.582
2.350
.005107
-39.911
26.296 -8.98E-04 7190.455 1.99E+05
-2.975
2.585
.004890
-33.489
25.557 -9.42E-04 6887.509 1.99E+05
-3.313
2.820
.004665
-27.235
24.746 -9.77E-04 6592.539 1.99E+05
-3.595
3.055
.004431
-21.169
23.875 -.001006 6306.400 1.99E+05
-3.816
3.290
.004192
-15.305
22.959 -.001027 6029.787 1.99E+05
-3.976
3.525
.003948
-9.654
22.012 -.001042 5763.230 1.99E+05
-4.087

3.760
3.995
4.230
4.465
4.700
4.935
5.170
5.405
5.640
5.875
6.110
6.345
6.580
6.815
7.050
7.285
7.520
7.755
7.990
8.225
8.460
8.695
8.930
9.165
9.400
9.635
9.870
10.105
10.340
10.575
10.810
11.045
11.280
11.515
11.750
11.985
12.220
12.455
12.690
12.925
13.160
13.395
13.630
13.865
14.100
14.335
14.570
14.805
15.040
15.275
15.510
15.745
15.980
16.215
16.450
16.685
16.920
17.155
17.390

.003702
.003455
.003208
.002962
.002720
.002481
.002248
.002022
.001803
.001593
.001393
.001203
.001024
8.58E-04
7.05E-04
5.66E-04
4.41E-04
3.32E-04
2.39E-04
1.60E-04
9.51E-05
4.31E-05
2.37E-06
-2.85E-05
-5.10E-05
-6.67E-05
-7.68E-05
-8.25E-05
-8.50E-05
-8.50E-05
-8.33E-05
-8.03E-05
-7.62E-05
-7.13E-05
-6.59E-05
-6.01E-05
-5.41E-05
-4.81E-05
-4.22E-05
-3.65E-05
-3.11E-05
-2.61E-05
-2.16E-05
-1.74E-05
-1.38E-05
-1.06E-05
-7.81E-06
-5.50E-06
-3.60E-06
-2.08E-06
-8.97E-07
-1.62E-08
6.06E-07
1.01E-06
1.24E-06
1.33E-06
1.32E-06
1.24E-06
1.11E-06

-4.225
.978
5.952
10.697
15.218
19.521
23.613
27.503
31.205
34.729
38.091
41.302
44.379
47.335
50.186
52.945
55.622
55.734
53.838
50.444
46.008
40.923
35.528
30.102
24.869
20.007
15.647
11.885
8.785
6.387
4.710
3.758
2.868
2.052
1.314
.660
.091583
-.390
-.788
-1.105
-1.346
-1.517
-1.625
-1.678
-1.684
-1.649
-1.579
-1.481
-1.362
-1.228
-1.083
-.934
-.785
-.638
-.498
-.365
-.253
-.160
-.086304

21.045
20.073
19.108
18.159
17.239
16.356
15.519
14.733
14.005
13.341
12.740
12.204
11.736
11.337
11.003
10.724
5.188
-4.443
-11.804
-17.119
-20.631
-22.592
-23.252
-22.849
-21.601
-19.705
-17.332
-14.626
-11.705
-8.665
-5.579
-3.895
-3.601
-3.275
-2.926
-2.563
-2.196
-1.833
-1.483
-1.151
-.844
-.564
-.316
-.099538
.085392
.242
.372
.475
.550
.602
.631
.641
.633
.613
.582
.522
.436
.353
.275

-.001050
-.001052
-.001048
-.001038
-.001023
-.001003
-9.77E-04
-9.47E-04
-9.12E-04
-8.74E-04
-8.31E-04
-7.84E-04
-7.33E-04
-6.79E-04
-6.22E-04
-5.61E-04
-4.97E-04
-4.31E-04
-3.67E-04
-3.05E-04
-2.49E-04
-1.97E-04
-1.52E-04
-1.14E-04
-8.12E-05
-5.48E-05
-3.38E-05
-1.75E-05
-5.35E-06
3.59E-06
1.01E-05
1.51E-05
1.90E-05
2.19E-05
2.39E-05
2.51E-05
2.55E-05
2.53E-05
2.46E-05
2.35E-05
2.21E-05
2.04E-05
1.85E-05
1.66E-05
1.46E-05
1.27E-05
1.08E-05
8.95E-06
7.28E-06
5.75E-06
4.39E-06
3.20E-06
2.19E-06
1.35E-06
6.78E-07
1.69E-07
-1.95E-07
-4.38E-07
-5.83E-07

5507.131
5353.980
5588.588
5812.446
6025.705
6228.644
6421.658
6605.188
6779.770
6946.022
7104.579
7256.078
7401.196
7540.640
7675.131
7805.261
7931.538
7936.805
7847.384
7687.310
7478.022
7238.197
6983.719
6727.759
6480.942
6251.573
6045.909
5868.452
5722.242
5609.129
5530.027
5485.103
5443.161
5404.628
5369.826
5338.973
5312.176
5326.269
5345.024
5359.968
5371.333
5379.409
5384.522
5387.024
5387.280
5385.617
5382.329
5377.723
5372.106
5365.767
5358.960
5351.922
5344.862
5337.953
5331.327
5325.080
5319.768
5315.398
5311.927

1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05
1.99E+05

-4.139
-4.135
-4.082
-3.988
-3.847
-3.663
-3.463
-3.228
-2.963
-2.693
-2.423
-2.139
-1.844
-1.545
-1.296
-1.081
-46.035
-35.930
-26.717
-18.513
-11.377
-5.317
-.301
3.736
6.885
9.251
10.946
12.084
12.772
13.104
13.156
1.173
1.330
1.448
1.525
1.562
1.561
1.524
1.457
1.365
1.253
1.126
.990
.850
.724
.612
.494
.377
.267
.170
.080403
.001574
-.063626
-.114
-.149
-.362
-.364
-.346
-.315

17.625
17.860
18.095
18.330
18.565
18.800
19.035
19.270
19.505
19.740
19.975
20.210
20.445
20.680
20.915
21.150
21.385
21.620
21.855
22.090
22.325
22.560
22.795
23.030
23.265
23.500

9.64E-07 -.030089
8.06E-07
.010851
6.52E-07
.038823
5.08E-07
.056158
3.80E-07
.065080
2.71E-07
.067617
1.79E-07
.065547
1.06E-07
.060378
4.98E-08
.053341
8.25E-09
.045408
-2.08E-08
.037309
-3.94E-08
.029567
-4.99E-08
.022531
-5.42E-08
.016404
-5.39E-08
.011278
-5.04E-08
.007162
-4.50E-08
.004003
-3.85E-08
.001710
-3.15E-08 1.65E-04
-2.45E-08 -7.59E-04
-1.77E-08 -.001195
-1.12E-08 -.001276
-5.05E-09 -.001011
8.04E-10 -5.87E-04
6.50E-09 -1.89E-04
1.21E-08
0.000

.206
.146
.095448
.055000
.023620
3.50E-04
-.015926
-.026382
-.032164
-.034338
-.033856
-.031535
-.028055
-.023955
-.019652
-.015451
-.011562
-.008122
-.005207
-.002850
-.001057
4.33E-04
.001503
.001785
.001286
0.000

-6.52E-07
-6.63E-07
-6.34E-07
-5.78E-07
-5.06E-07
-4.28E-07
-3.50E-07
-2.75E-07
-2.08E-07
-1.50E-07
-1.01E-07
-6.20E-08
-3.13E-08
-8.40E-09
7.91E-09
1.88E-08
2.54E-08
2.87E-08
2.98E-08
2.95E-08
2.83E-08
2.69E-08
2.55E-08
2.46E-08
2.41E-08
2.40E-08

5309.275
5308.367
5309.687
5310.505
5310.925
5311.045
5310.947
5310.704
5310.372
5309.998
5309.615
5309.250
5308.918
5308.629
5308.388
5308.193
5308.044
5307.936
5307.863
5307.891
5307.912
5307.916
5307.903
5307.883
5307.865
5307.856

1.99E+05
-.277
1.99E+05
-.235
1.99E+05
-.192
1.99E+05
-.152
1.99E+05
-.115
1.99E+05 -.082899
1.99E+05 -.055627
1.99E+05 -.033358
1.99E+05 -.015846
1.99E+05 -.002656
1.99E+05
.006758
1.99E+05
.012989
1.99E+05
.016635
1.99E+05
.018257
1.99E+05
.018364
1.99E+05
.017390
1.99E+05
.015700
1.99E+05
.013577
1.99E+05
.011235
1.99E+05
.008824
1.99E+05
.006435
1.99E+05
.006245
1.99E+05
.002860
1.99E+05 -4.61E-04
1.99E+05 -.003782
1.99E+05 -.007162

Output Verification:
Computed forces and moments are within specified convergence limits.

Output Summary for Load Case No.

1:

Pile-head deflection
=
.0063 m
Computed slope at pile head
=
0.0000E+00
Maximum bending moment
=
-122.153 kN- m
Maximum shear force
=
47.694 kN
Depth of maximum bending moment =
.000 m
Depth of maximum shear force
=
.000 m
Number of iterations
=
5
Number of zero deflection points =
4
----------------------------------------------------------------------------Summary of Pile-head Response
-----------------------------------------------------------------------------BC
Type

Boundary
Boundary
Axial
Pile Head
Maximum
Maximum
Condition
Condition
Load
Deflection
Moment
Shear
BC1
BC2
kN
m
m- kN
kN
---- ------------ ------------ ----------- ----------- ----------- ----------5 y= 6.350E-03 S= 0.000E+00
1500.000
.006350
-122.153
47.694
Definition of symbols for pile-head boundary conditions:
y =
M =
V =
S =
R =
The

pile-head displacment, m
pile-head moment, kN- m
pile-head shear force, kN
pile-head slope, radians
rotational stiffness of pile-head,
analysis ended normally.

m- kN/rad

LAMPIRAN G
MASUKAN DAN KELUARAN GROUP

NON-LIQUEFIED
Regatta Pile Group DB-2

*****
* TABLE C *

INPUT INFORMATION

*****

LOAD AND CONTROL PARAMETERS

UNITS-VERT.LOAD, KN
0.3600D+05

HOR.LOADy, KN
0.1560D+04

HOR.LOADz, KN
0.1280D+04

MOMENT-V , KN- M
0.0000D+00

MOMENT-Hy, KN- M
0.0000D+00

MOMENT-Hz, KN- M
0.0000D+00

* THE LOADING IS STATIC *

KPYOP =

(CODE TO GENERATE P-Y CURVES)

( KPYOP = 1 IF P-Y YES; = 0 IF P-Y NO; = -1 IF P-Y ONLY )


* CONTROL PARAMETERS *
TOLERANCE ONCONVERGENCE OF FOUNDATION REACTION,
TOLERANCE ON DETERMINATION OF DEFLECTIONS
MAX NO OF ITERATIONS ALLOWED FOR FOUNDATION ANALYSIS
MAXIMUM NO. OF ITERATIONS ALLOWED FOR PILE ANALYSIS
* TABLE D *
GROUP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

=
=
=
=

0.254D-06
0.254D-06
100
100

ARRANGEMENT OF PILE GROUPS


CONNECT
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX

NO OF PILE PILE NO
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

L-S CURVE
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P-Y CURVE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

M
M

* TABLE E *
PILE
1

SEC
1

PILE GEOMETRY AND PROPERTIES


INC
100

LENGTH, M
0.2350D+02

PILE

FROM, M

TO, M

0.0000D+00

0.2350D+02

* TABLE F *

E , KN/ M**2
0.3135D+08
DIAM, M

0.6000D+00

AREA, M**2

I, M**4

0.2826D+00

0.6360D-02

AXIAL LOAD VS SETTLEMENT

(THE LOAD-SETTLEMENT CURVE IS GENERATED INTERNALLY)


NUM OF CURVES
CURVE

NUM OF POINTS 19

POINT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

* TABLE T *

AXIAL LOAD, KN
-0.1265D+01
-0.9590D+00
-0.7099D+00
-0.3447D+00
-0.2561D+00
-0.1378D+00
-0.8874D-01
-0.2445D-01
-0.9991D-02
0.0000D+00
0.2705D+02
0.5721D+02
0.1912D+03
0.2704D+03
0.6046D+03
0.8551D+03
0.1887D+04
0.2591D+04
0.3455D+04

SETTLEMENT,
-0.5080D-01
-0.2540D-01
-0.1270D-01
-0.2541D-02
-0.1271D-02
-0.2543D-03
-0.1272D-03
-0.2546D-04
-0.2566D-05
0.0000D+00
0.7427D-04
0.1771D-03
0.6342D-03
0.9713D-03
0.2874D-02
0.4808D-02
0.1771D-01
0.3227D-01
0.5996D-01

TORS. MOM. VS ANGLE ROT.

(THE TORQUE-ROTATION CURVE IS GENERATED INTERNALLY)


NUM OF CURVES
CURVE

POINT
1
2
3
4
5
6
7
8
9

1
NUM OF POINTS 19
TORS.MOMEN, KN- M
-0.1237D-01
-0.1237D-01
-0.1237D-01
-0.1236D-01
-0.1236D-01
-0.1236D-01
-0.6184D-02
-0.1237D-02
-0.1237D-03

ROT. ANGLE,Rad.
-0.1693D+00
-0.8467D-01
-0.4233D-01
-0.8468D-02
-0.4235D-02
-0.8481D-03
-0.4241D-03
-0.8481D-04
-0.8481D-05

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

* TABLE H *

0.0000D+00
0.1237D-03
0.1237D-02
0.6184D-02
0.1236D-01
0.1236D-01
0.1236D-01
0.1237D-01
0.1237D-01
0.1237D-01

0.0000D+00
0.8481D-05
0.8481D-04
0.4241D-03
0.8481D-03
0.4235D-02
0.8468D-02
0.4233D-01
0.8467D-01
0.1693D+00

SOIL DATA FOR AUTO P-Y CURVES

SOILS INFORMATION
AT THE GROUND SURFACE

0.00

* LAYER(S) OF SOIL
LAYER 1
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

0.00
1.00
0.679D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 2
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

1.00
7.50
0.543D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 3
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

7.50
11.00
0.163D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 4
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

11.00
14.00
0.543D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 5
THE SOIL IS A SOFT CLAY
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

14.00
15.00
0.814D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 6
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

15.00
16.50
0.543D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 7
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

16.50
22.50
0.163D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 8
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

22.50
27.00
0.339D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 9
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

27.00
36.00
0.339D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 10
THE SOIL IS A STIFF CLAY BELOW THE WATER TABLE
X AT THE TOP OF THE LAYER
=
36.00 M
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
=
40.00 M
MODULUS OF SUBGRADE REACTION
= 0.271D+06 KN/ M**3

DISTRIBUTION OF EFFECTIVE UNIT WEIGHT WITH DEPTH


15 POINTS
X, M
0.0000
1.0000
1.0000
7.5000
7.5000
14.0000
14.0000
16.5000
16.5000
22.5000
27.0000
27.0000
36.0000
36.0000
40.0000

WEIGHT, KN/ M**3


0.1828D+02
0.1828D+02
0.8660D+01
0.8660D+01
0.8780D+01
0.8780D+01
0.6190D+01
0.6190D+01
0.5540D+01
0.1219D+02
0.1219D+02
0.6470D+01
0.6470D+01
0.8190D+01
0.8190D+01

DISTRIBUTION OF STRENGTH PARAMETERS WITHDEPTH/

19

POINTS
X, M
0.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00

C, KN/ M**2
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.0000D+00
0.3000D+02
0.3000D+02
0.0000D+00

PHI,DEGREES
28.000
28.000
28.000
28.000
32.500
32.500
28.750
28.750
0.000
0.000
27.250

E50
--------------------------------0.1000D-01
0.1000D-01
-----

16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
40.00

0.0000D+00
0.1500D+02
0.1500D+02
0.0000D+00
0.0000D+00
0.1000D+02
0.1000D+02
0.1750D+03

27.250
27.400
27.400
38.000
38.000
26.650
26.650
0.000

----0.7000D-03
0.7000D-03
--------0.5000D-02
0.5000D-02
0.5000D-02

REDUCTION FACTORS FOR CLOSELY-SPACED PILE GROUPS


GROUP NO

P-FACTOR

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Y-FACTOR

0.79
0.75
0.75
0.79
0.76
0.72
0.72
0.76
0.76
0.72
0.72
0.76
0.76
0.72
0.72
0.76
0.96
0.94
0.94
0.96

1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00

Regatta Pile Group DB-2

*****
VERT. LOAD, KN
0.3600D+05
MOMENT-V , M- KN
0.0000D+00

COMPUTATION RESULTS,
HOR. LOADy, KN
0.1560D+04

*****

HOR. LOADz, KN
0.1280D+04

MOMENT-Hy, M- KN
0.0000D+00

MOMENT-Hz, M- KN
0.0000D+00

DISPLACEMENT OF GROUPED PILE FOUNDATION

VERTICAL , M
0.1666D-01

HORIZONTALy, M
0.4474D-02

HORIZONTALz, M
0.3674D-02

ANGLE ROT.x,RAD

ANGLE ROT.y,RAD

ANGLE ROT.z,RAD

-0.3353D-04

0.5427D-03

0.4530D-04

NUMBER OF ITERATIONS =

LIQUEFIED
PILE GROUP ANALYSIS PROGRAM-GROUP
PC VERSION 5.0 (C) COPYRIGHT ENSOFT,INC. 2000
THE PROGRAM WAS COMPILED USING THE MICROSOFT FORTRAN
POWERSTATION 4.0 (C) COPYRIGHT MICROSOFT CORPORATION, 1996.
PILE GROUP ANALYSIS PROGRAM-GROUP
PC VERSION 5.0 (C) COPYRIGHT ENSOFT,INC. 2000
THE PROGRAM WAS COMPILED USING THE MICROSOFT FORTRAN
POWERSTATION 4.0 (C) COPYRIGHT MICROSOFT CORPORATION, 1996.
Regatta Pile Group DB-2

*****

* TABLE C *

INPUT INFORMATION

*****

LOAD AND CONTROL PARAMETERS

UNITS-VERT.LOAD, KN
0.3600D+05

HOR.LOADy, KN
0.1560D+04

HOR.LOADz, KN
0.1280D+04

MOMENT-V , KN- M
0.0000D+00

MOMENT-Hy, KN- M
0.0000D+00

MOMENT-Hz, KN- M
0.0000D+00

* THE LOADING IS CYCLIC *


NO. OF CYCLES =,

KPYOP =

15.00

(CODE TO GENERATE P-Y CURVES)

( KPYOP = 1 IF P-Y YES; = 0 IF P-Y NO; = -1 IF P-Y ONLY )

* CONTROL PARAMETERS *
TOLERANCE ONCONVERGENCE OF FOUNDATION REACTION,
TOLERANCE ON DETERMINATION OF DEFLECTIONS
MAX NO OF ITERATIONS ALLOWED FOR FOUNDATION ANALYSIS
MAXIMUM NO. OF ITERATIONS ALLOWED FOR PILE ANALYSIS

* TABLE D *
GROUP
1
2
3
4
5

=
=
=
=

0.254D-06
0.254D-06
100
100

ARRANGEMENT OF PILE GROUPS


CONNECT
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX

NO OF PILE PILE NO
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

L-S CURVE
1
1
1
1
1

P-Y CURVE
0
0
0
0
0

M
M

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX
FIX

* TABLE E *
PILE
1

SEC
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

PILE GEOMETRY AND PROPERTIES

INC
100

LENGTH, M
0.2350D+02

E , KN/ M**2
0.3135D+08

PILE

FROM, M

TO, M

DIAM, M

AREA, M**2

I, M**4

0.0000D+00

0.2350D+02

0.6000D+00

0.2826D+00

0.6360D-02

* TABLE F *

AXIAL LOAD VS SETTLEMENT

(THE LOAD-SETTLEMENT CURVE IS GENERATED INTERNALLY)


NUM OF CURVES
CURVE

POINT
1
2

1
NUM OF POINTS 19
AXIAL LOAD, KN
-0.1244D+01
-0.9387D+00

SETTLEMENT,
-0.5080D-01
-0.2540D-01

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

* TABLE T *

-0.6896D+00
-0.3244D+00
-0.2358D+00
-0.1175D+00
-0.7857D-01
-0.2242D-01
-0.9787D-02
0.0000D+00
0.2704D+02
0.5720D+02
0.1912D+03
0.2704D+03
0.6046D+03
0.8551D+03
0.1887D+04
0.2591D+04
0.3455D+04

-0.1270D-01
-0.2541D-02
-0.1271D-02
-0.2543D-03
-0.1272D-03
-0.2546D-04
-0.2566D-05
0.0000D+00
0.7426D-04
0.1771D-03
0.6342D-03
0.9712D-03
0.2874D-02
0.4808D-02
0.1771D-01
0.3227D-01
0.5996D-01

TORS. MOM. VS ANGLE ROT.

(THE TORQUE-ROTATION CURVE IS GENERATED INTERNALLY)


NUM OF CURVES
CURVE

NUM OF POINTS 19

POINT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

* TABLE H *

TORS.MOMEN, KN- M
-0.6284D-02
-0.6284D-02
-0.6284D-02
-0.6283D-02
-0.6283D-02
-0.6282D-02
-0.3142D-02
-0.6283D-03
-0.6283D-04
0.0000D+00
0.6283D-04
0.6283D-03
0.3142D-02
0.6282D-02
0.6283D-02
0.6283D-02
0.6284D-02
0.6284D-02
0.6284D-02

ROT. ANGLE,Rad.
-0.1693D+00
-0.8467D-01
-0.4233D-01
-0.8468D-02
-0.4234D-02
-0.8477D-03
-0.4238D-03
-0.8477D-04
-0.8477D-05
0.0000D+00
0.8477D-05
0.8477D-04
0.4238D-03
0.8477D-03
0.4234D-02
0.8468D-02
0.4233D-01
0.8467D-01
0.1693D+00

SOIL DATA FOR AUTO P-Y CURVES

SOILS INFORMATION
AT THE GROUND SURFACE

0.00

* LAYER(S) OF SOIL
LAYER 1
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

0.00
1.00
0.679D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 2
THE SOIL IS A SOFT CLAY
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

1.00
7.50
0.814D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 3
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

7.50
11.00
0.163D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 4
THE SOIL IS A SOFT CLAY
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

11.00
14.00
0.814D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 5
THE SOIL IS A SOFT CLAY
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

14.00
15.00
0.814D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 6
THE SOIL IS A SOFT CLAY
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

15.00
16.50
0.814D+04

M
M
KN/ M**3

LAYER 7
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

16.50
22.50
0.163D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 8
THE SOIL IS A SAND
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

22.50
27.00
0.339D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 9
X AT THE TOP OF THE LAYER
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
MODULUS OF SUBGRADE REACTION

=
=
=

27.00
36.00
0.339D+05

M
M
KN/ M**3

LAYER 10
THE SOIL IS A STIFF CLAY BELOW THE WATER TABLE
X AT THE TOP OF THE LAYER
=
36.00 M
X AT THE BOTTOM OF THE LAYER
=
40.00 M
MODULUS OF SUBGRADE REACTION
= 0.271D+06 KN/ M**3

DISTRIBUTION OF EFFECTIVE UNIT WEIGHT WITH DEPTH


15 POINTS
X, M
WEIGHT, KN/ M**3
0.0000
0.1828D+02
1.0000
0.1828D+02
1.0000
0.8660D+01
7.5000
0.8660D+01
7.5000
0.8780D+01
14.0000
0.8780D+01
14.0000
0.6190D+01
16.5000
0.6190D+01
16.5000
0.5540D+01
22.5000
0.1219D+02
27.0000
0.1219D+02
27.0000
0.6470D+01
36.0000
0.6470D+01
36.0000
0.8190D+01
40.0000
0.8190D+01
DISTRIBUTION OF STRENGTH PARAMETERS WITHDEPTH/

19

POINTS
X, M
0.00
1.00
1.00
7.50
7.50
11.00
11.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.50
16.50
22.50
22.50
27.00
27.00
36.00
40.00
*****

C, KN/ M**2
0.0000D+00
0.0000D+00
0.3880D+01
0.3880D+01
0.0000D+00
0.0000D+00
0.1040D+02
0.1040D+02
0.3880D+01
0.3880D+01
0.3880D+01
0.3880D+01
0.1500D+02
0.1500D+02
0.0000D+00
0.0000D+00
0.1000D+02
0.1000D+02
0.1750D+03

PHI,DEGREES
28.000
28.000
0.000
0.000
32.500
32.500
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
27.400
27.400
38.000
38.000
26.650
26.650
0.000

COMPUTATION RESULTS,

E50
--------0.2000D-01
0.2000D-01
--------0.2000D-01
0.2000D-01
0.2000D-01
0.2000D-01
0.2000D-01
0.2000D-01
0.7000D-03
0.7000D-03
--------0.5000D-02
0.5000D-02
0.5000D-02

*****

VERT. LOAD, KN
0.3600D+05

HOR. LOADy, KN
0.1560D+04

HOR. LOADz, KN
0.1280D+04

MOMENT-V , M- KN
0.0000D+00

MOMENT-Hy, M- KN
0.0000D+00

MOMENT-Hz, M- KN
0.0000D+00

DISPLACEMENT OF GROUPED PILE FOUNDATION


VERTICAL , M
0.4889D-02

HORIZONTALy, M
0.4160D-02

ANGLE ROT.x,RAD ANGLE ROT.y,RAD


0.2577D-06
0.7582D-05
NUMBER OF ITERATIONS =
8

HORIZONTALz, M
0.3413D-02
ANGLE ROT.z,RAD
-0.8021D-04

LAMPIRAN H
MITIGASI LIKUIFAKSI
( SOURCE: SEISMIC DESIGN HANDBOOK,
GEOTECHNICAL DESIGN CONSIDERATION,
LEW MARSHALL 2003 )

Anda mungkin juga menyukai