Anda di halaman 1dari 10

SI 3242

Perancangan Perkerasan Jalan

Sistem Pelapisan
Perkerasan

Program Studi Teknik Sipil


Institut Teknologi Bandung
Perkerasan Konvensional

Menggunakan lapisan s
dengan fungsi yang unik
Lapisan Sub Base Permukaan (surface)
menyebarkan strees dan
menjadi interface dari Base
dan Subgrade Pondasi (base)

Lapisan Base menyebarkan


stress mayor
Lapisan Permukaan Pondasi B awah
menyebarkan stress dan (subbase)
menjadi lapisan pengedap air
Biasanya didesain untuk 10
Tanah Dasar
tahun (subgrade)
Sumber: Berbagai Sumber
Perkerasan Perpetual

Telah berhasil High Quality PG Binder High Quality HMA


dikembangkan di Amerika (40 75mm)
Serikat
Menggunakan prinsip High Modulus Rut Resistance Material
menahan kerusakan sesuai (100 175mm)
Failure Criteria
Dapat mencapai umur
lebih dari 75 tahun Flexible Fatique Resistant Material
(75 100 mm)
Sumber:Asphalt Pavement
Alliance (APA) tahun 2002
dan TRB, 2004 Base Material
(As Required)

Subgrade
Failure Criteria

Retak yang dimulai dari batas lapisan Lapis


bituminous dan granular, akibat dilampauinya Bituminous
batas regangan horisontal lapisan bituminous. h
Regangan ini terjadi akibat perilaku yang
berbeda antar lapisan tersebut dalam
menerima beban (lalu lintas atau lingkungan) Lapis Granular
(Croney, 1992)

Penurunan permanen yang terjadi pada


permukaan tanah dasar, akibat dilampauinya Permukaan
batas regangan vertikal (daya dukung) tanah
dasar. Regangan ini terjadi karena kekakuan Pondasi
lapis permukaan tidak dapat menyebarkan
beban (tegangan) pada tingkat yang masih Pondasi
bisa diterima tanah dasar (Croney, 1992) Bawah v

Tanah Dasar
Perkerasan Long Life

Kombinasi perkerasan High Quality PG Binder High Texture Mix,


konvensional dan perpetual dapat berupa AC WC, SMA dll.
Menggunakan Binder dengan
Stiffness yang tinggi sehingga High Modulus Rut Resistance Material
bersifat kaku sehingga dapat
menahan tegangan dapat berupa AC BC, Superpave Surface
Menggunakan Binder dengan
nilai PI yang tinggi sehingga
tahan perubahan cuaca
Mengandalkan Base sebagai
lapisan stress bearing mayor Base Material
(As Required)
Untuk perkerasan lama, lapisan
Base dapat berupa lapisan hasil
proses Recycling
Sumber: Berbagai Sumber
Subgrade
Permasalahan Jalan Nasional
Kerusakan dini, akibat:
Beban berlebih
Kualitas pekerjaan
Kondisi tanah dasar

Pendekatan pelapisan berulang yang menghasilkan lapis perkerasan


yang kompleks, menghasilkan permasalahan tegangan geser antar
lapisan (tambahan)

Kurangnya data geometri dan kinerja jalan, sebagai dasar perencanaan


dan perancangan

Berkembangnya daerah sepanjang jalan yang menurunkan


permasalahan:
Fasilitas drainase
Beban lambat hingga berhenti (parkir)
Permasalahan Tata Guna Lahan

Struktur Berlapis
Drainase

Lokasi
Karangampel-Cirebon

Perkerasan
Permasalahan
Struktur Berlapis (lanjutan)
Isu-isu:
Jalan retak-retak setelah 1 tahun pemeliharaan
(peningkaran kinerja struktural)
Pendekatan pemeliharaan dengan lapis ulang
(overlaying)
Perhitungan kekuatan struktural (Indeks Tebal
Perkerasan) sudah sesuai

Rekomendasi Penyelidikan
Pengambilan contoh tanah perlapisan (Coring)
Penelitian material (Visual dan Ekstraksi) per jenis
lapisan perkerasan
Permasalahan
Struktur Berlapis (lanjutan)
Sistem Struktur Perkerasan (Pelapisan)

Hot Rolled Sheet (HRS) 30 mm


Asphaltic Concrete (AC) Binder 60 mm

Asphaltic Concrete (AC) Base 60 mm

Base (A Class Aggregate) 60 mm


Hot Rolled Sheet (HRS) 30 mm
Asphalt Treated Base (ATB) 50 mm

820
Base (A Class Aggregate) 130 mm
mm
Penetration Layer (LAPEN) 50 mm

Base (A Class Aggregate) 100 mm

Subbase (Onderlaag) 100 mm

Atras 150 mm

Subgrade (Organic Clay) ; CBR 2.5%


Permasalahan
Struktur Berlapis (lanjutan)

Kesimpulan Penyelidikan:
Indeks Tebal Perkerasan (ITP) mencukupi untuk beban kendaraan yang
ditanggung
Retak yang terjadi adalah retak refleksi
Retak terjadi karena instabilitas antar lapisan

Anda mungkin juga menyukai